Anda di halaman 1dari 78

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI


KHUTBAH, TABLIGH DAN DAKWAH MELALUI METODE
PROBLEM BASED LEARNING
DI SMK NEGERI 4 BENER MERIAH
Diajukan sebagai salah satu tugas Pendidikan Profesi Guru
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Disusun oleh:

SITI AISAH S.Ag


NIP.197406302009042002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN AR-RANIRY
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Subhanallah Wata’ala


yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi
Khutbah,Tablig Dan Dakwah Melalui Metode Problem Based Learning Di
SMK Negeri 4 Bener Meriah”. Shalawat beserta salam kepada Rasullah
Muhammad SAW yang membawa ajaran kebenaran dan pedoman kepada sahabat
serta seluruh Masyarakat.
Dalam penulisan proposal ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik dari segi bahasa maupun pembahasannya, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang sifatnya membangun
sehingga menyempurnakan proposal ini.
Akhir kata penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat

dalam penulisan proposal ini dan terima kasih atas semua bimbingan dan petunjuk

yang diperoleh sehingga terwujudnya proposal tugas akhir ini. Amin.

Bener Meriah, 20 November 2022


Penulis
Siti Aisah S,Ag

ABSTRAK
Siti Aisah, S. Ag , Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Khutbah,Tablig
Dan Dakwah Melalui Metode Problem Based Learning di SMKN 4 Bener Meriah.

Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI Tata Busana
SMK Negeri 4 Bener Meriah tahun pelajaran 2022-2023 melalui penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning.
Penelitian ini terdiri atas dua siklus, masing-masing dengan tahap perencanaan
(planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting).Yang terlibat dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah peneliti,
dan subjek penelitian yakni siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 4 Bener
Meriah tahun pelajaran 2022-2023. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, tes unjuk kerja, catatan lapangan, kuesioner, dan dokumentasi.
Untuk menguji validitas data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, dan
triangulasi metode dan sumber. Teknis analisis yang digunakan adalah analisis
kritis dan analisis deskriptif komparatif. Data kualitatif dianalisis dengan teknik
analisis kritis, sedangkan data yang berupa tes,data kuantitatif, dianalisis secara
deskriptif komparatif, yakni membandingkan skor tes antar siklus dengan kriteria
keberhasilan tindakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai berikut. Rata-rata nilai siswa adalah
53,43 di kondisi pra siklus, 68,28 di siklus I, 83,85 di siklus II. Kriteria
keberhasilan penelitian ini adalah apabila minimal 85% siswa mencapai nilai
KKM yaitu75.Data ketuntasan belajar klasikal secara berturut-turut adalah
25,71% di kondisi pra siklus, 40% pada siklus I, dan pada siklus II 91,43%. Data-
data di atas ditafsirkan dengan rentang kualitatif menunjukkan kategori mulai
berkembang pada kondisi prasiklus, berkembang sesuai harapan di kondisi siklus
I,berkembang sangat baik di siklus II. Berdasarkan data-data di atas dapat
ditunjukkan bahwa penerapan model Pembelajaran Based Learning dapat
meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas XI Tata
Busana SMK Negeri 4 Bener Meriah tahun pelajaran 2022-2023.

Kata Kunci: prestasi belajar Pedidikan Agama Islam, model pembelajaran,


Based Learning.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


ABSTRAK ........................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... vi

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 6
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 8
C. Tujuan ................................................................................................................ 9
D. Manfaat .............................................................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori .......................................................................................................11


1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.........................................................11
B. Metode Problem Based Learning......................................................................13
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning...........................14
1. Kelebihan Model Problem Based Learning...................................................14
2. Kekurangan Model Problem Based Learning................................................15
D. Pengertian Hasil Pembelajaran ..........................................................................15
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar.........................................16
E. Hipotesis Tindakan ............................................................................................16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................................17


B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................................17
C. Subjek Penelitian ...............................................................................................18
D. Prosedur Penelitian.............................................................................................18
E. Data dan Sumber Data........................................................................................21
F. Instrumen Penelitian...........................................................................................22

iii
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data................................................................26
F. Teknik Analisis Data...........................................................................................27
I. Kriteria Keberhasilan Tindakan...........................................................................31

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Latar Penelitian .................................................................................27


B. Refleksi Awal ....................................................................................................28
C. Analisis Pencarian Data......................................................................................30
D. Deskripsi Penelitian
1. Tindakan Siklus I...........................................................................................30
2. Tindakan Siklus II..........................................................................................39
F. Pembahasan Hasil Penelitian..............................................................................49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................52
B. Rencana Tindak Lanjut.......................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................54


LAMPIRAN......................................................................................................................55

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Tahapan Prosedur Pelaksana Siklus I

Tabel 2 : Tahapan Prosedur Pelaksana Siklus II

Tabel 3 : Lembar Observasi Penerapan Pembelajaran

Tabel 4 : Sarana dan Prasarana di SMK Negeri 4 Bener Meriah

Tabel 5 : Skor Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Tindakan Siklus

Tabel 6 : Skor Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Tindakan Siklus I

Tabel 7 : Keaktifan Siswa Tindakan Siklus I

Tabel 8 : Rata-rata Skor dan Nilai PAI Siklus I

Tabel 9 : Prestasi Belajar PAI Siswa Siklus I

Tabel 10 : Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Siklus I

Tabel 11 : Tanggapan Siswa Siklus I

Tabel 12 : Skor Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Tindakan Siklus II

Tabel 13 : Keaktifan Siswa Tindakan Siklus II

Tabel 14 : Rata-rata Skor dan Nilai PAI Siklus II

Tabel 15 : Prestasi Belajar PAI Siswa Siklus II

Tabel 16 : Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Siklus II

Tabel 17 : Tanggapan Siswa Siklus II

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Undang-undang No. 2 Pasal 13 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

“Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta

memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat

serta mempersiapkan untuk mengikuti pendidikan dalam masyarakat dan mempersiapkan untuk

mengikuti pendidikan menengah dalam masyarakat. Upaya mengembangkan sikap, kemampuan,

pengetahuan dari tugas dan tanggung jawab guna untuk melaksanakan proses belajar mengajar”.

Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa Degeng (1989). Kegiatan

pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan

efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan

siswa, analisis sumber belajar, menetapkan strategi pengorganisasian, isi pembelajaran,

menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran,

dan menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.

Pembelajaran menurut Oemar Hamalik: “sebagai suatu kombinasi yang tersusun, meliputi

vi
unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk

mencapai tujuan pembelajaran”. Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan

dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian,

dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran,

diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi.

Pemerintah telah melaksanakan berbagai program dalam menetapkan kebijakan untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Perkembangan baru terhadap mutu pendidikan membawa

konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya. Guru yang

berkompeten akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Guru memiliki peran

yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan.

Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam

meningkatkan kesempatan bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan, penggunaan metode

mengajar, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses

belajar mengajar. Guru bertindak selaku fasilitator dan dapat mengembangkan bahan pelajaran

dengan baik. Untuk memenuhi hal tersebut, guru dituntut mampu mengelola proses belajar yang

memberikan ransangan kepada siswa sehingga mau untuk belajar.

Tugas seorang guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan pelajaran semata, akan tetapi

juga seorang guru yang profesional di tuntut untuk mempunyai kemampuan agar dapat

menciptakan suasana membelajarkan siswa yang kondusif dan menata ruang belajar yang

presentatif. Mengajar dengan sukses tidak hanya dilakukan satu cara atau pola tertentu yang

diikuti secara rintis, jika seorang guru mengajar Pendidikan Agama Islam hanya menggunakan

satu cara yang sama dari hari ke hari siswa akan maju dengan cepat, akan tetapi hasilnya akan

mengecewakan, tetapi bila seorang guru membelajarkan siswa dengan menggunakan berbagai

cara, atau menghubungkan melalui pengalaman terhadap diri siswa serta menghubungkan

dengan kehidupannya sehari-hari maka hasilnya akan lain, hasilnya akan autentik serta tahan

vii
lama.

Berdasarkan pengamatan penulis menunjukkan bahwa hasil belajar Pendidikan Agama

Islam pada materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah Melalui Metode Problem Based Learning

Pada Siswa Kelas Siswa Kelas XI Tata Busana 1. Pada tahun pelajaran 2022-2023 masih sangat

rendah, dimana hanya 43% siswa yang masuk dalam kategori lulus atau tuntas dari standar nilai

KKM 80. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah

Melalui Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XI Tata Busana 1 2022-2023 SMK

N 4 Bener Meriah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :


1. Bagaimana aktivitas Guru melalui penerapan metode Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar Materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah Melalui Metode Problem

Based Learning Pada Siswa Kelas XI Tata Busana 1 SMK N 4 Bener Meriah.

2. Bagaimana aktivitas siswa melalui penerapan metode Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar Materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah Melalui Metode Problem

Based Learning Pada Siswa Kelas XI Tata Busana 1 SMK N 4 Bener Meriah.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil

belajar Materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah Melalui Metode Problem Based Learning Pada

Siswa Kelas XI Tata Busana 1 SMK N 4 Bener Meriah.

D. Manfaat Penelitian

viii
Hasil penelitian ini hendaknya bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan terutama bagi:

1. Siswa, dapat memudahkan siswa belajar terutama pelajaran PAI khususnya materi Khutbah,

Tabligh dan Dakwah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning;

2. Guru, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran PAI khususnya materi Khutbah,

Tabligh dan Dakwah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

yang realistic dan mudah dipahami siswa yaitu dari tim ahli masing-masing;

3. Sekolah, menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi kepala sekolah untuk menetapkan

suatu kebijakan tentang penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam

suatu proses pembelajaran khususnya PAI materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah.

ix
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang

berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi

dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Pendidikan berasal dari

kata didik. Dengan diberi awalan pen dan akhiran kan, yang mengandung arti perbuatan, hal, dan

cara. Pendidikan Agama dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah religion education, yang

diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan orang beragama.

Pendidikan agama tidak cukup hanya memberikan pengetahuan tentang agama saja, tetapi lebih

ditekankan pada feeling attitude, personal ideals, aktivitas kepercayaan.

Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam di sekolah diarahkan untuk meningkatkan

keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam. Nazarudin Rahman

menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI), yaitu sebagai berikut :

a. Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing,

pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang

hendak dicapai.

x
b. Peserta didik harus disiapkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

c. Pendidik atau Guru Agama Islam harus disiapkan untuk bisa menjalankan tugasnnya,

yakni merencanakan bimbingan, pangajaran dan pelatihan.

d. Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman,

penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.

Sebagai salah satu komponen ilmu pendidikan Islam, metode pembelajaran PAI harus

mengandung potensi yang bersifat mengarahkan materi pelajaran kepada tujuan pendidikan

agama Islam yang hendak dicapai proses pembelajaran. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dapat diartikan sebagai upaya membuat peserta didik dapat belajar, terdorong belajar, mau

belajar dan tertarik untuk terus menerus mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam

kurikulum agama Islam sebagai kebutuhan peserta didik secara menyeluruh yang mengakibatkan

beberapa perubahan yang relatif tetap dalam tingkah laku seseorang baik dalam kognitif, efektif

dan psikomotorik.

Pemaknaan pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan bimbingan menjadi muslim

yang tangguh dan mampu merealisasikan ajaran Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan

sehari-hari sehingga menjadi insan kamil. Untuk itu penanaman Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam sangat penting dalam membentuk dan mendasari peserta didik. Dengan penanaman

pembelajaran PAI sejak dini diharapkan mampu membentuk pribadi yang kokoh, kuat dan

mandiri untuk berpedoman pada agama Islam.

B. Metode Problem Based Learning

PBL merupakan pembelajaran aktif progresif dan pendekatan pembelajaran berpusat pada

masalah yang tidak terstruktur yang digunakan sebagai titik awal dalam proses pembelajaran. PBL

menggunakan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap

tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan masalah-

xi
masalah yang munculkan. PBL sering dilakukan dengan pendekatan tim melalui penekanan pada

pembangunan keterampilan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, diskusi, pemeliharaan

tim, manajemen konflik, dan kepemimpinan tim. PBL adalah kurikulum dan proses pembelajaran.

Daam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapatkan pengetahuan

yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar

sendiri serta partisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang

sistematik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan di dalam

kehidupan sehari-hari.

PBL adalah pemberian masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari kepada

siswa kemudian siswa secara berkelompok mencari alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah

tersebut.

C. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning


1. Kelebihan Model Problem Based Learning
PBL merupakan suatu metode pembelajaran yang mempunyai banyak kelebihan dan

kelemahan. Kelebihan PBL adalah sebagai berikut:

1. Pemecahan masalah dalam PBL cukup bagus untuk memahami isi pembelajaran.

2. Pemecahan masalah berlangsung selama proses pembelajaran menantang kemampuan siswa

serta memberikan kepuasan kepada siswa.

3. PBL dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran.

4. Membantu proses transfer siswa untuk memahami masalah-masalah dalam kehidupan

sehari-hari.

xii
5. Membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung

jawab atas pembelajarannya sendiri.

6. Membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya

sekedar mengerti pembelajaran oleh guru berdasarkan buku teks.

7. PBL menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan disukai siswa.

8. Memungkinkan aplikasi dalam dunia nyata.

9. Merangsang siswa untuk belajar secara kontinyu.

2. Kekurangan Model Problem Based Learning

Kekurangan PBL adalah:

2.1 Apabila siswa mengalami kegagalan atau kurang percaya diri dengan minat yang rendah

mala siswa enggan untuk mencoba lagi.

2.2 PBL membutuhkan waktu yang cukup untuk persiapan.

2.3 Pemahaman yang kurang tentang mengapa masalah-masalah yang dipecahkan maka siswa

kurang termotivasi untuk belajar.

D. Pengertian Hasil Pembelajaran

Menurut Hamalik memberikan pengertian tentang hasil belajar adalah sebagai terjadinya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan,

sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu.

Hasil belajar adalah akibat dari proses belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan

xiii
menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari dan intelektual yang diukur dalam

prestasi, sikap, dan keterampilan siswa. hasil belajar siswa merupakan perubahan tingkah laku yang

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian hasil belajar harus berdasarkan

tujuan instruksional yang telah dirumuskan. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat

kemajuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil

belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian

yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil

belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif Pendidikan Agama Islam yang

mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.

1. Faktor- Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas tidak

terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.

a) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor

internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.

b) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi: faktor

keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan pada penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Model

Pembelajaran Based Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk siswa kelas XI Tata

Busana SMK Negeri 4 Bener Meriah tahun pelajaran 2022-2023 dapat digunakan untuk meningkatkan

xiv
hasil belajar dalam materi Khutbah, Tabligh dan Ceramah .”

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode deskriptif komparatif adalah metode dalam meneliti suatu kelompok manusia suatu

obyek suatu kondisi suatu sistem pemikiran atau pun suatu kelas peristiwa sekarang. Tujuan

penelitian deskriptif ini untuk membuat deskripsi atau gambaran,atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang

diselidiki. Pada penelitian ini, penulis mencoba untuk membuat sebuah deskripsi mengenai Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Materi Tabligh, Khutbah Dan Dakwah Melalui Metode Problem Based

Learning SMKN 4 Bener Meriah.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 4 Bener Meriah Berdasarkan judul penelitian yaitu “ Upaya

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Khutbah , Tabligh dan Dakwah Melalui Metode Problem

Based Learning Pada Siswa Kelas XI Tata Busana 1 SMKN 4 BENER MERIAH”.

Selain itu salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran

dan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi

Khutbah , Tabligh dan Dakwah.

C. Subjek Penelitian

xv
Berdasarkan judul penelitian diatas, maka yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh
siswa ,subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI Tata Busana yang berjumlah 26 orang siswa
yang terdiri dari siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan yang akan

dilakukan dalam penelitian PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin.

Model Kurt Lewin bahwa tahap-tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari 4

komponen yang meliputi: (a) perencanaan (planning), (b) aksi atau tindakan (acting), (c)

observasi (observing), dan (d) refleksi (reflecting). Prosedur pelaksanaan penelitian ini meliputi 2

siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah membuat perencanaan proses

pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran yang dibuat adalah berupa silabus dan RPP

beserta perangkatnya. Kemudian membuat konsep metode tanya jawab untuk disharing pada

siswa.

2. Tindakan

Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang terdapat didalam

kegiatan perencanaan melaksanakan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir

melaksanakn kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab.

3. Observasi

Tindakan observasi dilakukan secara kontinyu untuk memonitoring kegiatan proses belajar

mengajar dengan menggunakan lembar observasi.

4. Refleksi

Peneliti melakukan penelitian terhadap hasil observasi, dimana ada kekurangan atau belum

tuntas dalam proses pembelajaran pada siklus I untuk kemudian diperbaiki dalam pelaksanaan

xvi
siklus II.

Tahap-tahap tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar 1.

SIKLUS I Perencanaan Tindakan

Refleksi Pengamatan

Perencanaan Tindakan
SIKLUS II

Refleksi Pengamatan

Gambar 1. Alur PTK menurut Suwandi (2007: 31)

Proses kegiatan dalam PTK ini dilaksanakan seperti tabel berikut:

Tabel 1: Tahapan Prosedur Pelaksanaan Siklus I


No Siklus Tahapan Urutan Pelaksanaan

xvii
1 I Persiapan 1. Terdapat permasalahan hasil belajar
PAI siswa kelas XI SMKN 4 Bener
Meriah.
2 I Deskripsi Awal 2. Merencanakan peningkatan hasil
Perencanaan Tindakan belajar PAI melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based
Learning.
3. Menentukan indikator yang akan
dicapai
4. Mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran
5. Menyiapkan alat dan bahan
pembelajaran
6. Mengembangkan format
penilaian tes unjuk kerja

3 I Pelaksanaan Tindakan Menerapkan tindakan pembelajaran


Problem Based Learning.

4 I Pengamatan Melakukan pengamatn terhadap kegiatan


pembelajaran dengan format observasi
terhadap aktivitas siswa dan guru.

1. Melakukan evaluasi tes unjuk kerja


5 I Evaluasi/Refleksi PAI.
2. Melakukan diskusi dengan rekan
sejawat untuk membahas hasil evaluasi
dan merencanakan tindakan
berikutnya.

Tabel 2: Tahapan Prosedur Pelaksanaan Siklus II

No Siklus Tahapan Urutan Pelaksanaan

xviii
1 II Perencanaan dan 1. Akan dilaksanakan tindakan
Penyempurnaan kedua atas dasar refleksi
Tindakan siklus I
2. Menentukan rencana
pembelajaran siklus II
3. Menyiapkan alat dan bahan
4. Menyiapkan format
2 II pengamatan siklus II
Tindakan
Menerapkan tindakan
3 II pembelajaran Problem Based
Learning.
Pengamatan
Melakukan pengamatan
terhadap kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan format
pengamatan terhadap
4 II aktivitas siswa dan guru
Evaluasi/Refleksi
Melakukan evaluasi dan
refleksi siklus II

E. Data dan Sumber Data

Data dalam PTK pada dasarnya terdiri atas semua informasi atau bahan yang

disediakan alam (dalam arti luas) yang harus dicari, dikumpulkan, dan dipilih oleh peneliti,

bisa terdapat pada segala sesuatu apa pun yang menjadi bidang dan sasaran penelitian

(Subroto via Nugrahani, 2010: 96-97).

Data dalam penelitian ini berupa data tes dan non tes. Data tes berupa prestasi

belajar berupa hasil tes unjuk kerja materi Khutbah, tabligh dan dakwah.

Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi penulis karena ketepatan

memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data

xix
atau kedalaman informasi yang diperoleh. Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat

berupa manusia, peristiwa atau keaktifan, tempat atau lokasi, benda, beragam gambar dan

rekaman, dokumen atau arsip. Menurut Lofland (dalam Moleong, 2002: 47), sumber data

utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen. Sutopo (2002: 2) menyatakan bahwa ”sumber data dalam

penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa, tingkah laku, dokumen, dan arsip serta

benda lain”. Sumber data penelitian pertama adalah siswa yaitu data aktivitas belajar siswa

dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran Khutbah, Tabligh dan Dakwah. Sumber data

kedua adalah guru berupa kinerja guru selama penerapan pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah pedoman terinci yang berisi langkah-langkah melakukan

observasi, mulai dari perumusan masalah, kerangka teori untuk menjabarkan tingkah

laku yang akan diobservasi, prosedur dan teknik perekaman, dan kriteria analisis dan

interpretasi (Indrawati, 2007: 7). Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah lembar observasi kinerja guru dalam penerapan pembelajaran dan lembar observasi

aktivitas belajar siswa.

a. Lembar observasi penerapan pembelajaran

Prosedur penyusunan dan pengisian lembar observasi ini sebagai berikut.

xx
1) Menentukan komponen kegiatan pembelajaran yang akan diamati, yakni saat

persiapan pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

2) Menjabarkan setiap komponen ke dalam aspek-aspek kegiatan yang dilakukan

guru saat melakukan pembelajaran.

3) Melakukan pencatatan hasil observasi dengan memberi tanda checklist (√) pada

kolom “Y” jika aspek itu dilakukan oleh guru, dan pada kolom “T” jika aspek itu

tidak dilakukan oleh guru pada saat pembelajaran.

Tabel 3: Lembar Observasi Penerapan Pembelajaran

No Komponen Aspek Pengamatan Pelaksanaan Keterangan


Y T
I Perencanaan 1. Guru memformulasikan
pembelajaran tujuan pembelajaran dalam
RPP sesuai dengan
kurikulum/silabus dan
memperhatikan
karakteristik peserta didik
2. Guru menyusun bahan ajar
secara runtut, logis,
kontekstual, dan mutakhir
3. Guru merencanakan
kegiatan pembelajaran
yang efektif
4. Guru memilih sumber
belajar/ media
pembelajaran sesuai dengan
materi dan strategi
pembelajaran
II Pelaksanaan Y T
Kegiatan
Pembelajaran
1 Kegiatan 5. Guru memulai pembelajaran
Pendahuluan dengan efektif
2 Kegiatan Inti 6. Guru menguasai
materi pelajaran
7. Guru menerapkan strategi
pembelajaran yang
efektif
8. Guru memanfaatan
sumber belajar/media
dalam pembelajaran
9. Guru memotivasi dan/atau
memelihara keterlibatan
siswa dalam pembelajaran
10. Guru menggunakan bahasa
yang benar dan tepat dalam
Pembelajaran
3 Kegiatan 11. Guru mengakhiri
Penutup pembelajaran dengan efektif

xxi
III Penilaian 12. Guru merancang alat
Pembelajaran penilaian untuk mengukur
kemajuan dan
keberhasilan belajar
peserta didik
13. Guru menggunakan
berbagai strategi dan
metode penilaian
untuk
memantau kemajuan dan
hasil belajar peserta didik
dalam mencapai
kompetensi tertentu
sebagaimana tertulis dalam
RPP
14. Guru memanfatkan berbagai
hasil penilaian untuk
memberikan umpan balik
bagi peserta didik tentang
kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan
rancangan pembelajaran
selanjutnya
Jumlah

xxii
23

b. Lembar aktivitas siswa

Tabel : Lembar Observasi Aktivitas Siswa


Nama : .....................................
Siklus/Pertemuan : ............. / ......................
Berilah tanda V pada kolom skor sesuai dengan butir amatan!
No Butir Amatan Skor Keterangan
1 2 3 4
1 Keaktifan siswa dalam
pembelajaran
2 Keaktifan siswa dalam
mengajukan dan menjawab
pertanyaan
3 Rasa ingin tahu dan keberanian
siswa
4 Kreatif dan inisiatif siswa
5 Aktif mengerjakan tugas individu
maupun kelompok
Jumlah

Keterangan:
Penskoran data dengan ketentuan
1 = tidak ada
2 = ada dengan motivasi penuh
3 = ada dengan sedikit motivasi
4 = ada dilakukan mandiri

2. Tes Unjuk Kerja

Prosedur penyusunan dan pengisian lembar penilaian tes unjuk materi

Tabligh, Khutbah dan Ceramah sebagai berikut.

a. Menentukan indikator yang akan digunakan untuk melakukan tes penilaian

mengetahui peningkatan hasil belajar PAI.

b. Menjabarkan indikator ke butir-butir penilaian yang menunjukkan

pencapaian indikator yang dapat dilakukan siswa ketika melaksanakan tes

unjuk kerja.
24

3. Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto atau gambar yang digunakan untuk

menggambarkan secara visual kondisi proses pembelajaran berlangsung.

4. Angket atau Kuesioner

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang

tanggapan siswa mengenai penerapan pembelajaran Problem Based Learning.

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah, dilakukan pengujian kredibilitas data. Teknik pengujian kredibilitas

data dalam penelitian ini menggunakan konsep sebagai berikut (Moleong, 2007: 326-

332).

a. Perpanjangan pengamatan, yakni perpanjangan keikutsertaan peneliti akan

memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.

b. Meningkatkan ketekunan, yakni melakukan pengamatan lebih cermat dan

berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan

peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Sebagai bekal untuk

meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi

buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait

dengan temuan-temuan yang diteliti.


25

c. Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Trianggulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui:

Triangulasi sumber, Triangulasi metode, dan triangulasi waktu.

Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut: 1) Sebagai peneliti sekaligus sebagai guru yang melaksanakan

proses pembelajaran memungkinkan peneliti untuk melakukan perpanjangan

pengamatan, yakni perpanjangan keikutsertaan penelitian. Peneliti tidak hanya

merencanakan tetapi juga melaksanankan tindakan, pengamatan kepada siswa yang

kemudian melakukan kolaborasi dengan teman sejawat yang melakukan pengamatan

terhadap proses pembelajaran, kinerja guru dalam proses penerapan pembelajaran, 2)

Triangulasi, yaitu ketika peneliti melakukan tindakan sekaligus pengamatan terhadap

aktivitas belajar siswa dan penilaian prestasi belajar seni tari siswa melalui tes unjuk

kerja di saat yang sama teman sejawat juga melakukan pengamatan terhadap proses

pembelajaran (dalam lembar penerapan pembelajaran dan lembar catatan lapangan).

Dari gambaran pola pelaksanaan pengumpulan data tersebut menunjukkan

bahwa triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber

karena data yang dikumpulkan dari sumber yang berbeda (siswa dan guru) dan

triangulasi metode karena metode yang digunakan tidak hanya pengamatan lembar

observasi penerapan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa, tetapi juga melalui

lembar penilaian melalui tes unjuk kerja, catatan lapangan dan dokumentasi.
26

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Penerapan Pembelajaran

Untuk menilai aspek kinerja guru dalam menerapkan strategi pembelajaran

dilakukan dengan menggunakan Check list. Jawaban „ya‟ diberi skor 1, jawaban

„tidak‟ diberi skor 0. Jumlah aktivitas yang dilakukan guru didapat dari rekapitulasi

skor perolehan pertemuan 1 dan 2 (pertemuan ketiga digunakan untuk tes akhir

siklus).

Jumlah skor dihitung dengan rumus:

S = Σ ni x 100%
N
Keterangan:

S = Jumlah skor

Σni = Jumlah aktivitas yang dilakukan

guru N = Jumlah pernyataan

Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif, yaitu:

75,1% - 100% : tinggi

50,1% - 75% : sedang

25%-50% : rendah
27

2. Analisis data aktivitas siswa

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

deskriptif komparatif dan analisis kritis. Teknik deskriptif komparatif digunakan

untuk data kuantitatif, yakni membandingkan hasil antar siklus. Peneliti

membandingkan hasil sebelum penelitian dengan membandingkan hasil pada akhir

setiap siklus (Suwandi, 2008:70). Teknik analisis kritis berkaitan dengan data

kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan

kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif.

Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk

tahap berikutnya. Berkaitan dengan aktivitas belajar siswa, analisis kritis mencakup

aktivitas belajar yang dilakukan pada saat prasurvei sebelum penelitian tindakan

dilakukan. Hal ini untuk mengetahui kondisi awal aktivitas siswa.

Analisis data terhadap anak dilakukan beberapa tahap sebagai berikut:

a. skoring butir amatan: kurang = 1, cukup = 2, baik = 3, sangat baik = 4

b. menjumlahkan skor aktivitas yang dicapai anak pada tiap butir

c. membuat tabulasi skor observasi peningkatan aktivitas siswa

d. menghitung persentase peningkatan aktivitas belajar dengan cara sebagai berikut:

1) Persentase pencapaian aktivitas siswa:

Jumlah skor amatan yang dapat dicapai tiap anak X


100% Jumlah skor maximum

2) Skor maximum = skor maksimum butir amatan X jumlah butir amatan

3) Hasil persentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom (%)


28

Hasil Persentase tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif sebagai berikut

76% - 100% (3,04-4) : Berkembang Sangat Baik (BSB)

56% - 75% (2,24-3) : Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

40% - 55% (1,6-2,2) : Mulai Berkembang (MB)

< 40% (< 1,6 ) : Belum Berkembang (BB)

3. Analisis Data Penilaian Tes Unjuk Kerja

Analisis data terhadap anak dilakukan beberapa tahap sebagai berikut:

a. Menjumlahkan skor yang dicapai siswa pada setiap butir penilaian.

b. Membuat tabulasi skor penilaian tes unjuk kerja yang terdiri atas nomor, skor,

jumlah skor.

c. Menghitung penilaian, dengan cara sebagai berikut.

1) Penilaian:

Jumlah skor yang dapat dicapai tiap anak X 100


Jumlah skor maximum

2) Skor maksimum = skor maksimum butir penilaian X jumlah butir penilaian

d. Membandingkan prestasi belajar siswa dengan Kriteria Ketentuan Minimal

(KKM) yang telah ditentukan.

e. Status pencapaian diisi dengan S (Sudah mencapai Krteria Ketuntasan Minimal

atau KKM) atau B (Belum mencapai KKM).

4. Analisis Data Tanggapan Siswa


29

Analisis data tanggapan siswa didapatkan dari angket siswa. Untuk menilai tanggapan

siswa digunakan rating scale. Tanggapan dibuat dalam bentuk skala yang terbagi dalam 4

jenjang. Tanggapan siswa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan positif diberi skor berturut-turut 4, 3, 2, 1.

I. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteris keberhasilan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

meningkatnya prestasi belajar PAI dibandingkan dengan sebelumnya, yaitu minimal 85%

dari jumlah seluruh siswa ( 35 siswa) memperoleh nilai ≥ 75. Siswa yang memperoleh

nilai kurang dari 75 dinyatakan mengalami kesulitan belajar dan siswa yang memperoleh

nilai lebih dari atau sama dengan 75 dinyatakan telah tuntas belajar atau berhasil.

Untuk mengukur ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus:

% Ketuntasan =
jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 x 100% (Purwoko, 2001: 103)
Jumlah siswa

BAB IV
30

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bener Meriah. SMK ini berdiri di desa

Pante Raya kecamatan Wih Pesam kabupaten Bener Meriah. Ditinjau dari keadaan

lingkungan sekolah ini secara umum strategis, letaknya di pinggir jalan raya dan di dekat

daerah perumahan mudah dijangkau baik kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi.

Karena letaknya ini, SMK Negeri 4 Bener Meriah mempunyai suasana yang kondusif

karena lokasi SMK Negeri 4 Bener Meriah berada di dalam halaman yang berpagar

sehingga ketenangan dalam belajar pada anak dapat terlaksana dengan baik.

Pembelajaran di SMK Negeri 4 Bener Meriah menggunakan kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 (K-13/Kurtilas) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan

Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk

menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 merupakan

kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter dan pengembangan kompetensi berupa

sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik. Kurikulum 2013

menekankan adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skill yang meliputi

aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Abidin, 2014:20).


31

Tabel 4: Sarana dan Prasarana Di SMK Negeri 4 Bener Meriah

Kelas Lab.Komputer Lab Tata Busana Lab. Akuntansi Perpustakaan


Baik Rsk Baik Rsk Baik Rsk Baik Rsk Baik Rsk
12 - 1 - 2 - 1 - 1 -

Ruang Masjid/
Ruang Guru Ruang TU Aula WC
Kamad Musholla
Baik Rsk Baik Rsk Baik Rsk Baik Rsk Baik Rsk Baik Rsk
1 - 1 - 1 - - - 1 - 4 -

Terdapat 12 ruang kelas, 1 laboratorium Komputer, 2 laboratorium tata busana dan 1

laboratorium akuntansi di dalam SMK ini. Tidak terdapat ruang khusus untuk mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Refleksi Awal

Pengalaman penulis sebagai guru pengajar PAI di kelas XI Tata Busana tahun

pelajaran 2022-2023 menunjukkan fakta bahwa guru belum bisa merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa berupa

kegiatan yang menyenangkan bagi siswa. Selama ini pembelajaran yang dilaksanakan

masih belum maksimal.

Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru di SMK Negeri 4 Bener Meriah,

ditemukan bahwa pengajaran lebih banyak di lakukan dengan metode ceramah dan

imitasi dari guru pengajar sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dan tidak

kreatif. Selama ini peneliti juga mengamati siswa kelas XI Tata Busana tahun

pelajaran 2022/2023 memiliki nilai rata-rata pelajaran PAI paling rendah di

bandingkan dengan kelas paralel yang lain. Disamping itu aktivitas siswanya sangat

pasif, yaitu tidak ada kreativitas siswa untuk memahami materi yang diberikan.
32

Tabel 5: Skor Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Prasiklus

No Kondisi Butir Amatan Aktivitas Jumlah %


1 2 3 4 5
1 Prasiklus 2,14 2,03 1,91 2,4 2 10,14 50,71

Keterangan Butir Amatan Aktivitas:

1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran,

2. Keaktifan siswa dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan,

3. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa,

4. Kreatif dan inisiatif siswa,

5. Aktif mengerjakan tugas individu maupun kelompok.

Berdasarkan perhitungan analisis data terhadap hasil observasi yang telah

dilakukan peneliti, diperoleh hasil bahwa total skor aktivitas siswa pada prasiklus

mencapai 10,14, dengan persentase pencapaian sebesar 50,71% menunjukkan berada

pada kategori mulai berkembang.

1) Butir 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran mulai berkembang atau MB)

2) Butir 2 Keaktifan siswa dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan

mulai berkembang atau MB

3) Butir 3. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa mulai berkembang atau MB

4) Butir 4. Kreatif dan inisiatif siswa berkembang sesuai harapan (BSH)

5) Butir 5. Aktif mengerjakan tugas individu maupun kelompok mulai

berkembang (MB).
33

C. Analisis Pencarian fakta

Berdasarkan hasil observasi, peneliti merasa perlu meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 4 Bener

Meriah Oleh karena itu peneliti sebagai guru PAI kelas XI Tata Busana berdiskusi

dengan teman sejawat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI tahun

pelajaran 2022-2023 masih tergolong rendah karena belum diberi sebuah strategi

pembelajaran yang mampu mengembangkan aktivitas dalam pembelajaran

sehingga bisa meningkatkan prestasi belajar siswa. Kegiatan pengamatan

pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa dilakukan dengan berpedoman

pada lembar observasi penerapan pembelajaran dan lembar observasi aktivitas

siswa yang digunakan pada penelitian ini.

D. Deskripsi Penelitian

1. Tindakan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Guru mengawali tindakan perencanaan siklus I dengan

mengumpulkan data-data pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

(pembelajaran) PAI di kelas XI Tata Busana SMK Negeri 4 Bener

Meriah. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan maka guru kemudian

menyusun perencanaan siklus I.


34

Perencanaan pelaksanaan tindakan siklus I pembelajaran problem

based learning untuk meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas XI Tata

Busana SMK Negeri 4 Bener Meriah adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Siklus pertama dilaksanakan dalam tiga pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 06 Desember 2022,

pertemuan kedua hari Kamis, 12 Desember 2022, dan pertemuan

ketiga hari Sabtu, 25 Desember 2022.

1) Peneliti yang merupakan guru mata pelajaran PAI sebagai pelaksana

tindakan.

2) Pada tindakan siklus I, standar kompetensi pembelajaran PAI kelas XI

adalah Kompetensi Dasar (KD) : 3.7/4.7 Menganalisis pelaksanaan

penyelenggaraan jenazah.

3) Pertemuan yang ketiga digunakan untuk tes unjuk kerja akhir siklus.

4) Strategi yang diterapkan dalam tindakan adalah pembelajaran Problem

Based Learning.

5) Peneliti menggunakan lembar observasi siswa untuk mengukur

aktivitas siswa serta catatan lapangan penelitian untuk mencatat

kejadian pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan pada

pertemuan pertama dan kedua sedangkan pada pertemuan ketiga tidak

dilakukan pengamatan karena diisi dengan tes akhir siklus.


35

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pada proses pembelajaran Siklus I, secara garis besar dilakukan

sesuai dengan perencanaan diatas.

Pada siklus I ini materi yang berkaitan adalah khutbah, tabligh

dan ceramah. Pada pertemuan pertama dan kedua pembelajaran

dilakukan dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning,

sedang pertemuan ketiga dilaksanakan untuk tes unjuk kerja penyajian

dari kelompok.

c. Observasi

Observasi dilakukan peneliti bersama dengan guru teman sejawat

yang bertindak sebagai pengamat saat proses pembelajaran

berlangsung. Dari hasil observasi selama pembelajaran dan

pelaksanaan tes unjuk kerja siklus I diperoleh data sebagai berikut.

1) Data aktivitas siswa tindakan siklus I

Berdasarkan hasil observasi aktivitas yang menggunakan instrumen

lembar observasi di peroleh persentase rata-rata aktivitas siklus dalam

satu kelas sebesar 66,85%.


36

Tabel 6: Skor Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tindakan Siklus I

No Kondisi Butir Amatan Aktivitas Jumlah %


1 2 3 4 5
1 Prasiklus 2,14 2,03 1,91 2,4 2 10,14 50,71
2 Siklus I 3,2 2,51 2,28 3,17 2,2 13,37 66,85
Peningkatan 1,06 0,48 0,37 0,77 0,2 3,23 16,25

Data kualitatif berdasarkan perhitungan analisis terhadap hasil

observasi aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa total skor aktivitas siswa

pada tindakan siklus I mencapai 13,37 dengan persentase pencapaian

sebesar 66,85%. menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan

(BSH). Persentase ini mengalami peningkatan sebesar 16,25% dari kondisi

prasiklus.

Butir amatan: 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran Berkembang

Sangat Baik atau BSB, meningkat 1,06 dari

prasiklus.

Butir amatan: 2 Keaktifan siswa dalam mengajukan dan menjawab

pertanyaan mendapatkan skor 2,51 dengan kategori

BSH, meningkat 0,48 dari prasiklus.

Butir amatan 3 Rasa ingin tahu dan keberanian siswa meraih skor

2,28 (BSH) meningkat 0,37.

Butir amatan 4 Kreatif dan inisiatif siswa mendapatkan skor 3,17

(BSB) meningkat 0,77, sedangkan

Butir amatan 5. Aktif mengerjakan tugas individu maupun kelompok

mendapatkan skor 2,2 (MB), meningkat 0,2.


37

Tabel 7: Keaktifan Siswa Tindakan Siklus I

No Persentase Kriteria Jumlah anak Persentase jumlah


Skor Anak
1 76% - 100% Berkembang 14 40
Sangat Baik
2 56% - 75% Berkembang 10 28,57
Sesuai
Harapan
3 40% - 55% Mulai 11 31,43
Berkembang
4 < 40% Belum 0 0
Berkembang
Jumlah 35 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah anak yang meningkat

dalam pembelajaran berkembang sangat baik meningkat dari sejumlah 4

siswa (11,43%) menjadi 14 siswa atau 40% dari seluruh jumlah siswa.

Data prestasi belajar tindakan siklus I

Tabel 8: Rata-rata Skor dan Nilai PAI Siklus I

No Kondisi Skor Butir Penilaian Jumlah Nilai


1 2 3 4 5 Skor
1 Prasiklus 2,34 2,25 1,91 2,4 2 10,68 53,43

2 Siklus I 3,28 2,57 2,34 3,17 2,34 13,65 68,28

Peningkatan 0,94 0,32 0,43 0,77 0,34 2,97 14,85


38

Sedangkan setelah dilakukan analisis data dari lembar perbandingan

nilai dengan KKM siklus I diperoleh hasil belajar siswa seperti disajikan

pada tabel 9 berikut.

Tabel 9: Prestasi Belajar PAI Siswa Siklus I

No Hasil Tes Pra Siklus Siklus I


1 Nilai terendah Nilai 25 45
2 tertinggi Rata-rata 90 95
3 nilai tes 53,43 68,28
4 Persentase tuntas belajar 25,71% 40%
klasikal (9 siswa) (14 siswa)

2) Data penerapan pembelajaran tutor sebaya tindakan siklus I

Data hasil observasi penerapan pembelajaran tutor sebaya digunakan

untuk mengetahui kegiatan guru atau kinerja guru selama proses

pembelajaran problem based learning. Data ini diperoleh dari lembar

observasi penerapan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pada

siklus I diperoleh data seperti disajikan pada tabel berikut :

Tabel 10: Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Siklus I

No Data Penerapan Hasil Penerapan Pembelajaran


Pembelajaran
1. Skor yang diperoleh Skor 10
2. maksimal 14
3. Persentase kinerja 71,42%
39

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase kegiatan guru selama

pembelajaran sebesar 71,42% dan termasuk dalam kategori tinggi. Dalam

siklus I ini guru belum sepenuhnya melaksanakan langkah- langkah

pembelajaran, masih ada langkah-langkah pembelajaran yang kurang

sempurna dilaksanakan oleh guru. Aspek pengamatan yang tidak

dilaksanakan atau kurang sempurna dilaksanakan oleh guru adalah aspek

pengamatan 5,7,9,11.

3) Data tanggapan siswa dari angket siswa tindakan siklus I

Data tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui bagaimana

tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran problem based learning.

Data ini diperoleh melalui lembar angket tanggapan siswa terhadap

pembelajaran yang formatnya ada pada lampiran . Setelah dilakukan analisis

data diketahui tanggapan siswa tentang pembelajaran siklus I diperoleh hasil

seperti terangkum pada tabel 11.

Tabel 11: Tanggapan Siswa Siklus I

No Data Tanggapan Siswa Siklus I


1. Rata-rata skor keseluruhan yang didapat Skor 27,4
2 maksimal 40
3 Persentase tanggapan siswa 68,5
4 Kriteria Positif

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa siswa menanggapi

dengan sangat positif pembelajaran dengan persentase tanggapan siswa

sebesar 68,5 %. Hasil analisis tanggapan siswa siklus I secara lengkap dapat

dilihat pada lampiran Lembar Angket Siswa dan Rekapitulasi Angket

Tanggapan Siswa.
40

d. Refleksi

Sesuai hasil observasi di atas, peneliti bersama pengamat melakukan

analisis keaktifan dan prestasi belajar PAI siswa kelas XI Tata Busana SMK

Negeri 4 Bener Meriah tahun pelajaran 2022-2023. Hasil analisis data tersebut

menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus I telah menunjukkan peningkatan

prestasi belajar dan keaktifan anak walaupun belum bisa dikatakan bahwa

penelitian ini sudah berhasil.

Masih banyak siswa yang proses belajarnya belum optimal, Sebanyak 11

siswa (31,43%) keaktifannya baru masuk dalam kategori mulai berkembang.

Keaktifan siswa dalam siklus ini masih belum merata hanya siswa-siswa

tertentu saja (40% atau 14 siswa) yang terlihat aktif dalam pembelajaran, pada

saat diskusi kelas pelaksanaannya belum berjalan dengan baik, sehingga guru

mendominasi jalannya diskusi.

Siswa tampak masih malu, enggan dan takut salah dalam bertanya,

berpendapat atau memberi tanggapan baik pada penjelasan guru mengenai

materi Khutbah, Tabligh dan ceramah maupun ketika guru meminta mereka

menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami. Hal tersebut diduga karena

siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran dengan metode baru problem

based learning terutama pada saat berdiskusi. Kendati demikian, tanggapan

mereka terhadap proses pembelajaran baik yang terbukti dari tanggapan siswa

ketika diwawancarai positif.


41

Dalam pembelajaran siklus I ini kekurangan juga tampak dari faktor guru

yang belum sepenuhnya melaksanakan langkah-langkah pembelajaran.

Langkah-langkah yang belum sepenuhnya dilaksanakan oleh guru yaitu

menjelaskan langkah pembelajaran, memotivasi siswa bertanya jawab.

Pada pembelajaran siklus I guru belum mampu menerapkan pembelajaran

problem based learning secara optimal. Menurut Priyanto (2005:32), untuk bisa

merealisasikan pembelajaran tentunya membutuhkan pemahaman oleh guru

tentang pendekatan ini serta sarana dan prasarana yang menunjang

pelaksanaannya.

Dari catatan lapangan yang dibuat oleh pengamat mitra sejawat peneliti

terungkap bahwa guru atau peneliti belum bisa sepenuhnya mengelola waktu

dengan baik dan banyak waktu yang terbuang saat pembelajaran untuk hal

yang bersifat teknis di mana kurang lancarnya proses pembelajaran karena

kesalahan peneliti sendiri sebagai guru pelaksana tindakan.

Dari hasil pengamatan didapatkan beberapa catatan yang menunjukkan

permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Problem Based

Learning. Permasalahan tersebut kemudian dicarikan solusi yang akan dipakai

dalam perencanaan siklus II. Permasalahan dan solusinya adalah sebagai

berikut:

1) Guru memerlukan penjelas berupa tambahan media atau alat peraga.

2) Guru perlu lebih banyak belajar untuk memahami langkah-langkah

pembelajaran tutor sebaya hingga bisa menerapkannya dalam proses

pembelajaran.
42

3) Guru harus lebih banyak memberi motivasi dan contoh atau

pemodelan kepada siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran.

Guru juga harus lebih berinteraksi secara intens dengan siswa agar

bisa mengetahui kekurangan dalam penelitian maupun kebutuhan

siswa saat pembelajaran.

e. Tindakan Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Guru mengawali tindakan perencanaan siklus II dengan mengumpulkan

data-data pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (pembelajaran) PAI di kelas

XI Tata Busana SMK Negeri 4 Bener Meriah pada siklus I. Dari data-data

yang dikumpulkan maka guru melakukan refleksi siklus I kemudian

merencanakan pelaksanaan siklus II. Berdasarkan data-data yang

dikumpulkan maka guru kemudian menyusun perencanaan siklus II.

Perencanaan pelaksanaan tindakan kelas siklus II pembelajaran

Problem Based Learning untuk meningkatkan prestasi belajar PAI kelas XI

Tata Busana SMK Negeri 4 Bener Meriah adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Siklus pertama dilaksanakan dalam tiga pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 06 Desember 2022,

pertemuan kedua hari Kamis, 12 Desember 2022, dan pertemuan

ketiga hari Sabtu, 25 Desember 2022.

2. Peneliti yang merupakan guru mata pelajaran PAI sebagai pelaksana

tindakan.
43

3). Pada tindakan siklus I, standar kompetensi pembelajaran PAI kelas XI

adalah Kompetensi Dasar (KD) : 3.7/4.7 Menganalisis pelaksanaan

penyelenggaraan jenazah.

1) Pertemuan yang ketiga digunakan untuk tes unjuk kerja akhir siklus.

5). Strategi yang diterapkan dalam tindakan adalah pembelajaran

Problem Based Learning.

f. Pelaksanaan Tindakan II

Berdasarkan refleksi pada pembelajaran siklus I, pada siklus II sudah

direncanakan perbaikan-perbaikan dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran

Problem Based Learning yang tidak jauh berbeda dengan siklus I, tetapi dengan

melakukan perbaikan-perbaikan agar keaktifan dan prestasi belajar siswa dapat

meningkat dan kekurangan dari faktor guru dapat diperbaiki.

Guru memberi penjelasan tentang langkah pembelajaran tentang urutan langkah

yang harus dijalankan dalam pembelajaran problem based learning. Guru juga memberi

gambaran mengenai pembelajaran pada siklus sebelumnya tentang fakta yang muncul

pada tindakan siklus tersebut dan mengajak siswa untuk mengambil pelajaran dari fakta

tersebut. Kemudian guru mengajak siswa berkomitmen mematuhi aturan main. Setelah

itu guru membentuk kelompok dengan memanggil kelima tutor yang telah ditetapkan

kemudian memberi kelima tutor tersebut daftar nama anggota kelompok yang telah

ditetapkan oleh guru berdasarkan kedekatan siswa.


44

Pada siklus II ini materi Khutbah, Tabligh dan Ceramah. Pada pertemuan

pertama dan kedua pembelajaran dilakukan dengan menerapkan pembelajaran

problem based learning, sedang pertemuan ketiga dilaksanakan untuk tes unjuk kerja

penyajian Khutbah, Tabligh dan Ceramah.

C. Observasi

Observasi dilakukan peneliti bersama dengan guru teman sejawat yang

bertindak sebagai pengamat saat proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil

observasi selama pembelajaran siklus II dan pelaksanaan tes unjuk kerja seni tari

siklus II diperoleh data sebagai berikut.

1) Data aktivitas siswa tindakan siklus II

Dari hasil observasi aktivitas yang menggunakan instrumen lembar

observasi di peroleh persentase rata-rata aktivitas siklus II dalam satu kelas

sebesar 82%.

Tabel 12: Skor Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tindakan Siklus II

No Kondisi Butir Amatan Aktivitas Jumlah %


1 2 3 4 5
1 Siklus I 3,2 2,51 2,28 3,17 2,2 13,37 66,85

2 Siklus II 3,57 3,34 3,05 3,94 2,48 16,4 82

Peningkatan 0,37 0,83 0,77 0,77 0,28 3,03 15,15


45

1) Butir amatan 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran mendapat skor

3,57 (Berkembang Sangat Baik atau BSB).

2) Butir amatan 2 Keaktifan siswa dalam mengajukan dan menjawab

pertanyaan mendapatkan skor 3,34 dengan kategori BSB.

3) Butir amatan 3 Rasa ingin tahu dan keberanian siswa meraih skor

3,05 (BSB).

4) Butir amatan 4 Kreatif dan inisiatif siswa mendapatkan skor 3,94

(BSB).

5) Butir amatan 5. Aktif mengerjakan tugas individu maupun kelompok

mendapatkan skor 2,48 (BSH).

Tabel 13: Keaktifan Siswa Tindakan Siklus II

No Persentase Kriteria Jumlah anak Persentase


Skor jumlah anak
1 76% - Berkembang 28 80
100% Sangat Baik
2 56% - 75% Berkembang 5 14,29
Sesuai Harapan
3 40% - 55% Mulai 2 5,71
Berkembang
4 < 40% Belum 0 0
Berkembang
Jumlah 35 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah anak yang tingkat keaktifannya dalam

pembelajaran berkembang sangat baik meningkat dari sejumlah 14 siswa (40%)

menjadi 26 siswa atau 80% dari seluruh jumlah siswa.

2) Data prestasi belajar tindakan siklus II

Tabel 14: Rata-rata Skor dan Nilai PAI Siklus II

No Kondisi Skor Butir Penilaian Jumlah Nilai


1 2 3 4 5 Skor
1 Siklus I 3,28 2,57 2,34 3,17 2,34 13,65 68,28

2 Siklus II 3,68 3,34 3,05 3,94 2,49 16,77 83,85

Peningkatan 0,4 0,77 0,71 0,77 0,15 3,12 5,57


46

Secara keseluruhan nilai rata-rata seluruh siswa menunjukkan angka 83,85 yang

menunjukkan bahwa hasil belajar materi ini siswa berada pada kategori berkembang

sangat baik (BSB). Setelah dilakukan analisis data dari lembar perbandingan nilai

dengan KKM siklus II diperoleh hasil belajar siswa seperti disajikan pada tabel 15

berikut.

Tabel 15: Prestasi Belajar PAI Siswa Siklus II

No Hasil Tes Siklus I Siklus II


1 Nilai terendah Nilai 45 50
2 tertinggi Rata-rata 95 95
3 nilai tes 68,28 83,85
4 Persentase tuntas belajar 40% 91,43%
klasikal (14 siswa) (32 siswa)

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa telah terdapat 32 (91,43%) siswa yang tuntas

belajar (meningkat 51,43%).

Ini berarti 32 siswa mencapai nilai 75 dari 35 siswa yang terdapat di dalam kelas.

Padahal indikator keberhasilan adalah apabila terdapat 85% siswa yang mencapai

nilai 75 . Hasil ini menunjukkan bahwa penelitian ini telah mencapai indikator

keberhasilan.

3) Data penerapan pembelajaran Problem Based Learning tindakan siklus II

Data hasil observasi penerapan pembelajaran tutor sebaya digunakan untuk

mengetahui kegiatan guru/kinerja guru selama proses pembelajaran. Data ini

diperoleh dari lembar observasi penerapan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi


47

pada siklus II diperoleh data seperti disajikan pada tabel berikut :

Tabel 16: Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Siklus II

No Data Penerapan Hasil Penerapan Pembelajaran


Pembelajaran
1. Skor yang 14
2. diperoleh 14
3. Skor maksimal 100%
Persentase kinerja

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase kegiatan guru selama pembelajaran

sebesar 100% dan termasuk dalam kategori tinggi. Dalam siklus II ini guru sudah

sepenuhnya melaksanakan langkah- langkah pembelajaran.

4) Data tanggapan siswa dari angket siswa tindakan siklus II

Data tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa

terhadap penerapan pembelajaran Problem Based Learning.

Data ini diperoleh melalui lembar angket tanggapan siswa terhadap

pembelajaran yang formatnya ada pada lampiran . Setelah dilakukan analisis data

diketahui tanggapan siswa tentang pembelajaran siklus II diperoleh hasil seperti

terangkum pada tabel 17.

Tabel 17: Tanggapan Siswa Siklus II

No Data Tanggapan Siswa Siklus I


1. Rata-rata skor keseluruhan yang didapat Skor 30,15
2 maksimal 40
3 Persentase tanggapan siswa 75,37
4 Kriteria Sangat Positif

Berdasarkan tabel 17 di atas dapat diketahui bahwa siswa menanggapi dengan

sangat positif pembelajaran dengan persentase tanggapan siswa sebesar 75,37%.

Hasil analisis tanggapan siswa siklus II secara lengkap dapat dilihat pada lampiran

Lembar Angket Siswa dan Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa.


48

g. Refleksi

Sesuai hasil observasi di atas, peneliti bersama pengamat melakukan analisis

keaktifan dan hasil belajar PAI siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 4 Bener Meriah

tahun pelajaran 2022-2023. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus

II telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan perubahan dengan cepat.

Peningkatan kualitas pembelajaran tampak dari meningkatnya aktivitas anak dalam

melakukan langkah-langkah kegiatan yang tercermin dalam indikator dan butir amatan

aktivitas siswa.

Hal ini dapat terlihat adanya peningkatan persentase keaktifan siswa yaitu dari

siklus I yang mencapai 66,85% menunjukkan berkembang sesuai harapan (BSH), pada

siklus II meningkat menjadi 82% artinya berkembang sangat baik (BSB). Pada siklus

II. Peningkatan tersebut sudah optimal karena walaupun masih ada siswa yang masih

harus dimotivasi untuk melakukan aktivitasnya semua anak menunjukkan

perkembangan peningkatan semua butir amatan keaktifannya.

Sesuai dengan hasil analisis di atas, di mana ketuntasan PAI siswa kelas XI Tata

Busana SMK Negeri 4 Bener Meriah mencapai indikator pencapaian keberhasilan yang

ditetapkan, yaitu sekurang-kurangnya 85% dari seluruh anak telah mencapai prosentase

keberhasilan yang telah ditetapkan (mencapi KKM yang ditentukan sebesar 75 pada

setiap akhir siklus) karena telah terdapat 32 (91,43%), peneliti merasa tidak perlu

melakukan tindakan ke siklus berikutnya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis

tindakan dalam penelitian ini yang berbunyi penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning meningkatkan prestasi belajar PAI Siswa kelas XI Tata Busana SMK

Negeri 4 Bener Meriah tahun pelajaran 2022-2023 teruji kebenarannya.


49

Hasil pembelajaran menunjukkan pada siklus II tidak ada anak didik yang

mendapatkan skor belum berkembang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

keaktifan anak yang ditandai dengan perkembangan hubungan sosial dalam

pembelajaran di mana anak bisa berinteraksi dengan penuh makna.

Adapun hasil refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sebagai berikut:

1) Pelaksanaan tindakan proses pembelajaran problem based learning

sudah sesuai dengan perencanaan pada rencana bidang pengembangan

yang telah disusun. Pemahaman guru mengenai langkah pembelajaran

berdasarkan analisis dan refleksi siklus I memberi dampak positif yang

signifikan terhadap proses penerapan pembelajaran tutor sebaya.

Peningkatan kinerja penulis yang juga sebagai guru dalam

melaksanakan aspek- aspek pembelajaran problem based learning

menyebabkan pembelajaran berjalan semakin lancar Sudah tidak

nampak adanya anak yang tidak mengetahui topik pembahasan,

kebingungan dengan aktivitas yang harus mereka lakukan.

2) Waktu yang dialokasikan 3 x 45 menit atau 3 jam pembelajaran bisa

dimanfaatkan dengan baik dalam pembelajaran karena guru bisa

memberi pijakan berupa motivasi, teguran atau modeling kepada anak.

Guru juga bisa mengingatkan siswa akan batasan waktu kegiatan

mereka. Anak tidak menemui banyak kesulitan melakukan langkah

pembelajaran karena anak menyesuaikan diri dalam komunitas-

komunitas sendiri yang bisa saling mencocoki dalam membuat

interaksi berupa komunikasi di antara mereka untuk menjalankan


50

langkah pembelajaran.

3) Guru lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif

dan berpartisipasi dalam pembelajaran, terutama siswa-siswa yang

belum aktif dengan menunjuk dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat

dan memberikan tanggapan juga dengan memotivasi siswa untuk

terlibat dalam pembelajaran. Hal tersebut cukup efektif terbukti

aktivitas pembelajaran tidak didominasi oleh siswa yang menjadi tutor

saja. Siswa yang kemampuan akademiknya rendah pun sudah berani

untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat dan

memberian tanggapan. Aktivitas siswa yang kurang menunjang dalam

pembelajaran sudah mulai berkurang. Hal ini ditunjukkan dari hasil

observasi yang menunjukkan hanya dua siswa saja yang keaktifannya

rendah.

4) Pada saat proses pengamatan siswa sudah mampu bekerjasama dalam

kelompok secara baik sehingga mereka dalam melakukan pengamatan

tidak lagi menunggu bimbingan guru, namun demikian masih ada pula

kelompok yang membutuhkan bimbingan guru karena saat penjelasan

langkah-langkah pengamatan mereka kurang memperhatikan.

5) Guru telah mampu menciptakan interaksi dinamis antara dirinya

dengan siswa, maupun siswa dengan siswa. Menurut Sudjana (2000:

5) interaksi dinamis antara guru dan siswa, siswa dan siswa

merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan pengajaran yang


51

berhasil dengan tidak mengesampingkan adanya perbedaan individual

dalam kemampuan dan minatnya.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Tindakan berupa penerapan pembelajaran problem based learning menunjukkan

fakta peningkatan aktivitas dan prestasi belajar anak mulai dari siklus I hingga siklus II.

Proses pembelajaran problem based learning menunjukkan bahwa kinerja guru mengalami

peningkatan dari siklus I hingga siklus II.

Selama ini banyak sekali permasalahan yang dihadapi peneliti sebagai guru PAI

dalam proses pembelajaran siswa. Hal ini disebabkan karena interaksi pembelajaran dalam

kelas masih berlangsung satu arah. Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa

menerima begitu saja informasi yang diberikan oleh guru. Respon siswa terhadap

pembelajaran cenderung rendah. Pengajaran lebih banyak di lakukan dengan metode

demontrasi dan imitasi dari guru pengajar. Selama pembelajaran peneliti juga mengamati

siswa kelas XI Tata Busana tahun pelajaran 2022/2023, memiliki nilai rata-rata pelajaran

paling rendah di bandingkan dengan kelas paralel yang lain. Disamping itu aktivitas

siswanya sangat pasif, yaitu tidak ada kreativitas siswa untuk memahami materi yang

diberikan. Mereka diam saja dan tidak mengikuti demostrasi yang dilakukan guru. Kondisi

tersebut mengakibatkan prestasi belajar belajar siswa pada pembelajaran sebagian besar

masih rendah.

Faktor penyebabnya adalah kurang tepatnya metode/model pembelajaran yang

dipilih guru dalam mengajarkan cara membaca, guru masih menggunakan metode atau

model pembelajaran konvensional, karena guru masih ragu untuk menggunakan metode

belajar yang baru, bingung memilih model seperti apa yang harus diterapkan, yang

terbayang dalam benak adalah, berapa waktu yang dibutuhkan, sarana apa saja yang
52

diperlukan, serta berapa besar biaya yang dibutuhkan, sehingga keinginan tersebut hanya

berhenti sebatas angan, tidak ada keberanian untuk melaksanakan. Selain itu kurangnya

kreativitas serta keberanian guru untuk membuat model dan media pembelajaran yang baru

dalam menumbuhkan keaktifan siswa untuk meningkatkn hasil belajar siswa.

Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar

sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.. Selain itu pada setiap pengajaran guru hendaknya

berupaya menciptakan suasana sosial yang membangkitkan kerjasama di antara peserta

didik dalam menerima pelajaran sehingga pengajaran terlaksana lebih efisien dan efektif.

Kelompok-kelompok kecil akan sangat menguntungkan perkembangan individu dan sosial

dari peserta didik, sekaligus memiliki nilai yang mendorong mereka untuk berprestasi

belajar.

Aktifitas siswa belajar di kelas terwujud bila terjadi interaksi antar warga kelas. Di

dalam interaksi ada aktifitas yang bersifat resiprokal (timbal balik) dan berdasarkan atas

kebutuhan bersama, ada aktifitas daripada pengungkapan perasaan, dan ada hubungan

untuk tukar-menukar pengetahuan yang didasarkan take and give, yang semuanya

dinyatakan dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan.

Dari hasil analisis dan refleksi seluruh tindakan diketahui bahwa keaktifan siswa

mengalami peningkatan dari persentase 50,71% kategori mulai berkembang (BM) pada

kondisi prasiklus meningkat menjadi 66,85% yang menunjukkan kategori berkembang

sesuai harapan (BSH) pada siklus I, 82% kategori berkembang sangat baik (BSB) di siklus

II. Hal itu terjadi karena anak bisa menikmati pembelajaran dan menemukan makna

pembelajaran melalui pengalamannya dalam pembelajaran Problem Based Learning.

Prestasi belajar PAI siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 4 Bener Meriah mengalami

peningkatan terbukti rata-rata nilai dari 53,43 yang termasuk kategori mulai berkembang

(MB) di kondisi prasiklus, 68,28 berkembang sesuai harapan (BSH) di siklus I dan 83,85
53

berkembang sangat baik (BSB) pada siklus II. Meningkatnya prestasi belajar yang

diperoleh siswa dari siklus ke siklus juga diiringi dengan meningkatnya ketuntasan belajar

siswa secara klasikal, yaitu 25,71% kategori belum berkembang (BB) di kondisi

prasiklus, 40% kategori mulai berkembang (MB) di siklus I, dan 91,43% kategori

berkembang sangat baik (BSB) di siklus II. Keaktifan siswa dalam pembelajaran

memungkinkan siswa mengefektifkan proses pembelajaran yang mereka ikuti. Dengan

demikian siswa akan lebih bersungguh-sunguh dalam melakukan tugasnya sebagai individu

maupun kelompok dalam pembelajaran.

BAB V

SIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik

simpulan:

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas penerapan pembelajaran Problem Based

Learning yang dilakukan, diketahui bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam kelas XI Tata Busana SMK Negeri 4 Bener Meriah tahun

pelajaran 2022-2023. Rata- rata nilai siswa adalah 53,43 di kondisi pra siklus, 68,28 di

siklus I. Siklus II rata- rata nilai siswa meningkat menjadi, 83,85. Data ketuntasan

belajar klasikal secara berturut-turut adalah 25,71% di kondisi pra siklus, 40% di siklus

I dan 91,43% pada siklus II. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila

85%< siswa mencapai nilai KKM yaitu 75. Data tersebut ditafsirkan dengan rentang

kualitatif menunjukkan kategori mulai berkembang (MB) di kondisi prasiklus,


54

berkembang sesuai harapan (BSH) di siklus I, berkembang sangat baik (BSB) di siklus

II.

B. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan temuan dan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran

seni tari dengan menerapkan pembelajaran tutor sebaya didapatkan gambaran

sebagai berikut:

1. Meningkatkan proses pembelajaran PAI dengan cara menciptakan suasana

pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Pelaksanaan pembelajaran

mengalami perubahan yang semula masih secara konvensional menjadi lebih

bervariatif. Guru dapat membuat strategi pembelajaran sesuai dengan situasi dan

kodisi yang terjadi di sekitar kehidupan siswa.

2. Model pembelajaran Problem Based Learning membantu mengaitkan materi seni

tari yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Terutama dalam hal sosialisasi.

3. Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar PAI melaluli penerapan pembelajaran

Problem Based Learning dilaksanakan dalam dua siklus. Secara keseluruhan

siswa yang tadinya belum aktif dalam proses pembelajaran dan belum mampu

memahami materi Khutbah, Tabligh dan Ceramah setelah mengalami proses

pembelajaran tutor sebaya siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran, sehingga siswa mau berdiskusi mengenai tersebut dan tes unjuk

kerja serta membuat simpulan mengenai .hasil praktik dari pengamatan obyek.

4. Rencana tindak lanjut setelah penelitian ini peneliti akan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran PAI di kelas XI yang


55

prestasinya rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto S.R dkk.2020. Problem based learning dan argumentation sebagai solusi dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa smk jurnal kependidikan vol 6 no 2.

Adesanjaya. Prestasi Belajar. Diakses dari http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02/


prestasi-belajar.html, pada tanggal 21 November 2022. Pukul 09.30 WIB.

Branata SA. 2005. Pendidikan Anak-anak Terbelakang. Bandung: Masa Baru Dalyono.

2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Djalil, Aria. 1997. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta : Depdikbud.

Hamalik, Oemar. 2005. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Meilasari selvi dkk.2020. Kajian model pembelajaran problem based learning(PBL) dalam
pembelajaran di sekolah.Jurnal pendidikan biologi dan sain 3 (2) : 195-207

Amris F.K.2021. Pembelajaran Tematik Termasuk Terpadu menggunakan Model Problem


Based Learning di Sekolah Dasar. Jurnal Vol 5 No 4.

 
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(TUGAS RPP KE-1)

Nama Satuan Pendidikan : SMK Negeri 4 Bener Meriah


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Tata Cara dan Penyelenggaraan Jenazah
Alokasi Waktu : 3 JP X 45 Menit
Pertemuan : Ke- 1

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.7 Menerapkan penyelenggaraan jenazah 1.7.1. Memprakarsai (A3) penyelenggaraan


sesuai dengan ketentuan syariat Islam. jenazah sesuai dengan ketentuan syariat
Islam.

2.7. Menunjukkan sikap tanggung jawab 2.7.1. Membuktikan (A5) sikap tanggung jawab
dan kerja sama dalam dan kerja sama dalam penyelenggaraan
penyelenggaraan jenazah di jenazah di masyarakat.

masyarakat.

3.7. Menganalisis pelaksanaan 3.7.1. Mengidentifikasi (C4) dalil-dalil yang


penyelenggaraan jenazah. berkaitan dengan tata cara penyelenggaraan
jenazah.

3.7.2. Mengidentifikasi (C4) tata cara


penyelenggaraan jenazah, makna takziyah,
makna ziarah kubur dan hukum ziarah
kubur.

4.7. Menyajikan prosedur 4.7.1. Menyusun (C6) paparan tentang makna, dalil,
penyelenggaraan jenazah dan contoh tata cara penyelenggaraan
jenazah.

4.7.2. Menyusun (C6) paparan tentang hikmah dan


manfaat tata cara penyelenggaraan jenazah.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:

1. Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat Islam


2. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat
3. Memiliki kepedulian terhadap jenazah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menjelaskan kandungan dalil naqli tentang kepedulian terhadap jenazah.
5. Menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah menurut hukum Islam.
6. Menjelaskan tata cara bertakziah sesuai ajaran Islam.

7. Menjelaskan tata cara berziarah sesuai ajaran Islam.


8. Mempraktikkan penyelenggaraan jenazah, takziah dan ziarah sesuai dengan ajaran Islam.
9. Menyimpulkan hikmah dan manfaat tatacara penyelenggaraan jenazah.
10. Menyajikan paparan tentang makna, dalil, dan contoh tatacara penyelenggaraan jenazah.
11. Menyajikan paparan tentang hikmah dan manfaat tata cara penyelenggaraan jenazah.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta : Kematian Ajal
2. Konsep : Tata cara penyelenggaraan terhadap jenazah
3. Prinsip : Kullu nafsin dzaaiqatul maut
4. Prosedur: Adab dalam Ta’ziyah dan Sakratul maut

F. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Science, TPACK


2. Model : Problem Based Learning ( PBL )
3. Metode : Diskusi, tanyak Jawab, demonstrasi, Question student have, penugasan.

G. MEDIA DAN ALAT/BAHAN PEMBELAJARAN

1. Media : PPT,Video,Gambar
2. Alat : Laptop, Infocus, patung, tong, sabun, meja, plastic, dll.

H. SUMBER BELAJAR

1. Al-Qur’an dan terjemahnya, Depag RI.


2. Buku teks pesera didik PAI dan Budi Pekerti SMA Kelas XI, Kemendikbud 2016
Hadist Bukhari dan Muslim.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan 20 menit Alokasi
waktu
Guru :

Orientasi

 Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam


 Mengecek kerapian tempat duduk peserta didik
 Membaca doa yang dipimpin oleh ketua kelas
 Menyanyika lagu wajib nasional
 Mengabsen peserta didik
Apersepsi
20 Menit
 Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
 Mengaitkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi

 Memberikan gambaran manfaat mempelajari memandikan dan mengkafani jenazah


dalam kehidupan sehari-hari
 Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan memandikan dan mengkafani jenazah
Pemberian acuan

 Memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan saat ini


 Memberitahukan tentang K.I K.D .IPK. Dan tujuan Pembelajaran

Kegiatan Inti: Problem Based Learning ( PBL )

Stimulation  Guru memberikan tayangan sebuah video dan gambar


( Pemberian rangsangan ) memandikan, mengafani, mensholatkan dan menguburkan
jenazah melalui slide PPT
( TPACK ).
 Guru dan peserta didik mendiskusikan tentang video dan
95 Menit
gambar yang ditampilkan oleh guru dan memberi beberapa
pertanyaan seperti gambar apakah itu ? apa yang sedang
mereka lakukan ?
( berpikir Kritis )
 Guru menampilkan tata cara penyelenggaraan jenazah melalui
slide PPT.
 Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi dan
menemukan tata cara penyelenggaraan jenazah ( Tujuan
Pembelajaran 1).

Problem statement  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


(Pertanyaan/identifikasi bertanya, berkaitan dengan video dan gambar yang disajikan.
masalah)  Guru menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh peserta
didik.
Data Collection  Mengamati obyek kejajadian yang sedang dipelajari dalam
bentuk video, gambar, slide presentasi.
( Pengumpulan data)
 Membaca sumber lain selain buku teks, seperti membaca
artikel melalui internet.
 Aktivitas peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.

Data Processing  Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri 4-5
orang, dalam setiap kelompok dibagikan LKPD I untuk
( Pengolahan Data)
tujuan pembelajaran 2, dan LKPD 2 Tujuan pembelajaran 3.
 Peserta didik mengamati 2 buah gambar memandikan dan
mengkafani jenazah
( Berpikir Kritis).
 Guru Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan oleh setiap
kelompok dan apa saja yang akan dinilai guru pada saat
melakukan presentasi.

Verifikasi Data  Peserta didik merumuskan jawaban dari pertanyaan


(Pembuktian) yang ada pada LPKD 1 dan LKPD 2 berdasarkan
informasi yang diperoleh dari teks memandikan,
mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah
( Critical Thinking).
 Peserta secara berkelompok mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka ( Communication).
 Guru dan peserta didik yang lain menyimak informasi yang
disampaikan.
 Dalam kegiatan berkelompok guru akan melakukan penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Generalization Kegiatan Penutup 20 Menit
(Menarik Kesimpulan )  Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi
yang telah selesai dipelajari
( Collaboration ).
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
 Guru melakukan refleksi pembelajaran.
 Guru dan peserta didik secara bersama-bersama menutup
kegiatan pembelajaran dengan do’a.
 Guru memberi salam penutup.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

a. Sikap
1) Penilaian diri

Instrumen penilaian diri


Kebiasaan

Sangat Kurang Tidak


No Pernyataan Setuju
setuju setuju setuju
Skor
Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 0

1 Yakin bahwa kehidupan di akhirat pasti ada.


2 Yakin bahwa kehidupan di akhirat pasti kekal.

Orang yang terkena musibah sangat


3
membutuhkan dukungan dari orang lain.

Yakin bahwa membantu orang lain akan


4
mempermudah hidup kita.

Yakin bahwa apa pun yang dilakukan


5 sepanjang hidup di dunia pasti akan dibalas kelak
di akhirat.

Jumlah Skor

2) Rubrik Sikap Spritual


No Nama Salam Berdoa Tadarus Shalat Deskripsi

Predikat
Berjamaa dalam
h Rapor
SB PB SB PB SB PB SB PB
1

Keterangan :

SB = Sangat Baik
PB = Perlu perbaikan

3) Rubrik Sikap Sosial


No Nama Jujur Disiplin Tanggung Kreatif Deskripsi
Predi

Jawab dalam Rapor


kat

SB PB SB PB SB PB SB PB
1

5
No Sikap yang diamati Melakukan

Ya Tidak

1 Masuk kelas tepat waktu

2 Mengumpulkan tugas tepat waktu

3 Memakai seragam sesuai tata tertib

4 Mengerjakan tugas yang diberikan

5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran

6 Mengikuti kegiatan praktik/ penilaian proyek dengan langkah yang


ditetapkan

7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran

8 Membawa buku teks mata pelajaran

Jumlah

Petunjuk Penskoran :

Jawaban YA diberi skor 2, dan jawaban TIDAK diberi skor .

4) Jurnal
No Nama Siswa Waktu Kejadian / Perilaku +/- Tindak Lanjut

6
Mengetahui Bener Meriah,15 Juli 2022
Kepala SMK N 2 Bener Meriah Guru Bid ang Studi

Winrawandi,S.T Siti Aisah S,Ag


NIP.197001262005041001 NIP.197406302009042002
55

Lampiran 2
DAFTAR NAMA KELOMPOK

No urut 1 merupakan ketua kelompok

Kelompok 1 Kelompok 2

No Nama No Nama
1 Ayu Safitri 1 Kurnia Hidayah
2 Cut Arivaturrahmah 2 Luthfia
3 Dara Wandira 3 Maisya Ulandari
4 Dona Indah Puspita 4 Maulina S.
5 Fitri Darmayanti 5 Meta Sari
6 Hairunnisa 6 Milam Mahbengi
7 Khairani 7 Nabila Maisya Gusna

Kelompok 3 Kelompok 4

No Nama No Nama
1 Nasti Rahmah Fitriya 1 Sarmila
2 Naora Qaisa 2 Sifa Ulhusna
3 Novita Eka Putri 3 Syaharani
4 Putri Amelia 4 Syakira Maulida Munthe
5 Ririn Dwi Ulfani 5 Wina Sefira
6 Ririn Tisa Apriana 6 Nabila Gustiara
56

DAFTAR HADIR SISWA KELAS X TATA BUSANA

No Nama Pertemuan ke-


1 2 3 4 5 6
1 Ayu Safitri V V V V V V
2 Cut Arivaturrahmah V V V V V V
3 Dara Wandira V V V V V V
4 Dona Indah Puspita V V V V V V
5 Fitri Darmayanti V V V V V V
6 Hairunnisa V V V V V V
7 Khairani V V V V V V
8 Kurnia Hidayah V V V V V V
9 Luthfia V V V V V V
10 Maisya Ulandari V V V V V V
11 Maulina S. V V V V V V
12 Meta Sari V V V V V V
13 Milam Mahbengi V V V V V V
14 Nasti Rahmah Fitriya V V V V V V
15 Naora Qaisa V V V V V V
16 Novita Eka Putri V V V V V V
17 Putri Amelia V V V V V V
18 Ririn Dwi Ulfani V V V V V V
19 Ririn Tisa Apriana V V V V V V
20 Sarmila V V V V V V
21 Sifa Ulhusna V V V V V V
22 Syaharani V V V V V V
23 Syakira Maulida Munthe V V V V V V
24 Wina Sefira V V V V V V
25 Nabila Gustiara V V V V V V
26 Nabila Maisya Gusna V V V V V V
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)


Siklus ke :I
Nama Guru : Siti Aisah, S.Ag
Hari/ tanggal : Selasa/ 06 Desember 2022

Petunjuk:
Berikan penilaian dengan menggunakan tanda chek (V) pada kolom yang tersedia.

Penilaian
Aspek yang diamati Dilakukan
1 2 3 4
Ya Tidak
I. Persiapan (secara keseluruhan) √

II. Pelaksanaan √ √
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi sebelumnya √ √

- Menjelaskan kepada siswa bagaimana belajar dengan √ √


pendekatan kompetensi yang terfokus pada media
permainan ular tangga.

Fase 2: √ √
- Membantu/membimbing siswa dalam belajar dan
bekerjasama pada model PBL
- Mendorong dan melatih aktivitas belajar dan kerjasama √ √
kelompok melalui mellui Model PBL
- Sintak model PBL √ √

√ √
Fase 3:
- Mengevaluasi dan mereview hasil kerja kelompok
Fase 4: √ √
- Membimbing siswa mempresentasikan kerja kelompok

Fase 5: √ √
- Membimbing siswa membuat kesimpulan
- Membimbing siswa dalam memperkuat restensi

IV. Pengelolaan waktu √ √

V. Suasana Kelas √ √
- Berpusat pada siswa
- Siswa antusias √ √

- Mengumumkan pengakuan √ √

Total capaian 44
Capaian (%)

Keterangan:
1 : Tidak baik Bener Meriah, 06 Desember 2022
2 : Kurang baik Observer,
3 : Cukup baik
4 : Baik sekali

Siti Aisah, S.Ag


NIP.197406302009042002
60

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES


PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)


Materi Pokok : Khutbah,Tablig Dan Dakwah
Siklus ke :I
Nama Guru : Siti Aisah, S.Ag

Petunjuk Pengisian:
Amatilah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam kelompok . Isilah lembar pengamatan
dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang mungkin dapat melihat semua
aktivitas siswa
2. Setiap 150 detik, pengamat melakukan aktivitas pengamatan aktivitas siswa yang dominan, dan 30
detik berikutnya pengamat menulis hasil pengamatan.

Skor Hasil
No Aktivitas yang diamati Ket
Mak. Baik Cukup Rendah
Mengerjakan tugas kelompok secara √
1 3
aktif
Berlatih melakukan kerjasama √
menyusunn peta konsep (berada dalam
2 tugas, mengambil giliran, bertanya, 3
mendengarkan dengan aktif,
memberikan dan menghargai kontribusi)
Aktif dalam kegiatan diskusi √
kelas/presentasi:
- Seluruh perhatian diarahkan pada 3
materi presentasi
- Mengikuti kegiatan 3 √
diskusi/presentasi secara aktif
- Pertanyaan yang diajukan relevan 3 √
3 dengan tema yang didiskusikan
- Menjawab pertanyaan sesuai 3 √
dengan maksud dan tujuan
pertanyaan 3
- Memberikan pendapat/tanggapan √
yang argumentatif 3
- Menghargai saran dan pendapat √
sesama teman peserta presentasi
Total 24 21
Capaian (%)

Bener Meriah, 06 Desember 2022


Observer,

Siti Aisah, S.Ag


NIP.197406302009042002
61

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS KERJASAMA KELOMPOK

Siklus ke :I
Materi Pokok : Khutbah,Tablig Dan Dakwah
Hari/Tanggal : Selasa/ 06 Desember 2022

Petunjuk Pengisian
1. Pengamat duduk dekat kelompok yang diamati
2. Pengamatan ditujukan pada dua kelompok yang telah ditentukan untuk pengamatan
aktivitas siswa
3. Pengamatan dimulai sejak siswa berada dalam kelmpoknya.
4. Pengamat dapat memberikan tanda cek (V) pada baris aktivitas kerjasama yang terjadi
sesuai dengan kolom waktu seperti pada aktivitas siswa.

Aktivitas Kelompok
No kerja
Nama Nama Nama Nama Nama Nama
kelompok

Berada
1
dalam tugas

Mengambil
giliran dan
2
Berbagi
tugas

3 Bertanya

Mendengark
4 an dengan
aktif

Memberikan
dan
5
menghargai
kontribusi
62

INDIKATOR AKTIVITAS DALAM KERJA KELOMPOK

No Aktivitas kerja kelompok Indikator


1 Berada dalam tugas □ Menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya
□ Tetap berada dalam kelompok selama kerja kelompok
2 Mengambil giliran dan □ Bersedia menerima tugas
berbagi tugas □ Memberikan kepercayaan kepa teman untuk
menyeesaikan tugas
□ Bekerjasama dalam kelompok dan bersedia membantu
teman dalam menyelesaikan tugas
3 Bertanya □ Bertanya kepada teman atau dosen tentang bagaimana
cara kerjanya.
□ Meminta bantuan kepada teman atau bimbingan kepada
dosen jika mengalami kesulitan.
4 Mendengarkan dengan aktif □ Memperhatikan informasi/penjelasan/pendapat yang
disampaikan teman kelompok atau dosen
□ Mendengarkan pendapat teman
□ Suara dan gerak (mengangguk dan atau melihat teman
atau dosen yang sedang berbicara)
5 Memberikan dan menghargai □ Memberikan masukan untuk kesuksesan kelompok
kontribusi □ Merespon apa yang dikatakan teman, termasuk kritikan
positif
□ Memperhatikan apa yang dikerjakan teman (menyimak)

Nama:
1. Ayu Safitri
2. Cut Arivaturrahmah
3. Dara Wandira
4. Dona Indah Puspita
5. Fitri Darmiyanti
6. Hairunnisa

Bener Meriah, 06 Desember 2022


Observer,

Siti Aisah, S.Ag


NIP.197406302009042002
63

LEMBAR PENILAIAN HASIL KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)


Siklus ke :I
Kelompok :1
Hari/ Tanggal : Selasa/ 06 Desember 2022

Petunjuk:
Berikan tanda cek (V) pada kategori yang sesuai dengan hasil kerja siswa

Capaian
No Elemen Yang dinilai Skor Maksimal
Baik Cukup Rendah
1 Mengerjakan tugas kelompok secara 3 V
aktif
2 Berlatih melakukan kerjasama 3 V
menyusunn peta konsep (berada dalam
3 tugas, mengambil giliran, bertanya, 3 V
mendengarkan dengan aktif,
4 memberikan dan menghargai kontribusi) 3 V
Aktif dalam kegiatan diskusi
5 kelas/presentasi: 3 V
Seluruh perhatian diarahkan pada materi
6 presentasi 3 V
Mengikuti kegiatan diskusi/presentasi
secara aktif V
Pertanyaan yang diajukan relevan
dengan tema yang didiskusikan
7 Menjawab pertanyaan sesuai dengan 3
maksud dan tujuan pertanyaan
Memberikan pendapat/tanggapan yang
argumentatif
Total 12

Capaian (%)

Bener Meriah, 06 Desember 2022


Observer,

Siti Aisah, S.Ag


NIP.197406302009042002
64

DATA HASIL PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)


Materi Pokok : Khutbah,Tablig Dan Dakwah
Siklus :I
Nama Guru : Siti Aisah, S.Ag

Hasil Pengamatan
Aspek Pengamatan
P1 P2 X Y Kategori
I. Persiapan (secara keseluruhan) √ √ 3
3
II. Pelaksanaan √ √ 3
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi sebelumnya 3
- Menjelaskan kepada siswa bagaimana belajar dengan
model pembelajaran PBL.
-
Fase 2: √ √ 3
- Membantu/membimbing siswa dalam belajar dan
bekerja kelompok ( membuat sesuatu)

- Mendorong dan melatih aktivitas belajar dan


kerjasama kelompok:
 Berada dalam tugas 3
 Mengambil giliran dan berbagi tugas
 Bertanya
 Mendengarkan dengan aktif
 Memberikan dan menghargai kontribusi
-
Fase 3: √ √ 3
- Mengevaluasi dan mereview hasil kerja kelompok 4
-
Fase 4: √ √ 3
- Membimbing siswa mempresentasikan kerja 3
kelompok
√ √ 4
Fase 5:
3
- Membimbing siswa membuat kesimpulan
-
- Membimbing siswa dalam memperkuat retensi √ √ 3
3
III. Pengelolaan waktu √ √ 3 3
IV. Suasana Kelas √ √ 3
- Berpusat pada siswa
3
- Siswa antusias
- Mengumumkan pengakuan
Rata-Rata 52
Total capaian
Capaian (%)

Ket:
1 : Tidak baik P1 : Pengamat pertama Skor 1,00 – 1,99 = Tidak baik
65

2 : Kurang baik P2 : Pengamat kedua Skor 2,00 – 2,99 = Kurang baik


3 : Cukup baik X : rata-rata penilaian P1 dan P2 Skor 3,00 – 3,49 = Cukup baik
4 : Baik Y : Rata-rata tiap kategori dalam KBM Skor 3,50 – 4,00 = Baik

DATA HASIL PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)


Materi Pokok : Khutbah,Tablig Dan Dakwah
Siklus :2
Nama guru : Siti Aisah, S.Ag

Hasil Pengamatan
Aspek Pengamatan
P1 P2 X Y Kategori
II. Persiapan (secara keseluruhan) √ √ 4
4
II. Pelaksanaan √ √ 3
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi sebelumnya 3
- Menjelaskan kepada siswa bagaimana belajar dengan
model pembelajaran PBL.
-
Fase 2: √ √ 3
- Membantu/membimbing siswa dalam belajar dan
bekerja kelompok ( membuat sesuatu)

- Mendorong dan melatih aktivitas belajar dan


kerjasama kelompok:
 Berada dalam tugas 3
 Mengambil giliran dan berbagi tugas
 Bertanya
 Mendengarkan dengan aktif
 Memberikan dan menghargai kontribusi
-
Fase 3: √ √ 4
- Mengevaluasi dan mereview hasil kerja kelompok 4
-
Fase 4: √ √ 3
- Membimbing siswa mempresentasikan kerja 3
kelompok
√ √ 4
Fase 5:
3
- Membimbing siswa membuat kesimpulan
-
- Membimbing siswa dalam memperkuat retensi √ √ 3
3
III. Pengelolaan waktu √ √ 3 3
IV. Suasana Kelas √ √ 3
- Berpusat pada siswa
3
- Siswa antusias
- Mengumumkan pengakuan
Rata-Rata 49
Total capaian
Capaian (%)
66

Ket:
1 : Tidak baik P1 : Pengamat pertama Skor 1,00 – 1,99 = Tidak baik
2 : Kurang baik P2 : Pengamat kedua Skor 2,00 – 2,99 = Kurang baik
3 : Cukup baik X : rata-rata penilaian P1 dan P2 Skor 3,00 – 3,49 = Cukup baik
4 : Baik Y : Rata-rata tiap kategori dalam KBM Skor 3,50 – 4,00 = Baik

Bener Meriah, 12 Desember 2022


Observer,

Siti Aisah, S.Ag


NIP.197406302009042002
67

DATA AKTIVITAS MAHASISWA SELAMA PROSES


PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Siklus :1
KD/ Materi Pokok : 3.7 dan 4.7 / Khutbah,Tablig Dan Dakwah

Hasil Pengamatan
No Aspek Pengamatan
P1 P2 X Y Kategori
1 Mengerjakan tugas kelompok secara aktif √ √ 4 4
2 Berlatih melakukan kerjasama dalam kelompok √ √
(berada dalam tugas, mengambil giliran,
4 3
bertanya, mendengarkan dengan aktif,
memberikan dan menghargai kontribusi)
3 Aktif dalam kegiatan diskusi kelas/presentasi: √ √
- Seluruh perhatian diarahkan pada materi
presentasi
- Mengikuti kegiatan diskusi/presentasi
secara aktif
- Pertanyaan yang diajukan relevan dengan
tema yang didiskusikan 4 4
- Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan
- Memberikan pendapat/tanggapan yang
argumentatif
- Menghargai saran dan pendapat sesama
teman peserta presentasi
Total 23
Rata-rata
Capaian (%)

Keterangan:

Skor 0.00-1.00 : Rendah


Skor 1.01-2.00 : Cukup
Skor 2.01-3.00 : Baik

Kategori Prosentase:
80 – 100 = Baik Sekali
65 – 79 = Baik
55 – 64 = Cukup
45 – 54 = Kurang
0 – 44 = Sangat Kurang
68

Bener Meriah, 12 Desember 2022


Observer,

Siti Aisah, S.Ag


NIP.197406302009042002

Analis Data Aktivitas siswa Dalam Kerja Kelompok

Mata Pelajaan : Pendidikan Agama Islam (PAI)


Siklus ke :1

Aspek Pengamatan
No Nama Siswa P Jumlah
1 2 3 4 5
P1 √ 4
1 Ayu Safitri
P2 √ 4
P1 √ 4
2 Cut Arivaturrahmah
P2 √ 4
P1 √ 5
3 Dara Wandira
P2 √ 5
P1 √ 3
4 Dona Indah Puspita
P2 √ 3
P1 √ 4
5 Fitri Darmiyanti
P2 √ 4
P1 √ 4
6 Hairunnisa
P2 √ 4
P1 √ 4
7 Khairani
P2 √ 4
P1 √ 4
8 Kurnia Hidayah
P2 √ 4
P1 √ 4
9 Luthfia
P2 √ 4
P1 √ 4
10 Maisya Ulandari
P2 √ 4
P1
Jumlah
P2
Rata-rata X
Persentase %

Keterangan : P1 = Pengamat 1 P2 = Pengamat Kedua

Aktivitas Siswa
1. Berada dalam tugas
2. Mengambil giliran dan berbagi tugas
3. Bertanya
4. Mendengarkan dengan aktif
5. Memberikan dan menghargai kontribusi

Dan seterusnya sampai siklus berapa?>>>>


69

Bener Meriah, 06 Desember 2022


Observer,

Siti Aisah, S.Ag


NIP.197406302009042002

Data Prestasi Belajar siswa

Mata Peljaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)


Siklus ke :1

No Nama Mahasiswa Skor Kualifikasi


1 Ayu Safitri
2 Cut Arivaturrahmah
3 Dara Wandira
4 Dona Indah Puspita
5 Fitri Darmayanti
6 Hairunnisa
7 Khairani
8 Kurnia Hidayah
9 Luthfia
10 Maisya Ulandari
11 Maulina S.
12 Meta Sari
13 Milam Mahbengi
14 Nasti Rahmah Fitriya
15 Naora Qaisa
16 Novita Eka Putri
17 Putri Amelia
18 Ririn Dwi Ulfani
19 Ririn Tisa Apriana
20 Sarmila
21 Sifa Ulhusna
22 Syaharani
23 Syakira Maulida Munthe
24 Wina Sefira
25 Nabila Gustiara
26 Nabila Maisya Gusna

Bener Meriah, 06 Desember 2022


Observer,

Siti Aisah, S.Ag


NIP.197406302009042002
70

Anda mungkin juga menyukai