Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DAN PERAWAT DALAM

PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN

Petra Maria Juliana Pasaribu

@petrapasaribu30072001@gmail.com

ABSTRAK
Keluarga adalah,unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami,istri,dan anak yang
terdapat ikatan perkawinan dan hubungan darah yang tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
dengan peran masing-masing serta keterikatan emosional.
Perawat adalah orang yang mengasuh,merawat,melindungi,orang sakit usia lanjut untuk
mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya.
Keselamatan pasien merupakan sesuatu yang jauh lebih penting dari pada sekedar
efisiensi pelayanan, dan perilaku dengan kemampuan perawat sangat berperan penting.
Metode : Jenis kajian ini diambil dari beberapa sumber melalui jurnal buku maupun e-book
yang isinya berfokus pada hubungan peranan perawat dan keluarga dalam peningkatan
pelayanan kesehatan

Hasil : Hasil yang di dapat dari beberapa sumber yakni bahwa peran perawat ialah salah satu
yang paling utama dalam menjaga keselamatan pasien selama di rumah sakit, karna selain
keluarga perawatlah yang menjaga pasien kurang lebih 24 jam selama berada di rumah sakit.
Sehingga erat hubungan antara perawat dan keluarga dalam kehidupan pasien selama di RS

Pembahasan : Peran perawat dan keluarga dalam menjaga keselamatan pasien selama di rumah
sakit sudah terlaksana dan sudah diterapkan di rumah sakit.

Penutup : Mampu menerapkan setiap aturan agar pasien merasa aman dan nyaman selama
berada di rumah sakit, serta menjaga komunikasi dengan keluarga pasien karena keluarga pasien
salah satu aspek yang mendukung kita dalam proses membantu penyembuhan pasien

Kata Kunci : Peran perawat, peran keluarga,keselamatan pasien, rumah sakit.


Latar Belakang

Peningkatan mutu khususnya dalam bidang kesalahan medis didefinisikan sebagai: suatu
kesehatan salah satunya melalui akreditasi Kegagalan tindakan medis yang telah
Rumah Sakit menuju kualitas pelayanan direncanakan untuk diselesaikan tidak
Internasional. Dalam sistem akreditasi yang seperti yang diharapkan atau perencanaan
mengacu pada standar (JCI) diperoleh yang salah Kesalahan yang terjadi dalam
standar yang paling relevan terkait dengan proses asuhan medis ini akan mengakibatkan
mutu pelayanan Rumah Sakit International atau berpotensi mengakibatkan cedera pada
Patient Safety Goals (sasaran international pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse
keselamatan pasien) yang meliputi enam Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).
sasaran keselamatan pasien rumah sakit. Near Miss atau Nyaris Cedera (NC)
(Kemenkes RI, 2011). Keselamatan Pasien merupakan suatu kejadian akibat
(Patient Safety) merupakan sesuatu yang melaksanakan suatu tindakan (commission)
jauh lebih penting dari pada sekedar atau tidak mengambil tindakan yang
efisiensi pelayanan. Perilaku perawat dengan seharusnya diambil (omission), yang dapat
kemampuan perawat sangat berperan mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak
penting dalam pelaksanaan keselamatan terjadi, karena keberuntungan
pasien. Perilaku yang tidak aman, lupa, (misalnya,pasien terima suatu obat kontra
kurangnya perhatian/motivasi, kecerobohan, indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat),
tidak teliti dan kemampuan yang tidak pencegahan (suatu obat dengan overdosis
memperdulikan dan menjaga keselamatan lethal akan diberikan, tetapi staf lain
pasien Perawat harus melibatkan kognitif, mengetahui dan membatalkannya sebelum
afektif dan tindakan yang mengutamakan obat diberikan), dan peringanan (suatu obat
keselamatan pasien. (WHO), 2014 tindakan dengan overdosis lethal diberikan, diketahui
medic menyimpan potensi resiko. secara dini lalu diberikan antidotenya).
Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan Adverse Event atau Kejadian Tidak
prosedur, serta jumlah pasien dan staf Diharapkan (KTD) merupakan suatu
Rumah Sakit yang cukup besar, merupakan kejadian yang mengakibatkan cedera yang
hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan tidak diharapkan pada pasien karena suatu
medis (medical errors). Menurut Institute of tindakan
Metode

Metode yang digunakan adalah literature perawat dalam peningkatan keselamatan


review. Literature review ini menganalisis pasien. Jurnal-jurnal yang digunakan adalah
jurnal, text book, dan ebook yang relevan jurnal yang diterbitkan 10 tahun terakhir.
dan berfokus pada peran keluarga pasien dan
kesehatan yang profesional dan merupakan
tenaga kesehatan terbesar yang ada di rumah
Hasil
sakit mempunyai peranan yang sangat
Berdasarkan hasil rivew literatur
penting dalam mewujudkan keselamatan
didapatkan hasil bahwa hubungan
pasien.Perawat berperan dalam melindungi,
pengetahuan yang dimiliki keluarga (didapat
melakukan promosi dan mencegah
melalui penkes yang diberikan perawat)
terjadinya sakit dan injury, mengurangi
sangat erat kaitannya dengan peran perawat
penderitaan melalui diagnosa dan
dirumah sakit dalam hal meningkatkan
pengobatan, serta melindungi dalam
keselamatan pasien, didefenisikan sebagai
perawatan individu, keluarga, komunitas dan
keluarga bagian dari tim pengobatan dan
populasi Keselamatan pasien di rumah sakit
perawatan. Apalagi di Indonesia dengan
sangat erat hubungannya dengan
kultur sosialnya tinggi ditambah
profesionalisme tenaga medis dapat
keterbatasan jumlah perawat di rumah sakit
ditunjukkan dengan 3 hal yang penting yaitu
sehingga tugas merawat orang sakit yang
knowledge, skill, dan attitude para tenaga
dirawat di rumah sakit umumnya dilakukan
medis tersebut Perawat yang mengemban
oleh keluarga yang menjaga pasien,maka
beban kerja terlalu tinggi dilaporkan lebih
dari itu perlu di berikan penkes (Pendidikan
sering melakukan kesalahan dan mengalami
kesehatan) pada keluarga mengenai langkah
kejadian pasien jatuh pada saat mereka
langkah tentang keselamatan pada pasien
berdinas. (Sochalski (2004). Ada
sehingga pada saat dirumah sakit maupun di
kemungkinan beban kerja yang berat telah
rumah pasien dapat terhindar akan bahaya
mengubah perilaku perawat dari yang
ketika petugas kesehatan tidak melakukan
sebelumnya berperilaku aman menjadi
tindakan sesuai dengan kebutuhan pasien.
perilaku tidak aman. Hal tersebut dapat
Peran perawat sebagai pelaksana
mempengaruhi keselamatan pasien.
keselamatan pasien sebagai tenaga
menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan,
memberikan pendidikan kepada pasien dan keperawatan yang diberikan kepada pasien
keluarga tentang asuhan yang diberikan, dan keluarga serta komunikasi efektif yang
menerapkan kerjasama tim kesehatan yang merupakan hal yang sangat berperan
handal dalam melakukan penyelesaian terhadap keberhasilan suatau pelayanan
masalah terhadap kejadian yang tidak yang diberikan kepada pasien dan
diharapkan, melakukan pendokumentasian keluarganya.
dengan benar dari semua asuhan

