DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 149
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan hormat kami panjatkan kepada TuhanYang Maha Esa karena
hanya dengan kasih dan penyertaan-Nya sehingga Praktek Kerja Lapangan
Terpadu mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado di Desa Sea
Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa telah terlaksana dengan baik.
1. Bapak Dr. Ir. Royke Octavian Roring, M.Si selaku bupati Kabupaten
Minahasa
2. Bapak Drs. Jonly H.S Wua, MM selaku Kepala Kecamatan Pineleng
3. Bapak James Royke Sangian selaku Kepala Hukum Tua Desa Sea yang
dengan baik menerima kami, memberikan kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan Terpadu di Desa Sea.
4. Bapak Suyatno Bualo selaku Kepala Jaga VII dan Tokoh masyarakat.
5. Semua perangkat Desa Sea yang dengan ikhlas mau membantu dan bekerja
sama.
6. Bapak Dismo Katiandagho, SST, M.Kes.Epid, selaku Dosen Pembimbing
yang telah membimbing dengan sabar dan mengarahkan penyusun selama
pelaksanaan praktek kerja lapangan.
7. Serta semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKL-T) dan
penyusunan laporan ini.
iii
Kami menyadari bahwa laporan Praktek Kerja Lapangan Terpadu ini masih
banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
Mahasiswa PKL-T
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii-iv
DAFTAR ISI..................................................................................................v-vi
DAFTAR TABEL..........................................................................................vii-viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................ix
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................1-4
A. Latar Belakang...................................................................................1-3
B. Strategi................................................................................................3
C. Maksud dan Tujuan............................................................................3-4
1. Tujuan Umum...............................................................................3-4
2. Tujuan Khusus..............................................................................3-4
v
2. Prioritas Masalah..........................................................................16-17
A. Rencana Kegiatan...............................................................................18
B. Pelaksanaan Kegiatan.........................................................................18
C. Faktor Penghambat.............................................................................18-19
D. Faktor Penunjang................................................................................19
BAB V. PENUTUP........................................................................................20-21
A. Kesimpulan.........................................................................................20
B. Saran...................................................................................................21
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 10. Distribusi Penduduk Yang mengalami Pilek Di Desa Sea Jaga 7
Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Tahun 2021
vii
Tabel 12. Distribusi Penduduk Berdasarkan Riwayat Penyakit Diabetes Melitus
Di Desa Sea Jaga 7 Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Tahun
2021
Tabel 15. Distribusi Penduduk Berdasarkan Riwayat Penyakit Ginjal Di Desa Sea
Jaga 7 Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Tahun 2021
Tabel 19. Distribusi Penduduk Yang Menjaga Jarak Dengan Orang Lain dirumah
Di Desa Sea Jaga 7 Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Tahun
2021
Tabel 20. Distribusi Penduduk Yang tinggal Bersama Anggota Keluarga Beresiko
Tinngi (Lansia/Balita).
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) adalah pengamalan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) melalui metode ilmiah langsung kepada
masyarakat yang membutuhkan dalam upaya mensukseskan program
kesehatan terutama dalam rangka pencegahan pandemic Covid-19 ini.
Masalah kesehatan yang ada dihadapi masyarakat cukup kompleks, sehingga
membutuhkan dukungan dan sumbangan pemikiran dari institusi Pendidikan
Tenaga Kesehatan. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Politeknik
Kesehatan Kemenkes Manado melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
Terpadu (PKLT) dilokasi yang telah ditentukan sehingga dapat menghasilkan
tenaga Ahli Madya Kesehatan yang berkualitas dan mampu memotivasi
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan secara optimal dan mandiri.
PKLT merupakan bagian dari kurikulum yang tidak dapat diselenggarakan
di ruang kelas dan wajib ditempuh oleh mahasiswa dalam rangka
mengaplikasikan secara nyata pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
di ruang kuliah sebelum menyelesikan studinya. Untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan tersebut diperlukan pengalaman teknik,
metode, prosedur dan tata laksana PKLT di Desa/Kelurahan sehingga
diperoleh lulusan siap pakai, yang terampil, cakap dan profesional
dibidangnya masing-masing.
