Disusun Oleh :
Firawati Djafar
(341421011)
2023
KATA PENGANTAR
Penelitian ini kami lakukan sebagai bentuk komitmen kami untuk terus
berkontribusi dalam pengembangan dunia pendidikan, khususnya dalam konteks
pembelajaran gerak di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Kami ingin
menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan, dan dorongan selama proses penyusunan
penelitian ini.
Terima kasih kepada Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru, dan seluruh staf
SMPN 1 Kabila atas izin dan dukungan penuh yang diberikan dalam
melaksanakan penelitian ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang
tua siswa yang telah memberikan izin dan dukungan untuk melibatkan anak-anak
mereka dalam penelitian ini.
Tidak lupa, kami berterima kasih kepada para ahli dan pakar yang telah
memberikan masukan berharga untuk penyempurnaan penelitian ini. Pengalaman
berharga yang kami peroleh dari interaksi dan diskusi dengan mereka memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap kualitas penelitian ini.
i
Tanpa kehadiran mereka, penelitian ini tidak mungkin mencapai kesuksesan yang
kami peroleh.
Terima kasih.
Penulis
Firawati Djafar
ii
DAFTAR ISI
DAFAR ISI................................................................................................................
iii
A. Latar Belakang.................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah............................................................................................
2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................
2
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
4
A. Tinjauan Literatur............................................................................................
4
B. Landasan Teori................................................................................................
4
C. Manfaat Dan Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas...................................
6
D. Hubungan Antara Penelitian Tindakan Kelas Dan Praktik Mengajar.............
8
A. Jenis Penelitian................................................................................................
9
iii
B. Subject Penelitian............................................................................................
9
C. Metode Pengumpulan Data..............................................................................
9
D. Teknik Analisis Data........................................................................................
10
A. Hasil Penelitian................................................................................................
12
B. Peningkatan Hasil Belajar Gerak Sesuai Dengan Level Dan Pola Lantai
Melalui Dasarnya Learning Pada Siswa Kelas Vii Smpn 1 Kabila.................
17
A. Kesimpulan......................................................................................................
19
B. Rekomendasi....................................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pentingnya hasil belajar gerak pada siswa kelas VII SMPN 1 Kabila menjadi
perhatian utama dalam konteks peningkatan mutu pendidikan. Dalam kurun waktu
tertentu, pengamatan dan evaluasi menunjukkan adanya variasi hasil belajar gerak
di antara siswa, dengan beberapa di antaranya menghadapi kesulitan dalam
menguasai dasar gerak sesuai dengan level yang diinginkan dan pola lantai yang
telah diajarkan.
1
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman
praktis dan implementatif bagi para pendidik dalam merancang strategi
pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam menguasai
gerak sesuai dengan level dan pola lantai yang dihadapi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kondisi hasil belajar gerak siswa kelas VII SMPN 1
Kabila sebelum diterapkan upaya peningkatan melalui pendekatan
dasar learning?
2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menguasai
gerak sesuai dengan level dan pola lantai yang diajarkan?
3. Bagaimana efektivitas penerapan pendekatan dasar learning dalam
meningkatkan hasil belajar gerak siswa kelas VII SMPN 1 Kabila?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk :
1. Meningkatkan hasil belajar gerak siswa kelas VII SMPN 1 Kabila
melalui penerapan pendekatan dasar learning.
2. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam
menguasai gerak sesuai dengan level dan pola lantai.
3. Menilai efektivitas penerapan pendekatan dasar learning sebagai
upaya peningkatan hasil belajar gerak siswa.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis:
1. Kontribusi pada Literatur Pendidikan Jasmani dan Olahraga:
Memberikan kontribusi terhadap pengembangan literatur dalam
bidang pendidikan jasmani dan olahraga, khususnya dalam
penerapan pendekatan dasar learning untuk meningkatkan hasil
belajar gerak siswa.
2
2. Pengembangan Model Pembelajaran: Menyumbangkan ide dan
metode baru terkait pengembangan model pembelajaran yang
berfokus pada pemahaman konsep dasar gerak untuk meningkatkan
keterampilan gerak siswa.
Manfaat Praktis:
1. Peningkatan Hasil Belajar: Memberikan rekomendasi kepada guru-
guru dan sekolah mengenai strategi yang efektif untuk meningkatkan
hasil belajar gerak siswa kelas VII melalui pendekatan dasar
learning.
