i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pembahasan Virus...........................................................................................3
2.2 Pembahasan Virus...........................................................................................3
2.3 Pembahasan Bakteri........................................................................................4
2.4 Pembahasan Jamur..........................................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroorganisme dijumpai dimana-mana, hingga pada kulit manusia. Oleh
karena itu mikroba memiliki korelasi yang erat dan peranan yang penting dengan
seumur hidup manusia,yang bisa memberikan pengaruh positif juga negatif.
Diantaranya peran mikroba yang bersifat negatif antara lain: penyebab penyakit,
penyebab kebusukan makanan, dan penyebab keracunan makanan. Mikroba
sebagai pemegang peran penting di dalam penyebab luka menular disebut juga
sebagai agen infeksi. Agen infeksi terdiri dari : virus, ricketsia, bakteri, jamur,
protozoa, dan cacing. Mikroba tadi memiliki kemampuan menimbulkan penyakit
yang masuk melalui saluran pernafasan, pencernaan, ginjal, kulit, dan gigitan
serangga.Infeksi ditimbulkan karena adanya agen infeksius yang menyerang tubuh
manusia, baiksecara langsung maupun melalui perantara. Agen infeksius dapat
berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit. Agen infeksius yang menyerang manusia
mempunyai tingkatan tertentu dalam patogenitasnya, yaitu dapat menimbulkan
penyakit ringan sampai penyakit mematikan.Penyakit yang ringan apabila tidak
ditangani secara serius bisa menyebabkan akibat yang lebih fatal (Arias, 2003).
Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai factor
yang mempengaruhinya, yaitu agen infeksi, reservoir, portal of exit, cara
penularan, lingkungan, portal of entry dan daya tahan hospes.
Masuknya agen infeksi dapat menyebabkan penyakit dikarenakan
melemahnya system imun. Dalam tubuh sehingga tubuh menjadi rentan terhadap
penyakit (Susanti, 2010). Agen infeksius yang menyerang tubuh manusia
mempunyai tingkatan tertentu mulai dari agen yang dapat menimbulkan penyakit
mematikan sampai pada agen yang menimbulkan penyakit-penyakit ringan. Di
dalam tubuh manusia dilengkapi dengan sederetan mekanisme pertahanan, bekerja
sebagai alat proteksi untuk mencegah masuk dan menyebarnya agen infeksi.
Mekanisme system pertahanan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu system
imunadaptif (spesifik) dan system imun alami (nonspesifik). Sistem imun
adaptif(spesifik) adalah pertahanan tubuh yang membutuhkan waktu lama untuk
mengenal antigensebelum memberikan responssnya sedangkan system imun alami
(nonspesifik) merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan
berbagai mikroorganisme, oleh karenaitu dapat memberikan respons langsung
terhadap antigen (Baratawidjaja,1991)
iii
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi Agen-Agen Infeksius?
2. Bagaimana Pembahasan Virus?
3. Bagaimana Pembahasan Bakteri?
4. Bagaimana Pembahasan Jamur?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Agen-Agen Infeksius
2. Untuk Mengetahui Pembahasan Virus
3. Untuk Mengetahui Pembahasan Bakteri
4. Untuk Mengetahui Pembahasan Jamur
1.4 Manfaat
Dapat Mengetahui dan Memahami Definisi agen-agen infeksius yang berupa
virus,bakteri dan jamur.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
timbul sebagai vesikel dikulit yang dapat menyebabkan rasa sakit. Infeksi
berbagai jenis virus yang menyebabkan penyakit sering digolongkan ke dalam
sistem organ yang terkena seperti infeksi virus pernapasan, bentuk kelainan klinik
yang ditimbulkan seperti virus yang menyebabkan eksantema, dan sifat infeksi
laten virus
vi
beberapa perubahan (Koes Irianto, 2006). Pembiakan Bakteri Pembenihan atau
media yaitu campuran bahan-bahan tertentu yang dapat menumbuhkan bakteri,
jamur ataupun parasit, pada derajat keasaman dan inkubasi tertentu. Pembiakan
diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi,
determinasi, atau differensiasi jenis-jenis yang ditemukan. Medium pembiakan
terdiri dari:
1). Medium pembiakan dasar Pembiakan dasar adalah medium pembiakan
sederhana yang mengandung bahan yang umum diperlukan oleh sebagian
besar mikroorganisme dan dipakai juga sebagai komponen dasar untuk
membuat medium pembiakan lain. Agar diperoleh apa yang dinamakan agar
nutrisi atau bulyon agar.
2). Medium pembiakan penyubur (Euriched Medium) Medium pembiakan
penyubur dibuat dari medium pembiakan dasar dengan penambahan bahan
lain untuk mempersubur pertumbuhan bakteri tertentu yang pada medium
pembiakan dasar tidak dapat tumbuh dengan baik.
3). Medium pembiakan selektif Medium pembiakan selektif digunakan untuk
menyeleksi bakteri yang diperlukan dari campuran dengan bakteri-bakteri lain
yang terdapat dalam bahan pemeriksaan.
Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai tempat, misalnya
luka, hidung, mulut, atau mata. Saat terjadi infeksi bakteri, sistem kekebalan
tubuh akan berusaha membunuh bakteri. Proses inilah yang kemudian
menyebabkan demam, menggigil, lemas, dan tanda-tanda peradangan, seperti
nyeri, bengkak, dan kemerahan.
vii
Infeksi yang disebabkan oleh jamur tidak hanya terjadi di luar bagian
tubuh (kulit), tetapi terjadi juga di dalam tubuh. Misalnya Candida Albicans.
Candida Albicans adalah jenis fungi yang seperti ragi, umumnya ditemukan di
dalam mulut, kerongkongan, usus, dan saluran genital. Normalnya, bakteri baik
dalam usus akan berkompetisi dengan candida dan menjaganya agar tetap
terkendali tanpa menyebabkan masalah kesehatan apapun. Namun ketika
keseimbangan antara bakteri baik dan candida terganggu, maka
infeksi candidas tidak dapat dihindari. Contoh lain adalah infeksi jamur yang
terjadi di susunan saraf pusat, seperti meningitis, meningoensafilitis, intrakranial
tromboflebitis, dan abses otak.
viii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agen-agen infeksius adalah organisme mikroskopis atau partikel yang
memiliki kemampuan untuk menyebabkan infeksi atau penyakit pada tuan
rumahnya. Mereka dapat mencakup virus, bakteri, jamur, dan parasit.
Kemampuan agen-agen ini untuk berkembang biak dan menyebar dapat
memengaruhi kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Memahami karakteristik
dan perilaku agen-agen infeksius menjadi kunci dalam pengembangan strategi
pencegahan, pengendalian, dan pengobatan penyakit yang disebabkan oleh agen
infeksius itu sendiri.
3.2 Saran
Dengan terselesainya makalah ini diharapkan agar pembaca dan penulis
dapat lebih mengetahui apa saja agen-agen infeksius khususnya dalam dunia
Kesehatan juga dapat memperdalam pemahaman mengenai jenis-jenis agen-agen
infeksius. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa sesungguhnya makalah
ini jauh dari kata sempurna dan pastinya masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala
saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
ix
DAFTAR PUSTAKA