Anda di halaman 1dari 9

Nama : Albab Mahera Perdana

Kelas : IX – A
Absen : 03

Pengertian dan Definisi Membaca

Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa. Membaca merupakan kegiatan


memahami teks bacaan dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari teks yang kita
baca.
Pada saat membaca, biasanya dalam teks bacaan yang kita baca terkandung makna yang
tersirat (makna yang tersembunyi) dan tersurat (makna yang tertulis). Oleh karena itu,
kita membaca secara intensif untuk menemukan makna dan mencari ide/pokok
permasalahan.
Membaca intensif juga berfungsi untuk mengetahui lebih banyak tentang bacaan.
Misalnya, tentang penulisannya atau permasalahan yang dibacarakan mulai dari awal
masalah sampai pemecahan masalah atau akhir berita. Pahami isinya, jangan ada yang
terlewatkan.

Menemukan Makna Tersirat dari Suatu Teks Bacaan

Dari teks telah dibaca dapat ditemukan makna yang tersirat dari suatu bacaan. Untuk
menemukan makna tersirat, biasanya dengan memberikan pertanyaan.
Dengan menjawab pertanyaan tersebut akan membantu memahami makna dari
ceritanya. Jika mampu menceritakan kembali dengan baik, maka pada prosesnya
kegiatan ekstensif sudah bisa dipahami dan dilakukan.

Menyimpulkan Teks yang Dibaca

Setelah membaca teks secara lengkap. Selanjutnya menyimpulkan teks yang kita baca.
Menyimpulkan adalah mengambil inti suatu bacaan.
Cara menyimpulkan teks atau bacaaan:
a. Membaca teks bacaan dengan sungguh-sungguh
b. Mencatat gagasan pokok
c. Menyimpulkan gagasan pokok
Membaca intensif adalah membaca dengan sungguh-sungguh, detail, urut, dan rinci.
Melalui membaca intensif kita bisa menyimpulkan teks yang kita baca.

Pengertian Membaca Menurut Para Ahli

1. Pengertian membaca menurut Kholid A. H dan Lilis S (1997: 140), Membaca adalah
mengemukakan atau membunyikan rangkaian lambang – lambang bahan tulis yang
dilihatnya dari huruf menjadi kata, kemudian menjadi frasa, kalimat dan seterusnya.

2. Pengertian membaca menurut Tampubolon (1990: 5), membaca adalah suatu cara
untuk membina daya nalar. Dengan kebiasaan membaca daya nalar siswa menjadi lebih
terbina. Kita dapat membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa menggerakkan
telunjuk untuk membaca.

3. Pengertian membaca menurut Samsu Somadayo (2011: 4) mengungkapkan bahwa


membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti yang
terkandung di dalam bahan tulis.

4. Pengertian membaca menurut Artanto (2009) Membaca merupakan aktivitas


pencarian informasi melalui lambang-lambang tertulis kemudian menalarkannya.

5. Pengertian membaca menurut Miles A Tingker dan Contasc, membaca melibatkan


proses identifikasi dan proses mengingat suatu bahan bacaan yang disajikan sebagai
rangsangan untuk membangkitkan pengalaman dan membentuk pengertian baru
melalui konsep-konsep yang relevan yang telah dimiliki oleh pembaca.
(Darmiyati, Zuchdi, Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca, Yogyakarta : UNY
Press, 2007, hal:22)

6. Pengertian membaca menurut Hodgson sebagaimana yang dikutip oleh Tarigan


(2008: 7), membaca adalah proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata atau bahasa tulis.

7. Pengertian membaca menurut Harjasujana dan Mulyati (1997: 5) mengemukakan


bahwa membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan
memandangi lambang-lambang tertulis semata-mata. Bermacam-macam kemampuan
perlu dikerahkan oleh seorang pembaca agar dia mampu memahami materi yang
dibacanya. Pembaca harus berupaya agar lambang-lambang yang dilihatnya menjadi
lambang-lambang yang bermakna baginya.

8. Pengertian membaca menurut Anderson dalam Tarigan (2008: 7) mengemukakan


bahwa membaca adalah proses dekoding (decoding). Artinya, suatu kegiatan untuk
memecahkan lambang-lambang verbal. Proses dekoding atau pembacaan sandi dapat
diartikan pula sebagai proses menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan
bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan
menjadi bunyi yang bermakna.

9. Pengertian membaca menurut Soedarso (2006: 4) membaca adalah aktivitas yang


kompleks dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah.
Aktivitas yang kompleks dalam membaca meliputi pengertian dan khayalan,
mengamati, serta mengingat-ingat.

10. Pengertian membaca menurut Kridalaksana dalam Fajar Rachmawati (2007: 3)


bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk
urutan lambang–lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam
bentuk pemahaman diam–diam atau pengujaran keras-keras

11. Pengertian membaca menurut Nurhadi (Nurhadi, 2008: 13), membaca adalah
sebuah proses yang kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses membaca
terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal membaca. Faktor internal meliputi
intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, dan tujuan membaca, sedangkan faktor
eksternal meliputi sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan atau faktor latar
belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. Rumit artinya faktor
eksternal dan internal saling berhubungan membentuk koordinasi yang rumit untuk
menunjang pemahaman bacaan.

12. Pengertian membaca menurut Farida Rahim (2005: 1), terdapat tiga istilah yang
sering digunakan untuk memberikan komponen dasar dari proses membaca yaitu:
recording, decoding, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat
kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan
yang digunakan. Decoding adalah proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-
kata. Penekanan membaca pada tahap recording dan decoding merupakan proses
perseptual yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa
yang sering disebut dengan istilah membaca permulaan sedangkan meaning lebih
ditekankan di kelas tinggi Sekolah Dasar.

13. Pengertian membaca menurut Sabarti Akhadiah dkk (1991: 22) mengungkapkan
bahwa membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan seperti mengenali huruf dan kata
– kata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan
mengenai maksud jawaban.

14. Pengertian membaca menurut Harris dan Sipay (Zuchdi, 2008: 19), membaca dapat
didefinisikan penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis. Hakikat kegiatan
membaca adalah memperoleh makna yang tepat. Pengenalan kata dianggap sebagai
prasyarat yang diperlukan bagi komprehensi bacaan, tetapi pengenalan kata tanpa
komprehensi sangat kecil nilainya.

15. Pengertian membaca menurut Nuriadi (2008: 29), membaca adalah proses yang
melibatkan aktivitas fisik dan mental. Salah satu aktivitas fisik dalam membaca adalah
saat pembaca menggerakkan mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks
bacaan. Membaca melibatkan aktivitas mental yang dapat menjamin pemerolehan
pemahaman menjadi maksimal. Membaca bukan hanya sekadar menggerakkan bola
mata dari margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir untuk
memahami tulisan demi tulisan.

16. Miles Tinker dan Constance Mc Cullough (Iswara, Prana Dwija dan Harjasujana,
Ahmad Slamet, 1996: 2) memandang bahwa : Membaca sebagai kegiatan yang meliputi
pengenalan lambang-lambang tertulis atau lambang percetak yang berperan sebagai
stimuli untuk mengingat makna yang dibangun berdasar pada pengalaman yang lalu
dan penyusunan makna-makna baru dengan jalan memanipulasi konsep-konsep yang
telah dimiliki oleh pembaca.

17. Membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang-


lambang tulis dengan pengertian yang tepat (Harjasujana & Maryati).

18. Membaca adalah suatu kegiatan berbaha untuk memahami lambang-lambang bunyi
bahasa yang tertulis baik bersuaar ataupun tidak dalam memahami informasi-informasi
yang disajikan (Herususanto).

19. Membaca adalah proses psikologis, proses sensorik, proses perseptual, dan proses
perkembangan (Harras dan Sulistianingsih).

20. Pengertian membaca menurut Schmitt dan Viala (Madiyant, 1993) Mereka
membagi definisi membaca dalam pengertian khusus dan umum. Membaca dalam arti
khusus adalah suatu upaya mengurai teks tulis tetapi dalam arti yang lebih luas,
membaca adalah suatu kegiatan mengobservasi suatu jaringan tanda sebagaimana
karakteristiknya untuk tujuan membongkar maknanya sehingga wajar apabila kegiatan
ini meluas menjadi membaca suatu gambar, lukisan, grafik dan sebagainya.

Sumber : http://www.medrec07.com/2015/03/pengertian-dan-definisi-membaca.html
Pentingnya Pendidikan

Pendidikan hal yang sangat penting untuk manusia karena dapat menciptakan manusia
yang berkualitas, berintelektual dan jauh dari kebodohan. Negara telah mengatur Hak
setiap Warga Negara Indonesia untuk mendapat pendidikan sebagai sarana dalam
meningkatkan kualitas hidupnya yaitu pada UUD pasal 28 C ayat 1 dan 2 dan pasal 31
ayat 1 dan 2 (baca: Hak dan kewajiban warga Negara dalam UUD 45)

Walaupun pendidikan sangat penting karena sekarang ini kita sudah masuk kedalam
Globalisasi dan Negara telah mengatur Hak setiap Warga Negara Indonesia untuk
mendapat pendidikan, tidak sedikit yang berpendapat bahkan meyakini bahwa
pendidikan bukanlah hal yang penting dalam kehidupan ini, hal itu disebabkan karena
mereka mempunyai alasan antara lain karena :

 Merasa rugi karena pendidikan memerlukan biaya


 Tidak ada waktu untuk menjalani pendidikan
 Lebih baik bekerja, karena bekerja menghasilkan uang
 Rendahnya kesadaran yang menjadikan “prinsip” bahwa pendidikan tidak
penting

Kerugian-kerugian karena tidak memperoleh pendidikan :

 Tidak bisa membaca, menulis dan menghitung


 Tidak punya pengalaman
 Menjadi malas
 Mudah terpengaruh untuk melakukan tindak kejahatan
 Menjadi pengangguran
 Menjadi tertinggal dalam kehidupan sosial
 Miskin ilmu dan harta
 Menjadi sampah masyarakat, dll

Manusia yang berpendidikan atau berilmu tentu berbeda dari manusia yang tidak
berpendidikan atau tidak berilmu. Kita dapat membedakannya dari cara bersikap,
bertutur, cara berpikir dan menjaga emosi. Dibawah ini adalah beberapa
manfaat yang didapat dari pendidikan adalah :
1. Memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman dan pengalaman adalah untuk
memberikan informasi, meningkatkan ilmu pengetahuan, membantu untuk
memahami ilmu pengetahuan yang selalu berkembang, dan memberikan
pengalaman untuk bekal dalam menjalani pekerjaan dengan baik .
2. Mengembangkan talenta adalah sarana untuk mencari dan mengembangkan
Talenta yang sudah Tuhan anugerahkan pada setiap individu.
3. Membentuk dan memperbaiki pola pikir karena Seiring bertambahnya
informasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman tentunya akan berpengaruh
dalam peningkatan cara berpikir, kemampuan menganalisa dan daya imajinasi
(baca : Cara meningkatkan daya imajinasi)
4. Memberikan taraf kehidupan yang baik dengan mengenyam pendidikan maka
kemampuan dalam bekerja pun didapat dan dapat terus berkembang hal ini
akan memberikan kesempatan kerja dan penghasilan yang baik
5. Membangun bangsa karena Individu yang mengenyam pendidikan
mendapatkan kepribadian yang terbentuk dengan baik (baca :Peran Akhlak
dalam pembentukan karakter bangsa), kemampuan dan ilmu pengetahuan yang
bertambah, kesempatan kerja dan kesempatan mendapat penghasilan yang baik
akan membantu menciptakan generasi yang baik.

Saat ini Dunia sudah memasuki Era Globalisasi. Perkembangan IPTEK, sosial dan
budaya adalah beberapa ciri-ciri globalisasi di dunia beserta pengaruhnya serta
beberapa peran globalisasi di Indonesia sehingga Negara ASEAN yang memiliki
tujuan ASEAN membuat kesepakatan untuk meningkatan laju pertumbuhan ekonomi
ASEAN yaitu disepakatinya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean , yang adalah
persaingan dalam memperoleh lapangan kerja bukan hanya dengan sesama warga
Negara Indonesia tapi juga dengan warga Asing yang diperbolehkan untuk berkarir di
Indonesia. maka dari itu Pendidikan adalah kebutuhan primer dan juga untuk investasi
kita supaya dapat berkarir dan berkembang dalam Negara ini.

Di Indonesia terdapat Jalur Pendidikan dan Jenis Pendidikan untuk membekali setiap
warga Negara Indonesia. Berikut adalah penjelasannya

Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana/alat/sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 dalam pasal 13 ayat 1 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang berbunyi “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut, Jalur-jalur pendidikan di Indonesia adalah :

 Pendidikan Formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-


sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan yang mempunyai jenjang pendidikan
yang jelas, diselenggarakan di sekolah-sekolah, mulai dari pendidikan usia dini
jalur formal (baca: Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini) yaitu Taman
Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), pendidikan dasar yaitu SD, MI,
SMP, MTs, pendidikan menengah yaitu SMA, MA, SMK, MAK , sampai
pendidikan tinggi yaitu Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis,
Doktor. Pendidikan secara terstruktur di Indonesia adalah menjadi tanggung
jawab Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Kemdikbud). Di masa sekarang ini semua penduduk diwajibkan untuk
mengikuti program Wajib Belajar 9 tahun, yaitu menempuh pendidikan Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah selama 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/Madrasah Tsanawiyah.
 Pendidikan nonformal adalah pendidikan di luar jalur formal yang berfungsi
sebagai penambah pendidikan formal apabila pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pendidikan formal dirasa belum cukup, yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang,paling banyak terdapat pada usia dini, antara
lain adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,Sekolah Minggu,
Pendidikan Anak Usia Dini jalur nonformal, Lembaga Kursus, Lembaga
pelatihan, kursus, Majelis Taklim, Kelompok Bermain, kelompok pecinta alam,
kelompok palang merah remaja dll
 Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang
dapat menjadi dasar untuk menentukan watak, kebiasaan dan perilaku anak di
masa depannya kemudian. contoh-contoh pendidikan informal adalah
belajar Meningkatkan disiplin belajar, belajar fungsi toleransi dalam kehidupan
sehari-hari, belajar cara meningkatkan semangat belajar, belajar etika(baca :
perbedaan etika dan etiket serta contohnya)dll. Pendidikan Informal sama
pentingnya dengan Pendidikan Formal dan Nonformal

Jenis Pendidikan Di Indonesia

Ada beberapa jenis pendidikan di Indonesia yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan. Antara lain adalah :

 Pendidikan umum adalah pendidikan dasar dan menengah yang memberikan


perluasan pengetahuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
perguruan tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
 Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang memiliki berbagai
macam spesialisasi keahlian tertentu memberikan persiapan dengan melatih
peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuknya adalah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
 Pendidikan akademik adalah tahapan yang hanya bisa dilalui setelah
pendidikan umum (SMA) atau pendidikan kejuruan (SMK), Bentuk pendidikan
adalah sarjana dan pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan disiplin suatu
ilmu pengetahuan tertentu.
 Pendidikan profesi adalah pendidikan setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi kemudian menjadi
seorang professional dalam bidang tersebut.
 Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mengarahkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam
jenjang Diploma 4 yang setara dengan program Sarjana (Strata 1).
 Pendidikan keagamaan adalah pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan/atau
menjadi ahli ilmu agama
 Pendidikan khusus adalah program pendidikan untuk peserta didik dengan
kebutuhan khusus atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau secara
eksklusif (berupa satuan pendidikan khusus) pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah (Sekolah Luar Biasa/SLB).

Manfaat Pendidikan Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Indonesia

Jalur dan Jenis Pendidikan-pendidikan yang sudah ada di Indonesia sudah sangatlah
cukup untuk membekali seluruh warga Negara dalam berkarir di Negeri ini, apabila
pendidikan tersebut telah ditempuh dengan baik. Tingkat pendidikan dapat
berpengaruh pada penghasilan seseorang karena tingkatan pendidikan yang diperoleh
dapat melatih seseorang untuk menjadi produktif dalam bekerja.

Berikut ini adalah Manfaat Pendidikan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia.
Antara lain adalah sbb :

1. Melalui Pendidikan setiap Warga Negara Indonesia dapat melaksanakan UUD


pasal 28 C ayat 1 dan 2 dan pasal 31 ayat 1 dan 2 dan pembukaan UUD 1945
alinea ke 4 yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”
2. Pendidikan berperan membangun manusia dalam melaksanakan transformasi
sosial ekonomi sesuai tujuan bangsa Indonesia
3. Pendidikan berperan membina manusia menjadi tenaga yang produktif
4. Pendidikan berperan dalam perubahan sosial budaya melalui pengembangan
ilmu pengetahuan, penyesuaian nilai dan sikap yang mendukung pembangunan
5. Pendidikan berperan membuat manusia dalam memperoleh pekerjaan dan
menghasilkan lapangan pekerjaan

Sumber : https://guruppkn.com/pentingnya-pendidikan-bagi-manusia

Nama : Albab Mahera Perdana


Kelas : IX – A
Absen : 03

Anda mungkin juga menyukai