Disusun oleh :
1. Kawaludin (019013667)
2. Luh Made Artha Herawati (019013668)
PROGRAM B
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keamanan dan keselamatan pasien merupakan hal mendasar yang perlu
diperhatikan oleh tenaga medis saat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan
kepada pasien secara aman serta mencegah terjadinya cidera akibat kesalahan karena
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melaksanakan suatu tindakan yang
seharusnya diambil. System tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk
meminimalkan resiko (Depkes, 2008)
Setiap tindakan pelyanan kesehatan yang diberikan kepada pasien sudah
sepatutnya member dampak positif dan tidak memberikan kerugian bagi pasien. Oleh
karena itu, Rumah Sakit harus mempunyai standar tertentu dalam memberikan
pelyanan kepada pasien. Standar tersebut bertujuan untuk melindungi hak pasien
dalam menerima pelyanan kesehatan yang baik serta sebagai pedoman bagi tenaga
kesehatan dalam memberikan asuhan kepada pasien. Selain itu, beberapa pasal dalam
undang-undang kesehatan yang membahasa secraa rinci mengenai hak dan
keselamatan pasien.
Keselamatan pasien adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh setiap
petugas medis yang terlibat dalam memberikan pelyanan kesehatan kepada pasien.
Tindakan pelayanan, peralatan kesehatan, dan lingkungan serta pasien sudah
seharusnya menunjang keselamatan serta kesembuhan dari pasien tersebut. Oleh
karena itu, tenaga medis harus memiliki pengetahuan menenai hak pasien serta
mengetahui secara luas dan teliti tindakan pelayanan yang dapat menjaga keselamatan
dari pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan patient safety
faktor yang mempengaruhi performa dan penerapan patient safety dirumah sakit adalah sebagai ber
ikut:
a. Kepemimpinan
Kuntoro (2010) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu seni dan prosesuntuk
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain supaya mereka memilikimotivasi untuk
mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam situasi tertentu,sehingga sangat berper
an dalam menentukan arah organisasi, mengembangkan budaya, memastikan pelay
anan dan mempertahankan organisasi yang efektif.
b. Individu
Patient safety merupakan tantangan global yang memerlukan pengetahuan dankete
rampilan dalam berbagai area, mencakup faktor manusia dan system perencanaan.
Menurut Jones (2007) pemberian layanan kesehatan adalah aktivitastim, serta para
professional dan anggota tanpa lisensi dari berbagai disiplin.Berdasarkan model man
ajemen tradisional, penekanan adalah pada individudalam tempat kerja, dan lebih m
enghargai pencapaian individu. Dalam halkeselamatan pasien, pemimpin harus mem
astikan bahwa menempatkan pekerjayang dimiliki mempunyai keterampilan untuk
menjalankan fungsinya sehingga pelayanan yang diberikan bermutu dan safety. Rum
ah sakit harus dapatmengadakan pendidikan berkelanjutan untuk meningkatkan ket
erampilan dan pengetahuan para staf, karena pengetahuan para staf akan menentu
kan sikapmereka dalam mendukung keselamatan pasien.
c. Budaya
Jones (2007) berpendapat the organizational culture affects the outcomes ofquality f
or the organization. Budaya organisasi mempengaruhi hasil dari mutuorganisasi. Per
ubahan budaya adalah semboyan baru dalam patient safety.Menurut Whithebead,
Weiss & Tappen (2010) suatu kultur keselamatanmempromosikan kepercayaan, keju
juran, keterbukaan, dan ketransparanan.Organisasi dan kepemimpinan senior harus
melakukan perubahan arah untukmengembangkan budaya keselamatan, suatu lingk
ungan yang tidak menyalahkandi mana pelaporan kesalahan dipromosikan dan diha
diahi