Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH SARANA PRASARANA DAN MODEL PEMBELAJARAN

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SDN LOMBOK KULON 02

PROPOSAL

Oleh :

FATIMATUZ ZAHRO

NIM: 202191010028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AT-TAQWA

BONDOWOSO

2023/2024
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya
dan karunianya kami dapat menyelasaikan proposal ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan proposal ini.

Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dan
dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan kami maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan semoga proposal ini berguna bagi kami dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Wassalamualaikum

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan penelitian..................................................................................
D. Manfaat Penelitian................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................

A. Kajian Teori .........................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN................................................................

A. Jenis penelitian......................................................................................
B. Lokasi penelitian...................................................................................
C. Data dan Sumber data...........................................................................

BAB IV HASIL...............................................................................................

BAB V PENUTUP..........................................................................................

A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
C. Dokumentasi ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan memiliki peran yang penting bagi kehidupan manusia. Melalui


pendidikan seseorang juga bisa mengembangkan potensi diri, kreativitas, dan ide-
ide yang cemerlang. Hal ini akan menjadi bekal yang sangat berharga untuk
meraih masa depan agar menjadi lebih baik (Fitriyah, 2017). Pendidikan di
Indonesia sebagai sistem yang bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa.
Namun, pada saat ini kita dihadapkan oleh berbagai persoalan kompleks baik dari
segi ekonomi, politik dan budaya. Meskipun demikian, secara kualitatif dapat
dikatakan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan.

Selain pendidikan, adapula hal penting, yaitu proses pembelajaran yang


harus dilakukan oleh para siswa untuk mengetahui hasil belajar kemampuan yang
dimiliki oleh siswa sendiri setelah menerima beberapa pengalaman belajarnya di
sekolah (Sudjana, 2005). Hasil belajar siswa merujuk pada kemampuan-
kemampuan yang dimiliki oleh para siswa setelah mengalami pengalaman belajar
di sekolah. Hal yang sama dikemukakan oleh Hamalik (2012), yang menyebutkan
bahwa hasil belajar siswa mencakup kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengalami pengalaman belajar, serta merujuk pada hasil dari proses belajar itu
sendiri. Selain itu, hasil belajar siswa sebagai kemampuan yang dimiliki oleh
siswa sebagai hasil dari aktivitas belajarnya di sekolah, yang dapat diamati
melalui penampilan siswa.

Lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang dominan terhadap kegiatan


belajar siswa di sekolah. Hal ini terlihat dari alokasi waktu siswa yang sebagian
besar dihabiskan tentunya di sekolah. Terutama pada siswa Sekolah Menengah
Pertama dan sejenisnya, mereka diharapkan untuk belajar di sekolah selama 8
hingga 10 jam dalam sehari. Jika siswa menghadapi kesulitan belajar di sekolah,
faktor-faktor seperti sarana dan prasarana lingkungan sekolah dapat menjadi salah
satu penyebabnya.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan
manusia-manusia yang berkualitas. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana
untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab,
produktif dan berbudi pekerti luhur. Rendahnya kualitas pendidikan dapat
diartikan sebagai kurang berhasilnya proses pembelajaran. Jika dianalisis secara
makro penyebabnya bisa dari siswa, guru, sarana dan prasarana maupun model
pembelajaran yang digunakan. Selain itu, minat dan motivasi siswa yang rendah,
kinerja guru yang kurang baik serta sarana dan prasarana yang kurang memadai
akan menyebabkan kurang berhasilnya instruksional.

Proses pembelajaran yang kurang berhasil dapat menyebabkan siswa


kurang berminat untuk belajar. Minat siswa yang kurang ditunjukkan dari
kurangnya aktivitas belajar, interaksi dalam proses pembelajaran dan persiapan
siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kenyataan ini tentu saja tidak
terlalu mengejutkan karena hasil belajar anak-anak Indonesia juga tergolong
relatif rendah terutama pada mata pelajaran.

Rendahnya nilai tentu saja tidak lepas dari peran guru sebagai salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan dalam belajar. Sekolah sebagai wahana
pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, mempersiapkan sekolah dengan segala sarana maupun prasarana
pendidikan seperti perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru dan
peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat merupakan pekerjaan yang
utama selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Kurikulum yang telah
diperbaharui menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak hanya satu arah dari
guru saja, melainkan dua arah atau timbal balik antara guru dan murid. Dalam
komunikasi dua arah guru harus aktif merencanakan, memilih, membimbing, dan
menganalisa berbagai kegiatan yang dilakukan siswa, sebaliknya siswa
diharapkan untuk aktif terlebih mental maupun emosional.

Proses belajar yang harus dilakukan siswa untuk mendapatkan


keterampilan, menemukan, mengelola, menggunakan, dan mengkomunikasikan
hal-hal yang telah ditemukan merupakan hasil belajar yang diharapkan. Guru
sebagai pendidik harus menguasai bermacam-macam metode mengajar. Hal itu
dimaksudkan agar para guru dapat melakukan pendekatan yang tepat untuk
diterapkan pada tingkat perkembangan intelektual siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ketersediaan sarana prasarana sekolah terhadap
hasil belajar siswa?
2. Bagaimana model pembelajaran yang diterapkan di sekolah
memengaruhi pencapaian belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan sarana prasarana sekolah
terhadap hasil belajar siswa.
2. Untuk menegtahui model pembelajaran yang diterapkan di sekolah
memengaruhi pencapaian belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Dilakukanya penelitian ini tentu diharapkan dapat bermanfaat untuk semua


pihak yang terkait, sebagai suatu referensi salah satu pengaruh sarana prasarana
dan penerapan model pembelajaran melalui media ular tangga untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Manfaat teoretis
Hasil penelitan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan tentang
berbagai sarana prasarana dan model pembelajaran, serta nantinya dapat
diterapkan atau menjadi referensi untuk penelitian yang sejenis dimasa
mendatang.
2. Manfaat praktis
a) Bagi peneliti Dengan diadakanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sebuah pengetahuan dan pengalaman yang baru kepada
peneliti mengenai sarana prasarana dan model pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b) Bagi lembaga pendidikan Dengan penelitian ini nantinya akan
memberikan informasi kepada lembaga pendidikan (sekolah) mengenai
pengaruh sarana prasarana dan penerapan model pembelajaran melalui
media ular tangga untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, yang
nantinya akan menjadi bahan pertimbangan lembaga tersebut untuk
menjadi lebih baik dan tujuan penbelajaran dapat tercapai dengan
mudah.
c) Bagi peserta didik Menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d) Bagi pembaca Membantu pembaca untuk menambah pengetahuan baru
mengenai berbagai sarana prasarana dan model pembelajaran yang
lebih menarik yang bisa diterapkan pada proses pembelajaran.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
a. Sarana Prasarana
Sarana adalah kumpulan perangkat, perabot dan bahan yang digunakan
secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar atau aktivitas tertentu. Dalam
menjalankan kegiatan atau aktivitas tersebut, sarana merupakan bagian penting
yang diperlukan sebagai kelengkapan. Prasarana, di sisi lain, merujuk pada semua
elemen yang menjadi penunjang utama dalam proses penyelenggaraan di sekolah.
Ini dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008. Sarana dan
prasarana pembelajaran sekolah merujuk pada lokasi, bangunan, perabot, dan
peralatan yang berperan dalam menciptakan lingkungan belajar siswa yang positif
serta menyediakan pendidikan berkualitas bagi semua siswa.

Sarana dan prasarana memiliki peran yang sangat penting dalam


mendukung kelancaran dan kemudahan dalam proses pembelajaran siswa di kelas.
Dalam konteks pendidikan, sarana dan prasarana diperlukan dan harus
dimanfaatkan secara intensif dan kreatif oleh guru dan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas. Sarana pendidikan mencakup semua fasilitas yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun tidak
bergerak, agar tujuan pendidikan dapat dicapai dengan lancar, teratur, efisien dan
efektif.

Sarana dan prasarana di sekolah sangat penting untuk menunjang kegiatan


pembelajaran dan mencapai tujuan pendidikan siswa. Sarana pendidikan adalah
perlengkapan yang digunakan dalam proses pendidikan hasil belajar siswa, seperti
meja, kursi, dan media pembelajaran. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk
menjalankan fungsi sekolah, seperti gedung sekolah, ruang kelas, ruang
administrasi, dan lapangan olahraga untuk meningkatkan lebih hasil belajar siswa
di sekolah. Keberhasilan suatu program pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi
oleh kondisi dari sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah, serta
optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan dari sarana dan prasarana tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memperhatikan dan menjaga kondisi
sarana dan prasarana yang dimilikinya.

Sebuah lembaga pendidikan perlu memperhatikan faktor-faktor yang


memengaruhi kelangsungan proses belajar mengajar siswa di sekolah. Salah satu
faktor yang penting adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang harus
memadai. Sarana dan prasarana ini memiliki peran yang signifikan dalam
menunjang proses belajar mengajar siswa, karena dapat membantu siswa untuk
lebih berminat dan mudah menerima penjelasan dari guru. Dengan adanya sarana
dan prasarana yang memadai, diharapkan proses belajar mengajar di sekolah dapat
berjalan dengan baik dan lancar.

Oleh karena itu, penting untuk mengelola dan mengatur sarana dan
prasarana pembelajaran yang ada di sekolah sehingga dapat dimanfaatkan secara
optimal. Manajemen sarana dan prasarana melibatkan proses perencanaan,
pengadaan, pemanfaatan, dan pengawasan terhadap sarana dan prasarana yang
digunakan, dengan tujuan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam
pendidikan di sekolah.
b. Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah proses di mana lingkungan siswa secara


disengaja dikelola untuk memungkinkan mereka untuk terlibat dalam tingkah laku
tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu yang ada. Pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Oleh
karena itu, penting untuk mengelola lingkungan belajar dengan baik karena
pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam pendidikan

Model pembelajaran yang diterapkan di sekolah dapat bervariasi


tergantung pada sistem dan peraturan yang ada di sekolah tersebut. Kurikulum
2013 menggunakan 3 model pembelajaran utama, yaitu Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning), Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning), dan Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Selain itu, terdapat
juga beberapa model pembelajaran lain yang dapat diterapkan di sekolah, seperti
Discovery Learning, Pembelajaran Berbasis Proyek, dan Metode Project Based
Learning. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat membantu
meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar dan memberikan dampak positif
pada siswa baik dalam hal pengetahuan, wawasan, hingga karakter. Oleh karena
itu, penting bagi pendidik untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan siswa di sekolah tersebut.
Proses model informasi meliputi beberapa pendekatan/strategi
pembelajaran sebagai berikut:

a. Mengajar induktif, yaitu pendekatan yang digunakan untuk


mengembangkan kemampuan berfikir dan membentuk teori. Dalam
pendekatan ini, siswa diberikan contoh-contoh khusus atau pengalaman
yang kemudian digeneralisasikan untuk membentuk konsep atau teori
yang lebih umum sebelumnya.
b. Latihan inquiry, yaitu pendekatan yang digunakan untuk memfasilitasi
siswa dalam mencari dan menemukan informasi yang memang diperlukan
oleh siswa. Siswa diajak untuk menjadi aktif dalam proses pencarian dan
pemahaman informasi dengan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia.
c. Inquiry keilmuan, yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mengajarkan
siswa sistem penelitian dalam disiplin ilmu tertentu. Dalam pendekatan
ini, siswa diberi pengalaman dalam melakukan penelitian dan berinteraksi
dengan konsep-konsep dalam disiplin ilmu tersebut.
d. Pembentukan konsep, yaitu pendekatan yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir pola individu siswa dalam
mengembangkan potensi dan kemampuan analisis. Siswa diberikan
kesempatan untuk menggabungkan informasi yang mereka peroleh untuk
membentuk pemahaman yang lebih utuh.
e. Model pengembangan, yaitu bertujuan untuk mengembangkan intelegensi
umum, aspek sosial, terutama berfikir logis, dan moral. Pendekatan ini
fokus pada pengembangan kemampuan berpikir secara umum dan
melibatkan aspek-aspek penting dalam kehidupan siswa.
f. Advanced Organizer Model, yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam memproses informasi secara efisien untuk
menyerap dan menghubungkan unit-unit ilmu pengetahuan secara
bermakna dan ber arti. Model ini membantu siswa mengorganisasi dan
menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki
sebelumnya.

Menurut Trianto (2014:51), model pembelajaran adalah suatu perencanaan


atau pola yang digunakan siswa sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran dalam tutorial siswa di dalam kelas. Model pembelajaran ini
mencakup pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh siswa, termasuk tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran,
dan pengelolaan kelas. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, para
pendidik siswa dapat mengatur pembelajaran dengan lebih terencana dan efektif.

Sarana prasarana dan model pembelajaran merupakan bagian penting


dalam penelitian ini. Sarana prasarana merujuk pada fasilitas fisik yang tersedia
dalam lingkungan pembelajaran, seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium,
fasilitas olahraga, dan teknologi pendukung seperti proyektor atau komputer.
Sementara itu, model pembelajaran mengarah pada pendekatan atau metode yang
digunakan dalam proses pengajaran, seperti pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berbasis proyek, atau pembelajaran berpusat pada siswa.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode penelitian wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh sarana prasarana dan model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
Dalam analisis data, kami menggunakan metode pengumpulan data untuk
mengevaluasi hubungan antara variabel sarana prasarana, model pembelajaran,
dan variabel pembelajaran. Hasil analisis data menunjukkan adanya korelasi
positif antara sarana prasarana yang kurang memadai dan model pembelajaran
yang kurang efektif dengan peningkatan hasil belajar siswa di sekolah.

Analisis data dalam penelitian kami menggunakan analisis data tanpa


memiliki hipotesis atau kerangka teoritis sebelumnya, sehingga temuan yang
muncul berdasarkan pada data yang di peroleh dari hasil kami meneliti.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi adalah tempat di mana penelitian tersebut dilakukan. Adapun pada


penelitian ini lokasinya yaitu kepala Sekolah SDN LOMBOK KULON 02.
Beberapa pertimbangan mengapa peneliti memilih lokasi tersebut antara lain
sebagai berikut :

a) SD Lombok Kulon 02 merupakan tempat praktek magang sehingga


peneliti sudah lebih paham akan kondisi dan budaya sekolah yang ada
disana sehingga memudahkan dalam pengambilan data yang diperlukan
b) Aktifnya peserta didik untuk mengikuti pelajaran sehingga hasil belajar
yang sangat maksimal.
c) Sarana prasarana dan model pembelajaran yang digunakan hampir
keseluruhan yang sudah konvensional sehingga peserta didik sangat aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
C. Data dan Sumber data

Data dalam penelitian ini adalah data proses pengaruh sarana prasarana
dan pelaksanaan model pembelajaran dan data hasil belajar siswa. Semua
keterangan atau bahan yang diperoleh pada saat melakukan penelitian nantinya
akan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi lebih sederhana dan mudah
dipahami.

Data pada penelitian ini diperoleh dengan beberapa macam cara yaitu
dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. No. SIKLUS PERTEMUAN
TANGGAL 4 Januari 2024. Data yang diperoleh dapat berbentuk data kualitatif
sederhana atau juga bisa berupa deskriptif atau narasi. Bedasarkan data yang ingin
diperoleh tersebut, maka sumber data pada penelitian ini yaitu Kepala sekolah
SDN LOMBOK KULON 02.

Teknik pengumpulan data yang telah digunakan dalam penelitian ini


meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan pendapat (yunus,
2010;358) dengan beberapa tahapan wawancara, yakni 1). Mengenalkan diri, 2).
Menjelaskan maksud kedatangan, 3). Menjelaskan materi wawancara, 4).
Mengajukan pertanyaan. Kami melakukan wawancara kepada informant yang
telah ditugaskan yakni kepala sekolah dan guru mapel SDN LOMBOK KULON
02. Dalam proses penelitian, kami melakukan wawancara dengan responden yang
terdiri dari, Kepala Sekolah, dan Guru mapel, untuk mendapatkan informasi yang
mendalam mengenai pengaruh sarana prasarana dan model pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa di sekolah.

BAB IV

HASIL

Dalam hasil penelitian ini, di SDN LOMBOK KULON 02 data


menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut, yaitu sarana prasarana dan model
pembelajaran, memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Namun,
kedua hal itu sangat mempengaruhi terhadap belajar siswa di sekolah tersebut
karna adanya fasilitas yang sangat memadai. Penelitian sebelumnya juga
mendukung temuan ini, menunjukkan bahwa sarana prasarana yang baik dan
penerapan model pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan motivasi dan
minat belajar siswa, meningkatkan pemahaman konsep, serta merangsang
keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran.

Dalam konteks penelitian ini, pengaruh sarana prasarana dan model


pembelajaran terhadap hasil belajar menjadi fokus utama. Sarana prasarana yang
memadai dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar, dengan
menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran.
Misalnya, adanya ruang kelas yang cukup luas, nyaman, dan dilengkapi dengan
peralatan yang memadai dapat memberikan kenyamanan kepada siswa dan
memfasilitasi interaksi antara siswa dan guru. Fasilitas laboratorium yang lengkap
juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
melalui eksperimen atau praktikum. Dalam pembahasan tentang sarana prasarana
dan model pembelajaran di SDN LOMBOK KULON 02, kita sudah melihat
bagaimana faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap proses pembelajaran dan
hasil belajar siswa di sekolah tersebut.

Sarana prasarana di SDN LOMBOK KULON 02 mencakup fasilitas fisik


yang sangat mendukung kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat meliputi ruang
kelas, perpustakaan, ruang komputer, fasilitas olahraga, dan fasilitas pendukung
lainnya yang sudah tersedia. Sarana prasarana yang sangat memadai dan sangat
terpelihara dengan baik dapat menciptakan lingkungan belajar yang sangat
kondusif dan mempengaruhi kualitas pembelajaran di sekolah. Misalnya, ruang
kelas yang sangat nyaman dan dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti
bangku, proyektor, atau perangkat audio-visual sehingga dapat membantu guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran secara efektif dan baik. adanya
perpustakaan yang memadai menyebabkan akses ke berbagai sumber bacaan dan
referensi bagi siswa sehingga adanya pemahaman dan pengetahuan mereka.

Selain sarana prasarana, model pembelajaran yang diterapkan di SDN


LOMBOK KULON 02 juga berperan penting dalam mempengaruhi hasil belajar
siswa. Model pembelajaran mengarah pada pendekatan atau strategi yang
digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi dan melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran memiliki keunggulan dan tujuan
tersendiri dalam mengembangkan keterampilan dan pemahaman siswa. Misalnya,
pembelajaran kooperatif dapat mendorong kerja sama dan interaksi sosial antara
siswa, sementara pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam situasi kehidupan
nyata.

Penerapan model pembelajaran yang sangat efektif di SDN LOMBOK


KULON 02 dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Guru perlu memahami karakteristik siswa dan memilih model pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Penggunaan teknik dan strategi pembelajaran
yang kurang bervariasi, serta adnya melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran, dapat menyebabkan kurangnya minat dan motivasi siswa dalam
belajar. Selain itu, evaluasi yang tepat dan umpan balik yang konstruktif dari guru
juga penting dalam memperbaiki dan memperkuat proses pembelajaran.

Dalam konteks SDN LOMBOK KULON 02, pemahaman yang mendalam


tentang sarana prasarana yang ada di sekolah dan penerapan model pembelajaran
yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar
siswa. Evaluasi terus-menerus terhadap sarana prasarana dan model pembelajaran
yang digunakan dapat membantu sekolah dalam mengidentifikasi kekurangan dan
mengambil tindakan perbaikan yang sesuai. Dengan demikian, SDN LOMBOK
KULON 02 dapat memberikan lingkungan pembelajaran yang optimal bagi siswa
dan mendorong pencapaian akademik yang lebih baik.

Selain itu, model pembelajaran yang digunakan di sekolah juga berperan


penting dalam mempengaruhi hasil belajar. Model pembelajaran yang efektif
dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kognitif, sosial, dan
emosional. Pembelajaran yang berpusat pada siswa, misalnya, mendorong siswa
untuk aktif berpartisipasi, berpikir kritis, dan bekerja sama dalam memecahkan
masalah. Pembelajaran berbasis proyek, di sisi lain, dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam mencari informasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi
dalam konteks tugas yang relevan.

Berdasarkan temuan ini, rekomendasi dapat diberikan kepada stakeholder


pendidikan, seperti Kepala Sekolah, siswa, dan Guru, untuk meningkatkan sarana
prasarana yang memadai di SDN LOMBOK KULON 02, termasuk pembaruan
dan perbaikan fasilitas fisik, serta penyediaan teknologi yang relevan. Selain itu,
penggunaan model pembelajaran yang inovatif dan responsif perlu ditingkatkan,
dengan memberikan pelatihan dan dukungan kepada guru untuk
mengimplementasikan model pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan
siswa. Dengan demikian, diharapkan kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
dan hasil belajar siswa dapat meningkat secara signifikan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kami dan pembahasan tentang "Pengaruh


Sarana dan Prasarana serta Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa di
SDN LOMBOK KULON 02", dapat disimpulkan bahwa adanya kualitas sarana
prasarana dan model pembelajaran yang sangat baik di sekolah yang dapat
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa di sekolah. Selain itu, jika
motivasi belajar siswa tinggi, hal ini juga akan berdampak positif terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
kombinasi antara kualitas sarana dan prasarana yang baik serta tingginya motivasi
belajar siswa akan menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam hasil belajar
siswa.

B. Saran
Makalah ini tentunya masih terdapat kekurangan atau kelemahan maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pihak manapun demi
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga Materi yang tercantum di makalah ini
dapat menambah wawasan pengetahuan kita tentang sarana prasarana dan model
pelajaran di SDN LOMBOK KULON 02. Menurut kami pendidik hendaknya
melakukan hal berikut:
a. Kepada pendidik hendaknya untuk selalu meningkatkan mutu kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pendidikan agar para peserta didik dapat
merasa aman dann yaman dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Kepada calon pendidik diharapkan mampu mempelajari bagaimana
menciptakansarana dan prasarana yang baik untuk calon peserta didiknya
kelak kepada peserta didik hendaknya tetap menjaga dan merawat sarana
dan prasaranayang telah ada dalam lingkungan sekolahnya agar tetap baik.

C. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Azwar S. 1996. Tes prestasi: fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi
belajar. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Bafadal I. 2008. Manajemen perlengkapan sekolah: teori dan aplikasinya. Bumi


Aksara, Jakarta.

Hamalik O. 2012. Pendekatan baru strategi belajar mengajar berdasarkan


CBSA. Sinar Baru Algesindo, Bandung.

Margono. 2013. Metodologi penelitian pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta. Qomar


M. 2007. Manajemen pendidikan Islam. Erlangga, Jakarta.

Sudjana N. 2005. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Remaja Rosdakarya,


Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif,


dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Suprihatiningrum J. 2010. Strategi pembelajaran. Ar-Ruzz Media, Jogjakarta.

Suprijono A. 2009. Cooperative learning: teori dan aplikasi paikem. Pustaka


Pelajar, Yogyakarta.

Syah M. 2010. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Remaja


Rosdakarya, Bandung.

Trianto. 2011. Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan profesi


pendidikan & tenaga kependidikan. Kencana, Jakarta.

Aksin. N., Miyanto, Astuti, A.Y. 2017. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI


Semester I Kurikulum 2013. Klaten

Intan Pariwara Arikunto. S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

. Jakarta
Abdul Kadir, “Menyusun Dan Menganalisis Tes Hasil Belajar”, Jurnal Al-Ta’dib,
8.2 (2015). Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif”, Jurnal Alhadharah Vol. 17
No. 33 Januari – Juni 2018.

Amanda Anggarini, Studi Deskriptif Peran Komunitas Disleksia “Parents Suport


Group (PSG)” Di Lembaga Terapi Cita Hati Bunda Sidoarjo, Jurnal Pendidikan
Khusus, Universitas Negeri Surabaya.2018,

Andi Kristanto,(2016) Media Pembelajaran , (Surabaya : Bintang Sutabaya)

Asrori ,Rusman,(2020) Classroom Action Research Pengembangan Kompetensi


Guru, (Purwokerto : CV. Pena Persada).

David Umbu Riada et al., “Pengaruh Model Pembelajaran Picture And Picture
Berbantuan Manik Manik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Sdk
Muder Teresa Kota Kupang”, jurnal Mahasiswa Pendidikan Dasar, Vol 2 No 1
(2021) Maret 2021.

Dista Praseptia, Zulherman, “Pengaruh Model Pembelajaran Picture and Picture


terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Ilmu
Pendidikan, Volume 3 Nomor 5 Tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai