Anda di halaman 1dari 15

KASUS STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN

KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB) DAN UPAYA


PEMECAHANNYA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran semester III

DISUSUN OLEH:

NABILA RAHADATUL AISYI


NIM. 2186208030
SILVI RAHMADANI
NIM. 2186208051

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. HARVIUS, S.Pd., MA.


NIDN. 2113018602

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) - YDI
LUBUK SIKAPING - PASAMAN
1444 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur pemakalah ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul, “KASUS STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN
KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB) DAN UPAYA PEMECAHANNYA” dengan
baik yang di susuan melalui kajian Pustaka. Sholawat serta salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada sang revolusioner sejati dunia Nabi Muhammad SAW, yang
telah membawa ajaran mulia untuk mengarahkan kehidupan manusia dari zaman
kezaliman menuju zaman yang penuh cahaya kebenaran.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, yakni , Bapak Dr. Harvius, S.Pd., MA. selaku
dosen pembimbing, dan teman-teman PAI 2021. Untuk itu pemakalah ucapkan terima
kasih atas segala bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dan sampai ke
tangan pembaca.
Barangkali apa yang pemakalah sajikan merupakan makalah yang teramat
sederhana, atau bahkan kurang dari itu. Tetapi pemakalah berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Saran dan kritik sangat
pemakalah harapkan dari para pembaca. Demikian, semoga makalah ini dapat
diterima sebagai ide dan gagasan yang menambah kekayaan intelektual.

Lubuk Sikaping, 04 Oktober 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 2

A. Pengertian dan Karakteristik SPPKB ............................................................... 2


B. Kelebihan dan Kekurangan SPPKB ................................................................. 5
C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi SPPKB ............................................. 6
D. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran SPPKB...................................... 6
E. Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran SPPKB ............................................ 10

BAB II PENUTUP .................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar. Proses
belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa secara
besama-sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses pembelajaran akan
efektif dan efesien apabila seorang guru benar-benar profesional dibidangnya.
Kompetensi atau kemampuan guru sangat dibutuhkan dalam menciptakan
strategi-strategi pembelajaran untuk merangsang pola pikir anak.
Metode strategi-strategi pembelajaran banyak ditawarkan oleh para ahli
pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu diantaranya yaitu,
metode pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB). Strategi yang
ditawarkan ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada
kemampuan berpikir siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka akan memfokuskan
pembahasan mengenai:
1. Apakah pengertian dan karakteristik SPPKB?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan SPPKB?
3. Apakah dasar pertimbangan pemilihan strategi SPPKB?
4. Bagaimanakah langkah pelaksanaan strategi pembelajaran SPPKB?
5. Bagaimanakah upaya pemecahan kasus pembelajaran SPPKB?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuannya adalah:
1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik SPPKB.
2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan SPPKB.
3. Menjelaskan dasar pertimbangan pemilihan strategi SPPKB.
4. Menjelaskan langkah pelaksanaan strategi pembelajaran SPPKB.
5. Menjelaskan upaya pemecahan kasus pembelajaran SPPKB.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Karakteristik SPPKB


Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) merupakan
strategi pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir
siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk
memecahkan masalah yang diajukan.1 Menurut Peter Reason, berpikir adalah
proses mental seseorang yang lebih dari sekedar mengingat dan memahami.
Menurutnya, mengingat dan memahami lebih bersifat pasif dari kegiatan
berpikir.2 Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini siswa akan lebih aktif
dalam proses pembelajaran.
Menurut pendapat Gunawan, dengan menggunakan SPPKB, maka suatu
proses pendidikan akan lebih bermakna bagi peserta didik, karena menekankan
kepada peserta didik untuk lebih banyak beraktifitas, mereka akan mendapatkan
pengetahuan dengan sendirinya, mereka belajar “mengalami” bukan menghafal
fakta dan konsep, yang akan lebih membangkitkan minat dan gairah mereka
dalam belajar.3
Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas.4 Pertama,
SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan
kemempuan berpikir artinya, tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB bukan
sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana
siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melaluai kemampuan
berbahasa secara verbal.

1
Jusmawati, Satriawati, dan Irman R, Strategi Belajar Mengajar, (Makassar: Penerbit Artha Mulia,
2018), hlm. 49.
2
Zaenal Arifin, Meningkatkan Hasil Belajar dengan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir, Jurnal Theorems (The Original Research of Mathematics), vol. 2(2), 2018, hlm. 45.
3
Reisa Farida, dan Triani Ratnawuri, Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kamampuan Berpikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI Semester
Genap SMK Muhammadiyah 2 Metro T.P 2015/2016, Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, vol.
4(1), 2016, hlm. 50.
4
Haudi, Strategi Pembelajaran, (Solok: Insan Cendekia Mandiri, 2021), hlm. 115-116.

2
3

Kedua, Telaah fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar


pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide
didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupa sehari-hari atau
berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsiakan hasil pengamatan mereka
terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-
hari. Ketiga, Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan
masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.
Jadi dari pengertian tersebut, kemampuan berpikir (SPPKB) akan
meningkatkan keaktifan siswa secara penuh, karena SPPKB menekankan kepada
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan pemberian pertanyaan-
pertanyaan yang memacu siswa untuk berpikir sehingga dapat menemukan
konsep sendiri. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak menempatkan
siswa sebagai objek belajar yang hanya mendengarkan penjelasan guru kemudian
mencatat untuk dihafalkan, dimana hal tersebut akan menghilangkan gairah dan
motivasi belajar siswa. Akan tetapi siswa diminta untuk aktif dalam berpikir.
Materi pembelajaran pada SPPKB tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan
tetapi siswa dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus diketahui
melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman
siswa.
Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, SPPKB memiliki tiga karakteristik yaitu:5
1. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses kekuatan
mental siswa secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang
hanya menuntut siswa sekedar mendengar dan mencatat, tetapi menghendaki
aktivitas siswa dalam proses berpikir. Setiap kegiatan belajar yang
berlangsung disebabkan dorongan mental yang diatur oleh otak. Karena
pembelajaran disini adalah peristiwa mental bukan peristiwa behavioral yang
lebih menekankan aktivitas fisik. Berkaitan dengan karakteristik tersebut,

5
Haudi, Op.Cit., hlm. 117-118.
4

maka dalam proses implementasi SPPKB perlu di perhatikan hal-hal sebagai


berikut:
a. Jika belajar tergantung pada bagaimana informasi diproses secara mental,
maka proses kognitif siswa harus menjadi kepedulian utama pada guru.
Artinya, guru harus menyadari bahwa proses pembelajaran itu yang
terpenting bukan hanya apa yang dipelajari, tetapi bagaimana cara mereka
mempelajarinya.
b. Guru harus mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif siswa
ketika merencanakan topik yang harus dipelajari serta metode apa yang
akan digunakan
c. Siswa harus mengorganisasi yang mereka pelajari. Dalam hal ini guru
membantu agar siswa belajar untuk melihat hubungan antar bagian yang
dipelajari.
d. Guru harus dapat membantu siswa belajar dengan memperlihatkan
bagaimana gagasan baru berhubungan dengan pengetahuan yang telah
mereka miliki.
e. Siswa harus secara aktif merespon apa yang mereka pelajari. Merespon
dalam konteks ini adalah aktivitas mental bukan aktivitas fisik.
2. SPPKB di bangun dalam situasi dialogis dan proses tanya jawab secara terus
menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa melalui
masalah yang diajukan, sehingga siswa memiliki pandangan tersendiri atas
solusi pemecahan masalah yang telah diberikan, hal tersebut dapat membantu
siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.6
3. SPPKB adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi yang
sama pentingnya, yaitu sisi proses dan sisi hasil belajar. Proses belajar
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil

6
Ibid., hlm. 19.
5

belajar diarahkan untuk mengkrontruksi pengetahuan atau penguasaan materi


pembelajaran baru.7
B. Kelebihan dan Kekurangan SPPKB
Adapun kelebihan dari strategi ini yaitu:
1. Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang disajiakan oleh guru
2. Prioritas pembelajaran menekankan pada keterampilan siswa
3. Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan siswa dengan
berbagai media yang ada.8
4. SPPKB menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa dapat aktif
dalam setiap proses pembelajaran denagn cara menggali kemampuannya
sendiri.
5. Pembelajaran pada SPPKB dikaitkan dengan kehidupan nyata melalui
penggalian pengalaman setiap siswa.
6. Perilaku dibangun atas kesadaran diri.
7. Pengetahuan yang dimiliki siswa akan terus berkembang sesuai dengan
pengalaman yang dialaminya.9

Sedangkan kelemahan dari strategi ini, yaitu:


1. Hanya sekolah yang sesuai dengan karakteristik SPPKB yang dapat
melaksanakan model strategi ini dengan baik.
2. Kelemahan strategi ini bukan kelemahan dari model pembelajaran itu sendiri,
tetapi karena faktor di luar model pembelajaran. Faktor tersebut berkenaan
dengan kesiapan guru, siswa, dan kondisi siswa.
3. Faktor waktu belajar yang tersedia tidak cukup denagan pembelajaran SPPKB
yang membutuhkan waktu yang relatih banyak.
4. Siswa yang memiliki kemampuan dibawah rata-tara sulit mengikuti strategi
pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir ini.10

7
Ibid.
8
Siti Suprihatin, Strategi Pembelajaran, (Universitas Muhammadiyah, 2019), hlm. 48.
9
Zaenal Arifin, Op.Cit., hlm. 44-45.
10
Ibid.
6

C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi SPPKB


Berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih strategi
pembelajaran yang akan dilakuakan diantaranya pertimbangan yang berhubungan
dengan tujuan yang ingin dicapai, bahan meteri pembelajaran, dan siswa. Selain
itu, SPPKB dapat berhasil dengan sempurna khususnya bagi guru sebagai
pengelola pembelajaran bila:
1. SPPKB adalah model pembelajaran bersifat demokratis, oleh sebab itu guru
harus mampu menciptakan suasana demokratis dan saling menghargai.
2. SPPKB dibangun dalam suasana tanya jawab, oleh sebab itu guru dituntut
untuk dapat mengembangkan kemampuan bertanya untuk melacak, bertanya
untuk memancing, dan lain-lain.
3. SPPKB juga merupakan model pembelajaran yang dikembangakan dalam
suasana dialogis, karena itu guru harus mampu merangsang dan
membangakitkan kebenanian siswa untuk menjawab pertanyaan, menjelaskan
membuktikan dengan memberikan data dan fakta sosial, serta keberanian
untuk mengeluarkan ide-ide, serta menyusun kesimpulan dan mencari
hubungan antar aspek yang dipermasalahkan.11
D. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran SPPKB
Terdapat enam tahapan dalam pelaksanaan SPPKB, yaitu:
1. Tahap orientasi
Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk
melakukan pembelajaran. Tahap orientasi dilakukan dengan:
a. Pertama, penjelasan tujuan yang harus dicapai baik tujuan yang
berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran yang harus dicapai,
maupun tujuan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau
kemampuan berpikir yang harus dimiliki siswa.
b. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa, yaitu
penjelasan tentang apa yang harus dilakukan siswa dalam setiap tahapan
proses pembelajaran.

11
Ibid., hlm. 49.
7

Pemahaman siswa terhadap arah dan tujuan yang harus dicapai dalam
proses pembelajaran seperti yang dijelaskan pada tahap orientasi sangat
menentukan keberhasilan SPPKB. Pemahaman yang baik akan membuat siswa
tahu ke mana mereka akan dibawa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar mereka. Oleh sebab itu, tahapan ini merupakan tahapan yang sangat
penting dalam implementasi proses pembelajaran. Untuk itu dialog yang
dikembangkan oleh guru pada tahap ini harus mampu menggugah dan
menumbuhkan minat siswa.12
2. Tahap pelacakan
Tahap pelacakan adalah tahapan penjajahan untuk memahami
pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok
persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan
dialog dan Tanya jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah
dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan
berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia harus
mengembangkan dialog dan tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.13
3. Tahap konfrontasi
Tahapan konfrontasi adalah tahapan penyajian masalah yang harus
dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Tahap
ini bertujuan untuk merangsang peningkatan kemampuan berpikir dan
pengalaman siswa. Di sini, guru dapat memberikan masalah-masalah dilematis
yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Masalah yang diberikan harus
sesuai dengan tema atau topik dan sesuai dengan kemampuan dasar atau
pengalaman siswa seperti yang diperoleh pada tahap kedua. Pada tahap ini guru
harus dapat mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami
persoalan yang harus dipecahkan. Hal ini dikarenakan pemahaman terhadap
masalah akan mendorong siswa untuk dapat berpikir. Oleh sebab itu,

12
Ibid., hlm. 49-50.
13
Ibid., hlm. 50.
8

keberhasilan pembelajaran pada tahap selanjutnya akan ditentukan oleh tahapan


ini.14
4. Tahap inkuiri
Tahapan inkuiri adalah tahapan terpenting dalam SPPKB. Pada tahap
inilah siswa belajar berpikir yang sesungguhnya, dimana siswa akan diarahkan
untuk memcahkan masalah yang dihadapinya. Oleh sebab itu, pada tahapan ini
guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan pendapat dan gagasannya sebagai upaya pemecahan masalah
yang sedang dikaji. Melalui berbagai Teknik bertanya guru harus dapat
menumbuhkan keberanian siswa agar mereka dapat menjelaskan, mengungkap
fakta sesuai dengan pengalamannya, memberikan argumentasi yang
meyakinkan, mengembangkan gagasan, dan lain sebagainya.15
5. Tahap akomodasi
Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui
proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata
kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini, guru akan
membimbing siswa untuk dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan
apa yang mereka pahami dari topik yang dipermasalahkan melalui proses
dialog. Tahap akomodasi bias dikatakan sebagai tahap pemantapan hasil
belajar, sebab pada tahap ini siswa diarahkan untuk mampu mengungkap
kembali pembahasan yang dianggap penting dalam proses pembelajaran.16
6. Tahap transfer
Tahap transfer didefinisikan sebagai tahapan penyajian masalah baru
yang setara dengan masalah yang sedang dibahas. Tahap transfer dimaksudkan
sebagai tahapan agar siswa mampu mentransfer kemampuan berpikir setiap
siswa untuk memecahkan masalah-masalah baru. Pada tahap ini guru dapat

14
Mia Zultrianti Sari, Yani Fitriyani, dan Indra Gunawan, Strategi Belajar Mengajar, (Tasikmalaya:
Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia, 2022), hlm. 132.
15
Ibid.
16
Ibid., hlm. 133.
9

memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topik pembahasan untuk


membantu siswa.17
Sesuai dengan tahapan-tahapan dalam SPPKB seperti yang telah
dijelaskan di atas, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar SPPKB
dapat berhasil dengan sempurna khususnya bagi guru sebagai pengelola
pembelajaran
a. SPPKB adalah model pembelajaran yang bersifat demokratis, oleh sebab itu
guru harus mampu menciptakan suasana yang terbuka dan saling
menghargai, sehingga setiap siswa dapat mengembangkan kemampuannya
dalam menyampaikan pengalaman dan gagasan. Dalam SPPKB guru harus
menempatkan siswa sebagai subjek belajar bukan sebagai objek. Oleh sebab
itu, inisiatif pembelajaran harus muncul dari siswa sebagai subjek belajar.
b. SPPKB dibangun dalam suasana Tanya jawab, oleh sebab itu guru dituntut
untuk dapat mengembangkan kemampuan bertanya, misalnya kemampuan
bertanya untuk melacak, kemampuan bertanya untuk memancing, betanya
induktif-deduktif, dan mengembangkan pertanyaan terbuka dan tertutup.
Hindari peran guru sebagai sumber belajar yang memberikan informasi
tentang materi pelajaran.
c. SPPKB juga merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dalam
suasana dialogis, karena itu guru harus mampu merangsang dan
membangkitkan keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan,
menjelaskan, membuktikan dengan memberikan data dan fakta social serta
keberanian untuk mengeluarkan ide dan gagasan serta menyusun
kesimpulan dan mencari hubungan antar aspek yang dipermasalahkan.
E. Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran SPPKB
Pemecahan masalah bisa dilakuakan dengan cara sebagai berikut:18
1. Meningkatkan daya neokorteks

17
Ibid.
18
Siti Suprihatin, Op.Cit., hlm. 53.
10

Neokorteks adalah bagian dari otak manusia yang dikenal dengan otak
berpikir. Neokorteks terbagi atas dua bagian yaitu otak kiri dan kanan.
Neokortek adalah bagian otak yang menyimpan kecerdasan yang lebih tinggi
seperti, penalaran, berpikir secara intelektual, pembuat keputusan, bahasa,
perilaku yang baik, kendali motorik sadar dan penciptaan gagasan.
Neokorteks merupakan bagian dari otak mansuia yang memiliki manfaat luar
biasa dalam kehiduan manusia. Neokorteks yang banyak menyimpan berbagai
macam kecerdasan tidak sepenuhnya digunakan manusia. Dan di dalam
neokorteks tempat informasi yang diterima oleh panca indra manusia,
misalnya ketika mata melihat sebuah sesuatu hal yang aneh neokorteks akan
bekerja untuk menganalisisnya.
2. Meningkatakan kecerdasan multiple intelegensi
Mutiple intelegensi (MI) dalam Frames of Mind Mendefinisikan enam
jenis intelegensi atau kerangka pikiran yang masing-masing berbeda, dapat di
telusuri hingga bagian terpisah dari otak manusia. Sebelumnya di kenal
dengan bakat, kecakapan, kapasitas, kemampuan, atau kekuatan manusia,
tetapi tidak disebut intelegensi (kecerdasan). Menurut William Stern
Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan
baru dengan menggunakan alat-alat berpikir seseorang.19 Sedangkan multiple
intelegensi sendiri adalah konsep penilaian kecerdasan seseorang dengan
melihat pada beberapa tolak ukur kemampuan berdasarkan penelitian yang
dikembangkan oleh ahli psikologi Howard Gardner.

19
Mardianto, Psikologi Pendidikan: Landasan Bagi Pengembangan Strategi Pembelajaran, (Medan:
Perdana Publishing, 2012), hlm. 106.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan tesebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) merupakan
strategi pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir
siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk
memecahkan masalah yang diajukan. SPPKB akan meningkatkan keaktifan siswa
secara penuh, karena SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran dengan pemberian pertanyaan-pertanyaan yang memacu
siswa untuk berpikir sehingga dapat menemukan konsep sendiri.
Terdapat enam tahapan dalam pelaksanaan SPPKB, yaitu, tahap orientasi
tahap pelacakan, tahap konfrontasi, tahap inkuiri, tahap akomodasi, dan tahap
transfer.

B. Saran
Pemakalah berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Besar harapan pemakalah agar makalah yang sederhana ini mendapat apresiasi
dari para pembaca, sehingga pemakalah mendapatkan masukan positif yang
membangun untuk meningkatkan kualitas makalah kedepannya.
Tentunya pemakalah sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
pemakalah akan segera melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar dengan Strategi Pembelajaran


Peningkatan Kemampuan Berpikir, Jurnal Theorems (The Original Research
of Mathematics), vol. 2(2).
Farida, Reisa, dan Triani Ratnawuri. 2016. Pengaruh Penggunaan Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kamampuan Berpikir (SPPKB) Terhadap Hasil
Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI Semester Genap SMK
Muhammadiyah 2 Metro T.P 2015/2016. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM
Metro, vol. 4(1).
Haudi. 2021. Strategi Pembelajaran. Solok: Insan Cendekia Mandiri.
Jusmawati, dan dkk. 2018. Strategi Belajar Mengajar. Makassar: Penerbit Artha
Mulia.
Mardianto. 2012. Psikologi Pendidikan: Landasan Bagi Pengembangan Strategi
Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.
Sari, Mia Zultrianti, dan dkk. 2022. Strategi Belajar Mengajar. Tasikmalaya:
Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia.
Suprihatin, Siti. 2019. Strategi Pembelajaran. Universitas Muhammadiyah.
Tohir, Ahmad. 2011. Metode SPPKB ( Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa.
Jurnal Education, vol. 6(1).

12

Anda mungkin juga menyukai