PKLT merupakan perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. PKLT ini akan dilaksanakan di
Kabupaten Minahasa Kecamatan Pineleng Desa Sea.
Pelaksanaan kegiatan PKLT di Kecamatan Pineleng berdasarkan desa
yang paling tinggi kasus Covid-19. Dalam masa pandemi Covid-19 ini maka
lokasi kegiatan PKLT dipilih yang terdekat dengan kampus Poltekkes
1
Kemenkes Manado, sehingga mahasiswa tidak tinggal di desa/lokasi PKLT,
bisa pulang pergi dari lokasi PKLT.
Desa sea adalah salah satu desa dari 14 desa yang berada diwilayah
kecamatan Pineleng kabupaten Minahasa. Penduduk desa ini terdiri dari
berbagai suku etnis yang ada di Indonesia antara lain Minahasa, Gorontalo,
Sanger, Talaud, Makasar/Bugis, Jawa, Madura, Batak, Ternate, Dayak, Bali,
Papua dan Tionghoa. Mereka menganut golongan agama kristen protestan,
islam, kristen katolik, dan hindu. Pegawai negeri sipil TNI/Polri, pensiunan
dan lain sebagainya.
Karena pertambahan pendunduk yang pesat akibat bertambahnya pekerja
perkebunan dan adanya perkawinan di antara mereka dan kondisi ekonomi,
sosial budaya, suku dan agama yang berbeda-beda maka pada tahun 1915
wilayah di dusun 7 (Tujuh) dari desa malalayang distrik Manado ini
ditetapkan sebagai sebuah desa yang terdiri dari 4 (Empat) dusun. Hukum tua
pertama desa ini adalah Gerrit Suawa.
Desa ini oleh pemerintah kemudian dinamakan Desa Sea secara etimologi
kata Sea berasal dari bahasa tombulu salah satu bahasa pribumi di Minahasa
yang berarti tempat persinggahan (Bahasa Manado = tampa singgah).
Pada tahun 1984 wilayah desa sea dibagi menjadi 7 (Tujuh) jaga oleh
karena adanya perluasan areal pemukiman akibat adanya pembebasan tanah-
tanah eks HGU. Kemudian pada tahun 2000 wilayah Desa Sea menjadi 14
(Empat belas) jaga. Ini terjadi karena masuknya para pengembang di bidang
perumahan, sehingga pada tahun 2001 terjadi pemekaran desa. Desa Sea
dimekarkan menjadi 3 (Tiga) desa yaitu Desa Sea, Desa Sea 1 dan Desa Sea
2. Dan kini Desa Sea terdiri dari 7 (Tujuh) jaga.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKL-T) tidak dilaksanakan di
ruang kuliah tetapi di lokasi pedesaan agar Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Kemenkes Manado siap secara fisik dan mental untuk menghadapi
permasalahan di Desa guna memperkaya pengalaman dan pengetahuan
tentang kesehatan secara langsung dan mandiri melalui observasi dan
pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, Mahasiswa Politeknik
2
Kesehatan Kemenkes Manado dikelompokkan secara terpadu berdasarkan
potensi yang dimiliki dengan harapan masalah kesehatan yang ada dapat
diselesakan secara terpadu.
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado yang ditempatkan di
Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa berjumlah 3 orang yang
terdiri dari : Jurusan Kesehatan Lingkungan 1 orang, Jurusan Keperawatan 1
orang dan Jurusan Gizi 1 orang. Dengan demikian Mahasiswa yang dapat
mengaplikasikan secara nyata pengetahuan dan keterampilannya masing-
masing dalam memotivasi masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan di
Desa secara optimal, mandiri dan terpadu.
B. Strategi
1. Mahasiswa peserta PKLT ditempatkan di Desa/Kelurahan yang
ditetapkan oleh panitia di Kabupaten Minahasa Kecamatan Pineleng.
2. Pengelompokkan mahasiswa di lokasi PKLT dibagi secara terpadu
jurusan dengan jumlah mahasiswa disesuaikan dengan jumlah kepala
keluarga yang diedukasi dalam rangka pencegahan Covid-19.
