Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
keterampilan belajar dimaksudkan untuk mewujudkan kemampuan indivdu dalam
aspek terbenting dalam belajar, pertama utntuk lebih memahami konsep belajar untuk
belajar, dan yang kedua menekankan implikasi praktis dari konsep tersebut pada
aplikasi nyata dalam aktivitas sehari-hari seperti proses belajar mengajar, training,
konseling, pengembangan program dan melaksanakan program dalam lingkup
akademik (Djamal, 2006 : 10).
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.
Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca
dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Inforasi
yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita
fiksi atau humor. Sebagian besar kegiatan membaca dilakukan dari kertas. Batu atau
kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang
dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar
lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri.
Membaca merupakan kegiatan menerima akan tetapi, untuk mendapatkan
pemahaman yang baik dan menyeluruh, kita tidak melakukannya dengan berpasrah
diri. Untuk memperoleh itu, kita secara aktif bekerja mengolah teks bacaan menjadi
bahan yang bermakna. Bahkan bukan hanya pemahaman yang dituntut dalam
membaca, melainkan juga pengolahan bahan bacaan serta kritis dan kreatif. Membaca
bukan hanya proses mengingat, melainkan juga proses kerja mental yang melibatkan
aspek-aspek berpikir kritis dan kreatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan membaca?
2. Apakah tujuan membaca?
3. Apa saja jenis-jenis membaca?
4. Apa saja fungsi membaca?

1
5. Apa saja teknik membaca?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat membaca.
2. Untuk mengetahui tujuan membaca.
3. Untuk mengetahui fungsi membaca.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis membaca.
5. Untuk mengetahui teknik membaca.

BAB II

2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Membaca
Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa. Membaca merupakan kegiatan
memahami teks bacaan untuk memperoleh informasi dari teks yang kita baca.
Pada saat membaca, biasanya dalam teks bacaan yang kita baca terkandung makna
yang tersirat (makna yang tersembunyi) dan tersurat (makna yang yang tertulis). Oleh
karena itu, kita membaca secara intensif untuk menemukan makna dan mencari
ide/pokok pembahasan.
Membaca intensif juga berfungsi untuk mengetahui lebih banyak tentang bacaan.
Misalnya, tentang penulisannya atau permasalahan yang dibacakan mulai dari awal
masalah sampai pemecahan masalah atau akhir berita.
1. Pengertian membaca menurut para ahli
a. Pengertian membaca menurut Kholid A. H dan Lilis S (1997 : 40)
Membaca adalah mengemukkakan atau membunyikan rangkaian lambang-
lambang bahan tulis yang dilihatnya dari huruf menjadi kata, kemudian
menjadi frasa, kalimat dan seterusnya.
b. Pengertian membaca menurut Tampubolon (1990: 5)
Membaca adalah suatu cara untuk membina daya nalar. Dengan keiasaan
membaca daya nalar siswa menjadi lebih terbina. Kita dapat membaca tanpa
menggerakkan mata atau menggerakkan telunjuk untuk membaca.
c. Pengertian membaca menurut Samsu Somadayo (2011 :4)
Membaca adalah kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti yang
terkandung di dalam bahan tulis.
d. Pengertian membaca menurut Artanto (2009)
Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang
tertulis kemudian menalarkannya.

e. Pengertian membaca menurut Miles A Tingker dan Contasc

3
Membaca adalah melibatkan proses identifikasi dan proses mengingat suatu
bacaan yang disajikan sebagai rangsangan untuk membangkitkan pengalaman
dan membentuk pengertian baru melalui konsep-konsep yang relevan yang
telah dimiliki oleh pembaca.

f. Pengertian membaca menurut Hodgson sebagaimana yang dikutip oleh


Tarigan (2008, 7)
Membaca adalah proses yang yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata atau bahasa tulis.
g. Pengertian membaca menurut Harjasujana dan Mulyati (1997 : 5)
Membaca memukakan kemampuan yang komplek. Membaca bukanlah
kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata-mata. Bermacam-
macam kemampuan perlu dikerahkan oleh seorang pembaca agar dia mampu
memahami materi yang dibacanya. Pembaca agar harus berupaya agar
lambang-lambang yang dilihatnya menjadi lambnag-lambnag yang bermakna
baginya.
h. Pengertian membaca menurut Anderson dalam Tarigan (2008 : 7)
Membaca adalah proses decoding. Artinya, suatu kegiatan untuk memecahkan
lambang-lambang verbal. Proses dekoding atau pembacaan sandi dapat
diartikan pula sebagai proses menghubungkan kata-kata tulis (written word)
dengan bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan
tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
i. Pengertian membaca menurut Soedarso (2006 : 4)
Membaca adalah aktivitas yang komplek dengan menggerakkan sejumlah
besar tindakan yang terpisah-pisah. Aktivitas yang kompleks dalam membaca
meliputi pengertian dan khayalan, mengamati, serta mengingat-ingat.

j. Pengertian membaca menurut Kridalaksana dalam Fajar Rachmawati (2007 :


3)

4
Membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk
lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam
bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras.
k. Pengertian membaca menurut Nurhadi (Nurhadi, 2008 : 13)
Membaca adalah sebuah proses yang kompleks yang rumit. Kompleks artinya
dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan eksternal
membaca. Faktor internal meliputi IQ, minat, sikap, bakat, motivasi dan tujuan
membaca. Sedangkan faktor eksternal meliputi latar belakang sosial ekonomi,
kebiasaan dan tradisi membaca. Rumit artinya faktor insternal dan eksternal
saling berhubungan membentuk koordinasi yang rumit untuk menunjang
pemahaman bacaan.
l. Pengertian membaca menurut Farida Rahim (2005:1)
Terdapat tiga istilah yang sering digunkan untuk memberikan komponen dasar
dari proses membaca yaitu : recording, decoding, dan meaning. Recording
merujuk pada kata-kata dan kalimat kemudian mengasosiasikannya dengan
bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Decoding adalah
proses penerjemahan rangkaian grafis kedalam kata-kata. Penekanan membaca
pada tahap recording dan decoding merupakan proses perseptual yaitu
pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang
sering disebut dengan istilah membaca permulaan sedangkan meaning lebih
ditekankan di kelas tinggi Sekolah Dasar.
m. Pengertian membaca menurut Sabarti Akhadiah dkk (1991: 22)
Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan seperti mengenali huruf dan
kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik
kesimpulan mengenai maksud jawabaan.
n. Pengertian membaca menurut Harris dan Sipay (Zuchdi, 2008 : 19)
Membaca dapat didefinisikan penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis.
Hakikat kegiatan membaca adalah memperoleh makna yang tepat. Pengenalan
kata dianggap sebagai prasyarat yang diperlukan bagi komprehensi bacaan,
tetapi pengenalan kata tanpa komprehensi sangat kecil nilainya.

5
o. Pengertian membaca menurut Nuriadi (2008 : 29)
Membaca adalah proses yang melibatkan aktivitas fisik dan mental. Salah satu
aktivitas fisik dalam membaca adalah saat pembaca menggerakkan mata
sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan. Membaca melibatkan
aktivitas mental yang dapat menjamin pemerolehan pemahaman menjadi
maksimal. Membaca bukan hanya sekadar menggerakkan bola mata dari
margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir untuk
memahami tulisan demi tulisan.
p. Pengertian membaca menurut Miles Tinker dan Constance Mc Cullough
(Iswara, Prana Dwija dan Harjasujana, Ahmad Slamet, 1996: 2)
Membaca sebagai kegiatan yang meliputi pengenalan lambang-lambang
tertulis atau lambang percetak yang berperan sebagai stimuli untuk mengingat
makna yang dibangun berdasar pada pengalaman yang lalu dan penyusunan
makna-makna baru dengan jalan memanipulasi dengan konsep-konsep yanya
telah dimiliki oleh pembaca.
B. Tujuan Membaca
Kegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang tentu memiliki tujuan tertentu.
Namun pada dasarnya membaca meiliki dua tujuan yaitu, tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum membaca adalah untuk mencari dan mendapatkan informasi dari
sumber yang dibaca. Sedangkan tujuan khusus mengemukakan bahwa membaca
meiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
a) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang
telah dilakukan oleh para penemu. Membaca seperti ini disebut membaca
untuk memperoleh perincian atau fakta (reading for details or facts).
b) Membaca untuk mengetahui mengapa hal tersebut merupakan topik yang baik
atau menarik. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-
ide utama (reading for main ideas).
c) Membaca unutk mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita.
Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan
(reading for sequence or organization).

