Anda di halaman 1dari 4

TELAAH JURNAL

Judul Jurnal: PENGARUH BUDAYA AKSEPTOR KB TERHADAP


PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI KECAMATAN PANTAI LABU
KABUPATEN DELI SERDANG

Peneliti: Yanti.N.H, Erika Revida, Asfriyati

PENDAHULUAN

Isi pendahuluan telah sesuai dengan kaidah yaitu:

Kesenjangan yang dijadikan focus masalah ditunjang oleh data yaitu rendahnya
angka penggunaan KB jenis IUD mulai dari Indonesia hingga tingkat Puskesmas.

Permasalahan telah dijelaskam secara luas diikuti dengan penyajian permasalahan


yang terfocus sebagaimana terdapat pada paragraph pertama Penyebab kematian
ibu selain karena perdarahan,
preeklamsia/eklamsia adalah tingginya paritas pada seorang ibu, yang diikuti
rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Salah satu program untuk
menurunkan angka kematian ibu dan menekan angka pertumbuhan penduduk
yakni melalui program Keluarga Berencana (KB).

Telah diuraikan permasalahan yang diteliti dimana terdapat kesenjangan atau


perbedaan dari pernyataan suatu teori, model atau tindakan kesehatan. Serta telah
mengidentifikasi apa yang telah diketahui, hal tersebut dijelaksan pada pernyataan
Rendahnya Akseptor KB IUD di Kabupaten Deli Serdang di pengaruhi beberapa
faktor, seperti : 1) ketidaktahuan peserta tentang kelebihan KB IUD, kualitas
pelayanan KB, biaya pelayanan IUD yang mahal, adanya hambatan dukungan dari
suami dalam pemakaian alat kontrasepsi IUD, adanya niat yang timbul dari
adanya sikap yang didasarkan pada kepercayaan, normanorma di masyarakat dan
norma pokok yang ada dalam lingkungan dan kekerabatan.
Namun dalam Bab I belum diketahui hal yang perlu diungkap atau perlu diketahui
dalam penelitian. Dan tidak terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan
judul jurnal.

Pada permasalah penelitian masalah belum dinyatakan sesuai dengan prinsip


SMART dimana dalam permasalah penelitian tidak dijelaskan waktu pelaksanaan
penelitian.

BAHAN DAN CARA / METODE PENELITIAN

Secara keseluruhan metode penelitian telah sesuai dengan kaidah, dimana desain
penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan cross
sectional.

Namun dalam jurnal tersebut tidak menjelaskan proses perhitungan besar sampel
dimana dalam jurnal tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 60 akseptor dari
populasi sebanyak 4.892 akseptor. Selain itu pada definisi operasional tidak
terdapat alat ukur, cara ukur, hasil ukur dan skala ukur yang digunakan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pada pembahasan di variable pengetahuan belum menggambarkan dengan jelas
hubungan pengetahuan dengan penggunaan KB IUD, dalam pembahasan tersbeut,
peneliti justru menjelaskan tentang factor-faktor yang berhubungan dengan
pengetahuan tidak menjelaskan kaitan antara pengetahuan dengan penggunaan
KB IUD, hal tersebut dapat dilihat pada pembahasanannya sebagai berikut:
Notoatmodjo, (2007), menyatakan bahwa informasi akan memberikan pengaruh
pada pengetahuan seseorang jika dia mendapat informasi yang baik dari berbagai
media, baik media cetak maupun media elektronik akan dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang dan pengalaman adalah guru yang terbaik. Pepatah tersebut
dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman
itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman
pribadipun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperolehnya dalam
memecahkan permasalah yang dihadapi pada masa lalu.

Pembahasan mengenai Pengaruh Kepercayaan terhadap Penggunaan Kontrasepsi


IUD tidak menunjukkan kaitan antara teori dengan pembahasannya. Dimana dalam
teori yang dibahas kepercayaan dalam sudut pandang agama, namun di
pembahasannya peneliti mengaitkan kepercayaan dari sudut pandang suku bangsa,
peneliti tidak mengumpulkan data kepercayaan berdasarkan agama dari responden.
Hal tersebut dapat dilihat dari penjelasannya sebagai berikut:
Meskipun program KB sudah mendapat dukungan dari Departemen Agama Republik
Indonesia dengan telah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU)
Nomor 1 Tahun 2007 dan Nomor: 36/HK.101/FI/2007 tentang advokasi, komunikasi,
informasi dan edukasi program Keluarga Berencana menyatakan: pandangan setiap
agama terhadap KB berbeda-beda sesuai dengan ajarannya masing-masing. Agama
Islam memperbolehkan KB dengan alasan KB dianggap penting untuk menjaga
kesehatan ibu dan anak, tetapi ada juga pendapat yang mengatakan KB tidak boleh
dilakukan dengan alasan Al- Quran tidak diperbolehkan memakai alat kontrasepsi
yang dianggap membunuh bayi atau agama Islam menginginkan agar Islam
mempunyai umat yang besar dan kuat. Selain itu, jenis kontrasepsi IUD dihindari
oleh umat Islam karena untuk pemasangannya harus membuka aurat. Agama Hindu
memandang bahwa setiap kelahiran harus membawa manfaat maka kelahiran harus
diatur jaraknya dengan mengikuti program KB. Agama Buddha memandang setiap
manusia pada dasarnya baik dan tidak melarang umatnya mengikuti program KB
demi terwujudnya kesejahteraan keluarga. Agama Kristen Protestan tidak melarang
umatnya mengikuti program KB. Namun, agama Katolik masih menjadi oposisi
utama program KB karena hanya menerima abstinensia dan pantang berkala
(hubungan seksual hanya dilakukan pada masa tidak subur dalam siklus bulanan
seorang wanita) sebagai metode keluarga berencana yang sesuai dengan pandangan
gereja dan menolak secara tegas metode KB lainnya. Hal ini dikarenakan agama
Katolik memiliki pandangan kesejahteraan keluarga diletakkan dan diwujudkan
dalam pemahaman holistic sesuai dengan kehendak Allah.
.Banyak alasan yang dikemukakan dari responden kenapa tidak menggunakan
KB IUD, seperti: pada suku melayu mengatakan anak itu titipan tuhan dan itu adalah
rejeki dari Yang Maha Kuasa, maka tidak berhak kita untuk menghalang-halanginya
dengan memakai alat kontrasepsi jangka panjang, mereka juga mengatakan masing-
masing anak ada rejekinya jadi tidak perlu khawatir untuk tidak bisa makan.
Sedangkan yang bersuku Batak mengatakan dia tidak mungkin memakai alat
kontrasepsi jangka panjang sebelum mendapat anak lakilaki,. Dan seterusnya

KESIMPULAN
Pada jurnal tersebut, kesimpulan yang ada telah sesuai maksud dari tujuan peneliti
yaitu Untuk menganalisis pengaruh budaya Akseptor KB (pengetahuan, kepercayaan,
nilai dan kekerabatan) terhadap penggunaan kontrasepsi IUD di Kecamatan Pantai
Labu Kabupaten Deli Serdang.

KEPUSTAKAAN
Literature yang digunakan sedah menggunakan referensi dibidang kesehatan
masyarakat atau kesehatan ibu dan anak. Seperti:
Andrews, G., 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Edisi 2, Jakarta: EGC.

Arum, D.N.S., Sujiyatini, 2008. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini.


Jogjakarta: Mitra Cendikia.

Depkes RI, 2006. Pedoman Pelaksanaan Strategis Nasional Making Pregnancy


Safer (kehamilan yang lebih Aman), Jakarta.

Dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai