Oleh
NURMALASARI
116131103
PENDAHULUAN
dan ekonomi. Salah satu indikator kesehatan adalah umur harapan hidup sebagai
peringkat 108 dari 177 negara di dunia, lebih rendah dari negara-negara ASEAN
kepada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan dan
nifas. Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan
bahwa AKI tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
dibandingkan AKI tahun 2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup.
(BPS,2007). Angka ini sedikit menurun dibandingan dengan AKB tahun 2003
merujuk kepada jumlah bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi
belum mencapai umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian Balita
(AKABA) menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara kelahiran dan
sebelum umur 5 tahun. AKABA di Indonesia sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup
(BPS,2007)
A. Pengertian PONED
Persalinan,
d) infeksi nifas,
i) Infeksi neonatal,
Untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 jam dan untuk memutuskan mata rantai
1. Dokter,
2. Bidan
3. Perawat
perawatan
Bagian ini memberikan gambaran kebutuhan administrasi, staf, rancang bangun dan
Administrasi
b. Penyelenggaraan unit gawat darurat harus didasarkan pada panduan pelayanan dan
c. Dokter dan bidan sebagai penanggungjawab unit, bekerjasama secara terpadu dan
harus dapat memberikan jaminan pemantauan dan penilaian secara berkala dari
menjalani program orientasi secara formal yang menjelaskan tentang misi unit gawat
darurat, standar prosedur pelayanan (standard operating procedurs) gawat darurat dan
e. Setiap petugas unit gawat darurat harus selalu menjaga dan mengembangkan
f. Tugas dan tanggung jawab dokter, bidan, perawat serta petugas kesehatan lain pada
unit gawat darurat harus dijelaskan secara tertulis. Program menjaga mutu pelayanan
harus dapat melakukan penilaian dan pemantauan setiap petugas unit gawat darurat
secara berkala.
g. Sesuai dengan hukum, peraturan dan standar pelayanan yang ada, penyaringan
untuk setiap pasien yang masuk untuk mendapatkan pelayanan harus dilakukan oleh
seorang dokter, atau oleh bidan yang telah mendapatkan pelatihan khusus.
h. Penilaian dan stabilisasi pasien dengan kegawatdaruratan sampai pada tingkat yang
medis.
menentukan diagnosis, dan pengobatan yang dianjurkan serta disposisi untuk pasien
gawat darurat, termasuk pengarahan dan koordinasi pada semua unit pelayanan
kesehatan yang terlibat dalam pemberian pelayanan. Seorang bidan yang terdaftar
k. Catatan medic yang sah dan sesuai harus dibuat untuk setiap pasien yang
format sesuai dengan kebutuhan hokum dengan baik, sehingga selalu mudah dicari
Penugasan (Staffing)
terlatih denga baik secara professional, termasuk dokter, bidan dan perawat,
• Memiliki sertifikat Pelayana Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED), life
• Memberikan jaminan bahwa staf unit gawat darurat memiliki kualifikasi dan telah
c. Staf unit gawat darurat merupakan bagian dari proses administrasi umum dalam
puskesmas. Dokter harus memiliki hak, kebebasan dan tanggng jawab yang sama
dengan staf medis yang lain, seperti jenjang kategori yang tergambar dalam susunan
organisasi puskesmas.
d. Dokter dan bidan yang bekerja harus mengikuti pelatihan, memiliki pengalaman
untuk setiap pasien yang memerlukan pelayanan kegawatdaruratan , sesuai dan tidak
ada
f. Harus ada perencaan yang jelas untuk penyediaan tambahan tenaga medis pada saat
Fasilitas
memberikan pelayanan dan harus mampu membrerikan akses yang nyaman untuk
maksimum sesuai kebutuhan medis, hak pasien untuk terjaga kerahasiaannya (visual
sebagai upaya penunjang untuk melaksanakan tes diagnostic bagi pasien yang
membutuhkan.
perlindungan yang memadai dan sesuai bagi staf, pasien dan pengunjung/pengantar.
a. Harus terdapat peralatan dan bahan dengan kualitas baik dan sesuai dengan
b. Peralatan dan bahan yang diperlukan harus dapat tersedia dalam waktu singkat
setiap saat.
berkala.
