KESEHATAN REPRODUKSI
untuk Mahasiswa Kebidanan
Edisi Asli
Hak Cipta © 2017, Indomedia Pustaka
Griya Kebonagung 2, Blok I2, No.14
Kebonagung, Sukodono, Sidoarjo
Telp. : 0812-3250-3457
Website : www.indomediapustaka.com
E-mail : indomediapustaka.sby@gmail.com
Winarti, Eko
ISBN: 978-602-6417-22-0
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Buku ajar Kesehatan Reproduksi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Pembahasan materi pada buku ajar ini dilakukan dengan
cara memaparkan landasan teori beserta contoh soal mapun kasus tentang kesehatan
reproduksi wanita. Kesehatan reproduksi wanita adalah Hal yang sangat penting bagi
seorang perempuan di dunia ini. Hanya dengan anatomi dan fungsi reproduksi yang
sehat sepanjang siklus kehidupan saja, seorang wanita bisa menjalani kehidupan ini
secara bermakna dan berkualitas.
Isi buku ajar ini mencakup materi pokok kesehatan reproduksi yakni : konsep
kesehatan reproduksi, konsep gender dalam kesehatan reproduksi perempuan, tentang
isu-isu kesehatan perempuan, tentang masalah-masalah kesehatan reproduksi yang
sering terjadi pada siklus reproduksi perempuan. Termasuk trend issue kesehatan
reproduksi wanita terkini berserta upaya pencegahan masalah-masalah kesehatan
reproduksi sepanjang siklus kehidupan wanita mulai bayi baru lahir, anak, remaja,
wanita usia subur sampai menopause juga ikut disertakan. Buku ajar ini dapat digunakan
sebagai salah satu literatur dibidang pengajaran dan penelitian dalam bidang kesehatan
reproduksi.
iv Buku Ajar—Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan
Penyusun
BUKU AJAR
KESEHATAN REPRODUKSI
DIII
vi Buku Ajar—Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan
vii
viii Buku Ajar—Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan
Masalah ini meliputi peranan sosial budaya yaitu sikap atau pandangan masyarakat
terhadap kesuburan dan kemandulan, nilai anak, sikap masyarakat terhadap
perempuan hamil
2. Masalah gender dan seksualitas
Pengendalian sosial budaya terhadap masalah seksualitas, norma sosial tentang
perilaku seks, homoseks, poligami, dan perceraian. Juga masih ada intervensi
pemerintah misalnya adanya undang-undang pornografi, pelacuran, pendidikan
seksualitas. Juga adanya seksualitas pada kalangan remaja, status dan peranan
perempuandan perlindungan terhadap perempuan bekerja
3. Masalah yang berkaitan dengan kehamilan yang tidak diinginkan
Masalah ini meliputi, aborsi terutama yang unsafe abortion, dampak Unwanted
Pregnancy terhadap kesehatan perempuan dan keluarga, serta kebijakan
pemerintahdalam menghadapi hal tersebut diatas
4. Masalah kekerasan dan pemerkosaan terhadap perempuan
Kecenderungan melakukan pemerkosaan dan dampaknya terhadap perempuan,
norma sosial terhadap kekerasan dalam rumah tanga (KDRT), sikap masyarakat
terhadap kekerasan, pemerkosaan dan pelacuran. Dan langkah-langkah untuk
mengatasi masalah tersebut
5. Masalah infeksi menular seksual (IMS)
Infeksi Menular seksual (IMS) seperti Gonore, sipilis, klamidia, herpes dan HIV/
AIDS. Dampak sosial ekonomi dari IMS, Sikap masyarakat terhadap IMS, dan upaya
pemerintah untuk mengatasiIMS termasuk pelayanan kesehatan untuk pekerja
seks komersial
Sedangkan menurut Watie (1996) dalam jurnal Dr. Juliandi (2003) Ruang lingkup
kesehatan reproduksi meliputi kesehatan seksual, Penyakit Menular seksual (PMS)
termasuk HIV/AIDS, kebutuhan Khusus remaja, dan perluasan jangkauan pelayanan
masyarakat kurang mampu atau mereka yang tersisih.
5. Perekonomian
Wanita muda yang bekerja di pabrik lebih berisiko mengalami masalah kesehatan.
Masalah kesehatan dapat terjadi akibat lingkungan kerja yang berbahaya, jam kerja
yang panjang. Dan pendapatan yang erndah. Kondisi tersebut bagaikan mata rantai
yang memengaruhi rendahnya status kesehatan wanita. Status sosial ekonomi
yang rendah membahayakan kesehatan wanita, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tingkat perekonomian global yang rendah akan memengaruhi
tingginya angka pelacuran yang juga berdampak pada peningkatan penyebaran
IMS (Chatterjee, 1990).
6. Pengambilan Keputusan
Peran pengambilan keputusan juga memengaruhi penyebab kematian ibu. Tiga
faktor keterlambatan yang memengaruhi kematian ibu antara lain: keterlambatan
mengambil keputusan dirumah, keterlambatan mencapai fasilitas kesehatan, yng
lebih sering disebabkan oleh hambatan transportasi, dan keterlambatan melakukan
penanganan di fasilitas kesehatan (CDC, 2000)
7. Media
Media masih terus memublikasikan citra yang negatif dan merendahkan wanita,
seperti kekerasan, pelecehan dan pornografi yang berdampak buruk bagi wanita.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa media memberi pengaruh yang
sangat kuat bagi penonton di semua usia (Wellings et, al., 2006).
Population reference Bureau (2000) menyatakan bahwa remaja perempuan
yang melihat lebih banyak media seksual akan lebih cepat matur dan memiliki
pandangan menyetujui aktivitas seksual remaja (Population, 2000).
8. Lingkungan
Remaja yang tinggal di area kumuh, dengan angka penyalahgunaan zat, tindak
kekerasan dan kelaparan yang tinggi, cenderung memiliki usia aktif secara seksual
yang lebih dini. Hal tersebut juga memengaruhi usia individu memiliki anak. Remaja
yang tinggal di area perkotaan berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan dan
menerima dampak sosial akibat aktivitas hubungan seksual yang tidak terlindungi
di usia yang lebih dini (Kinsman et al, 1998)
13. Prevalensi sunat pada wanita (FGM), yaitu presentase wanita yang menjalani sunat
berdasarkan hasil wawancara dalam survey di masyarakat
14. Prevalensi infertilitas pada wanita, yaitu presentase wanita usia 15-49 tahun yang
tidak hamil meskipun aktif melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan
kontrasepsi dan tidak sedang menyusui, yang menyatakan berusaha untuk hamil
selama 2 tahun atau lebih
15. Insiden uretritis pada pria yang dilaporkan adalah presentase pria berusia
15-49 tahun yang melaporkan episode eritritis selama 12 bulan terakhir dalam
wawancara saat survey di masyarakat
16. Prevalensi HIV pada ibu hamil, yaitu presentase ibu hamil berusia 15-24 tahun
yang menjalani skrinning HIV dengan Hasil serologi positif
17. Pengetahuan tentang HIV yang berkaitan dengan praktik pencegahan adalah
presentase seluruh respondent yang mengidentifikasi secara benar 3 upaya
pencegahan penularan seksual HIV dan yang menjawab selah terkait penularan
HIV atau pencegahannya.
CONTOH SOAL
1. Kesehatan reproduksi adalah?
a. Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya
b. Kesehatan Reproduksi adalah masalah kesehatan yang tidak menyeluruh, luas
dan tidak saling saling terkait
c. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sempurna fisik, mental walaupun tidak
sejatera secara sosial
d. Kesehatan reproduksi adalah semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan,
dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta tidak
berfungsinya kesehatan reproduksi
2. Bagaimana pengertian kesehatan reproduksi menurut WHO?
a. Kesehatan Reproduksi adalah masalah kesehatan yang menyeluruh, luas dan
saling terkait
b. Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya
c. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejateraan
sosial
d. Kesehatan reproduksi adalah tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau
kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan
fungsi serta proses.
3. Tujuan kesehatan reproduksi secara menyeluruh adalah?
a. Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada
perempuan termasuk kehidupan seksual termasuk bukan hak-hak reproduksi
perempuan
b. Meningkatkan kesadaran dan kemandirian perempuan dalam mengatur
fungsi dan proses reproduksinya, yang pada akhirnya dapat membawa pada
peningkatan kuantitas hidupnya
c. Meningkatkan kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan fungsi
reproduksinya
d. Meningkatkan hak dan tanggung jawab sosial laki-laki dalam menentukan
kapan hamil, jumlah dan jarak kehamilan
4. Sedangkan tujuan kesehatan reproduksi secara umum adalah?
a. Meningkatkan kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan fungsi
reproduksinya
b. Meningkatkan kesadaran dan kemandirian perempuan dalam mengatur
fungsi dan proses reproduksinya, yang pada akhirnya dapat membawa pada
peningkatan kualitas hidupnya
Bab 1—Konsep Kesehatan Reproduksi 9
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2012). Profil kemiskinan di Indonesia September 2011. [Internet]
http://www.bps.go.id [Di akses tanggal 10 Juni 2015].
Biran, A. (1990). Masalah kematian maternal di Indonesia. Disampaikan pada seminar
peningkatan kesehatan ibu hamil, persalinan dan perinatal. Jakarta: Lembaga
peneliti UI
Centers for Disease Control and Prevention (CDC, (2000). The Helathy newborn. A
Reference manual for program managers. CDC, CCHI, and CARE
Caldwell, J.C. (2005). On net intergenerational wealth flows: an update. Population and
development review, [buku Ni komang]
Chatterjee, M. (1990). Indian Women: Their health and Economic Productivity. World
bank Discussion Paper No. 109. Washington, DC: The World Bank
Chocarane, SH. (1979). Fertility and education: What do we really know? World bank
staff occasional paper, No. 26. Baltmore: John Hopkins Universuty Press
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2000). The Healthy newborn. A
reference manual for program managers. CDC, CCHI, and CARE
Departemen Kesehatan, RI. (1996). Kesehatan Reproduksi di Indonesia. Jakarta: Dirjen
Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Fathalla, M.F. (2003). Promotion of research in human reproduction: Global needs and
perspectives. Human reproduction
Kinsman, S. dkk. (1998). Early Sexual Intiation: The role of peer norms. Pediatrics
Prijatni, I. (2015). Modul Kesehatan Reproduksi dan KB Kegiatan Belajar 1. Jakarta: Bakti
Husada
12 Buku Ajar—Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan