Anda di halaman 1dari 11

RANTAI PENULARAN DAN

MEKANISME PENULARAN
PENYAKIT

Dosen Pengampu :
SILVIA INDAH DESVITA,STr.Keb.MKM

Disusun Oleh : Riska Amelia


NIM : 191272110006
2.1 Definisi Rantai Penularan
• Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba
patogen, dan bersifat sangat dinamis. Secara umum proses
terjadinya penyakit melibatkan tiga faktor yang saling berinteraksi
yaitu : faktor penyebab penyakit (agen), faktor manusia atau
pejamu (host), dan faktor lingkungan.
 
• Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme
yang mampu menyebabkan sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik
apabila mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius
terhadap sel atau jaringan. Penyakit akan timbul jika patogen
berkembang biak dan menyebabakan perubahan pada jaringan
normal. Dan Rantai Penularan Penyakit adalah rangkain sejumlah
faktor yang memungkinkan proses penularan suatu penyakit dapat
berlangsung.
2.2 Komponen Rantai Penularan
Berikut ini keenam komponen yang mempunyai pengaruh pada proses rantai penularan penyakit
infeksi, yaitu:
1. Agen Infeksi
Agen infeksi adalah agen yang menjadi penyebab timbulnya infeksi. Seringkali agen infeksi ini
berupa mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, atau jamur. Agen penyebab infeksi ini juga
memiliki faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi, semisal patogenitas (kemampuan
menyebabkan penyakit), virulensi (derajat patogenitas berdasarkan jumlah mikroorganisme), dan
jumlah (loading). Semakin kuat ketiga faktor di atas maka semakin mudah infeksi terjadi. Semakin
cepat mengenali agen infeksi maka semakin cepat pula usaha pencegahan dan pengobatan
dilakukan. Pada akhirnya pengontrolan penyakit akan menjadi lebih mudah dengan prognosis yang
baik

2. Reservoir
Reservoir adalah suatu wadah sebagai tempat agen penyebab infeksi hidup, melaksanakan proses
pertumbuhan dan perkembangan hingga tiba pada waktu penularan kepada manusia atau host.
Menurut studi, contoh reservoir paling umum adalah manusia, hewan, tanaman, peralatan medis,
dan bahan organik dan anorganik lainnya. Maksud reservoir ada manusia adalah bahwasanya agen
infeksi ada baik pada manusia sehat atau pun sakit. Agen ada pada permukaan kulit dan selaput
lendir, saluran pernafasan dan pencernaan, serta organ-organ pada tubuh manusia lainnya.
Lanjutan..

3. Portal of Exit (Pintu Keluar)


Portal of exit adalah muara atau area keluarnya agen infeksi dari
reservoirnya.

4. Cara Transmisi atau Metoda Penularan


Metoda transmisi adalah cara transportasi mikroba dari reservoir
melalui portal of exit kepada host yang memiliki kerentanan
terhadap penyakit infeksi. Beberapa metoda yang ada antara lain:
• Kontak langsung atau tidak langsung
• droplet
• airborne
• via vehikulum (melalui minuman, makanan, atau pun darah)
• vektor (hewan pembawa agen infeksi, semisal serangga, binatang
pengerat, kelelawar, dan lain-lain.
Lanjutan..

5. Portal of Entry (Jalur Masuk)


Istilah ini mirip dengan port d’entry. Portal of
entry adalah tempat masuknya agen penyebab infeksi
kepada host.

6. Susceptibel Host
Susceptible host adalah individu yang memiliki daya
tahan tubuh yang turun, oleh sebab itu tidak mempunyai
kemampuan dalam melawan proses infeksi. Sistem
imunitas tubuh ini mendapat pengaruh dari usia, status gizi,
riwayat imunisasi, mengidap penyakit kronik, menderita
luka bakar luas, paska trauma atau pembedahan, atau
mendapatkan obat-obat yang bersifat imunosupresan.
2.3 Mekanisme Penularan
Mekanisme cara penularan penyakit yaitu :
1. Penularan Penyakit Menular Melalui Kulit
Media penularan penyakit kulit yang pertama yaitu melalui
kulit. Melalui kulit ini maksudnya melalui sentuhan langsung /
kontak antar kulit.

2. Penularan Penyakit Menular Ciuman


Konsepnya hampir sama dengan penularan melalui kulit.
Hanya saja, ciuman disini telah terjadi kontak air liur. Seperti
yang kita ketahui, bahwa ketika seseorang menderita penyakit,
maka air liurnya juga mengandung penyakit (bakteri, virus).
Oleh karena itu, dengan melakukan ciuman, maka telah terjadi
transfer penyakit melalui air liur.
Lanjutan..

3. Penularan Penyakit Menular Melalui Binatang


Binatang menularkan penyakit melalui banyak cara, bisa
melalui dagingnya, melalui kotorannya, melalui bulunya, melalui
alat hisanya (nyamuk). Untuk itu, kita harus hati-hati, khususnya
yang mempunyai hewan peliharaan seperti kucing. Ada
kemungkinan bulu yang ada pada kucing dapat digunakan sebagai
media dalam menularkan penyakit.

4. Penularan Penyakit Melalui Alat-alat Makan


Jika anda tinggal di kos-kosan atau kontrakan yang terdapat
banyak orang dalam satu rumah, maka anda harus waspada
terhadap fasilitas yang biasanya dipakai bersama-sama, contohnya
alam makan. Terkadang dalam alat makan, masih tersimpan
penyakit dari orang yang sebelumnya menggunakan. Hal ini terjadi
karena kurang bersihnya kita dalam mencuci alat makan.
Lanjutan..

5. Penularan Penyakit Ibu Hamil Pada Calon Bayi


Kita semua sudah tahu, bahwa bayi akan mendapatkan warisan biologis
dari orang tuanya. Hal ini termasuk penyakit yang ada pada orang tua. Ada
beberapa jenis penyakit menular yang bisa diminimalisir dampaknya,
namun ada juga penyakit yang tidak bisa diminimalisir. Diminimalisir disini
itu artinya dikurangi risikonya. Contoh penyakit menular yang tidak bisa
diminimalisir adalah penyakit HIV/AIDS. Sedangkan penyakit menular
yang bisa diminimalisir yaitu penyakit diabetes.

6. Penularan Penyakit Menular Melalui Tindakan Medis ( Transfusi darah )


Sudah jelas ya, jika transfusi darah merupakan media yang paling ampuh
dalam penularan penyakit. Seseorang berpenyakit menular tidak
diperbolehkan mendonorkan darahnya kepada orang lain, karena penyakit
yang diderita bisa menular ke orang lain. Untuk itu, jika ada dalam kondisi
membutuhkan donor darah, maka anda harus benar-benar mendapatkan
darah yang steril dari berbagai penyakit.
Lanjutan..

7. Penularan Penyakit Menular Melalui Jarum Suntik


Secara medis, jarum suntik adalah alat sekali pakai. Jadi, jika sudah
pernah dipakai, maka harus dibuang (sesuai prosedur). Mengapa? Konsepnya
hampir sama dengan penularan melalui darah, yaitu ketika jarum suntik
masuk ke tubuh seseorang, maka sedikit banyak darah pasien akan menempel
pada jarum suntik. Nah, hal ini akan berbahaya jika jarum yang terkena darah
pasien tersebut berpenyakit dan disuntikkan kepada orang lain. Maka
penyakit yang ada pada jarum suntik akan ditularkan kepada orang lain.

8. Penularan Penyakit Menular Melalui Udara


Udara juga menjadi sarana penyebaran virus penyakit. Apakah anda
pernah melihat jika ada orang bersin, lalu ditutup bersinnya? Nah, hal ini
dilakukan bukan tanpa maksud. Dengan menutupi bersin kita ketika kita
bersin, maka akan meminimalisir virus yang keluar. Hal ini akan berbeda jika
anda terkena flu, lalu bersin dengan dihadapkan pada orang yang sedang
sehat. Maka orang yang terkena bersin anda akan terkena risiko terkena flu.
Upaya Pencegahan Terhadap Rantai Penularan

1. Peningkatan daya tahan penjamu, dapat pemberian imunisasi aktif


(contoh : vaksinisasi hepatitis B), atau pemberian imunisasi pasif
(imuniglobin). Promosi kesehatan secara umum termasuk nutrisi yang kuat
akan meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Inaktivasi agen penyebab infeksi, dapat dilakukan metode fisik maupun
kimiawi. Contoh metode fisik adalah pemanasan (pasteurisasi atau
sterilisasi) dan memasak makanan seperlunya. Metode kimiawi termasuk
klorinasi air, disinfeksi.
3. Memutus mata rantai penularan. Merupakan hal yang paling mudah untuk
mencegah penularan penyakit infeksi, tetapi hasilnya bergantung kepada
ketaatan petugas dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan.
4. Tindakan pencegahan pasca pajanan (Post Exposure Prophylaxis) terhadap
petugas kesehatan. Berkaitan pencegahan agen infeksi yang ditularkan
melalui darah atau cairan tubuh lainnya, yang sering terjadi karena luka
tusuk jarum bekas pakai atau pajanan lainnya. Penyakit yang perlu
mendapatkan perhatian adalah hepatitis B, hepatitis C, dan HIV.

Anda mungkin juga menyukai