Anda di halaman 1dari 10

GURU SEBAGAI PERANCANG PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Profesi Keguruan

Dosen Pengampu : Drs. H. M. Idrus Hasibuan, M.Pd.

Disusun Oleh :
M.Alfi Syahrin Purba

NIM 0305183158

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta raya, Shalawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.,kepada para
keluarganya dan sahabat-sahabatnya yang setia. Berkat taufiq dan hidayah-Nya makalah ini
dapat penulis selesaikan.
Walaupun penyusunan makalah ini diusahakan secara maksimal, namun adanya
kekurangan tetap tidak dapat dihindarkan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir
dari mata kuliah Profesi Keguruan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Dan
penulis juga berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar penulis
dapat menulis makalah lebih baik lagi kedepannya

Medan, 30 Juni 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................ 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Pembelajaran .............................................................................................................. 2
B. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran ........................................................................................ 3
C. Peran Guru Dalam Merancang Pembelajaran ................................................................................ 4
BAB III ...................................................................................................................................................... 6
PENUTUP ................................................................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 6
B. Saran ............................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru dewasa ini berkembang sesuai dengan fungsinya, membina untuk mencapai
tujuan pendidikan. Lebih-lebih dalam sistem sekolah sekarang ini, masalah pengetahuan,
kecakapan, dan keterampilan tenaga pengajar perlu mendapat perhatian yang serius.
Bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, dan fasilitas perlengkapan, kalau tidak
diimbangi dengan peningkatan kualitas guru-gurunya tidak akan membawa hasil yang
diharapkan. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untukk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah memberikan
pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan
tujuan sekolah. Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi aspek kehidupan, baik sosial,
budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor
utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai jenis peranan yang mau
tidak mau harus dilaksanakannya sebagai guru.
Peran guru ini antara lain meliputi guru sebagai pendidik pengajar, pembimbing,
pelatih, penasihat, pembaharu, model dan teladan, pribadi dan guru sebagai peneliti dan
masih banyak lagi. Untuk lebih memahami masing-masing peran tersebut kami menjelaskan
beberapa peran guru dalam makalah ini yaitu guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing,
pelatih, penasihat, pembaharu, model dan teladan, pribadi dan guru sebagai peneliti.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud pembelajaran?
2. Bagaimana peran dalam proses pembelajaran?
3. Bagimanakah peran guru dalam merancang pembelajaran?

C. Tujuan
1. Memahami arti dan maksud dari pembelajaran
2. Mengetahui peran guru dalam proses pembelajaran
3. Memahami peran guru dalam merancang pembelajaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaran menurut ketentuan Undang-Undang RI No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara. Tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggaran pendidikan.1
Pembelajaran memiliki tujuan-tujuan tertentu yang akan dicapai dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sarana belajar bagi siswa. Sedangkan
Biggs dalam Sugihartono dkk.,2membagi konsep tentang pembelajaran terbagi dalam
tiga kelompok dalam pengertian kuantitatif, kualitatif dan institusional.
1. Pembelajaran dalam Pengertian Kuantitatif Pembelajaran dalam pengertian
ini berkaitan dengan jumlah materi dalam pembelajaran, artinya, konsep pembelajaran
seperti ini menekankan pada penularan atau penyampaian materi pelajaran atau
pengetahuan dari guru kepada siswa sebanyak mungkin.Oleh sebab itu, guru dituntut
untuk menguasai pengetahuan yang dimiliki sebanyak mungkin sehingga dapat
menyampaikannya kepada siswa dalam jumlah yang banyak pula, baik dari segi jenis
dan bentuk pengetahuan.
2. Pembelajaran dalam Pengertian Kualitatif Pembelajaran dalam pengertian
ini bekaitan dengan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan. Artinya, konsep
pembelajaran seperti ini menekankan pada upaya guru dalam mempermudah siswa
melakukan aktivitas belajar serta tingkat kebermanfaatan materi pelajaran bagi siswa.
Oleh sebab itu, guru dituntut untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran dan tidak hanya menjejali siswa dengan pengetahuanpengetahuan
secara teori dengan sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, pembelajaran secara
kualitatif menekankan pada keberartian proses dan materi pelajaran yang diterima
siswa untuk memenuhi keterampilan dan kebutuhan siswa dalam mengembangkan
diri.
3. Pembelajaran dalam Pengertian Institusional Pembelajaran dalam
pengertian ini berkaitan dengan bagaimana kemampuan guru dalam melakukan

1
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1
2
Sugihartono, dkk. 2007, Psikologi pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press), Hal. 80-81

2
penataan dan mengorganisasikan pembelajaran termasuk perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi proses pembelajaran. Artinya, secara institusional pembelajaran dituntut
untuk dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien oleh guru.Oleh sebab itu, guru
dituntut mampu mengadaptasi dan mengembangkan berbagai teknik mengajar untuk
berbagai macam perbedaan siswa dan karakteristiknya. Dengan demikian,
konsekuensi dari pembelajaran dalam pengertian ini adalah tingkat pemahaman dan
penguasaan guru tentang odel-model dan metode yang dikembangkan dalam
pembelajaran, untuk dipraktikkan dalam proses pembelajaran.3

B. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran


Menurut Charles E. Silberman, pendidikan tidak sama dengan pembelajaran,
karena pembelajaran hanya menitikberatkan pada usaha mengembangkan
intelektualitas manusia. Sedangkan pendidikan berusaha mengembangkan seluruh
aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik dilihat dari aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik. Pendidikan mempunyai makna yang lebih luas dari pembelajaran,
tetapi pembelajaran merupakan sarana yang ampuh dalam menyelenggarakan
pendidikan4.

Sering dikatakan mengajar adalah mengorganisasikan sktivitas siswa dalam


arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan
juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the
learning) agar proses belajar lebih memadai. Dalam pembelajaran guru harus
memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang
dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa, dan memahami berbagai model
pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan
perencanaan pembelajaran yang matang oleh guru5
Dalam kaitannya peran guru dalam proses pembelajaran, Gage dan Berliner
(dalam Suyono dan Hariyanto) melihat ada tiga fungsi utama guru dalam
pembelajaran, yaitu sebagai perencana (planner), pelaksana dan pengelola (organizer)
dan penilai (evaluator). Sementara itu, Abin Syamsuddin Makmur (2000) dalam
kaitan dengan pendidikan sebagai media dan wahana transfer sistem nilai berpendapat
bahwa ada lima peran dan fungsi guru, yaitu sebagai konservator (pemelihara) sistem
nilai yang merupakan sumber norma-norma kedewasaan, innovator (pengembang)
sistem nilai ilmu pengetahuan, sebagai transmitor (penerus) sistem nilai tersebut
kepada peserta didik, transformator (penerjemah) sistem nilai tersebut melalui
penjelmaan dalam pribadi dan perilaku, melalui proses interaksi dengan peserta didik,

3
Askhabul Khirom, Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Berbasis Multikultural,
(Pasuruan: Universitas Yudharta Pasuruan, 2017, Vol 3 No 1), h. 70 – 71.
4
N.S. Degeng, Pandangan Behavioristik vs Konstruktivistik: Pemecahan Masalah Belajar Abad XXI, dalam C.
Asri Budianingsih, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 2.
5
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Cet. II, Bandung: Alfabeta, 2005), h. 63.

3
serta organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukasi yang dapat
dipertanggung jawabkan dalam proses transformasi sistem nilai. Dari gambaran kelas
masa depan, Gary Flewelling dan William Higginson (2003) menggambarkan peran
guru sebagai berikut:
1. Memberikan stimulasi kepada siswa dengan menyedian tugas-tugas
pembelajaran yang kaya (rich learning tasks) dan terancang dengan baik untuk
meningkatkan perkembangan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial;
2. Berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, mengilhami,
menantang, berdiskusi, berbagi, menjelaskan, menegaskan, merefleksi, menilai dan
merayakan perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan;
3. Menunjukkan manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu pokok
bahasan;
4. Berperan sebagai seseorang yang membantu, seseorang yang mengerahkan
dan memberi penegasan, seseorang yang memberi jiwa dan mengilhami siswa dengan
cara membangkitkan rasa ingin tahu, rasa antusias, gairah dari seorang.6

C. Peran Guru Dalam Merancang Pembelajaran


Menjadi seorang administrator, berarti tugas guru ialah merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, mengawasi dan mengevaluasi program kegiatan
dalam jangka pendek, menengah atau pun jangka panjang yang menjadi perioritas
tujuan sekolah.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
guru, yaitu:
Mengerti dan memahami visi-misi dan tujuan lembaga sekolah atau madrasah.
Guru dapat menjabarkannya ke dalam sebuah isi (content) kurikulum dan
pembelajaran (learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan kultur/budaya sekolah,
serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas.7

Pihak Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahan pembelajaran yang


harus diberikan guru kepada peserta didik pada suatu waktu tertentu. Disini guru dituntut
untuk berperan aktif dalam merencanakan PBM tersebut dengan memerhatikan berbagai
komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi :
1. Membuat dan merumuskan bahan ajar
2. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu,
kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif,sistematis, dan fungsional efektif.
3. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
4. Menyediakan sumbeer belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dalam
pengajaran.

6
Khirom, Peran Guru..., h. 72.
7
http://hamdanguangshemabu.blogspot.com/2012/06/guru-sebagai-perancang.html, Diakses pada 30 Juni
2019

4
5. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan
memerhatikan relevansi (seperti juga materi), efektif,efisien, kesesuaian dengan
metode, serta pertimbangan praktis.
Jadi dengan waktu yang sedikit atau terbatas tersebut , guru dapat merancang dan
mempersiapkan semua komponen agar berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu
guru harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-prinsip
belajar, sebagai landasan dari perencanaan.8

8
https://gitabahasa.wordpress.com/2012/03/05/guru-sebagai-perancang-pembelajaran-designer-instruction/,
Diakses pada 30 juni 2019

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian Pembelajaran terbagi menjadi 3 macam:
1. Pembelajaran dalam Pengertian Kuantitatif
2. Pembelajaran dalam Pengertian Kualitatif
3. Pembelajaran dalam Pengertian Institusional
Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Dalam kaitannya peran guru dalam proses
pembelajaran, Gage dan Berliner (dalam Suyono dan Hariyanto) melihat ada tiga
fungsi utama guru dalam pembelajaran, yaitu sebagai perencana (planner), pelaksana
dan pengelola (organizer) dan penilai (evaluator).
Peran Guru Dalam Merancang Pembelajaran:
1. Membuat dan merumuskan bahan ajar
2. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan
ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif,sistematis, dan fungsional
efektif.
3. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
4. Menyediakan sumbeer belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator
dalam pengajaran.
5. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan
memerhatikan relevansi (seperti juga materi), efektif,efisien, kesesuaian dengan
metode, serta pertimbangan praktis.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi penambah ilmu pengetahuan bagi seorang guru
dalam memaksimalkan perannya dalam pembelajaran.

6
DAFTAR PUSTAKA

Degeng,N.S. Pandangan Behavioristik vs Konstruktivistik: Pemecahan Masalah Belajar Abad XXI,


dalam C. Asri Budianingsih, Belajar dan Pembelajaran. 2005. Jakarta: Rineka Cipta.

http://hamdanguangshemabu.blogspot.com/2012/06/guru-sebagai-perancang.html, Diakses pada


30 Juni 2019

https://gitabahasa.wordpress.com/2012/03/05/guru-sebagai-perancang-pembelajaran-designer-
instruction/, Diakses pada 30 juni 2019

Khirom, Askhabul. Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Berbasis Multikultural.
2017. Vol 3 No 1. Pasuruan: Universitas Yudharta Pasuruan.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. 2005. Cet II. Bandung: Alfabeta.

Sugihartono, dkk. 2007, Psikologi pendidikan, Yogyakarta: UNY Press .

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1

Anda mungkin juga menyukai