2. Pengembangan Kurikulum: Memberikan masukan kepada sekolah
terkait dengan pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan
olahraga yang lebih adaptif terhadap kebutuhan siswa dalam
menguasai gerak sesuai dengan level dan pola lantai.
3. Pengembangan Profesionalisme Guru: Memberikan sumbangan
dalam pengembangan profesionalisme guru dengan memberikan
solusi konkret dalam meningkatkan kemampuan mengajar dan
pembimbingan siswa dalam menguasai gerak dengan lebih baik.
3
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. TINJAUAN LITERATUR
Tinjauan literatur pada penelitian tindakan kelas berjudul "Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Sesuai dengan Level dan Pola Lantai
Melalui Dasarnya Learning pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Kabila"
menggali kajian literatur dalam domain pendidikan jasmani dan olahraga.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemahaman konsep dasar
gerak memiliki peran krusial dalam pengembangan keterampilan gerak
yang lebih kompleks pada siswa. Pendekatan dasar learning, sebagai fokus
utama penelitian ini, memiliki dasar teoretis yang kuat dalam literatur
pendidikan, menekankan pentingnya pembelajaran berpusat pada
pemahaman konsep sebagai dasar bagi penerapan keterampilan. Studi
terdahulu juga mencatat variasi hasil belajar gerak di antara siswa dan
menyoroti perlunya pendekatan yang diferensiasi sesuai dengan tingkat
kesulitan dan pola lantai yang dihadapi siswa. Dengan merinci temuan-
temuan ini, penelitian ini membangun landasan teoritis yang relevan dan
kontekstual untuk merancang dan mengimplementasikan upaya
peningkatan hasil belajar gerak siswa kelas VII, menggali potensi
kontribusi penelitian terhadap pemahaman dan pengembangan praktik
pembelajaran di bidang pendidikan jasmani dan olahraga.
B. LANDASAN TEORI
1. Teori Pembelajaran Konstruktivis
Pendekatan konstruktivis memiliki relevansi signifikan dalam konteks
penelitian ini. Teori ini menekankan bahwa pembelajaran efektif terjadi
saat siswa secara aktif terlibat dalam membangun pemahaman mereka
sendiri melalui pengalaman langsung. Dengan menerapkan dasar learning,
penelitian ini berusaha memberikan pengalaman belajar yang konstruktif,
memungkinkan siswa untuk memahami konsep dasar gerak dan
mengintegrasikannya dalam konteks level dan pola lantai yang sesuai.
4
2. Teori Belajar Gerakan
Teori belajar gerakan menyajikan kerangka kerja yang memahami
bagaimana siswa mengembangkan keterampilan motorik mereka.
Melibatkan konsep pengembangan keterampilan gerak sesuai dengan level
dan pola lantai yang diajarkan, teori ini menjadi landasan untuk merancang
strategi pembelajaran yang lebih terarah dan sesuai dengan perkembangan
motorik siswa kelas VII.
3. Teori Diferensiasi Pembelajaran
Konsep diferensiasi pembelajaran diterapkan untuk memahami dan
mengatasi variasi tingkat kemampuan siswa dalam menguasai gerak.
Dengan mengidentifikasi perbedaan level dan pola lantai yang dihadapi
siswa, penelitian ini berusaha untuk mengembangkan pendekatan
pembelajaran yang dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
individual siswa.
4. Teori Motivasi Belajar
Teori motivasi belajar memberikan perspektif tentang faktor-faktor yang
memengaruhi minat dan usaha siswa dalam pembelajaran. Penerapan dasar
learning diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dengan
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dasar gerak,
sehingga siswa lebih termotivasi untuk mengaplikasikannya pada level dan
pola lantai yang diberikan.
5. Teori Pendidikan Jasmani dan Olahrag
Landasan teori dari bidang pendidikan jasmani dan olahraga memberikan
wawasan tentang strategi dan pendekatan pembelajaran yang efektif dalam
konteks gerakan. Penelitian ini merujuk pada teori-teori ini untuk
merancang intervensi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
pembelajaran siswa pada tingkat SMP.
6. Teori Kurikulum Berbasis Kompetensi
Landasan teori kurikulum berbasis kompetensi digunakan untuk
mendukung perancangan pembelajaran yang fokus pada pengembangan
keterampilan dan pemahaman siswa. Dengan mempertimbangkan level
5
dan pola lantai, penelitian ini mengintegrasikan prinsip-prinsip kurikulum
berbasis kompetensi untuk mencapai hasil belajar yang lebih bermakna.
7. Teori Tindakan Kelas
Teori tindakan kelas memberikan dasar metodologis untuk penelitian ini.
Pendekatan ini memungkinkan pengembangan dan implementasi
intervensi pembelajaran yang dapat terus diperbaiki dan disesuaikan
berdasarkan hasil observasi dan refleksi langsung pada konteks kelas.
Dengan menerapkan teori tindakan kelas, penelitian ini diarahkan untuk
merancang dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang
responsif terhadap kebutuhan siswa.
6
4. Pemecahan Masalah Secara Kontekstual: Pendekatan tindakan kelas
memberikan kerangka kerja untuk memecahkan masalah secara
kontekstual. Guru dapat mengatasi masalah pembelajaran yang
muncul di kelas mereka sendiri dengan cara yang spesifik dan sesuai
dengan karakteristik siswa.
5. Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Melalui pengamatan dan refleksi,
guru dapat menyesuaikan strategi pembelajaran untuk lebih menarik
dan relevan bagi siswa. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran.
Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas:
1. Generalisasi Terbatas: Hasil penelitian tindakan kelas mungkin sulit
untuk digeneralisasi ke konteks yang lebih luas. Keterbatasan ini
disebabkan oleh variasi yang tinggi dalam karakteristik siswa, guru,
dan lingkungan pembelajaran di setiap kelas.
2. Waktu dan Tenaga: Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar. Siklus yang terus-
menerus dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi
membutuhkan komitmen yang kuat dari guru.
3. Kemungkinan Bias Subyektif: Keterlibatan guru sebagai peneliti
dalam tindakan kelas dapat menimbulkan kemungkinan bias
subyektif. Persepsi dan penilaian guru terhadap efektivitas
pembelajaran mungkin dipengaruhi oleh pandangan pribadi mereka.
4. Keterbatasan Sumber Daya: Penelitian tindakan kelas dapat
terkendala oleh keterbatasan sumber daya, termasuk kurangnya
dukungan administratif, kurangnya bahan ajar, atau fasilitas
pembelajaran yang tidak memadai.
5. Resistensi dari Pihak Terkait: Tindakan perubahan dalam
pembelajaran bisa menghadapi resistensi, baik dari siswa, rekan
guru, atau pihak administratif. Hal ini dapat menghambat
implementasi perubahan yang diusulkan dalam penelitian tindakan
kelas.
7
D. HUBUNGAN ANTARA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN
PRAKTIK MENGAJAR
Penelitian tindakan kelas (PTK) dan praktik mengajar memiliki hubungan
yang erat dalam konteks pengembangan profesionalisme guru. PTK
memberikan landasan metodologis bagi guru untuk merinci dan
memperbaiki praktik mengajar mereka sendiri secara kontekstual. Melalui
siklus perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, guru dapat
mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan dalam proses mengajar. PTK
tidak hanya membantu guru untuk memahami dampak praktik mengajar
mereka terhadap hasil belajar siswa, tetapi juga mendorong pengembangan
keterampilan mengajar yang lebih baik. Dengan menggunakan pendekatan
ini, guru dapat mempersonalisasi strategi pembelajaran mereka sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa di kelas mereka. Selain itu, PTK
memfasilitasi pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar-guru,
menciptakan budaya belajar yang kolaboratif. Oleh karena itu, hubungan
antara PTK dan praktik mengajar menciptakan sebuah siklus
berkesinambungan yang mendukung pengembangan profesionalisme guru,
memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran
mereka seiring waktu.
8
BAB III
DESAIN PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan PTK yang dilakukan untuk mengidentifikasi,
merancang, dan mengimplementasikan upaya peningkatan hasil belajar
gerak pada siswa kelas VII SMPN 1 Kabila. PTK merupakan metode
penelitian yang terfokus pada perbaikan praktik mengajar dengan
melibatkan guru sebagai peneliti untuk merespons tantangan pembelajaran
di kelas.
B. SUBJECT PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMPN 1 Kabila. Penelitian
akan menitikberatkan pada intervensi pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman dan keterampilan gerak siswa sesuai dengan level dan pola
lantai yang diajarkan. Selain itu, guru-guru yang mengajar kelas VII di
sekolah tersebut juga menjadi subjek, terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi dari setiap siklus penelitian. Penelitian ini
mencakup interaksi langsung antara guru dan siswa di kelas sebagai fokus
utama pengembangan dan peningkatan pembelajaran gerak.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
9
2. Wawancara: Guru dapat melakukan wawancara dengan siswa untuk
mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang persepsi mereka
terhadap pembelajaran gerak, kesulitan yang dihadapi, dan hal-hal
yang dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman mereka.
3. Dokumentasi Hasil Belajar: Data akan dikumpulkan dari hasil evaluasi
formatif dan sumatif dalam bentuk nilai, tugas, atau proyek yang
menunjukkan pemahaman siswa terkait gerak, level, dan pola lantai.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data kualitatif akan digunakan
untuk menggali pemahaman yang mendalam tentang pengalaman siswa dan
respons terhadap upaya peningkatan hasil belajar gerak. Berikut adalah beberapa
teknik analisis data kualitatif yang dapat diterapkan:
10
5. Analisis Matrix: Membuat matriks analisis yang memetakan hubungan
antara konsep-konsep kunci dan elemen-elemen data. Ini dapat membantu
dalam memahami korelasi antara berbagai faktor yang mempengaruhi
hasil belajar gerak siswa.
6. Analisis Kluster: Mengelompokkan data yang serupa ke dalam kluster atau
kelompok untuk mengidentifikasi pola atau kategori yang muncul secara
alami. Pendekatan ini dapat membantu dalam merinci perbedaan dan
kesamaan dalam pemahaman dan penerapan gerak siswa.
11
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
12
kebutuhan siswa dalam menguasai gerak sesuai dengan level dan pola lantai yang
dihadapi. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman praktis dan
teoritis dalam konteks pendidikan jasmani dan olahraga, serta memberikan dasar
bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif di masa depan.
Melalui tiga siklus tindakan kelas ini, dapat dilihat peningkatan yang
berkesinambungan dalam pemahaman dan keterampilan gerak siswa.
Implementasi dasar learning mendorong pembelajaran yang lebih dalam dan
13
pemahaman konsep gerak. Siswa menunjukkan respons positif terhadap
pendekatan ini, dan hasil evaluasi formatif menunjukkan peningkatan yang
signifikan dalam hasil belajar gerak sesuai dengan level dan pola lantai. Hasil
penelitian ini memberikan dasar kuat untuk pengembangan strategi pembelajaran
yang lebih adaptif dan inovatif di masa depan.
14
5. Perkembangan Proses Pembelajaran: Siklus tindakan kelas berhasil
menciptakan perkembangan yang berkesinambungan dalam proses
pembelajaran. Guru secara progresif memperbaiki strategi pembelajaran,
menyesuaikannya dengan respons siswa dan menanggapi hambatan-
hambatan yang muncul.
15
mengaplikasikan gerakan dengan lebih tepat sesuai dengan level dan pola
lantai yang diajarkan, mencerminkan penguasaan keterampilan gerak yang
lebih baik.
16
memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan strategi pembelajaran
yang lebih adaptif dan inovatif di bidang pendidikan jasmani dan olahraga.
17
Implikasi dari penelitian ini tidak hanya mencakup peningkatan hasil belajar
siswa, tetapi juga memberikan landasan untuk pengembangan strategi
pembelajaran yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan individu siswa.
Oleh karena itu, rekomendasi untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut dan
mengembangkan model pembelajaran yang serupa di berbagai konteks pendidikan
dapat menjadi langkah yang berpotensi memberikan dampak positif pada kualitas
pembelajaran gerak di tingkat SMP.
18
BAB IV
A. KESIMPULAN
19
kuat untuk meningkatkan hasil belajar gerak siswa. Implementasi yang bijaksana
dari model ini diharapkan dapat memperkaya praktik pembelajaran di sekolah-
sekolah sejenis dan memberikan kontribusi positif pada pengembangan kurikulum
pendidikan gerak di tingkat SMP.
B. REKOMENDASI
20
5. Kolaborasi dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses
pembelajaran siswa. Memberikan informasi secara teratur tentang
perkembangan belajar siswa dan memberikan saran tentang bagaimana
orang tua dapat mendukung pembelajaran gerak di rumah.
21
DAFTAR PUSTAKA
Hardjono, H. (2023). Peningkatan Hasil Belajar Seni Budaya Materi Gerak Tari
sesuai dengan Level dan Pola Lantai dengan Media Audio Visual pada
Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 1 Bendungan Kabupaten
Trenggalek. Jurnal Terapan Pendidikan Dasar dan Menengah, 3(1), 114-
121.
Putri, R. A., & Astuti, F. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Seni Tari Dengan Menggunakan Metode Discovery Di SMP
Negeri 3 Padang. Jurnal Sendratasik, 10(2), 99-109.
22