Anda di halaman 1dari 9

RESUME

KONSEP SEHAT SAKIT

Dosen Pengampu:
Ns. Riska Amalya Nasution, Sp. Kep. J

DISUSUN OLEH :
Santi Latifah
G1B121019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI TAHUN
2023
A. KONSEP PERJALANAN PENYAKIT

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidak nyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang
dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi
dengan seorang dokter.

Perkembangan Teori Terjadinya Penyakit

1. Penyakit timbul karena gangguan makhluk halus.


2. Teen Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh Iingkungan
terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan kedudukan manusia dalam
Iingkungan).
3. Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena gangguan
gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dalam tubuh.
4. Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati
membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan.
5. Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya mikroskop dan
dilengkapi teori imunitas.
6. Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan pelbagai pengamatan
epidemiologis.
7. Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab
dalam Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit

Patologi adalah pelajaran/ilmu tentang penyakit.

• Subyek pengklasifikasian sistimatik penyakit disebut nosologi.


• Badan pengetahuan pengetahuan yang lebih luas tentang tentang penyakit
penyakit adalah kedokteran.

• Jenis penyakit :

1. Penyakit menular

2. Penyakit Tidak Menular

3. Penyakit Kronis
Penyakit menular adalah Penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menjangkiti
tubuh manusia. Kuman dapat berupa virus, bakteri, amuba, atau jamur. Beberapa
jenis penyakit yang menular : Anthrax, Malaria, DBD, TBC, Rabies, Flu Burung, dll

Penyakit Tidak Menular adalah Penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi
disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh
manusia. Penyakit-penyakit tersebut contohnya ialah; batuk, seriawan, sakit perut,
dan sebagainya. Keracunan makanan Ketergantungan dan penyalahgunaan obat
terlarang, Kecelakaan Penyakit gangguan mental.

Penyakit Kronis adalah Penyakit yang berlangsung sangat lama. Beberapa penyakit
kronis yang sering menyebabkan kematian kepada si penderitanya antara lain: AIDS,
Serangan jantung,Kanker

Tiga Konsep Model Sakit

1. Model Segitiga Epidemiologi (The Epidemiologic Triangle)


2. Model Jaring-jaring sebab akibat (The web of causation)
3. Model Roda (The Wheel)

1. Tahap prepatogonesis

• Terjadi interaksi antara host-bibit penyakit- lingkungan, interaksi diluar


tubuh manusia

Penyakit belum ditemukan- daya tahan tubuh host masih kuat- sudah terancam
dengan adanya interaksi tersebut (tahap ini kondisi masih sehat)
2. Tahap inkubasi
Bibit penyakit sudah masuk kedalam tubuh host, gejala penyakit belum
Nampak,tiap penyakitmempunyai masa inkubasi berbeda-beda,-beberapa
jam,hari, minggu, bulan sampai bertahun-tahun

3. Tahap penyakit dini

• Dihitung dari munculnya gejala penyakit


• Tahap ini penjamu sudah merasa sakit (masih ringan) – penderita
masih dapat melakukan aktifitas (tidak berobat)
• Perawatan- cukup dengan obat jalan- menjadi masalah besar dunia
keseahtan (jika tingkat pengetahuan & pendidikan masyarakat
rendah)- mendatanglah masalah lanjutan yang makin besar -penyakit
makin parah – berobat memerlukan perawatan relatif mahal
• Akibat lain – bahaya masyarakat luas- menularkan kepada orang lain
dan dapat menimbulkan KLB atau wabah
4. Tahap penyakit lanjut

• Penyakit makin bertambah hebat


• Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan
• Jika berobat umumnya telah memerlukan perawatan (bed rest)

Faktor-Faktor penyebab model kualitas majemuk

Telah banyak bukti empirik dan keyakinan teoritik bahwa pada umumnya penyakit
memiliki Lebih dan satu penyebab, bukan bersifat tunggal. Faktor-faktor penyebab
dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu :

• Faktor Predisposisi, Predisposisi, seperti seperti: umur, jenis kelamin,


kelamin, Riwayat Riwayat penyakit penyakit terdahulu, dll.

• Faktor Pencetus, seperti: pemaparan oleh agen penyakit yang spesifiK,


• Faktor Pendorong, seperti: paparan yang berulang, beban kerja yang berat,
• Faktor Pemberat, seperti: pendapatan rendah, status gizi, kondisi perumahan,
dll.

B. Konsep Infeksi
1. Definisi Infeksi
Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di dalam
tubuh menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005).
Infeksi adalah invasi tubuh oleh mikroorganisme dan berproliferasi dalam
jaringan tubuh. (Kozier, et al, 1995)
2. Infeksi:
• Berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya respon
imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik
• Manusia : host / penjamu
• Penyakit : agent
• Transmisi kuman adalah : Proses masuknya kuman ke dalam penjamu
sehingga timbul radang / penyakit.
3. Faktor-Faktor Penyebab Infeksi
• Bakteri
• Virus
• Parasit
• fungi

4. Cara penularan infeksi :

• Kontak : Langsung, tidak langsung, droplet


• Udara : Debu, kulit lepas
• Alat : Darah, makanan, cairan intra vena
• Vektor/serangga : Nyamuk,Lalat

5. Tipe Infeksi

• Tipe infeksi
• Kolonisasi
• Infeksi local
• Infeksi sistemik
• Bakteriemi
• Septikemia
• Infeksi akut
• Infeksi kronik

6. Proses infeksi

• Periode inkubasi
• Tahap prodromal
• Tahap sakit
• Pemulihan
7. Sistem pertahanan Terhadap infeksi

• Kulit →→ sebum yg mengandung asam lemak yg mampu membunuh


beberapa jenis bakteri

• Mulut saliva membuang partikel yg mengandung mikroorganisme


• Saluran pernapasan → silia di jln napas bagian atas menjebak
mikroorganisme yg diinhalasi

• Saluran urinarius → pembilasan dari aliran urine dpt membuang


mikroorganisme yg ada pada saluran urinarius

• Saluran pencernaan → keasaman lambung secara kimia merusak


mikroorganisme yg tidak tahan asam.

8. Inflamasi atau Peradangan


Respon inang terhadap infeksi adalah peradangan atau inflamasi dimana
mikroorganisme patogen sudah berkembang biak dan mulai menimbulkan
manifestasi klinik.
9. Manifestasi Klinik Inflamasi atau Peradangan
1) Kalor atau panas atau hangat

Disebabkan karena hypervaskularisasi lokal pada tempat terinfeksi dan


adanya sisa metabolisme kalor daripada antibodi

2) Dolor atau nyeri

Adanya persepsi nyeri yang disebabkan karena adanya kerusakan jaringan


karena mikroorganisme patogen tersebut akibat pengaruh zat pada ujung saraf
perasa yang dilepaska oleh sel cedera, zat ini mungkin histamin.
3) Rubor atau kemerahan
Adanya kemerahan pada daerah yang terinfeksi. Hal ini disebabkan karena
adanya vasodilatasi vaskuler lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran
darah setempat berlebihan.

10.Prinsip Pencegahan Infeksi

Tindakan pencegahan

1. Mencuci tangan
Cuci tangan aspek yang paling penting ada 2 kategori organisme yang ada di:
a. Organisme residen (flora normal ) tidak hilang secara permanen
b. Organisme transient mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif.

2. Memakai sarung tangan

3. Memakai perlengkapan pelindung diri

4. Menggunakan tehnik aseptik

5. Memproses alat bekas pakai dengan baik

6. Menangani peralatan tajam dengan aman

7. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah


secara benar

C. Hubungan terjadinya sehat sakit dan lingkungan dalam terjadinya penyakit

• Faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan meliputi kebersihan, polusi


udara, polusi air, dan polusi udara.

• Dampak lingkungan terhadap kesehatan dapat berupa penyakit pernapasan,


penyakit kulit, dan gangguan kesehatan lainnya.

• Upaya menjaga lingkungan agar sehat meliputi pengelolaan limbah,


penghijauan, dan pengendalian polusi.

D. Pengaruh ekosistem terhadap kesehatan

• Ekosistem adalah suatu sistem yang terdiri dari organisme hidup dan
lingkungannya, yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain

• Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem meliputi keanekaragaman


hayati, kualitas air, dan kualitas udara
• Dampak ekosistem terhadap kesehatan dapat berupa penyakit zoonosis,
kerusakan lingkungan, dan gangguan kesehatan lainnya.

E. Persepsi Sakit Dan Kesakitan

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sebagian respoden memiliki


persepsi tentang sakit yang positif yaitu sebanyak 58 orang (60.4%). Sedangkan
yang memiliki persepsi tentang sakit yang negatif sebanyak 38 responden (39,6%)

Menurut Budioro (2002:38), melalui perhatiannya, seseorang dalam proses


persepsinya akan menentukan pesan yang mana akan diterima, atau yang mana
akan dianggap sebagai hal positif yang selanjutnya disebut persepsi positif dan
pesan yang mana akan ditolaknya yang mana dianggap hal negatif yang
selanjutnya disebut persepsi negatif. Persepsi dianggap akan menentukan
bagaimana seseorang akan memilih, menghimpun dan menyusun, serta memberi
arti yung kemudian akan mempengaruhi tanggapan (perilaku) yung akan muncul
dari dirinya. Persepsi juga akan mempengaruhi seseorang untuk mengambil suatu
keputusan sebagai reaksi atas sebuah masalah, karena setiap keputusan
membutuhkan interpretasi dan evalusi informasi. (Stephen P. Robbins, 2008:188)

Untuk persepsi tentang sakit yang positif sendiri berarti bahwa seseorang akan
menentukan hal mana yang dapat diterima dan dianggap sebagai hal positif yang
terkait dengan sakit, berupa tanggapan-tanggapan yang mendukung konsep sakit
dari pihak provider. Begitu juga dengan persepsi tentang sakit yang negatif berarti
seseorang akan menentukan hal mana yang ditolak dan dianggap sebagai hal
negatif yang terkait dengan sakit, berupa tanggapan Menentang konsep sakit dari
pihak provider.

F.Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian responden tidak memanfaatkan


kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat untuk berbat di Puskesmas yaitu sejumlah
76 responden (79.2%). Ada beberapa alasan kenapa mereka tidak memanfaatkan
kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat untuk berobat ke Puskesmas. SEN antara
lain:

1.Tidak bertindak apa-apa. Alasannya antara lain bahwa kondisi sakit mereka tidak
menganggu kegiatan mereka sehari-hari. Mereka beranggapan bahwa tanpa
bertindak apapun gejala yang dideritanya akan lenyap dengan sendirinya. Tidak
jarang pula masyarakat miskin memprioritaskan tugas- tugas lain yang dianggap
lebih penting daripada mengobati sakitnya.

2.Tindakan mengobati sendiri seperti "kerokan", karena mereka sudah percaya


pada diri sendiri dan sudah merasa bahwa berdasar pengalaman-pengalaman yang
lalu usaha-usaha pengobatan sendiri sudah dapat mendatangkan kesembuhan.

3.Mencari pengobatan dengan membeli obat-obatan ke warung.

4.Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarakan oleh


dokter praktek. Mereka yang mencari pengobatan ke dokter karena mereka
merasa akan lebih cepat sembuh dengan obat dari dokter daripada dari
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai