Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................5
1.4. Manfaat Penulisan.....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
2.1. Konsep Dasar PKN....................................................................................................6
2.2. Nilai dalam Materi PKN SD......................................................................................8
2.3. Moral dalam Materi PKN SD.....................................................................................9
2.4. Norma dalam Materi PKN SD...................................................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................14
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................14
3.2. Saran........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1.1.1 Bagaimana Konsep Dasar PKN ?
1.1.2 Bagaimana Nilai dalam Materi PKN SD ?
1.1.3 Bagaimana Norma dalam Materi PKN SD?
1.1.4 Bagaimana Moral dalam Materi PKN SD?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep Dasar PKN.
1.3.2 Untuk Mengetahui Nilai dalam Materi PKN SD.
1.3.3 Untuk Mengetahui Norma dalam Materi PKN SD.
1.3.4 Untuk Mengetahui Moral dalam Materi PKN SD.

Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran PKN SD.
Selain itu, makalah ini juga untuk menambah ilmu tentang pemahaman terkait
dasar-dasar konsep, nilai, norma dan moral dalam pembelajaran PKN.
1.4.2. Bagi pembaca
Makalah ini dibuat agar pembaca mengetahui pentingnya pemahaman terkait
dasar-dasar konsep, nilai, norma dan moral dalam pembelajaran PKN guna
menambah ilmu pengetahuan yang ada..
1.4.3. Bagi masyarakat
Agar masyarakat lebih mengerti pemahaman terkait dasar-dasar konsep, nilai,
norma dan moral dalam pembelajaran PKN. yang perlu diterapkan dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar PKN
2.2 Nilai dalam Materi PKN SD
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengembang kan tugas
mempersiapkan SDM yang berkualitas. Sekolah dalam hal ini tidak hanya dibebani
untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam hal ranah kognitifnya saja, akan tetapi
juga ranah afektif dan psikomotor. Apalah gunanya seorang anak yang kemampuan
kognitif lebih, tetapi tidak didukung dengan sikap (afektif) dan psikomotor yang baik
pula. Dapat terjadi dengan kemampuannya yang tinggi itu justru disalah gunakan untuk
hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Berikut ini
adalah pengertian nilai menurut para ahli.
 Menurut Frankel (1977) :
Nilai(value) adalah konsep (concept). Seperti umumnya konsep, maka nilai
sebagai konsep tidak muncul dalam pengalaman yang dapat diamati melainkan ada
dalam pikiran orang. Nilai dapat diartikan kualitas dari sesuatu atau harga dari sesuatu
yang diterapkan pada konteks pengalaman manusia. Nilai dapat dibagi atas dua bidang,
yakni nilai estetika dan nilai etika. Estetika terkait dengan masalah keindahan atau apa
yang dipandang indah (beautiful) atau apa yang dapat dinikmati oleh seseorang.
Sedangkan etika terkait dengan tindakan/ perilaku/ akhlak (conduct) atau bagaimana
seseorang harus berperilaku. Etika terkait dengan masalah moral, yakni pertimbangan
reflektif tentang mana yang benar (right) dan mana yang salah (wrong).
Nilai bukanlah benda atau materi. Nilai adalah standar atau kriteria bertindak,
kriteria keindahan, kriteria manfaat, atau disebut pula harga yang diakui oleh seseorang
dan oleh karena itu orang berupaya untuk menjunjung tinggi dan memeliharanya. Nilai
tidak dapat dilihat secara konkrit melainkan tercermin dalam pertimbangan harga yang
khusus yang diakui oleh individu. Oleh karena itu, ketika seseorang menyatakan bahwa
sesuatu itu bernilai maka seyogianya ada argumen baik dan tidak baiknya. Misalnya,
mengapa ada orang yang menolak hukuman mati bahkan mengusulkan agar hukuman
mati dihilangkan karena bertentangan dengan hak asasi manusia. Hal ini tentu saja
dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan. Ketika ada orang yang berkampanye dan
mengajak orang lain untuk mendukung salah satu calon anggota legislatif, karena orang
tersebut terkenal kejujurannya. Hal ini tentu saja dilandasi oleh nilai etika.
 Menurut Rokeah (dalam Kosasih Djahiri, 1985:20) :
Mengatakan bahwa “Nilai adalah suatu kepercayaan/keyakinan (belief) yang
bersumber pada sistem nilai seseorang, mengenai apa yang patut atau tidak patut
dilakukan seseorang atau mengenai apa yang berharga dan apa yang tidak berharga”.
Secara intelektual, tapi juga cerdas secara spiritual, emosional, dan sosial.
Raths (dalam Fraenkel, 1978) mengidentifikasi tiga aspek kriteria untuk
melakukan penilaian, yakni perlu ada pilihan (chooses), penghargaan (prizes), dan
tindakan (acts).
1. Pertama, tindakan memilih hendaknya dilakukan secara bebas dan memilih dari
sejumlah alternatif dan melakukan memilih hendaknya dilandasi oleh hasil
pemikiran yang mendalam, artinya setelah memperhitungkan berbagai akibat dari
alternatif tersebut.
2. Kedua, ada penghargaan atas apa yang telah dipilih dan dikenal oleh masyarakat.
3. Ketiga, melakukan tindakan sesuai dengan pilihannya dan dimanfaatkan dalam
kehidupan secara terus menerus.
Selain dengan kriteria di atas, ada sejumlah indikator untuk menentukan nilai,
yakni dilihat dari tujuan, maksud, sikap, kepentingan, perasaan, keyakinan, aktivitas,
dan keraguan. Namun, dalam konteks tertentu nilai dapat diidentifikasi dari keadaan dan
kegunaan atau kemanfaatan bagi kehidupan umat manusia. Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa nilai merupakan hasil pertimbangan baik atau tidak baik terhadap
sesuatu yang kemudian dipergunakan sebagai dasar alasan (motivasi) melakukan atau
tidak melakukan sesuatu. Prof. Dr. Notonegoro (dalam Sapriya, 2012) membagi nilai
menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia.
2. Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
melaksanakan kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai Kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

2.3 Moral dalam Materi PKN SD


Moral dapat diartikan sebagai suatu tindakan seseorang untuk menilai benar
dalam cara hidup seseorang mengenai apa yang baik dan apa yang buruk, yaitu
pengetahuan dan wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral
adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia
tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral
adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Selain pengertian secara umum, para ahli dan pakar memiliki pandangan dan
pendapat yang berbeda-beda dalam mendefinisikan apa itu moral. Berikut ini
merupakan pengertian moral menurut para ahli secara lengkap,
 Menurut Merriam-Webster
Moral adalah mengenai atau berhubungan dengan apa yang benar dan salah dalam
perilaku manusia, dianggap benar dan baik oleh kebanyakan orang sesuai dengan
standar perilaku yang tepat pada kelompok atau masyarakat tersebut.
 Menurut Kamus Psikologi
Pengertian moral adalah mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan
sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
 Menurut Hurlock
Definisi moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial.
Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku moral dikendalikan
konsep konsep moral atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi
anggota suatu budaya.
 Menurut Dian Ibung
Moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur
tingkah laku seseorang.
 Menurut Maria Assumpta
Arti moral adalah aturan-aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai
seorang manusia.
 Menurut Sonny Keraf
Menurut Sonny keraf, moral dapat digunakan untuk mengukur kadar baik dan
buruknya sebuah tindakan manusia sebagai manusia, mungkin sebagai anggota
masyarakat atau sebagai manusia yang memiliki posisi tertentu atau pekerjaan
tertentu.
 Menurut Zainuddin Saifullah Nainggolan
Pengertian moral adalah suatu tendensi rohani untuk melakukan seperangkat standar
dan norma yang mengatur perilaku seseorang dan masyarakat.
 Menurut Chaplin (2006)
Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut
hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
 Menurut Wantah (2005)
Pengertian moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada hubungannya dengan
kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku.
 Menurut A. Mustafa
Moral diartikan sebagai penentuan dasar perilaku mana yang baik dan yang buruk
melalui pengamatan pada perbuatan manusia sejauh akal pikiran mereka.
 Menurut Russel Swanburg
Arti moral merupakan pernyataan dari pemikiran yang berhubungan dengan
keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal itu dapat merangsang perilaku
seseorang tersebut.
 Menurut Gunarsa
Definisi moral menurut Gunarsa adalah seperangkat nilai-nilai berbagai perilaku
yang harus dipatuhi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral adalah suatu keyakinan tentang benar
salah, baik dan buruk, yang sesuai dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan
atau pemikiran. Jadi, moral sangat berhubungan dengan benar-salah, baik-buruk,
keyakinan, diri sendiri, dan lingkungan sosial. Adapun konsep moral adalah sebagai
berikut.
1) Kesadaran Moral
Kesadaran moral adalah kesadaran dalam diri manusia bahwa tindakannya itu
diasarkan atas rasa wajib, suka rela, tanpa paksaan dan keluar dari pribadinya.
Ada perbuatan manusia yang tampaknya baik tetapi tidak dapat dinilai baik atau
buruk perbuatan itu karena tidak didasarkan atas kesadaran moral.
2) Pengetahuan Nilai Moral
Nilai moral adalah rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus
dipatuhi. Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan,
akhlak, kewajiban dan sebagainya. Menurut KBBI, moral adalah baik buruk
yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya
3) Penalaran Moral
Penalaran moral (moral reasoning) adalah penilaian diri, penilaian sosial dan
juga penilaian terhadap kewajiban yang mengikat individu dalam suatu tindakan
(Kohlberg,1995).
4) Pengambilan keputusan moral
Pengambilan keputusan adalah proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
5) Pengetahuan diri
kemampuan seseorang dalam memahami, mengerti, dan menerima perasaan,
pikiran, pengalaman, serta nilai diri sendiri. Dengan kesadaran diri, kamu bisa
juga memahami keadaan orang-orang di sekitarmu dan kamu bisa bercermin dari
penilaian mereka tentangmu
Perilaku moral adalah perilaku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
yang mengacu pada seperangkat peraturan,kebiasaan, dan prinsip-prinsip tertentu yang
berdampak pada kesejahteraan manusia. Perilaku moral sebagai perilaku yang sesuai
dengan aturan-aturan dan nilai-nilai masyarakat dimana individu tinggal, sehingga
perilaku moral dapat dikatakan dengan perilaku yang baik dan pantas dilakukan dalam
masyarakat.
perilaku moral yang terpenting adalah sebagai berikut:
a) Berkata jujur, yaitu berani mengungkapkan perkataan yang sesuai dengan apa
yang terjadi.
b) Berbuat benar, yaitu perbuatan yang sesuai dengan aturan dan kaidah yang telah
ditetapkan oleh masyarakat
c) Berlaku adil, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya
d) Berani, yaitu kesiapan fisik dan mental untuk menghadapi suatu peristiwa dan
membenarkan jika peristiwa tersebut tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku
dalam masyarakat.

2.4 Norma dalam Materi PKN SD


Norma adalah tolok ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu sikap dan
tindakan manusia. Norma juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi rambu- rambu
yang menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah
(Margono, 2001:67). Norma adalah aturan sebagai petunjuk hidup bagi individu dalam
Masyarakat. Norma dalam masyarakat hendaknya dipatuhi oleh anggota
Masyarakat, karena norma tersebut mengandung sanksi. Dala bahasa Inggris, norma
diartikan sebagai standar. Di samping itu, norma juga bisa diartikan kaidah atau
petunjuk hidup yang digunakan untuk mengatur perilaku manusia dalam kehidupan
bermasyarakat maupun bernegara. Jika norma dipahami sebagai standar atau ukuran
perilaku manusia, yang dapat dijadikan "alat" untuk menghakimi suatu perilaku
manusia benar atau salah, maka dalam realitas kehidupan sehari-hari terdapat paling
beberapa norma-norma sebagai berikut.
1) Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah norma yang bersumber dari masyarakat. Ciri-
ciri norma kesopanan adalah berhubungan dengan aturan-aturan tak tertulis yang
disepakati bersama di masyarakat. Norma kesopanan juga berupa hal-hal yang
pantas dan tidak pantas serta hal yang sopan dan tidak sopan dalam tata
pergaulan sehari-hari di masyarakat.Norma kesopanan terkait erat dengan tata
kehidupan, budaya, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan suatu kelompok
masyarakat sehingga bersifat lokal alias berlaku setempat.Dengan begitu, norma
kesopanan tidak berlaku umum di seluruh dunia. Sebab, masing-masing tempat
atau daerah memiliki standar norma kesopanan masing-masing.Isi norma
kesopanan meliputi tata cara berpakaian, berbicara, berperilaku, bertamu,
menyapa orang lain, cara makan, dan lainnya. Norma kesopanan contohnya,
yaitu mengucapkan salam ketika bertemu, mencium tangan orang tua saat
berpamitan, berpakaian dan bertutur kata yang sopan, tidak meludah di
sembarang tempat, hingga tidak menyela pembicaraan orang lain.Tujuan norma
kesopanan adalah untuk membangun ketertiban dalam kehidupan masyarakat.
Jika norma ini dilanggar, maka ada sanksinya. Sanksi norma kesopanan
misalnya mendatangkan celaan, cemoohan, hingga pengucilan dari lingkungan
masyarakat setempat.
2) Norma Kesusilaan
Sekilas, norma kesopanan dan kesusilaan mungkin terlihat sama, namun
ada bedanya. Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan
bisikan kalbu dan suara hati nurani manusia.Contohnya, misal seseorang hendak
melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma. Sebenarnya ada bisikan
kalbunya atau suara hati nuraninya untuk tidak melakukan hal tersebut.Namun,
ia memilih untuk tidak mendengarkannya atau mengabaikannya. Biasanya, hal
ini akan membuahkan rasa penyesalan dari dalam dirinya sendiri.Misalnya,
ketika tidak berkata jujur dan ketika menyakiti perasaan orang lain. Artinya,
perbedaan norma kesusilaan dan norma kesopanan terletak dari sumbernya,
yaitu diri sendiri dan masyarakat.
Jika norma ini dilanggar, sanksinya berupa penyesalan terhadap diri sendiri
karena tetap melakukan perbuatan tersebut, padahal bertentangan dengan norma
kesusilaan yang berasal dari hati nuraninya sendiri.
3) Norma Agama
Jenis norma selanjutnya adalah norma agama. Norma agama adalah
kaidah atau aturan hidup yang bersumber dari agama, kepercayaan, dan
keyakinan terhadap Tuhan. Norma agama juga berupa aturan hidup yang harus
diterima manusia sesuai perintah-Nya, larangan-Nya, dan ajaran-Nya. Contoh
norma agama, yaitu melaksanakan ibadah sesuai aturan agama masing-masing.
Sanksi norma agama adalah dosa. Kendati begitu, norma agama tak melulu
berisi soal aturan-aturan hidup manusia dan Tuhan. Namun juga terhadap
sesama manusia dan sesama makhluk hidup di dunia. Tujuan norma agama tak
hanya menciptakan kepatuhan kepada Tuhan, namun juga keserasian antara
manusia dan sesamanya beserta lingkungan.
4) Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh negara
melalui lembaga-lembaga negara. Aturan ini bersifat mengikat setiap orang
warga negara untuk menaati perintah dan larangan yang harus dipatuhi. Contoh
norma hukum yang bersifat perintah, yaitu orang yang mengemudikan
kendaraan di jalan raya, namun tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM),
akan dikenakan hukuman pidana paling lama empat bulan dan denda paling
banyak Rp1 juta. Sementara contoh norma hukum yang bersifat larangan, yakni
setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi
elektronik akan dipidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling
banyak Rp1 miliar.
Artinya, sanksi norma hukum berupa hukuman dan denda ganti rugi kepada
negara. Tujuan norma hukum adalah untuk menciptakan ketertiban, keteraturan,
dan keadilan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Norma memiliki sejumlah fungsi penting dalam kehidupan yang perlu


diketajui oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itu, setiap masyarakat wajib
mematuhi norma. Dikutip dari Buku Ajar Etika Umum oleh Asmawati Burhan,
berikut fungsi norma.
 Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku.
 Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.
 Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat.
 Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang
melanggar norma.
 Mencegah terjadinya benturan kepentingan dalam kehidupan masyarakat

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Azizah, A. B., Huwaida, A. N., Asihaningtyas, F., & Fatharani, J. (2020). Konsep,
Nilai, Moral dan Norma dalam Pembelajaran PPKN SD. Nusantara, 2(1), 129-
138.
Nurlaila, M. H. (2022). NILAI, NORMA DAN MORAL DALAM PPKN DI
SD. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SD, 49.

Anda mungkin juga menyukai