Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN BAYI DAN ANAK-ANAK

Disusun untuk memenuhi tugas presentasi


Materi Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu: Cela Petty Susanti, M. Pd.

Disusun Oleh:

Najwa Kamilah 412020118111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

1443 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan yang kami sajikan
dalam bentuk makalah.

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
presentasi dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan. Disamping itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang psikologi serta
perkembangan yang terjadi pada manusia.

Kami berterimakasih kepada Al-Ustadzah Cela Petty Susanti, selaku dosen


dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat meningkatkan minat baca dan memperluas wawasan kami,
khususnya dalam mata kuliah ini, serta mengasah kemampuan dalam menulis dan
menyusun sebuah karya ilmiah dengan baik dan benar.

Kami menyadari, bahwa makalah yang telah tersusun ini masih jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran dari para pembaca akan kami tunggu
demi kesempurnaan makalah ini, serta evaluasi dari dosen pengampu kami agar
segera dapat kami merevisi makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberi manfaat
ataupun inspirasi bagi para pembaca.

Mantingan, 20 November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
A. Pengertian Tugas Perkembangan .............................................................2
B. Tugas Perkembangan Pada Bayi dan Anak-Anak ....................................3
1. Tugas Perkembangan Bayi .................................................................3
2. Tugas Perkembangan Anak-Anak ......................................................6
BAB III PENUTUP ..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut Kayyis Fitri, psikologi perkembangan sebagai ilmu yang
menyelidiki dan membahas tentang proses jiwa atau mental dan perbuatan
dalam rangka berinteraksi yang meliputi proses berpikir, beremosi, dan
pengambilan keputusan.
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno,
psyche yang berarti jiwa dan logia yang berarti ilmu, sehingga secara
etimologis psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang
jiwa.
Secara singkat, psikologi perkembangan salah satu cabang ilmu
psikologi yang mempelajari proses tumbuh kembang manusia dari lahir
hingga meninggal. Topik-topik yang biasa dibahas dalam psikologi
perkembangan adalah mengenai perkambangan manusia pada setiap
periode usia, kemampuan kognitif, perkembangan fisik, perkembangan
emosional, kemampuan bahasa, minat dan hambatan pada setiap usia.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tugas perkembangan?
2. Bagaimana tugas perkembangan pada bayi dan anak-anak?

C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami pengertian dari tugas perkembangan.
2. Memahami tugas perkembangan yang terjadi pada bayi dan anak-
anak.

1
Ciputra Hospital, “Apa Itu Psikologi?”, diakses dari (https://ciputrahospital.com/apa-itu-
psikologi/), pada tanggal 19 November 2021, pukul 17.35 WIB.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tugas Perkembangan


Tugas-tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus
dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-
norma masyarakat serta norma-norma kebudayaan. Tugas-tugas
perkembangan memiliki tiga tujuan sebagai berikut:
1. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang
diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2. Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk
melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial pada
usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3. Meunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan
mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari
mereka jik anantinya akan memasuki tingkat perkembangan
berikutnya.2
Pendapat lain mengenai tugas perkembangan dikemukakan oleh
Elizabeth B. Hurlock (1978) tugas perkembangan yaitu belajar
menyesuaikan diri terhadap pola-pola hidup baru, belajar untuk memiliki
cita-cita yang tinggi, mencari identitas diri dan pada usia kematngannya
mulai belajar memantapkan identitas diri.3
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang
harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu,
dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia. Tetapi
sebaliknya, apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau
masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Faktor sumber munculnya tugas-tugas perkembangan:
1. Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan
tertentu

2
Diah Ayu Norvita, “Pengertian Tugas”, Jurnal Psikologi, (November 2021), hlm. 2.
3
Diah Ayu Norvita, “Pengertian Tugas Perkembangan”, Jurnal Psikologi, (November
2021), hlm. 1.

2
2. Tuntutan masyarakat secara kultural (membaca, menulis,
beritung, dan organisasi)
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri
(psikologis) yang sedang berkembang itu sendiri (memilih
teman dan pekerjaan)
4. Tuntutan norma agama4

B. Tugas Pekembangan Pada Bayi dan Anak-Anak


1. Tugas Perkembangan Bayi
Masa bayi dianggap sebagai masa perkembangan yang sangat
penting. Anak mengalami perubahan yang pesat dalam perkembangan
jasmani dan rohaninya.5
Di Negara “berkembang”, kelahiran bayi dianggap masih rawan
karena presentase kematian pada saat-saat bayi dilahirkan masih
mencapai angka sekita 8%. Dan karena faktor sosial ekonomi,
pemenuhan kebutuhan akan perkembangan anak kurang mendapat
perhatian.
Menurut Piaget pertumbuhan mental mengandung dua macam
proses, yaitu perkembangan dan belajar. Perkembangan adalah
perubahan struktur sedangkan belajar adalah perubahan isi. Proses
perkembangan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: heriditas, pengalaman,
transmisi sosial, dan ekuilibrasi.6
a. Heriditas
Hereditas tidak hanya menyediakan fasilitas kepada anak
yang baru lahir untuk menyesuaikan diri dengan dunianya, lebih
dari itu heriditas akan mengatur jalannya perkembagan pada
tahun-tahun mendatang. Inilah yang dikenal dengan faktor

4
Koko Darkusno, “Tugas-Tugas Perkembangan”, diakses dari
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412051967101KOKO_DA
RKUSNO_A/TUGAS-TUGAS_PERKEMBANGAN.pdf), pada tanggal 21 November 2021, pukul
20.30 WIB.
5
Zulkifli, “Psikologi Perkembangan”, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2003),
hlm. 22.
6
Ernawulan Syaodih, “Psikologi Perkembangan”, Jurnal Psikologi, Vol. 29, (Oktober
2012), hlm. 14.

3
kematangan internal. Kematangan mempunyai peranan penting
dalam perkembangan kognitif, akan tetapi faktor ini saja tidak
mampu menjelaskan segala sesuatu tentang perkembangan
kognitif.
b. Pengalaman
Pengalaman heriditas fisik merupakan dasar
perkembangan struktur kognitif. Dalam hal ini sering kali
disebut sebagai pengalaman fisis dan logika matematis. Kedua
pengalaman ini secara psikologi berbeda. Pengalaman fisis
melibatkan obyek yang kemudian membuat abstraksi dan obyek
tersebut. sedangkan pengalaman logika matematis merupakan
pengalaman di mana diabstaksikan bukan dari obyek melainkan
dari akibat tindakan terhadap obyek (abstraksi reflektif).
c. Transmisi Sosial
Transmisi sosial digunakan untuk mempresentasikan
pengaruh budaya terhadap pola berfikir anak. Penjelasan dari
guru, penjelasan dari orang tua, informasi dari buku, meniru,
merupakan bentuk-bentuk transmisi sosial. Kebudayaan
memberikan alat-alat yang penting bagi perkembangan kognitif,
seperti dalam berhitung atau membaca, dapat menerima
transmisi sosial apabila anak ada dalam keadaan mampu
menerima informasi. Untuk menerima informasi itu terlebih
dahulu anak harus memiliki struktur kognitif yang
memungkinkan anak dapat mengasimilasikan dan
mengakomodasikan informasi tersebut.
d. Ekuilibrasi
Ekuilibrasi merupakan suatu keadaan di mana pada diri
setiap individu akan terdapat proses ekuilibrasi yang
mengintegrasikan ketiga faktor tadi, yaitu heriditas, pengalaman
dan transmisi sosial. Alasan yang memperkuat adanya
ekuilibrasi yaitu dimana anak secara aktif berinteraksi dengan
lingkungan. Sebagai akibat dari interaksi itu anak berhadapan

4
dengan gangguan kontradiksi, yaitu apabila situasi pada pola
penalaran yang lama tidak dapat menanggapi stimulus.
Kontradiksi ini menimbulkan keadaan menjadi tidak seimbang.
Dalam keadaan ini individu secara aktif mengubah pola
penalarannya agar dapat mengasimilasikan dan
mengakomodasikan stimulus baru yang disebut ekuilibrasi7.

Perkembangan merupakan suatu proses perubahan yang komplek,


melibatkan berbagai unsur yang paling berpengaruh satu sama lain8. Tahap-
tahap tugas perkembangan bayi dan anak-anak:

a. Tahap sensorismotor, yaitu pada saat lahir hingga usia 2 tahun.


Pencapaian utamanya yaitu pembentukan konsep “keajekan objek”
dan kemajuan bertahap dan perilaku refleks ke perilaku yang
diarahkan oleh tujuan9.
b. Tahap Praoperasi, yaitu pada sekitar usia 2 hingga 7 tahun.
Pencapaian utamanya yaitu perkembangan kemampuan
menggunakan symbol untuk melambangkan objek di dunia ini.
Pemikiran masih terus bersifat egosentris dan terpusat.
c. Operasi Konkret, yaitu usia sekitar 7 hingga 11 tahun. Dengan
pencapaian utamanya, perbaikan kemampuan berpikir logis.
Kemampuan baru meliputi penggunaan pengoperasian yang dapat
dibalik. Pemikiran tidak terpusat, dan pemecahan masalah kurang
dibatasi oleh egosentrisme. Pemikiran abstrak tidak mungkin.

Selama tahap ini, bayi dan anak kecil menajajaki dunia mereka
dengan menggunakan indera dan kemampuan motoric mereka. Pada
awalnya, semua bayi mempunyai perilaku bawaan disebut gerakan refleks.
Sentuhan bibir anak yang baru lahir, dan bayi itupun akan mulai menghisap,
letak jari anda ke telapak tangan bayi, dan bayi itupun akan

7
Intan Giri Indah, Floren Aoulia, “Periodesasi Perkembangan Pada Masa Bayi”, Jurnal
Psikologi, (Desember 2017), hlm. 8.
8
Eni Fahriyatul F, Istikomah, “Psikologi Belajar dan Mengajar: Kunci Sukses Guru dan
Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif”, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016), hlm. 40.
9
Robert E. Slavin, “Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik”, (Jakarta: PT Indeks, 2011),
hlm. 45.

5
menggenggamnya. Perilaku ini dan perilaku lain adalah bawaan dan
merupakan landasan yang menjadi dasar pembentukan skema pertama bayi
tersebut.10

Pada beberapa bulan pertama dari kelahirannya, aspek yang


memegang peranan penting dari bayi adalah sekitar mulutnya. Mulut bukan
hanya alat untuk makan dan minum, tetapi juga alat komunikasi dengan
dunia luar. Bayi mendapatkan beberapa pengalaman dan rasa senang
melalui sentuhan-sentuhan dengan mulutnya. Baru selanjutnya dengan
mata, telinga dan tangan yang berperan sebagai alat penghubung dengan
dunia luar. Dengan berpusat pada mulut, dibantu dan dilengkapi dengan
alat-alat indera dan anggota badan, bayi mengadakan hubungan dan belajar
tentang dunia sekitar. Melalui interaksi dengan menggunakan alat tersebut
dengan lingkungannya, bayi memperoleh kesan dan memahami
lingkungannya.11

2. Tugas Perkembangan Anak-Anak

Perkembangan anak usia dini memiliki prinsip-prinsip dasar


menurut Bredekemp dan Coople yaitu saling berkaitan antara satu aspek
dengan aspek lainnya, terjadi dalam suatu urutan tertentu yang dapat
diramalkan, berlangsung dalam rentang variasi antar anak dan antar
bidang dengan fungsi yang berbeda-beda, pengaruh kumulatif dan
tertunda terjadi dari pengalaman awal, berlangsung ke arah yang
semakin kompleks, khusus, terorganisasi, konteks sosial majemuk turut
mempengaruhinya, merupakan pembelajar yang aktif, belajar menjadi
salah satu kebutuhan yang saling berkaitan dengan perkembangan,
perkembangan anak dan seluruh kehidupan anak digambarkan melalui
proses bermain, percepatan perkembangan hanya akan terjadi jika anak
berkesempatan melakukan segala sesuatu atau kegiatan setingkat lebih
tinggi, modalitas beragam menjadi media bagi anak untuk

10
Intan Giri Indah, Floren Aoulia, “Periodesasi Perkembangan Pada Masa Bayi”, Jurnal
Psikologi, (Desember 2017), hlm. 9.
11
Ernawulan Syaodih, “Psikologi Perkembangan Anak", Jurnal Psikologi, Vol. 29,
(Oktober 2012), hlm. 11.

6
memperlihatkan hal yang ia ketahui, rasa menghargai atau pemenuhan
kebutuhan fisik serta rasa aman merupakan kondisi atau lingkungan
terbaik penunjang anak berkembang atau belajar dan tumbuh secara
optimal.12

Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian


individu anak, karena kepribadian individu membentuk satu kesatuan
yang terintegrasi. Secara umum dapat dibedakan beberapa aspek utama
individu anak, yaitu aspek intelektual, fisik-motorik, sosio-emosional,
bahasa, moral, dan keagamaan.

Perkembangan dari tiap aspek kepribadian tidak selalu bersama-


sama atau sejajar, perkembangan sesuatu aspek mungkin mendahului
atau mungkin juga mengikuti aspek lainnya. Pada awal kehidupan anak.
Yaitu pada saat dalam kandungan dan tahun-tahun pertama,
perkembangan aspek fisik dan motoric sangat menonjol. Selama
Sembilan bulan dalam kandungan, ukuran fisik bayi berkembang dari
superduaratus milimiter menjati 50 sentimeter panjangnya. Selama dua
tahun pertama, bayi yang tidak berdaya pada awal kelahirannya, telah
menjadi anak kecil yang dapat duduk, merangkak, berdiri, bahkan
pandai berjalan dan berlari, bisa memegang dan mempermainkan
berbagai benda atau alat.

Perkembangan aspek sosial diawali pada masa kanak-kanak


(usia 3-5 tahun). Anak senang bermain bersama teman sebayanya.
Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan agak pesat terjadi pada
masa sekolah (usia 11-12 tahun), dan sangat pesat pada masa remaja
(16-18 tahun). Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak
berlangsung melalui hubungan antar teman dalam berbagai bentuk
permainan.

12
Jamuna Ulfah, Na’imah, Demy Danero, “Peran Pendidik Terhadap Tugas-Tugas
Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun”, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol. 1, 2021, hlm. 130-
148.

7
Aspek bahasa berkemban dimulai dengan peniruan bunyi dan
suara, berlanjut dengan meraban. Pada awal masa sekolah dasar
berkembang kemampuan berbahasa sosial, yaitu bahasa untuk
memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan teman-
temannya atau orang dewasa. Pada akhir masa sekolah dasar
berkembang bahasa pengetahuan. Perkembangan ini sangat
berhubungan erat dengan perkembangan kemampuan intelektual dan
sosial.

Bahasa merupakan alat untuk berpikir, dan berpikir merupakan


suatu proses melihat dan memahami hubungan antar hal. Bahasa juga
merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan
komunikasi berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan demikian
perkembangan kemampuan berbahasa juga berhubungan erat dan saling
menunjang dengan perkembangan kemampuan sosial. Perkembangan
bahasa yang berjalan pesat pada awal masa sekolah dasar mencapai
kesempurnaan pada akhir masa remaja.

Pada tahun kedua, seorang bayi telah mulai belajar berdiri


sendiri, di samping ketergantungannya yang masih sangat besar
terhadap orangtuanya. Bayi berusaha memecahkan beberapa
permasalahan yang dihadapinya. Hal ini sangat berpengaruh besar
terhadap berkembangan kepribadiannya. Pada tahun berikutnya anak
mulai dapat mengontrol cara-cara buang air, dan ia juga mulai
mengadakan eksplorasi terhadap lingkungannya.

