Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS DAN

MATEMATIKA AUD

Disusun untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah

Pengenalan Sains dan Matematika AUD

Oleh :

Aidila Syafitri

022030089

Dosen Pengampu : Hestika Dewi Sitepu, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARAFAH

DELI SERDANG-SUMATERA UTARA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalahyang
berjudul “Strategi dan Model Pembelajaran Sains dan Matematika
AUD” ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Pengenalan
Sains Dan Matematika AUD ustadzah Hestika Dewi Sitepu, M.Pd.

Saya berharap, dengan membaca makalahini dapat memberi manfaat


bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
Strategi dan Model Pembelajaran Sains dan Matematika AUD. Dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan,
untuk itu saya menerima kritik dan sarannya dari para pembaca. Akhir kata
saya ucapkan terimakasih semoga ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
atar Belakang.......................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................2
Tujuan Penulisan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4
PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MODEL PEMBELAJARAN..............4
STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI.........................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................12
KESIMPULAN......................................................................................................12
SARAN................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
lemahnya proses pembelajaran.Dalam proses pembelajaran, anak
kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Proses pembelajaran di dalam kelas di arahkan kepada
kemampuan anak untuk menghafal informasi ; otak anak dipaksa
untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa di tuntut
untuk memahami informasi yang di ingatnya untuk
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.Akibatnya
Ketika anak didik kita lulus dari kehidupan sekolah, mereka pintar
secarateoritis,akan tetapi mereka miskin aplikasi.
Untuk mengaplikasikan hasil belajar,guru sebagai pendorong
utama dan pelaksana kegiatan belajar, harus memiliki kemampuan
mengembangkan strategi pembelajaran (Jansen, 2010). Suasana
dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya melalui aktifitas belajar yang
lebih aplikatif.Pembelajaran bagi anak usia dini, lebih banyak
aktifitas uji coba, bermain sosial seperti halnya bermain peran,dan
kegiatan stimulatiflainnya.

Peran guru sangat menentukan dalam kegiatan pembelajaran,


karena guru merupakan motivator dan penyampai ilmu
pengetahuan atau informasi kepada anak didik sehingga anak didik
mendapatkan pengalaman dan pengayaan dirinya sendiri. Untuk
memberikan pengayaan kepada anak didik, sebaiknya guru harus
mempunyai langkah yang tepat agar pembelajaran mencapai hasil
yang diharapkan.

Guru sebagais umber belajar merupakan kunci utama atas

1
keberhasilan anak didik sebagai pembelajar.Peranguru sangat penting
karena berkaitan erat dengan penguasaan materi belajar atau
kurikulum pada umumnya. Apapun yang ditanyakan anak didik
tentang materi belajar, guru harus memiliki keyakinan untuk
menjawabnya sehingga anak didik dapat memperoleh informasi yang
memadai.Oleh karena itu, strategi pembelajaran sangat dibutuhkan
agarproses belajar mengajar dapat tercapai dengan optimal sesuai
dengan yang direncanakan. Pendidik sebagai orang terdekat dengan
kehidupan anak di luar lingkungan keluarga memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan anak.Oleh karena itu, mengenali dan memahami sifat anak
merupakan bekal yang sangat berharga bagi pendidik agar dapat
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi dan
metode yang tepat dalam setiap kegiatan belajar(bermain) yang di
selenggarakan, sesuai dengan usia, tahap, perkembangan,
kebutuhan, minat belajar anak.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah :
1) Apakah yang di maksud dengan definisi strategi dan
model pembelajaran ?
2) Bagaimana penerapan startegi pembelajaran sains
untuk anak AUD usia prasekolah dan sekolah dasar
awal ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1) Untuk mengetahui definisi strategi dan model
pembelajaran

2
2) Untuk mengetahui cara penerapan strategi
pembelajaran sains untuk anak AUD usia
prasekolah dan sekolah dasar awal

3
BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MODEL


PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid
dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Strategi
pembelajaran adalah segala usaha guru untuk menerapkan berbagai
metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada
bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar
(Yaumi,2013).
Fadlillah(2012) mengemukakan strategi pembelajaran dapat di
artikan sebagai kegiatan merencanakan pembelajaran yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang harus dilakukan guru dan murid,
termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan
sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
AnitaYus(2011) menjelaskan pendekatan atau model pembelajaran
adalah:
Pola pembelajaran yang sistematis dan terukur yang didapatkan
melalui proses berpikir keras (hard thinking) dan pola tersebut
didukung oleh teori/asumsi serta kinerja refleksi yang kuat dan
mendalam dari penemu atau penciptanya. Seperangkat asumsi
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Contohnya
pendekatan Maria Montessori, BankStreet, HighScope,
ReggioEmilia, kurikulum kreatif, BCCT, dan pendekatan
PAUD lainnya.

4
Yaumi(2013) mengatakan metode pembelajaran adalah:
Cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal. Cara yang digunakan dalam
menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Cara agar peserta melakukan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Contohnya ceramah, tanyajawab,
menyanyi, bercerita, mendongeng, bermain peran, demonstrasi,
diskusi, dan sebagai

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI


Isjoni(2010) mengemukakan beberapa jenis strategi pembelajaran
untuk PAUD, antaralain:
1. Strategi pembelajaran langsung,
Yaitu materi pembelajaran di sajikan langsung pada anak
didik dan anak didik langsung mengolahnya, misalnya bermain
balok, puzzle, melukis dan lain-lain. Diharapkan anak didik
bekerja secara menyeluruh dan peranguruhanya sebagai fasilitator.
2. Strategi belajar individual,
Dilakukan oleh anak didik secara mandiri. Kecepatan,
kelambatan dan keberhasilan pembelajaran anak didik sangat
ditentukan oleh masing-masing individu anak yang bersangkutan.
3. Strategi belajar kelompok,
Secara beregu. Bentuk belajar kelompok bisa dalam
pembelajaran kelompok besar, dan kelompok kecil.
Strategi kelompok tidak memperhatikan
Kecepatan belajar individual karena setiap individu dianggap
sama.

5
Oleh karena itu belajar kelompok dapat terjadi pada anak didik
yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh anak
didik yang kemampuannya biasa-biasa saja. Strategi
pembelajaran kelompok dapat dikatakan strategi pembelajaran
deduktif dan induktif.
4. Strategi pembelajaran deduktif
Adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan
mempelajari konsep-konsep, kemudian dicari kesimpulan dan
ilustrasi dari yang abstrak menuju ke hal yang kongkret. Strate
gini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus.
5. Strategi induktif,
Bahan yang dipelajari di mulai dari hal-hal yang konkret
kemudian secara perlahan anak didik dihadapkan pada materi
yang cukup rumit, strategi ini dinamakan strategi pembelajaran
dari khusus ke umum.
Model Pendekatan Pembelajaran Berpusat Pada Anak
Anita Yus (2012) mengemukakan
Model-model pembelajaran yang berpusat pada anak yang
sudah dikenal dan dilaksanakan oleh masyarakat di antaranya
adalah sebagai berikut:
i. Model Pendekatan Montessori
Pendekatan Montessori menggunakan bahan-bahan yang
dapat di mainkan anak, namun di dalam pendekatan ini tidak
memberikan anak dibawah 6 tahun untuk berfantasi. Padahal
jika seorang anak bermain, maka salah satu unsur bermain
adalah berfantasi (berpura-pura). Dengan demikian di dalam
pendekatan ini anak tidak bisa bermain secara bebas, tetapi
sangat terstruktur sehingga imajinasinyatidak berkembang.

6
Pengaruh guru untuk memberikan mainan yang sudah
terpola dan berurutan secara ketat membatasi kreativitas anak
dalam mengeksplorasi mainannya. Dengan anak belajar secara
mandiri, maka kesempatan anak untuk berinteraksi dengan
teman sangat terbatas.
i. Model Pendekatan Bank Street
Pendekatan Bank Street memiliki unsur-unsur,yaitu:
a. Menekankan pada bermain
b. Anak aktif dalam mengkonstruksi
Pemahaman mereka tentang dunia, melalui interaksi dengan
benda-benda dan lingkungannya.
c. Mempertimbangkan anak secara keseluruhan
d. Melibatkan orangtua dan membangun komunikasi dengan
orangtua.
e. Peranan guru sebagai pengamat dan fasilitator pembelajaran
Catatan tentang Model Pendekatan Bank Street
Apa potensi yang ada pada diri manusia-anak, guru, dan diri
kita sendiri-apakah kita ingin melihat perkembangannya?
a. Kebahagiaan hidup yang diperoleh didunia menggunakan lima
panca indera
b. Kehidupan keinginntahuan intelektual menjadikan dunia
sebagai laboratorium yang menarik dan mendorong orang
untuk belajar sepanjang hayat.
c. Fleksibilitas terhadap perubahan dan mampu menyesuaikan diri
terhadap perubahan.
d. Semangat kerja,tidakdirundung ketakutan dan efisien, dalam
dunia dengan kebutuhan baru, permasalahan baru dan ide-ide
baru.

7
e. Keberanian dikombinasikan dengan kearifan dalam
menentukan kebijakan terhadap orang lainnya.
f. Sensitivitas, tidak hanya pada peraturan yang bersifat formal
tetapi bagi dirinya sebagai manusia lainnya memandang
kehidupan yang baik melalui kajian dirinya sendiri.
g. Menumbuhkan kehidupan demokratis, baik di sekolah maupun
di luar sekolah sebagai suatu konsep yang paling baik untuk
meningkatkan konsep tentang demokrasi
h. Semua falsafah memerlukan standard etikadan sikap
ilmiah.Kerja kita berdasarkan kepada falsafah bahwa manusia
dapat meningkatkan kemasyarakatan yang diciptakan.
6. Model pendekatan High/Scope
Pada prinsipnya ada beberapa prinsip dasar dari pendekatan
High/Scope:
a. Berdasarkan teori konstruktif Piaget
b. Mementingkan pembelajaran aktif
a. Mementingkan benda-benda yang dapat di manipulasi
b. Adanya peranan orang dewasa didalam memfokuskan
perhatian anak dan penggunaan bahasa dalam pembelajaran
c. Menekankan pada pilihan dan kegiatan di dalam sentra
d. Mementingkan pengamatan dan penilaian (assessment)
7. Model Pendekatan Kurikulum Kreatif Prinsip-prinsip kurikulum
kreatif adalah:
a. Konsepnya berdasarkan riset dan teori.
b. Peranan aktif dari anak sangat dominan pada saat bermain
dan bereksplorasi
c. Menekankan pada kualitas bahan-bahan dan pengaturan
lingkungan pembelajaran

8
d. Fokus pada pengamatan dan penilaian agar dapat mencapai
tujuan perkembanganan secara menyeluruh
e. Mementingkan hubungan dengan keluarga dan antara anak
dan guru.
8. Model Pendekatan Regio Emillia
Model pendekatan pembelajaran Regio Emillia sangat
mengutamakan pada kebutuhan anak dan didukung oleh
masyarakat (orangtua), dan lembaga PAUD.
Pendekatan Regio Emillia sangat focus terhadap
perkembangan anak oleh karena setiap anak perlu diberikan
kesempatan untuk mengembangkan seluruh kemampuan dan
potensi yang dimilikinya agar kecerdasaran anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal.
Peran masyarakat (orangtua) wajib mendukung secara
penuh di setiap kegiatan yang dilakukan anak baik disekolah
maupun dirumah. Bahkan orang tua terlibat untuk
merencanakan program kegiatan yang disusun oleh lembaga
PAUD.
Peran Guru sebagai fasilitator dan motivator sangat
penting dalam mendorong dan menyediakan berbagai fasilitas
belajar yang diperlukan anak.
Hasil kegiatan anak di dokumentasikan dalam bentuk
buku atau fortofolio. Model Pendekatan Regio Emillia sangat
menekankan bahwa apa yang dilakukan anak sekecil apapun
Merupakan hasil pemikiran anak yang
Luar biasa dan harus dihargai, karena pengalaman anak adalah
penguatan untuk karya-karyanya dikemudian hari.

9
Penerapan stategi pembelajaran sains untuk anak usia prasekolah dan
sekolah dasar awal
Penerapan strategi pembelajran sains pada anak dilakukan untuk
menumbuhkan rasa ingin tau yang tinggi, kritis dan kratif. Pembelajaran
sains pada anak lebih menekankan kepada anak bahwa sains adalah hal yang
menyenangkan dan sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka.
Dengan melakukan suatu eksperimen bersama anak, anak mengenal konsep
sains tidak hanya sebatas teori tetapi sekaligus mengajak anak berfikir
dengan mengutarakan pertanyaan apa, bagaimana, dan mengapa sehingga
anak dapat menjawabnya sendiri melalui kegiatan eksperimen yang mereka
lakukan. Dasar penerapan strategi pembelajaran sains pada anak adalah
karateristik belajar anak dan karateristik anak usia prasekolah dan sekolah
dasar awal.. Karakteristik anak usia prasekolah dan sekolah dasar awal.
menurut jean piaget, anak adalah seorang pengkontruksi
yaitu seorang penjelajah yang aktif, selalu ingin tahu, selalu menjawab,
selalu menjawab tantangan ssuai dengan interprestasi tentang ciri ciri yang
esensial sesuai yang ditampilkan oleh lingkungan. sedangkan, karakteristik
belajar anak menurut Masitoh dkk. (2009) adalah
1.Anak belajar melalui bermain
2.Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya
3.Anak belajar secara ilmiah
4.Anak paling baik jika apa yaang dipelajarinya mempertimbangkan
keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, menarik, dan fungsional.
Kaitannya dengan program pembelajaran sains untuk anak usia prasekolah
dan sekolah dasar awal., sains dapat dikembangkan menjadi tiga subtansi
yang mendasar, yaitu :

10
1.Sains sebagai suatu proses adalah metode untuk memperoleh
pengetahuan. Rangkaian proses yang dilakukan dalam kegiatan sains
tersebut, saat ini dikenal dengan sebutan metode keilmuwan atau metode
ilmiah
2. Sains sebagai suatu produk terdiri atas berbagai fakta, konsep, prinsip,
hukum dan teori.
3.Sains sebagai suatu sikap, atau di kenal dengan istilah sikap keilmuwan,
maksudnya adalah berbagai keyakinan, opini dan nilai nilai yang harus di
pertahankan oleh seorang ilmuan khususnya ketika mencari atau
mengembangkan pengetahuan baru. Dari uraian di atas dapat dipahami
pentingnya pembelajaran sains diberikan sejak masih anak usia prasekolah
dan sekolah dasar awal. untuk menanamkan sikap keilmuan. Pembelajaran
sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung.

11
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Untuk mengaplikasikan hasil belajar,guru sebagai pendorong
utama dan pelaksana kegiatan belajar, harus memiliki kemampuan
mengembangkan strategi pembelajaran. Suasana dan pembelajaran itu
diarahkan agar pesertadidik dapat mengembangkan potensi dirinya
melalui aktifitas belajar yang lebih aplikatif. Pembelajaran bagi anak
usiadini, lebih banyak aktifitas uji coba, bermain sosial sepertihalnya
bermainperan, dan kegiatan stimulatif lainnya.
Guru sebagai sumber belajar rmerupakan kunci utama atas
keberhasilan anak didik sebagai pembelajar. Peran guru sangat penting
karena berkaitan erat dengan penguasaan materi belajar atau kurikulum
pada umumnya. Apapun yang ditanyakan anak didik tentang materi
belajar, guru harus memiliki keyakinan untuk menjawabnya sehingga
anak didik dapat memperoleh informasi yang memadai. Oleh karenaitu,
strategi pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses belajar mengajar
dapat tercapai dengan optimal sesuai dengan yang direncanakan
Pendidik sebagai orang terdekat dengan kehidupan anak diluar
lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Oleh karena itu,
mengenali dan memahami sifat anak merupakan bekal yang sangat
berharga bagi pendidik agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan strategi dan metode yang tepat dalam setiap kegiatan
belajar (bermain) yang diselenggarakan, sesuai dengan usia, tahap
perkembangan, kebutuhan, minat belajar anak.
Strategi pembelajaran sains pada anak usia prasekolah dan sekolah dasar
awal. Dilakukan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi, kritis dan

12
kratif. Sains bagi anak-anak adalah segala sesuatu yang menakjubkan,
sesuatu yang di temukan dan dianggap menarik serta
memberi pengetahuan untuk merangsang dan menyelidikinya. Pengenalan
sains pada anak usia prasekolah dan sekolah dasar awal. harus sesuai dengan
tahapan umur dan perkembangannya. Pembelajaran sains pada anak usia
prasekolah dan sekolah dasar awal. dikemas semenarik mungkin untuk
meningkatkan keinginan belajar anak. Untuk
itu pembelajaran sains pada anak tidak hanya dilakukan didalam kelas saja
tetapi juga dapat memanfaakan lingkungan sekitar

SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa masih banyak
kekurangan didalamnya, hingga penulis berharap saran dari Dosen dan
teman-teman agar dapat memberikan sarannya agar makalah ini bisa lebih
sempurna lagi dan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA
Anita Yus. 2011. Model Pendidikan Anak UsiaDini.
Jakarta:KencanaPrenadamedia

Asmawatidkk.2009.PengelolaanKegiatanPengembangan Anak Usia


Dini. Jakarta:ModulUT

FadlillahMuhammad.2012.DesainPembelajaranPAUD.Jakarta:Ar-
RuzMedia

Isjoni,DrsM.Si,Ph.D.2010.ModelPembelajaran Anak Usia Dini.


Jakarta:Alfabeta

JensenEric,
(2010),GuruSuperdanSuperTeaching,EdisiKeempat,Indeks,Jakarta
.
Mutiah Diana. 2010. Psikologi Bermain AnakUsiaDini.Jakarta:Kencana

Nurani Yuliani Sujiono.2009.Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini.


Jakarta:Indeks.

SanjayaWina.2006.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar


Proses Pendidikan. Jakarta:Prenada.

Yaumi Muhammad. 2013.

14
Prinsip-prinsip Desain
Pembelajaran.
Jakarta: Kencana

Suyono dan hartanto. 2011.


Belajar dan Pembelajaran
. Surabaya: Rosda. Hapidin. 2006.

Model Model Pendidikan Untuk Anak usia prasekolah dan sekolah dasar
awal.
. Jakarta: Ghiyats alfiani press
Fadlillah, Muhammad. 2012.
Desain Pembelajaran PAUD: tinjauan teoritik dan praktik.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Nurani, Yuliana. 2011.
Konsep Dasar Pendidikan Anak usia prasekolah dan sekolah dasar
awal. . Jakarta: Indeks Yulianti, Dwi. 2010.

Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak Kanak . Jakarta: Indeks


Nugraha, Ali. 2005.
Pengembangan pembelajaran sains pada anak usia prasekolah dan
sekolah dasar awal.
. Jakarta: Depdiknas

15
16

Anda mungkin juga menyukai