Disusun Oleh :
Resi Krispani (1734009)
Sarah Romian Simbolon (1734010)
Viola Srimuliana Simarmata (1734014)
3. Pasca pathogenesis
Merupakan tahap akhir dari penyakit
Sembuh sempurna, kuman penyebab penyakit telah mati atau tidak
ditemukan lagi didalam tubuh dan tubuh telah kembali kepada
kondisi sehat
Sembuh dengan cacat, kuman penyebab penyakit telah mati atau
tidak ditemukan lagi didalam tubuh, namun meninggalkan cacat
Karier, kuman penyakit masih ada didalam tubuh dan dapat
menyebabkan kekambuhan, tubuh sudah pulih
Penyakit berlangsung kronis, penyakit tidak sembuh sembuh atau
berlangsung terus menerus
Berakhir dengan kematian penyakit menyebabkan individu
kehilangaan nyawa.
[ CITATION Sin19 \p 91-96 \l 1033 ]
C. Rantai Infeksi
Rantai infeksi adalah proses terjadinya infeksi seperti rantai yang
saling terkait antar berbagai faktor yang mempengaruhi. Proses tersebut
melibatkan beberapa unsur diantaranya :
1. Reservoir
Merupakan habitat pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme dapat berupa manusia, binatang, tumbuhan, maupun
tanah.
2. Jalan masuk
Merupakan jalan masuknya mikroorganisme ketempat
penampungan dari berbagai kuman, seperti saluran pencernaan,
pernapasan, kulit, dan lain-lain.
3. Inang (host)
Merupakan tempat berkembangnya suatu mikroorganisme yang
dapat didukung oleh ketahanan kuman.
4. Jalan keluar
Merupakan tempat keluarnya mikroorganisme dari reservoir,
seperti sistem pernapasan, sistem pencernaan, alat kelamin, dan lain-
lain.
5. Jalur penyebaran
Merupakan jalur yang dapat menyebarkan berbagai kuman
mikroorganisme ke berbagai tempat, seperti air, makanan, udara, dan
lain-lain.
[ CITATION Raj18 \p 47-48 \l 1033 ]
D. Reservoir
Habitat dimana agen penyakit menular hidup, tumbuh dan
berkembang biak secara normal. Habitat ini berupa manusia, hewan
ataupun lingkungan.
a. Resevoir/habitat manusia
Ada dua kategori reservoir manusia yaitu:
1. Kasus akut dengan gejala klinis kategori ini lebih jarang
menyebabkan penularan karena biasanya cepat terdeteksi dan
selanjutnya mendapat pengobatan dan juga orang orang disekitar
kasus tersebut biasanya lebih waspada akan bahaya
2. Carrier cases adalah orang orang yang menderita infeksi, tetapi
tidak menunjukkan tanda dan gejala gejala klinis.
b. Reservoir binatang
Yang menjadi perhatian reservoir ini adalah binatang peliharaan
atau yang berada disekitar manusia.
c. Reservoir lingkungan
Reservoir ini terdiri dari, tanaman,tanah, dan air. Kebanyakan dari
jamur mempunyai reservoir tanah.
[ CITATION Azi15 \p 46-47 \l 1033 ]
E. Portal Eksit
Merupakan tempat keluarnya bibit penyakit dari pejamu lama yang
sakit [ CITATION Sin19 \p 241 \l 1033 ] . Portal dari agent untuk
meninggalkan host, melalui:
a) Saluran pernapasan misalnya Mycobacteri tuberculosis
b) Saluran makanan, misalnya Salmonella typhoma
c) Kulit :
1. Melalui lesi pada kulit, misalnya penyakit cacar air
2. Percutaneous melalui gigitan serangga
d) Transplasental hepatitis B, rubella, dan lain lain.
[ CITATION Azi15 \p 47-48 \l 1033 ]
Portal exit (jalur keluar) dapat diartikan sebagai pintu keluar bagi
agen dari tubuh host. Jika tubuh mampu mematikannya, agen infeksius
tidak dapat keluar dari tubuh host dan rantai penularan tidak dapat
berlanjut. Jalur keluar dari berbagai agen berbeda sesuai dengan lokasi
jaringan tubuh yang diserang. Sebagai contoh penyakit kolera yang
menyerang usus halus, Vibrio cholera dapat ditemukan pada tinja dan
muntahan penderita. Pada penyakit yang menyerang sistem pernapasan
seperti virus influenza dan Mycobacterium tuberculosis keluar dari saluran
pernapasan baik berupa cipratan maupun berupa droplet, Sarcoptes scabiei
pada luka kulit yang mengalami kudis, dan enterovirus penyebab
konjungtivitis haemoragic dalam sekresi konjungtiva.
Beberapa agen yang ditularkan melalui darah dapat keluar dengan
melintasi plasenta dari ibu ke janin (rubella, sifilis, toksoplasmosis),
sementara yang lain dapat keluar melalui luka atau tusukan jarum di kulit
(hepatitis B) atau artropoda penghisap darah seperti nyamuk malaria,
DBD, dan filariasis. Bagi agen, jalur keluar merupakan jalan untuk
memperoleh kesempatan menyerang host baru sehingga agen dapat
berkembang biak lebih cepat [ CITATION Pit19 \p 41-42 \l 1033 ].
F. Model Transmisi
Diartikan sebagai mekanisme yang membawa agen dari satu host
ke host yang lain, proses ini berlangsung secara berurutan [ CITATION
Pit19 \p 42 \l 1033 ] . Cara penularan (transmisi) dari agent ke host baru
yang dibedakan secara langsung dan tak langsung :
a. Secara langsung
Penularan secara langsung yaitu melalui kontak atau secara “droplet
spread” peran dari kontak pada penularan secara langsung terjadi pada
penyebaran penyakit kelamin dan penyakit enteric (person to person).
Pada penyakit saluran pernapasan, penyebaran secara langsung biasanya
melalui bersin, batuk, berbicara dengan penderita.
b. Secara tidak langsung
Terjadi melalui mekanisme yang melibatkan benda hidup atau benda mati
yaitu:
1. Vehicle bome
Meliputi air, makanan, air susu ibu, serum, plasma, dan lain lain
yang berfungsi sebagai perantaran transmisi dan masuknya agent
kedalam host
2. Vector bome
Bersifat mekanik, yang tidak memerlukan
perkembangbiakan dan perkembangan dari agent dalam
mata rantai penularan
Bersifat biologic yang memerlukan proses berkembangbiak
dan tumbuh dalam proses penularan
3. Air bome
Biasanya melalui partikel debu, terdapat pada kebanyakan
penularan penyakit saluran pernapasan.
[ CITATION Azi15 \p 48-49 \l 1033 ]
G. Portal Entry
Merupakan tempat masuknya bibit penyakit ke pejamu baru
[ CITATION Sin19 \p 241 \l 1033 ] . Penularan penyakit terjadi ketika patogen
atau agen meninggalkan reservoir melalui jalan keluar (portal of exit) dan
disebarkan dengan salah satu cara penularan. Patogen atau agen penyebab
penyakit memasuki tubuh melalui jalan masuk (portal of entry) dan
menginfeksi pejamu dalam kondisi rentan. (buku ajar kesehatan
masyarakat)
Portal entri atau jalan masuk dapat terjadi pada :
1. Mukosa atau kulit yang pecah
2. Selaput lendir
3. Saluran gastrointestinal,
4. Saluran pernafasan
5. Saluran kemih.
Cara penularan :
1. Ditularkan melalui darah yaitu melalui transmisi seksual, cedera atau inokulasi.
2. Ditularkan melalui air liur, penyebaran terjadi jika dekat atau kontak dengan
orang yang terinfeksi jika bersin, batuk, berbicara, atau menjalani prosedur
pernafasan seperti intubasi atau bronskoskopi.
3. Ditularkan melalui udara
4. Ditularkan melalui kontak yaitu langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung jika bersentuhan dengan orang yang terinfeksi atau terkontaminasi,
secara tidak langsung yaitu perpindahan dari benda mati yang terkontaminasi
disebut fomites seperti pegangan pintu, atau mainan.Penularan dari yang umum,
melalui makanan, air, dan obat-obatan.
5. Penularan vektor biasanya melalui astropoda seperti nyamuk, kecoak, kutu, dan
lalat yang dapat menularkan infeksi.
[ CITATION Org01 \p 4 \l 1033 ]
[ CITATION And15 \p 56 \l 1033 ]
A. & Jufri, D., 2015. Buku Praktis Implementasi Aparatur Sipil Negara Dalam
Bidang Kesehatan Untuk Pembinaan Karir Jabatan Fungsional
Epidemiologi Kesehatan. s.l.:GP Press.
Andareto, O., 2015. Penyakit Menular di Sekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu
Semesta.
Irwan., 2017. Etika dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: CV. Absolute Media.
WHO, 2001. Infection and Infectious Diseases a Manual for Nurse and Midwives
in the WHO European Region. s.l., International Federation of Red Cross and
Red Crescent Societties.