Pada tahun keempat dan kelima, anak sudah mencapai


kesempurnaan dalam melakukan gerakan seperti berjalan, berlari,
meloncat dan sebagainya. Gerakan-gerakan ini sangat berperan sekali
dalam perkembangan selanjutnya. Pada akhir masa kanak-kanak, anak
bukan saja mencapai keempurnaan dalam gerakan-gerakan fisik, tetapi
juga telah menguasai sejumlah kemampuan intelektual, sosial bahkan
moral.

8
Beberapa tugas perkembangan yang muncul dan harus dikuasai
oleh bayi dan juga anak pada masa ini adalah:

a. Belajar berjalan. Pada usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-
otot bayi telah cukup kuat untuk melakukan gerakan berjalan.
Berjalan merupakan puncak dari perkembangan gerak pada
masa bayi.
b. Belajar mengambil makanan. Makanan merupakan kebutuhan
biologis utama pada manusia. Dengan diawali oleh kemampuan
mengambil dan memakan sendiri makanan yang dibutuhkannya,
bayi telah memulai usaha memenuhi sendiri kebutuhan
hidupnya.
c. Belajar berbicara.
d. Belajar mengontrol cara-cara buang air.
e. Belajar mengetahui jenis kelamin.
f. Menguasai stabilitas jasmaniah.
g. Memiliki konsep sosial dan fisik walaupun masih sederhana.
h. Belajar hubungan sosial yang baik dengan orang tua, serta
orang-orang dekat lainnya.
i. Belajar membedakan mana yang baik dan tidak baik serta
pengembangan hati Nurani.13

13
Ernawulan Syaodih, “Psikologi Perkembangan Anak", Jurnal Psikologi, Vol. 29,
(Oktober 2012), hlm. 11-13.

9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Dalam upaya mendidik dan mengembangkan anak untuk mencapai


perkembangannya seoptimal mungkin, maka para pendidik anak usia dini perlu
memahami siapa anak didiknya dan bagaimana perkembangan anak itu sendiri.
Anak berbeda dengan orang dewasa atau orang tua, anak memiliki karakteristik dan
dunianya sendiri, dan anak memiliki potensi untuk dapat berkembang selama
lingkungannya memberikan pengaruh-pengaruh yang positif bagi upaya
pengembangannya.

Perkembangan pada bayi dan anak-anak jelas berbeda. Pada usia bayi,
perkembangan yang terjadi adalah perkembangan pemula. Tetapi ketika memasuki
tingkatan usia anak-anak, perkembangan terjadi menjadi lebih meningkat
dibanding perkembangan sebelumnya, yakni pada usia bayi. Begitu pula
seterusnya, setiap meningkatnya usia, meningkat pula perkembangan yang terjadi
pada diri manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Darkusno Koko, “Tugas-Tugas Perkembangan”, diakses dari


(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412
051967101KOKO_DARKUSNO_A/TUGAS-
TUGAS_PERKEMBANGAN.pdf), pada tanggal 21 November 2021, pukul
20.30 WIB.
Fahriyatul Eni, Istikomah, “Psikologi Belajar dan Mengajar: Kunci Sukses Guru
dan Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif”, (Sidoarjo: Nizamia Learning
Center, 2016).
Hospital Ciputra, “Apa Itu Psikologi?”, diakses dari
(https://ciputrahospital.com/apa-itu-psikologi/), pada tanggal 19 November
2021, pukul 17.35 WIB.
Indah Intan Giri, Aoulia Floren, “Periodesasi Perkembangan Pada Masa Bayi”,
Jurnal Psikologi, (Desember 2017).
Norvita Diah Ayu, “Pengertian Tugas Perkembangan”, Jurnal Psikologi,
(November 2021).
Slavin Robert E., “Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik”, (Jakarta: PT Indeks,
2011).
Syaodih Ernawulan, “Psikologi Perkembangan Anak", Jurnal Psikologi, Vol. 29,
(Oktober 2012).
Ulfah Jamuna, Na’imah, Danero Demy, “Peran Pendidik Terhadap Tugas-Tugas
Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun”, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial,
Vol. 1, 2021.
Zulkifli, “Psikologi Perkembangan”, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA,
2003).

11

Anda mungkin juga menyukai