Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DEVINA PUTRI CAYANDRA

NIM : 1604000076
KELAS: 2B
SEMESTER: 4

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
SEHAT, SAKIT, DAN MASALAH KESEHATAN
A. SEHAT
Sehat menurut beberapa pengertian:
1. WHO 1948
“health is a state of complete physical, mental, and social well-being ad not
merely the absence of disease or infinity” (kesehatan adalah keadaan kesehatan
fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
kelemahan).
2. UU No.36 tahun 2009, tentang kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan
ekonomis.
3. Zaidiali, 1999
Suatu kondisi seimbang antara status kesehatan biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif.
B. SAKIT DAN PENYAKIT
1. Penyakit adalah keadaan yang bersifat objektif.
2. Sakit adalah keadaan yang bersifat subjektif.
C. KETERPAPARAN DAN KERENTANAN
Peralihan suatu keadaan sehat menjadi sakit melalui proses yang di dahului dengan
keterpaparan (exposure) yang selanjutnya disertai kondisi rentan pejamu (kerentanan).
1. Keterpaparn adalah suatu keadaan dimana pejamu berada pada pengaruh atau
berinteraksi dengan unsur penyebab atau dengan unsur lingkungan yang dapat
mendorong proses terjadinya penyakit.
Faktor yang berhubungan dengan berbagai unsur penyebab:
- Lingkungan
- Sifat dan unsur penyebab
- Unsur pejamu
Faktor yang berhubungan dengan derajat keterpaparan:
- Sifat keterpaparan
- Sifat lingkungan’tempat dan keadaan konsentrasi
2. Kerentanan adalah keadaan dimana pejamu mempunyai kondisi yang mudah
dipengaruhi/berinteraksi dengan unsur penyebab sehingga memungkinkan
timbulnya penyakit.
3. Hubungan keterpaparan dan kerentanan
Keadaan Keterpaparan Keadaan Kerentanan
Rentan Kebal
Terpapar Sakit Tidak sakit
Tidak terpapar Tidak sakit Tidak sakit

D. TEORI PENYEBAB PENYAKIT


1. Teori Contagion
Penyakit terjadi akibat kontak antara satu orang dengan orang lain. Berawal dari
pengamatan terhadap penyakit kusta di Mesir.
2. Teori Hippocrates
Penyakit tibul akibat pengaruh lingkungan (air, udara, tanah, cuaca, dll). Tidak
dijelaskan kedudukan manusia dalam interaksi tersebut.
3. Teori Humoral
Penyakit timbul akibat gangguan dari keseimbangan cairan dalam tubuh terdapat 4
cairan (putih, kuning, merah dan hitam). Nila terjadi ketidakseimbangan akan
menimbulkan penyakit. Jenis penyakit tergantung pada jenis cairan yang dominan.
Teori berkembang dari Cina.
4. Teori Miasma
Penyakit timbul akibat sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga
menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya.
5. Teori Jasad Renik
Penyakit ini disebabkan oleh jasad renik (pada teori ini, jasad renik dianggap
sebagai penyebab tunggal penyakit). Teori ini berkembang setelah ditemukannya
mikroskop.
6. Teori Ekologi Lingkungan
Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam faktor lingkungan
tertentu. Pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit.
E. HUBUNGAN PENYEBAB DAN PENYAKIT
Penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu
proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antar manusia (pejamu) dengan
berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, sosiologis dan antropologi) dengan penyebab
(agen) serta dengan lingkungan.
1. Hubungan kausal
Beberapa istilah kausal:
a. Kausa mutlak: penyebab yang pasti akan menimbulkan penyakit tertentu
b. Kausa esensial: kausa yang harus ada untuk memungkinkan suatu penyakit
c. Kausa sufisien: umumnya terdiri dari beberapa kausa yang secara bersama-
sama saling mencukupi untuk menyebabkan penyakit.
Model bubungan kausal:
a. Single cause/single effect model
b. Multiple cause/single effect model
c. Multiple cause/multiple effect model
2. Hubungan asosiasi
Keterikatan atau saling pengaruh antara dua atau lebih variable domana hubungan
tersebut dapat bersifat hubungan sebab akibat maupun yang bukan hubungan
sebab akibat. Yang terbagi menjadi:
a. Hubungan semu
b. Hubungan bukan kausal
c. Hubungan kausal
F. MASALAH KESEHATAN
Ruang lingkup “6D” :
a. Death (kematian)
b. Disease (penyakit)
c. Disability (kecacatan)
d. Discomfort (kekurang-nyamanan)
e. Dissatisfication (kekurang-puasan)
f. Destitusion (kemelaratan)
Sehingga untuk menanggulangi masalah kesehatan tidak hanya dilakukan dengan
intervensi dibidang kesehatan, tetapi secara terpadu (lintas sektoral). Mengukur dan
mengekspresaikan terjadinya penyakit.
a. Epidemi: peningkatan jumlah objek yang terkena penyakit melebihi perkiraan
tingkat kejadian
b. Pandemi: epidemi yang terjadi di wilayah geografis yang luas
c. Endemik: kejadian penyakit pada tingkat konstan atau yang di harapkan
d. Sporadis: pola penyakit dimana penyait ini jarang terjadi dan tanpa penyakit.
Distribusi masalah kesehatan: keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan yang
ditemukan pada sekelompok manusia yang diperinci menurut keadaan-keadaan
tertentu. Yaitu berdasarkan unsur epidemiologi:
a. Orang
Karakteristik orang (manusia) yang menjadi objek penyebaran, antara lain:
- Umur
- Jenis kelamin
- Pekerjaan
- Status perkawinan
- Ras
- Agama
b. Tempat
Keterangan penyebaran menurut tempat berperan dalam mengetahui beberapa hal,
antara lain:
- Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan suatu daerah
- Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan disuatu
daerah
Faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan dengan membandingkan keadaan-
keadaan khusus seperti, keadaan geografis, keadaan penduduk, keadaan pelayanan
kesehatan.
Penyebab menurut tempat dibedakan menjadi 5 macam:
- Penyebaran satu wilayah
- Penyebaran beberapa wilayah
- Penyebaran satu negara
- Penyebaran beberapa negara
- Penyebaran banyak negara
c. Waktu
Berperan dalam:
- Memahami kecepatan perjalanan penyakit
- Mengetahui lama terjangkitnya suatu penyakit
Penyebaran dipengaruhi oleh:
- Sifat penyakit yang ditemukan
- Keadaan tempat terjangkitnya penyakit
- Keadaan penduduk
- Keadaan pelayanan kesehatan tang tersedia.

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
PROSES KEJADIAN PENYAKIT DAN RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
A. PROSES TERJADINYA PENYAKIT
Gangguan keseimbangan yang menyebabkan kesakitan tergantung karakteristik dari
ketiga faktor dan interaksinya (pejamu, penyebab, lingkungan) :
1. Karakteristik pejamu
Manusia memiliki karakter sendiri dalam menghadapi ancaman penyakit:
a. Resistensi: kemampuan untuk bertahan terhadap suatu infeksi
b. Imunitas: kemampuan pejamu untuk pengembangan respon imunologis baik
secara alamiah maupun perolehan sehingga tubuh kebal terhadap suatu
penyakit
c. Infektifnes: potensi pejamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada
orang lain.
2. Karakteristik penyebab
a. Invektivitas: kesanggupan penyebab untuk beradaptasi terhadap lingkungan
pejamu untuk mampu dan berkembang biak dalam jaringan pejamu.
b. Patogenesis: kesanggupan penyebab untuk menimbulkan reaksi klinik khusus
yang patologis setelah terjadi infeksi pada pejamu.
c. Virulensi: kesanggupan penyebab untuk menghasilkan reaksi patologis yang
berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian.
d. Toksisitas: kesanggupan penyebab untuk memproduksi reaksi kimia yang
toksis dari substansi kimia yang dibuatnya.
e. Invasitas: kesanggupan penyebab untuk melakukan penetrasi dan menyebar
setelah memasuki jaringan
f. Antigenesis: kesanggupan penyebab untuk merangsang reaksi imunologis
dalam pejamu.
3. Karakteristik lingkungan
a. Topografi: situasi lokasi tertentu, baik natural atau buatan manusia
b. Geografis: keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan bumi yang
berhubungan dengan kejadian penyakit.
B. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Untuk membuat diagnosis yang perlu perlu diketahui adalah riwayat alamiah
penyakit. Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit itu tanpa campur
tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung
secara alamiah.
Tahap riwayat alamiah penyakit:
1. Tahap prepatogenesis
2. Tahap patogenesis, yang terdiri dari: tahap inkubasi, tahap dini, tahap lanjut, tahap
akhir.
3. Tahap pasca patogenesis yang dapat menjadi beberapa kemungkinan:
- Sembuh sempurna
- Sembuh dengan cacat
- Karier
- Kronik
- Mati
Manfaat riwayat alamiah penyakit:
1. Untuk diagnostik, sebagai pedoman penentuan jenis penyakit
2. Untuk pencegahan, dengan mengetahui kuman pathogen penyebab dan rantai
perjalanan penyakit dapat menemukan titik potong yang penting dalam upaya
pencegahan penyakit
3. Untuk terapi
C. IMUNITAS
Kemampuan pejamu untuk melawan penyebab penyakit. Terjadi ketika tubuh
membentuk antibodi dan limfosit yang bereaksi dengan molekul antigenik asing dan
membuat mereka tidak berbahaya. Empat jenis kekebalan penting dalam kesehatan
masyarakat:
1. Kekebalan pasif: mengacu pada resistensi jangka pendek yang diperoleh secara
alami atau artifisial. Imunitas pasif buatan dicapai melalui inokulasi dengan
vaksin yang memberi resistensi sementara.
2. Kekebalan aktif: resistensi jangka panjang dan terkadang seumur hidup yang
diperoleh secara alami atau artifial. Imunitas aktif yang didapat secara alami
datang melalui infeksi inang. Imunitas aktif yang didapat secara artifisial datang
melalui inokulasi vaksin
3. Kekebalan silang: mengacu pada situasi dimana kekebalan seseorang terhadap
satu penyebab yang memberikan kekebalan pada penyebab penyakit. Imunitas
bisa bersifat pasif dan aktif.
4. Kekebalan kawanan: seseorang dengan anggota yang imun sedikit akan lebih
rentan terhadap penyakit.

Anda mungkin juga menyukai