Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR

(SPPKB)
MAKALAH

Diajuka Untu Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek mengajar Yang Diampu
Oleh abd mukhid.

Disusun oleh:
Dhenis firmansyah (19381011039)
Rahmat hidayat (19381011169)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2022

i
KATA PENGANTAR

Bismilllahirrahmanirrahim

Assalamua’alaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah SAYAi yang berjudul STRATEGI PEMBELAJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB) makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi
maupun dari segi penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari segenap pembaca demi kelancaran penulisan makalah berikutnya. Kami
juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Pamekasan, 29 mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP

iii
iv

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Metode peningkatan kemampuan berpikir adalah adalah model pembelajaran yang
bertumpu pada perkembangan berfikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman
anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang
bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta-fakta
atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. selain itu
dengan menggunakan strategi pembelajaran ini siswa akan lebih aktif dalam proses
pembelajaran karena Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)
menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan
Hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai objek belajar yang hanya duduk
mendengarkan penjelasan guru kemudian mencatat untuk dihafalkan1.
Transformasi di dunia pendidikan akan banyak berkembang untuk menghadapi era
tersebut diperlukan peningkatan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran . Selain itu
keterampilan berpikir kritis juga memudahkan menyelesaikan masalah, dan kemampuan
berpikir kritis memakai inti dalam berasumsi, menganalisis serta keterampilan intelektual .
Berpikir kritis dapat diterapkan pada peserta didik dan penafsiran strategi dan rencana
yang digunakan menuntaskan persoalan dan pembelajaran. Disandarkan dengan hal
tersebut untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir berpikir
kritis dibutuhkan Strategi pembelajaran yang memuat rencana tindakan termasuk metode
dan pemanfaatan sebagai sumber daya dalam pembelajaran. Untuk mengatasi
permasalahan peserta didik yang mempunyai kemampuan berpikir kritis dibutuhkan
pendekatan pembelajaran yang membuat peserta didik lebih aktif dan dapat meningkatkan.
SPPKB mendukung peserta didik menerima masalah yang ada dengan adanya , supaya
peserta didik tersebut dapat mencari dan menemukan materi pelajaran sendiri, sekaligus
memiliki perbedaan yang mendasar. Pola pembelajaran SPPKB berbagi pengalaman
pendidik kepada peserta didik sebagai titik tolak berpikir, bukan teka-teki yang harus
dicari jawabannya seperti dalam pola inkuiri. Kesanggupan atau kecakapan para pengajar
saat menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara pengajar dan peserta didik
1
Reina farida amri triani ratnawur, pengaruh penggunaan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikit (sppkb)terhadap hasil belajar kewirausasHaan sisswa kelas IX semester genap smk muhammadiyah 2
metro T.P , jurnal pendidikan ekonomi um metro 48, vol, 4 no 1 2017.
v

yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Akan berlangsung dalam upaya
mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak
lanjutnya agar tercapainya tujuan pengajaran. Strategi pembelajaran peningkatan
kemampuan berpikir (SPPKB) mengikutsertaan peserta didik dalam keseluruhan proses
pembelajaran juga memberikan peran pendidik mengkondisikan suasana kelas yang
terbuka yang harus saling menghargai, menempatkan peserta didik sebagai subjek bukan
sebagai objek.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah;
1.Apa pengertian SPPKB ?
2.Apa saja karakteristik SPPKB ?
3,Apa saja teknik triangulasi SPPKB ?

C. Tujuan makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
1.Untuk mengetehui pengertian SPPKB
2.Untuk mengetahui karakteristik SPPKB
3.Untuk mengetahui teknik triangulasi SPPKB
vi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian SPPKB
Pengertian SPPKB (Strategi pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir Model
strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) adalah model pembelajaran
yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta-fakta
atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan (Wina
Sanjaya, 2007). Ada beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas:
1. SPPKB adalah metode pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan
kemampuan berfikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah bukan
sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagai mana
siswa dapat mengembangkan gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa
secara verbal karena kemampuan berbicara secara verbal merupakan salah satu
kemampuan berpikir.
2. Telaah fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan
kemampuan berfikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada
pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan
anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan
data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan tarap
perkembangan anak. SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh
dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa
sebagai objek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru kemudian
mencatat untuk dihafalkan. Cara yang demikian bukan saja tidak sesuai dengan
hakikat belajar sebagai usaha memeperoleh pengalaman, namun juga dapat
menghilangkan gairah dan motivasi belajar siswa2.
1. Tahap-tahap pelaksanaan SPPKB
a. Tahap orientasi dilakukan dengan
1. Menjelaskan tujuan yang harus dicapai baik tujuan yang
berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran yang harus dicapai
maupun tujuan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau
kemampuan berpikir yang harus dimiliki siswa.
2
Akbar handoko, sppkb terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik vol 10 no 02 2019
vii

2. Penjelasan proses pembelajaran yang dilakukan siswa, yaitu


penjelasan tentang apa yang harus dilakukan siswa dalam setiap tahap
proses pembelajaran.
b. Tahap pelacakan adalah tahap penjajakan untuk memahami
pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok
persoalan yang akan dibicarakan.
c. Tahap konfrontasi adalah tahap penyajian persoalan yang harus
dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.
d. Tahap inkuiri adalah tahap terpenting dalam SPPKB. Dimana siswa
belajar berpikir yang sesungguhnya. Siswa diajak untuk memecahkan
persoalan yang dihadapi, oleh sebab itu pada tahap ini guru harus memberikan
ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam
upaya pemecahan persoalan.
e. Tahap akomodasi adalah tahap pembentukan pengetahun baru
melalui proses penyimpulan.
f. Tahap transfer adalah tahap penyajian masalah baru yang sepadan
dengan masalah yang disajikan.
B. Karakteristik SPPKB
Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses kekuatan mental
siswa secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang membiarkan siswa untuk
pasip atau sekedar mendengar dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru, tetapi
menginginkan agar siswa aktif dalam aktivitas proses berpikir. Setiap kegiatan belajar
yang berlangsung disebabkan dorongan mental yang diatur oleh otak. Karena
Pembelajaran disini adalah peristiwa mental bukan peristiwa behavioral yang lebih
menekankan aktivitas fisik. Berkaitan dengan karakteristik tersebut, maka dalam proses
implementasi SPPKB perlu diperhatikan hal-hal :
a. Jika belajar tergantung pada bagaimana informasi diproses secara mental, maka proses
kognitif siswa harus menjadi kepedulian pertama para guru.
b. Guru harus mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif siswa ketika
merencanakan topik yang harus dipelajari serta metode apa yang digunakan.
c. Siswa harus mengorganisasi yang mereka pelajari. Dalam hal ini guru harus membantu
agar siswa belajar untuk melihat hubungan antarbagian yang dipelajari.
d. Guru harus dapat membantu siswa belajar dengan memperlihatkan bagaimana gagasan
baru berhubungan dengan pengetahuan yang telah mereka miliki.
viii

e. Siswa harus secara aktif merespons apa yang mereka pelajari.


SPPKB dilaksanakan dalam situasi dialogis dan proses tanya jawab secara terus
menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan untuk
mengembangkan daya pikir siswa akan masalah yang diajukan, sehingga siswa menjadi
memiliki pandangan tersendiri atas solusi atau cara pemecahan masalah yang telah
diberikan, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk
memperoleh pengetahuan yang mereka konstruks sendiri.
SPPKB menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu sisi proses dan hasil belajar.
Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil
belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau penguasaan materi
pembelajaran baru.
C. Teknik triangulasi
Teknik triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi ada dua
yaitu:
1. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik, yaitu teknik pengumpulan data yang
berbedabeda meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama.
2. Triangulasi sumber Triangulasi sumber yaitu teknik pengumpulan data dari sumber
yang berbeda (pegawaiperpustakaandanmahasiswa. ) dengan metode yang sama
(wawancara). Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan ke dua teknik
triangulasi ini.
a. Analisis sebelum di lapangan Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data
sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan, atau data skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
b. Analisis selama di lapangan
1. Reduksi data (data reduction) Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya
cukup banyak sehingga data ini dinamakan pengumpulan data (data collection) dan
kemudian dilakukan analisis data dengan reduksi data.
2. Penyajian data (data display) Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya
yaitu menyajikan data. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentukuraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan memahami apa yang terjadi3
3
Wina sanjaya strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (jakarta 2018),232
ix

3. Pembuktian data Dalam langkah ketiga ini adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung
oleh bukti-bukti yang validdan konsisten padasaat peneliti kembali kelapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel.
c. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase persiapan,
proses wawancara, evaluasi wawancara, dan termasuk masalah yang sering terjadi
ketika melaksanakan teknik wawancara.
Metode peningkatan kemampuan berpikir adalah adalah model pembelajaran yang
bertumpu pada perkembangan berfikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak
sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang bertumpu kepada
pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak
sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. selain itu dengan menggunakan
strategi pembelajaran ini siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran karena Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) menekankan kepada keterlibatan
siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan Hakikat SPPKB yang tidak
mengharapkan siswa sebagai objek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru
kemudian mencatat untuk dihafalkan. Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam
pengertian di atas
1. SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan
kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah bukan sekedar
siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.
2. Telaah fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan
kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada
pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan anak
untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang
mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari
3. Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-
masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak. Strategi pembelajaran kemampuan
x

berpikir merupakan model pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikan dan
peningkatan kemampuan berpikir siswa. Strategi tersebut bukan hanya sekedar model
pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat dan memahami berbagai
data,fakta atau konsep, akan tetapi bagaimana data, fakta dan konsep tersebut dapat dijadikan
sebagai alat untuk melatih kemampuan berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan
masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa
dengan pemberian pertanyaan–pertanyaan yang memacu anak untuk berpikir sehingga dapat
menemukan konsep sendiri. SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh
dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai
obyek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, kemudian mencatat yang
berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran dan mencatat untuk dihafalkan.
Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir, SPPKB pada dasarnya memiliki tiga karakteristik utama, yaitu sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses kekuatan mental
siswa secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang membiarkan siswa untuk
pasip atau sekedar mendengar dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru, tetapi
menginginkan agar siswa aktif dalam aktivitas proses berpikir. Setiap kegiatan belajar yang
berlangsung disebabkan dorongan mental yang diatur oleh otak. Karena Pembelajaran disini
adalah peristiwa mental bukan peristiwa behavioral yang lebih menekankan aktivitas fisik.
Berkaitan dengan karakteristik tersebut, maka dalam proses implementasi SPPKB perlu
diperhatikan halhal :
a. Jika belajar tergantung pada bagaimana informasi diproses secara mental, maka
proses kognitif siswa harus menjadi kepedulian pertama para guru.
b. Guru harus mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif siswa ketika
merencanakan topik yang harus dipelajari serta metode apa yang digunakan.
c. Siswa harus mengorganisasi yang mereka pelajari. Dalam hal ini guru harus
membantu agar siswa belajar untuk melihat hubungan antarbagian yang dipelajari.
d. Guru harus dapat membantu siswa belajar dengan memperlihatkan bagaimana
gagasan baru berhubungan dengan pengetahuan yang telah mereka miliki.
e. Siswa harus secara aktif merespons apa yang mereka pelajari.
2. SPPKB dilaksanakan dalam situasi dialogis dan proses tanya jawab secara terus
menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan untuk
mengembangkan daya pikir siswa akan masalah yang diajukan, sehingga siswa menjadi
xi

memiliki pandangan tersendiri atas solusi atau cara pemecahan masalah yang telah diberikan,
yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang mereka konstruks sendiri.
3. SPPKB menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu sisi proses dan hasil belajar.
Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil
belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran
baru4.

4
Haudi , strategi pembelajaran, (april 2021) 114
xii

Kesimpulan

Dari kesimpulan dan implikasi yang telah diuraikan, ada sejumlah Pemikiran peneliti
sarankan yang diharapkan berguna bagi beberapa pihak yaitu:
1. iharapkan agar Guru dapat menggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir (SPPKB) untuk mempermudah siswa dalam Pembelajaran
dikarenakan hasil dari penelitian menunjukan bahwa terjadi Peningkatan aktivitas
belajar siswa dan hasil belajar siswa.
2. ika guru menerapkan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
(SPPKB) maka diharapkan agar guru melakukan perencanaan yang baik Khususnya
guru Merakit PC dalam menerapkan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir (SPPKB) agar strategi pembelajaran ini Berjalan dengan baik.
3. engingat Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) Berguna
meningkatkan hasil belajar siswa, maka disarankan kepada kepala Sekolah untuk
menginstrusikan kepada guru agar dapat menggunakan Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dalam proses Pembelajaran khususnya
pelajaran yang membutuhkan analisis dan pendapat Kepada siswa sehingga siswa
lebih paham dan memiliki peningkatan dalam Proses berpikir.
xiii

Daftar Pustaka

Reina farida amri triani ratnawur, T.P , jurnal pendidikan ekonomi um 2017
xiv

Akbar handoko, sppkb terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik 2019
Wina sanjaya strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (jakarta 2018)
Haudi , strategi pembelajaran, (april 2021)

Anda mungkin juga menyukai