Disusun Oleh :
Salmawati (200405501029)
Fitria (200405501032)
PENDIDIKAN KHUSUS A 20
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
pendekatan pembelajaran IPS ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan
dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global.
Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia
pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan
sumber daya manusia harus bisa berperanaktif dalam meningkatkan kualitas dan
juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan
proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapatmenerima pelajaran dengan
baik.
Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa,
maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan
paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah
pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar
mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru dan
siswa dengan siswa, maka dengan demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh
siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya
lebih baik. begitu pun dengan pengajaran IPS, IPS merupakan salah satu mata
pelajaran yang di berikan mulai dari pengembangan, pendidikan IPS tidak hanya
di arahkan pada pengembangan kompetensi yang berkaitan dengan aspek
intelrktual saja. Salah satu tujuan utama pembelajaran IPS adalah membina
pengetahuan siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat
pada masa lalu, sekarang, dan di masa yang akan datang. Pembelajaran yang baik
harus mempunyai tujuan membelajarkan siswa untuk memperoleh hasil belajar
berupa perpaduan antara aspek kognitif, efektif dan psikomotor secara seimbang.
3
harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya
sehingga berbagai jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh
pendidik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Agar dapat mengetahui dan memahami pengertian Pendekatan Pembelajaran
IPS
2. Agar dapat mengetahui dan memahami Macam-macam Pendekatan
Pemebalajaran?
3. Agar dapat mengetahui dan memahami Pendekatan Praktis dalam
Pembelajaran IPS?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran IPS
1. Pengertian Pendekatan
Pendekatan mengandung arti cara pandang atau cara meyikapi sesuatu
dengan bertolak belakang dari asumsi tertentu. Jadi, pendekatan pembelajaran
adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Pelajaran IPS di gunakan sebgai istilah teknis pedagogis untuk memperoleh
belajar-mengajar atau proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPS.
Pendekatan Pembelajaran IPS dimaksudkan sebagai cara pandang kita terhadap
proses belajar siswa dalam mata pelajaran IPS dan upaya penciptaan kondisi
dan suasana kelas.
Pendekatan sangat penting bagi guru karena guru dalam mata pelajarn IPS
selain berfungsi sebagai manajer kelas dan fasilitator belajar, juga menjadi
aktor sosial. Oleh karena itu, dengan mempelajari berbagai jenis pendekatan ini,
dapat menambah percaya diri seorang guru untuk melaksanakan tugas sebagai
guru ips.
Pendekatan tergantung pada berbagai hal, seperti tingkat penddikan, tujuan
dan lingkungan pendidikan anak. Artinya seorang guru harus memilih
pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan materi ajar yang di tuangkan dalam
perencanaan pembelajaran. Untuk SD dapat di bicarakan dengan estetis.
Artinya sejarah di berikan untuk menanamkan rasa cinta kepada perjuangan,
pahlawan, tanah air dan bangsa.
Pendekatan pembelajaran dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu.
2. Fungsi Pendekatan Bagi Suatau Pembelajaran
a. Sebagai pedoman umum dalam menyususn langkah-lamgkah metode
pembelajaran yang aan di gunakan.
b. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
c. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah di capai.
d. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul.
e. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah di laksanakan.
3. Tujuan
Tujuan utama pendekatan penelitian sosial adalah membangun teori atau
secara umum membangun pengetahuan. Atau teori di perlukan fakta konsep
dan generalisasi. Pendekatan penelitian sosial untuk murid SD tentunya harus di
sesuaikan tingkat perkembangan kognitif anak usia kelas 4, 5 dan 6 karena mata
pelajaran IPS di ajarkan di kelas-kelas itu.
5
Menurut teori piaget (Bell GradYer : 1989) pada usia kelas 4, 5, 6 yakni
kira-kira usia 8-12 tahun berada dalam tahap operasi konkret dan operasi
formal. Oleh karena itu, tujuannya memperkenalkan dan melatih anak cara
berfikir sosial dan dapat di bangun tentu saja belum sampai pada teori
pengetahuan sosial, tetapi berupa pengetahuan sosial dengan kerangka
keilmuan sederhana.
6
b. Cara merancang metode pembelajaran IPS yang berlandaskan pendekatan
kognitif
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan
kognitif adalah latihan Inquiry (Inquiry training). Metode pembelajaran
inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan
informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari
jawaban atau memecahkan masalah terhadap kenyataan atau rumusan
masalah dengan menggunakan kemampuan berfikir kritis dan logis.
