DI SUSUN OLEH :
JUSI ARIANI
NIM 856964397
Supervisor 1, Mahasiswa,
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Matrai 10000
JUSI ARIANI
NIM. 856964397
iii
KATA PENGANTAR
iv
Jusi Ariani
NIM. 856964397
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 7
B. Rumusan Masalah ............................................................... 9
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ......................... 10
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................ 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...... 43
v
Lampiran
ABSTRAK
Oleh:
Jusi Ariani
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kelas 4 SD N 2 Endang rejo di peroleh nilai harian rata-rata dari jumlah peserta
didik 21 orang. Nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah ialah 65. Sehingga
diperoleh sebanyak 15 peserta didik belum mencapai nilai KKM dan sebanyak 6
peserta didik sudah mencapai KKM. Dengan demikian perlu dilakukan suatu
tindakan pada proses pembelajaran dan diharapkan peserta didik dapat
meningkatkan hasil belajar.
Tabel 1.1 Data Hasil Prasurvey Analisis Proses Pembelajaran IPA pada Materi
Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya kelas 4 SD N 2 Endang Rejo
Sumber dari daftar nilai harian hasil analisis proses pembelajaran IPA materi
bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.Berdasarkan permasalahan di atas maka
peneliti tertarik menggunakan penerapan Model pembelajaran problem solving
untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran peserta didik. Pembelajaran
problem solving dirasa cocok digunakan pada mata pelajaran IPA materi bagian-
bagian tumbuhan dan fungsinya agar dapat meningkatkan keberhasilan
pembelajaran peserta didik. Hal ini dikarenakan model pembelajaran problem
solving yaitu mengedintifikasi dan menemukan solusi yang efektif untuk
mengatasi masalah yang dihadapi peserta didik berkomentar dengan bebas untuk
mengeluarkan pendapat. Dengan demikian peneliti mengambil judul
“PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA
KELAS IV SEMESTER 1 SD NEGRI 2 ENDANG REJO
2
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi se-
bagai berikut :
a) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih sangat rendah.
b) Siswa tidak fokus saat mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata
pelajaran IPA
c) Guru kurang terampil dalam menggunakan strategi pembelajaran
dikelas
b. Analisis Masalah
Faktor penyebab masalah kurangnya siswa menguasai materi pembelajaran
IPA sebagai berikut :
a) Guru tidak menggunakan strategi, model, dan metode dalam
pembelajaran.
b) Kurangnya perhatian siswa pada materi yang disampaikan guru.
c) Pembelajaran yang di sampaikan masih berpusat pada guru be- lum
melibatkan siswa.
c. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis masalah di atas, langkah perbaikan yang di-
lakukan guru sebagai alternatif pemecahan masalah yaitu :
a) Penggunaan alat peraga media dan metode untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
b) Mengubah strategi pembelajaran yang dilakukan agar siswa ikut
berperan aktif dalam kelas.
c) Pengelolaan kelas yang baik akan memberikan siswa tetap fokus pada
pembelajaran
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah ditemukan rumusan masalah
sebagai berikut :
“Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran problem solving untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV mata pelajaran IPA materi
3
bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya Tema 3 Subtema 1 dengan
Pendekatan Kooperatif Di SDN 2 Endang Rejo Semester 1 Tahun Ajaran
2022/2023” ?
4
3. Manfaat Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan strategi dan model
pembelajaran yang tepat dan bisa di terapkan di sekolahnya serta
dalam penyusunan program pembelajaran.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. MODEL PEMBELAJAR
a. Pengertian Model Pembelajaran Problem solving
Problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan
masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang
digunakan oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih
mendasar dari materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan Pepkin
(dalam Shoimin, 2017, hlm. 135) bahwa metode problem solving adalah
suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran
dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan
keterampilan.
Menurut Murray, Hanlie, et al. (dalam Huda, 2015, hlm. 273) model
pembelajaran problem solving merupakan salah satu dasar teoretis dari
berbagai strategi pembelajaran yang menjadikan masalah (problem)
sebagai isu utamanya. Artinya akan terdapat beberapa tipe atau setting
yang dapat dinaunginya.
7
8. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
9. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
10. Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara yang tepat.
11. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dunia kerja.
B. HASIL BEAJAR
8
peserta didik baik dari segi perubahan aspek-aspek,
pengetahuan, keterampilan, jasmani, budi pekerti dan sikap melalui
sesuatu yang dipelajarinya.
9
terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang
berkaitan dengannya.
2) Motivasi Belajar
Kematangan dan kesiapan diperlukan sehingga dalam proses
belajar mengajar tanpa motivasi tidak akan mencapai hasil belajar
yang baik. Terutama pada motivasi instrinsik proses belajar
mengajar tidak efektif dan tanpa kematangan organ-organ biologis
serta fisiologis upaya belajar sukar berlangsung.
3) Konsentrasi Belajar
Konsentrasi merupakan pemusatan perhatian terhadap sesuatu
sehingga seseorang tersebut tidak teringat lagi dengan hal-hal lain
selain yang dihadapinya.Dapat ditarik kesimpulan bahwa
konsentrasi pemusatan pikiran terhadap sesuatu hal. Kurangnya
konsentrasi atau pemusatan pemikiran siswa terhadap pelajaran
akan menghambat proses pembelajaran.
4) Rasa Percaya Diri Siswa
Rasa percaya diri yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap segala
aspek kelebihan yang dimilikinya dan segala keyakinan tersebut
membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan
di dalam hidupnya.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
Lingkungan ini meliputi fisik, sosial dan alam misalnya suhu,
kelembapan, tempat yang kurang strategis dll. Seperti contoh
belajar pada siang hari di ruang yang memiliki ventilisasi udara
yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan
belajar di pagi hari yang udaranya masih freshatau segar maka
kondisi belajar akan semakin membaik.
2) Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah keberadaan dan penggunaanya
dirancang untuk mencapai hasil belajar yang di harapkan. Faktor
10
ini berfungsi untuk sarana tercapainya tujuan pembelajaran yang
telah di rancang. Faktor ini berupa kurikulum, sarana dan guru.
Berdasarkan pengertian faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa menurut para ahli yaitu terdiri dari faktor internal
dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa yaitu
dari segi sikap, rasa percaya diri serta fisik sedangkan faktor
eksternal berasal dari luar yaitu lingkungan (sekolah, keluarga dan
masyarakat).
11
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar,memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
3. Akar
12
Akar tanaman terletak di bagian bawah tanaman bagian ini
biasanya terkubur di dalam media tanam atau tanah
akar tumbuhan terdiri daridua jenis yaitu akar tunggang dan akar
serabut untuk fungsinya,bagian tumbuhan ini memiliki beberapa
fungsi ,antara lain :
a) untuk menopang tanaman
b) menyerap zat hara pada tanah
c) menyalurkan zat hara,mineral dan air ke bagian daun,melewati
bagian batang
d) menyimpan cadangan makanan seperti wortel dan kentang
4. Bunga
Ada tumbuhan yang memiliki bunga dan ada juga yang
tidak untuk tumbuhan yang memiliki bunga akan terdiri dari
putik,benang sari,tangkai,mahkota,dan kelopak bungadi dalam
bagian ini juga di temukan proses penyerbukan, antara putih dan
benang sari.
5. Biji
Biji juga dikenal sebagai isi buah. biasanya biji tumbuhan
memiliki peran yang penting, yakni sebagai cikal bakal tanaman
baru.biji itu terbagi menjadi dua jenis ,yaitu biji yang berkeping
dua atau dikenal dengan tumbuhan dikotil dan biji yang berkeping
satu yang dikenal dengan sebutan tumbuhan monokotil
13
yang harus diketahui oleh guru mengenai perkembangan fisik siswa
bahwa:
1. Siswa sekolah dasar yang baru masuk kelas satu merupakan anak yang
berada dalam masa peralihan pertumbuhan cepat masa anak-anak awal
ke masa pertumbuhan yang sedikit lebih lambat. Oleh sebab itu
perkembangan fisik anak siswa kelas satu tidak secepat pertumbuhan
ketika pada masa taman kanak-kanak.
2. Pada siswa yang berumur 9 tahun, siswa laki-laki maupun siswa
perempuan memiliki ukuran yang kurang lebih sama namun sebelum
siswa berumur 9 tahun anak laki-laki memiliki ukuran lebih tinggi
dan lebih gemuk dari pada anak perempuan.
3. Siswa perempuan akan mengalami lonjakan pertumbuhan pada akhir
kelas empat yang dapat dilihat dari lenga dan kaki yang lebih berisi.
4. Siswa perempuan akan memiliki postur yang lebih tinggi, badan yang
lebih berat dan kekuatan yang lebih kuat dari pada siswa laki-laki pada
akhir kelas lima. Hal ini dikarenakan siswa laki-laki akan mengalami
lonjakan pertumbuhan pada usia lebih kurang sebelas tahun.
5. Pada awak kelas 6, siswa perempuan akan mengalami fase klimak
tertinggi proses pertumbuhan. Pada masa ini (rentang umur 12-13
tahun) siswa akan mengalami masa pubertas yang ditandai dengan
terjadinya mentruasi. Untuk siswa laki-laki akan mengelami masa
pubertas dengan rentang umur 13-16 tahun dengan ditandai terjadinya
proses ejakulasi.
6. Masa pubertas merupakan masa dimulainya perkembangan fisik
seorang remaja. Pada masa ini siswa yang mengalami masa pubertas
akan mengalami perubahan fisiologis yang mampu bereproduksi. Pada
umumnya setiap individu akan mengalami urutan masa pubertas
yang sama namun memiliki rentang waktu dan proses yang berbeda-
beda. Pada kenyataanya masa pubertas siswa perempuan lebih cepat
sekitaran 5-2 tahun dari pada siswa laki-laki. Maka dengan ini dapat
disimpulkan bahwa meskipun siswa memiliki usia yang sama maka
akan memiliki masa pubertas yang berbeda-beda.
14
Berdasarkan para ahli diatas bahwa bahwa karakteristik siswa dilihat dari
segi pertumbuhannya, perbedaan antara laki-laki dengan perempuan
terhadap perkembangan fisik siswa bahwa pertumbuhan siswa perempuan
lebih cepat bagi anak-anak usia SD sedangkan laki-laki lebih lambat.
15
BAB III
5. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa kelas IV SDN 2 Endang Rejo yaitu senang
beremain, bergerak, bekerja dalam kelompok dan senang
memperagakan sesuatu secara langsung.
Dari PTK yang Anda lakukan, berikut manfaat yang akan diperoleh.
Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kelas.
17
Mengembangkan kinerja profesionalisme guru.
Melatih guru untuk menjadi pemecahan masalah yang andal.
Melatih kreativitas guru.
Menumbuhkan rasa percaya diri guru.
Meningkatkan kualitas lembaga sekolah.
Refleksi
Pelaksanaan SIKLUS 1
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
18
a. Siklus I
1) Perencanaan
Tahap perencanaan ini merupakan tahap awal yang dilakukan
sebelum membuat rencana perbaikan, meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Menganalisis dan merumuskan masalah.
c. Merancang rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran RPP
Siklus 1
d. Mendiskusikan metode yang akan digunakan.
e. Menyiapkan instrumen : refleksi guru, penilaian siswa, observasi
menyajikan ke siswa
f. Menyiapkan lembar kerja siswa
g. Memberikan kisi-kisi soal
2) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini ialah tahap yang dilakukan saat kegiatan
belajar mengajar dikelas. Kegiatan yang dilakukan ialah kegiatan
awal, inti dan penutup. Kegiatan Awal yaitu : menyapa siswa dan
mengucapkan salam. berdoa bersama. menyampaikan tujuan
pembelajaran. melakukan apersepsi dengan menyampaikan alur
pembelajaran. Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari
solusinya. Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang
benar. Peserta didik mencari literature yang mendukung untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Peserta didik
menetapkan beberapa solusi yang dapat diambil untuk
mnyelesaikan permasalahn . Peserta didik melaporkan tugas yang
diberikan guru . Kegiatan Inti yaitu : guru membagi kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang. Guru menunjukkan tumbuhan menunjukan
ke siswa dan Siswa mengamati .Guru tanya jawab dengan
menanyakan “dari tumbuhan yang diamati apa fungsi
tumbuhan?”.Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk
19
menyampaikan pendapat mereka tentang fungsi tumbuhan . Setiap
kelompok menjelaskan apa saja yang ada di media . Setelah selesai
semua guru memberikan penguatan dari jawaban siswa tersebut.
Guru memberikan tugas kepada siswa masing-masing membuat
peta pikiran tentang fungsi tumbuhan. Kegiatan Penutup yaitu :
guru melakukan .penilaian dari hasil jawaban siswa. Membuat
kesimpulan bersama dengan siswa. Kemudian ditutup dengan
memberi apresiasi kepada siswa setiap kelompok. Ditutup dengan
membaca doa bersama.
3) Observasi
Tahap observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung
pada siklus 1 hingga selesai pembelajaran. Tahap ini dibantu oleh
guru suvervisior 2 dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan diskusi mengenai rencana perbaikan pembelajaran.
2. Suvervisor 2 melakukan pengamatan proses perbaikan
pembelajaran menggunakan metode problem solving yang
dilakukan oleh guru.
3. Suvervisor 2 mencatat semua kegiatan yang terjadi adakah
perubahan yang terjadi dalam pembelajaran.
4. Melakukan diskusi mengenai kekurangan dan kelebihan yang
saya lakukan pada saat pembelajaran berlangsung serta
memberikan saran perbaikan pembelajaran untuk berikutnya.
4) Refleksi
Setelah semua kegiatan dilakukan dari perencanaan, pengamatan
sampai dengan observasi tentang kegiatan yang guru lakukan jika
masih belum memenuhi ketercapaian pembelajaran maka guru
harus meningkatkan keterampilan mengajarnya secara lebih
maksimal.
20
b. Siklus II
1) Perencanaan
Tahap perencanaan ini merupakan tahap awal yang dilakukan
sebelum membuat rencana perbaikan, meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Menganalisis dan merumuskan masalah.
c. Merancang rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran RPP
Siklus 1
d. Mendiskusikan metode yang akan digunakan.
e. Menyiapkan instrumen : refleksi guru, penilaian siswa,
observasi menyajikan ke siswa
f. Menyiapkan lembar kerja siswa
g. Memberikan kisi-kisi soal
2) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini ialah tahap yang dilakukan saat kegiatan
belajar mengajar dikelas. Kegiatan yang dilakukan ialah kegiatan
awal, inti dan penutup. Kegiatan Awal yaitu : menyapa siswa dan
mengucapkan salam. berdoa bersama. menyampaikan tujuan
pembelajaran. melakukan apersepsi dengan menyampaikan alur
pembelajaran. Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari
solusinya. Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang
benar. Peserta didik mencari literature yang mendukung untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Peserta didik
menetapkan beberapa solusi yang dapat diambil untuk
mnyelesaikan permasalahan . Peserta didik melaporkan tugas yang
diberikan guru . Kegiatan Inti yaitu : siswa membagi kelompok
yang terdiri dari 3 orang. Guru menunjukkan tumbuhan
menunjukan ke siswa dan Siswa mengamati .Guru tanya jawab
dengan menanyakan “dari tumbuhan yang diamati apa fungsi
tumbuhan?”.Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk
21
menyampaikan pendapat mereka tentang fungsi tumbuhan . Setiap
kelompok menjelaskan apa saja yang ada media Setelah selesai
semua guru memberikan penguatan dari jawaban siswa tersebut.
Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa,Guru memberikan
tugas kepada siswa masing-masing membuat peta pikiran
tentang fungsi tumbuhan. Kegiatan Penutup yaitu : guru melakukan
.penilaian dari hasil jawaban siswa. Membuat kesimpulan bersama
dengan siswa. Kemudian ditutup dengan memberi apresiasi
kepada siswa setiap kelompok. Ditutup dengan membaca doa
bersama.
3) Observasi
Tahap observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung
pada siklus 1 hingga selesai pembelajaran. Tahap ini dibantu oleh
guru suvervisior 2 dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan diskusi mengenai rencana perbaikan pembelajaran.
2. Suvervisor 2 melakukan pengamatan terhadap proses
perbaikan pembelajaran menggunakan metode problem
solving yang dilakukan oleh guru.
3. Suvervisor 2 mencatat semua kegiatan yang terjadi adakah
perubahan yang terjadi dalam pembelajaran.
4. Melakukan diskusi mengenai kekurangan dan kelebihan yang
saya lakukan pada saat pembelajaran berlangsung serta
memberikan saran perbaikan pembelajaran untuk berikutnya.
4) Refleksi
Setelah semua kegiatan dilakukan dari perencanaan, pengamatan
sampai dengan observasi tentang kegiatan yang guru lakukan jika
masih belum memenuhi ketercapaian pembelajaran maka guru
harus meningkatkan keterampilan mengajarnya secara lebih
maksimal.
22
C. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif yaitu data berupanilai rata-rata ketuntasan belajar
diperoleh melalui hasil tes belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Bentuk tes yang digunakan
adalah tes tulis essay.
Tuntas at au Tidak T
∑Rata-rata(%) = ∑ × 100 %
Seluru h siswa
Data kualitatif yaitu data berupa informasi yang diperoleh melalui hasil
pengamatan atau observasi pada subjek penelitian dilakukan dengan
cara membuat tabel pengamatan tentang aktifitas siswa selama proses
pembelajaran
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
metode pembelajaran problem solving dengan pendekatan kooperatif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan ini dimulai dari kegiatan
awal, inti dan penutup.
Pada tahap penutup guru menarik kesimpulan dari hasil diskusi bersama
siswa ,kemudian siswa diberi kesempatan kembali untuk mengungkapkan
25
pendapat ataupun bertanya mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan ,selanjutnya guru memberikan tugas rumah untuk siswa
mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam.
Tahap refleksi, pada tahap ini dilkukan dengan maksud sebagai bahan
masukan pada perencanaan pada siklus selanjutnya. Refleksi pada siklus 1
dilakukan bersama teman sejawat atau supervisor 2, adapun hasil dari
refleksi siklus 1 adalah guru harus menyampaikan tujuan
pembelajaran ,guru dapat memperbaiki penggunaan metode problem
solving yang digunakan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
guru harus mengondisikan siswa secara kondusif sehingga siswa fokus
mengikuti pembelajaran, membimbing siswa dalam diskusi
26
mengkondisikan keadaan kelas membuat instrument penilaian,soal,kisi-
kisi dan penskoran
Tahap pelaksanaan siklus II, Pada tahap pelaksanaan telah dilakukan pada
hari sabtu ,tanggal 19 November 2022, jam 07.30 ,di kelas IV SDN 2
Endang Rejo. Kegiatan siklus II dilakukan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun dengan menggunakan
metode problem solving
27
materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya,siswa memperhatikan
penjelasan guru.guru memberikan penilaian kepada siswa secara mandiri.
Pada tahap penutup guru menarik kesimpulan dari hasil diskusi bersama
siswa ,kemudian siswa diberi kesempatan kembali untuk mengungkapkan
pendapat ataupun bertanya mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan ,selanjutnya guru memberikan tugas rumah untuk siswa
mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam.
1. Siklus I
28
Berdasarkan perencanaan yang di peroleh dengan berdiskusi bersama
suvervisor 2 telah dilakukan secara maksimal dan mampu menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan sebaik-baiknya. Melalui penerapan
metode pembelajaran problem soving dengan pendekatan kooperatif pada
siklus 1 ini dapat dikatakan belum memenuhi kriteria ketuntasan pembelajar.
penerapan metode pembelajaran problem solving dengan pendekatan
kooperatif nilai kuantitatif yang diperoleh yaitu ketuntasan sebanyak 48%
sedangkan yang belum tuntas sebanyak 52%. Pada siklus 1 ini mengalami
peningkatan dengan menerapkan metode pembelajaran dapat dikatakan
berhasil karena problem solving ini membantu siswa memahami materi
dengan gambar yang berkaitan dengan materi. suvervisi mengamati hasil
observasi siswa diperoleh nilai rata-rata masih kurang sebanyak 25% dan baik
sebanyak 75%. Hasil refleksi siklus 1 di peroleh kelemahan yaitu guru belum
menguasai pengelolaan kelas yang benar hanya duduk dan berdiri di depan
kelas belum mengecek ke semua siswa, siswa kesulitan menyelesaikan tugas
karena siswa kurang fokus dan kurang aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran. Kelebihannya yaitu guru sudah menerapkan langkah-langkah
metode pembelajaran problem solving dengan pendekatan kooperatif
sehingga beberapa siswa mampu memahami materi yang sajikan, serta siswa
bernama dimas dari kelompok 1 yang berani tampil mempresentasikan
kedepan tanpa harus di perintah. Keunikan saat pembelajaran ialah setiap
kelompok selalu ada 1 siswa yang paling aktif dalam berdiskusi salah satunya
adalah afrizal dari kelompok 1 dan faiza dari kelompok 3. Siswa terlihat
perduli dalam bekerja kelompok, setiap siswa bertanggung jawab terhadap
tugasnya namun masih ada beberapa yang belum bertanggung jawab. Upaya
yang harus dilakukan guru ialah memperbaiki pengelolaan kelas yang baik
dengan berkeliling mengecek hasil kerja siswa, bertanya kepada siswa apakah
ada kesulitan dalam mengerjakan soal. Maksimalkan penggunaan metode
pembelajaran agar siswa lebih fokus. Maka dari hasil yang di peroleh pada
siklus 1 belum bisa dikatakan berhasil untuk itu guru perlu melakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.
29
Berdasarkan data diatas, disajikan data hasil belajar siswa keaktifan pada
siklus I sebagai berikut.
30
Terlihat dari presentase pengamatan siswa terhadap penjelasan guru
diperoleh siswa lebih banyak yang memenuhi kriteria ketercapaian
pembelajaran dengan presentase 75% sedangkan yang masih belum
memenuhi kriteria pembelajaran sebanyak 25%.
2. Siklus 2
Pada siklus 2 mengalami peningkatan dengan penerapan metode
pembelajaran problem solving diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa
sebanyak 78% sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 22%. Mengalami
peningkatan karena guru sudah mengelola kelas dengan baik, memberikan
umpan balik kepada siswa problem solving ini membantu siswa memahami
materi yang di sampaikan karena dengan problem solving ini siswa dapat
menambah informasi berkaitan dengan materi yang di sajikan. Guru
melakukan pengamatan terhadap observasi siswa diperoleh nilai dengan
presentase kurang 22% dan baik 78% pada siklus 2 ini meningkat
dikarenakan siswa sudah berani dan lebih mengenal guru serta sudah
memahami materi yang disampaikan. Hasil refleksi dengan penerapan metode
pembelajaran problem solving dapat dikatakan berhasil guru telah melakukan
semua tahapan kegiatan yang sangat baik. Guru sudah mengelola kelas
dengan baik dengan cara berkeliling kelas mengecek siswa mengerjakan
tugas, memberikan umpan bagi siswa yang kesulitan. Siswa terlihat semangat
dan antusias mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan. Kelebihan yang
ditemui terutama pada saat kerja kelompok siswa sangat perduli dan saling
membantu satu sama lain. Hal unik yang ditemui setiap kelompok ada 1
siswa yang paling aktif dan berani mengungkapkan pendapatnya contoh salah
satu siswa nya bernama afrizal. Dari nilai presentase rata-rata siklus 1 48%
meningkat pada siklus 2 menjadi 78% dengan demikian guru tidak perlu
melanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Karena sudah
sesuai dengan harapan yang di inginkan guru beserta suvervisior 2 dapat
dikatakan tuntas dengan kriteria ketuntasan pembelajaran 75%. Terbukti
bahwa dengan penerapan metode pembelajaran problem solving melalui
pendekatan kooperatif siswa menjadi lebih menyukai dan senang mengikuti
31
pembelajaran pada materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya sehingga
proses pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil diatas di sajiak data berupa nilai rata-rata ketuntasan belajar
diperoleh melalui hasil tes belajar siswa sebagai berikut :
32
No Aspek Yang Dinilai Presentase
Tidak Aktif Aktif
1 Memperhatikan penjelasan guru 21% 79%
2 Bertanya kepada guru 36% 64%
3 Mencatat/menyalin/menulis hasil 5% 95%
4 Mengerjakan LKS 0% 100%
5 Menjawab/menanggapi pertanyaan 21% 79%
6 Mengerjakan soal-soal latihan 0% 100%
Rata-rata presentasi 13% 87%
33
Gambar 4.1 Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Siswa,Siklus I dan Siklus II
Chart Title
80
Tuntas
60 Tidak Tuntas
40 Persentase
20
0
1 2
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari 21 siswa pada kegiatan siklus 1
terdapat 10 siswa yang mencapai nilai di atas KKM, setelah dilakukan perbaikan
siklus II meningkat menjadi 16 siswa mencapai nilai di atas KKM, Dari data
tersebut tampak ada peningkatan disetiap siklusnya.
34
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam dua siklus dengan menerapkan metode problem solving mampu
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan
bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya kelas IV SDN 2 Endang rejo
Kecamatan Seputih agung Kabupaten Lampung Tengah.
Penggunaan metode problem solving pada mata pelajaran IPA kelas
IV SDN 2 Endang rejo tahun pelajaran 2022/2023 telah mengalami
peningkatan hasil belajar siklus I, siswa yang memperoleh nilai mencapai
KKM adalah 10 siswa (48%), sedangkan siswa yang memperoleh nilai di
bawah KKM adalah 11 siswa (52%). Pada mata pelajaran IPA ditentukan
Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 70. Pada siklus II, siswa yang mencapai
KKM berjumlah 16 siswa (78%), sedangkan siswa yang mendapat nilai di
bawah KKM yaitu 5 siswa (22%). Dengan demikian, berdasarkan hasil
perbaikan pembelajaran siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu
30%.
35
5. Guru mengembangkan keprofesionalan melalui penelitian tindakan kelas
berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan selama kegiatan
pembelajaran.
36
Daftar Pustaka
37
Pariang Sonang Siregar & Rindi ganesa (2019 : 9). Ayo Latihan Mengajar
Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Yogyakarta : CV Budi
Utama.
Parwati, N. N., & Suryawan, I. P. P. (2018 : 59). Belajaar Dan
Pembelajaran.Depok : PT Raja Grafindo Persada.
Rahmat Putra Yudha, M.Ed TESOL (2018 : 36). Motivasi Berprestasi dan
Disiplin Peserta Didik. Pontianak-Kalimantan Barat : Yudha English
Gallery (01 Januari 2018)
Ruslia Isnawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog. (2020 : 79). Cara Kreatif Dalam Proses
Belajar. Surabaya : CV.Jakad Media Publishing.
38