Anda di halaman 1dari 13

Makalah

PERKEMBANGAN SOSIAL
(TEORI URIE BRONFERBRENNER)

Oleh :
KELOMPOK 3
1. BUDIARTI/19010104084
2. NINA DESIANI/19010104104
3. SERLI PRATIWI/19010104117
4. ANISA SRI WAHYUNI/19010104114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatulahi wabarokatuh


Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
karunianya kita bisa berada di tempat ini , tak lupa pula kita lantunkan sholawat serta salam
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya , yang telah
memberikan teladan yang baik sehingga akal dan pikiran mampu menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “PERKEMBANGAN SOSIAL(TEORI URIE
BRONFERBRENNER)” sehingga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at
dalam menuntut ilmu.
Banyak kekurangan baik dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih
dari segi susunan serta cara menulis makalah ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini kami harapkan.

Kioko, 1 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian perkembangan sosial.............................................................................
B. Teori ekologi perkembangan(teori urie bronfenbrenner)........................................
C. Aspek-aspek dari teori ekologi urie bronfenbrenner...............................................
D. Kritik terhadap teori bronfenbrenner.......................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................


A. Kesimpulan .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. latar belakang
Dalam perspektif perkembangan, pembagian perkembangan manusia dibagi
dalam beberapa tahap. Pembentukan kepribadian akan sempurna jika didukung oleh
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan juga lingkungan masyarakat.
Pembentukan kepribadian dan pengembangan sosial anak merupakan hal yang sangat
penting. Perkembangan pribadi yang baik akan berguna sebagai bekal anak untuk
menghadapi lingkungan sosialnya sendiri. Karena itulah, pembentukan pribadi anak
menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari.
Dalam teori ekologi memandang manusia sebagai hasil dari interaksi, yang di
maksud dengan interaksi ini sendiri ialah aktivitas saling mempengaruhi antar
kekuatan internal maupun eksternal. Dalam teori ekologi ini individu dapat
mempengaruhi lingkungan, lingkungan mempengaruhi individu ataupun antara
individu dan lingkungan memang saling mempegaruhi dalam interaksi satu sama lain
sehingga mengalami perubahan atau perkembangan. Dalam teori ini juga membahas
tentang pentingnya dimensi mikro dan makro lingkungan di mana anak hidup.
B. Rumusan masalah
1. apa yang di maksud dengan perkembangan sosial?
2. jelaskan teori ekologi perkembangan menurut urie bronfrenbrenner?
3. sebutkan aspek-aspek dari teori ekologi urie bronfrenbrenner?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian perkembangan sosial
2. untuk mengetahui teori ekologi perkembangan menurut urie bronfrenbrenner
3. untuk mengetahui aspek-aspek dari teori ekologi urie bronfrenbrenner.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN SOSIAL


Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau
bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau
norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh
kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma ini dalam kehidupan sehari-
hari. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan
saling berkomunikasi dan bekerjasama. (Susanto, 2011: 40).
Menurut Hurlock (2011:250), perkembangan sosial adalah perolehan perilaku
yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bermasyarakat
( sozialized ) memerlukan tiga proses. Masing-masing proses terpisah dan sangat
berbeda satu sama yang lain, tapi saling berkaitan, sehingga kegagalan dalam satu
proses akan menurunkan kadar sosialisasi inividu.Menurut Masitoh dkk (2009:2.14).
perkembangan sosial adalah perkembangan perilaku anak dalam menyesuaikan diri
dengan aturan-aturan masyarakat dimana anak itu berada. Perkembangan sosial
diperoleh anak melalui kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respons
terhadap dirinya. Sedangkan Muhbin (dalam Nugraha dan Rachmawati 2004 : 1.13)
mengatakan bahwa perkembangan sosial merupakan proses pembentukan social self
(pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa, dan
seterusnya.
Dari pengertian diatas perkembangan sosial anak sangat tergantung pada
individu anak, peran orang tua, orang dewasa, lingkungan masyarakat dan termasuk
Taman Kanak-kanak. Adapun yang dimaksud dengan perkembangan sosial anak
adalah bagaimana anak usia dini berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa dan
masyarakat luas agar dapat menyesuaikan diri dengan baik.
B. TEORI EKOLOGI PERKEMBANGAN(TEORI URIE BRONFENBRENNER)
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner,
seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. Teori ekologi
memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan.
Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk
tingkah laku individu tersebut. Informasi lingkungan tempat tinggal anak untuk
menggambarkan, mengorganisasi dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang
bervariasi.
Interaksi antara individu dengan lingkungan dipandang positif apabila
interaksi tersebut berlangsung dalam proses yang saling menguntungkan (mutual) dan
fungsional yang artinya lingkungan tersebut mampu memberikan kemudahan,
kesempatan atau peluang, stimulus atau dorongan, dan keteladanan bagi
berkembangnya fitrah, potensi atau kompetensi pribadi secara bermakna.
Teori Ekologi lebih menekankan pada system lingkungan menurut Urie
Brofenbrenner terhadap perkemban gan mengajukan bahwa konstek di mana
berlangsung perkembangan individu, baik kognitif, sosioemosional, kapasitas dan
karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya, merupakan unsur-unsur
penting bagi perubahan perkembangan.
Karakteristik perkembangan seseorang berbeda-beda, tergantung faktor yang
mempengaruhi perkembangan seseorang. Karakteristik perkembangan anak sekolah
dasar berbeda dengan perkembangan anak remaja. Karakteristik anak sekolah dasar
meliputi perkembangan fisik motorik, intelektual, bahasa, emosi, sosial dan kesadaran
beragama. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan yang akan
menimbulkan masalah dalam perkembangan.
Faktor tersebut meliputi faktor genetika dan faktor lingkungan. Dasam proses
perkembangan beberapa aspek tersebut, terkadang menimbulkan masalah. Masalah--
masalah tersebut bisa diperbaiki dengan dukungan dari orang-orang terdekatnya,
terutama keluarga. Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing,
sehingga seorang anak tidak boleh dipaksakan untuk menguasai seluruh aspek
perkembangan.
C. ASPEK-ASPEK DARI TEORI EKOLOGI URIE BRONFENBRENNER
Teori ekologi yang merupakan salah satu dari teori psikologi perkembangan
berpendapat bahwa kita akan menghadapi berbagai lingkungan yang berbeda di
sepanjang rentang usia kita yang dapat mempengaruhi perilaku kita dalam berbagai
segi. Bronfenbrenner membagi beberapa aspek teori ekologi dalam psikologi
perkembangan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak yaitu:
1. Mikrosistem
Lingkungan mikrosistem adalah lingkungan yang paling kecil dan langsung
dihadapi anak, yaitu lingkungan dimana ia hidup dan bertemu dengan orang – orang
yang berinteraksi secara langsung. Mikrosistem mencakup rumah, sekolah atau
penitipan anak, kelompok teman sebaya atau lingkungan komunitas dari sang anak.
