disusun Oleh:
MUHROYI, S.Pd.I
Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada Rasulullah
SAW yang telah membimbing umat manusia melalui lembaga pendidikan terbaik.
HARI AKHIR PADA SISWA KELAS XII MIPA 6 SMA NEGERI 2 BREBES TAHUN
PELAJARAN 2021/2022 " dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu,
1. Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
/ Ketua LPTK IAIN Ponorogo yang telah memberikan ijin serta dukungan secara
2. H. Mukhlison Effendi, M.Ag., selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK IAIN
Jember yang telah memberikan layanan dan fasilitas dalam menempuh kegiatan
3. Dra. Hj. Aries Fitriani, M.Pd. selaku dosen pengampu Lokakarya Penelitian
Tindakan Kelas yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan motivasi
4. Bpk. Drs. Muhammad Royani, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 2 Brebes
5. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2022 yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih belum sempurna
dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat
Penulis
DAFTAR ISI
Pendidikan Agama Islam menjadi salah satu mata pelajaran wajib bagi
seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Pendidikan Agama Islam dalam sistem
pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting karena melalui mata
pelajaran Pendidikan Agam Islam inilah siswa dapat mengetahui agama Islam lebih
jauh. Karena memiliki peran penting, maka dari itu perlu dilakukan inovasi dalam
pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar
mengajar di mana siswa akan merasa senang dan tidak merasa bosan dalam
saat ujian semata. Siswa tidak mencoba memahami materi yang diajarkan
Apabila seorang siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan gurunya, siswa
akan cenderung menghafal dan yang diketahui hanya lingkup yang dijelaskan saja.
Islam seharusnya adalah pemahaman yang bukan hanya teori, melainkan juga harus
aplikatif.
Pendapat Syekh Khalid di atas dapat diambil garis besar bahwa pendidikan
manusia pada puncak kemampuan akal. Menurut Syekh Khalid bahwa pendidikan
yang tidak hanya mampu menghafal materi saja, namun juga mampu memahami
Pada abad ke-21 ini dengan semakin majunya teknologi pasti diiringi
dipecahkan. Namun jika melihat para pemuda abad 21 ditengah kehidupan yang
hanya memikirkan masalah pribadi tanpa mau memikirkan masalah yang sedang
melanda umat manusia. Begitu pula dalam pembelajaran, banyak siswa yang sulit
ketika dituntut untuk berpikir mengkritisi suatu masalah atau menyelesaikan soal
Kejumudan dalam berpikir ini terjadi akibat siswa tidak terbiasa berpikir
(Muslimah, 2017)
untuk belajar agama karena proses pembelajaran yang kurang inovasi dan hanya
menggunakan metode pembelajaran yang monoton. Perserta didik kurang tertarik
dan termotovasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga materi kurang
Pendidikan Agama Islam, harus ada pembelajaran yang aktif, kreatif, menarik dan
atau mempertujukan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu
yang sedang dipelajari baik dalam bentuk tiruan maupun sebenarnya yang
dipertunjukan oleh guru atau sumber lain yang ahli dalam proses dalam topik
metode problem based learning adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan
membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dan pemahaman pelajaran yang
diajarkan oleh guru . Guru merupakan komponen dalam belajar mengajar dan
fakta yang diberikan oleh guru. seolah-olah guru sebagai sumber utama
pengetahuan.
pemahaman dan pengusaan materi pembelajran menjadi berkurang. Jika hal ini
dibiarkan terjadi terus menerus maka tidak bisa dipungkiri akan berpengaruh pada
hasil belajar siswa. Kerana kurangnya aktivitas belajar maka hasil belajar juga
Dalam hal ini sebenarnya para guru dituntut untuk memiliki kemampuan
untuk memilih dan mendesain program dan metode mengajar sehingga bisa
aktivitas sendiri.
Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru
dan tercermin dari hasil belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting
Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas dan hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran, guru sebagai tenaga pendidik perlu mencari atau
mengganti metode pembelajaran yang tepat untuk itu perlu dipilih metode
proses belajar mengajarnya harus menarik agar siswa termotivasi untuk belajar.
Diperlukan metode pembelajaran interaktif dimana guru yang pada saat ini
menggunakan metode ceramah dan lebih banyak memberikan peran kepada siswa
sebagai subjek belajar, guru mengutamakan proses dari pada hasil. Salah satu cara
ini siswa dituntut untuk dapat berfikir, memecahkan masalah dan belajar untuk
Dari hasil saat observasi mengajar di kelas XII Mipa 6 SMA 2 Negeri
Brebes diperoleh bahwa rata-rata hasil ulangan PAI masih tergolong rendah karena
rata-rata siswa belum mencapai taraf ketuntasan yaitu kurang dari KBM 75
sehingga masih diperlukan perbaikan. Hasil belajar pada kelas lain cenderung lebih
bagus dari kelas ini. Penulis berpikir ada sesuatu yang menjadi penyebab di kelas
ini sehingga hasil belajarnya masih rendah di bandingkan dengan kelas lain. Oleh
karena itu penulis tertantang meneliti kelas ini agar dapat menemukan masalahnya
Based Learning terhadap Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Beriman Kepada Hari
Akhir pada Siswa Kelas XII Mipa 6 SMA Negeri 2 Brebes Tahun Pelajaran 2021/2022 ”.
