Anda di halaman 1dari 15

METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN IPS SD

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. SISKA INDAH FITRIANA (A1G121137)


2. SITI ARTIKA AGUSTINA (A1G121138)
3. SITI NURJANNA (A1G121139)
4. SITTI MARIAM (A1G121140)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT. Berkat Rahmat,Taufiq,serta Hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir semester yang berupa makalah Biomedik dengan baik.
Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah memberikan kemudahan dalam penyusunan makalah dengan judul “METODE DAN
STRATEGI PEMBELAJARAN IPS SD”

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya dan pembaca sekalian. Dan tak lupa
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah
ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan


baik dari segi penulisan, penyusunan maupun dari segi isinya. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, sehingga penyusunan
selanjutnya dapat lebih sempurna.

Kendari 7 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Metode Pembelajaran IPS SD...................................................................2

2.2 Strategi Pembelajaran IPS SD...................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................11

3.2 Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan


dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan
sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang
merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan
aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan
tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima
pelajaran dengan baik.

Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling
berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen
ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus
mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan
kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan
hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus
disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai
jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja metode-metode pembelaran IPS SD?
2. Apa saja strategi pembelajaran IPS SD?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode-metode Pembelajaran IPS SD

Metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran.

Penggunaan metode pembelajaran IPS di SD

Proses pembelajaran ialah proses belajar mengajar (PBM) atau proses komunikasi dan
kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuanpendidikan–pengajaran.
Pembelajaran jugamerupakan proses pengembangan sikap dankepribadian siswa melalui
berbagai tahap dan pengalaman.Prosespembelajaran ini berlangsing melalui berbagai metode
dan multi-media sebagai caradan alat menjelaskan, menganalisis,
menyimpulkan,mengembangkan, menilaidan menguasai (memakai: mengamalkan/aplikasi)
pokok bahasan (thema) sebagai perwujudan pencapaian sasaran (tujuan)

1. Metode Ceramah

Metode ceramah ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan melalui penuturan
(penjelasan lisan) oleh guru kepada siswa. Metode ceramah bervariasi merupakan cara
penyampaian, penyajian bahan pelajaran dengan disertai macam-macam penggunaan metode
pengajaran lain, seperti tanya jawab dan diskusi terbatas, pemberian tugas dan sebagainya.

a. Alasan penggunaan:
1) agar perhatian siswa tetap terarah selama penyajian berlangsung
2) penyajian materi pelajaran sistimatis (tidak berbelit-belit)
3) untuk merangsang siswa belajar aktif

2
4) untuk memberikan feed back (balikan)
5) untuk memberikan motivasi belajar
b. Tujuan
1) menyampaikan informasi atau materi pelajaran
2) membangkitkan hasrat, minat, dan motivasi siswa untuk belajar
3) memperjelas materi pelajaran

2. Metode Tanya jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam
bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan
dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis.

Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru
atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran atau pengalaman
yang dihayati. Melalui dengan tanya jawab akan memperluas dan memperdalam
pelajaran tersebut.

a. Alasan Penggunaan
1) untuk meninjau pelajaran yang lain
2) agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang telah dicapai
sehingga dapat melanjutkan pelajaran berikut
3) untuk menangkap perhatian siswa serta memimpin pengamatan dan pemikiran
siswa
b. Tujuan
1) mengetahui penguasaan bahan pelajaran melalui ingatan dan pengungkapan
perasaan serta sikap siswa tentang fakta yang dipelajari, didengar atau dibaca.

3
2) mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam memecahkan
masalah (cara berpikir siswa tidak meloncat-loncat dalam menangkap dan
memecahkan suatu masalah).
3) memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang dipandang
penting serta mampu menyimpulkan dan mengikutsertakan pelajaran sehingga
mencapai perumusan yang baik dan tepat.
4) memperkuat lagi kaitan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya sehingga
dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran dan mengembangkan
kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimilikinya.
5) membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta jawabannya yang
benar dan tepat.

3. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas,
dengan bertukar pendapat mengenai topik atau masalah tertentu untuk memperoleh
pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang topik/sesuatu, atau untuk
mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama

a. Alasan penggunaan

Di dalam kehidupan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat,


diskusi banyak digunakan sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah dan
telahmenjadi bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu metode ini
dipandang penting dikembangkan oleh guru di sekolah

b. Tujuan

Tujuan penggunaan metode diskusi adalah agar siswa aktif dalam kegiatan belajar
mengajar dengan cara membahas dan memecahkan masalah tertentu

4. Metode Observasi

4
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisa danmengadakan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung. Cara atau metode ini ditandai pada umumnya dengan pengamatan apa yang
benar-benar dilakukan oleh individu dan membuat pencatatan-pencatatan secara obyektif
mengenai apa yang diamati. Secara garis besar metode observasi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu: a)Structured orm controller observation (observasi yang direncanakan, atau tes
kontrol) ; b)Strukctures or informal observation (observasi informal atau tidak direncanakan
lebih dahulu).

a. Alasan penggunaan metode observasi

Metode observasi sebagai cara belajar mengajar dipandang efektif dalam


kegiatan belajar mengajar. Hal ini didasari pemikiran bahwa dalam metode observasi ada
beberapa hal yang mendukung keberhasilan belajar mengajar, karena:

1) melatih siswa untuk peka terhadap peristiwa atau gejala yang tejadi dalam
lingkungannya
2) metode observasi dapat mencatat data atau gejala-gejala yang terjadi, maka dapat
digunakan untuk melatih siswa dalam mengadakan evaluasi. Tentunya peristiwa
atau gejala-gejala yang dicatat akan dipadukan dengan pengetahuan yang
diperoleh di dalam kelas
3) melatih siswa untuk mengambil keputusan yang tepatsesuai dengan nilai-nilai
moral yang diperoleh di kelas
4) memperluas cakrawala siswa mengenai nilai-nilai moral atau ilmu pengetahuan
yang diperoleh di dalam kelas dipadukan dengan kenyataan.
b. Tujuan
1) untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah dan di kelas
2) untuk melihat, mengamati dan menghayatinya secara langsung dan nyata
mengenai obyek tertentu
3) untuk menanamkan nilai moral pada siswa

5. Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)

5
Adalah suatu metode atau cara penyajian pelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada
suatu masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau secara
kelompok Pada metode ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional,
logis, benar dan tepat,tekanannya pada proses pemecahan masalah dengan penentuan
alternatif yang berguna saja. Metode ini baik untuk melatih kesanggupansiswa dalam
memecahkan masalah-masalah yangdihadapi dalam kehidupannya, mengingat tidak ada
manusia yang dapat terlepas dari kesulitan atau masalah yang harus diselesaikan secara
rasional

a. Alasan penggunaan
1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadilebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dengan dunia kerja
2) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan siswa
menghadapi danmemecahkanmasalah secara terampil, hal inimerupakan
kemampuan yang sangatbermakna bagi kehidupan manusia
3) Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif
dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan
proses runtut dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka
mencapai pemecahannya.
b. Tujuan:
1) Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional
2) Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secara individual maupun secara
bersama-sama
3) Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkankepercayaan pada diri
sendiri.

2.2 Strategi Pembelajaran IPS SD

Jenis-jenis strategi pembelajaran IPS di SD

a. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

6
Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk teknik
pembelajaran Ekspositoris , atau teknik penyampaian semacam kuliah (sering juga
digunakan istilah “chalk and talk ”). Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk
dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam staretgi ini guru memegang peran yang sangat
dominan.Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur.
Diharapkan apa yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama
strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa.Metode
pembelajaran dengan kuliah dan demonstrasi merupakan bentuk-bentuk strategi
pembelajaran langsung.

b. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning


Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa
untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi
pembelajaran Cooperative Learning mulai populer akhir-akhir ini. Melalui Cooperative
Learning siswa didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan
kelompoknya. Kerja sama di sini dimaksudkan setiap anggota kelompok harus saling
bantu. Yang cepat harus membantu yang lambat karena penilaian akhir ditentukan oleh
keberhasilan kelompok. Kegagalan individu adalah kegagalan kelompok, dan sebaliknya
keberhasilan individu adalah keberhasilan kelompok.Oleh karena itu, setiap anggota
harus memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelompoknya. Beberapa penulis seperti
Slavin, Johnson, & Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting dalam
strategi pembelajaran cooperative yaitu kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas dan
kooperatif dalam memberikan dorongan atau motivasi. Slavin, Abrani, dan Chambers
(1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa
perspektif, yaitu perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif dan perspektif
elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan
kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu.
Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada dasarnya adalah keberhasilan
kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok untuk

7
memperjuangkan keberhasilan kelompoknya. Perspektif sosial artinya bahwa melalui
kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka
menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim
dengan mengevaluasi keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus,
di mana setiap anggota kelompok menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan
Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota
kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai
informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahami
dan menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.

c. Strategi Pembelajaran Problem Solving


Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah
sebagai suatu strategi pembelajaran.Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar
bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal
matematika.Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk
membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan
menggunakan strategi pemecahan masalah.Dengan demikian perbedaan keduanya
terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu. Mengajar memecahkan masalah berarti
pemecahan masalah itu sebagai isi atau content dari pelajaran, sedangkan pemecahan
masalah adalah sebagai suatu strategi. Jadi, kedudukan pemecahan masalah hanya
sebagai suatu alat saja untuk memahami materi pembelajaran. Ada beberapa ciri strategi
pembelajaran dengan pemecahan masalah:
1) Pertama, siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil;
2) Kedua, pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung
persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan yang banyak
kemungkinan cara pemecahanya;
3) Ketiga, siswa mnggunakan banyak pendekatan dalam belajar;
4) Kempat, hasil dari pemecahan maslah adalah tukar pendapat (sharing) di antara
semua siswa.

d. Strategi Mengulang

8
Strategi mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca ulang materi
tertentu untuk menghafal saja. Contoh lain dari strategi sederhana adalah menghafal
nomor telepon, arah tempat, waktu tertentu, daftar belanjaan, dan sebagainya. Memori
yang sudah ada di pikiran dimunculkan kembali untuk kepentingan jangka pendek,
seketika, dan sederhana. Penyerapan bahan belajar yang lebih kompleks memerlukan
strategi mengulang kompleks.Menggarisbawahi ide-ide kunci, membuat catatan pinggir,
dan menuliskan kembali inti informasi yang telah diterima merupakan bagian dari
mengulang kompleks. Strategi tersebut tentunya perlu diajarkan ke siswa agar terbiasa
dengan cara demikian.

e. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru
akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah
dilakukan dan lebih memberikan kepastian.Strategi elaborasi membantu pemindahan
informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang
dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah
ada. Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R.
Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara informasi yang
dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui proses mencatat.
Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari percampuran dua informasi itu.
Analogi merupakan cara belajar dengan pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan
persamaan antara ciri pokok benda atau ide, misalnya otak kiri mirip dengan komputer
yang menerima dan menyimpan informasi. P4QR merupakan strategi yang digunakan
untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dar Preview
(membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R singkatan dari read,
reflect, recite, dan review atau membaca, merefleksi, menanyakan pada diri sendiri, dan
mengulang secara menyeluruh. Strategi PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang
terbukti efektif dalam membantu siswa menghafal informasi bacaan.

f. Strategi Organisasi

9
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan bahan-
bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru.Strategi organisasi terdiri atas
pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil.Strategi
tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari
sekumpulan informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining,
yakni membuat garis besar.Siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide
dengan beberapa ide utama. Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep,
dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining. Mnemonics membentuk kategori
khusus dan secara teknis dapat diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi atau
organisasi. Mnemonics membantu dengan membentuk asosiasi yang secara alamiah tidak
ada yang membantu mengorganisasikan informasi menjadi memori kerja. Strategi
Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata berkait.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara
metode-metode pembelajaran IPS SD dan strategi pembelajaran IPS. Walaupun
perbedaan itu tidak begitu tegas, karena semua istilah merupakan satu kesatuan yang
saling menunjang, untuk melaksanakan proses pembelajaran. Jadi model pembelajaran 
adalah  pembungkus proses pembelajaran yang didalamnya ada pendekatan, strategi,
metode dan tehnik.
Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur
umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada
cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan
strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi
membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak
dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing
akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah
menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang
diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya,
mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang
akan dibangun.

3.2 Saran

Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna,
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun dan  menyempurnakan penulisan
makalah-makalah selanjutnya sangat diharapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Abdul Aziz Wahab. 2009. Metode dan model – model Mengajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.

12

Anda mungkin juga menyukai