PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan penyebab berbagai macam penyakit
yang telah melanda peradaban manusia selama berabad-abad (Pelczar dan
Chan, 2007). Mikroorganisme berkembang biak dalam tubuh manusia
sehingga menyebabkan penyakit (Achmadi, 2006). Habitat
mikroorganisme yang lain adalah di aliran air, danau, sungai, laut dan di
dalam setiap gram tanah subur terdapat berjuta-juta mikroorganisme
(Pelczar dan Chan, 2007).
Berdasarkan ukuran dan sifatnya, mikroorganisme dikategorikan
ke dalam empat kelompok yakni virus, bakteri, jamur dan parasit
(Achmadi, 2006). Bakteri dan jamur yang berkembang dalam tubuh
manusia dapat menyebabkan beberapa infeksi. Infeksi ini harus segera
diatasi agar tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, salah
satunya yaitu dengan memberikan suatu zat antibiotik untuk menghambat
pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Faktor intrinsik dan ekstrinsik pejamu
2. Proses infeksi antara agen dan lingkungan
3. Kondisi yang melemahkan pertahanan penjamu melawan
mikroorganisme
4. Infeksi oportunistik
5. Kontrol pertumbuhan mikroorganisme
6. Mencegah kontaminasi dan transmisi
C. Tujuan
1. Untuk menegetahui Faktor intrinsik dan ekstrinsik pejamu
2. Untuk menegetahui Proses infeksi antara agen dan lingkungan
3. Untuk menegetahui Kondisi yang melemahkan pertahanan
penjamu melawan mikroorganisme
4. Untuk menegetahui Infeksi oportunistik
5. Untuk menegetahui Kontrol pertumbuhan mikroorganisme
6. Untuk menegetahui Mencegah kontaminasi dan transmisi
BAB II
PEMBAHASAN
b. Faktor pejamu
Pejamu ialah keadaan manusia yang sedemikian rupa
sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya penyakit. Faktor
pejamu dan agen dapat diumpamakan dengan tanah dan benih.
Tumbuhnya benih tergantung keadaan tanah yang dianalogikan
dengan tumbuhnya penyakit yang tergantung pada pejamu. Faktor
pejamu yang merupakan faktor risiko timbulnya penyakit, yaitu:
genetik, umur, jenis kelamin, keadaan fisiologi, kekebalan,
penyakit yang diderita sebelumnya, sifat-sifat manusia.
c. Faktor lingkungan
Lingkungan menjadi faktor ketiga sebagai penunjang terjadinya
penyakit.
a) Lingkungan fisik, yang termasuk dalam lingkungan fisik
antara lain geografik dan keadaan musim. Misalnya,
penyakit yang berbeda dengan negara yang beriklim dingin
atau subtropis. Dalam satu negara terjadinya perbedaan
pola penyakit, misalnya antara daerah pantai dan
pegunungan.
b) Lingkungan biologis, adalah semua makhluk hidup yang
berada di sekitar manusia yaitu flora dan fauna, termasuk
manusia. Misalnya, wilayah dengan flora yang berbeda
akan memiliki pola penyakit yang berbeda. Faktor
lingkungan biologis, selain bakteri dan virus patogen, ulah
manusia juga memiliki perang yang penting. Bahkan dapat
dikatakan penyakit timbul karena ulah manusia.
Patogenesis adalah kemampuan mikroorganisme untuk
menimbulkan penyakit pada pejamu.
c) Lingkungan sosial ekonomi, dalam lingkungan sosial
ekonomi terdapat bebrepa kriteria, yaitu:
Pekerjaan. Pekerjaan yang berhubungan dengan zat
kimia akan mudah terkena penyakit akibat
pemaparan terhadap zat-zat kimia yang ada.
Urbanisasi. Urbanisasi menimbulkan berbagai
masalah sosial seperti kepadatan penduduk dan
timbulnya daerah kumuh. Lingkunagn dengan
kebersihan yang minim menunjang terjadinya
berbagai macam penyakit infeksi.
Perkembangan ekonomi. Peningkatan ekonomi akan
mengubah pola konsumsi masyarakat ke makanan
cepat saji atau kolesterol. Keadaan ini memudahkan
timbulnya penyakit seperti hipertensi, penyakit
jantung dan lainnya. Sebaliknya dengan tingkat
ekonomi yang rendah akan timbul masalah tempat
tinggal yang tidak sehat, kurang gizi dan lainnya.
Bencana alam. Terjadinya bencana alam mengubah
sistem ekologi yang tidak daoat diramalkan
sebelumnya. Misalnya gempa bumi, banjir dan lain
sebagainya.
