FILSAFAT PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
JURUSAN MATEMATIKA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
anugerah dari-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas rekayasa ide ini dengan tepat
pada waktunya. Kami ucapkan juga terimakasih kepada Dosen Pengampu Ibu Dr. Nurmayani,
M.Ag yang telah memberikan kami tugas rekayasa ide ini. Kami menyadari bahwa tugas
rekayasa ide saya ini tidaklah sempurna, dengan demikian kami menerima masukan, kritik dan
saran dari para pembaca yang sifatnya membangun dan bisa memperbaiki makalah kami
selanjutnya.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih kepada para pembaca dan harapannya
setelah membaca makalah ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca. Lebih
dan kurangnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam arti sederhana pendidikan sering kali diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai–nilai didalam masyarakat dan
kebudayaannya. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogic
berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja oleh orang
dewasa agar menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang
dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau
mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Kurikulum mulai dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan sejak kurang
lebih satu abad yang lampau. Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya di
dalam kamus webster tahun 1856. Pada tahun itu penggunaan kurikulum dipakai
dalam bidang olahraga yakni suatu alat yang membawa seseorang dari "start"
sampai "finish". Baru pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam bidang
pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran pada perguruan tinggi. Di dalam
kamus tersebut (webster), kurikulum diartikan dalam dua macam yaitu: Sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau di
perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tersebut dan sejumlah mata pelajaran
yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau suatu departemen. Dalam
dunia pendidikan terdapat beberapa komponen yang saling bersinergi agar mampu
mewujudkan tujuan pendidikan itu sendiri. Semua komponen mempunyai andil
yang penting, tidak terkecuali kurikulum yang mana dapat dikatakan penyangga
utama dalam sebuah proses belajar mengajar. Beberapa pakar bahkan mengatakan
bahwa kurikulum merupakan jantung bagi pendidikan, baik buruknya hasil
pendidikan ditentukan oleh kurikulum, apakah mampu membangun kesadaran
kritis terhadap peserta didik ataukah tidak. Masa depan bangsa terletak pada tangan
kreatif generasi muda. Mutu bangsa kemudian hari bergantung pada pendidikan
yang dinikmati anak-anak saat ini, terutama dalam pendidikan formal yang diterima
si bangku sekolah. Jadi, barang siapa yang menguasai kurikulum maka ia
memegang peran penting dalam mengatur nasib bangsa dan negara kedepannya.
Melihat betapa pentingnya kurikulum bagi pendidikan, dapat dipahami bahwa
1
kurikulum merupakan suatu hal yang vital bagi pendidikan. Sehingga para guru dan
pengajar harus memahami kandungan kurikulum, karena telah jelas tujuan
pendidikan terdapat dalam kurikulum. Sehingga proses pendidikan dapat
berlangsung dengan kondusif, interaktif, efektif dan lancar. Sarana dan prasarana
pendidikan yaitu segala perlengkapan/ fasilitas yang digunakan dalam proses
pembelajaran baik yang bergerak maupun tidak bergerak seperti kursi, meja, ruang
kelas dan lain-lain dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Pemanfaatan sarana
belajar yang baik akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar
sehingga anak lebih semangat dalam belajar. Sebaliknya, dengan kurangnya sarana
belajar akan mengakibatkan anak kurang bersemangat dan kurang bergairah dalam
belajar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi prestasi belajar anak.
B . Rumusan Masalah
1. Bagaimana kurikulum yang di gukan sekolah smp swasta an-nur mulia dalam
proses pembelajaran ?
2. Bagimana sarana dan prasana yang tersedia di sekolah ?
3. Bagaimana metode yang di gunakan dalam proses pembelajaran yang di gunakan
sekolah tersebut?
4. Media apa yang di gunakan dalam proses pembelajaran ?
5. Adakah saran dan ide yang akan di berikan kepada sekolah SMP SWASTA AN –
NUR MULIA
C. Tujuan
4. Untuk mengetahui media apa saja yang digunakan dalam proses pembelajaran.
5. Untuk memberikan saran atau ide kepada SMP SWASTA AN – NUR MULIA.
2
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Penerapan Kurikulum
Pendidikan merupakan aspek yang amat penting dalam kehidupan, hal ini
dikarenakan besarnya peran dan dampak positif yang ditimbulkan dari majunya suatu
sistem pendidikan. Salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan yakni
keberadaan kurikulum dalam pendidikan. Kurikulum dalam pendidikan memiliki peran
yang sangat besar dalam menentukan majunya suatu pendidikan, mulai dari ranah konsep
hingga aplikasi atau praktek dilapangan. Karena kurikulum disini memiliki peran sebagai
rencana dan pengaturan mengenai isu dan bahan ajar serta pedoman yang penyelenggaraan
pendidikan yang baik. (Sukatin & Pahmi, 2020:78).
Adapun kurikulum yang diterapkan pada sekolah yang kami lakukan penelitiannya
SMP SWASTA AN – NUR MULIA , dimana pada sekolah ini mereka menerapkan
kurikulum seperti pada sekolah-sekolah lain pada umumnya yaitu “Kurikulum 2013”,
seperti yang kita ketahui bahwa kurikulum ini membuat para siswa lebih aktif dalam
menyampaikan gagasan berupa pendapatnya kepada suatu masalah yang sedang dibahas
tidak hanya itu pada kurikulum ini juga mengajarkan seorang guru harus lebih cerdas lagi
dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
yang berbasis karakter dengan tujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan yang megarah pada budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik yang sesuai
dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada satuan pendidikan.
Melalui kurikulum 2013 pemerintah mengharapkan peserta didik mampu
meningkatkan pengetahuan, menerapkan nilai-nilai budi pekerti dan akhlak mulia sehingga
dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari (Kosassy, 2017:82). Perubahan kebijakan
kurikulum 2013 memuat empat perubahan pada kurikulum yaitu, Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses dan Standar Penilaian. Perubahan
kebijakan kurikulum berdampak pada empat model pembelajaran berupa tematik-
integratif, pendekatan saintifik, strategi aktif, dan penilaian autentik yang bertujuan
menyiapkan generasi masa depan indonesia yang kreatif, inovatif, produktif dan afektif
agar bisa membawa bangsa Indonesia maju kedepannya (Machali, 2014:87).
3
Kurikulum 2013 adalah bentuk dari kemajuan zaman yang manakurikulum yang
selaras dengan perkembangan yang ada. Saat ini teknologi sudah berkembang pesat dan
kurikulum memasuki ranah baru yakni, memadukan antara konsep pendidikan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dn teknologi. Walaupun masih banyak kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaannya hal tersebut dapat diyakini akan teratasi apabila pengembangan
kurikulum 2013 dilakukan dengan baik dan benar.
Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung yang sangat penting dalam
dunia pendidikan selain tenaga pendidik. Pendidikan tidak akan pernah bisa berjalan
dengan baik tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana tidak
akan dapat terpenuhi tanpa adanya manajemen yang dijalankan dalam lembaga pendidikan
yang terkait dan dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berdaya
untuk proses pembelajaran.
Pendidikan tidak terlepas dari beberapa faktor penting yang mampu mendukung
terselenggaranya pendidikan di sekolah, salah satu faktor pendukung terselenggaranya
pendidikan adalah tersedianya sumber daya pendidikan seperti sarana dan prasarana
pendidikan. Menurut Mulyasa (2003: 49), sarana pendidikan adalah peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan,
khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruangan kelas, meja, kursi, serta alat-
alat dan media pengajaran.