B. Rumusan Masalah
adalah apakah penerapan metode problem based learning dapat meningkatkan hasil
belajar PAI pada siswa kelas XII mipa 6 SMA Negeri 2 brebes tahun pelajaran
2021/2022
C. Cara Pemecahan Masalah
Proses belajar mengajar menggunakan metode ceramah yang selama ini digunakan,
ternyata memiliki kelemahan sehingga hasil belajar siswa di kelas mipa 6 masih
rendah. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran PAI di
Dalam hal ini siswa dituntut untuk dapat berfikir, memecahkan masalah dan belajar
D. Tujuan Penelitian
belajar PAI pada siswa kelas XII mipa 6 SMA Negeri 2 brebes tahun pelajaran
2021/2022.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru.
2. Bagi siswa
pembelajaran PAI
b. Meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PAI
3. Bagi Sekolah
F. Definisi Istilah
dalam menyusun penelitian ini, maka penulis memberikan penegasan maksud dan
2. Hasil Belajar
kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang
disebabkan oleh pengalaman dan bukan hanya salah satu aspek potensi saja.
Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh suatu hasil
Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sebatas mana siswa dapat memahami
serta mengerti materi tersebut.
menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil
KAJIAN PUSTAKA
2014)
Dari pendapat diatas dapat ditarik garis besar bahwa model pembelajaran
a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu
dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih
4) sistem pendukung
tersebut meliputi:
2014)
3)
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk
(Rusman, 2016).
Menurut Howard dan Kelson dalam Taufik Amir (2010: 21) menyatakan
bahwa yang dimaksud Problem Based Learning (PBL) adalah kurikulum dan
mahir dalam memecahkan masalah dan memiliki strategi belajar sendiri serta
sehari-hari.
bahwa PBL adalah metode intruksional yang menantang siswa agar “belajar
untuk belajar” bekerja sama dalam kelompok mencari solusi dalam masalah
serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL
mempersiapkan peserta didik untuk kritis dan analitis dan untuk mencari serta
kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang. PBL dapat
ditingkatkan karena tantangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan
datang akan semakin komplek dan mennuntut setiap orang secara individual
mengerjakan tugas.
pemecahan masalah.
yaitu:
orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori
pengetahuan sendiri.
dicapai.
b. Langkah-langkah pembelajaran
masalah.
dengan temannya.
5) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
4. Hasil belajar
Menurut Fathoni Toto (2011: 14), yang dimaksud dengan hasil belajar
peserta didik dan guru agar dapat melakukan perbaikan dan peningkatan
kualitas pembelajaran.
Sedangkan menurut Gagne dan Brigs dalam Winkel (2004: 75), terdapat 5
skill); (2) strategi kognitif (cognitve strategies); (3) informasi verbal (verbal
information); (4) ketrampilan motorik (motor skill); dan (5) sikap (attitudes).
sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati
B. Kajian Terdahulu
Belajar Siswa Kelas Xii Ips -1 Sma Negeri 5 Kota Ternate Tahun Pelajaran 2017-
Learning (PBL) dalam pembelajaran agama Islam pada siswa kelas XII IPS-1
dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu,
Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil
40,62% yang tuntas, dan belum tuntas mencapai 59,37 %. Setelah dilaksanakan
Meningkatkan Berfikir Kritis Siswa pada Pembelajaran PAI di Kelas XII IPA
1. Model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran PAI dan Budi
kritis, hal ini ditunjukkan dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai
17,64% pada pra siklus 58, 82% pada siklus I dan 88,23% pada siklus II.
meningkatkan hasil belajar siswa, dan penelitian kedua bahwa PBL mampu
C. Variabel Penelitian
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2012)
Variabel Penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu Variabel
a. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini meliputi metode problem based learning
b. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII
D. Hipotesis Tindakan
memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2011:
63). Hipotesis dalam penelitian ini bukan hipotesis perbedaan atau hubungan,
melainkan hipotesis tindakan. Rumusaan hipotesis tindakan memuat tindakan yang
Jadi suatu hipotesis akan diterima jika disertai dengan fakta- fakta yang
membenarkan.
Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Beriman Kepada Hari Akhir pada Siswa Kelas XII
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dalam bentuk tindakan kelas yang senagaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
adalah penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan hasil belajar PAI materi
beriman kepada hari akhir melalui model pembelajaran problem based learning
pada siswa kelas XII mipa 6 SMA Negeri 2 brebes untuk mengikatkan hasil
belajarnya.
bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII mipa 6 Tahun
Pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan
21 siswa perempuan
C. Prosedur Penelitian
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan
penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut (Arikunto dkk, 2007: 16).
1. Siklus I
a) PerencanaanTindakan
hari Akhir.
pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan
c) Pengamatan
d) Refleksi
2. Siklus II
siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil refleksi
a. Perencanaan Tindakan
2) Menyusun perencanaanpembelajaran.
akhir siklus.
b. Pelaksanaan Tindakan
jelas.
c. Pengamatan
d. Refleksi
Setelah akhir dari siklus yang terakhir diharapkan Metode Problem Based
Learning ini dapat meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dalam
D. Pengumpulan Data
yang lain saling melengkapi. Adapun metode yang penulis gunakan adalah:
1. Metode Observasi
penelitian.
b. Mengamati aktivitas peserta didik pada siklus awal sampai siklus akhir
c. Metode Dokumentas
dengan letak sekolah SMA Negeri 2 Brebes, jumlah guru, absensi kelas
untuk mengetahui data siswa kelas XII MIPA 6 , daftar nilai siswa kelas
d. Metode Tes
Penulis mengadakan tes yaitu pre-tes dan post-tes dalam setiap siklus yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Metode tes bertujuan untuk mengukur
Kerja Peserta Didik, Lembar Observasi Peserta Didik dan Lembar Observasi Guru.
F. Analisis Data
meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XII Mipa 6 di SMA negeri 2
Brebes. Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka untuk
mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik seperti apa yang
dideskripsikan.
(KBM)
peserta didik.
Dan untuk mengetahui hasil observasi pada penelitian perlu dianalisis guna
penskroran skala likert sebagai berikut: kategori 5 adalah kategori sangat baik (SB),
skor 4 kategori baik (B), skor 3 kategori cukup baik (CB), skor 2 kategori kurang
baik (KB), dan skor 1 kategori tidak baik (TB). Analisis lembar observasi dengan
rumus:
∑𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥100%
𝑃 = ∑𝑎𝑘𝑡𝑎𝑎𝑣𝑎𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑥
∑𝑝𝑜𝑎𝑎𝑛𝑡
Keterangan:
∑𝑠𝑘𝑜𝑟 : Jumlah aktivitas skor yang diperoleh
∑𝑎𝑘𝑡𝑎𝑎𝑣𝑎𝑎𝑡𝑎𝑠 : Jumlah aktivitas yang dilakukan
∑𝑝𝑜𝑎𝑎𝑛𝑡 : Nilai skor tertinggi
Dan untuk menganalisis hasil observasi siswa yaitu dengan cara
menjumlahkan semua ceklist yang diperoleh kemudian dinilai dengan
munggunakan kriteria sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan tidak baik.
Adapun untuk memudahkan dalam penafsiran data yang diperoleh maka
penulis menggunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 1
Kriteria Penafsiran Data Angket, Observasi dan Tes
Prosentasi Penafsiran
80%-100% Sangat baik
60%-79% Baik
40%-59% Cukup baik
20%-39% Kurangbaik
0%-19% Tidakbaik
(Suharsimi Arikunto, 2006: 167)
Sedangkan untuk analisis hasil belajar siswa, peneliti menjumlahkan nilai
yang diperoleh siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti tes
sehingga diperoleh nilai rata-rata. Adapun rumus untuk menentukan nilai rata-rata
adalah sebagai berikut:
∑𝑋𝑋
𝐗𝐗 = ∑𝑁
Keterangan:
X= Nilai rata-rata
∑𝑋𝑋= Jumlah semua nilai siswa
∑𝑁 = Jumlah siswa
(Sudjana, 2005:67)
Sedangkan untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar menggunakan
rumus sebagai berikut:
P =
∑𝑠𝑎𝑎𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑠𝑠𝑎 x100%
∑𝑠𝑠𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑎𝑎𝑠𝑤𝑎
G. Indikator Keberhasilan
tarjet yang telah ditentukan ditandai dengan peningkatan hasil belajar adalah 75%
dari 35 siswa kelas XI I mipa 6 SMA Negeri 2 Brebes mencapai nilai dengan KKM
H. Sistematika Penulisan
BAB III: Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini peneliti akan menguraikan
proses pelaksanaan penelitian yang dimulai dari siklus awal hingga akhir.
I. Tim Peneliti
No Nama Tugas
1 Muhroyi, S.Pd.I Guru & Peneliti
2 Siti Khosiah. S.Pd.I Observer
3 Puriana Norhidayati, S.Pd.I Observer
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Taufik (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Kencana Prenada Grup
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2014),
Syeikh Khalid bin Abdurrahman Al’-Akk, Cara Islam Mendidik Anak (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2006)