C. Kondisi Yang Melemahkan Pertahanan Pejamu Melawan
Mikroorganisme
1. Umur
Umur menyebabkan adanya perbedaan penyakit yang diderita seperti
penyakit campak pada anak-anak, penyakit kanker pada usia
pertengahan dan penyakit aterosklerosis pada usia lanjut.
2. Jenis kelamin
Frekuensi penyakit pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada
wanita dan penyakit tertentu seperti penyakit pada kehamilan serta
persalinan hanya terjadi pada wanita sebagaima halnya penyakit
hipertrofi prostat hanya dijumpai pada laki-laki
3. Ras
Hubungan antara ras dan penyakit tergantung pada tradisi, adat
istiadat dan perkembangan kebudayaan. Terdapat penyakit tertentu
yang hanya dijumpai pada ras tertentu seperti fickle cell anemia pada
ras Negro.
4. Genetik
Ada penyakit tertentu yang diturunkan secara herediter seperti
mongolisme, fenilketonuria, buta warna, hemofilia dan lain-lain.
5. Pekerjaan
Status pekerjaan mempunyai hubungan erat dengan penyakit akibat
pekerjaan seperti keracunan, kecelakaan kerja, silikosis, asbestosi
dan lainnya.
6. Status nutrisi
Gizi yang buruk mempermudah seseorang menderita penyakit
infeksi seperti TBC dan kelainan gizi seperti obesitas, kolesterol
tinggi dan lainnya.
7. Status kekebalan
Reaksi tubuh terhadappenyakit tergantung pada status kekebalan
yang dimiliki sebelumya seperti kekebalan terhadap penyakit virus
yang tahan lama dan seumur hidup. Contoh: campak.
8. Adat-istiadat
Ada bebrapa adat-istiadat yang dapat menimbulkan penyakit seperti
kebiasaan makan ikan mentah dapat menyebabkan penyakit cacing
hati.
9. Gaya hidup
Life style dengan kebiasaan minum alkohol, narkoba dan merokok
dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan.
10. Psikis
Psikis faktor kejiwaan seperti emosional, stress dapat menyebabkan
terjadinya penyakit hipertensi, ulkus peptikum, depresi, insomnia
dan lainnya.
D. Infeksi Oportunistik
Oportunistik (IO) adalah infeksi yang ambil kesempatan
(opportunity) yang disediakan oleh kerusakan pada sistem kekbalan tubuh
untuk menimbulkan penyakit. Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh
untuk menimbulkan penyakit. Kerusakan pada sistem kekebalam tubuh ini
adalah salah satu akibat dari infeksi HIV, dan menjadi cukup berat
sehingga IO timbul rata-rata 7-10 tahun setelah kita terinfeksi HIV.
Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh kita dapat dihindari
dengan penggunaan terapi Antiretrivinal (ART) sebelum kita mengalami
IO. Namun, karena kebanyakan orang yang terinfeksi HIV di Indonesia
tidak tahu dirinya terinfeksi, timbulnya IO sering kali adalah tenda
pertama bahwa ada HIV ditubuh kita. Jadi, walaupun ART tersedia gratis
di Indonesia, masalah IO tetap ada, sehingga adalah penting kita mengerti
apa itu IO dan bagaimana IO dapat diobati dan dicegah.
Dalam tubuh anda terdapat banyak kuman bakteri, protozoa,
jamur dan virus. Saat sistim kekebalan anda bekerja dengan baik,
sistim tersebut mampu mengendalikan kuman-kuman ini. Tetapi bila
sistim kekebalan dilemahkan oleh penyakit HIV atau oleh beberapa
jenis obat, kuman ini mungkin tidak terkuasai lagi dan dapat
menyebabkan masalah kesehatan. Infeksi yang mengambil manfaat dari
lemahnya pertahanan kekebalan tubuh disebut "oportunistik". Kata
"infeksi oportunistik" sering kali disingkat menjadi "IO".
Faktor-faktor infeksi oportunistik, Ada beberapa jenis IO yang paling
umum, yaitu :
Candidiasis
Candidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur
candida yang bisa muncul dibagian tubuh mana saja. Untuk
menjaga terkena candidiasis, jagalah kebersihan mult dan gunakan
obat kumur yang mengandung klorheksidin (antiseptik) yang dapat
mencegah infeksi ini. Gejala penyakit ini yang paling jelas adalah
bintik-bintik putih di lidah atau tenggorokan. Tidak hanya dimulut
atau tenngorokan saja, infeksi ini juga bisa menyerang bagian
vagina.
Infeksi Pneumonia
Infeksi pneumonia adalah infeksi oportunistik yang paling
serius bagi pengidap HIV. Infeksi pneumonia yang biasa terjadi
pada penderita HIV adalah Pneumocystis pneumonia (PCP) dan
merupakan penyebab utama kematian di antara pasien HIV.
Namun ternyata, penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik.
Adapun gejalanya seperti batuk, demam, dan kesulitan bernapas.
Kanker ServiksInvasif
Ini adalah kanker yang dimulai di dalam leher rahim, yang
kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kondisi kanker ini
bisa dikurangi kemungkinan terjadinya dengan melakukan
pemeriksaan serviks rutin di dokter.
Kriptokokosis Crypto neoformans (crypto)
Merupakan jamur biasa ditemukan di tanah dan bila
terhirup dapat menyebabkan meningitis, yakni peradangan serius
pada selaput pelindung yang mengelilingi otak dan saraf tulang
belakang.
Herpes Simpleks
Yakni virus yang dapat menyebabkan luka yang buruk di
sekitar mulut dan alat kelamin Anda. Infeksi ini biasa menular
lewat hubungan seksual atau ditularkan ibu pada proses kelahiran.
Selain di mulut dan kelamin, infeksi ini juga dapat terjadi pada
saluran napas.
Tokso Plasmosis(tokso)
Adalah sebuah parasit yang dapat menyebabkan ensefalitis
(radang otak), serta pandangan kabur dan juga kerusakan mata.
Parasit ini ditularkan melalui hewan peliharaan seperti kucing,
tikus, maupun burung. Selain itu, tokso juga bisa ditemukan pada
daging merah dan meskipun jarang dapat ditemukan pada daging
unggas.
Tuberkulosis
Infeksi bakteri TBC yang biasa dikenal karena menyerang
paru-paru Anda ini dapat juga menyerang organ lain dan
menyebabkan meningitis.
Pencegahan Infeksi Oportunistik
Sebagian besar kuman yang menyebabkan Infeksi Oportunistik
sangat umum, dan mungkin anda telah membawa beberapa dari infeksi ini.
Anda dapat mengurangi risiko infeksi baru dengan tetap menjaga
kebersihan dan menghindari sumber kuman yang diketahui yang
menyebabkan Infeksi Oportunistik. Meskipun anda terinfeksi beberapa
Infeksi Oportunistik, anda dapat memakai obat yang akan mencegah
pengembangan penyakit aktif. Pencegahan ini disebut profilaksis. Cara
terbaik untuk mencegah Infeksi Oportunistik adalah untuk memakai ART.
Lihat lembaran informasi masing-masing Infeksi Oportunistik untuk
informasi lebih lanjut tentang menghindari infeksi atau mencegah
pengembangan penyakit aktif.
E. Kontrol Pertumbuhan Mikroorganisme
Mengontrol pertumbuhan organisme patogen dapat dilakukan dengan
3 cara seperti:
1) Membunuh patogen
2) Menurunkan jumlah mikroorganisme kontaminan
3) Mencegah tranmisi
Patogen adalah mikroorganisme atau subtansi seperti
bakteri, virus atau parasit yang mampu menimbulkan penyakit.
Bakteri patogen harus dihindari and dibasmi karena akan
mengancam kesehatan. Toksisitas yang dimiliki antibiotik dapat
digunakan untuk melawan patogen. Toksin dapat membunuh
bakteri dan virus dengan cara meracuninya. Contohnya arsenik
yang merupakan toksin yang pernah digunakan untuk mengobati
sifilis.
F. Mencegah Kontaminasi Dan Transmisi
Menurunkan jumlah mikroorganisme kontaminan dan mencegah
transmisi dapat dilakukan dengan mencuci tangan. Mencuci tangan
merupakan metode terbaik mencegah transmisi mikroorganisme. Telah
terbukti bahwa tindakan mencuci tangan secara signifikan menurunkan
infeksi pada ICU dan infeksi saluran pencernaan. Faktor penting yang
mempertahankan integritas kulit seperti:
1) Lama mencuci tangan
2) Papran semua area tangan dan pergelangan tangan ke alat yang
digunakan
3) Menggosok terlalu keras hingga terjadi friksi
4) Pembilasan menyeluruh
5) Memastikan tangan telah dikeringkan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Makalah diatas dijelaskan bahwa Penjamu(Host) adalah
semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya suatu perjalanan penyakit. Host erat hubungannya dengan
manusia sebagai makhluk biologis dan manusia sebagai makhluk sosial
sehingga manusia dalam hidupnya mempunyai dua keadaan dalam
timbulnya penyakit yaitu manusia kemungkinan terpejan dan
kemungkinan rentan atau resisten.
B. Saran
Menjaga diri kita agar terhidar dari penyakit yang dapat
melemahkan pertahanan tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA