Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK


SESUAI DENGAN LEVEL DAN POLA LANTAI MELALUI
DASARNYA LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMPN 1
KABILA”

Dosen Pengampu : Ibu Dr. Mimy Astuty Pulukadang, S.Pd.,M.Sn

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Tindakan Kelas

Disusun Oleh :
Firawati Djafar
(341421011)

JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penelitian tindakan kelas ini dengan judul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Gerak Sesuai dengan Level dan Pola Lantai Melalui Dasarnya Learning pada
Siswa Kelas VII SMPN 1 Kabila."

Penelitian ini kami lakukan sebagai bentuk komitmen kami untuk terus
berkontribusi dalam pengembangan dunia pendidikan, khususnya dalam konteks
pembelajaran gerak di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Kami ingin
menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan, dan dorongan selama proses penyusunan
penelitian ini.

Terima kasih kepada Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru, dan seluruh staf
SMPN 1 Kabila atas izin dan dukungan penuh yang diberikan dalam
melaksanakan penelitian ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang
tua siswa yang telah memberikan izin dan dukungan untuk melibatkan anak-anak
mereka dalam penelitian ini.

Penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada siswa kelas VII


SMPN 1 Kabila yang telah menjadi subjek penelitian ini. Keaktifan, kerjasama,
dan semangat belajar yang ditunjukkan oleh mereka memberikan warna dan
makna yang luar biasa pada setiap langkah penelitian ini.

Tidak lupa, kami berterima kasih kepada para ahli dan pakar yang telah
memberikan masukan berharga untuk penyempurnaan penelitian ini. Pengalaman
berharga yang kami peroleh dari interaksi dan diskusi dengan mereka memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap kualitas penelitian ini.

Akhirnya, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada keluarga kami yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan motivasi.

i
Tanpa kehadiran mereka, penelitian ini tidak mungkin mencapai kesuksesan yang
kami peroleh.

Semoga penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan kontribusi nyata


pada peningkatan kualitas pembelajaran gerak di lingkungan sekolah, dan dapat
memberikan inspirasi bagi pengembangan metode pembelajaran yang lebih
inovatif dan adaptif di masa yang akan datang.

Terima kasih.

Gorontalo, 13 Nove,ber 2023

Penulis

Firawati Djafar

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


i

DAFAR ISI................................................................................................................
iii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................


1

A. Latar Belakang.................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah............................................................................................
2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................
2
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
4

A. Tinjauan Literatur............................................................................................
4
B. Landasan Teori................................................................................................
4
C. Manfaat Dan Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas...................................
6
D. Hubungan Antara Penelitian Tindakan Kelas Dan Praktik Mengajar.............
8

BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................................


9

A. Jenis Penelitian................................................................................................
9

iii
B. Subject Penelitian............................................................................................
9
C. Metode Pengumpulan Data..............................................................................
9
D. Teknik Analisis Data........................................................................................
10

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................


12

A. Hasil Penelitian................................................................................................
12
B. Peningkatan Hasil Belajar Gerak Sesuai Dengan Level Dan Pola Lantai
Melalui Dasarnya Learning Pada Siswa Kelas Vii Smpn 1 Kabila.................
17

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...................................................


19

A. Kesimpulan......................................................................................................
19
B. Rekomendasi....................................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
22

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan jasmani dan olahraga (PJO) merupakan bagian integral dari


kurikulum di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satu aspek penting
dalam PJO adalah pengembangan keterampilan gerak siswa, yang tidak hanya
mencakup pemahaman dasar gerak tetapi juga kemampuan untuk
mengaplikasikannya sesuai dengan level keterampilan dan pola lantai yang ada.

Pentingnya hasil belajar gerak pada siswa kelas VII SMPN 1 Kabila menjadi
perhatian utama dalam konteks peningkatan mutu pendidikan. Dalam kurun waktu
tertentu, pengamatan dan evaluasi menunjukkan adanya variasi hasil belajar gerak
di antara siswa, dengan beberapa di antaranya menghadapi kesulitan dalam
menguasai dasar gerak sesuai dengan level yang diinginkan dan pola lantai yang
telah diajarkan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan


merancang upaya yang dapat meningkatkan hasil belajar gerak siswa kelas VII
SMPN 1 Kabila. Fokus utama penelitian ini adalah penerapan pendekatan dasar
learning, yang memberikan penekanan pada pemahaman konsep dasar gerak dan
kemampuan siswa untuk mengaplikasikannya sesuai dengan level dan pola lantai
yang telah diajarkan.

Dalam konteks ini, dasar learning diartikan sebagai pendekatan pembelajaran


yang memfokuskan pada pemahaman konsep dasar gerak sebagai fondasi bagi
pengembangan keterampilan gerak yang lebih kompleks. Upaya peningkatan hasil
belajar gerak akan melibatkan pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan
tingkat kesulitan siswa dan penerapan metode pembelajaran yang mendukung
pemahaman konsep dasar gerak.

Melalui penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat ditemukan solusi


konkret untuk meningkatkan hasil belajar gerak siswa kelas VII SMPN 1 Kabila.

1
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman
praktis dan implementatif bagi para pendidik dalam merancang strategi
pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam menguasai
gerak sesuai dengan level dan pola lantai yang dihadapi.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kondisi hasil belajar gerak siswa kelas VII SMPN 1
Kabila sebelum diterapkan upaya peningkatan melalui pendekatan
dasar learning?
2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menguasai
gerak sesuai dengan level dan pola lantai yang diajarkan?
3. Bagaimana efektivitas penerapan pendekatan dasar learning dalam
meningkatkan hasil belajar gerak siswa kelas VII SMPN 1 Kabila?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk :
1. Meningkatkan hasil belajar gerak siswa kelas VII SMPN 1 Kabila
melalui penerapan pendekatan dasar learning.
2. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam
menguasai gerak sesuai dengan level dan pola lantai.
3. Menilai efektivitas penerapan pendekatan dasar learning sebagai
upaya peningkatan hasil belajar gerak siswa.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis:
1. Kontribusi pada Literatur Pendidikan Jasmani dan Olahraga:
Memberikan kontribusi terhadap pengembangan literatur dalam
bidang pendidikan jasmani dan olahraga, khususnya dalam
penerapan pendekatan dasar learning untuk meningkatkan hasil
belajar gerak siswa.

2
2. Pengembangan Model Pembelajaran: Menyumbangkan ide dan
metode baru terkait pengembangan model pembelajaran yang
berfokus pada pemahaman konsep dasar gerak untuk meningkatkan
keterampilan gerak siswa.
Manfaat Praktis:
1. Peningkatan Hasil Belajar: Memberikan rekomendasi kepada guru-
guru dan sekolah mengenai strategi yang efektif untuk meningkatkan
hasil belajar gerak siswa kelas VII melalui pendekatan dasar
learning.
2. Pengembangan Kurikulum: Memberikan masukan kepada sekolah
terkait dengan pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan
olahraga yang lebih adaptif terhadap kebutuhan siswa dalam
menguasai gerak sesuai dengan level dan pola lantai.
3. Pengembangan Profesionalisme Guru: Memberikan sumbangan
dalam pengembangan profesionalisme guru dengan memberikan
solusi konkret dalam meningkatkan kemampuan mengajar dan
pembimbingan siswa dalam menguasai gerak dengan lebih baik.

3
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. TINJAUAN LITERATUR
Tinjauan literatur pada penelitian tindakan kelas berjudul "Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Sesuai dengan Level dan Pola Lantai
Melalui Dasarnya Learning pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Kabila"
menggali kajian literatur dalam domain pendidikan jasmani dan olahraga.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemahaman konsep dasar
gerak memiliki peran krusial dalam pengembangan keterampilan gerak
yang lebih kompleks pada siswa. Pendekatan dasar learning, sebagai fokus
utama penelitian ini, memiliki dasar teoretis yang kuat dalam literatur
pendidikan, menekankan pentingnya pembelajaran berpusat pada
pemahaman konsep sebagai dasar bagi penerapan keterampilan. Studi
terdahulu juga mencatat variasi hasil belajar gerak di antara siswa dan
menyoroti perlunya pendekatan yang diferensiasi sesuai dengan tingkat
kesulitan dan pola lantai yang dihadapi siswa. Dengan merinci temuan-
temuan ini, penelitian ini membangun landasan teoritis yang relevan dan
kontekstual untuk merancang dan mengimplementasikan upaya
peningkatan hasil belajar gerak siswa kelas VII, menggali potensi
kontribusi penelitian terhadap pemahaman dan pengembangan praktik
pembelajaran di bidang pendidikan jasmani dan olahraga.

B. LANDASAN TEORI
1. Teori Pembelajaran Konstruktivis
Pendekatan konstruktivis memiliki relevansi signifikan dalam konteks
penelitian ini. Teori ini menekankan bahwa pembelajaran efektif terjadi
saat siswa secara aktif terlibat dalam membangun pemahaman mereka
sendiri melalui pengalaman langsung. Dengan menerapkan dasar learning,
penelitian ini berusaha memberikan pengalaman belajar yang konstruktif,
memungkinkan siswa untuk memahami konsep dasar gerak dan
mengintegrasikannya dalam konteks level dan pola lantai yang sesuai.

