Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah perencanaan dan strategi pembelajaran
anak usia dini
Dosen Pengampu :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jenis – Jenis Strategi
Pembelajaran Umum dan Strategi Pembelajaran Khusus”. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Perencanaan dan Strategi
Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan Perencanaan dan Strategi Pembelajaran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Umum & Khusus ...................... 14
3.2 Saran..................................................................................................................... 16
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1) Untuk menjelaskan jenis-jenis strategi pembelajaran umum anak usia dini
2) Untuk menjelaskan jenis-jenis strategi pembelajaran khusus anak usia dini
3) Untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran umum dan
khusus
2
BAB 2
PEMBAHASAN
1
Etin Solihatin, Strategi Pembelajaran PPKN, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)
2
Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
3
memilih strategi pembelajaran. Dengan kata lain, kita perlu memilih strategi pembelajaran
yang memadai yang dapat memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan
standar kompetensi yang telah ditentukan. Namun tidaklah mudah untuk memilih strategi,
terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran.
Ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pemilihan atau menetukan strategi
pembelajaran adalah faktor-faktor belajar (learning factors), lingkungan belajar (learning
invirontment), dan besar kecilnya kelompok belajar Dari aspek faktor-faktor belajar yang perlu
diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran meliputi: rangsangan (stimulans) atau
metode penyampaian materi pelajaran, reaksi, jawaban (response) siswa terhadap rangsang
tersebut, dan umpan balik (feed back) yang diberikan kepada siswa untuk memberitahukan
tepat tidaknya response atau jawaban siswa 3.
Menurut teori “Stimulus Response” dalam proses belajar mengajar, setiap siswa diberi
rangsang yang menghendaki jawaban tertentu. Selanjutnya siswa mendapatkan umpan balik
terhadap benar tidaknya respon tersebut. Stimulus tersebut berupa pengalaman atau kejadian
tertentu yang disampaikan kepada siswa untuk merangsang pikiran hingga siswa berbuat
seperti yang diharapkan. Dari aspek lingkungan belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih
strategi pembelajaran ialah menentukan lingkungan belajar (instructional setting). Tata letak,
tata ruang (setting) di sini meliputi ruang kelas, ruang laboratorium, studi independen dipusat
sumber belajar, magang, atau kerja praktik. Selanjutnya, dari aspek besar kecilnya kelompok
belajar yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran yaitu bila materi
tertentu lebih berhasil dipelajari secara berkelompok, maka strategi yang tepat adalah dengan
menggunakan kelompok. Sebaliknya bila suatu materi lebih baik bila dipelajari secara sendiri-
sendiri (individual), maka strategi pembelajaran individual (individual learning) akan tepat.
Dalam pembelajaran individual kendali belajar, misalnya waktu belajar (kapan mulai, kapan
selesai) ditentukan oleh siswa. Hal ini berbeda dengan strategi pembelajaran klasikal di ruang
kelas. Dalam pembelajaran secara klasikal, siswa tidak mempunyai wewenang untuk
menentukan sendiri-sendiri waktu untuk belajar, sebab semua kegiatan sudah dijadwalkan
secara pasti
Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, sebelum menentukkan strategi
pembelajaran. Pertimbangan–pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut :
3
Abdul Gafur, Desain Pembelajaran, (Penerbit Ombak : Yogyakarta, 2012)
4
a) Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memilih
strategi pembelajaran yang sesui, perlu diperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Pertanyaan–pertanyaan yang dapat diajukan terkait dengan pertimbangan yang
berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut 4 :
1. Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik ?
2. Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah
tingkat tinggi atau rendah ?
3. Apakah untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan ketrampilan akademis ?
b) Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran. Bahan atau
materi yang dikembangkan dalam pembelajaran dapat berupa fakta, konsep, hokum,
dan teori. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat terkait dengan materi
pembelajaran yang akan disampaikan, dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut :
1. Apakah materi pelajaran tersebut berupa fakta, konsep, hokum atau teori
tertentu?
