Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Rantai Penularan Dan Mekanisme Penularan Penyakit”

DOSEN PENGAMPU:

SILVIA INDAH DESVITA, S.Tr.Keb.MKM

DISUSUN OLEH:

RISKA AMELIA 191272110006

PROGRAM STUDI S.I KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MERANGIN
YAYASAN HAJI SOEHEILY QARI
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Epidemiologi Penyakit Menular

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit


Menular dengan dosen pengampu Ibu Silvia Indah Desvita, S.Tr.Keb.Mkm Sebagaimana
kami menyadari bahwa laporan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dari isi
maupun pembahasan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna menyempurnakan tugas makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat. Atas perhatiannya, kami ucapkan


terima kasih.

                                                                                       

Bangko,    Juni 2021

         

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ........ ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................


1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................
BAB II PEMBAHASAAN.................................................................... ........

2.1 Definisi Rantai Penularan...............................................................


2.2 Komponen Rantai Penularan..........................................................
2.3 Mekanisme Penularan....................................................................

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................
.................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ....................................................................................


...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kejadian penyakit menular maupun gangguan kesehatan pada manusia, tidak
terlepas dari peran faktor lingkungan. Hubungan interaktif antara manusia serta
perilakunya dengan komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit,
juga dikenal sebagai proses kejadian penyakit. Sedangkan proses kejadian penyakit
satu dengan yang lain masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Dalam hal
ini faktor lingkungan memegang peranan sangat penting.

Interaksi manusia dengan lingkungan telah menyebabkan kontak antara kuman


dengan manusia. Sering terjadi kuman yang tinggal di tubuh host kemudian berpindah
ke manusia karena manusia tidak mampu menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini
tercermin dari tingginya kejadian penyakit menular berbasis lingkungan yang masih
merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat Indonesia

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Definisi Rantai Penularan ?
2. Komponen Rantai Penularan ?
3. Mekanisme Penularan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi rantai penularan.
2. Untuk mengetahui komponen rantai penularan.
3. Untuk mengetahui mekanisme penularan ( langsung dan tidak langsung ).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defini Rantai Penularan
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen, dan
bersifat sangat dinamis. Secara umum proses terjadinya penyakit melibatkan tiga
faktor yang saling berinteraksi yaitu : faktor penyebab penyakit (agen), faktor
manusia atau pejamu (host), dan faktor lingkungan.

Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang


mampu menyebabkan sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik apabila
mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau
jaringan. Penyakit akan timbul jika patogen berkembang biak dan menyebabakan
perubahan pada jaringan normal. Dan Rantai Penularan Penyakit adalah rangkain
sejumlah faktor yang memungkinkan proses penularan suatu penyakit dapat
berlangsung.

Rantai Infeksi atau penularan adalah serangkaian faktor yang mempengaruhi


kejadian suatu penyakit infeksi. Upaya pencegahan penyakit infeksi akan tidak lepas
dari pemahaman tentang rantai infeksi penyakit tertentu. Dengan memahami maka
akan mudah menentukan cara pencegahan penularan nya.

2.2 Komponen Rantai Penularan

Berikut ini keenam komponen yang mempunyai pengaruh pada proses rantai
penularan penyakit infeksi, yaitu:

1. Agen Infeksi

Agen infeksi adalah agen yang menjadi penyebab timbulnya infeksi.


Seringkali agen infeksi ini berupa mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, atau
jamur. Agen penyebab infeksi ini juga memiliki faktor yang mempengaruhi kejadian
infeksi, semisal patogenitas (kemampuan menyebabkan penyakit), virulensi (derajat
patogenitas berdasarkan jumlah mikroorganisme), dan jumlah (loading). Semakin
kuat ketiga faktor di atas maka semakin mudah infeksi terjadi. Semakin cepat
mengenali agen infeksi maka semakin cepat pula usaha pencegahan dan pengobatan
dilakukan. Pada akhirnya pengontrolan penyakit akan menjadi lebih mudah dengan
prognosis yang baik.

2. Reservoir

Apa itu reservoir? Reservoir adalah suatu wadah sebagai tempat agen
penyebab infeksi hidup, melaksanakan proses pertumbuhan dan perkembangan
hingga tiba pada waktu penularan kepada manusia atau host. Menurut studi, contoh
reservoir paling umum adalah manusia, hewan, tanaman, peralatan medis, dan bahan
organik dan anorganik lainnya. Maksud reservoir ada manusia adalah bahwasanya
agen infeksi ada baik pada manusia sehat atau pun sakit. Agen ada pada permukaan
kulit dan selaput lendir, saluran pernafasan dan pencernaan, serta organ-organ pada
tubuh manusia lainnya.

3. Portal of Exit (Pintu Keluar)

Apa yang dimaksud dengan portal of exit? Portal of exit adalah muara atau


area keluarnya agen infeksi dari reservoirnya. Contohnya adalah mulut dan hidung
dari saluran pernafasan dan pencernaan, anus dari saluran pencernaan, dan
sebagainya.

4. Cara Transmisi atau Metoda Penularan

Metoda transmisi adalah cara transportasi mikroba dari reservoir melalui portal


of exit kepada host yang memiliki kerentanan terhadap penyakit infeksi. Beberapa
metoda yang ada antara lain:

 Kontak langsung atau tidak langsung

 droplet

 airborne

 via vehikulum (melalui minuman, makanan, atau pun darah)

 vektor (hewan pembawa agen infeksi, semisal serangga, binatang pengerat,


kelelawar, dan lain-lain.
5. Portal of Entry (Jalur Masuk)

Portal of Entry (Jalur Masuk)

Istilah ini mirip dengan port d’entry. Portal of entry adalah tempat masuknya


agen penyebab infeksi kepada host. Contohnya adalah hidung, mulut, mata, luka atau
kulit yang tidak dalam keadaan utuh, dan lain sebagainya.

6. Susceptibel Host

Susceptible host adalah individu yang memiliki daya tahan tubuh yang turun,
oleh sebab itu tidak mempunyai kemampuan dalam melawan proses infeksi. Sistem
imunitas tubuh ini mendapat pengaruh dari usia, status gizi, riwayat imunisasi,
mengidap penyakit kronik, menderita luka bakar luas, paska trauma atau pembedahan,
atau mendapatkan obat-obat yang bersifat imunosupresan.

2.3 Mekanisme Penularan

Mekanisme cara penularan penyakit yaitu :

1. Penularan Penyakit Menular Melalui Kulit

Media penularan penyakit kulit yang pertama yaitu melalui kulit. Melalui kulit ini
maksudnya melalui sentuhan langsung / kontak antar kulit. Contohnya yaitu
penyakit panu, maka dapat ditularkan dengan menyentuhkan kulit seseorang yang
terkena panu dengan kulit orang lain yang masih sehat. 
2. Penularan Penyakit Menular Ciuman
Konsepnya hampir sama dengan penularan melalui kulit. Hanya saja, ciuman
disini telah terjadi kontak air liur. Seperti yang kita ketahui, bahwa ketika
seseorang menderita penyakit, maka air liurnya juga mengandung penyakit
(bakteri, virus). Oleh karena itu, dengan melakukan ciuman, maka telah terjadi
transfer penyakit melalui air liur. Penyakit menular yang ditularkan dengan cara
ini contohnya HIV/AIDS.
3. Penularan Penyakit Menular Melalui Binatang
Cara penularan yang selanjutnya yaitu melalui binatang. Kok bisa? Binatang
menularkan penyakit melalui banyak cara, bisa melalui dagingnya, melalui
kotorannya, melalui bulunya, melalui alat hisanya (nyamuk). Untuk itu, kita harus
hati-hati, khususnya yang mempunyai hewan peliharaan seperti kucing. Ada
kemungkinan bulu yang ada pada kucing dapat digunakan sebagai media dalam
menularkan penyakit.
4. Penularan Penyakit Melalui Alat-alat Makan
Jika anda tinggal di kos-kosan atau kontrakan yang terdapat banyak orang dalam
satu rumah, maka anda harus waspada terhadap fasilitas yang biasanya dipakai
bersama-sama, contohnya alam makan. Terkadang dalam alat makan, masih
tersimpan penyakit dari orang yang sebelumnya menggunakan. Hal ini terjadi
karena kurang bersihnya kita dalam mencuci alat makan. Untuk itu, bagi kalian
yang tinggal di kos-kosan, harus benar-benar memastikan jika alat makan yang
anda gunakan dalam kondisi benar-benar bersih
5. Penularan Ibu Hamil Pada Calon bayi
Kita semua sudah tahu, bahwa bayi akan mendapatkan warisan biologis dari orang
tuanya. Hal ini termasuk penyakit yang ada pada orang tua. Ada beberapa jenis
penyakit menular yang bisa diminimalisir dampaknya, namun ada juga penyakit
yang tidak bisa diminimalisir. Diminimalisir disini itu artinya dikurangi risikonya.
Contoh penyakit menular yang tidak bisa diminimalisir adalah penyakit
HIV/AIDS. Sedangkan penyakit menular yang bisa diminimalisir yaitu penyakit
diabetes.
6. Penularan Penyakit Menular Melalui Tindakan Medis ( Transfusi darah )
Sudah jelas ya, jika transfusi darah merupakan media yang paling ampuh dalam
penularan penyakit. Seseorang berpenyakit menular tidak diperbolehkan
mendonorkan darahnya kepada orang lain, karena penyakit yang diderita bisa
menular ke orang lain. Untuk itu, jika ada dalam kondisi membutuhkan donor
darah, maka anda harus benar-benar mendapatkan darah yang steril dari berbagai
penyakit.
7. Penularan Penyakit Menular Melalui Jarum Suntik
Secara medis, jarum suntik adalah alat sekali pakai. Jadi, jika sudah pernah
dipakai, maka harus dibuang (sesuai prosedur). Mengapa? Konsepnya hampir
sama dengan penularan melalui darah, yaitu ketika jarum suntik masuk ke tubuh
seseorang, maka sedikit banyak darah pasien akan menempel pada jarum suntik.
Nah, hal ini akan berbahaya jika jarum yang terkena darah pasien tersebut
berpenyakit dan disuntikkan kepada orang lain. Maka penyakit yang ada pada
jarum suntik akan ditularkan kepada orang lain.

Tetapi anda tenang jika anda disuntik di rumah sakit, karena sudah berdasarkan
standar yang berlaku. Yang berbahaya adalah jarum suntik yang digunakan dalam
industri tato, karena masih ada beberapa tempat yang membuka praktik tato, tapi
tidak menggunakan standar kesehatan.
8. Penularan Penyakit Menular Melalui Udara
Udara juga menjadi sarana penyebaran virus penyakit. Apakah anda pernah
melihat jika ada orang bersin, lalu ditutup bersinnya? Nah, hal ini dilakukan bukan
tanpa maksud. Dengan menutupi bersin kita ketika kita bersin, maka akan
meminimalisir virus yang keluar. Hal ini akan berbeda jika anda terkena flu, lalu
bersin dengan dihadapkan pada orang yang sedang sehat. Maka orang yang
terkena bersin anda akan terkena risiko terkena flu.

Upaya Pencegahan Terhadap Rantai Penularan


1. Peningkatan daya tahan penjamu, dapat pemberian imunisasi aktif (contoh :
vaksinisasi hepatitis B), atau pemberian imunisasi pasif (imuniglobin). Promosi
kesehatan secara umum termasuk nutrisi yang kuat akan meningkatkan daya tahan
tubuh.
2. Inaktivasi agen penyebab infeksi, dapat dilakukan metode fisik maupun kimiawi.
Contoh metode fisik adalah pemanasan (pasteurisasi atau sterilisasi) dan memasak
makanan seperlunya. Metode kimiawi termasuk klorinasi air, disinfeksi.
3. Memutus mata rantai penularan. Merupakan hal yang paling mudah untuk
mencegah penularan penyakit infeksi, tetapi hasilnya bergantung kepada ketaatan
petugas dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan.
4. Tindakan pencegahan pasca pajanan (Post Exposure Prophylaxis) terhadap
petugas kesehatan. Berkaitan pencegahan agen infeksi yang ditularkan melalui
darah atau cairan tubuh lainnya, yang sering terjadi karena luka tusuk jarum bekas
pakai atau pajanan lainnya. Penyakit yang perlu mendapatkan perhatian adalah
hepatitis B, hepatitis C, dan HIV.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Infeksi dapat masuk
ke tubuh manusia melalui beberapa tahap. Adapun tanda dan gejala yang diakibatkan
infeksi tersebut berbeda-beda, tergantung dari penyebab dari infeksi yang
mengakibatkannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.muttaqin.id/2018/09/cara-penularan-penyakit-menular-mekanisme.html
https://drzuhdy.com/komponen-rantai-penularan-penyakit-infeksi/
http://eprints.undip.ac.id/44749/3/
IGOR_RIZKIA_SYAHPUTRA_22010110110094_Bab2KTI.pdf

Anda mungkin juga menyukai