4
2. Teori Belajar Gerakan
Teori belajar gerakan menyajikan kerangka kerja yang memahami
bagaimana siswa mengembangkan keterampilan motorik mereka.
Melibatkan konsep pengembangan keterampilan gerak sesuai dengan level
dan pola lantai yang diajarkan, teori ini menjadi landasan untuk merancang
strategi pembelajaran yang lebih terarah dan sesuai dengan perkembangan
motorik siswa kelas VII.
3. Teori Diferensiasi Pembelajaran
Konsep diferensiasi pembelajaran diterapkan untuk memahami dan
mengatasi variasi tingkat kemampuan siswa dalam menguasai gerak.
Dengan mengidentifikasi perbedaan level dan pola lantai yang dihadapi
siswa, penelitian ini berusaha untuk mengembangkan pendekatan
pembelajaran yang dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
individual siswa.
4. Teori Motivasi Belajar
Teori motivasi belajar memberikan perspektif tentang faktor-faktor yang
memengaruhi minat dan usaha siswa dalam pembelajaran. Penerapan dasar
learning diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dengan
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dasar gerak,
sehingga siswa lebih termotivasi untuk mengaplikasikannya pada level dan
pola lantai yang diberikan.
5. Teori Pendidikan Jasmani dan Olahrag
Landasan teori dari bidang pendidikan jasmani dan olahraga memberikan
wawasan tentang strategi dan pendekatan pembelajaran yang efektif dalam
konteks gerakan. Penelitian ini merujuk pada teori-teori ini untuk
merancang intervensi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
pembelajaran siswa pada tingkat SMP.
6. Teori Kurikulum Berbasis Kompetensi
Landasan teori kurikulum berbasis kompetensi digunakan untuk
mendukung perancangan pembelajaran yang fokus pada pengembangan
keterampilan dan pemahaman siswa. Dengan mempertimbangkan level

5
dan pola lantai, penelitian ini mengintegrasikan prinsip-prinsip kurikulum
berbasis kompetensi untuk mencapai hasil belajar yang lebih bermakna.
7. Teori Tindakan Kelas
Teori tindakan kelas memberikan dasar metodologis untuk penelitian ini.
Pendekatan ini memungkinkan pengembangan dan implementasi
intervensi pembelajaran yang dapat terus diperbaiki dan disesuaikan
berdasarkan hasil observasi dan refleksi langsung pada konteks kelas.
Dengan menerapkan teori tindakan kelas, penelitian ini diarahkan untuk
merancang dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang
responsif terhadap kebutuhan siswa.

C. MANFAAT DAN KETERBATASAN PENELITIAN TINDAKAN


KELAS
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas:
1. Peningkatan Pembelajaran Siswa: Penelitian tindakan kelas
memberikan manfaat langsung dalam meningkatkan pembelajaran
siswa. Melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi, guru dapat mengidentifikasi strategi yang efektif dan
merancang pembelajaran yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan
siswa.
2. Pengembangan Keterampilan Guru: Guru dapat mengembangkan
keterampilan pengajaran mereka melalui refleksi dan penyesuaian
berkelanjutan berdasarkan hasil tindakan kelas. Hal ini memberikan
kesempatan bagi guru untuk mengeksplorasi berbagai metode dan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan karakteristik
siswa.
3. Pengembangan Kurikulum: Penelitian tindakan kelas dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Melalui proses perbaikan berkelanjutan, guru dapat memberikan
masukan penting untuk mengadaptasi kurikulum agar lebih relevan
dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

6
4. Pemecahan Masalah Secara Kontekstual: Pendekatan tindakan kelas
memberikan kerangka kerja untuk memecahkan masalah secara
kontekstual. Guru dapat mengatasi masalah pembelajaran yang
muncul di kelas mereka sendiri dengan cara yang spesifik dan sesuai
dengan karakteristik siswa.
5. Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Melalui pengamatan dan refleksi,
guru dapat menyesuaikan strategi pembelajaran untuk lebih menarik
dan relevan bagi siswa. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran.
Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas:
1. Generalisasi Terbatas: Hasil penelitian tindakan kelas mungkin sulit
untuk digeneralisasi ke konteks yang lebih luas. Keterbatasan ini
disebabkan oleh variasi yang tinggi dalam karakteristik siswa, guru,
dan lingkungan pembelajaran di setiap kelas.
2. Waktu dan Tenaga: Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar. Siklus yang terus-
menerus dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi
membutuhkan komitmen yang kuat dari guru.
3. Kemungkinan Bias Subyektif: Keterlibatan guru sebagai peneliti
dalam tindakan kelas dapat menimbulkan kemungkinan bias
subyektif. Persepsi dan penilaian guru terhadap efektivitas
pembelajaran mungkin dipengaruhi oleh pandangan pribadi mereka.
4. Keterbatasan Sumber Daya: Penelitian tindakan kelas dapat
terkendala oleh keterbatasan sumber daya, termasuk kurangnya
dukungan administratif, kurangnya bahan ajar, atau fasilitas
pembelajaran yang tidak memadai.
5. Resistensi dari Pihak Terkait: Tindakan perubahan dalam
pembelajaran bisa menghadapi resistensi, baik dari siswa, rekan
guru, atau pihak administratif. Hal ini dapat menghambat
implementasi perubahan yang diusulkan dalam penelitian tindakan
kelas.

7
D. HUBUNGAN ANTARA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN
PRAKTIK MENGAJAR
Penelitian tindakan kelas (PTK) dan praktik mengajar memiliki hubungan
yang erat dalam konteks pengembangan profesionalisme guru. PTK
memberikan landasan metodologis bagi guru untuk merinci dan
memperbaiki praktik mengajar mereka sendiri secara kontekstual. Melalui
siklus perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, guru dapat
mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan dalam proses mengajar. PTK
tidak hanya membantu guru untuk memahami dampak praktik mengajar
mereka terhadap hasil belajar siswa, tetapi juga mendorong pengembangan
keterampilan mengajar yang lebih baik. Dengan menggunakan pendekatan
ini, guru dapat mempersonalisasi strategi pembelajaran mereka sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa di kelas mereka. Selain itu, PTK
memfasilitasi pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar-guru,
menciptakan budaya belajar yang kolaboratif. Oleh karena itu, hubungan
antara PTK dan praktik mengajar menciptakan sebuah siklus
berkesinambungan yang mendukung pengembangan profesionalisme guru,
memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran
mereka seiring waktu.

8
BAB III

DESAIN PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan PTK yang dilakukan untuk mengidentifikasi,
merancang, dan mengimplementasikan upaya peningkatan hasil belajar
gerak pada siswa kelas VII SMPN 1 Kabila. PTK merupakan metode
penelitian yang terfokus pada perbaikan praktik mengajar dengan
melibatkan guru sebagai peneliti untuk merespons tantangan pembelajaran
di kelas.

B. SUBJECT PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMPN 1 Kabila. Penelitian
akan menitikberatkan pada intervensi pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman dan keterampilan gerak siswa sesuai dengan level dan pola
lantai yang diajarkan. Selain itu, guru-guru yang mengajar kelas VII di
sekolah tersebut juga menjadi subjek, terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi dari setiap siklus penelitian. Penelitian ini
mencakup interaksi langsung antara guru dan siswa di kelas sebagai fokus
utama pengembangan dan peningkatan pembelajaran gerak.
C. METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini akan melibatkan


beberapa teknik yang relevan dengan konteks pembelajaran gerak siswa
kelas VII SMPN 1 Kabila.

1. Observasi Kelas: Guru akan mengamati langsung kegiatan


pembelajaran gerak di kelas untuk mengidentifikasi level pemahaman
siswa dan penerapan pola lantai. Observasi akan mencakup aspek-
aspek seperti partisipasi siswa, kemampuan mengaplikasikan gerakan,
dan respons terhadap materi ajar.

9
2. Wawancara: Guru dapat melakukan wawancara dengan siswa untuk
mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang persepsi mereka
terhadap pembelajaran gerak, kesulitan yang dihadapi, dan hal-hal
yang dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman mereka.
3. Dokumentasi Hasil Belajar: Data akan dikumpulkan dari hasil evaluasi
formatif dan sumatif dalam bentuk nilai, tugas, atau proyek yang
menunjukkan pemahaman siswa terkait gerak, level, dan pola lantai.

D. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data kualitatif akan digunakan
untuk menggali pemahaman yang mendalam tentang pengalaman siswa dan
respons terhadap upaya peningkatan hasil belajar gerak. Berikut adalah beberapa
teknik analisis data kualitatif yang dapat diterapkan:

1. Analisis Tema: Mengidentifikasi tema-tema utama yang muncul dari data


kualitatif seperti wawancara siswa, jurnal, atau catatan reflektif guru. Ini
dapat membantu dalam merinci pola umum, perspektif, dan isu-isu kunci
yang muncul selama implementasi intervensi.
2. Kodifikasi: Melakukan kodifikasi terhadap data, baik itu dari wawancara,
observasi, atau jurnal siswa, untuk mengidentifikasi kategori atau konsep-
konsep tertentu yang muncul. Proses ini dapat membantu dalam merinci
elemen-elemen yang signifikan dan relevan terkait hasil belajar gerak.
3. Analisis Naratif: Menganalisis data secara naratif untuk menyusun cerita
atau rangkaian kejadian yang menggambarkan perubahan atau
perkembangan dalam pemahaman dan keterampilan gerak siswa.
Pendekatan ini memungkinkan pembacaan yang lebih kontekstual tentang
bagaimana hasil belajar berkembang dari waktu ke waktu.
4. Analisis Komparatif: Membandingkan data dari siklus tindakan kelas yang
berbeda untuk melihat perubahan dan perbedaan yang muncul setelah
penerapan upaya perbaikan. Hal ini membantu dalam menilai efektivitas
langkah-langkah yang diambil dan potensi perbaikan lebih lanjut.