Penerapannya lebih menitikberatkan pada penyelidikan yang bersifat
bebas, tetapi terarah dan sistematis.Metode latiahan inkuiri di dasarkan
atas terjadi nya konfrontasi iuru intelektual. Guru memulainya dengan
mengajukan suatu situasi teka-teki kepada siswa ountuk di pecahkan atau
di selesaikan. Guru dalam kegiatan ini harus mampu menyajikan
peristiwa – peristiwa yang membangkitkan siswa untuk terjadinya
konfrontasi intelektual.
Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri adlah berikut ini :
1) Menyajikan masalah
2) Mengumpulkan data dan verifikasi data
3) Mengumpulkan unsur baru
4) Merumuskan penjelasan
5) Menganalisis terhadap proses inkuiri
7
Gejala alam dan sosial negara indonesia dan negara tetangga.
3) Hasil belajar
a) Membandingkan gejala alam negara indonesia dengan negara-
negara tetangga.
b) Mendeskripsikan gejala sosial indonesia dan negara-negara
tetangga.
4) Indikator
a) Menunjukan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga
indonesia.
b) Membandingkan ciri-ciri gejala alam indonesia dengan negara-
negara tetangga.
c) Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di indonesia dengan
negara tetangga.
d) Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di
indonesia.
2. Pendekatan Sosial
a. Pengertian pendekatan social
Pendekatan sosial menekankan kecakapan individu berhubungan
dengan orang lain (masyarakat), dan memusatkan perhatian pada
gejala sosial-soasial yang muncul. Salah satu petode pembelajaran
yang berlandaskan pendekatan soaial yang akan di ambil sebagai
contoh adalah inkuiri sosial.
Ketika proses inkuiri soaial berlangsung guru harus berperan
sebagai pembimbing. Dalam membimbing peserta didik , guru
janganlah sebagai pemberi perintah, akan tetapi sebagai pemberi
motivator dan reflektor.Pendekatan sosial mengutamakan individu
dengan masyarakat dan memusatkan perhatiannya kepada proses
soaial yang merupakan negoisasi sosial.
Pendekatan sosial berangkat dari dua asumsi. Pertama, masalah-
masalah sosial di identifikasikan atas dasar kesepkan yang di peroleh
dalam proses sosial dan menggunakan prinsip sosial pula. Kedua,
proses-proses sosial yang demokrokratis perlu dikembang untuk
memperbaiki masyarakat dalam arti seluas luasnya dan terus menerus.
Dalam pelaksanaan metode pengajar inkuiri sosial siswa di atur
dalam bentuk struktur sosial. Siswa akan membant sistem sosial yang
berubh dan bergerak dari tahap yang satu ke tahap berikutnya.
Terdapat tiga ciri pokok metode inkuiri soasial sebagi berikut :
1) Adanya aspek sosial dalam kelas dan dapat menimbulkan
terciptanya suasana diskusi.
2) Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam masalah
3) Adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis
8
b. Cara merancang penggunaaan metode pembelajaran Ips berdasarkan
pendekatan sosial.
Tahap – tahap penerapan metode inkuiri sosial sebagai berikut
1) Tahap orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menerapkan
masalah sosial yang di jadikan pokok pembahasan.
2) Tahap hipotesis
Hipotesis sebagai acuan dalam usaha pemecahan masalah.
Hipotesis yang baik harus memenuhi syarat berikut ini:
a) Valid ( sahih ) yaitu memuji apa yang seharusnya di puji
b) Kompatibilitas yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis
dengan generalisasi pengalaman sisa baru atau guru yang telah
di peroleh sebelumnya.
c) Mempunyai hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi
dapat di adakan pembuktian
3) Tahap definisi
Peserta didik mengadakan pembahasan mengenai pengertian
istilah yang terdapat pada hipotesis
4) Tahap eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika
deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasi dan
asumsi-asumsinya.
5) Tahap pembuktian hipotesis
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan
pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang
sesuai dengan masalah-masalah yang di bahas.
6) Tahap generalisasi
Penyimpulkan dengan kalimat yang baik.
c. Menerapkan metode pendekatan pembelajaran sosial IPS berdasarkan
pendekatan social
Sebagai contoh, kurikulum SD kelas 5 semester 1, sebagai berikut.
1) Kompetensi dasar
2) Pokok pembahasan
3) Hasil belajar
a) Mengidentifikasi keadaan penduduk di indonesia.
b) Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah.
