Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KELOMPOK

JENIS – JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN UMUM DAN KHUSUS PADA AUD

Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah perencanaan dan strategi pembelajaran
anak usia dini

Dosen Pengampu :

Karin Ariska, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 8 :


Mely Septiana (2011070157)
Radita Thiva Nabila (2011070185)
Wardah Nabilah (2011070215)

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS RADEN INTAN LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jenis – Jenis Strategi
Pembelajaran Umum dan Strategi Pembelajaran Khusus”. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Perencanaan dan Strategi
Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan Perencanaan dan Strategi Pembelajaran.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Lampung, 23 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

1.3 Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3

2.1 Strategi Pembelajaran.............................................................................................. 3

2.2 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran Umum Anak Usia Dini ....................................... 6

2.3 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran Khusus Anak Usia Dini .................................... 10

2.4 Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Umum & Khusus ...................... 14

BAB 3 PENUTUP .............................................................................................................. 16

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 16

3.2 Saran..................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karakteristik tujuan pendidikan anak usia dini adalah tujuan yang berkaitan
dengan bidang-bidang pengembangan yaitu: pengembangan kognitif, pengembangan
bahasa, pengembangan emosi, pengembangan motorik dan pengembangan sikap dan
nilai serta pengembangan kreatifitas. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran guna
mencapai tujuan diperlukan strategi pembelajaran yang tepat bagi anak usia dini sesuai
dengan tingkat perkembangan dan segala potensi yang dimilikinya.Sebagai contoh
untuk mengembangkan kognitif anak diperlukan strategi yang dapat menumbuhkan
kemampuan berpikir, memecahkan masalah, menyimpulkan yang dikemas dalam
kegiatan bermain. Penggunaan strategi yang tepat akan membantu mengembangkan
kognitif anak dengan baik.
Untuk mengembangkan kreatifitas anak, strategi yang dapat dipertimbangkan
oleh guru adalah strategi yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan mengembangkan
imajinasi anak, mampu mencari dan menemukan jawaban dan menemukan hubungan-
hubungan baru. Untuk mengembangkan kemampuan yang berkaitan dengan
kemampuan berbahasa, guru dapat memilih strategi yang dapat meningkatkan
kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis permulaan dan
kemampuan komunikasi. Demikian pula untuk pengembangan bidang lainnya,
penentuan strategi sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak dan hasil yang akan
dicapai. Berdasakrkan hal ini penulis ingin mengetahui lebih detail mengenai jenis-
jenis strategi pembelajaran umum dan khusus anak usia dini. Oleh karena itu penulis
membuat makalah yang berjudul “Jenis – Jenis Strategi Pembelajaran Umum Dan
Strategi Pembelajaran Khusus “.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1) Bagaimana jenis-jenis strategi pembelajaran umum anak usia dini?
2) Bagaimana jenis-jenis strategi pembelajaran khusus anak usia dini?
3) Bagaimana kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran umum dan khusus?

1
1.3 Tujuan
1) Untuk menjelaskan jenis-jenis strategi pembelajaran umum anak usia dini
2) Untuk menjelaskan jenis-jenis strategi pembelajaran khusus anak usia dini
3) Untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran umum dan
khusus

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pembelajaran


Strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu rangkaian materi dan
prosedur pembelajaran yang akan digunakan secara bersama–sama oleh guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung 1. Terdapat 5 komponen strategi pembelajaran yang perlu
diperhatikan yakni kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi
peserta didik, tes, dan kegiatan lanjutan. Sedangkan menurut Etin Solihatin Strategi
Pembelajaran adalah pendekatan secara menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran, yang
berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran,
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam membantu usaha belajar siswa,
mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Selain itu, strategi pembelajaran merupakan
pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang digunakan oleh guru guna menunjang
terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien 2. Hal itu berarti bahwa strategi
pembelajaran menggunakan berbagai sumber belajar yang digunakan oleh guru seperti
menggunakan alat peraga, buku teks, dan kartu indeks dalam melaksanakan proses belajar
mengajar di kelas sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan suatu prosedur pembelajaran dalam membantu usaha belajar siswa,
mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar, agar tercipta
proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses penyampaian informasi atau


penambahan kemampuan baru kepada siswa. Oleh karena itu, ketika seorang guru berpikir
informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat yang bersamaan
guru juga harus memikirkan strategi apa yang tepat untuk diterapkan agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai sangat menentukan strategi apa yang
akan digunakan. Seorang guru harus benar–benar memahami tujuan pembelajaran sebelum