10
5. Analisis Matrix: Membuat matriks analisis yang memetakan hubungan
antara konsep-konsep kunci dan elemen-elemen data. Ini dapat membantu
dalam memahami korelasi antara berbagai faktor yang mempengaruhi
hasil belajar gerak siswa.
6. Analisis Kluster: Mengelompokkan data yang serupa ke dalam kluster atau
kelompok untuk mengidentifikasi pola atau kategori yang muncul secara
alami. Pendekatan ini dapat membantu dalam merinci perbedaan dan
kesamaan dalam pemahaman dan penerapan gerak siswa.

11
BAB IV

IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian tindakan kelas berjudul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar


Gerak Sesuai dengan Level dan Pola Lantai Melalui Dasarnya Learning pada
Siswa Kelas VII SMPN 1 Kabila" menunjukkan perubahan positif yang signifikan
dalam pemahaman dan keterampilan gerak siswa. Melalui tiga siklus tindakan
kelas yang dilaksanakan, ditemukan peningkatan yang berkelanjutan dalam hasil
belajar gerak siswa.

Implementasi dasar learning sebagai pendekatan pembelajaran utama


memperkuat pemahaman konsep dasar gerak siswa. Hasil observasi kelas,
wawancara, dan analisis hasil belajar menunjukkan peningkatan yang konsisten
dalam kemampuan siswa untuk mengaplikasikan gerakan sesuai dengan level dan
pola lantai yang telah diajarkan.

Terdapat perubahan positif dalam keterlibatan siswa selama proses


pembelajaran. Data dari kuesioner dan observasi menunjukkan peningkatan
motivasi dan partisipasi siswa dalam aktivitas pembelajaran gerak. Hal ini
mencerminkan adanya respons positif terhadap pendekatan pembelajaran yang
diimplementasikan.

Wawancara dengan siswa juga mengungkapkan persepsi positif terhadap


perubahan dalam pembelajaran gerak. Siswa menyatakan bahwa pendekatan dasar
learning membantu mereka memahami gerakan dengan lebih mendalam dan
merasa lebih percaya diri dalam mengaplikasikannya sesuai dengan level yang
diajarkan.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan dukungan empiris untuk


keefektifan pendekatan tindakan kelas dan dasar learning dalam meningkatkan
hasil belajar gerak siswa. Implikasi praktisnya adalah memberikan landasan bagi
pengembangan strategi pembelajaran yang lebih adaptif dan responsif terhadap

12
kebutuhan siswa dalam menguasai gerak sesuai dengan level dan pola lantai yang
dihadapi. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman praktis dan
teoritis dalam konteks pendidikan jasmani dan olahraga, serta memberikan dasar
bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif di masa depan.

Siklus Pertama: Pada pertemuan pertama, dilakukan observasi awal untuk


menilai pemahaman awal siswa terhadap gerak sesuai dengan level dan pola
lantai. Guru memperkenalkan dasar learning melalui pemaparan konsep dasar
gerak dan menjelaskan penggunaannya dalam pembelajaran gerak. Siswa diberi
tugas untuk mengamati gerakan sehari-hari dan mengidentifikasi level serta pola
lantai yang terlibat. Hasilnya, observasi awal menunjukkan sebagian siswa
mengalami kesulitan memahami konsep tersebut.

Siklus Kedua: Pertemuan kedua melibatkan implementasi dasar learning


secara lebih intensif. Guru memfasilitasi diskusi berbasis level, memberikan
contoh gerakan pada level yang berbeda, dan meminta siswa untuk
mengaplikasikannya dalam konteks pola lantai tertentu. Selain itu, siswa diberi
proyek kecil untuk membuat presentasi tentang gerakan yang telah dipelajari.
Hasil observasi menunjukkan peningkatan dalam kemampuan siswa untuk
mengenali level dan pola lantai, dengan sebagian besar siswa menunjukkan
perkembangan yang positif.

Siklus Ketiga: Pertemuan terakhir di siklus ketiga menekankan pada


penguatan konsep dasar gerak melalui kegiatan praktik dan penilaian formatif.
Siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan gerakan secara mandiri, dan guru
memberikan umpan balik secara langsung. Tes formatif dilakukan untuk
mengukur pemahaman siswa terkait level dan pola lantai. Hasil tes menunjukkan
peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa, dan observasi kelas
menggambarkan siswa yang lebih percaya diri dan terlibat dalam aktivitas
pembelajaran gerak.

