Dosen Pembimbing:
Dalam kesempatan ini, Kami mengucapkan terima lasih yang ditujukan kepada:
1. Bapak ,selaku Dosen Pembimbing kami yang telah memberikan bimbingan dan
arahannya dalam menyelesaikan makalah ini, dan
2. Semua pihak yang telah berpatisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh seba itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak, untuk memperbaiki segala kekurangannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, dan apabila ada perkataan yang kurang berkenan,
kami mohon maaf.
Kelompok 4 `
2
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................... 2
DAFTAR ISI .............................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN
5
2.3. Macam-Macam Strategi Pembelajaran IPS Sd Kelasawal
a. Pembelajaran Kemampuan Berpikir
Penanaman konsep merupakan penunjang kemampuan berpikir siswa,Konsep
merupakan keadaan lingkungan ( abstraksi ) dari kesamaan dari jumlah benda atau
fenomena. Contoh konsep yakni tanah, sungai, gunung, uang, cuaca dan lain-lain.
Pengajaran konsep mengembangkan kemampuan kognitif dari yang terendah
sampai tingkat tinggi
Pengajaran konsep dapat dilakukan melalui dua pendekatan:
Pendekatan induktif dilakukan dengan mengkaji fenomena- fenomena sosial untuk
mendapatkan informasi yang selanjutnya dikembangkan menjadi fakta. Fakta-fakta
tersebut dirangkai sehingga menunjukkan adanya suatu kategori atau kesamaan
tertentu.
Pendekatan deduktif pengajaran dimulai dengan pemberian konsep dan diteruskan
untuk menemukan fakta-fakta yang menjadi bagian konsep .
Pembelajaran kemampuan berpikir termasuk juga didalamnya yaitu suatu kajian terhadap
peristiwa, kejadian, fenomena atau situasi ( studu kasus) tertentu yang terjadi di tempat
tertentu dan berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan manusia di masa lalu, masa kini
atau masa yang akan datang (S. Hamid Hasan, 1996:192). Sebuah peristiwa dapat dikatakan
sebuah kasus atau kejadian karena peristiwa itu unik serta terbatas pada waktu dan tempat
terjadinya peristiwa tersebut dan tidak terulang di tempat yang lain. Contohnya, peristiwa
kelahiran.
Isu Kontroversial merupakan pembelajaran kemampuan berpikir bagi siswa, yang mana
Muessig (S. Hamid Hassan, 1996:202) menyatakan bahwa isu kontroversial adalah sesuatu
yang mudah diterima oleh seseorang atau kelompok tetapi juga mudah ditolak oleh orang atau
kelompok lain. Isu kontroversial lahir dari perbedaan pendapat dan isu kontroversial pun
mengakibatkan perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat muncul dari perbedaan pandangan
seseorang terhadap sebuah fakta.
c. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif pembelajaran yang menghendaki siswa belajar secara bersama-
sama, saling membatu satu sama lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam
kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Pembelajaran Nilai
Bermain Peran
Suatu proses belajar di mana siswa melakukan sesuatu yang dilakukan orang lain (S.Hamid
Hasan, 1996: 265). Dalam proses belajar bermain peran siswa diajak untuk berpikir, berperan,
dan bertindak bukan sebagai dirinya tetapi sebagai orang lain.
Sosio Drama
Ada perbedaan antara sosio drama dengan bermain peran yakni bermain peran lebih luas
ruang lingkupnya sedangkan drama sosial membatasi pada permasalahan yang menyangkut
aspek sosial dalam masyarakat. Perbedaan yang kedua yakni dalam penentuan peran. Dalam
sosio drama sebuah peran dapat ditentukan secara langsung setelah sebuah permasalahan
sosial dibahas oleh guru di dalam kelas. Peran yang dimainkan oleh siswa tidak memerlukan
persiapan khusus seperti dalam bermain peran. Dalam sosio drama reaksi spontan siswa dalam
memainkan peran lebih diutamakan sehingga apa yang dikemukakan siswa sebagai pemegang
peran akan berbeda dengan yang aslinya.
i.
7
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan oleh setiap guru karena terdapat kegiatan-kegiatan
yang dapat digunakan dan dimanfaatkan serta tersusun untuk mencapai tujuan. Tiap proses
belajar memiliki strategi pembelajaran tertentu. Gunanya adalah agar peserta belajar dapat
mengikuti proses belajar demikian pula sehingga mampu mencapai manfaat belajar
maksimun.
Seorang guru bisa menggunakan berbagai bentuk strategi yang digunakan agar siswa tidak
terasa merasa bosan pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga kelas akan
terasa lebih hidup dan menyenangkan.
3.2 Penutup
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar nantinya dapat bermanfaat untuk para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dede Rosyada, Paradigms Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam
penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2004,
Setyono, Drs. Hendro Ari, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Penerbit PT Prestasi Pustakarya,
Jakarta, Th.2011)
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/strategipembelajaransdkelasrendah