Mekanisme Farmakologi/Terapeutik
Obat yang diperlukan sesuai dengan Appendix 2 harus secara mudah dan selalu
tersedia. Harus terdapat mekanisme untuk mengenali dan mengganti semua obat
3. Kerjasama RS PONED
4. Dukungan Diskes
5. Kerjasama SpOG
8. Pembinaan AMP
A. PENGERTIAN
Tujuan utama mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melelui program
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio saesaria
Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi atas
• Pelayanan Kehamilan
• Pelayanan Persalinan
• Pelayanan Nifas
(SDIDTK)
Masa antenatal
Masa intranatal
· Persalinan lama
· Ekstraksi Cunam
· Seksio sesarea
· Epiosotomi
· Distosia bahu
· Plasenta manual
· Histerektomi
· Sukar bernapas
· BBLR
· Blok paraservikal
RSU)
· Masa nifas
· Keluarga Berencana
· hiperbilirubinemi,
· asfiksia,
· trauma kelahiran,
· hipoglikemi
· kejang,
· sepsis neonatal
· gangguan pernapasan,
· gangguan pendarahan,
· renjatan (shock),
· aspirasi mekonium,
· koma,
· Resusitasi Neonatus,
4. Pelayanan Ginekologis
· Kehamilan ektopik
· Perdarahan menoragia
· Kista ovarium akut
· Abses Pelvik
· HIV - AIDS
· Pelayanan Kehamilan
· Pelayanan Nifas
(SDIDTK)
· NICU
· Endoskopi
Masa antenatal
· Kehamilan Metabolik
Masa intranatal
· Persalinan macet
· Ekstraksi Cunam
· Seksio sesarea
· Episiotomi
· Distosia bahu
· Plasenta manual
· Histerektomi
· Sukar bernapas
· Blok pudendal
· Masa nifas
· Keluarga Berencana
· hiperbilirubinemi,
· asfiksia,
· trauma kelahiran,
· kejang,
· sepsis neonatal
· gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
· gangguan pernapasan,
· gangguan pendarahan,
· renjatan (shock),
· aspirasi mekonium,
· koma,
· Resusitasi Neonatus,
· Kelainan bawaan
4. Pelayanan Ginekologis
· Kehamilan ektopik
· Perdarahan menoragia
· Abses Pelvik
· HIV - AIDS
5. Perawatan Intensif Neonatal
1. Pelayanan Darah
a. Jenis Pelayanan
• Menerima darah dari UTD yang telah memenuhi syarat uji saring (non reaktif) dan
• Melakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus pada darah donor dan
darah recipien
• Melakukan uji silang serasi antara darah donor dan darah recipien
• Melakukan rujukan kesulitan uji silang serasi dan golongan darah ABO/ rhesus ke
• Bagi Rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas unit tranfusi darah / Bank darah
b. Tempat Pelayanan
Rumah Sakit.
Transfusi darah
Penerimaan darah
Penyimpanan darah
• Dokter
• Tenaga administrator
• Pekarya
Ukuran minimal 24 m2
2. Perawatan Intensif
a. Jenis Pelayanan
• Perawatan sepsis
b. Tempat Pelayanan
c. Kompetensi
e. Ruang Pelayanan
3. Pencitraan
• Radiologi
4. Laboratorium
• Kimia
D. KRITERIA RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM
• Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasusemergensi baik secara
• Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit
• Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan
neonatal.
• Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar bersalin kurang
• Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada
• Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari
30 menit.
• Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-
waktu,meskipun on call.
• Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter
kebidanan, dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter
Laboratorium dan Radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat
v Perlengkapan
· Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak, cairan dll)
· Semua perlengakapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau tidak
stabil)
· Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
· Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan steker
menempel kokoh)
v Bahan
Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk memenuhi
2. KRITERIA KHUSUS
2 orang perawat
6 Bidan pelaksana
1 Petugas laboratorium
1 pekarya kesehatan
1 Petugas administrasi
Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap
E. OBAT-OBATAN
· Ringer Asetat
· Dextrose 10%
· Dextran 40 / HES
· Saline 0,9%
· Adrenalin / Epinefrin
· Metronidazol
· Ampisilin
· Gentamisin
· Kortison / Dexametason
· Aminophyline
· Transamin
· Dopamin
· Dobutamin
· MgSO4 40%
· Nifedipin
· Dextrose 10%
· Dextrose 40 %
· N5
· KCL
· NaCl 0,9% 25 ml
· Dopamin
· Dobutamin
· Adrenalin / Epinefrin
· Morphin
· Sulfas Atropin
· Midazolam
· Phenobarbital Injeksi
· MgSO4 20%
· Ampisilin
· Gentamisin
F. MANAJEMEN
Direktur
G. SISTEM INFORMASI
PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim yang ada di
pelaksanaan kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangka pencapaian misi yang
ditetapkan.
· Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi dan
· Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari kamar
bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang dapat diakses
secara
PONEK bagi pasien, yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap dan
akurat.
meningkatkan
kecepatan aktivitas rumah sakit serta dapat menciptaka ‘titik kontak tunggal’ atau
menyajikan informasi dan data baik data internal maupun data eksternal.