3. PKLT dibina dan dibimbing langsung oleh dosen pembimbing,
Puskesmas yang mempunyai dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang
berdedikasi dibidangnya, dan aparat Desa/Kelurahan setempat.
4. Demi kelancaran PKLT di Desa/Kelurahan, rencana kerja dan
pelaksanaan mahasisiwa berkoordinasi dengan dosen pembimbing dan
gugus tugas Covid-19 Provinsi sampai gugus tugas di desa.
C. Maksud dan Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mengenal perilaku dan kehidupan masyarakat Desa/Kelurahan dari
segi sosial, budaya, ekonomi dan geografi.
b. Membangkitkan partisipasi masyarakat dalam memecahkan masalah-
masalah kesehatan secara mandiri dan berkesinambungan melalui
edukasi keluarga dalam pencegahan Covid- 19.
c. Bersama-sama masyarakat mengenal, merumuskan dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan secara sederhana, praktis, murah, berdaya
3
guna dan berhasil guna sesuai situasi dan kondisi setempat serta
perkembangan pola pikir masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu membuat rencana kerja (POA) kegiatan Praktek Kerja
Lapangan Terpadu (PKL-T) di Desa Sea Jaga VII Kecamatan Pineleng
Kabupaten Minahasa.
b. Mampu melaksanakan kegiatan seperti di bawah ini :
1) Survey atau sensus mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengolahan
data, analisis data, identifikasi masalah sampai penentuan prioritas
masalah.
2) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk intervensi
permasalahan kesehatan yang ada di Desa Sea Jaga VII Kecamatan
Pineleng Kabupaten Minahasa.
3) Mampu bersosialisasi dengan orang lain.
4) Mampu melakukan konseling kepada masyarakat.
c. Mampu membuat laporan hasil Praktek Kerja Lapangan Terpadu
(PKL-T) secara singkat, jelas, lengkap dan sistematis.
4
BAB II
METODE
5
6) Lain-lain
j. Apakah di rumah sering menggunakan masker
k. Apakah di rumah tersedia handsanitizer/tempat cuci tangan dilengkapi
dengan sabun
l. Apakah di rumah menjaga jarak dengan orang lain
m. Apakah di rumah ada anggota keluarga yang beresiko tinggi (Lansia
dan balita).
B. Pengolahan Data
Data yang diperoleh diolah dengan cara :
1. Editing : Memeriksa kelengkapan data
2. Coding : Data yang diperoleh diberi kode dan nomor tertentu
3. Tabulating : Membuat tabulasi data sesuai dengan distribusi frekuensi
4. Interpretasi : Memberi makna dengan cara narasi.
C. Analisa Data
1. Mengumpulkan permasalahan/identifikasi masalah
2. Menentukan rumusan penyebab masalah
3. Menentukan prioritas masalah
4. Menentukan alternatif pemecahan masalah
6
BAB III
7
5) Penjahit : 18 Orang
6) Sopir : 104 Orang
7) Karyawan Swasta : 258 Orang
8) Pns : 163 Orang
9) Tni/Polri : 21 Orang
10) Pensiunan : 117 Orang
11) Pengrajin : 24 Orang
e. Pendidikan
1) Tidak Tamat SD : 237 0rang
2) SD : 725 Orang
3) SMP : 1766 Orang
4) SMA/SMK : 1829 0rang
5) Diploma/Sarjana : 258 Orang
3. Sosial Budaya
Desa Sea mulanya merupakan wilayah perkebunan kepala dan kopi di
masa VOC zaman penjajahan Belanda. Dimana para pekerjanya
didatangkan dari Minahasa dan Gorontalo. Para pekerja ini sambil
bekerja masyarakat mencari tempat persinggahan/tinggal sementara di
sekitar perekbunan. Kemudian mereka tinggal menetap disana.
Penduduk Desa Sea terdiri dari berbagai suku etnis yang ada di
Indonesia antara lain : Minahasa, Gorontalo, Sanger Talaud,
Makasar/bugis, Jawa, Madura, Batak, Ternate, Dayak, Bali, Papua dan
Tinghoa. Penduduk Desa Sea menganut golongan agama Kristen
Protestan, Islam, Kristen Katolik dan Hindu. Dengan mata pencaharian
sebagai petani, pedagang (Tibo-tibo), tukang, karyawan swasta, sopir,
Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI, pensiunan dan lain sebagainya.
4. Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan di Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten
Minahasa adalah Puskesmas Pembantu Pineleng yang terletak di Jaga II
Desa Sea.
8
B. Hasil Sensus/Survey
Untuk mengetahui keadaan dan masalah kesehatan yang ada di Desa Sea
Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa, maka dilaksanakan survey pada
setiap keluarga dalam hubungannya dengan permasalahan kesehatan melalui
edukasi keluaraga dalam pencegahan Covid- 19.
Kegiatan pendataan dan pemantauan kesehatan dilakukan setiap 3 hari
sekali selama 3 minggu pada 15 kepala keluarga (KK), dimulai pada tanggal
24 Februari sampai 14 Maret 2021 pada setiap kepala keluarga atau anggota
keluarga di Jaga VII Desa Sea Kecamatan Pineleng.
1. Data Umum
Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa
Sea Jaga 7 Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Tahun 2021.
9
Jumlah 53 100%
Berdasarkan Tabel 2, didapatkan hasil terbanyak yaitu penduduk
berumur 22-59 tahun sebanyak 58%.
Melakukan Perjalan
domestik/internasiona
Frekuensi Ket (%)
l dalam 14 hari
terakhir
Ya 0 0%
Tidak 53 100%
Jumlah 53 100%
10
Berdasarkan tabel 4, didapatkan anggota keluarga yang memiliki
riwayat melakukan perjalanan domestik/internasional dalam 14 hari
terakhir sebanyak 0%.
Riwayat kontak
dengan orang positif Frekuensi Ket (%)
Covid-19
Ya 0 0%
Tidak 53 100%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan Tabel 5, didapatkan anggota keluarga yang memiliki
riwayat kontak dengan orang positif Covid-19 sebanyak 0%.
Ya 0 0%
Tidak 53 100%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan Tabel 6, didapatkan anggota yang memiliki gejalah demam
sebanyak 0%.
11
Ya 0 0%
Tidak 53 100%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan Tabel 7, didapatkan anggota keluarga yang batuk
sebanyak 0%.
Ya 0 0%
Tidak 53 100%
Jumlah 53 100%
Ya 0 0%
Tidak 53 100%
Jumlah 53 100%
12
Ya 0 0%
Tidak 53 100%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan Tabel 10, didapatkan anggota keluarga yang mengalami
pilek sebanyak 0%.
Kehilangan
penciuman Frekuensi Ket (%)
(Anosmia)
Ya 0 0%
Tidak 53 100%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan Tabel 11, didapatkan anggota keluarga yang mengalami
Kehilangan Penciuman (Anosmia) sebanyak 0%.
Penyakit
Frekuensi Ket (%)
paru/asma
Ya 0 0%
Tidak 53 100%
Jumlah 53 100%
14
Berdasarkan Tabel 16, didapatkan anggota keluarga yang memiliki
riwayat penyakit Paru/Asma sebanyak 0%.
Sering menggunakan
Frekuensi Ket (%)
masker dirumah
Ya 53 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan Tabel 17, didapatkan anggota keluarga yang tidak sering
menggunakan masker dirumah sebanyak 0%.
Tersedia
handsanitizer/tempa
Frekuensi Ket (%)
t cuci tangan dan
sabun
Ya 49 92%
Tidak 4 8%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan tabel 18, didapatkan anggota keluarga yang Tersedia
HandSanitizer/Tempat Cuci Tangan dengan sabun sebanyak 92% dan
yang tidak 8%.
15
Tabel 19. Distribusi Penduduk Yang Menjaga Jarak Dengan Orang
Lain dirumah Di Desa Sea Jaga 7 Kecamatan Pineleng Kabupaten
Minahasa Tahun 2021
Menjaga jarak
dengan orang lain Frekuensi Ket (%)
dirumah
Ya 53 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 53 100%
Anggota
keluarga yang
Frekuensi Ket (%)
beresiko
(Lansia/Balita)
Ya 3 6%
Tidak 50 94%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan Tabel 20, didapatkan anggota Keluarga yang tinggal
bersama Resiko Tinggi (Lansia/Balita) sebayak 6%.
