Anda di halaman 1dari 7

PERAN, FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN RESIKO TERHADAP

KESELAMATAN PASIEN

Nama-nama Kelompok D :

Monica Poluan
Ave Maria Wagania
Tesalonika Langi
Fista Tiaramadja

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


PROGAM STUDI NERS LANJUTAN
BAB I

A. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh berbagai macam perkembangan, baik itu
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, kemajuan teknologi, maupun kehidupan
sosial ekonomi kemarakatan. Tenaga keperawatan merupakan tenaga professional yang
memiliki peranan penting dalam fungsi rumah sakit. Perawat memiliki peranan penting sebagai
komponen dalam pelaporan kesalahan pelayanan dalam pengembangan program keselamatan
pasien di rumah sakit. Tidak dipungkiri bahwasanya perawat berperan penting dalam
mengambil kebijakan untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.

Keselamatan pasien merupakan hal yang lebih penting dibandingkan dengan efisiensi
pelayanan. Di era globalisasi saat ini, keselamatan pasien merupakan isu yang paling penting,
dikarenakan banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada pasien itu
sendiri. Padahal, keselamatan pasien di rumah sakit adalah suatu sistem yang terpenting
dikarenakan rumah sakit bisa membuat asuhan pasien menjadi lebih aman, hal ini meliputi :
assessment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko terhadap
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari berbagai insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah
terjadinya cidera.

Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden serta tindak lanjutnya, juga implementasi membuat solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan.
b. Rumusan Masalah

berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah,yaitu :

1. Apa yang dimaksut dengan keselamatan pasien?

2. Bagaimana penyelenggaran keselamatan pasien?

3. bagaimana meningkatkan kinerja perawat dalam pelayanan keperawatan

c. Tujuan

Tujuan penulisan ini yaitu mengetahui apa yang dimaksut dengan keselamatan pasien serta peran
perawat dalam menganalisis standar sasaran keselamatan pasien di rumah sakit. Meningkatkan kinerja
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan, khususnya dalam patient safety
B. PEMBAHASAN

1. Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien merupakan hal utama yang haerus dipertimbangkan oleh
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan. Hal ini dikarenakan, keselamatan
pasien merupakan suatu tindakan yang dapat menghindari atau mengurangi resiko bahaya
yang akan terjadi terhadap pasien di rumah sakit.
Keselamatan pasien juga merupakan suatu keadaan dimana pasien terbebas dari
cedera yang tidak seharusnya terjadi dan juga terbebas dari cedera yang secara potensial
akan terjadi, baik itu penyakit, cedera fisik/sosial psikologis, cacat, maupun kematian yang
terkait dengan pelayanan kesehatan.
Keselamatan pasien (patient safety) merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh
perawat untuk menghindari, mencegah, serta memperbaiki hasil atau memperbaiki cedera
yang merugikan pasien dalam proses keperawatan.

2. Perawat Pelaksana
Perawat merupakan sumber daya manusia yang terpenting di rumah sakit. Hal ini
dikarenakan perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan secara konstan dan
berlangsung selama terus-menerus terhadap pasien setiap harinya.
Selain itu, perawat juga merupakan tenaga kesehatan yang selalu mendampingi
pasien sehingga beresiko melakukan kelalaian yang dapat menyebabkan resiko terhadap
pasien. Dalam kode etik keperawatan disebutkan bahwa perawat memiliki tanggung jawab
agar senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai sikap
kejujuran professional yang menerapkan suatu pengetahuan dan keterampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang perawat pelaksana harus merencanakan
waktunya sebaik mungkin.mdi sisi lain menyebutkan bahwa seorang perawat pelaksana
merupakan tenaga kesehatan yang berdiri di barisan paling depan dalam menjamin
keselamatan pasien, terutama pada pasien rawat inap. Hal ini dikarenakan perawat
pelaksana memiliki kuantitas kontak langsung yang paling banyak dengan pasien
dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Jadi, hal ini bisa menjadikan sebuah
keuntungan, dikarenakan pengalam perawat pelaksana dapat meningkatkan kualitas perawat
dalam memberikan keselamatan bagi pasien di rumah sakit.
3. Efisiensi pelayanan
Efisiensi merupakan perbandingan dari berbagai nilai-nilai optimal, baik itu berasal
dari output maupun input. Dalam bidang kesehatan, efisiensi berkaitan dengan hubungan
antara output pelayanan kesehatan dengan input dari sumber daya.
Untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, salah satu upaya yang dapat dilakukan,
yaitu dengan meningkatkan ccakupan output pelayanan dasar. Selain itu, upaya lain yang
dapat dilakukan yaitu dengan mengurangi input dari sumber daya.
Secara umum, ketidakefisiensi pelayanan dapat disebabkan karena penggunaan
sumber daya yang berlebih dan rendahnya pemanfaatan sumber daya pelayanan.
Oleh karena hal itulah, seorang perawat harus mampu meningkatkan efisiensi
pelayanan dengan bekerja sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan di rumah sakit.