6
d) Membaca untuk mengetahui serta menemukan mengapa para tokoh
merasakan. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menyimpulkan,
membaca inferensi (reading for inferensi).
e) Membaca untuk mengetahui apa-apa yang tidak bisa atau tidak wajar
mengenai seorang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk
mengelompokkan (reading for classify).
f) Membaca untuk mencari atau menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup
dengan ukuran-ukuran tertentu. Membaca seperti ini disebut membaca unntuk
menilai (reading tu evaluate).
g) Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah. Membaca
seperti ini disebut membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan
(reading for compare or contrasts).
C. Jenis-Jenis Membaca
1. Membaca Cepat
Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar
efektif. Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan
pandangan mata secara cepat, kata demi kata, frase demi frase, atau baris demi
baris. Teknik membaca cepat bertujuan agar pembaca memahami bacaan dengan
cepat. Cara membaca cepat:
a) Konsentrasi saat membaca.
b) Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir
bergerak.
c) Perluas jangkauan mata ketika membaca.
d) Tidak mengulang-ulang bacaan.
Dalam teknik membaca cepat, digunakan rumus untuk menghitung
kecepatan KB = Jumlah kata dalam bacaan : waktu yang ditempuh x 100%
Ket : KB = kecepatan membaca
2. Membaca Sekilas
Membaca skilas (skimming) biasa dilakukan ketika membaca koran atau
bacaan-bacaan ringan lainnya. Teknik membaca ini dilakukan dengan tujuan agar

7
dapat menemukan informasi yang diperlukan. Ketika membaca koran, tidak semua
informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-hal yang dianggap penting sudah
mewakili informasi yang ingin diketahui.
Membaca sekilas adalah teknik membaca yang dilakukan sekilas pada
bagian-bagian teks, terutama judul, daftar isi, kata pengantar, indeks atau hal umum
lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca sekilas adalahsebagai
berikut:
a) Jika membaca koran, bacalah setiap judul bacaan dalam koran tersebut,
b) Baca garis besar bacaan atau kepala berita yang terdapat pada koran
tersebut, dan
c) Jika telah menemukan bacaan yang diinginkan, mulai untuk membacanya.
3. Membaca Memindai
Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu teknik membaca
yang digunakan untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain.
Melainkan langsung pada masalah yang diperlukan. Teknik membaca memindai,
biasanya dilakukan ketika mencari nomor telepon, mencari arti kata atau istilah di
kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia.
4. Membaca Intensif
Membaca intensif adalah teknik membaca yang dapat diterapkan dalam
upaya mencari informasi yang bersifat detail. Membaca intensif juga dapat
diterapkan untuk mencari informasi sebagai bahan diskusi. Membaca intensif,
disebut juga membaca secara cermat. Membaca dengan cermat akan memperoleh
sebuah pokok persoalan atau perihal menarik dari suatu teks bacaan untuk
dijadikan bahan diskusi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca intensif
adalah sebagai berikut:
a) Membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik
dari hal-hal lain,
b) Mempertimbangkan kemampuan diri menguasai dalam kemampuan teman
diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau memahami
perihal yang akan didiskusikan,

8
c) Mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait hal
yang akan didiskusikan.
5. Membaca Ekstentif
Membaca ekstentif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak
begitu detail. Kegiatan membaca ekstentif ditunjukan untuk mendapatkan
informasi yang bersifat pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya
terperinci. Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat atau
menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang
dibicarakan. Membaca ekstensif dapat digunakan ketika membaca beberapa teks
yang dimiliki masalah utama sama, meskipun pembahasan detailya berbeda. Hal-
hal yang harus diperhatikan ketika membaca ekstensif dua teks:
a) Membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapatkan
pemahaman kedua isi teks,
b) Memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing-masing
teks,
c) Membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh gambaran adanya
persamaan dan perbedaannya, dan
d) Menarik kesimpulan mengenai masalah utama kedua teks.
D. Fungsi Membaca
1. Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina
daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya ilmiah,
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertai, dll. (Amir, 1996:4)
2. Fungsi pemacu kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya,
didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah,
bacaan sastra, dll.
3. Fungsi praktis