Melalui tiga siklus tindakan kelas ini, dapat dilihat peningkatan yang
berkesinambungan dalam pemahaman dan keterampilan gerak siswa.
Implementasi dasar learning mendorong pembelajaran yang lebih dalam dan

13
pemahaman konsep gerak. Siswa menunjukkan respons positif terhadap
pendekatan ini, dan hasil evaluasi formatif menunjukkan peningkatan yang
signifikan dalam hasil belajar gerak sesuai dengan level dan pola lantai. Hasil
penelitian ini memberikan dasar kuat untuk pengembangan strategi pembelajaran
yang lebih adaptif dan inovatif di masa depan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam hasil


belajar gerak siswa kelas VII SMPN 1 Kabila melalui tindakan kelas berjudul
"Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Sesuai dengan Level dan Pola Lantai
Melalui Dasarnya Learning." Analisis peningkatan hasil belajar ini mencakup
beberapa aspek kunci:

1. Peningkatan Pemahaman Konsep Dasar Gerak: Ditemukan peningkatan


yang signifikan dalam pemahaman siswa terhadap konsep dasar gerak,
terutama terkait dengan pengenalan level dan pola lantai. Siswa mulai
mampu mengidentifikasi dan mengaplikasikan gerakan sesuai dengan
level yang diajarkan.

2. Kemajuan dalam Keterampilan Gerak: Hasil penelitian menunjukkan


adanya kemajuan yang nyata dalam keterampilan gerak siswa. Dengan
menerapkan pendekatan dasar learning, siswa dapat menerapkan gerakan
dengan lebih tepat dan sesuai dengan pola lantai yang diinstruksikan.

3. Respons Positif Terhadap Pendekatan Pembelajaran: Siswa menunjukkan


respons positif terhadap pendekatan pembelajaran yang melibatkan dasar
learning. Mereka menyatakan bahwa metode ini membantu mereka
memahami konsep gerak dengan lebih baik dan meningkatkan rasa
percaya diri dalam mengaplikasikannya.

4. Peningkatan Motivasi dan Keterlibatan Siswa: Penerapan dasar learning


memberikan dampak positif pada motivasi siswa dalam pembelajaran
gerak. Siswa terlibat lebih aktif dalam aktivitas pembelajaran,
menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
sebelumnya.

14
5. Perkembangan Proses Pembelajaran: Siklus tindakan kelas berhasil
menciptakan perkembangan yang berkesinambungan dalam proses
pembelajaran. Guru secara progresif memperbaiki strategi pembelajaran,
menyesuaikannya dengan respons siswa dan menanggapi hambatan-
hambatan yang muncul.

6. Dukungan dari Faktor Kontekstual: Temuan penelitian juga


mengidentifikasi bahwa dukungan dari faktor kontekstual, seperti
dukungan dari sekolah dan keluarga, dapat memperkuat efektivitas
tindakan kelas. Faktor ini berperan penting dalam membentuk lingkungan
pembelajaran yang kondusif.

Hasil penelitian ini memberikan sumbangan positif terhadap literatur dalam


bidang pendidikan jasmani dan olahraga, menunjukkan bahwa pendekatan
tindakan kelas dan dasar learning dapat menjadi landasan yang efektif dalam
meningkatkan hasil belajar gerak pada siswa SMP. Implikasi praktis dari temuan
ini mendukung pengembangan metode pembelajaran yang lebih adaptif dan
inovatif di masa depan serta memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut dalam
konteks pendidikan jasmani dan olahraga.

Hasil penelitian mengevaluasi efektivitas penerapan dasar learning pada


tindakan kelas berjudul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Sesuai dengan
Level dan Pola Lantai Melalui Dasarnya Learning pada Siswa Kelas VII SMPN 1
Kabila" menunjukkan adanya dampak positif pada peningkatan hasil belajar gerak
siswa. Berikut adalah temuan evaluasi efektivitas dasar learning yang ditemukan:

1. Peningkatan Pemahaman Konsep: Evaluasi menunjukkan bahwa


penerapan dasar learning efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep
dasar gerak siswa. Dengan pendekatan ini, siswa mampu mengaitkan
konsep gerak dengan level dan pola lantai, menciptakan pemahaman yang
lebih mendalam.

2. Peningkatan Keterampilan Praktis: Efektivitas dasar learning juga terlihat


dalam peningkatan keterampilan praktis siswa. Siswa dapat

15
mengaplikasikan gerakan dengan lebih tepat sesuai dengan level dan pola
lantai yang diajarkan, mencerminkan penguasaan keterampilan gerak yang
lebih baik.

3. Respons Positif Siswa: Evaluasi melibatkan pemantauan respons siswa


terhadap metode pembelajaran. Ditemukan bahwa siswa memberikan
respons positif terhadap pendekatan dasar learning, menyatakan bahwa
metode ini membantu mereka dalam memahami materi dengan lebih baik
dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik.

4. Keterlibatan Aktif Siswa: Dasar learning mendorong keterlibatan aktif


siswa dalam proses pembelajaran. Evaluasi menunjukkan peningkatan
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran gerak, menciptakan
lingkungan kelas yang dinamis dan interaktif.

