Mediasi
Menurut Vygotsky, semua perbuatan atau proses psikologis yang khas manusiawi
dimediasikan dengan psychologis tools atau alat-alat psikologis berupa bahasa, tanda dan
lambang, atau semiotika.
Ada dua jenis mediasi, yaitu:
(1)
melakukan self- regulation yang meliputi: self planning, self monitoring, self checking, dan
self evaluating. Mediasi metakognitif ini berkembang dalam komunikasi antar pribadi.
(2)
yang berkaitan dengan pengetahuan tertentu atau subject-domain problem. Mediasi kognitif
bisa berkaitan dengan konsep spontan (yang bisa salah) dan konsep ilmiah (yang lebih
terjamin kebenarannya).
Menurut Vygotsky, anak adalah seorang eksplorer yang mempunyai rasa ingin tahu tinggi,
sangat aktif dalam pembelajaran, selalu ingin menemukan sendiri, dan mengembangkan
pemahaman baru. Namun demikian Vygostky lebih menekankan pada kontribusi sosial dalam
proses perkembangan dan tidak melihat peranan besar dalam penemuan sendiri.
Perkembangan pertama dalam lingkup sosial muncul dalam individu sebagai kategori
interpsikological dan kemudian pada anak sebagai kategori intrapsikologikal. Contohnya
adalah voluntary attention (perhatian otomatis), logical memory (memori logis),
pembentukan konsep, dan perkembangan kemampuan memilih.
Vygostky berpendapat bahwa, pembelajaran pada anak terjadi melalui interaksi sosial dengan
tutor yang lebih berpengalaman, Tutor ini menjadi model dalam berperilaku atau
menyediakan instruksi verbal untuk anak. Model inilah yang disebut dengan dialog
kooperatif atau kolaboratif. Anak mencari pemahaman perilaku atau instruksi dari tutor,
menginternalisasi informasi dan menggunakannya untuk memformulasikan perilaku mereka.
b).
Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan harus dilihat dari perspektif 4 tahap yang saling
berhubungan dalam interaksi anak dengan lingkungan:
1) Perkembangan Ontogenic, adalah perkembangan individu sepanjang hayat, digunakan oleh
hampir semua ahli psikologi dalam menganalisa perkembangan manusia.
2) Perkembangan Microgenic, mengacu pada perubahan yang terjadi pada waktu yang relatif
singkat, misalnya perubahan yang dapat dilihat pada saat anak memecahkan masalah
penjumlahan pada setiap minggunya selama 11 minggu.
3) Perkembangan Phylogenic adalah perubahan yang berskala evolusi, diukur dalam ribuan
dan bahkan jutaan tahun. Vygostsky sendiri berpendapat bahwa untuk pemahaman sejarah
spesies dapat memberikan masukan pada perkembangan anak.
4) Perkembangan Sociohistorical, mengacu pada perubahan yang terjadi pada budaya,
kepercayaan, norma, dan teknologi.
Disini Vygotsky menekankan bagaimana seseorang berkembang dalam lingkungan yang
berubah. Dengan berfokus pada individu atau pun pada lingkungan tidak cukup untuk
menjelaskan mengenai perkembangan seseorang. Untuk itu perkembangan sebaiknya
dipelajari dari konteks sosial dan budaya.