Dalam kode etik keperawatan disebutkan bahwa perawat memiliki tanggung jawab agar
senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional
yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
klien. Dalam hubungannya dengan teman sejawat, perawat berkewajiban melindungi klien
dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis
dan ilegal dalam meningkatkan keselamatan pasien di rumah terdapat beberapa faktor yang
dapat dilakukan :
1. Identifikasi Pasien

Ketersediaan gelang identitas sangat diperlukan untuk memastikan identitas


pasien. Ketidaksediaan gelang identitas pasien di rumah sakit sangat berisiko terjadi
kesalahan dalam mengidentifikasi pasien pada saat tindakan, prosedur diagnostik, dan
terapeutik
2. Meningkatkan Komunikasi efektif

Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap jelas dan dipahami oleh pasien
akan mengurangi kesalahan dan dapat meningkatkan keselamatan pasien. Komunikasi
dapat berbentuk lisan dan tertulis. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan
kebanyakan terjadi pada saat perintah diberikan secara lisan atau melalui telepon. Agar
informasi
yang disampaikan oleh perawat ke dokter dapat akurat dan tepat, dalam rangka pengambilan
keputusan terhadap situasi klinis yang dihadapi pasien, dapat menggunakan standarisasi
komunikasi melalui metode Situation Background Assessment Recommendation (SBAR).
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai
Obat-obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien, manajemen harus
berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien. Obat-obatan yang perlu
diwaspadai (high alert medications) adalah obat yang sering menyebabkan terjadinya
kesalahan serius (sentinel event). Obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak
yang tidak diinginkan seperti obat-obatan yang terlihat mirip Nama Obat Rupa Mirip
(NORUM) atau Look Alike Sound Alike (LASA)
4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur dan Tepat Pasien Operasi
Operasi adalah sesuatu yang mengkhawatirkan dan tidak jarang terjadi di rumah sakit.
Kesalahan ini merupakan akibat dari komunikasi yang tidak efektif antara anggota tim beda
kurang/tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site marking) dan tidak ada
prosedur untuk verifikasi lokasi operasi.
1. Pengurangan Risiko Infeksi Pelayanan Kesehatan
Pokok dari eliminasi infeksi adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat. Pedoman
hand hygiene yang berlaku secara internasional bisa diperoleh dari World Health
Organization (WHO), rumah sakit mempunyai proses kolaboratif untuk
mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yang menyesuaikan atau
mengadopsi pedoman hand hygiene yang diterima secara umum untuk implementasi
pedoman itu di rumah sakit
2. Mengurangi Risiko Pasien Cedera Akibat Jatuh
Pasien yang pada asesmen awal dinyatakan berisiko rendah untuk jatuh dapat
mendadak berubah menjadi berisiko tinggi. Hal ini disebabkan oleh operasi dan/atau
anestesi, perubahan mendadak kondisi pasien, serta penyesuaian pengobatan. Banyak
pasien memerlukan asesmen selama dirawat inap di rumah sakit. Rumah sakit harus
menetapkan kriteria untuk identifikasi pasien
yang dianggap berisiko tinggi jatuh. Lokasi spesifik dapat menyebabkan risiko jatuh
bertambah karena layanan yang diberikan. Misalnya, terapi fisik (rawat jalan dan rawat inap)
memiliki banyak peralatan spesifik digunakan pasien yang dapat menambah risiko pasien
jatuh seperti parallel bars, freestanding staircases, dan peralatan lain untuk latihan.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berperan penting dalam patient safety. Hal
ini dikarenakan perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling sring kontak langsung
dengan pasien dalam proses pelayanan kesehatan. Penerapan keselamatan pasien dapat
diwujudkan dengan menetapkan standar, sasaran dan langkah menuju keselamatan pasien
dengan tujuan akhir yaitu memberikan asuhan pasien yang lebih aman (KEMENKES RI,
2017a).
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) menjadi indikator standar dasar yang utama dalam
penilaian Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 (KARS, 2013). Terdapat enam sasaran
keselamatan pasien yaitu Ketepatan identifikasi pasien; Peningkatan komunikasi yang efektif;
Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; Kepastian tepat lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi; Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
Pengurangan risiko pasien jatuh.

B. Saran

Seorang perawat harus mampu meningkatkan upaya keselamatan pasien dan


manajemen resiko dalam menjalankan tugasnya di bidang keperawatan. Namun alangkah
baiknya seorang perawat tidak boleh membedakan pasien antar satu sama lain dalam
memberikan pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai