DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Epidemiologi Penyakit Menular
Bangko, Juni 2021
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................
.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Berikut ini keenam komponen yang mempunyai pengaruh pada proses rantai
penularan penyakit infeksi, yaitu:
1. Agen Infeksi
2. Reservoir
Apa itu reservoir? Reservoir adalah suatu wadah sebagai tempat agen
penyebab infeksi hidup, melaksanakan proses pertumbuhan dan perkembangan
hingga tiba pada waktu penularan kepada manusia atau host. Menurut studi, contoh
reservoir paling umum adalah manusia, hewan, tanaman, peralatan medis, dan bahan
organik dan anorganik lainnya. Maksud reservoir ada manusia adalah bahwasanya
agen infeksi ada baik pada manusia sehat atau pun sakit. Agen ada pada permukaan
kulit dan selaput lendir, saluran pernafasan dan pencernaan, serta organ-organ pada
tubuh manusia lainnya.
droplet
airborne
6. Susceptibel Host
Susceptible host adalah individu yang memiliki daya tahan tubuh yang turun,
oleh sebab itu tidak mempunyai kemampuan dalam melawan proses infeksi. Sistem
imunitas tubuh ini mendapat pengaruh dari usia, status gizi, riwayat imunisasi,
mengidap penyakit kronik, menderita luka bakar luas, paska trauma atau pembedahan,
atau mendapatkan obat-obat yang bersifat imunosupresan.
Media penularan penyakit kulit yang pertama yaitu melalui kulit. Melalui kulit ini
maksudnya melalui sentuhan langsung / kontak antar kulit. Contohnya yaitu
penyakit panu, maka dapat ditularkan dengan menyentuhkan kulit seseorang yang
terkena panu dengan kulit orang lain yang masih sehat.
2. Penularan Penyakit Menular Ciuman
Konsepnya hampir sama dengan penularan melalui kulit. Hanya saja, ciuman
disini telah terjadi kontak air liur. Seperti yang kita ketahui, bahwa ketika
seseorang menderita penyakit, maka air liurnya juga mengandung penyakit
(bakteri, virus). Oleh karena itu, dengan melakukan ciuman, maka telah terjadi
transfer penyakit melalui air liur. Penyakit menular yang ditularkan dengan cara
ini contohnya HIV/AIDS.
3. Penularan Penyakit Menular Melalui Binatang
Cara penularan yang selanjutnya yaitu melalui binatang. Kok bisa? Binatang
menularkan penyakit melalui banyak cara, bisa melalui dagingnya, melalui
kotorannya, melalui bulunya, melalui alat hisanya (nyamuk). Untuk itu, kita harus
hati-hati, khususnya yang mempunyai hewan peliharaan seperti kucing. Ada
kemungkinan bulu yang ada pada kucing dapat digunakan sebagai media dalam
menularkan penyakit.
4. Penularan Penyakit Melalui Alat-alat Makan
Jika anda tinggal di kos-kosan atau kontrakan yang terdapat banyak orang dalam
satu rumah, maka anda harus waspada terhadap fasilitas yang biasanya dipakai
bersama-sama, contohnya alam makan. Terkadang dalam alat makan, masih
tersimpan penyakit dari orang yang sebelumnya menggunakan. Hal ini terjadi
karena kurang bersihnya kita dalam mencuci alat makan. Untuk itu, bagi kalian
yang tinggal di kos-kosan, harus benar-benar memastikan jika alat makan yang
anda gunakan dalam kondisi benar-benar bersih
5. Penularan Ibu Hamil Pada Calon bayi
Kita semua sudah tahu, bahwa bayi akan mendapatkan warisan biologis dari orang
tuanya. Hal ini termasuk penyakit yang ada pada orang tua. Ada beberapa jenis
penyakit menular yang bisa diminimalisir dampaknya, namun ada juga penyakit
yang tidak bisa diminimalisir. Diminimalisir disini itu artinya dikurangi risikonya.
Contoh penyakit menular yang tidak bisa diminimalisir adalah penyakit
HIV/AIDS. Sedangkan penyakit menular yang bisa diminimalisir yaitu penyakit
diabetes.
6. Penularan Penyakit Menular Melalui Tindakan Medis ( Transfusi darah )
Sudah jelas ya, jika transfusi darah merupakan media yang paling ampuh dalam
penularan penyakit. Seseorang berpenyakit menular tidak diperbolehkan
mendonorkan darahnya kepada orang lain, karena penyakit yang diderita bisa
menular ke orang lain. Untuk itu, jika ada dalam kondisi membutuhkan donor
darah, maka anda harus benar-benar mendapatkan darah yang steril dari berbagai
penyakit.
7. Penularan Penyakit Menular Melalui Jarum Suntik
Secara medis, jarum suntik adalah alat sekali pakai. Jadi, jika sudah pernah
dipakai, maka harus dibuang (sesuai prosedur). Mengapa? Konsepnya hampir
sama dengan penularan melalui darah, yaitu ketika jarum suntik masuk ke tubuh
seseorang, maka sedikit banyak darah pasien akan menempel pada jarum suntik.
Nah, hal ini akan berbahaya jika jarum yang terkena darah pasien tersebut
berpenyakit dan disuntikkan kepada orang lain. Maka penyakit yang ada pada
jarum suntik akan ditularkan kepada orang lain.
Tetapi anda tenang jika anda disuntik di rumah sakit, karena sudah berdasarkan
standar yang berlaku. Yang berbahaya adalah jarum suntik yang digunakan dalam
industri tato, karena masih ada beberapa tempat yang membuka praktik tato, tapi
tidak menggunakan standar kesehatan.
8. Penularan Penyakit Menular Melalui Udara
Udara juga menjadi sarana penyebaran virus penyakit. Apakah anda pernah
melihat jika ada orang bersin, lalu ditutup bersinnya? Nah, hal ini dilakukan bukan
tanpa maksud. Dengan menutupi bersin kita ketika kita bersin, maka akan
meminimalisir virus yang keluar. Hal ini akan berbeda jika anda terkena flu, lalu
bersin dengan dihadapkan pada orang yang sedang sehat. Maka orang yang
terkena bersin anda akan terkena risiko terkena flu.
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Infeksi dapat masuk
ke tubuh manusia melalui beberapa tahap. Adapun tanda dan gejala yang diakibatkan
infeksi tersebut berbeda-beda, tergantung dari penyebab dari infeksi yang
mengakibatkannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.muttaqin.id/2018/09/cara-penularan-penyakit-menular-mekanisme.html
https://drzuhdy.com/komponen-rantai-penularan-penyakit-infeksi/
http://eprints.undip.ac.id/44749/3/
IGOR_RIZKIA_SYAHPUTRA_22010110110094_Bab2KTI.pdf