2. Apakah untuk mepelajari materi pembelajaran tersebut memerlukan
persyaratan tertentu ataukah tidak?
3. Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajri materi tersebut ?
c) Pertimbangan dari sudut siswa. Karakteristik siswa juga menentukan strategi
pembelajaran yang akan dipilih. Siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda sesuai
dengan karakteristik dan latar belakang masing-masing. Pertanyaanpertanyaan yang
dapat diajukkan sebagai pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan tingkat kematangan
siswa?
2. Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi
siswa?
3. Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan gaya belajar siswa?
d) Pertimbangan–pertimbangan lainnya.
4
Mukhammad Murdiono, Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Portofolio, (Yogyakarta: Ombak,
2012)
5
1. Selain ketiga pertimbangan yang telah disebutkan, ada pertimbangan lain yang
perlu diperhatikan Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu
strategi saja?
2. Apakah strategi yang diterapkan dianggap sebagai satu–satunya strategi yang
dapat digunakan?
3. Apakah strategi itu memiliki nilai afektivitas dan efisiensi?
5
Kostelnik, et.al, Developmentally Appropriate Curriculum, (Ohio: Merrill an imprint of Prentice Hall, 1999)
6
b) Mempersiapkan Isyarat Lingkungan
Beberapa contoh kegiatan dalam mempersiapkan isyarat lingkungan adalah:
Sebuah gambar orang yang sedang mencuci tangan yang dipampang di ruang
makan, menunjukan bahwa anak harus mencuci tangan dulu sebelum dan sesudah
makan.
Gambar anak yang sedang memakai celemek di area seni lukis, menunjukan bahwa
anak-anak harus memakai celemek jika akan melakukan kegiatan melukis.
Di area computer misalnya anak dapat meyalakan dan mematikan computer sendiri
dengan melihat tanda atau gambar yang menunjukan tahapan-tahapan yangbtepat
untuk menyalakan dan mematikan computer tersebut.
c) Analisis Tugas
Analisis tugas dalam pembelajaran maksudnya adalah menjabarkan suatu tugas
tertentu menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau khusus dan operasional sehingga
mudah dipahami dan dilaksanakan oleh anak. Contoh, guru mengharapkan anak Taman
Kanak-kanak dapat menata meja makan. Untuk merealisasikan terlaksananya tugas itu,
guru menjabarkan tugas ke dalam tahapan sederhana sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan yang hendak dicapai, yaitu mampu menata meja makan.
2) Menjelaskan susunan seperti apa yang diharapkan .
3) Menunjukan keterampilan yang perlu dilibatkan dalam tahapan-tahapan tersebut,
misalnya keterampilan:
Menutup meja makan dengan taplak
Mengeluarkan alat-alat makan dari lemari
Menyimpak piring diatas meja sesuai dengan yang akan ditempati setiap orang
Menyimpan sendok disebelah kanan piring dan garpu di sebelah kiri piring.
Memperlihatkan keterampilan yang perlu diketahui anak. Misalnya,
bagaimana cara menyimpan piring, bagaimana menyimpan sendok dan garpu.
4) Menentukan bagian pertama yang akan diajarkan pada anak 6.
6
Masitoh, dkk, ( Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005)
7
d) Bantuan Orang Yang Lebih Berpengalaman (Scaffoling)
Scaffolding adalah proses pemberian bantuan dari orang yang lebih
berpengalaman yang dilakukan secara bertahap untuk mempermudah anak dalam
belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. Yang dimaksud dengan orang yangt
lebih berpengalaman disini bisa orang dewasa, bisa juga anak yang usianya lebih tua
atau teman sebaya yang berpengalamannya lebih dari anak yang bersangkutan.
e) Praktek Terbimbing
Rudi seorang anak taman kanak-kanak berusia empat tahun selalu bermain di
area puzzle setiap harinya. Pada awalnya Rudi sangat menyukai puzzle tentang buah-
buahan yang sangat sederhana, kepingan-kepingannya hanya lima buah. Sejak itu
kemudian dia beralih ke jenis puzzle lain yang kepingan-kepingannya lebih banyak dari
yang pernah dibuatnya yaitu puzzle tentang mobil bis. Kadang-kadang dia mencoba
untuk memasang puzzle itu sendiri, kadang-kadang dengan temannya dan kadang-
kadang dengan bantuan guru. Guru Rudi mendukungnya dengan menyediakan tempat,
dan menambah bahn-bahan untuk mengembangkan keterampilan membuat puzzle.
Guru juga memberikan tantangan dengan jenis puzzle yang berbeda dalam bentuk dan
tingkat kesulitannya. Melalui cara –cara seperti itu guru Rudi merencakan strategi
pembelajaran melalui praktek terbimbing.
f) Undangan/Ajakan
Undangan secara verbal sangat penting untuk memusatkan perhatian anak-anak
agar mau berpartisipasi dalam kegiatan yang akan dilakukan. Undangan atau ajakan
berfungsi sebagai cara untuk menggiring anak-anak agar mereka menggunakan
kesempatan yang diberikan guru untuk melakukan eksplorasi, atau berinteraksi dengan
anak-anak lain dan guru.
8
h) Refleksi Kata-kata
Refleksi kata-kata ( parapharase reflection ) adalah pernyataan yang
diungkapkan guru tentang sesuatu yang dikatakan anak-anak.
i) Contoh ( Modelling )
Anak-anak belajar banyak dengan cara meniru orang lain. Misalnya dengan
memperhatikan guru yangsedang menggunakan gunting,dengan melihat anak-anaklain
memegang sendok dan garpu ketika makan,dengan melihat temannya ketika
menggunakan alat bermain ayunan, dan sebagainya. Modelling membantu anak-anak
mempelajari perilaku-perilaku yang tepat.
j) Penghargaan Efektif
Penghargaan efektif adalah penghargaan spesifik atau khusus yang diberikan
kepada anak sesuai dengan perilaku yang ditujukkannya. Penghargaan ini dapat
diberikan dalam bentuk pujian,atau dorongan yang diberikan terhadap tingkah laku
positif yang diperlihatkan anak.
k) Menceritakan/Menjelaskan/Menginformasikan
Informasi tentang nama, fakta-fakta masa lalu, adat istiadat dapat dipelajari
melalui pewarisan social. Dalam kasus-kasus tertentu informasi penting dapat
disampaikan pada anak-anak secara langsung melalui komunikasi lisan maupun secara
tidak langsung melalui buku-buku, televisi atau teknologi computer.
l) Do-it-signal
Do-it-signal adalah arahan sederhana yang diberikan kepada anak agar dia mau
melakukan suatu tindakan, atau ajakan kepada anak-anak agar mereka dapat melakukan
sesuatu.
m) Tantangan
Tantangan adalah variasi do-it-signal. Tantangan ini memotivasi anak untuk
menciptakan pemecahan masalahnya sendiri dengan tugas-tugas yang diarahkan guru.
9
n) Pertanyaan
Pertanyaan adalah alat pengajar pokok yang dapat digunakan lembaga-lembaga
pendidikan anak usia dini. Pertanyaan efektif adalah pertanyaan yang dihubungkan
dengan tujuan yang akan dicapai anak, merangsang berpikir anak, dapat dipahami anak,
dan singkat. Pertanyaanyang memenuhi standar adalah yang paling memungkinkan
untuk mendapatkan perhatian dari anak dan membantu mereka belajar.
Agar guru dapat mengajukan pertanyaan yang tepat dan dapat direspon dengan
baik oleh anak-anak ada beberapa teknik sebagai berikut.
Ajukan hanya satu buah pertanyaan pada satu waktu. Rencanakan pertanyaan yang
dibuat secara cermat.
Berikan waktu yang cukup bagi anak-anak untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan
Ungkapkan beberapa pertanyaan Anda dalam bentuk do-it-signal.
Ajukan pertanyaan kepada seluruh anak, tidak hanya kepada anak secara individual.
Dengarkan secara cermat jawaban yang diberikan anak, hargailah mereka dengan
memberikan pujian.
Jika jawaban yang diberikan anak-anak ternyata salah atau kurang tepat, tindak
lanjuti dengan mengatakan sesuatu yang menyenangkan mereka.
Jika ada kesalah pahaman dari jawaban yang diberikan anak-anak, hargailah
jawaban mereka, kemudian berilah informasi yang lebih jelas dan tepat.
o) Kesenyapan
Kesenyapan merupakan salah satu cara untuk mendukung anak-anak belajar.
Kesenyapan merupakan suatu tanda kehangatan dan penghargaan yang ditunjukkan
guru terhadap anak.
10
Jenis-jenis strategi pembelajaran khusus tersebut adalah : 1) kegiatan eksplatori
(explatory activities), 2) penemuan terbimbing (guided discovery), 3) pemecahan masalah
(problem solving), 4) diskusi (discussion), 5) belajar kooperatif (cooperative learning), 6)
demonstrasi (demonstration), 7) pengajaran langsung (direct instruction).
a) Kegiatan Eksplatori
Tujuan dari penemuan terbimbing bagi anak-anak adalah agar anak-anak dapat
membuat hubungan dan membangun konsep melalui interaksi dengan benda dan manusia.
Penemuan terbimbing harus memusatkan perhatian pada prosees belajar anak bukan hasil
yang akan dicapainya. Peranan anak adalah membangun pengetahuan bagi dirinya sendiri,
membuat pilihan dan keputusan, melakukan percobaan, mengalami, memunculkan
pertanyaan dan menemukan jawabannya. Peranan guru adalah untuk menyediakan alat dan
informasi yang diperlukan, yang dapat mendukung kemajuan belajar anak melalui
pengembangan kemampuan yang berkaitan.
c) Pemecahan Masalah
11
Merumuskan hipotesis atau dugaan-dugaan sementara (memikirkan,
mengumpulkan informasi, membuat perkiraan yang di dasarkan pada pengalaman
dan meramalkan).
Melakukan eksperimen (menguji ide).
Menggambarkan kesimpulan.
Mengkomunikasikan hasil (mengemukakan apa yang terjadi, mencatat apa yang
terjadi, dan membuat perencanaan untuk eksperimen selanjutnya dengan suatu
hipotesis baru)..
d) Diskusi
Metode diskusi adalah salah satu fungsi strategi pembelajaran yang menunjukkan
interaksi timbal balik atau berbalas-balas antara guru dengan anak; guru berbicara kepada
anak; anak berbicara kepada guru, dan anak berbicara kepada anak lainnya.
Diskusi merupakan penggabungan dari strategi undangan, refleksi, pertanyaan, dan
pernyataan. Peran guru dalam strategi diskusi tidak membimbing percakapan anak-anak,
akan tetapi mendorong mereka untuk mengemukakan gagasannya sendiri, dan
mengomunikasikan serta mengembangkan gagasan tersebut secra lebih luas kepada orang
lain yaitu teman-teman atau gurunya.
e) Belajar Kooperatif
12
Anak-anak harus mempunyai kesempatan untuk merefleksikan proses dan hasil
kerja kelompoknya.
Menurut Harmin (1994) jumlah anggota dalam setiap kelompok hendaknya tidak lebih
dari tiga atau empat orang, karena jika lebih dari jumlah itu cenderung menghasilkan partisipasi
yang pasif. Kelompok dapat dibentuk melalui penugasan guru atau atas dasar pilihan anak-
anak sendiri, bergantung pada keinginan anak-anak dan kedaaan. Belajar kooperatif memiliki
manfaat sebagai berikut :
Meningkatkan perasaan dan harga diri yang positif serta meningkatkan ketrampilan
sosial anak.
Meningkatkan kemampuan anak dalam mengerjakan tugas kelompok.
Meningkatkan toleransi di antara anak.
Meningkatkan kemampuan berbicara, mengambil prakarsa, membuat pilihan, dan
mengembangkan kebiasaan belajar sepanjang hayat.
f) Demonstrasi
Demonstrasi adalah strategi pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya atau cara bekerjanya sesuatu, dan bagaimana
tugas-tugas itu dilaksanakan.
Demonstrasi digunakan untuk menggambarkan pengajaran, dan pemberian petunjuk
kepada anak tentang apa yang harus dilakukan di awal, saat kegiatan intidan di akhir
kegiatan demonstrasi. Yang perlu di perhatikan guru ketika mendemonstrasikan sesuatu,
adalah ia harus melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilaksanakan anak-anak
didiknya. Demonstrasi hanya merupakan bagian kecil dari interaksi yang besar, oleh karena
itu dalam implementasinya metode ini harus dikombinasikan dengan metode-metode
pembelajaran lainnya. Strategi pembelajaran memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.
Melalui demonstrasi, anak-anak akan memperoleh penjelasan yang lebih menarik,
lebih menantang tentang caranya mengerjakan sesuatu atau proses terjadinya
sesuatu daripada hanya mendengar penjelasan guru.
Metode demonstrasi dapat meningkatkan daya fikir anak dalam kemampuan
mengenal, mengingat, berfikir konvergen atau berfikir induktif, dan berfikir
evaluatif (Moeslicahtun, tanpa tahun ).
13
g) Pengajaran Langsung
melalui strategi refleksi tingkah laku, refleksi kata-kata dan penghargaan efektif serta
memberikan dukungan terhadap anak-anak untuk belajar (kesenyapan).
Kelebihan Strategi Pembelajaran Khusus adalah sebagai berikut:
1) Anak-anak memilki peran yang utama dalam kegiatan belajarnya,sedangkan guru
7
Driscoll, M.P, Essential of Learning for Instruction, (New Jersey: Prentice Hall Inc, 1988)
14
serta informasi yang diperlukan oleh anak. Strategi yang dimaksud adalah kegiatan
eksploratori, penemuan terbimbing, diskusi, pemecahan masalah dan belajar
koorperatif.
2) Anak belajar bertanggungjawab dari dirinya dan dari orang lain melalui belajar
kooperatif.
3) Meningkatkan daya pikir anak dalam kemampuan mengenal, mengingat, berfikir
konvergen atau berfikir induktif dan berfikir evaluatif ( Moeslicahtun).
4) Keuntungan menggunakan pembelajaran langsung adalah efisien dalam waktu dan
guru dapat mengetahui hasil belajar anak dengan segera.
signal' atau pertanyaan yang membimbing anak berfikir sesuai dengan arahan-arahan
khusus dari guru agar dapat menemukan pengetahuannya sendiri melalui
eksploratorinya.
2) Strategi pembelajaran yang sifatnya searah dari guru ke murid menjadi penyebab anak
pasif dan menjadi objek pembelajaran pada strategi demonstrasi dan pengajaran
langsung.
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Jenis jenis strategi pembelajaran umum terdiri dari berbagai macam strategi diantaranya
adalah meningkatkan keterlibatan indera, mempersiapkan isyarat lingkungan,analisis
tugas, praktek terbimbing, refleksi tingkah laku / kata-kata, contoh, tantangan,
pertanyaan dan lain-lain
2) Jenis-jenis strategi pembelajaran khusus terdiri dari kegiatan eksploratori, penemuan
terbimbing, pemecahan masalah, diskusi, belajar kooperatif, demonstransi dan
pengajaran langsung
3) Terdapat banyak kelebihan dan kekuarangan dari strategi pembelajaran umum dan
khusus misalnya kelebihan dari strategi pembelajaran umum dapat dilakukan secara
alamiah sedangkan kelebihan strategi pembelajaran khusus dapat meningkatkan daya
pikir anak
3.2 Saran
1) Sebaiknya dalam menerapkan strategi pembelajaran yang baik, seorang guru harus
menyesuaikan dengan karakteristik dari peserta didiknya dimana antara strategi
pembelajaran dan karakteristik peserta harus sesuai sehingga peserta didik dapat
menangkap tujuan/informasi yang disampaiakan
16
DAFTAR PUSTAKA
17