1
Etin Solihatin, Strategi Pembelajaran PPKN, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)
2
Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)

3
memilih strategi pembelajaran. Dengan kata lain, kita perlu memilih strategi pembelajaran
yang memadai yang dapat memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan
standar kompetensi yang telah ditentukan. Namun tidaklah mudah untuk memilih strategi,
terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran.
Ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pemilihan atau menetukan strategi
pembelajaran adalah faktor-faktor belajar (learning factors), lingkungan belajar (learning
invirontment), dan besar kecilnya kelompok belajar Dari aspek faktor-faktor belajar yang perlu
diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran meliputi: rangsangan (stimulans) atau
metode penyampaian materi pelajaran, reaksi, jawaban (response) siswa terhadap rangsang
tersebut, dan umpan balik (feed back) yang diberikan kepada siswa untuk memberitahukan
tepat tidaknya response atau jawaban siswa 3.
Menurut teori “Stimulus Response” dalam proses belajar mengajar, setiap siswa diberi
rangsang yang menghendaki jawaban tertentu. Selanjutnya siswa mendapatkan umpan balik
terhadap benar tidaknya respon tersebut. Stimulus tersebut berupa pengalaman atau kejadian
tertentu yang disampaikan kepada siswa untuk merangsang pikiran hingga siswa berbuat
seperti yang diharapkan. Dari aspek lingkungan belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih
strategi pembelajaran ialah menentukan lingkungan belajar (instructional setting). Tata letak,
tata ruang (setting) di sini meliputi ruang kelas, ruang laboratorium, studi independen dipusat
sumber belajar, magang, atau kerja praktik. Selanjutnya, dari aspek besar kecilnya kelompok
belajar yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran yaitu bila materi
tertentu lebih berhasil dipelajari secara berkelompok, maka strategi yang tepat adalah dengan
menggunakan kelompok. Sebaliknya bila suatu materi lebih baik bila dipelajari secara sendiri-
sendiri (individual), maka strategi pembelajaran individual (individual learning) akan tepat.
Dalam pembelajaran individual kendali belajar, misalnya waktu belajar (kapan mulai, kapan
selesai) ditentukan oleh siswa. Hal ini berbeda dengan strategi pembelajaran klasikal di ruang
kelas. Dalam pembelajaran secara klasikal, siswa tidak mempunyai wewenang untuk
menentukan sendiri-sendiri waktu untuk belajar, sebab semua kegiatan sudah dijadwalkan
secara pasti
Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, sebelum menentukkan strategi
pembelajaran. Pertimbangan–pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut :

3
Abdul Gafur, Desain Pembelajaran, (Penerbit Ombak : Yogyakarta, 2012)

4
a) Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memilih
strategi pembelajaran yang sesui, perlu diperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Pertanyaan–pertanyaan yang dapat diajukan terkait dengan pertimbangan yang
berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut 4 :
1. Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik ?
2. Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah
tingkat tinggi atau rendah ?
3. Apakah untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan ketrampilan akademis ?
b) Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran. Bahan atau
materi yang dikembangkan dalam pembelajaran dapat berupa fakta, konsep, hokum,
dan teori. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat terkait dengan materi
pembelajaran yang akan disampaikan, dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut :
1. Apakah materi pelajaran tersebut berupa fakta, konsep, hokum atau teori
tertentu?
2. Apakah untuk mepelajari materi pembelajaran tersebut memerlukan
persyaratan tertentu ataukah tidak?
3. Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajri materi tersebut ?
c) Pertimbangan dari sudut siswa. Karakteristik siswa juga menentukan strategi
pembelajaran yang akan dipilih. Siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda sesuai
dengan karakteristik dan latar belakang masing-masing. Pertanyaanpertanyaan yang
dapat diajukkan sebagai pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan tingkat kematangan
siswa?
2. Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi
siswa?
3. Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan gaya belajar siswa?
d) Pertimbangan–pertimbangan lainnya.