Dengan demikian sarana pendidikan akan berperan baik ketika penggunaan sarana
tersebut dilakukan oleh tenaga pendidik yang bersangkutan secara optimal. Barnawi (2012:
47-48), berpendapat bahwa prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Oleh karena itu sarana dan prasarana pendidikan adalah satu kesatuan pendukung
terlaksanakannya proses belajar dan mengajar dengan baik dan optimal. Dalam hal ini
diterapkan aliran materialisme yang terdapat pada aliran-aliran filsafat pendidikan, pada
aliran ini digunakan untuk sarana dan prasarana dalam menunjang berjalannya proses
pembelajaran dengan baik dan benar dalam pendidikan, pendidikan hanya 50% berjalan
jika tidak didukung pada sarana dan prasarana yang ada disekolah tersebut.
4
C. Metode Pembelajaran
D. Media Pembelajaran
• Media Visual
Jenis media pembelajaran visual menampilkan materinya dengan menggunakan
alat proyeksi atau proyektor. Pesan yang akan disampaikan ke dalam bentuk-bentuk
5
visual. Selain itu media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas
gambaran ide, menggambarkan yang mungkin dapat dengan mudah dicerna dan diingat
jika disajikan dalam bentuk visual.
• Media Audio
Berfungsi untuk mengalirkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan.
Media audio berkaitan erat dengan pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima,
media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun
non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi). Contoh media microphone.
• Media serbaneka
Macam-macam media pembelajaran serbaneka merupakan suatu media yang
disesuaikan dengan potensi di sekitar sekolah atau di lokasi yang dapat dimanfaatkan
sebagai media pengajaran. Contoh macam-macam media pembelajaran serbaneka di
antaranya adalah papan tulis, spidol, kapur, untuk sumber belajar pada siswa.
6
BAB III
PEMBAHASAN
1. Penerapan Kurikulum
3. Media Pembelajaran
Untuk media pembelajaran di SMP SWASTA AN- NUR MULIA baik, dimulai
dari buku yang disediakan dari sekolah, googeling, belajar listening menggunakan
speaker, enonton video untuk mengasah vocabulary siswa, serta infokus.
7
B. Gagasan Ide
Gagasan ide dari kami adalah agar Kepala sekolah SMP SWASTA AN – NUR
MULIA harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut
seperti memeperbesar ukuran ruangan perpustakaan, agar jika banyak siswa yang
datang keperpustakaan dapat membuat siswa menjadi lebih nyaman membaca
diperpustakaan dan membuat mereka lebih betah di perpustakaan, selain itu untuk
lapangan upacara setidaknya harus bisa lebih luas dikarenakan agar siswa tidak terlalu
rapat dalam baris berbaris, serta dalam model pembelajaran yang dilakukan seharusnya
yang membuat semua siswa bisa mudah memahami, dan memiliki rasa percaya diri
untuk maju ke depan,karena dalam hal ini siswa, dan mendengarkan pendapat siswa,
karena yang sangat dibutuhkan untuk membangun kemajuan bangsa adalah siswa/siswi
yang berkarakter.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk meningkatkan minta dan bakat siswa sekolah juga mempunyai peran
penting dalam hal tersebut, misalakan dalam kegiatan literasi siswa, nah disinilah
sekolah harus memperbanyak ruang dan buku untuk meningkatkan bakat siswa, dalam
hal tersebut sekolah harus sigap dalam menanggapinya. Namun tidak hanya itu saja,
pasti masih banyak bakat siswa yang lain selain literasi, jadi dalam hal ini sarana dan
prasarana sangat berpengaruh dalam mengembangkat bakat dan kekreatifan siswa.
9
DAFTAR PUSTAKA
Djamaluddin, A. (2014). Filsafat Pendidikan. Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam,
1(2). https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/208
Fatmawati, N., Mappincara, A., & Habibah, S. (2019). Pemanfaatan Dan Pemeliharaan
Sarana Dan Prasarana Pendidikan. Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan
Pembelajaran, 3(2), 115-121.
https://ojs.unm.ac.id/pembelajar/article/viewFile/9799/pdf
Nasrudin, N., & Maryadi, M. (2019). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan dalam
Pembelajaran di SD. Manajemen Pendidikan, 13(2), 15-23.
https://journals.ums.ac.id/index.php/jmp/article/download/6363/3940
10