Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PATOFISIOLOGI

JERAWAT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Nama :

1. Selva (1734004)
2. Ummi rizky ramadini (1734007)
3. Yunita aras (1734022)

Dosen : Victoria Ire Tominik.,S.Pd.,S.Kep.,M.Kes

PRODI : DIV ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS


JERAWAT

Pengertian

Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar
minyak yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Jerawat
juga bisa menyerang bagian tubuh seperti punggung, dada, dan lengan atas.

Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara
berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak.

Ada tiga tipe jenis jerawat

Jerawat tipe 1 : komedo

Komedo adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yang
terbuka, terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang tertutup
memiliki kulit yang tumbuh diatas pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan
putih kecil. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi kelenjar
minyak yang berlebihan pada kulit.

Jerawat tipe 2 : jerawat biasa

Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi
karena pori-pori yang tersumbat oleh infeksi bakteri. Bakteri yang menginfeksi dari jari
tangan kuas make up dan telepon. Hormone dan udara yang lembab dapat memperbesar
kemungkinan terbentuknya jerawat.

Jerawat tipe 3 : jerawat batu

Jerawat batu adalah jerawat yang besar-besar dengan peradangan hebat, berkumpul
diseluruh muka. Penderita jerawat biasanya juga memiliki keluarga dekat yang menderita
jerawat jenis ini. Secara genetic penderitanya memiliki kelenjar minyak yang over aktif yang
membanjiri pori-pori dengan kelenjar minyak. Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak tidak bisa
bergenerasi secepat kulit normal, memliki respon yang berlebihan terhadap peradangan
sehingga meninggalkan bekas dikulit.

(Sumber : Ning harmanto,2006,herbal untuk keluarga ibu sehat dan cantic dengan herbal
,jakarta,pt elex media komputindo,hal 25-27.)
Anatomi Fisiologi

Kulit sebagai indra peraba. Rasa sentuhan yang disebabkan rangsangan pada ujung
saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Perasaan panas,
dingin, sakit, semua ini dan perasaan yang lainan. Didalam kulit terdapat tempat-tempat
tertentu, yaitu tempat perabaan: beberapa sensitive (peka) terhadap dingin, beberapa terhadap
panas, dan lain lagi terhadap sakit.

Perasaan yang disebabkan tekanan dalam, dan perasaan yang memungkinkan seorang
menentukan dan menilai berat suatu benda, timbul pada struktur lebih dalam, misalnya pada
otot dan sendi.

(Sumber : Evelyn c. Pearce,2009,anatomin dan fisiologi untuk paramedic,Jakarta,pt gramedia


utama anggota ikpi, hal 296)

Struktur kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu :

1. Lapisan kulit ari (epidermis) merupakan lapisan kulit terluar yang sangat tipis. Kulit
ari terdiri dari dua lapisan yaitu :
 Lapisan kulit tanduk ialah lapisan yang erletak paling luar dan terdiri atas sel-
sel mati, lapisan ini dapat mengelupas dan kemudian diganti sel-sel yang ada
dibawahnya. Pada lapisan initidak terdapat pembuluh darah dan saraf jika
terkelupas tidak menimbulkan rasa sakit maupun mengeluarkan darah.lapisan
tanduk berfungsi mencegah penguapan yang terlalu banyak.
 Lapisan Malpighi ialah lapisan yang terletak dibawah lapisan tanduk dan
terdiri atas sel-sel hidup ,sel-sel tersebut mendapat kamanan dari darah yang di
angkut oleh kapiler, lapisan ini mengandung pigmen yang memberi warna
pada kulit .pigmen mempunyai fungsi penting untuk melindungi kulit terhadap
sengatan mataharin. Apabila lapisan malphigi terkelupas maka akan
menimbulkan rasa sakit.
2. Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan kulit ari ,
di dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah , kelenjar keringat, ujung- ujung saraf
indra, kantung rambut, dan kelenjar minyak , adapun fungsi masing-masing bagian
tersebut sebagai berikut :
 Pembuluh darah kapiler berfungsi untuk memberi makanan pada akar rambut
dan sel kulit agar dapat tetap hiidup.
 Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat yang terdiri atas air dan
garam-garam.
 Ujung-ujung saraf indra merupakan tempat indra peraba dan perasa berfungsi
untuk mendeteksi rasa panas,dingin, atau nyeri, serta membedakan sentuhan
dan tekanan.
 Kantung rambut memiliki akar dan batang rambut, serta kelenjar minyak
rambut . didekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakan
rambut ketika tubuh merasa dingin atau merasa takut.
 Kelenjar minyak ialah disekitar batang rambut, kelenjar ini menghasilkan
minyak yang berguna untuk melemaskan rambut dan menjaga rambut serta
kulit supaya tidak kering.
3. Jaringan kulit bawah ini terletak di bawah lapisan kulit jangat , dalam lapisan ini
disimpan cadangan makanan dalam bentuk lemak , lapisan lemak berfungsi untuk
melindungi tubuh dari benturan benda keras dan juga melindungi tubuh dari pengaruh
udara dingin.

Fungsi kulit sebagai berikut :

 Sebagai pelindung tubuh


 Sebagai indra peraba
 Sebagai tempat menyimpan lemak
 Sebagai tempat pembuatan vitamin D
 Sebagai pengatur suhu tubuh

(Sumber :Wijaya agung,2006,Buku Biologi IX,Penerbit Grasindo,Hal 9-12)

Patofisiologi

Hiperkreatinisasifolikuler. Kelenjar minyak didalam kulit kita memiliki saluran yang


berhubungan dengan dunia luar, saluran ini dilapisi oleh folikel. Namun ada kalanya folikel-
folikel tersebut menyebar dan sulit lepas sehingga sebum (minyak) yang dihasilkan oleh
kelenjar menjadi tersumbat.Peningkatan produksi sebum yang dipengaruhi hormone
androgen.
Kolonisasi propionikbakterium acnes (bakteri penyebab jerawat). Bakteri ini berkerja
secara anaerob (tidak membutuhkan oksigen). Oleh karena kondisi anaerob akibat
hiperkreatinisasifolikuler lama kelamaan jumlah bakteri semakin banyak.

Inflamasi sebum merupakan makanan bagi propionicbakterium acnes, sebum dipecah


menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas yang semakin banyak akhirnnya dipecah ,
oleh karena hal ini bukan sesuatu yang normal terjadi, tubuh menganggapnya sebagai sesuatu
benda asing dan terjadilah reaksi imun (kemotaktik) dan inflamasi. Hasil dari inflamasi yang
terjadi di dalam kulit kita dapat kita lihat dari luar sebagai munculnya jerawat.

(Sumber : Dokteranda,2012,sputar diet makanan dan suplemen,Jakarta, penebar swadaya


grup, hal 205)

Etiologi

Beberapa hal yang dikenal sebagai penyebab munculnya jerawat adalah :

1. Kelenjar minyak yang terlalu aktif, biasanya kondisi ini dipengaruhi oleh factor
keturunan.orang tua yang memiliki wajah berminyak, biasanya akan menurunkan
jenis kulit itu pada anak mereka. Minyak yang berlebih pada kulit wajah membuat
debu mudah menempel dan menyumbat pori-pori sehingga memicu munculnya
jerawat.
2. Debu dan sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori, sumbatan ini memicu
munculnya jerawat pada wajah .
3. Kosmetik , menggunakan alas bedak,blush on, dan bedak padat bisa memicu
munculnya jerawat, karena partikel kosmetik itu bisa menyumbat pori-pori.

(Sumber : Dewi,neti,2013,az tentang kosmetik,Jakarta, pt elex media komputindo,hal 197)

Tanda dan Gejala

1. Peningkatan produksi sebum


2. Munculnya kondisi abnormal karena bakeri atau jamur (kadang terasa terasa sedikit
sakit)
3. Terjadi penebalan jaringan (kadang menjadi benjolan kecil)
4. Peningkatan hormone estrogen

(Sumber : S.Basuki Kinkin,2007,Buku Tampil cantik dengan perawatan sendiri,Jakarta,PT


Gramedia Pustaka Utama,Hal 14)

Pencegahan

1. Membersihkan wajah sehari 2x menggunakan air hangat dan sabun untuk


mengurangi kelebihan minyak dari kulit.
2. Sebaiknya sabun yang digunakan adalah yang tanpa pelembab.
3. Jangan menggunakan sabun scrub karena bisa mengiritasi kulit dan
memperparah jerawat.
4. Gunakan kosmetik yang memiliki label comedogenic artinya tidak
menyebabkan jerawat menjadi lebih parah.
5. Jangan menekan jerawat apapun, karena kemungkinan besar akan
menyebabkan bekas luka jerawat dan menghasilkan yang lebih lama.
6. Selalu bersihkan kulit setelah berkeringat.
7. Gunakan tabir surya setiap hari. Obat jerawat dapat meningkatkan sensitifitas
kulit terhadap cahaya.

(Sumber : Dewi fitriani,2013,pengobatan mandiri,Jakarta, pt buanan ilmu populer, hal 92-93)

Pengobatan

1. Pengobatan jerawat secara tradisional, pengobatan secara tradisional untuk


menangani jerawat memiliki banyak keuntungan, disamping biaya yang sangat
murah ,efek sampingnyapun tidak terlalu besar jika menggunakan obat-obatan
modern, pengobatan jerawat secara tradisional umumnya menggunakan bahan
alami yang mudah di dapat. Berikut ini adalah beberapa contoh dari
pengobatan alami untuk jerawat:
 Temulawak
 Daun sirih
 Bawang putih
 Jeruk nipis
 Mengkudu
 Bunga melati
 Belimbing wulu
 Mahkota dewa
2. Pengobatan secara medis, pengobatan berbasis medis antara lain:
 Mencegah terjadinya jaringan parut
 Mengobati darah yang meradang dan menyakitkan
 Membatasi pembentukan komedo baru
 Mengurangi stress atau tekanan mental apapun yang terkait dengan
jerawat.

Jerawat ringan biasanya dapat diatasi dengan pemberian obat.jerawat yang lebih
serius memerlukan perawatan oleh dokter kulit (dermatologis). Jerawat ringan dapat
diatasi dengan baik melalui obat-obat tropical yang mengandung unsur-unsur seperti :

 Benzoil peroksida
 Resorsinol
 Asam sallisilat
 Belerang

Krim tropical ,gel,dan lotion adalah obat-obatan yang dapat diaplikasikan langsung ke
kulit. Mereka mungkin mengandung benzoin, peroksida, antibiotic, atau retinoid,
vitamin Aasam (retin A).

(Sumber : Aceng,rina,2012,merawat kulit dan wajah,Jakarta,pt gamedia,hal 89-98)


Referensi

1. Ning harmanto,2006,herbal untuk keluarga ibu sehat dan cantic dengan herbal ,jakarta,pt
elex media komputindo,hal 25-27.
2. Evelyn c. Pearce,2009,anatomin dan fisiologi untuk paramedic,Jakarta,pt gramedia
utama anggota ikpi, hal 296
3. Dokteranda,2012,sputar diet, makanan dan suplemen,Jakarta, penebar swadaya grup, hal
205
4. Dewi fitriani,2013,pengobatan mandiri,Jakarta, pt buanan ilmu populer, hal 92-93
5. Dewi,neti,2013,az tentang kosmetik,Jakarta, pt elex media komputindo,hal 197
6. Aceng,rina,2012,merawat kulit dan wajah,Jakarta,pt gamedia,hal 89-98
7. Wijaya agung,2006,Buku Biologi IX,Penerbit Grasindo,Hal 9-12
8. S.Basuki Kinkin,2007,Buku Tampil cantik dengan perawatan sendiri,Jakarta,PT
Gramedia Pustaka Utama,Hal 14

Anda mungkin juga menyukai