4
Mukhammad Murdiono, Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Portofolio, (Yogyakarta: Ombak,
2012)

5
1. Selain ketiga pertimbangan yang telah disebutkan, ada pertimbangan lain yang
perlu diperhatikan Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu
strategi saja?
2. Apakah strategi yang diterapkan dianggap sebagai satu–satunya strategi yang
dapat digunakan?
3. Apakah strategi itu memiliki nilai afektivitas dan efisiensi?

2.2 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran Umum Anak Usia Dini


Strategi pembelajaran umum yang dapat digunakan di lembaga-lembaga pendidikan
anak usia dini umumnya dan anak usia dini khususnya yaitu 5 :
a) Meningkatkan Keterlibatan Indra
Meningkatkan keterlibatan indar anak dalam proses pembelajaran merupakan
bagian integral dari semua strategi pembelajaran. Melalui strategi ini anak-anak akan
memperoleh pengalaman langsung tentang objek-objek, peristiwa, atau orang-orang
yang ada disekitarnya, karena mereka secara aktif melihat, mendengar, meraba,
mengecap, mencium, dan sebagainya. Menurut Kostelnik (1999) ada beberapa
pedoman yang perlu diperhatikan dalam mendorong keterlibatan indra anak, yaitu:
 Pengalaman langsung adalah yang terbaik bagi anak
 Pengalaman langsung harus mendahului penggambaran atau sesuatu yang lebih
abstrak (missal, tunjukkan terlebih dahulu buah-buahan yang riil atau konkret
baru kemudian tunjukkan gambar buah-buahan);
 Model lebih konkret dari pada gambar, dan gambar lebih konkret daripada kata-
kata. Misaknya, untuk memperkenalkan binatang “kuda”, terlebih dahulu
tunjukkan model kuda yang terbuat dari kayu atau plastic, kemudian gambar
kuda, selanjutnya baru kata kuda. Dengan demikian anak memahami istilah
kuda yang dimulai dari hal yang lebih konkret menuju hal yang lebih abstrak.
 Rencanakan kegiatan sehingga keterlibatan indra terjadi lebih awal dalam
langkah-langkah pembelajaran.

5
Kostelnik, et.al, Developmentally Appropriate Curriculum, (Ohio: Merrill an imprint of Prentice Hall, 1999)

6
b) Mempersiapkan Isyarat Lingkungan
Beberapa contoh kegiatan dalam mempersiapkan isyarat lingkungan adalah:
 Sebuah gambar orang yang sedang mencuci tangan yang dipampang di ruang
makan, menunjukan bahwa anak harus mencuci tangan dulu sebelum dan sesudah
makan.
 Gambar anak yang sedang memakai celemek di area seni lukis, menunjukan bahwa
anak-anak harus memakai celemek jika akan melakukan kegiatan melukis.
 Di area computer misalnya anak dapat meyalakan dan mematikan computer sendiri
dengan melihat tanda atau gambar yang menunjukan tahapan-tahapan yangbtepat
untuk menyalakan dan mematikan computer tersebut.

c) Analisis Tugas
Analisis tugas dalam pembelajaran maksudnya adalah menjabarkan suatu tugas
tertentu menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau khusus dan operasional sehingga
mudah dipahami dan dilaksanakan oleh anak. Contoh, guru mengharapkan anak Taman
Kanak-kanak dapat menata meja makan. Untuk merealisasikan terlaksananya tugas itu,
guru menjabarkan tugas ke dalam tahapan sederhana sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan yang hendak dicapai, yaitu mampu menata meja makan.
2) Menjelaskan susunan seperti apa yang diharapkan .
3) Menunjukan keterampilan yang perlu dilibatkan dalam tahapan-tahapan tersebut,
misalnya keterampilan:
 Menutup meja makan dengan taplak
 Mengeluarkan alat-alat makan dari lemari
 Menyimpak piring diatas meja sesuai dengan yang akan ditempati setiap orang
 Menyimpan sendok disebelah kanan piring dan garpu di sebelah kiri piring.
 Memperlihatkan keterampilan yang perlu diketahui anak. Misalnya,
bagaimana cara menyimpan piring, bagaimana menyimpan sendok dan garpu.
4) Menentukan bagian pertama yang akan diajarkan pada anak 6.

6
Masitoh, dkk, ( Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005)

7
d) Bantuan Orang Yang Lebih Berpengalaman (Scaffoling)
Scaffolding adalah proses pemberian bantuan dari orang yang lebih
berpengalaman yang dilakukan secara bertahap untuk mempermudah anak dalam
belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. Yang dimaksud dengan orang yangt
lebih berpengalaman disini bisa orang dewasa, bisa juga anak yang usianya lebih tua
atau teman sebaya yang berpengalamannya lebih dari anak yang bersangkutan.

e) Praktek Terbimbing
Rudi seorang anak taman kanak-kanak berusia empat tahun selalu bermain di
area puzzle setiap harinya. Pada awalnya Rudi sangat menyukai puzzle tentang buah-
buahan yang sangat sederhana, kepingan-kepingannya hanya lima buah. Sejak itu
kemudian dia beralih ke jenis puzzle lain yang kepingan-kepingannya lebih banyak dari
yang pernah dibuatnya yaitu puzzle tentang mobil bis. Kadang-kadang dia mencoba
untuk memasang puzzle itu sendiri, kadang-kadang dengan temannya dan kadang-
kadang dengan bantuan guru. Guru Rudi mendukungnya dengan menyediakan tempat,
dan menambah bahn-bahan untuk mengembangkan keterampilan membuat puzzle.
Guru juga memberikan tantangan dengan jenis puzzle yang berbeda dalam bentuk dan
tingkat kesulitannya. Melalui cara –cara seperti itu guru Rudi merencakan strategi
pembelajaran melalui praktek terbimbing.

f) Undangan/Ajakan
Undangan secara verbal sangat penting untuk memusatkan perhatian anak-anak
agar mau berpartisipasi dalam kegiatan yang akan dilakukan. Undangan atau ajakan
berfungsi sebagai cara untuk menggiring anak-anak agar mereka menggunakan
kesempatan yang diberikan guru untuk melakukan eksplorasi, atau berinteraksi dengan
anak-anak lain dan guru.

g) Refleksi Tingkah Laku


Refleksi tingkah laku membantu menggambarkan perhatian anak-anak.terhadap
aspek-aspek pengalaman tertentu. Refleksi tingkah laku disebut juga umpan balik
deskriptif tentang tindakan yang dilakukan anak-anak.

8
h) Refleksi Kata-kata
Refleksi kata-kata ( parapharase reflection ) adalah pernyataan yang
diungkapkan guru tentang sesuatu yang dikatakan anak-anak.

i) Contoh ( Modelling )
Anak-anak belajar banyak dengan cara meniru orang lain. Misalnya dengan
memperhatikan guru yangsedang menggunakan gunting,dengan melihat anak-anaklain
memegang sendok dan garpu ketika makan,dengan melihat temannya ketika
menggunakan alat bermain ayunan, dan sebagainya. Modelling membantu anak-anak
mempelajari perilaku-perilaku yang tepat.

j) Penghargaan Efektif
Penghargaan efektif adalah penghargaan spesifik atau khusus yang diberikan
kepada anak sesuai dengan perilaku yang ditujukkannya. Penghargaan ini dapat
diberikan dalam bentuk pujian,atau dorongan yang diberikan terhadap tingkah laku
positif yang diperlihatkan anak.

k) Menceritakan/Menjelaskan/Menginformasikan
Informasi tentang nama, fakta-fakta masa lalu, adat istiadat dapat dipelajari
melalui pewarisan social. Dalam kasus-kasus tertentu informasi penting dapat
disampaikan pada anak-anak secara langsung melalui komunikasi lisan maupun secara
tidak langsung melalui buku-buku, televisi atau teknologi computer.

l) Do-it-signal
Do-it-signal adalah arahan sederhana yang diberikan kepada anak agar dia mau
melakukan suatu tindakan, atau ajakan kepada anak-anak agar mereka dapat melakukan
sesuatu.

m) Tantangan
Tantangan adalah variasi do-it-signal. Tantangan ini memotivasi anak untuk
menciptakan pemecahan masalahnya sendiri dengan tugas-tugas yang diarahkan guru.