Interaksi didalam mikrosistem biasanya melibatkan keterlibatan pribadi dengan
keluarga, teman sekelas, guru, pengasuh yang memberi pengaruh kepada anak.
Bagaimana cara orang – orang dalam lingkungan tersebut berinteraksi dengan
anak akan mempengaruhi bagaimana anak tersebut tumbuh. Begitu pula cara anak
bereaksi terhadap orang – orang dalam mikrosistem akan mempengaruhi bagaimana
mereka memperlakukan anak tersebut. Pengaruh mikrosistem terhadap tumbuh
kembang anak berupa teori ekologi dalam psikologi perkembangan bisa dilihat juga
dari contoh – contoh macam pola asuh anak menurut psikologi yang sering
diterapkan oleh orang tua:
 Pola Otoriter adalah Gaya pengasuhan yang membatasi dan menggunakan hukuman
untuk menuntut anak agar mengikuti perintah – perintah orang tua. Orang tua
menetapkan batas – batas yang tegas tanpa memberi kesempatan anak untuk
mengeluarkan pendapat. Pola pengasuhan ini dihubungkan dengan ketidak mampuan
anak – anak untuk bergaul secara sosial.
 Pola Otoritatif adalah Pola ini mendorong anak agar belajar mandiri dengan masih
menetapkan batas – batas yang diberikan orang tua, sehingga tindakan – tindakan
anak masih terkendali. Pola ini memungkinkan musyawarah secara verbal dan
ekstensif, adanya kehangatan dan pertunjukan kasih sayang dari orang tua ke anak.
Pola pengasuhan ini dihubungkan dengan kemampuan anak – anak untuk berfungsi
secara sosial.
 Pola Permisif Terbagi menjadi dua yaitu permisif indifferent dimana orang tua tidak
terlibat dalam kehidupan anak sehingga anak menjadi inkompeten secara sosial dan
kekurangan kendali diri. Sedangkan pola permisif indulgent dimana orang tua terlibat
dalam kehidupan anak melalui pemanjaan dengan sedikit batasan atau kendali
terhadap tingkah laku anak, sehingga anak menjadi inkompeten secara sosial dan juga
kurang dapat mengendalikan diri.
2. Mesosistem
Mesosistem meliputi interaksi antar mikrosistem yang berbeda dimana
seorang anak berada. Pada intinya mesosistem adalah suatu sistem yang terbentuk
dari mikrosistem dan melibatkan hubungan antara rumah dan sekolah, teman sebaya
dan keluarga atau antara keluarga dan sekolah dalam psikologi perkembangan.
Bermain dengan teman sebaya dengan relasi yang baik dapat mengurangi tekanan
pada anak, meningkatkan perkembangan secara kognitif, dan lain sebagainya. Contoh
lain, ketika seorang anak diabaikan orang tuanya, ia mungkin akan mengalami
kemungkinan kecil untuk mengembangkan perilaku yang positif terhadap gurunya,
merasa canggung dengan teman sekelasnya dan menarik diri dari pergaulan.
3. eksosistem
Eksosistem berkaitan dengan hubungan yang mungkin terjadi antara dua atau
lebih setting lingkungan, salah satunya kemungkinan bukan lingkungan yang
melibatkan seorang anak namun tetap mempengaruhinya walau bagaimanapun.
Orang lain atau tempat lain yang tidak berinteraksi secara langsung dengan anak
namun tetap dapat mempunyai pengaruh kepada anak meliputi eksosistem tersebut.
Ketahuilah juga mengenai psikologi lingkungan, teori dalam psikologi lingkungan,
dan faktor situasional dalam psikologi komunikasi.
Misalnya lingkungan tempat kerja orang tua, lingkungan rumah yang lebih
luas dan keluarga besar. Contohnya, seorang ayah yang kerap mengalami kesulitan di
tempat kerja bisa saja melampiaskan hal tersebut kepada sang anak di rumah dan
memperlakukan anak dengan buruk. Ibu bekerja yang menitipkan anak kepada
babysitter atau pengasuh, terlalu banyak menonton televisi dengan tayangan yang
penuh kekerasan, dan lainnya.
4. Makrosistem
Lingkungan yang paling besar dan jauh dari orang – orang dan tempat yang
masih dapat memberikan pengaruh signifikan pada anak adalah makrosistem.
Lingkungan ini tersusun akan pola budaya dan nilai- nilai sang anak, khususnya
keyakinan dan ide dominan anak sebagaimana sistem politik dan ekonomi. Konteks
budaya akan melibarkan status sosial dan ekonomi dari seseorang atau keluarganya,
etnis atau ras.
Misalnya, anak-anak di daerah perang akan mengalami perkembangan yang
berbeda daripada anak yang tumbuh di masyarakat yang damai dan sejahtera. Orang
yang dilahirkan di keluarga miskin akan harus bekerja keras setiap harinya melebihi
orang – orang lain. Anggaran pendidikan yang dikurangi oleh pemerintah juga dapat
mempengaruhi perkembangan anak, juga anak yang hidup di daerah yang masih
tradisional, dan lain sebagainya.
5. Chronosistem