4) Indikator
a) Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan,
persebaran dan kepadatan penduduk di indonesia.
b) Menginterpretasiakan berbagai grafik penduduk.
c) Menjelaskan permasalahan penduduk di indonesia.
d) Mengidentifakasi bentuk, sebab, dan akibat perpindahan
penduduk yang terjadi di indonesia.
9
e) Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah,
dan pemerintahan pusat.
f) Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.
g) Memberi contoh tugas dan tanggung jawab pemerintah
terhadap masyarakat.
Setelah memahami hal di atas maka selanjutnya adalah
1) Tahap orientasi
2) Tahap hipotesis
Menyusun hipotes yaitu:
a) Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit,
mempunyai hubungan dengan terjadinyakemiskinan.
b) Kualitas sumberdaya manusia yaitu tingkat pendidikan yang
rendah, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3) Tahap definisi yaitu membahas pengertian dari istilah yang ada
dalam hipotesis
a) Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber
daya alam suatu daerah.
b) Kualitas SDM adalah derajat kemampuan manusia mengolah
sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang di miliki.
c) Kemiskinan di bedakan menjadi 2 yaitu: kemiskinan alamiah dan
kemiskinan struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah
kemiskinan yang di timbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber
daya alam atau daya dukung sumber daya alam terhadap sumber
daya manusia rendah.
4) Tahap eksplorasi
5) Tahap pembuktian hipotesis
6) Tahap generalisasi
3. Pendekatan Personal
a. Pengertian pendekatan personal
Pendekatan personal ini lebih menekankan pada proses yang
membantu individu dalam membentuk dan mengorganisasikan
kenyataan –kenyataan yang kompleks. Keberadaan siswa dalam
kelompok banyak mempunyai arti untuk mengenal dirinya sebagai
pribadi sehingga dapat menghasilakan hubungan interpersonalyang
cukup tinggi.
b. Cara merancang metode pembelajaran beasarkan pendekatan personal
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan
personal yaitu metode pertemuan kelas. Hal ini di karenakan 2 asumsi,
pertama kebutuhan dasar manusia yaitu cita dan harga diri, kedua
hubungan antara manusia (teori glaser).
Metode pertemuan kelas di lihat dari fokus pembicaraan dalam
diskusi menurut glasser di bedakan menjadi 3 tipe:
10
1) Tipe pertemuan pemecahan sosial
2) Tipe pertemuan terbuka
3) Tipe pertemuan terarah dan terbuka
Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas adalah sebagai
berikut:
1) Menciptakan iklim yang mengundang ketertiban
Tugas guru yaitu:
a) Menyajikan masalah untuk diskusi
b) Menyeleksi pendapat siswa tanpa merendahkan dan penilaian.
2) Menyajikan masalah untuk diskusi
Tugas guru yaitu:
a) Mengajukan masalah
b) Mengemukakan masalah
c) Mendeskripsikan masalah
d) Mengidentifikasi konsekuensi
e) Mengidentifikasi norma sosial
3) Mengembangkan perkembangan nilai pribadi
4) Mengidentifikasi alternatif tindakan
5) Merumuskan kesepakatan
6) Perilaku tindak lanjut
c. Menerapkan metode pembelajaran IPS pendekatan modifikasi
personal
Contoh ambil kurikulum SD kelas 5 semester 2.
1) Kompetesi dasar
Kemampuan mamahami perjuangan para tokoh dalam melawan
penjajah dan tokoh-tokoh pergerakan nasional.
2) Pokok bahasan (materi pokok)
Perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional indonesia.
3) Hasil belajar
a) Mengidentifikasi tokoh-tokoh penting pergerakan nasional dan
tokoh-tokoh perjuang setempat.
b) Mengidentifikasi peranan sumpah pemuda 28 oktober 1928
dalam mempersatukan indonesia.
4) Indikator
a) Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting
pergerakan nasioanal (misal R.A. kartini, Dewi Sartika, Ki
Hajar Dewantoro, Douwes Dekker).
b) Membuat laporan tentang tokoh pejuang yang ada di
provinsinya.
c) Mencertakan peristiwa sumpah pemuda.
d) Menceritakan peranan masing- masing tokoh dalam peristiwa
sumpah pemuda 28 oktober 1928.
11
e) Menceritakan peranan sumpah pemuda 28 oktober 1928 dalam
mempersatukan indonesia.
4. Pendekatan Modifikasi Prilaku
a. Pengertian Pendekatan Modifikasi Prilaku
Perilaku Ciri Pendekatan ini adalah adanya kecenderungan
memecah tugas belajar menjadi sejumlah perilaku yang kecil
(langkah-langkah kecil) dan berurutan. Mengajar pada dasarnya adalah
mengusahakan terjadinya perubahan dalam perilaku peserta didik dan
perubahan perilaku tersebut harus dapat diamati. Rumpun pendekatan
perilaku:
1) Pendekatan pengelolaan kontingensi.
