Disusun Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Fungsi trasenden,
Teknik Pengintegralan, dan Integral tak Wajar, yang menurut kami dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita untuk mempelajari matematika.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meninta maaf dan memohon pemakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................................2
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................................6
A. Kesimpulan .................................................................................................................................22
B. Saran .......................................................................................................................... 22
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi trasenden adalah fungsi yang bukan fungsi aljabar. Beberapa fungsi trasenden antara lain:
Integral tak wajaR adalah limit dari integral tentu dengan batas pengintegralan mendekati
bilangan riil tertentu, atau atau, pada beberapa kasus, keduanya.
Dengan kata lain, integral tak wajar adalah limit dalam bentuk
dengan limit diambil pada salah satu batas atau keduanya. (Apostol 1967, 10.23). Integral
takwajar juga dapat terjadi pada titik dalam domain pengintegralan, atau pada beberapa titik
seperti itu.
Integral takwajar sering perlu digunakan untuk menghitung nilai integral yang tidak ada dalam
arti konvensional (misalnya sebagai integral Riemann), karena adanya singularitas pada fungsi
yang hendak diintegralkan, atau salah satu batas adalah tak hingga.
Teknik pengintegralan terdiri dari pegintegralan dengan subtitusi, pengintegralan parsial, dan
pengintegralan fungsi rasional.
Untuk dapat menggunakan metode subtitusi dengan hasil yang memuaskan, kita harus
mengetahui integral-integral sebanyak mungkin.
Andaikan Anda menghadapi suatu integral tak tentu. Apabila ini bentuk baku, segera dapatlah
ditulis hasilnya. Apabila tidak, carilah sebuah subtitusi yang akan mengubahnya menjadi sutu
bentuk baku. Apabila pada subtitusi yang pertama, kita tidak berhasil memperoleh bentuk baku,
kita mencoba dengan cara lain. Apabila kita berlatih cukup lama, kita akan dapat menemukan
penggantian yang tepat. Metode subtitusi ini didasarkan pada:
Apabila pengintegralan dengan metode subtitusi tidak berhasil, dengan menerapkan metode
penggunaan ganda, yang lebih dikenal dengan pengintegralan parsial dapat memberikan hasil.
Metode ini didasarkan pada pengintegralan rumus turunan hasilkali du afungsi. Andaikan u= u
(x) dan v = v (x). Maka
Menurut definisi, suatu fungsi rasional adalah hasilbagi dua fungsi suku banyak (polinom).
Misalnya:
2 2+2 5 +23 +1
f(x) = g(x) = h(x) =
(+1)3 2 4+8 3 +5
Fungsi f dan g dinamakan fungsi rasional sejati oleh karena itu derajat pembilang kurang dari
derajat penyebut. Fungsi rasional tidak sejati selalu dapat ditulis sebagai jumlah fungsi suku
banyak dan fungsi rasional sejati.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara menyelesaikan soal integral dengan teknik subtitusi, parsial, dan fungsi
rasional?
b. Apakah ada teknik pengintegralan yang lain yang dapat digunakan?
c. Bagaimana bentuk integral tak wajar?
d. Penjelasan mengenai fungsi trasenden.
C. Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
A. Menyelesaikan Soal Integral dengan Teknik Subtitusi, Parsial, dan Fungsi Rasional
a. Subtitusi Dalam Integral Tak Tentu
Teorema :
Misal g fungsi yang terdiferensialkan dan F suatu anti turunan dari f, jika u = g(x) maka
1 x 1
Hitung 2 dx
0( x 2x 6)
Jawab :
Misal u = x2+2x+6 sehingga du = 2x+2 dx = 2(x+1)dx perhatikan u = 6 jika x = 0 dan u =
jika x = 1, jadi
1 x 1 1 1 2(x 1)
2 dx = 2 dx
0 ( x 2x 6) 2 0 (x 2x 6)
= 1 du ln u6 (ln 9 ln 6) 1 ln 3
9 1 9 1
2 u 2 2 =
2 2
6
udv uv vdu
Contoh :
x
1. xe dx
Misalkan u = x, dv = ex dx maka du = dx , v = ex
xe dx =
x
xex e x dx = xex ex + c
Fungsi Rasional merupakan fungsi hasil bagi dua fungsi Polinom yang ditulis :
P(x)
F (x) , P(x) dan Q(x) fungsi fungsi Polinom dengan Q(x) 0
Q(x)
Fungsi Rasional Tak Sejati dapat ditulis sebagai penjumlahan fungsi polinom dengan
Fungsi Rasional Sejati dengan jalan membagi fungsi pembilang dengan fungsi penyebut.
Permasalahan mengintegralkan fungsi rasional terletak pada bagaimana mengintegralkan fungsi
rasional sejati. Suatu fakta, bahwa fungsi rasional sejati dapat ditulis sebagai jumlah dari fungsi
rasional sejati yang lebih sederhana
Contoh :
5x 1 2 3
x 2 1 x 1 x 1
5x 3 5x 3 A B C
x3 2x2 3x x(x 1)(x 3) x x 1 x 3
: A = -1 , B = 1 2 , dan C = 3 2 sehingga
3
5x 3 dx = dx 1 dx 2 dx
x3 2x 2 3x x 2
x1 x3
1 3
= - ln x ln x 1 ln x 3 c
2 2
Jawab :
x A B
maka x = A(x-3) + B
(x 3)2 x3 (x 3)2
dengan menyamakan koefisien pada kedua polinom diruas kiri dan ruas kanan
diperoleh : A = 1 dan B = 3 sehingga
x 1 3 3
dx dx dx ln x 3 c
(x 3) 2 x 3 (x 3) 2 x3
Yang perlu diperhatikan untuk tiap faktor (ax b)k dalam penyebut, maka ada sebanyak k
A1 A2 ... Ak
ax b (ax b)2 (ax b)k
6x 2 3x 1
Tentukan 2
dx
(4x 1)(x 1)
Jawab :
6x 2 3x 1 A Bx C
2
(4x 1)(x 1)2 4x 1 x 1
Selanjutnya tentukan A, B dan C seperti cara diatas dan kemudian hitung integral setiap
sukunya.
B. Cara Lain Menyelesaikan Soal Integral
3 3 4
Shg x3 x 4dx = (u3 4)u.3u2du (x 4) 7 (x 4) 3 c
7
b. Integral yang memuat bentuk a2 x2 , a2 x2 , x2 a2
Gunakan berturut-turut subtitusi : x = a sin t, x = a tg t dan x = a sec t.
Contoh :
4 x2
1. Tentukan dx Jawab :
x2
Jawab :
2 = 2 cos t , shg 4 x2
Misalkan x = 2 sin t maka dx = 2 cos t dt dan 4x dx =
x2
2cost
2
2 (2cost)dt ctg tdt = - ctg t t + c
4sin t
4 x2 1 x
= s in c
x 2
Pada kasus ini teorema dasar kalkulus f (x)dx = F(b) F(a) tidak berlaku lagi.
a
Contoh
4
dx
1) 4 x , f(x) tidak kontinu di batas atas x = 4 atau f(x) kontinu di [0,4)
0
2
dx
, f(x) tidak kontinu di batas bawah x = 1 atau f(x) kontinu di (1,2]
2)
1 x1
4
dx
3) 2 , f(x) tidak kontinu di x = 2 [0,4] atau f(x) kontinu di [0,2) (2,4]
0
(2 x) 3
dx
1) x 2
4
, integran f(x) memuat batas atas di x =
0
dx
3) 1 4x
2
, integran f(x) memuat batas atas di x = dan batasa bawah di x
= -
Pada contoh a (1,2,3) adalah integral tak wajar dengan integran f(x) tidak kontinu dalam batas-
batas pengintegralan, sedangkan pada contoh b (1, 2, 3) adalah integral tak wajar integran f(x)
Integral tak wajar selesaiannya dibedakan menjadi Integral tak wajar dengan integran tidak
Karena f(x) tidak kontinu di x = b, maka sesuai dengan syarat dan definsi integral tertentu
b b
b t
4 4
dx
dx lim , f(x) tidak kontinu di batas atas x = 4, sehingga
1.
0
4 x 0
0
4x
= lim 2 4
4 x
0 0
= -2 lim
0
4 (4 )
(4 0)
= -2 ( lim 4 )
0
= -2(0-2)
=4
Cara lain
4 t
dx lim dx
0 4 x t 4
0
4x
= lim 2 4 x
t 4
t
0
= lim 2 4 t 2 4 0
t 4
= -2(0)+2(2)
=4
2
dx 1
2.
2 4 x2
, f(x) =
4 x2
fungsi genap tidak kontinu di x = 2 dan x = -2, maka
2 2
dx dx
4 x 2
2
2
0 4 x2
2
dx
= 2
0 4 x2
= 2 Limarcsin x2
0
20
=2( 0)
2
4 dx 2 4
3. 3 Lim
0 0 , f(x) tidak kontinu di batas atas x = 4 sehingga diperoleh
4x
0
(4 x)2
2
4
dx 2
3
0
lim 4 0
0
(4 x) 2 4 (4 )
2
= tidak berarti, karena mempunyai bentuk
0
Karena f(x) tidak kontinu di x = a, maka sesuai dengan syarat dan definsi integral tertentu
b b
b b
4 4
3dx 3dx
1. lim
3
x 3 t 3 t x 3
= lim 3(2) x 3 t
t 3
4
= lim 6 4 3 6 t 3
t 3
= 6(1) 6(0)
=6
1 1
dx lim dx ,f(x) tidak kontinu di batas bawah x = 0 sehingga diperoleh:
1.
0
x 0 0 x
1 1
dx
x
lim 2 x
0
0 0
= lim 2 1 2 0
0
=20
=2
1
ln xdx lim xln x x
1
2.
0
0
0
, f(x) tidak kontinu di batas bawah x = 0
= (1.0-1) (0-0)
= -1
Karena f(x) tidak terdefinisi di x = c, maka sesuai dengan syarat dan definsi integral tertentu
b c b
c b
= lim
0 f (x)dx + Lim
0 f (x)
a c
b t b
a
f (x)dx lim f (x)dx + tlim f (x)dx
a t b a t
Perhatikan beberapa contoh dibawah ini.
4
dx
, f(x) tidak kontinu di x = 1, sehingga diperoleh
1. 3
0 x1
1 4
dx dx
3
x 1
dx 3
x 1
, berdasarkan contoh sebelumnya didapat:
0 1
1 4
dx
lim lim dx
0
0
3
x 1 0
1
3
x 1
3 2 1 3 2 4
= lim (x 1) 3 lim (x 1) 3
0 2 0 2 1
0
2
2 2
2
= 3 lim (1 ) 1)3 (0 1)3 3 lim (4 1)3 ((1 ) 1)3
2 0 0
2
3
= (1 3 9)
2
8 1
x
3
2. dx, f(x) tidak kontinu di x = 0, sehingga diperoleh
1
0 1 8 1
x dx x dx
3 3
1 0
0 1 8 1
x dx lim
= lim
x
3 3
dx
0 0
1 0
3 0 3 2 8
= lim 23 lim 3
1 0 2 0
0 2 x
x
3
= - 6
2
9
=
2
1
dx
3. x
1
4
, f(x) diskontinu di x = 0, sehingga diperoleh:
1 0 1
dx dx dx
x 4
= x 4
+ x 4
1 1 0
1
0
dx dx
= lim
0 x4
lim x
4
1 0
0
= lim 1 lim 1
8
3
3
0
3x 1
0
3x 0
1
= tidak berarti karena memuat bentuk
0
D. Fungsi Trasenden
Fungsi transenden adalah fungsi yang bukan merupakan fungsi aljabar. Yang termasuk fungsi
transenden adalah fungsi eksponen, fungsi logaritma, trigonometri, fungsi siklometri (fungsi
invers trigonomerti), dan fungsi hiperbolik.
a. Fungsi eksponen
Fungsi eksponen adalah fungsi yang variabel bebasnya menjadi pangkat dari suatu bilangan.
Fungi eksponen dinyatan dalam bentuk umumy = f(x) = ax dengan a 0dan a R sebagai ilustrasi
fungsi y f(x)=2x,g(x)=10xdan sebagainya.
b. Fungsi logaritme.
Fungsi logaritme dengan bilangan dasar a0 dan a 1 adalah invers dari fungsi eksponen dari
bilangan dasar a. fungsi eksponen y = g(x) ax dengan ax, inversnya adalah fungsi
logaritmenya y = f(x) = 2log x. g(x) =log x, dan sebagainya.
c. Fungsi trigonometri.
Fungsi trigonometri antara lain meliputi fungsi-fungsiy = sin x, y = cosx,y = tan x,dan
sebagainya, dengan x menyatakan besar suatu sudut (rdian atau derajat) dan ymenyatakan nilai
fungsi.
d. Fungsi siklometri
Fungsai siklometri adalah invers dari fungsi trigonometri, seperti y = arc sin x, y=arc cos x,
y = arc tan x, dan sebagainya.
Catatan:
e. Fungsi hiperbolik
Catatan:
e= 2,71828
Contoh soal:
Tentukan ln .
Jawab:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi trasenden, teknik pengintegralan, dan integral memiliki keterkaitan antar satu sama lain.
Hal ini karena terdapat suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan
ketergantungan (hubungan fungsional). Dengan menggunakan teknik pengintegralan, kita dapat
menemukan jawaban soal-soal integral tak wajar.
B. Saran
Untuk memahami ketiga materi matematika tersebut, diperlukan dasar-dasar matematika yang
kuat. Karena turunan dan integral yang terdapat dalam materi-materi ini termasuk ke dalam
kalkulus.
DAFTAR PUSTAKA
http://aguskarmana.blogspot.com