9
n) Pertanyaan
Pertanyaan adalah alat pengajar pokok yang dapat digunakan lembaga-lembaga
pendidikan anak usia dini. Pertanyaan efektif adalah pertanyaan yang dihubungkan
dengan tujuan yang akan dicapai anak, merangsang berpikir anak, dapat dipahami anak,
dan singkat. Pertanyaanyang memenuhi standar adalah yang paling memungkinkan
untuk mendapatkan perhatian dari anak dan membantu mereka belajar.
Agar guru dapat mengajukan pertanyaan yang tepat dan dapat direspon dengan
baik oleh anak-anak ada beberapa teknik sebagai berikut.
 Ajukan hanya satu buah pertanyaan pada satu waktu. Rencanakan pertanyaan yang
dibuat secara cermat.
 Berikan waktu yang cukup bagi anak-anak untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan
 Ungkapkan beberapa pertanyaan Anda dalam bentuk do-it-signal.
 Ajukan pertanyaan kepada seluruh anak, tidak hanya kepada anak secara individual.
 Dengarkan secara cermat jawaban yang diberikan anak, hargailah mereka dengan
memberikan pujian.
 Jika jawaban yang diberikan anak-anak ternyata salah atau kurang tepat, tindak
lanjuti dengan mengatakan sesuatu yang menyenangkan mereka.
 Jika ada kesalah pahaman dari jawaban yang diberikan anak-anak, hargailah
jawaban mereka, kemudian berilah informasi yang lebih jelas dan tepat.

o) Kesenyapan
Kesenyapan merupakan salah satu cara untuk mendukung anak-anak belajar.
Kesenyapan merupakan suatu tanda kehangatan dan penghargaan yang ditunjukkan
guru terhadap anak.

2.3 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran Khusus Anak Usia Dini


Mengacu pada prinsip perlunya penggabungan strategi pembelajaran umum, Kostelnik
(1999) mengemukakan tujuh jenis strategi pembelajaran khusus yang dapat dijadikan dasar
untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini
umumnya dan anak Taman Kanak-kanak khususnya. Strategi pembelajaran ini relevan untuk
digunakan pada anak-anak yang berusia 3-8 tahun .

10
Jenis-jenis strategi pembelajaran khusus tersebut adalah : 1) kegiatan eksplatori
(explatory activities), 2) penemuan terbimbing (guided discovery), 3) pemecahan masalah
(problem solving), 4) diskusi (discussion), 5) belajar kooperatif (cooperative learning), 6)
demonstrasi (demonstration), 7) pengajaran langsung (direct instruction).
a) Kegiatan Eksplatori

Menurut Tylor (1993), kegiatan eksplatori memungkinkan anak untuk


mengembangkan penyelidikan langsung melalui langkah-langkah spontan, belajar
membuat keputusan tentang apa yang dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dan kapan
melakukannya. Melalui kegiatan eksplatori anak-anak menemukan sesuatu yang
berhubungan dengan dirinya sendiri dan memilih kegiatan yang sesuai dengan minatnya.
Dalam kegiatan kegiatan anak mengambil prakara untuk melakukan kegiatan . meskipun
anak-anak memegang peran utama dalam kegiatan belajarnya, guru pun mempunyai peran
yang sangat penting pula dalam mendorong perkembangan kegiatan eksplatori anak. Guru
harus berusaha memfasilitasi anak dengan menyediakan bahan-bahan dan
peralatanbermain yang diperlukan sehingga anak-anak terdorong untuk terlibat secara aktif
dalam kegiatan eksplatori.
b) Penemuan Terbimbing