Pembahasan
Keluarga adalah aspek yang pengaruhnya medis tersebut Perawat yang mengemban
sangat besar dalam kehidupan pasien dan beban kerja terlalu tinggi dilaporkan lebih
termasuk lingkungan paling dekat dengan sering melakukan kesalahan dan mengalami
kehidupan pribadi pasien Perawat kejadian pasien jatuh pada saat mereka
merupakan salah satu tenaga kesehatan berdinas. Ada kemungkinan beban kerja
terbesar yang ada di rumah sakit mempunyai yang berat telah mengubah perilaku perawat
peranan yang sangat penting dalam dari yang sebelumnya berperilaku aman
mewujudkan keselamatan pasien. Perawat menjadi perilaku tidak aman. Hal tersebut
berperan dalam melindungi, melakukan dapat mempengaruhi keselamatan pasien.
promosi dan mencegah terjadinya sakit dan Sehingga perilaku tidak aman tadi dapat
injury, mengurangi penderitaan melalui menyebabkan perawat tersebut melakukan
diagnosa dan pengobatan, serta melindungi kesalahan, sehingga peran keluarga sangat
dalam perawatan individu, keluarga, dibutuhkan dalam rangka peningkatan
komunitas dan populasi sedangkan keluarga keamanan pasien selama dirawat di RS
berperan dalam hal menjaga aktivitas sehari membantu beban kerja yang dilimpahkan
hari pasien diluar shift penjagaan tugas terhadap perawat untuk mengurangi
perawat Keselamatan pasien di rumah sakit kemungkinan kemungkinan yang terjadi
sangat erat hubungannya dengan yang bersifat merugikan dalam rangka
profesionalisme tenaga medis, dapat peningkatan layanan terhadap pasien,
ditunjukkan dengan 3 hal yang penting yaitu sehingga perawat bisa memberikan pendkes
knowledge, skill, dan attitude para tenaga terhadap keluarga pasien untuk membantu
proses penyembuhan pasien, Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan
mempunyai peranan yang sangat penting keluarganya agar mendapatkan informasi
dalam mewujudkan keamanan pasien tentang rencana dan hasil pelayanan
dirumah sakit yaitu sebagai pemberi termasuk kemungkinan terjadinya KTD
pelayanan keperawatan, perawat harus (Kejadian Tidak Diharapkan), Perawat
mematuhi semua standar pelayanan dan SOP memberikan pengarahan, perencanaan
yang telah dibuat dan ditetapkan oleh rumah pelayanan kesehatan pada pasien dan
sakit serta tidak luput pula dalam keluarga mengenai keselamatan pasien,
menerapkan prinsip-prinsip etik dalam Menjaga keselamatan pasien dan
pemberian pelayanan keperawatan, kesinambungan pelayanan, Menggunaan
memberikan pendidikan kepada pasien dan metode-metode peningkatan kinerja untuk
keluarga tentang asuhan yang diberikan, melakukan evaluasi dan program
menerapkan kerjasama tim kesehatan yang peningkatan keselamatan pasien,
handal dalam melakukan penyelesaian Menerapkan peran kepemimpinan dalam
masalah terhadap kejadian yang tidak meningkatkan keselamatan pasien,
diharapkan, melakukan pendokumentasian Menerima pendidikan tentang keselamatan
dengan benar dari semua asuhan pasien, Menjaga komunikasi sebagai kunci
keperawatan yang diberikan kepada pasien bagi perawat untuk mencapai keselamatan
dan keluarga serta komunikasi efektif yang pasien. Dan setiap Setiap perawat
merupakan hal yang sangat berperan mempunyai tanggung jawab melakukan :
terhadap keberhasilan suatau pelayanan Assesment (Pengkajian) : Status kesehatan
yang diberikan kepada pasien dan pasien saat ini dan masa lalu serta potensi
keluarganya. Peran perawat dalam resiko (keselamatan pasien). Diagnosa :
memberikan keselamatan pasien di rumah menetapkan diagnosa/ masalah keperawatan.
sakit(patient safety) Perawat dapat Planning (rencana). Implementation :
melakukan hal yang berkaitan dalam tujuh (Pelaksanaan) Evaluation : evaluasi terhadap
Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada respon pasien dan outcome. Keluarga
“Hospital Patient Safety Standards” yang didefinsikan dengan istilah kekerabatan
dikeluarkan oleh Joint Commision on dimana invidu bersatu dalam suatu ikatan
Accreditation of Health Organizations, perkawinan dengan menjadi orang tua.
Illinois, USA, tahun 2002) ,yaitu: Perawat Dalam arti luas anggota keluarga merupakan
mereka yang memiliki hubungan personal cedera yang disebabkan oleh kesalahan
dan timbal balik dalam menjalankan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
kewajiban dan memberi dukungan yang tidak mengambil tindakan yang seharusnya
disebabkan oleh kelahiran,adopsi,maupun diambil.Komite Nasional Keselamatan
perkawinan Keselamatan (safety) telah Pasien menyelenggarakan fungsi:
menjadi isu global termasuk di rumah sakit. penyusunan standar dan pedoman
Ada enam sasaran keselamatan pasien di Keselamatan Pasien, penyusunan dan
rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi, pelaksanaan program Keselamatan Pasien,
peningkatan komunikasi efektif, pengembangan dan pengelolaan sistem
peningkatan keamanan obat yang perlu pelaporan Insiden, analisis, dan penyusunan
diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat rekomendasi Keselamatann Pasien, kerja
prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan sama dengan berbagai institusi terkait baik
resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dalam maupun luar negeri; dan, monitoring
pengurangan resiko pasien jatuh dan evaluasi pelaksanaan program
(Depkes,2011). Keselamatan pasien di Keselamatan Pasien. Standar Keselamatan
rumah sakit (KPRS) adalah system Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
pelayanan dalam suatu Rumah sakit yang huruf a meliputin standar: hak pasien,
memberikan asuhan pasien menjadi lebih pendidikan bagi pasien dan keluarga,
aman, termasuk didalamnya mengukur Keselamatan Pasien dalam kesinambungan
resiko, identifikasi dan pengelolahan resiko pelayanan, penggunaan metode peningkatan
terhadap pasien analisa insiden, kemampuan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
untuk menindaklanjuti insiden serta peningkatan Keselamatan Pasien, peran
menerapkan solusi untuk mengurangi resiko kepemimpinan dalam meningkatkan
(WHO,2004). Keselamatan Pasien adalah Keselamatan Pasien, pendidikan bagi staf
suatu sistem yang membuat asuhan pasien tentang Keselamatan Pasien dan komunikasi
lebih aman, meliputi asesmen risiko, merupakan kunci bagi petugas kesehatan
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, untuk mencapai Keselamatan Pasien.
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan Langkah langkah menuju Keselamatan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
serta implementasi solusi untuk mengurangi huruf c terdiri atas: membangun kesadaran
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya akan nilai Keselamatan Pasien, memimpin
dan mendukung staf, mengintegrasikan mengembangkan sistem pelaporan,
aktivitas pengelolaan risiko, melibatkan dan berkomunikasi dengan

Penutup

Keluarga merupakan bagian dari tim komunikasi sebagai kunci utama untuk dapat
pengobatan dan perawatan. Apalagi di memberikan kenyamanan dan keselamatan
Indonesia dengan kultur sosialnya tinggi bagi pasien. Setiap tindakan pelayanan
ditambah keterbatasan jumlah perawat di kesehatan yang diberikan kepada pasien
rumah sakit sehingga tugas merawat orang sudah sepatutnya memberi dampak positif
sakit yang dirawat di rumah sakit umumnya dan tidak memberikan kerugian bagi
dilakukan oleh keluarga yang menjaga pasien.Oleh karena itu, rumah sakit harus
pasien,maka dari itu perlu di berikan penkes memiliki standar tertentu dalam memberikan
(Pendidikan kesehatan) pada keluarga pelayanan kepada pasien.Standar tersebut
mengenai langkah langkah tentang bertujuan untuk melindungi hak pasien
keselamatan pada pasien sehingga pada saat dalam menerima pelayanan kesehatan yang
dirumah sakit maupun di rumah pasien dapat baik serta sebagai pedoman bagi tenaga
terhindar akan bahaya ketika petugas kesehatan dalam memberikan asuhan kepada
kesehatan tidak melakukan tindakan sesuai pasien. Sehingga hubungan keluarga pasien
dengan kebutuhan pasien. Keselamatan dengan perawat sangat erat kaitannya karena
pasien (patient safety) adalah hal terpenting kedua belah pihak ini saling membutuhkan
yang perlu diperhatikan oleh perawat yang untuk mencegah terjadinya resiko KTD
terlibat dalam memberikan pelayanan
Daftar Pustaka
kesehatan kepada pasien.Tindakan
pelayanan, peralatan kesehatan, dan Cahyono, A. (2015). Hubungan karakteristik
lingkungan sekitar pasien sudah seharusnya dan tingkat pengetahuan Perawat terhadap
menunjang keselamatan serta kesembuhan pengelolaan keselamatan Pasien di rumah
dari pasien tersebut.Oleh karena itu, perawat sakit. Jurnal Ilmiah WIDYA, 1(1), 97-99.
harus memiliki pengetahuan mengenai hak
Firawati. (2012). Pelaksanaan Program
pasien serta mengetahui secara luas dan teliti
Keselamtan pasien di RSUD Solok. Jurnal
tindakan pelayanan yang dapat menjaga
Kesehatan Masyarakat. 6 (2), 74-77.
keselamatan diri pasien serta menjadikan
Harus, B., D., & Sutriningsih, A. (2015). Komang, A.H. (2006). Asuhan keperawatan
Pengetahuan Perawat Tentang Keselamatan keluarga.
Pasien dengan Pelaksanaan Prosedur
Marylin M. Friedman Friedman ;Vicky
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) di
R.Bowden, Elaine G Jones(2010). Buku ajar
Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan
keperawatan keluarga, Riset, Teori dan
Malang. 3(1), 25-27.
Praktik.Edisi 5. Jakarta, EGC
Herawati, Y., T. (2015). Budaya
Najihah. (2018). Budaya Keselamatan
Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap
Pasien dan Insiden Keselamatan Pasien Di
Rumah Sakit X Kabupaten Jember. Jurnal
Rumah Sakit: Literature Review. Journal Of
Ikatan Kesehatan Masyarakat. 11(1), 54-58.
Islamic Nursing. 3 (1), 1-4.
Herpan dan Wardani, Yuniar. Analisis
Neri, R., A., Lestari, Y., & Yetty, H. (2018).
Perawat dalam Pengendalian Infeksi
Analisis Sasaran Pelaksanaan Keselamatan
Nosokomial di RSU PKU Muhammadiyah
Pasien di Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Bantul Yogyakarta. Jurnal KESMA UAD
Daerah Padang Pariaman. Jurnal Kesehatan
Volume 6,No 3,September 2012,ISSN:1978-
Andalas. 7 (4), 48-50.
0575.Yogyakarta : Universitas Ahmad
Dahlan 15.Permenkes 2017 Langkah Pagala, I., Shaluhiyah, Z., & Widjasena, B.
langkah keselamatan Pasien (2017). Perilaku Kepatuhan Perawat

Iskandar, E. (2017). Tata Kelola dan Melaksanakan SOP Terhadap Kejadian


Kepatuhan Penerapan Standar Patient Safety Keselamatan Pasien di Rumah Sakit X
Penyakit Stroke di Rumah Sakit Dr Kendari. Jurnal Promosi Kesehatan
Kanujoso Djatiwibowo. Jurnal Administrasi Indonesia, 12(1), 138-141.
Rumah Sakit. 3(3), 169-170.
Potter, P. A and Perry, A. G. (2005).Buku
Ismainar, H. (2019). Keselamatan Pasien di Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Rumah Sakit. Yogyakarta : Deepublish. Proses,dan Praktik Edisi 4 Volume
Penerjemah Yasmin Asih, dkk.Jakarta :
Kemenkes RI. (2011). Permenkes RI
Salemba Medika
No.1691/Menkes/VIII/2011 tentang
KeselamatanPasien Rumah Sakit. Putri, S., Santoso, S., &Rahayu, E. P.
(2018).Pelaksanaan Keselamatan Pasien dan
Kesehatan Kerja terhadap Kejadian Menggunakan Media Audiovisual terhadap
Kecelakaan Kerja Perawat Rumah Sakit. Pengetahuan Pasien Rawat Inap . Jurnal
Jurnal Endurance:Kajian Ilmiah Problema Keperawatan Silampari Vol 3 No 1, 342-
Kesehatan, 3(2), 271-277 351.

Priyoto, & Widyastuti, T. (2014). Triwibowo, C., Yuliawati, S., & Husna, N.,
Kebutuhan Dasar Keselamatan Kerja. A. (2016). Handover sebagai Upaya
Yogyakarta :Graha Ilmu. Peningkatan Keselamatan Pasien (Patient
Safety) di Rumah Sakit. Jurnal
Rivai, F., Sidin, A., I., & Kartika, I. (2016).
Keperawatan Soedirman. Vol.11 (2). Hal
Faktor Yang Berhubungan Dengan
77-79.
Implementasi Keselamatan Pasien Di Rsud
Ajjappannge Soppeng Tahun 2015. Jurnal Wardhani, V. (2017). Buku Ajar Manajemen
Kebijakan Kesehatan Indonesia. 5(4), 152- Keselamatan Pasien. Malang : UB Press.
154.
Wijono,joko,2015.manajemen Mutu
Simamora, R. H. (2019). Buku ajar pelayanan kesehatan,Surabaya:Airlangga
pelaksanaan identifikasi pasien. Uwais university Press
Inspirasi Indonesia.
.Yahya, Adib A. (2006) Konsep dan
Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar
Program “Patient Safety”. Proceedings of
Keselamatan Pasien Melalui Timbang
National Convention VI of The Hospital
Terima Pasien Berbasis Komunikasi Efektif:
Quality Hotel Permata Bidakara, Bandung
SBAR.
14-15 November 2006
Simamora , R. H. (2019). Documentation of
Yasmi, Y., & Thabrany, H. (2018). Faktor-
Patient Identification into the Electronic
Faktor yang Berhubungan dengan Budaya
System to Improve the Quality of Nursing Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Karya
Bhakti Pratiwi Bogor Tahun 2015. Jurnal
Services . INTERNATIONAL JOURNAL Administrasi Rumah Sakit. 4 (2), 99-103.
OF SCIENTIFIC & TECHNOLOGY
Yulia, S. 2010. Pengaruh Pelatihan
RESEARCH , 1884-1886.
Keselamatan Pasien Terhadap Pemahaman
Perawat Pelaksana Mengenai Penerapan
Simamora , R. H. (2019). Pengaruh
Keselamatan Pasien di RS Tugu Ibu Depok.
Penyuluhan Identifikasi Pasien dengan Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia. Depok. Hal 124-155

Anda mungkin juga menyukai