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan sejak tanggal 22 Februarui
2021 sampai dengan 14 Maret 2021 di Desa Sea Kecamatan Pineleng,
Kabupaten Minahasa, kami mahasiswa praktek kerja lapangan terpadu (PKL-
T) Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado menemukan masalah kesehatan
16
utama pada masyarakat Jaga VI Desa Sea Kecamatan Pineleng yaitu
terdapat :
Berdasarkan hasil Survey yang dilakukan maka didapat beberapa masalah
yang paling menonjol. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ditemukan penduduk yang tinggal bersama resiko tinggi sebanyak 6%
2. Ditemukan penduduk yang tidak mempunyai tempat cuci tangan di
rumah sebanyak 8%
3. Ditemukan penduduk yang memiliki riwayat penyakit hipertensi
sebanyak 13%.
17
BAB IV
18
1. Tidak semua anggota masyarakat menerima untuk didata.
2. Keterbatasan alat transportasi
3. Beberapa masyarakat tidak mematuhi protokol
4. Beberapa masyarak tidak terbuka untuk menyampaikan masalah
kesehatan yang mereka alami.
D. Faktor Penunjang
Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) dapat berlangsung dengan baik
karena terdapat faktor-faktor penunjang yaitu Sambutan dari Kepala desa
berserta Aparat Desa, tokoh-tokoh masyarakat atau agama serta seluruh
masyarakat Desa Sea yang sangat baik sehingga tercipta hubungan
kerjasama yang baik antara mahasiswa PKLT dan seluruh elemen
masyarakat yang ada di Desa Sea.
Sumber daya alam serta tenaga yang tersedia sehingga pelaksanaan
kegiatan fisik berjalan dengan baik.
1. Saran atau petunjuk dari aparat, tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh
agama yang ada di Desa Sea.
2. Bimbingan serta motivasi yang diberikan oleh Dosen Pembimbing di
lapangan.
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa Sea merupakan salah satu tempat pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan Terpadu (PKL-T) Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Manado. Setelah menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan Terpadu
(PKL- T) di Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa maka dapat
diambil kesimpulan :
1. Melaksanakan pengumpulan data kesehatan, mampu melakukan analisa
terhadap masalah yang ditemukan, serta merumuskan cara-cara
pemecahan masalah secara sederhana, praktis, dan berdaya guna sesuai
dengan kondisi masyarakat setempat.
2. Berdasarkan hasil survei ditemukan, masalah dalam pengetahuan
tentang Covid 19 yang ada di Desa Sea :
a. Kurangnya pengetahuan mengenai penyebaran Covid-19
b. Kurangnya pengetahuan tentang gejalah yang terinfeksi Covid-19
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyebaran, dan
pencegahan Covid-19
3. Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang
ditemukan di Desa Sea, yaitu :
a. Pemenpelan Poster Pengetahuan Covid-19 pada tempat tinggal
masyarakat.
b. Pemberian Masker kepada Masyarakat.
c. Penyuluhan tentang pencegahan Covid-19 kepada masyarakat
untuk mengedukasikan langkah-langkah pencegahan, gejalah
terpaparnya Covid-19, serta melakukan pemantauan kesehatan
masyarakat.
20
Dengan adanya kegiatan PKL-T di Desa Sea, Mahasiswa dapat memiliki
pengalaman dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah kesehatan
yang terdapat di dalam masyarakat.
B. Saran
1. Untuk Puskesmas
Diharapkan untuk lebih memperhatikan perilaku hidup bersih dan
sehat masyarakat desa Sea serta memberikan edukasi tentang Covid-19
sebagai langkah awal untuk mencegahan penyebaran penyakit Covid-19.