9
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam
kehidupan, misal : teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat
minuman dan makanan, cara merawat tanaman, dll.
4. Fungsi religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatan keimanan,
memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada tuhan.
5. Fungsi informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan, contoh:
dengan membaca majalah dan koran dapat kita peroleh sebagai informasi yang
sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang
mengasyikkan. Contoh : bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel
karya sastra, dll.
7. Fungsi sosial
Kegiatan membaca memiliki fungsi sosial yang tinggi manakali dilaksanaka secara
lisan atau nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat
dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir.
Contoh: pembacaan berita, karya sastra, pengumuman, dll.
8. Fungsi pembunuh sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu,
mengisi waktu luang. Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll. (Amir, 1996:5).
E. Teknik Membaca
Seorang pembaca perlu menentukan teknik membaca yang akan dipergunakan agar
informasi yang dibaca sesuai dengan tujuannya. Adapun teknik-teknik membaca
adalah sebagai berikut:
1. Membaca untuk menentukan informasi (search reading)
Secara umum biasanya tujuan utama seseorang dalam membaca adalah
untuk menemukan suatu informasi untuk memenuhi tujuan yang telah di tetapkan
sebelumnya. Agar dapat menemukan informasi yang dicari secara cepat biasanya

10
pembaca menggunakan petunjuk-petunjuk seperti daftar isi, indeks, glosarium.
Daftar isi dan indeks akan membantu pembaca menemukan informasi yang
diperlukan secara cepat, sedangkan glosarium pembaca dapat menemukan dengan
cepat informasi seperti pengertian istilah tertentu yang digunakan dalam buku.
Dalam membaca untuk menemukan informasi pembaca hanya berusaha
menemukan informasi tertentu saja dari keseluruhan teks.
2. Baca pilih (selecting)
Terkadang seorang pembaca tidak membaca seluruh wacana, hal ini
disebabkan karna seseorang pembaca tidak ingin memperoleh semua informasi
dalam teks. Untuk itu biasanya pembaca menggunakan teknik baca pilih, teknik ini
dilakukan dengan cara memilih bahan/bagian bacaan yang dianggap relevan
dengan kebutuhan pembacanya. Biasanya teknik ini digunakan untuk membaca
surat kabar, dalam hal ini pembaca akan membaca bagian-bagian surat kabar
tertentu saja. Dia tidak membaca seluruh buku teks tersebut dari awal sampai akhir,
melainkan dia hanya membaca bab-bab , atau subbab-subbab tertentu saja. Bagian-
bagian yang dipilih untuk membaca ini sudah tentu mengandung informasi yang
dibutuhkannya.
3. Baca lompat (skipping)
Teknik baca lompat berkaitan dengan baca pilih. Karena pembaca memilih
bagian-bagian teks yang perlu dibacanya, ada kemungkinan dia melompati bagian-
bagian teks yang dibacanya. Misalnya, ketika membaca sebuah bab buku teks,
kadang-kadang melewati atau melompati bagian-bagian tertentu dari bab tersebut.
Artinya, dia tidak membaca bagian tersebut, melainkan membaca bagian yang
berikutnya. Skipping dipakai untuk menemukan bagain bacaan relevan dengan
kebutuhan pembacanya, dilakukan dengan cara melompati bagian-bagian yang
tidak diperlukan. Namun terkadang skipping juga ditentukan saat membaca. Saat
membaca, tiba-tiba pembaca merasa kurang tertarik dengan bagian tertentu,
keumudian pembaca akan melompati bagian tersebut dan lanjut kebagian
berikutnya atau yang lainnya.
4. Baca layap (skimming)

11
Skimming adalah membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum atau
bagian suatu bacaan (Rahim, 2007:52). Soedarso (2006:88) mendefinisikan teknik
membaca ini sebagai tindakan untuk mengambil intisari atau saripati, bagian yang
mengandung banyak ‘gizi’. Lebih lanjut, ia juga menyebutkan bahwa skimming
bacaan adalah mencari hal-hal penting sebuah bacaan, yaiut ide pokok dan detail
yang penting yang dalam hal ini tidak selalu dipermukaan (awal), tetapi terkadang
ditengah atau didasar (bagian akhir). Jenis teknik membaca ini termasuk jenis
teknik membaca yang sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai, dia akan
melampaui banyak kata. Membaca layap memiliki beberapa tujuan:
 Untuk mengenali topik bacaan,
 Untuk mengetahui pendapat orang (opini),
 Untuk mendapatkan bagian penting yang diperlukan tanpa membaca
seluruhannya,
 Untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok, dan cara semua
itu disusun dengan kesatuan pikiran dan mencari hubungan antar bagian
bacaan itu,
 Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca (review).
5. Baca tatap (scanning)
Jenis membaca ini adalah jenis membaca yang cepat. Ketika seseoranf
membaca tatap, ia akan melampaui banyak kata. Soedarso (2006:89) menyebutkan
bahwa scanning adalah sebuah teknik membaca untuk mendapatkan suatu
informasi tanpa membaca yang lain-lain. Jadi, langsung kemasalah yang dicari,
yaitu fakta khusus dan informasi tertentu. Scanning digunakan untuk membaca
daftar isi buku atau majalah, indeks dalam buku teks, jadwal, advertensi dalam
surat kabar, buku petunjuk telepon, dan kamus. Sebaliknya cerita memindai tidak
digunakan untuk membaca buku cerita misteri, buku teks untuk suatu buku kursus
yang penting, surat-surat penting dari ahli hukum, denah (peta) untuk menemukan
jalan pulang, pertanyaan tes, dan puisi (Mikuley & Jeffries, dalam Rahim,
2007:52).
6. Baca reseptif

12
Membaca reseptif tidak lain dari pada membaca intensif. Penggunaan mode
membaca ini dimaksudkan untuk mengetahui secara akurat apa yang ingin
disampaikan penulis (White, 1986). Membaca reseotif diperlukan apabila orang
ingin mengetahui bahan bacaan sampai pada hal-hal yang sangat rinci. Karena itu
pula, membaca reseptif tidak dapat dilakukan dengan hati-hati dan teliti sekali.
Untuk mendapatkan informasi secara mendetail, pembaca kadang-kadang
perlu membaca secara berulang-ulang pemahamannya menjadi lebih akurat. Oleh
karena itu, membaca reseptif memerlukan waktu yang relatif lebih lama untuk
membaca sebuah teks.
7. Baca responsif
Di dalam membaca, kadang-kadang orang belum merasa puas walaupun
sebenarnya dia sudah memahami apa yang disampaikan penulis. Dalam hal ini,
pembaca ingin merefleksikan gagasan, konsep, atau ide penulis. Model membaca
yang demikian disebut membaca responsive (White, 1986) atau membaca kritis
(Burhan, 1979). Model membaca responsive menuntut berbagai macam
keterampilan membaca untuk dapat merangkum isi bacaan, menganalisis, dan
akhirnya menilai gagasan yang ditemukan dalam bacaan (Burhan, 1979).

BAB III

13
PENUTUP

A. Kesimpulan

Membaca merupakan kegiatan memahami teks bacaan dengan tujuan untuk


memperoleh informasi dari teks yang kita baca. Jenis membaca berdasarkan cara
membaca dibedakan menjadi lima yaitu : membaca cepat, membaca sekilas, membaca
memindai, membaca intensif dan membaca ekstensif.

B. Saran

Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca mampu mengaplikasikannya


dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

14
Milifayettey, Sri. 2018. Psikologi Pendidikan. Medan : Unimed Press

Asril, Zainal,2011. Micro Teaching. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ali, Muhammad Dan Muhammad Asrori, 2011. Psikologi Remaja, Jakarta: PT Bumi
Aksara Alma

Buhari DDK, 2009. Guru Professional (Menguasai Metode Dan Keterampilan Mengajar).
Bandung: Alfa Beta

Bafadal, Ibrahim, 2009. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, Jakarta: PT


Bumi Aksara

Ahmadi, Abu Dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta PT Asdi
Mahasatnya

15

Anda mungkin juga menyukai