Tujuan dari penemuan terbimbing bagi anak-anak adalah agar anak-anak dapat
membuat hubungan dan membangun konsep melalui interaksi dengan benda dan manusia.
Penemuan terbimbing harus memusatkan perhatian pada prosees belajar anak bukan hasil
yang akan dicapainya. Peranan anak adalah membangun pengetahuan bagi dirinya sendiri,
membuat pilihan dan keputusan, melakukan percobaan, mengalami, memunculkan
pertanyaan dan menemukan jawabannya. Peranan guru adalah untuk menyediakan alat dan
informasi yang diperlukan, yang dapat mendukung kemajuan belajar anak melalui
pengembangan kemampuan yang berkaitan.
c) Pemecahan Masalah

Melalui strategi pemecahan masalah anak-anak merencanakan, meramalkan,


mengamati hasil-hasil tindakanya dan merumuskan kesimpulan dari hasil-hasil
tindakannya. Dalam metode ini peranan guru adalah sebagai fasilitator (Harlan dan
Hendrick,1997). Penggunaan metode pemecahan masalah bagi anak dapat mengikuti
urutan langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan dalam ilmu-ilmu lam
(Kostelnik, 1999) Yaitu :
 Menyadari adanya masalah (memahami, mengamati, dan mengidentifikasi).

11
 Merumuskan hipotesis atau dugaan-dugaan sementara (memikirkan,
mengumpulkan informasi, membuat perkiraan yang di dasarkan pada pengalaman
dan meramalkan).
 Melakukan eksperimen (menguji ide).
 Menggambarkan kesimpulan.
 Mengkomunikasikan hasil (mengemukakan apa yang terjadi, mencatat apa yang
terjadi, dan membuat perencanaan untuk eksperimen selanjutnya dengan suatu
hipotesis baru)..
d) Diskusi

Metode diskusi adalah salah satu fungsi strategi pembelajaran yang menunjukkan
interaksi timbal balik atau berbalas-balas antara guru dengan anak; guru berbicara kepada
anak; anak berbicara kepada guru, dan anak berbicara kepada anak lainnya.
Diskusi merupakan penggabungan dari strategi undangan, refleksi, pertanyaan, dan
pernyataan. Peran guru dalam strategi diskusi tidak membimbing percakapan anak-anak,
akan tetapi mendorong mereka untuk mengemukakan gagasannya sendiri, dan
mengomunikasikan serta mengembangkan gagasan tersebut secra lebih luas kepada orang
lain yaitu teman-teman atau gurunya.
e) Belajar Kooperatif

Cohen (1994) mendefinisikan strategi belajar kooperatif sebagai suatu strategi


pembelajaran yang melibatkan anak-anak untuk bekerja sama dalam kelompok yang cukup
kecil, dan setiap anak dapat berpartisipasi dalam tugas-tugas bersama yang telah ditentukan
dengan jelas, tetapi tidak terus menerus, dan supervisi diarahkan secara langsung oleh guru.
Belajar kooperatif juga melibatkan peran berbagi tanggung jawab antara guru dan anak
untuk mencapai tujuan pendidikan, guru mendukung anak untuk belajar bersama-sama
sedangkan anak-anak melakukan tuga berperan sebagai teman sejawat dan mentor bagi
anak lainnya. Belajar kooperatif ditandai dengan harapan-harapan sebagai berikut :
 Semua anggota kelompok bertanggung jawab untuk belajar dari dirinya sendiri dan
dari orang lain.
 Anak-anak memberikan kontribusi terhadap anak lainnya dengan cara membantu,
memberikan dorongan, mengkritik, dan menghargai pekerjaan orang lain.
 Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mencapai hasil-hasil kelompok.
Kegiatan-kegiatan dirancang sehingga setiap orantg berbagi tanggung jawab untuk
mencapai tujuan. Umpan balik diberikan kepada setiap anggota dan kepada
kelompok secara keseluruhan.