2. Untuk Masyarakat (Desa/Kelurahan)
Dengan adanya kegiatan PKL-T di Desa Sea diharapka warga desa
untuk lebih memahami cara pencegahan dan penyebaran Covid-19
dengan lebih mematuhi protokol kesehatan yaitu 3M (Mencuci tangan,
Memakai masker dan Menjaga jarak), Memperhatikan kesehatan masing-
masing anggota keluarga, Hindari keramaian, Mengonsumsi makanan
yang bergizi dan banyak minum air, Melakukan olahraga dan Istirahat
yang cukup.
3. Untuk Institusi Pendidikan
1. Fasilitas penunjang pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Terpadu
(PKLT) sebaiknya lebih memadai
2. Dengan adanya kegiatan PKL-T di Desa Sea diharapkan Poltekkes
Kemenkes Manado dapat memberikan pelayanan sebagai bentuk
untuk meningkatkan pegetahuan masyarakat tentang Covid-19. Serta
dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan
penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat.
21
22
LAMPIRAN
Strategi Pelaksanaan
Tempat
Program Tujuan Target Waktu Instansi Personil
Kegiatan
Langsung Pendukung
Pendataan 15 Mengumpulkan Anggota 1 hari Mahasiswa Kepala Jaga Rumah
KK data anggota keluarga PKLT Tim 149 masing-
keluarga masing warga
Edukasi Untuk Anggota 1 hari Mahasiswa Kepala Jaga Rumah
Pencegahan meningkatkan Keluarga PKLT Tim 149 masing-
Covid-19 kesadaran akan masing warga
kepatuhan
mematuhi protocol
kesehatan terhadap
pencegahan Covid-
21
19
Pemantauan Mengetahui kondisi Anggota 5 hari Mahasiswa Kepala Jaga Rumah
Kesehatan kesehatan warga keluarga PKLT Tim 149 masing-
masing warga
Pembagian Sebagai salah satu Anggota 1 hari Mahasiswa Kepala Jaga Rumah
Masker gratis bagian dari keluarga PKLT Tim 149 masing-
pencegahan Covid- masing warga
19
Penempelan Sebagai tanda Rumah Warga 1 hari Mahasiswa Kepala Jaga Rumah
Stiker rumah yang sudah PKLT Tim 149 masing-
didata masing warga
Penempelan Menjadi bahan Rumah Warga 1 hari Mahasiswa Kepala Jaga Rumah
Poster bacaan sehingga PKLT Tim 149 masing-
Edukasi menambah masing warga
pengetahuan
tentang pencegahan
Covid-19
Survey Mengetahui tingkat Anggota 1 hari Mahasiswa Kepala Jaga Rumah
Pretest pengetahuan warga Keluarga PKLT Tim 149 masing-
22
mengenai tentang Covid-19 masing warga
pengetahuan
tentang
Covid-19
Survey Evaluasi tingkat Anggota 1 hari Mahasiswa Kepala Jaga Rumah
Posttest pengetahuan warga Keluarga PKLT Tim 149 masing-
mengenai tentang Covid-19 masing warga
pengetahuan setelah diberikan
tentang edukasi
Covid-19 dan
formulir
pendataan
warga dalam
rangka
pencegahan
Covid-19
23
Lampiran 2. Tabel Hasil Kegiatan PKL Terpadu
1. Melakukan Pendataan 1 1
pada 15 KK diDesa
Sea Jaga VII Rumah Warga
Masyarakat 10 Menit - Mahasiswa
Jaga VII
24
4. Melakukan 1 1 Salah 1 Anggota 5 Menit Rumah Warga - Mahasiswa
Wawancara Untuk Keluarga
Pengisian Kuisioner
Pretest Pengetahuan
Covid-19
25
Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Mahasiswa PKL Terpadu
FEBRUARI-MARET 2021
No KEGIATAN
22 23 24 25 26 27 28 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pembukaan/
penyerahan
peserta PKL-T
dan orientasi
(Zoom
Meeting)
2 Perkenalan di
Desa dan
Perkenalan
Dengan Aparat
Desa
3 Pengumpulan
data kesehatan
Keluarga/Survey
4 Edukasi dan
26
Pemantauan
Kesehatan
Masyarakat
5. Pre-Test
Kuisioner
Pengetahuan
Masyarakat
tentang Covid-19
6. Post-Test
Kuisioner
Pengetahuan
Masyarakat
tentang Covid-19
7. Penyusunan
Laporan
8. Perpisahan
bersama
masyarakat dan
aparat
27
9. Penarikan
Mahasiswa PKL-
T
28
Lampiran 4. Struktur Organisasi Puskesmas
29
Lampiran 5. Struktur Organisasi Kelurahan
30
Lampiran 6. Peta Desa Sea
31
Lampiran 7. Materi Edukasi
32
G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga
1. 2 menit Pembukaan : - Menjawab salam
- Mengucapkan salam - Mendengarkan
- Menjelaskan nama dan akademi - Mendengarkan
- Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan - Menjawab
kesehatan
- Menanyakan kesiapan keluarga
2. 3 Menit Pelaksanaan : - Mendengarkan
1. Penyampaian materi - Bertanya
1. Tanda dan gejala Covid-19
2. Faktor penyebab/penularan Covid-19
3. Cara pencegahan terhadap Covid-19
Memberikan kesempatan keluarga untuk
bertanya mengenai materi yang disampaikan
3. 3 menit Evaluasi: - Menjawab
- Menanyakan kembali hal-hal yang sudah - Meredemonstarasi
dijelaskan mengenai Covid-19
33
K. Materi Penyuluhan Covid-19
a. Definsi
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (Pneumonia). Virus ini
menular melalui percikan dahak (Droplet) dari saluran pernapasan,
misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara
yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.
