Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN IPS SD SESUAI KURIKULUM 2013

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS SD

Dosen Pengampu Dr. Ahsan Sofyan, S.E., M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Ardiana Arbain 2140605002

Ita Massolo 2140605054

Herlina Sariyah 2140605091

Filla Rosadi 2140605161

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdullilah kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya yang telah dilimpahnya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Media Pembelajaran Ips Sd Sesuai Kurikulum
2013 dengan tepat waktu.

Kami sudah semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas makalah ini


dengan mendapatkan bantuan dari berbagaia pihak yang secara tidak langsung
sudah ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah terlibat
dalam penyelesaian makalah ini. Tak lupa terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada teman-teman kelompok yang sudah berpartisipasi hingga terselesaikannya
makalah ini.

Namun kami menyadari bahwa makalah ini belum masuk kata sempurna
yang artinya banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh sebab itu
kami menerima segala kritik dan saran yang dapat membangun kemampuan kami
untuk dapat menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami penulis dan para pembaca.

Tarakan, 15 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1 ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 3

BAB 2 ..................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4

A. Pengertian Media Pembelajaran ................................................................... 4

B. Fungsi Media Pembelajaran ......................................................................... 6

C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran .................................................................. 7

D. Tujuan Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran IPS Sd .......................... 12

E. Kegunaan Media Pembelajaran.................................................................. 13

BAB 3 ................................................................................................................... 16

PENUTUP ............................................................................................................. 16

A. Kesimpulan ................................................................................................ 16

B. Saran ........................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberlakuan Kurikulum 2013 telah membawa perubahan dalam proses
pembelajaran. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses
pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik. Upaya
penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran ini merupakan ciri
khas Kurikulum 2013.

Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 diberlakukan kepada semua


mata pelajaran untuk semua jenjang. Penerapan pendekatan saintifik tentu dapat
menimbulkan kesulitan-kesulitan tersendiri, terutama pada mata pelajaran non
eksak seperti mata pelajaran IPS. Selama ini pendekatan saintifik identik
digunakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang memang
membutuhkan tahapan-tahapan seperti mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan melalui praktikum di laboratorium
atau praktik di lapangan. Sedangkan, mata pelajaran IPS lebih sering diajarkan
secara tradisional yaitu dengan transfer of knowledge dan metode hafalan.
Penerapan pendekatan saintifik menjadi tantangan bagi mata pelajaran IPS,
khususnya bagi Guru IPS sebagai pelaksana dilapangan.

Wasino dan Edy Sutrisna (2009) secara komprehensif mengkaji tentang


Model dan Strategi Pembelajaran IPS yang Dilaksanakan di Sekolah Menengah
Pertama (Kajian Terhadap Sekolah-Sekolah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebanyakan guru IPS masih
mengedepankan penggunaan strategi ekspositori dalam menyajikan meteri

1
pelajaran IPS dengan penggunaan sumber dan media pembelajaran yang sangat
minim. Lingkungan, sebagai laboratorium IPS tidak di manfaatkan dengan baik.

Dari kajian penelitian tersebut diatas menginspirasi peneliti untuk


melakukan penelitian, khususnya terkait dengan implementasi Kurikulum 2013
pada mata pelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini merupakan
usaha-usaha untuk menjawab dan mengungkap pertanyaan-pertanyaan mengenai
bagaimanakah proses implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPS yang
meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kemudian juga
menganalisis dan menggali bagaimanakah kendala dan strategi dalam proses
implementasi Kurikulum 2013.

Keberadaan teknologi yang semakin canggih dan percepatan aliran


informasi menjadi dasar dari pergeseran paradigma, khususnya dalam era
informasi. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang positif cukup
berarti dalam perkembangan IPTEK di era globalisasi adalah bidang pendidikan
berupa penggunaan teknologi informasi yang diterapkan dalam pembelajaran
memudahkan proses penyampaian informasi dari guru ke siswa. Pendidikan
merupakan suatu proses komunikasi dan informasi antara guru kepada siswa yang
berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur guru sebagai
sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi
pendidikan siswa itu sendiri.