2) Pendekatan mawas diri
3) Pendekatan relaksasi
4) Pendekatan reduksi stress
5) Pendekatan assertive training
6) Pendekatan direct training
b. Cara Merancang Metode Pembelajaran IPS
Berdasarkan Pendekatan Modifikasi Perilaku Salah satu pendekatan
modifikasi perilaku adalah pendekatan mawas diri atau model
mengajar pengendalian diri. Model ini ada 5 tahap:
1) Tahap pengenalan prinsip tingkah laku Peserta didik dapat
memahami kesulitan yang dihadapi.
2) Tahap menetapkan data dasar. Menetapkan rancangan, perilaku,
dan respon yang sesuai atau tidak.
3) Tahap menyiapkan program yang realistis Menyusun program
realistis dan seimbang
4) Tahap pelaksanaan program Melaksanakan program yang disusun
5) Tahap evaluasi dan tindak lanjut Melakukan penilaian dan tindak
lanjut yang akan dilakukan.
Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang
Berlandaskan Pendekatan Modifikasi Perilaku. Untuk menerapkan
penggunaan metode ini diambil contoh materi dari GBPP IPS Sekolah
Dasar Kelas 5 semester II
1) Kompetensi Dasar 10 Kemampuan memahami perjuangan para
tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh Pergerakan
Nasional.
2) Materi Pokok Pendudukan Jepang di Indonesia.
3) Hasil Belajar Mendeskripsikan penduduk Jepang di Indonesia
4) Indikator (Uraian Materi)
a) Menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia
b) Menceritakan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh
Jepang terhadap penduduk Indonesia.
12
5) Pelaksanaan Pembelajaran Setelah mempelajari KD, materi pokok,
hasil belajar, dan indikator, guru dapat menjelaskan materi tersebut
dengan cara yang mudah diterima.
13
C. Pendekatan Praktis Dalam Pembelajaran IPS
Pendekatan Praktis dalam Pembelajaran IPS, yang merupakan perpaduan dari
beberapa pendekatan, yaitu beberapa pendekatan, yaitu
1. Pendekatan Ekspositori berorientasi Nilai dan Sikap
a. Tujuan
Untuk menyampaikan nilai atau sikap secara dialogis melalui ceramah,
peragaan, dan Tanya jawab.
b. Langkah-langkah
1) Guru memilih nilai-nilai budi pekerti yang sesuai dengan materi
pokok yang akan dibahas.
2) Guru menyiapkan sumber dan media yang dapat mendukung/
memperjelas materi yang akan dibahas
3) Guru menyajikan konsep nilai dengan memanfaatkan beberapa
sumber dan media belajar yang telah disiapkan disertai dengan
penjelasan serta dialog guru dan peserta didik mengenai
pentingnya nilai
4) Guru memberi tugas pada peserta didik untuk menerapkan nilai-
nilai yang telah dikaji dalam kehidupan sehari-hari
5) Pada kesempatan selanjutnya guru meminta laporan tentang
penerapan nilai yang telah dilakukan peserta didik serta
membahasnya kembali dalam diskusi kelas.
2. Pendekatan Analitik Keteladan
a. Tujuan
Menangkap nilai/sikap melalui analisis sampel keteladanan dalam
masyarakat di berbagai bidang, diberbagai tempat, berbagai kurun
waktu dan memotivasi peserta didik untuk mengadaptasi keteladanan
itu
b. Langkah-langkah
1) Guru memilih sampel keteladanan sesuai dengan materi yang
sedang dipelajari, contohnya untuk mata pelajaran IPS Sejarah MI;
“Keteladanan Jenderal Soedirman dalam memimpin perang grilya
melawan penjajah”.
2) Guru menyediakan beberapa sumber informasi baik yang berupa
buku, foto, gambar, kliping, rekaman flem, dan lain-lain mengenai
Jenderal Soedirman
3) Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai tokoh tersebut,
seperti mengapa Jenderal Soedirman terpilih menjadi Panglima
14
Besar Mengapa dalam kondisi sakit parah Jenderal Soedirman
tetap memimpin perjuangan melawan penjajah? Dalam hal ini apa
ia patut diteladani? Dan seterusnya.
4) Secara berkelompok peserta didik mencari jawaban dengan
memanfaatkan sumber belajar yang telah tersedia
5) Guru memimpin diskusi kelas untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah diajukan
6) Guru besama-sama peserta didik mengidentifikasi cirri-ciri/nilai-
nilai keteladanan dan sampel terpilih tersebut. Dari cirri-ciri
tersebut dipilih cirri-ciri mana yang dapat diterapkan oleh peserta
didik sesuai dengan tingkat usia dan lingkungannya.
7) Guru member tugas peserta didik untuk menerapkan cirri-ciri
keteladanan dalam kehidupannya.
8) Pada kesempatan berikutnya guru dapat meminta kesan-kesan
peserta didik dalam penerapan ciri-ciri/nilai-nilai keteladanan
tersebut.
3. Pendekatan Kajian Nilai
a. Tujuan
Menangkap nilai melalui kajian nilai secara sistematis dan mendasar.
b. Langkah-langkah
1) Membahas hakekat dari suatu peristiwa atau suatu kebijakan yang
akan dinilai dengan cara menetapkan/menyepakati kriteria dari
objek yang sedang dibahas tersebut.
2) Membahas konsekuensi penerapan kriteria tersebut
3) Menguji kriteria dengan cara melihat kekurangan dan
kelebihannya
4) Memberikan justifikasi kriteria untuk melihat apakah kriteria itu
dapat diterapkan secara ajeg/konsisten
4. Pendekatan Integratif Konsep dan Nilai
a. Tujuan
Menangkap nilai yang melekat pada suatu konsep melalui kajian
akademis.
b. Langkah-langkah
1) Menetapkan konsep/tema/masalah sosial yang memiliki implikasi
(mengandung) nilai.
15
2) Membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah tersebut
secara akademis melalui analisis pemecahan masalah, contohnya
mencari untung dan rugi, atau atau sebab akibatnya.
3) Mengangkat isu nilai/ sikap dari masalah yang diangkat tersebut
melalui dialoq atau diskusi
4) Membahas secara analitis cara menanggulangi masalah tersebut
dari berbagai sudut.
5) Memusatkan perhatian pada factor
6) Mengambil kesimpulan mengenai hikmah/pelajaran dan nilai-nilai
yang bisa diambil dari tema yang sedang dibahas tersebut,
sekaligus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan mengandung arti cara pandang atau cara menyikapi sesuatu
dengan bertolak belakang dari asusi tertentu. Pendekatan dalam pembelajaran IPS
di maksudkan sebagai cara pandang kita terhadap proses belajar murid dalam mata
pelajaran IPS, dan upaya menciptakan kondisi dan iklim kelas yang
memungkinkan terjadinya proses belajar. Pendekatan sangat penting bagi guru
karena guru menjadi teladan actor sosial.
Pendekatan pembelajaran IPS yang harus diketahui adalah pendekatan
kognitif, pendekatan social, pendekatan personal, dan pendekatan modifikasi
perilaku. Sementara macam-macam pendekatan pembelajaran yang digunakan
dalam IPS, yaitu : Pendekatan Keterampilan proses, pendekatan CBSA,
pendekatan komunikatif, pendekatan integratif, pendekatan konsep ilmu,
teknologi, dan masyarakat dalam pembelajaran IPS, pendekatan disiplin atau
pendekatan struktur, pendekatan antar struktur atau interdisiplin, pendekatan
kemasyarakatan, pendekatan lingkungan, pendekatan pembelajaran tradisional,
pendekatan pembelajaran inkuiri, pendekatan kontekstual, pendekatan kompetensi,
pendekatan heuristik, pendekatan pembelajaran kooperatif, pendekatan interaktif,
pendekatan pemecahan masalah, pendekatan induktif, pendekatan pembelajaran
manegamen kelas, pendekatan pembelajaran berdasarkan perbedaan individual,
pendekatan kontruktivis, pendekatan pembelajaran jarak jauh.
Strategi pembelajaran merupakan suatu cara atau pola yang digunakan oleh
guru di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Dalam pola tersebut tentu
terkandung bentuk- bentuk rangkaian perbuatan atau kegiatan guru dan siswa yang
mengarah pada tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran.
17
B. SARAN
Di perlukan adanya pendekatan dan strategi dalam pembelajaran supaya
terciptanya peningkatan hasil belajar.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://syarifsbastian.blogspot.com/2020/06/makalah-pendekatan-ips_16.html
http://docplayer.info/30606987-Pendekatan-dalam-pengajaran-ips-di-sekolah-
dasar.html
https://www.academia.edu/41517636/Makalah_Model_Pembelajaran_IPS
19