b. Penyebab
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus,
yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian
besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan
sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke
manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular
dari manusia ke manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui
berbagai cara, yaitu :
1) Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat
penderita COVID-19 batuk atau bersin
2) Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu
setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita
COVID-19
3) Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
4) Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu
hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang
yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker.
Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi
34
menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19.
Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-orang yang memiliki
kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung
diri (APD).
c. Tanda dan Gejalah
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19
bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh
atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus
Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu :
1) Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
2) Batuk kering
3) Sesak napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus
Corona meskipun lebih jarang, yaitu :
1) Diare
2) Sakit kepala
3) Konjungtivitis
4) Hilangnya kemampuan mengecap rasa
5) Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
6) Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari
sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien
yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa
adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia.
d. Komplikasi Virus Corona (Covid-19)
35
Pada kasus yang parah, infeksi Virus Corona bisa menyebabkan
beberapa komplikasi berikut ini :
1) Pneumonia (Infeksi paru-paru)
2) Infeksi sekunder pada organ lain
3) Gagal ginjal
4) Acute respiratory distress syndrome
5) Kematian
Selain itu, saat ini muncul istilah long haul COVID-19. Istilah ini
merujuk kepada seseorang yang sudah dinyatakan sembuh melalui hasil
pemeriksaan PCR yang sudah negatif, namun tetap merasakan keluhan
seperti lemas, batuk, nyeri sendi, nyeri dada, sulit berkonsentrasi, jantung
berdebar, atau demam yang hilang timbul.
e. Pengobatan
Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus
Corona atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan
kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala
ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi
mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran
infeksi virus Corona. Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa
beberapa langkah untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran
virus corona, yaitu :
1) Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan
dan karatina di rumah sakit rujukan
2) Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan
sesuai kondisi penderita
3) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
4) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak
36
Saat ini, Indonesia sedang melakukan vaksinasi COVID-19 secara
berkala ke masyarakat Indonesia. Meskipun vaksinasi sudah mulai di
jalankan, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-
faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu :
3) Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di
luar rumah atau di tempat umum.
7) Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin,
kemudian buang tisu ke tempat sampah.
37
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (Termasuk kategori
suspek dan probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP (0rang dalam
pemantauan) maupun PDP (Pasien dalam pengawasan), ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan agar tidak menularkan virus Corona ke orang
lain, yaitu :
7) Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum
atau sedang bersama orang lain.
8) Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau
bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
38
pandemi COVID-19. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus
Corona selama Anda berada di rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter
mengenai tindakan terbaik yang perlu dilakukan.
39
40