Dosen Pembimbing:
Dr. Armaidi Darmawan, M.Epid
KELOMPOK 4
sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden,
1) Assessment risiko
freedom from accidental injury. Accidental injury disebabkan karena error yang
meliputi kegagalan suatu perencanaan atau memakai rencana yang salah dalam
mencapai tujuan. Accidental injury juga akibat dari melaksanakan suatu tindakan
(KTD = missed = adverse event) atau hampir terjadi kejadian tidak diinginkan
(near miss). Near miss ini dapat disebabkan karena: keberuntungan (misal: pasien
terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan
(suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
over dosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).
penanggulangan KTD
6) Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka
karena jatuh)
2.1 Skenario 1
Bayi Ani, 4 bulan, yang terlihat gemuk, dibawa ibunya ke Posyandu. Ibu
merencanakan untuk imunisasi Ani karena hari itu ada jadwalnya di Posyandu
walaupun pengunjung cukup ramai. Tiba-tiba ibu teringat cuciannya belum
dijemur, sehingga ibu ingin cepat pulang dan meminta dispensasi agar
didahulukan. Petugas puskesmas yang masih muda dengan cekatan melakukan
persiapan imunisasi. Petugas tersebut sedang berbahagia karena baru diterima
sebagai CPNS.
Melihat ibu menggendong bayi Ani, petugas langsung meminta ibu
tersebut agar menempatkan bayinya di posisi tempat imunisasi dan memberikan
imunisasi campak yang sudah disiapkan sebelumnya. Petugas dan ibu sama-sama
senang karena sudah mencapai tujuannya masing-masing. Ketika petugas akan
mencatatkan di kartu imunisasi, disadari Ani baru berusia 4 bulan.
2.2 Pertanyaan
1. Apakah kasus ini termasuk dalam ruang lingkup keselamatan pasien
(Patient Safety)? Kenapa? Berikan penjelasan!
2. Apakah kasus seperti ini mungkin terjadi di tempat dekat lingkungan
Saudara?
3. Lakukan analisis singkat pada kasus diatas sesuai topik 2, 3 dan 4.
Cari penyebab utama dan akar masalahnya
Apakah langkah atau strategi yang dapat dilakukan untuk
mengurangi kejadian ini?
Apakah yang harus dilakukan kepada pasien dan keluarga?
b. Langkah atau strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kejadian ini
Petugas kesehatan harus bekerja secara profesional tanpa mengedepankan
emosi sehingga petugas dapat menjalankan tugasnya sesuai prosedur, yaitu
Pastikan Identifikasi Pasien. Kegagalan yang meluas dan terus menerus untuk
mengidentifikasi pasien secara benar sering mengarah kepada kesalahan
imunisasi, pengobatan, transfuse maupun pemeriksaan. Petugas kesehatan
harus memperhatikan identitas pasien dengan benar mulai dari nama, jenis
kelamin,usia pasien dll Petugas kesehatan harus mengecek data atau
informasi mengenai pasien seperti status gizi pasien, status imunisasi
sebelumnya, dan status kesehatan pasien saat itu.
Petugas kesehatan juga wajib memberikan penjelasan yang jelas dan
benar pada keluarga pasien tentang rencana, prosedur, dan hasil pelayanan
yang akan diberikan.
Proses serah terima pasien dapat disederhanakan dengan menerapkan strategi
komunikasi yang terarah, sehingga mengurangi kesalahan. Petugas dapat
membantu menyederhanakan proses komunikasi dengan mengulang kembali
instruksi dan memastikan bahwa informasi yang dikomunikasikan diterima
dan dipahami dengan benar dan bagaimana mereka yakin pasien telah dirawat
dengan benar, serta yakin bahwa pasien atau pengasuh mereka telah
menerima informasi yang akurat dan tepat waktu.