Oleh karena itu, pendidikan harus mendapat perhatian yang lebih dari
penentu kebijakan pengeloa pendidikan agar peningkatan mutu pendidikan
menuju ke arah yang lebih baik.Dalam meningkatkan kualitas pendidikan
nasional, pemerintah telah melakukan berbagai upaya diantaranya pengembangan
dan perbaikan standar kelulusan, pengembangan standar isi, perbaikan standar
proses pendidikan, pengembangan sarana dan prasarana, perbaikan standar
pengelolahan, standar pembiayaan, standar penilaian peningkatan standar
pendidik dan tenaga kependidikan. Pada standar proses pendidikan kegiatan
belajar mengajar guru memiliki berbagai peran dan fungsi yang sangat penting.

2
Sebagai perencana pengajaran, seorang guru diharapkan mampu untuk
merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu guru harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar
dalam merancang kegiatan belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan
pembelajaran, memilih model pembelajaran, memilih media, menetapkan evaluasi
dan sebagainya. Sebagai pengelola pengajaran, seorang guru harus mampu
mengelolah seluruh proses kegiatan pembelajaran dengan menciptakan kondisi
belajar sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar secara efektif dan
efisien.Demi terciptanya situasi belajar yang menyenangkan dan menarik minat
siswa, guru dituntut kreatif dalam mengelola pembelajaran di kelas. Untuk
meningkatkan minat siswa, guru dituntut untuk menjadikan pelajaran lebih
inovatif yang dapat mendorong siswa untuk belajar secara optimal, baik belajar
mandiri maupun dalam pembelajaran di kelas dengan metode yang inovatif, alat
peraga atau media lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran IPS SD ?
2. Apa fungsi dari media pembelajaran ?
3. Apa jenis-jenis dari media pembelajaran ?
4. Apa tujuan pemanfaatan media dalam pembelajaran IPS SD ?
5. Apa kegunaan media pembelajaran ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian media pembelajaran IPS SD
2. Mengetahui fungsi dari media pembelajaran
3. Mengetahui jenis-jenis dari media pembelajaran
4. Mengetahui Tujuan Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran IPS SD
5. Mengetahui Kegunaan Media Pembelajaran

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari
"medium" yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu.
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka
media itu disebut media pembelajaran. Assosiation for Education and
Communication Technology (AECT) mendilinisikan media adalah segala bentuk
yang dipergunakan untuk sesuatu proses penyaluran informasi. Sedangkan
Education Assiciation (NEA) mendifinisikan media sebagai benda yang dapat
dimanipulasikan, dlinat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat
mempengaruhi efektifitas program instruksional.

Lebih jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst (1983) mendefinisikan:


"Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan dan kemampuan seseorang sehingga dapat mendorong
tercapainya proses belajar pada dirinya. Husain Achmad menyatakan bahwa
media pendidikan pengertiannya identik dengan peragaan. Oemar Hamalik
menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka labh mengelakkan komunikasi dan interaksi antara guru
dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Menurut Kosasih
Djahiri (1979) adalah segala alat bantu yang dapat memperlancar keberhasilan
mengajar. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar, guru harus selalu
menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan mengajamya.

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar


mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,

4
perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat
memahami pembelajaran.

Media yang digunakan untuk dalam pembelajaran serta demi pencapaian


tujuan pembelajaran dapat diartikan sebagai media pembelajaran. Media
pembelajaran adalah media yang mencakup semua cara-cara berupa peralatan dan
ragawi yang mungkin guru gunakan untuk melaksanakan pembelajaran dan
memfasilitasi pencapaian siswa terhadap tujuan-tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran tersebut termasuk juga peralatan-peralatan tradisional seperti kapur
tulis, handout, chart, slide, overhead, benda-benda nyata, video type, atau film,
yang sama baiknya dengan semua peralatan-peralatan dan metode-metode yang
terbaru, seperti komputer, DVD, CD-ROMs, internet dan video interaktif untuk
konferensi. Media pembelajaran menurut Kosasih Djahiri adalah segala alat bantu
yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Alat bantu mengajar ini
berfungsi membantu efisiensi pencapaian tujuan. Oleh karena itu dalam proses
belajar mengajar, guru harus selalu menghubungkan alat bantu mengajar dengan
kegiatan mengajarnya.

Saat ini pada kurikulum 2013 penggunaan media pembelajaran modern


sangat diperlukan. Fatmawati, Yusrizal, Lubis, B. S., & Rafiqah, F. S. (2020)
mengatakan bahwa kurikulum merupakan sebuah komponen terpenting di dalam
dunia pendidikan. Perkembangan pembelajaran yang ada pada kurikulum 2013
menerapkan pembelajaran secara terpadu. Pembelajaran secara terpadu
mengharuskan setiap pendidik untuk memiliki kreativitas yang tinggi dalam
menjalankan proses pembelajaran, termasuk dalam memotivasi setiap media
pembelajaran yang diajarkan. Pada kenyataanya penggunaan media pada proses
pembelajaran sangat rendah.

Pada kurikulum 2013 yang bersifat terpadu akan sulit memberikan


pembelajaran IPS karena Ilmu Pengetahuan Sosial kaya akan konsep yang bersifat
abstrak membuat siswa sukar membayangkan. Bila saja konsep-konsep yang
bersifat abstrak itu dapat dibuat menjadi nyata sehingga mudah ditangkap oleh

5
panca indera, maka masalahnya akan sangat berbeda. Rendahnya kemampuan
interaksi antara guru dan siswa yang disebabkan oleh kurang pemahaman guru
dalam menjalankan proses pembelajaran menyebabkan siswa tidak terlalu banyak
mempunyai kesempatan untuk mengemukakan apa yang ada dalam pikirannya
sehingga pembelajaran hanya bersifat teacher center. Yusrizal & Fatmawati
(2020) berasumsi bahwa pada mata pelajaran IPS pembelajaran harus berpedoman
pada kenyataan yang dialami peserta didik sehingga mereka mampu memahami
pembelajaran IPS dengan baik. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil belajar
siswa yang menurun pada pembelajaran IPS.

B. Fungsi Media Pembelajaran


Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya:

1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang


dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik
berbeda-beda, tergantung dan faktor-faktor yang menentukan
kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan
melancong, dan sebagainya, Media pembelajaran dapat mengatasi
perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek
langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta
didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,
maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio
visual dan audial.
2) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak
hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh
para peserta didik tentang suatu obyek yang disebabkan, karena: (a)
obyek terlalu besar. (b) obyek terlalu kecil, (c) obyek yang bergerak
terlalu lambat. (d) obyek yang bergerak terlalu cepat, (e) obyek yang
terlalu kompleks, (f) obyek yang bunyinya terlalu halus, (f) obyek
mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media
yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta
didik.

6
3) Media pembelajaran memungkinkan interaksi langsung peserta didik
dengan lingkungannya.
4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis.
6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8) Media memberikan pengalaman yang integralmenyeluruh dan yang
konkrit sampai dengan abstrak.

C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Dalam rangka pengajaran IPS banyak sekali media yang dapat dipakai.
Karena beranekaragamnya media yang dapat dipakai, maka dapat dilakukan
berbagai macam penggolongan atas dasar kategori tertentu.

1. Berdasarkan atas penggunaannya, media pengajaran terdiri dari :


a) Media yang tidak diproyeksikan (non-projected). Terdiri dari: papan
tulis, gambar, peta, globe, foto, model (mockup), sketsa, diagram,
grafik.
b) Media yang diproyeksikan (projected). Terdiri dari: slide,filmstrip,
Overhead Projector (OHP, Micro Projection).
2. Berdasarkan atas gerakannya, media pengajaran terdiri dari:
a) Media yang tidak bergerak (still). Terdiri dari: filmstrip, OHP, micro
projector.
b) Media yang bergerak (motion). Terdiri dari: film loop, TV, Vidio tape,
dan sebagainya.
3. Berdasarkan fungsinya:
a. Visual media, media untuk dilihat seperti, gambar, foto,bagan, skema,
grafik, film, slide.
b. Audio media, yaitu media untuk didengarkan seperti:radio, piringan
hitam, tape recorder.

7
c. Gabungan a dan b: misalnya film bicara, TV, videotape.
d. Print media: misalnya barang-barang cetak, buku, suratkabar, majalah,
buletin.
e. Display media, seperti: papan tulis, papan buletin, papanflannel.
f. Pengalaman sebenarnya dan tiruan, misalnya praktikum,permainan,
karyawisata, dramatisasi, simulasi.
4. Berdasarkan Peralatan Visual
a. Media yang tidak diproyeksikan
Jenis media ini tidak memerlukan proyektor (alat proyeksi) untuk
melihatnya. Media yang tidak diproyeksikan ini dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu: gambar diam, bahan-bahan grafis, serta
model dan realita (Mukminan, 2000: 91), terdiri dari:
 Gambar diam (still- picture).
Gambar diam adalah gambar fotografik atau menyerupai
fotografik yang menggambarkan lokasi atau tempat, benda-benda
serta objek-objek tertentu. Gambar diam yang paling banyak
digunakan dalam pengajaran IPS adalah peta, gambar objek-objek
tertentu, misalnya: gunung, pegunungan, lereng, lembah serta
bendabenda bersejarah.
 Bahan-bahan grafis (graphic-materials).
Bahan-bahan grafis adalah bahan-bahan non fotografik dan
bersifat dua dimensi yang dirancang terutama untuk
mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa (audience). Bahan
grafis ini umumnya memuat lambang-lambang verbal dan tanda-
tanda visual secara simbolis. Bahan-bahan grafis ini terdiri dari:
grafik, diagram, chart, sketsa, poster, kartun, dan komik.
 Model dan realita.
Model adalah media yang menyerupai benda yang sebenarnya
dan bersifat tiga dimensi. Jadi benda ini merupakan tiruan dari
benda atau objek sebenarnya yang sudah disederhanakan. Dengan

8
model ini siswa mendapatkan pengertian yang konkrit tentang
benda atau objek yang sebenarnya dalam bentuk yang
disederhanakan (diperbesar atau diperkecil). Model seperti ini
banyak dipakai di sekolah-sekolah dewasa ini, misalnya: model
gunung berapi yang dibuat dari (tanah liat, kertas atau semen),
tiruan tentang rumah, model candi, pabrik, model tiruan bumi
(globe) dan sebagainya.
Realita adalah model dan benda yang sesungguhnya, seperti:
uang logam, tumbuh-tumbuhan, alat-alat, binatang yang pada
umumnya tidak dianggap sebagai visual, karena istilah visual
mengandung makna representatif (mewakili suatu benda/obyek dan
bukan benda itu sendiri). Media semacam ini banyak digunakan
dalam proses pembelajaran di sekolah.

b. Media visual yang diproyeksikan


Media visual yang diproyeksikan adalah jenis media yang terdiri
dari dua macam yaitu: media proyeksi yang tidak bergerak dan media
proyeksi yang bergerak.
1. Media proyeksi yang tidak bergerak:
 Slide
Slide adalah gambar atau image transparan yang diberi
bingkai yang diproyeksikan dengan cahaya melalui sebuah
proyektor. Slide dapat ditampilkan satu persatu, sesuai dengan
keinginan. Ada pula yang urutan penampilannya sudah diatur
sedemikian rupa dan diberi suara, sehingga disebut slide suara
(sound slide). Presentasi slide berada di bawah kontrol guru,
sehingga kecepatan serta frekuwensi putarnya dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan.
 Film strip (film rangkai)
Pada dasarnya film strip ini sama dengan slide. Perbedaan
yang prinsip: kalau slide menyajikan gambarnya secara terpisah