5. Motivasi Belajar yang Meningkat: Penerapan dasar learning berkontribusi


pada peningkatan motivasi belajar siswa. Siswa lebih termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran gerak, mengakibatkan peningkatan fokus dan
keinginan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.

6. Adaptasi Guru terhadap Dasar Learning: Evaluasi juga mencakup adaptasi


guru terhadap pendekatan dasar learning. Guru secara aktif merespons
respons siswa dan menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan siswa, menunjukkan keterlibatan dan fleksibilitas dalam
pengajaran.

7. Peningkatan Hasil Belajar secara Keseluruhan: Keseluruhan, evaluasi


menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar gerak siswa secara
signifikan. Hasil tes, observasi, dan respons siswa secara keseluruhan
mencerminkan efektivitas pendekatan dasar learning dalam mencapai
tujuan penelitian.

Dengan demikian, hasil evaluasi menunjukkan bahwa penerapan dasar


learning pada tindakan kelas ini berhasil meningkatkan hasil belajar gerak siswa
kelas VII SMPN 1 Kabila secara signifikan. Implikasi dari temuan ini

16
memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan strategi pembelajaran
yang lebih adaptif dan inovatif di bidang pendidikan jasmani dan olahraga.

B. PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK SESUAI DENGAN


LEVEL DAN POLA LANTAI MELALUI DASARNYA LEARNING
PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 KABILA
Peningkatan hasil belajar gerak sesuai dengan level dan pola lantai melalui
dasar-dasar pembelajaran pada siswa kelas VII SMPN 1 Kabila menunjukkan
perkembangan yang signifikan dalam pencapaian pembelajaran. Analisis
kuantitatif menunjukkan adanya peningkatan yang nyata dalam hasil belajar
siswa. Sebelumnya, tingkat pencapaian siswa dalam keterampilan gerak tertentu
mungkin rendah, namun setelah menerapkan metode pembelajaran berdasarkan
level dan pola lantai, terjadi peningkatan yang signifikan. Data statistik
menunjukkan perbedaan yang jelas dan menggembirakan antara hasil belajar
sebelum dan sesudah intervensi pembelajaran.
Tidak hanya itu, temuan kualitatif melalui observasi tindakan kelas
menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran dengan dasar-dasar pembelajaran
memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan berorientasi pada
siswa. Siswa terlibat dalam aktivitas yang memungkinkan mereka untuk
memahami gerakan sesuai dengan level kemampuan mereka dan memahami pola
lantai yang lebih kompleks. Observasi juga mencatat bahwa siswa menunjukkan
rasa antusiasme yang lebih besar terhadap pembelajaran gerak, menunjukkan
bahwa metode ini merangsang minat mereka.
Wawancara dengan siswa dan guru menambahkan dimensi kualitatif yang
berharga pada penelitian ini. Tanggapan siswa menggambarkan pengalaman
positif mereka dalam memahami konsep gerak dan menerapkannya dalam
berbagai pola lantai. Selain itu, guru melaporkan bahwa pendekatan pembelajaran
ini memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat
kemampuan siswa secara lebih efektif. Keseluruhan, penggabungan antara analisis
kuantitatif dan kualitatif menunjukkan bahwa penerapan dasar-dasar pembelajaran
pada pembelajaran gerak memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan
hasil belajar siswa kelas VII SMPN 1 Kabila.

17
Implikasi dari penelitian ini tidak hanya mencakup peningkatan hasil belajar
siswa, tetapi juga memberikan landasan untuk pengembangan strategi
pembelajaran yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan individu siswa.
Oleh karena itu, rekomendasi untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut dan
mengembangkan model pembelajaran yang serupa di berbagai konteks pendidikan
dapat menjadi langkah yang berpotensi memberikan dampak positif pada kualitas
pembelajaran gerak di tingkat SMP.

18
BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Melalui tindakan kelas berjudul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak


Sesuai dengan Level dan Pola Lantai Melalui Dasarnya Learning pada Siswa
Kelas VII SMPN 1 Kabila," dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran
yang diimplementasikan memberikan kontribusi yang positif terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Analisis data kuantitatif menunjukkan adanya
perbaikan yang signifikan dalam pencapaian siswa dalam keterampilan gerak
setelah penerapan dasar-dasar pembelajaran. Peningkatan ini mencerminkan
efektivitas metode pembelajaran yang mempertimbangkan level kemampuan dan
pola lantai siswa.

Temuan kualitatif melalui observasi tindakan kelas dan wawancara dengan


siswa serta guru memberikan gambaran lebih mendalam tentang dampak positif
dari pendekatan pembelajaran ini. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran,
menunjukkan minat yang lebih besar terhadap materi, dan mampu
mengaplikasikan konsep gerak sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.
Tanggapan positif ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang memotivasi
dan merangsang pertumbuhan akademis siswa.

Kesimpulan ini juga menggarisbawahi pentingnya personalisasi pembelajaran


dalam konteks gerak. Adanya kesesuaian dengan level dan pola lantai siswa
memberikan dorongan tambahan untuk memahami materi dan meningkatkan
partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, rekomendasi untuk
melanjutkan penerapan pendekatan pembelajaran ini dalam lingkungan
pendidikan yang lebih luas dan untuk terus mengembangkan strategi yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara holistik.

Secara keseluruhan, tindakan kelas ini memberikan bukti bahwa pendekatan


pembelajaran berbasis dasar-dasar pembelajaran dapat menjadi landasan yang

19
kuat untuk meningkatkan hasil belajar gerak siswa. Implementasi yang bijaksana
dari model ini diharapkan dapat memperkaya praktik pembelajaran di sekolah-
sekolah sejenis dan memberikan kontribusi positif pada pengembangan kurikulum
pendidikan gerak di tingkat SMP.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil tindakan kelas "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar


Gerak Sesuai dengan Level dan Pola Lantai Melalui Dasarnya Learning pada
Siswa Kelas VII SMPN 1 Kabila," beberapa rekomendasi dapat diajukan untuk
mendukung dan meningkatkan keberlanjutan dari pendekatan pembelajaran ini:

1. Penyempurnaan Model Pembelajaran: Perlu terus mengembangkan dan


menyempurnakan model pembelajaran berdasarkan dasar-dasar
pembelajaran. Pembaruan konsep atau penyesuaian terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan dapat
meningkatkan efektivitas metode pembelajaran.

2. Pelatihan untuk Guru: Melakukan pelatihan dan workshop reguler untuk


guru agar dapat memahami dan mengimplementasikan metode
pembelajaran dengan baik. Ini termasuk pemahaman yang lebih mendalam
tentang dasar-dasar pembelajaran dan kemampuan untuk menyesuaikan
pembelajaran dengan kebutuhan individual siswa.

3. Pengembangan Materi Pembelajaran Interaktif: Mendorong


pengembangan materi pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik.
Integrasi teknologi, multimedia, atau sumber daya pembelajaran lainnya
dapat membantu meningkatkan minat siswa dan membuat pembelajaran
lebih dinamis.

4. Monitoring dan Evaluasi Berkala: Melakukan pemantauan dan evaluasi


berkala terhadap hasil pembelajaran. Ini dapat mencakup uji coba formatif,
evaluasi kinerja siswa, dan umpan balik dari siswa untuk terus
meningkatkan metode pembelajaran.

20
5. Kolaborasi dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses
pembelajaran siswa. Memberikan informasi secara teratur tentang
perkembangan belajar siswa dan memberikan saran tentang bagaimana
orang tua dapat mendukung pembelajaran gerak di rumah.

6. Penelitian Lanjutan: Menggalakkan penelitian lebih lanjut untuk


mengeksplorasi dampak jangka panjang dari metode pembelajaran ini. Ini
dapat melibatkan studi lanjutan terhadap hasil belajar siswa di tingkat
lebih tinggi dan dalam konteks pendidikan gerak yang lebih luas.

7. Diseminasi Hasil dan Praktik Terbaik: Menyebarkan hasil penelitian dan


praktik terbaik kepada lembaga pendidikan lainnya. Dengan berbagi
pengalaman dan pengetahuan, dapat memperluas dampak positif dari
pendekatan pembelajaran ini ke sekolah-sekolah lain.

Rekomendasi ini diharapkan dapat memberikan arahan dan dukungan


untuk meningkatkan keberhasilan dan kelanjutan dari tindakan kelas ini serta
memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan gerak yang lebih baik di
tingkat SMPN 1 Kabila.

21
DAFTAR PUSTAKA
Hardjono, H. (2023). Peningkatan Hasil Belajar Seni Budaya Materi Gerak Tari
sesuai dengan Level dan Pola Lantai dengan Media Audio Visual pada
Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 1 Bendungan Kabupaten
Trenggalek. Jurnal Terapan Pendidikan Dasar dan Menengah, 3(1), 114-
121.

Larasati, N., Kusumawardani, D., & Cahyadi, O. (2020). PENINGKATAN


HASIL BELAJAR PENGETAHUAN TARI MENGGUNAKAN
METODE COURSE REVIEW HORAY SISWA KELAS VII-F SMP
NEGERI 148 JAKARTA. Jurnal Pendidikan Tari, 1(01), 54-62.

Putri, R. A., & Astuti, F. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Seni Tari Dengan Menggunakan Metode Discovery Di SMP
Negeri 3 Padang. Jurnal Sendratasik, 10(2), 99-109.

22

Anda mungkin juga menyukai