Chronosistem memberikan kegunaan dari dimensi waktu yang
mempertunjukkan pengaruh akan perubahan dan kontinuitas dalam lingkungan
seorang anak. Chronosistem bisa berupa perubahan, transisi dan tingkatan dalam
struktur keluarga, alamat, status pekerjaan orang tua, perubahan sosial dalam
masyarakat seperti ekonomi dan perang. Mungkin juga melibatkan konteks sosial
budaya yang dapat mempengaruhi seseorang.
Contoh klasiknya adalah perceraian sebagai perubahan hidup yang besar
mungkin saja akan mempengaruhi tidak saja hubungan dari pasangan tersebut akan
tetapi juga perilaku anak- anak mereka. Menurut penelitian secara umum, anak-anak
mendapat pengaruh secara negatif pada tahun pertama setelah perceraian. Contoh lain
adalah penggunaan teknologi tinggi oleh anak untuk bermain game, menjelajah
internet dan lain sebagainya.
Adapun sebagai konstruksi dari teori-teori tersebut, setiap sistem mengandung
peraturan, norma, dan peran yang akan membentuk perkembangan psikologis
seseorang. Contohnya, keluarga yang tinggal di pemukiman tengah kota akan
menghadapi banyak tantangan dibanding keluarga yang tinggal di komunitas terbatas
seperti kejahatan atau kemiskinan.
D. KRITIK TERHADAP TEORI BRONFENBRENNER
Bronfenbrenner menyatakan bahwa ahli psikologi perkembangan Soviet
bernama Lev Vygotski dan psikolog kelahiran Jerman bernama Kurt Lewin sebagai
orang – orang yang memberi pengaruh penting pada teorinya. Teori ekologi dalam
psikologi perkembangan model awal milik Bronfenbrenner yang dipublikasikan pada
tahun 1979 juga telah mempengaruhi banyak psikolog dalam menganalisa seseorang
dan pengaruhnya terhadap sistem lingkungan yang berbeda yang dimasukinya. Teori
ini telah menjadi teori yang penting dan menjadi dasar dari para pembuat teori
lainnya. Namun teori ekologi ini terkadang menerima kritik karena tidak mencakup
peran aktif dari individu di dalam lingkungannya sendiri. Contohnya, terkadang
identitas biologis seseorang seperti usia, kesehatan, jenis kelamin dipertimbangkan
sebagai lapisan pertama dari sistem dasar ekologi yang tidak resmi. Dengan kata lain,
kritik dilayangkan kepada teori ini karena kurang memberikan perhatian kepada
factor-faktor biologis dan juga faktor-faktor kognitif dari individu. Para pemberi kritik
menyatakan bahwa teori Bronfenbrenner tidak membahas perubahan perkembangan
anak dalam beberapa tahap seperti yang dilakukan oleh Piaget atau Erikson.
Dengan mempelajari teori ekologi dalam psikologi perkembangan mengenai
sistem berbeda yangmempengaruhi seorang anak secara simultan, maka teori ini dapat
menggambarkan perbedaan daripengaruh yang saling berhubungan dalam
perkembangan anak. Kewaspadaan akan konteks bisa memberi kita pengetahuan akan
ragam cara bagaimana anak akan bertindak di situasi yang berbeda. Sehingga, orang
dewasa bisa memberi perhatian terhadap perilaku di situasi atau konteks
berbeda, juga jenis hubungan yang ada di antara konteks – konteks tersebut. Simak
juga mengenai teori perkembangan persepsi Gibson dan hubungan psikologi lintas
budaya dengan ilmu lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau
bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau
norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh
kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma ini dalam kehidupan sehari-
hari.
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner,
seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. Teori ekologi
memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan.
Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk
tingkah laku individu tersebut. Informasi lingkungan tempat tinggal anak untuk
menggambarkan, mengorganisasi dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang
bervariasi.
Bronfenbrenner membagi beberapa aspek teori ekologi dalam psikologi
perkembangan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak yaitu:
Mikrosistem,Mesosistem, eksosistem, Makrosistem dan Chronosistem.
DAFTAR PUSTAKA

eth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1995), 250
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini :Pengantar dalam Berbagai Aspeknya,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 40
https://dosenpsikologi.com/teori-ekologi-dalam-psikologi-perkembangan
http://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/lentera_journal/article/download/439/341

Anda mungkin juga menyukai