9
atau satu persatu, sedang film strip gambar-gambar itu tidak
terpisah, tetapi sudah tersusun secara teratur berdasarkan
sequencenya. Seperti slide, film strip dapat disajikan dalam
bentuk bisu (tanpa suara) atau dengan suara (sound-film).
 Overhead Projector (OHP).
OHP adalah alat yang dirancang untuk menayangkan bahan
yang berbentuk lembaran trasparansi berisi tulisan, diagram, atau
gambar dan diproyeksikan ke layar yang terletak di belakang
operatornya.
 Opaque Projector.
Media ini disebut demikian karena yang diproyeksikan bukan
transparansi, tetapi bahan-bahan sebenarnya, baik benda-benda
datar atau tiga dimensi, seperti mata uang dan model-model.
 Micro Projection.
Berguna untuk memproyeksikan benda-benda yang terlalu
kecil (yang biasanya diamati dengan microscope), sehingga dapat
diamati secara jelas oleh seluruh siswa.
2. Media Proyeksi yang Bergerak
 Film.
Sebagai media pengajaran film sangat bagus untuk
menerangkan suatu proses, gerakan, perubahan, atau pengulangan
berbagai peristiwa masa lampau. Film dapat berupa visual saja,
apabila film itu tanpa suara, dan dapat bersifat audio-visual,
apabila film itu dengan suara.
 Film Loop (Loop-film).
Media ini berbentuk serangkaian film ukuran 8 mm atau 16
mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan, sehingga dapat
berputar terus berulang-ulang selama tidak dimatikan. Karena
tanpa suara (silent) maka guru harus memberi narasi (komentar)
sendiri, sementara film terus berputar.
 Televisi.

10
Sebagai suatu media pendidikan, TV mempunyai beberapa
kelebihan antara lain: menarik, up to date, dan selalu siap diterima
oleh anak-anak karena dapat merupakan bagian dari kehidupan
luar sekolah mereka. Sifatnya langsung dan nyata. Melalui TV
siswa akan mengetahui kejadian-kejadian mutakhir, mereka dapat
mengadakan kontak dengan tokoh-tokoh penting, serta melihat
dan mendengarkan pendapat mereka.
 Video Tape Recorder (VTR)
Walaupun sebagian fungsi film dapat digantikan oleh video,
namun tidak berarti bahwa video tape akan menggantikan film,
karena masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri.
5. Berdasarkan Peralatan Audio
Media dengan peralatan audio adalah berbagai bentuk atau cara
perekaman dan transmisi suara (manusia dan suara lainnya) untuk
kepentingan tujuan pembelajaran. Termasuk media yang menggunakan
peralatan audio ini, adalah:
a. Radio Pendidikan.
Media ini dianggap penting dalam dunia pendidikan, sebab
dapat berguna bagi semua tingkat pendidikan. Melalui radio, orang
dapat menyampaikan ide-ide baru, kejadian-kejadian dan peristiwa-
peristiwa penting dalam dunia pendidikan. Dibanding media yang
lain, radio mempunyai kelebihan-kelebihan, di antaranya: daya
jangkauannya cukup luas, dalam waktu singkat, radio dapat
menjangkau pendengar yang sangat besar jumlahnya, dan berjauhan
lokasinya. Tetapi karena sifat komunikasinya hanya satu arah
menyebabkan hasilnya sulit untuk dikontrol.
b. Rekaman Pendidikan.
Melalui rekaman (recording), dapat direkam kejadiankejadian
penting, seperti: pidato, ceramah, hasil wawancara, diskusi, dan
sebagainya. Selain itu juga dapat digunakan untuk merekam suara-

11
suara tertentu, seperti: nyanyian, musik, suara orang atau suara
binatang tertentu yang tidak mungkin didengar langsung di ruangan
kelas. Kelebihan rekaman ini adalah play-back dapat dilakukan
sewaktu-waktu dan berulang-ulang, sehingga bagi guru mudah
melakukan kontrol.

D. Tujuan Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran IPS Sd


Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar
demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di
sekolah pada khususnya. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan
dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain,
media yang terbaik adalah media yang ada, Terserah kepada guru bagaimana ia
dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan dan
karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut. Guru harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi:

1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar


mengajar.
2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3) Seluk-beluk proses belajar.
4) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan,
5) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.
7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
8) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
9) Usaha inovasi dalam media pendidikan (Hamalik, 1994).

Kriteria media pembelajaran media yang harus diperhatikan guru, yaitu:

1) Media yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.


2) Media yang digunakan sesuai karakteristik materi pelajaran.
3) Media yang digunakan sesuai dengan keadaan siswa.
4) Kemampuan guru dalam menggunakan media.

12
5) Media yang digunakan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
6) Media yang digunakan bervariasi dan inovatif.
7) Media yang digunakan hendaknya cukup dikenal audience (siswa) atau
bersifat kontekstual.

Berbagai media yang dapat dimafaatkan dalam pembelajaran IPS sebagai


berikut:

1. Mahasiswa memanfaatkan papan tulis sebagai media pembelajaran IPS.


2. Mahasiswa memanfaatkan Gambar sebagai media pembelajaran IPS
3. Mahasiswa memanfaatkan PPT sebagai media pembelajaran IPS
4. Mahasiswa memanfaatkan video sebagai media pembelajaran IPS
5. Mahasiswa memanfaatkan koran sebagai media pembelajaran IPS
6. Mahasiswa memanfaatkan poster sebagai media pembelajaran IPS
7. Mahasiswa memanfaatkan puzzle sebagai media pembelajaran IPS
8. Mahasiswa memanfaatkan TTS sebagai media pembelajaran IPS
9. Mahasiswa memanfaatkan monopoli sebagai media pembelajaran IPS
10. Mahasiswa memanfaatkan ular tangga sebagai media pembelajaran IPS
11. Mahasiswa memanfaatkan media 3D sebagai media pembelajaran IPS
12. Jumlah mahasiswa yang memanfaatkan media dalam pembelajaran IPS

E. Kegunaan Media Pembelajaran


Komunikasi memegang peranan penting dalam pembelajaran. Agar
komunikasi antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang
disampaikan guru dapat diterima siswa, guru perlu menggunakan media
pembelajaran. Pembelajaran secara lisan membuat siswa kesulitan memahami
materi secara mendalam sehingga guru harus kreatif dalam menggunakan media
sebagai perantara penyampaian materi yang diajarkan. Kegiatan belajar mengajar
melalui media terjadi bila adanya perantara komunikasi antara guru (sumber) dan
siswa (penerima). Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar,
yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang digunakan guru. Oleh

13
karena itu, media pembelajaran yang digunakan harus efektif dan selektif sesuai
dengan pokok bahasan yang diajarkan.

Menurut Sudjana & Rivai (2007:2) manfaat penggunaan media


pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, pembelajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga motivasi belajar akan tumbuh. Kedua, bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa dan memungkinkanny untuk menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
Ketiga, metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak sematamata komunikasi
verbal melalui penuturan katakata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga. Keempat, siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan
belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi, yaitu


proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu
ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan penerima pesan
adalah komponenkomponen proses komunikasi. Pesan yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang terdapat dalam
kurikulum. Sumber pesannya adalah guru, siswa, orang lain, penulis buku.
Salurannya adalah media pembelajaran, dan penerima pesan adalah pembelajar.
(Sudatha, I Gde Wawan dan I Made Tegeh, 2015:1).

Secara umum media meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang
menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Dalam pengertian tersebut media bukan hanya alat
perantara akan tetapi juga meliputi manusia sebagai sumber belajar,
kegiatankegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,
mengubah sikap siswa, atau untuk menambah keterampilan.Selain itu, kegunaan
media antara lain: (1) Media mampu memberikan rangsangan yang yang
bervariasi kepada otak kita.; (2) Mengatasi Keterbatasan pengalaman siswa; (3)
Media dapat melampaui batas ruang kelas; (4) Media memungkinkan adanya

14
interaksi dengan langsung antara siswa dan lingkungan; (5) Media menghasilkan
keseragaman pengamatan; (6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru;
(7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar; (8) Media
memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari suatu yang konkrit
maupun yang abstrak; (9)Pengalaman yang didapat baik dari kegiatan mengalami
langsung suatu peristiwa, sekedar sebagai pengamat dari kejauhan, atau
menyaksikan peristiwa tunda dari tayangan gambar hidup seperti yang disajikan
dengan video jelas mendia ini mampu memberikan pengalaman yang menyeluruh.
(10) Media memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar mandiri. (11)
Meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new literacy), yaitu kemampuan
untuk membedakan dan menafsirkan obyek, tindakan dan lambang yang tampak,
baik yang alami maupun buatan manusia; (12) Media mampu meningkatkan efeks
sosial, yakni kesadaran akan dunia sekitar ;(13) Media dapat meningkatkan
kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa.

15
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata "media" berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara atau pengantar". Dan Fungsi
media dalam pembelajaran yaitu sebagai alat bantu atau alat peraga yang dapat
memudahkan pendidik dalam mengajar serta dapat digunakan oleh seorang guru
atau pendidik dalam pembelajaran agar peserta didik dengan mudah memahami
materi ajar yang diajarkan oleh pendidik. Jenis jenis media pembelajaran yaitu.
Pertama Media Visual adalah media pembelajaran atau alat peraga yang
digunakan dalam proses belajar yang dinikmati melalui indra pengelihatan(mata)
secara langsung contohnya foto/gambar.lukisan.poster dan lain sebagainya. Kedua
media audio adalah media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan dalam
proses belajar yang dilakukan melalui indra pendengaran (telinga) secara langsung
contohnya, musik, radio, lagu dan lain sebagainya. Ketiga media audiovisual
adalah media pembelajaran atau alat peraga yang di gunakan dalam proses belajar
yang dilakukan melalui indra pengelihatan dan pendengaran secara hersamaan.
Dampak dari penggunaan media belajar menimbulkan dampak yang positif
sehingga sangat baik untuk dikembangkan dan kegiatan belajar mengajar, media
belajar dapat mempermudah peserta didik untuk memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru dan dengan adanya media belajar dapat mempercepat
mencapai tujuan pembelajaran yang dingiinkan atau bisa juga disebut efesien dan
efektif.

B. Saran
Dalam makalah yang kami buat ini, kami memahami bahwasannya makalah
ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga dengan ini sekiranya
pembaca dapat memaklumi dan memberi saran dan masukan, dan semoga apa
yang kami sampaikan dalam makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

Pujatama, P. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS di


Sekolah Menengah Pertama (Studi pada Sekolah-Sekolah di Kota
Semarang). Journal of Educational Social Studies, 3(2).

Hasanah, U. (2018). Media dan SUmber belajar IPS Bagi anak usia
SD/MI. IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching, 2(1).

Permatasari, MA (2016). "Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran IPS". Di


akses (http://eprints.ulm.ac.id)

Fatmawati, F., Yusrizal, Y., & Hasibuan, A. M. (2021). Pengembangan Media


Pembelajaran Berbasis Aplikasi Android untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Siswa. ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP
UNIMED, 11(2), 134-143.

Suarno, D. T., & Sukirno, S. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran IPS


Dengan Tema Pemanfaatan dan Pelestarian Sungai Untuk Siswa Kelas VII
SMP. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 2(2), 115-125.

Abbas,Ersis Warmansyah. 2014. Pendidikan Karakter. Bandung: Wahana Jaya


Abadi.

17

Anda mungkin juga menyukai