DISUSUN OLEH
SRI WAHYUNININGSIH, Amd.Keb, SE, M.Kes
NIP. 19690412 198903 2 003
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Posyandu sudah dikenal sejak lama sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar
bagi ibu dan balita. Kini, Posyandu dituntut untuk mampu menyediakan
adalah untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka
kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Pos pelayanan
penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Oleh karena itu,
1
dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh
masyarakat. Program ini dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang
sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita; b). Pembinaan
Berdasakan pada hasil surey awal menggambarkan bahwa masih banyak para
ibu rumah tangga produktif (usia subur) masih kurang memahami mengenai
kesehahatan Ibu dan anak. Posyandu yang selama ini menjadi ujung tombak
bagi pengembangan kesehatan ibu dan anak masih belum bisa memenuhi
kebuthan seluruh masyarakat. Hal ini karena keterbatasan jumlah kader yang
ada. Program posyandu yang berjalan selama ini masih terbatan pada
2
penyulusan program kesehatan Ibu dan Anak belum dilaksanakan secara
oftimal. Padahal tujuan program kesehatan Ibu dan Anak yaitu (1) tercapainya
bagi ibu dan keluarganya untuk Menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia
tujuan program kesehatan ibu dan anak ini perlu kesadaran dari semua pihak.
Dalam hal ini harus ada kerjasama yang harmonis antara pemerintahan desa
dan masyarakat.
punggung sebuah negara terlebih lagi seorang ibu, apabila tulang punggung
negara itu rapuh maka tidak akan bisa menopang keberlangsungan hidup
sebuah negara. Hal ini berarti kesehatan sebuah negara tergantung kepada
seberapa sehatnya para ibu. Karena para ibu yang menyiapkan generasi di
kuatnya kondisi perekonomian seorang ibu. Karena ibu yang mengatur dan
hal tersebut sulit untuk tercapai karena perhatian terhadap kesehatan ibu dan
anak belum menjadi hal prioritas. Hal ini terbukti dengan masih cukup
tingginya angka kematian ibu (AKI). Pada hal untuk bisa menciptakan
para ibu-ibu yang sehat dan kompetitif. Ada beberapa faktor yang
3
menyebabkan kurang terperhatikannya kondisi ibu-ibu. (1) rendahnya
pengetahuan yang di miliki oleh para ibu. Hal ini di sebabkan oleh kondisi
pertolongan medis menjadi salah satu penyebab terbesar akan kematian ibu
B. Tujuan
4
BAB II
1. Visi
2. Misi
berikut:
keberagaman budaya.
5
c. Membangun ekonomi kerakyatan berbasis agribisnis dan ekonomi
kearifan lokal.
berkelanjutan.
lokal.
Sesuai dengan moto Bupati, Satu Niat, Satu Langkah, Satu Suara dan Satu
Tujuan, yang dibingkai dengan gotong royong kita maju bersama demi
tugas
dinas harus berlaku disiplin sesuai peraturan yang berlaku, dan menjaga
6
hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan maupun antara sesama
pemimpin.
dengan usia harapan hidup 69.15 tahun (2016). Pada tahun 2017 angka
kematian bayi pada tahun 2017 sebanyak 63 kasus (2,78 per 1.000 kelahiran
hidup), dan kematian balita sebanyak 69 kasus (3,04 per 1.000 kelahiran
dan Keuangan
7
b. Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan
kesehatan masyarakat
8
e. Pelaksanaan surveilans penyakit tidak menular
9
d. Jaminan Persalinan (Jampersal) DAK Non fisik
10
BAB III
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang secara hukum berada di bawah
fungsi staf dan 4 (empat) orang Kepala Bidang sebagai fungsi lini.
a. Kepala Dinas
Fasyankes
11
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari:
Keswa
2. Seksi kefarmasian
1. Puskesmas
2. Labkesda
Tengah
12
pembantuan di bidang kesehatan. Sedangkan fungsi Dinas kesehatan
berdasarh dengue (DBD) dan peralatan untuk deteksi dini kanker pada
perempuan.
13
sehingga perlu diupayakan rekruitmen dan peningkatan kapasitas dan
approach.
14
C. Kegiatan Prioritas
continum of care dan siklus kehidupan atau life cycle approach, melalui
kegiatan Posyandu.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan kualitas pelayanan
Sebagai langkah awal dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik adalah
memberikan layanan kepada publik. Dari yang suka mengatur dan memerintah,
kolaboratis, dan dari cara-cara sloganis menuju cara-cara kerja yang realistis.
15
Birokrasi publik jangan mengedepankan wewenang, namun yang perlu didahulukan
adalah peranan selaku pelayan publik. Aspek lainnya yang penting dalam
dengan membentuk organisasi yang tepat. Bentuk organisasi yang tepat (rightsizing)
pelayanan publik nantinya akan lebih proporsional, efektif dan efesien serta didukung
oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini bisa terjadi apabila pejabat
keakuratan dari jasa pelayanan. Hal ini menyangkut pemenuhan akan janji. Kualitas
jasa pelayanan akan sangat tergantung dan biasanya diukur atas prinsip TERRA yang
merupakan singkatan dari elemen kualitas jasa yang meliputi: Tangibles, Empaty,
Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 10, Pejabat Pengguna Anggaran (PA) dapat
16
1. Menyusun RKA-SKPD;
2. Menyusun DPA-SKPD;
anggaran belanja;
8. Menandatangani SPM;
9. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang
dipimpinnya;
dipimpinnya;
17
sebagian tugas dan fungsi SKPD, sesuai PMDN 13/2006 Pasal 11 tentang
18
mendapat perhatian melalui perencanaan kebutuhan diklat bagi pegawai
setiap pegawai.
tugas mereka saat ini secara lebih baik. Untuk pemilihan pegawai yang
19
seluruh komponen organisasi pimpinan organisasi memiliki tanggung jawab
pendidikan dan pelatihan. Pada masa orientasi atau percobaan Pegawai negeri
20
2. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
dengan off the job training maupun dapat dilakukan dengan on the job
21
BAB IV
PENUTUP
dan anak melalui proses pelayanan kesehatan. Peran posyandu sebagai agen
tumbuh kembang anak, deteksi penyakit sejak dini, dan masuh banyak
kesehatan. Salah satu peubahan yang paling besar adalah perubahan cara pandang
22