b. Langkah atau strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kejadian ini
Untuk mencegah terjadinya kejadian tidak diinginkan seperti pada kasus
Bayi Ani, maka perlu dilakukan pendekatan sistem yaitu dengan memahami
secara keseluruhan bagaimana dan mengapa kesalahan ini dapat terjadi. Oleh
karena itu, semua tenaga medis harus memiliki pemahaman tentang sifat
kompleksitas dalam pelayanan kesehatan, karena penting untuk mencegah
kecelakaan medis dan membantu menganalisa situasi jika terjadi ganjalan dalam
proses kerja sistem medis. Apapun peran dari pekerja medis yang salah
melakukan prosedur bisa jadi berubah dalam proses selanjutnya dan sangat tidak
mungkin tindakan kesalahan itu disengaja untuk membahayakan pasien.
Sebagian besar pekerja pelayanan kesehatan yang terlibat dalam peristiwa
kesalahan medis akan sangat kecewa bahwa tindakan medis mereka berkontribusi
pada kerugian pasien. Pendekatan sistem mengharuskan kita memahami semua
faktor yang mendasari yang berkontribusi pada terjadinya insiden medis. Karena
hanya berfokus pada individu yang dianggap bersalah tidak akan bisa
mengidentifikasi penyebab utama dan, karena itu, insiden medis yang sama
kemungkinan akan terulang kembali. Selain itu, diperlukan juga komunikasi yang
efektif antara petugas kesehatan dengan keluarga pasien. Komunikasi haruslah
tepat akurat dan komplit sehingga tidak keliru melihat informasi yang penting
dan tidak keliru menangkap persepsi/fakta yang sebenarnya.
.
Topik 4: Menjadi pemain tim yang efektif
a. Akar Masalah
Kasus tersebut menggambarkan kerja tim yang kurang efektif dalam
penyediaan layanan kesehatan sehingga terjadinya kesalahan informasi identitas
pasien yang berdampak salam pemberian jadwal imunisasi.
Faktor menjadi pemain tim yang efektif yang mempengaruhi keselamatan
pasien pada kasus tersebut adalah kurangnya peran pemimpin dalam pemberian
pelayanan sehingga pasien dapat mengikuti alur pelayanan imunisasi dari awal
hingga akhir tanpa ada tahapan yang tertinggal yang akan membahayakan
keselamatan pasien. pembagian tugas antar petugas kesehatan tersebut kurang
sesuai dengan keterampilan dan perilaku para petugas kesehatan dalm tim tersebut
c. Hal yang harus dilakukan kepada pasien dan keluarga sesuai topik 2,3,4
Berikan penjelasan kepada keluarga pasien bahwa telah terjadi kesalahan
dalam pelayanan yang diberikan.
Berikan penjelasan kepada keluarga tanda-tanda bahaya pada bayi jika
terjadi tanda-tanda tersebut setelah vaksin cepat kunjungi pelayanan
kesehatan terdekat.
Menjelaskan alur pelayanan imunisasi dimulai dari pendaftaran pasien
hingga prosedur selesai dilakukan.
Melakukan edukasi kepada pasien tentang imunisasi, jenis-jenis imunisasi,
dan jadwal imunisasi.
Memastikan keluarga pasien mengerti dan mintalah pasien datng pada hari
yang tepat sesuai umur dan jadwal imunisasi bayi.
Keluarga pasien dalam hal ini Ibu Ani diharapkan untuk mematuhi
protokol pemberian imunisasi agar tidak terjadi kesalahan pada berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization (WHO). Panduan Kurikulum Keselamatan
Pasien: Edisi Multi Profesional. Jakarta: Budi Kemuliaan; 2011. Hal. 29, 115.
(dilihat di
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44641/26/9789241501958_ind.pdf
diakses pada tanggal 03/12/2016 pukul 20:49)
2. Mulyana, Dede Sri. Analisis Penyebab Insiden Keselamatan Pasien oleh
Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit X Jakarta. Universitas Indonesia;
2013. [Tesis]
3. Australian Commission on Safety and Quality in Healthcare. Patient safety in
primary healthcare. Draft for public consultation. August, 2010.