12
 Anak-anak harus mempunyai kesempatan untuk merefleksikan proses dan hasil
kerja kelompoknya.
Menurut Harmin (1994) jumlah anggota dalam setiap kelompok hendaknya tidak lebih
dari tiga atau empat orang, karena jika lebih dari jumlah itu cenderung menghasilkan partisipasi
yang pasif. Kelompok dapat dibentuk melalui penugasan guru atau atas dasar pilihan anak-
anak sendiri, bergantung pada keinginan anak-anak dan kedaaan. Belajar kooperatif memiliki
manfaat sebagai berikut :
 Meningkatkan perasaan dan harga diri yang positif serta meningkatkan ketrampilan
sosial anak.
 Meningkatkan kemampuan anak dalam mengerjakan tugas kelompok.
 Meningkatkan toleransi di antara anak.
 Meningkatkan kemampuan berbicara, mengambil prakarsa, membuat pilihan, dan
mengembangkan kebiasaan belajar sepanjang hayat.
f) Demonstrasi
Demonstrasi adalah strategi pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya atau cara bekerjanya sesuatu, dan bagaimana
tugas-tugas itu dilaksanakan.
Demonstrasi digunakan untuk menggambarkan pengajaran, dan pemberian petunjuk
kepada anak tentang apa yang harus dilakukan di awal, saat kegiatan intidan di akhir
kegiatan demonstrasi. Yang perlu di perhatikan guru ketika mendemonstrasikan sesuatu,
adalah ia harus melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilaksanakan anak-anak
didiknya. Demonstrasi hanya merupakan bagian kecil dari interaksi yang besar, oleh karena
itu dalam implementasinya metode ini harus dikombinasikan dengan metode-metode
pembelajaran lainnya. Strategi pembelajaran memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.
 Melalui demonstrasi, anak-anak akan memperoleh penjelasan yang lebih menarik,
lebih menantang tentang caranya mengerjakan sesuatu atau proses terjadinya
sesuatu daripada hanya mendengar penjelasan guru.
 Metode demonstrasi dapat meningkatkan daya fikir anak dalam kemampuan
mengenal, mengingat, berfikir konvergen atau berfikir induktif, dan berfikir
evaluatif (Moeslicahtun, tanpa tahun ).

13
g) Pengajaran Langsung

Pembelajaran langsung adalah strategi yang digunakan untuk membantu anak-anak


mengenal istilah-istilah strategi, informasi faktual, dan kebiasaan-kebiasan7. Dalam
pengajaran langsung peranan guru atau orang dewasa adalah memadukan berbagai strategi
pembelajaran yang paling tepat sesuai dengan waktu yang disediakan dan mengarahkan
anak-anak melalui langkah-langkah yang jelas sehingga anak-anak dapat memberikan
respon yang realtif cepat.
Dalam implementasinya, pengajaran langsung dapat dikombinasikan dengan strategi
pembelajaran lainnya. Misalnya, untuk mengajarkan cara berbicara melalui telepon. Stelah
guru memberikan penjelasan singkat kepada anak, kegiatan belajar dapat dilaksanakan
melalui praktik langsung yang dilaksanakan oleh anak-anak. Jadi, anak-anak diberi
kesempatan untuk belajar berkomunikasi melalui telepon di area bermain drama. Untuk
menguatkan motivasi anak-anak dalam belajar, guru hendaknya memberikan respon dan
umpan balik atas ungkapan-ungkapan yang dikemukakan anak. Keuntungan menggunakan
pengajaran langsung adalah efisien dalam waktu, dan guru dapat mengetahui hasil belajar
anak dengan segera.

2.4 Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Umum & Khusus


Kelebihan-kelebihan strategi pembelajaran umum adalah sebagai berikut:
1) Belajar dapat dilakukan secara alamiah mengandung keterlibatan indera yang sangat

tinggi dan mengedepankan prinsip pembelajaran langsung dan konkrit.


2) Simbol-simbol non verbal seperti dalam strategi mempersiapkan isyarat lingkungan
dapat mendorong anak-anak untuk dapat mengembangkan kemandirian, kerjasama dan
belajar menerapkan disiplin.
3) Melalui strategi modelling, akan diperoleh dampak yang sangat positif bagi anak-anak

dalam hal mempelajari perilaku-perilaku yang tepat.


4) Dapat dimanfaatkan sebagai penguat dari kata-kata atau tindakan-tindakan anak

melalui strategi refleksi tingkah laku, refleksi kata-kata dan penghargaan efektif serta
memberikan dukungan terhadap anak-anak untuk belajar (kesenyapan).
Kelebihan Strategi Pembelajaran Khusus adalah sebagai berikut:
1) Anak-anak memilki peran yang utama dalam kegiatan belajarnya,sedangkan guru

bertindak sebagai fasilitator yang menyediakan bahan-bahan dan peralatan bermain

7
Driscoll, M.P, Essential of Learning for Instruction, (New Jersey: Prentice Hall Inc, 1988)

14
serta informasi yang diperlukan oleh anak. Strategi yang dimaksud adalah kegiatan
eksploratori, penemuan terbimbing, diskusi, pemecahan masalah dan belajar
koorperatif.
2) Anak belajar bertanggungjawab dari dirinya dan dari orang lain melalui belajar
kooperatif.
3) Meningkatkan daya pikir anak dalam kemampuan mengenal, mengingat, berfikir
konvergen atau berfikir induktif dan berfikir evaluatif ( Moeslicahtun).
4) Keuntungan menggunakan pembelajaran langsung adalah efisien dalam waktu dan
guru dapat mengetahui hasil belajar anak dengan segera.

Kelemahan dari Strategi Pembelajaran Umum


1) Beberapa strategi lebih cocok digunakan secara spesifik pada kelompok bermain (KB),

seperti meningkatkan keterlibatan indera dan praktek terbimbing,


2) Peran anak pasif terlihat pada strategi pembelajaran umum berikut: undangan/ ajakan,

do it signal, menceritakan/ menjelaskan/ menginformasikan.


3) Bantuan yang diberikan oleh guru berlaku hanya pada saat anak mengalami kesulitan

belajar, sesuai dengan strategi : scaffolding , praktek terbimbing dan modelling.

Kelemahan Strategi Pembelajaran Khusus


1) Dalam kegiatan eksploratori, guru harus dapat membatasi penggunaan strategi 'do it

signal' atau pertanyaan yang membimbing anak berfikir sesuai dengan arahan-arahan
khusus dari guru agar dapat menemukan pengetahuannya sendiri melalui
eksploratorinya.
2) Strategi pembelajaran yang sifatnya searah dari guru ke murid menjadi penyebab anak
pasif dan menjadi objek pembelajaran pada strategi demonstrasi dan pengajaran
langsung.

15
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1) Jenis jenis strategi pembelajaran umum terdiri dari berbagai macam strategi diantaranya
adalah meningkatkan keterlibatan indera, mempersiapkan isyarat lingkungan,analisis
tugas, praktek terbimbing, refleksi tingkah laku / kata-kata, contoh, tantangan,
pertanyaan dan lain-lain
2) Jenis-jenis strategi pembelajaran khusus terdiri dari kegiatan eksploratori, penemuan
terbimbing, pemecahan masalah, diskusi, belajar kooperatif, demonstransi dan
pengajaran langsung
3) Terdapat banyak kelebihan dan kekuarangan dari strategi pembelajaran umum dan
khusus misalnya kelebihan dari strategi pembelajaran umum dapat dilakukan secara
alamiah sedangkan kelebihan strategi pembelajaran khusus dapat meningkatkan daya
pikir anak

3.2 Saran
1) Sebaiknya dalam menerapkan strategi pembelajaran yang baik, seorang guru harus
menyesuaikan dengan karakteristik dari peserta didiknya dimana antara strategi
pembelajaran dan karakteristik peserta harus sesuai sehingga peserta didik dapat
menangkap tujuan/informasi yang disampaiakan

16
DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah. (2010). Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi


Aksara.
Driscoll, M.P. ( 1988). Essential of Learning for Instruction. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Gafur, Abdul.(2012). Desain Pembelajaran. Penerbit Ombak : Yogyakarta.
Kostelnik, et.al. (1999). Developmentally Appropriate Curriculum. Ohio: Merrill an imprint
of Prentice Hall
Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Murdiono, Mukhammad. (2012). Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis
Portofolio. Yogyakarta: Ombak.
Solihatin, Etin. (2012). Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: Bumi Aksara

17

Anda mungkin juga menyukai