Anda di halaman 1dari 16

Aisyah Amini

Kamis, 12 Juni 2014

PONEK

MAKALAH
PELAYANAN OBSTETRIK NEONATAL EMERGENCY KOMPREHENSIF
(PONEK)
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dosen pembimbing: Kun Lukito. M.Kes

Disusun Oleh :
1. Aisyah Amini (12012002)
2. s/d
3. Kiswara Phenta E. (12012052)

AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI


TAHUN AKADEMI
2013-2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmad, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK).
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Kesehatan Masyarakat yang mengangkat salah satu kasus
di masyarakat sekitar.
Banyak pihak telah membantu terlaksananya penyusunan makalah asuhan kebidanan kehamilan patologi
ini, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Kun Lukito selaku dosen
pembimbing. Serta teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan ,untuk itu kami mohon kritik
dan saran yang bisa membangun makalah ini. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak .

Boyolali , 11 Maret 2014

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ ........... i


KATA PENGANTAR.............................................................................................. ........... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... ........... 1
B. Tujuan................................................................................................................. ........... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian........................................................................................................... ........... 3
B. Kriteria Rumah Sakit Ponek 24 Jam................................................................... ........... 3
C. Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Ponek 24 Jam................................................. ........... 9
D. Strategi Pelaksanaan....................................................................................................... 15
E. Sistem Informasi............................................................................................................. 16
F. Manajemen Pelaksanaan..................................................................................... ........... 17

BAB III PENUTUP


Kesimpulan............................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 21

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia
masih tertinggi diantara negara ASEAN dan penurunannya sangat lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi
Perserikatan Bangsa - Bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium
(Millenium Development Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator
yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak. Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap
dapat dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian tersebut
yang didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini.
Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia
daninfeksi . Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan,infeksi, pre-eklampsia / eklampsia,
persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,
maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru
lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah
Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas. Rumah Sakit PONEK
24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang
sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah
ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan manajemen yang handal.

B. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari PONEK
2. Menambah wawasan mahasiswa mengenai kriteria dan ruang lingkup pelayanan PONEK
3. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai strategi pelaksanaan PONEK
4. Mengetahui sistem informasi dan manajemen pelaksanaan PONEK
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Ponek adalah pelayanan obstetri neonatal esensial / emergensi komperhensif. Tujuan utama mampu
menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melelui program rujukan berencana dalam satu wilayah kabupaten
kotamadya atau profinsi.

B. KRITERIA RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM


1. Kriteria Umum Rumah Sakit Ponek
a. Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasusemergensi baik secara umum maupun
emergency obstetrik – neonatal.
b. Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit meliputi resusitasi
neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus.
c. Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawat-daruratan obstetrik
dan neonatal.
d. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.
e. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.
f. Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar bersalin kurang dari 30 menit,
pelayanan darah kurang dari 1 jam.
g. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus emergensi
obstetrik atau umum.
h. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30 menit.
i. Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-waktu,meskipun on
call.
j. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter kebidanan, dokter anak,
dokter / petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum, bidan dan
perawat.
k. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
l. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan Radiologi
selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap tersedia.
v Perlengkapan
a. Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak, cairan dll)
b. Permukaan metal harus bebas karat atau bercak
c. Semua perlengakapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau tidak stabil)
d. Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
e. Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsibaik
f. Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi
g. Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan steker menempel kokoh)
v Bahan
Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan unit ini.
2. Kriteria Khusus Rumah Sakit Ponek
a. Sumber daya manusia
Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :
1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
1 dokter spesialis anak
1 dokter di Unit Gawat Darurat
3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)
2 orang perawat
Tim PONEK Ideal ditambah :
1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesi
6 Bidan pelaksana
10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)
1 Petugas laboratorium
1 pekarya kesehatan
1 Petugas administrasi
b. Prasarana dan sarana
Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan PONEK harus dipenuhi hal-hal sebagi
berikut :
1) Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
2) Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap
3) Ruang pulih / observasi pasca tindakan
4) Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal
v Kriteria Umum Ruangan :
a) Struktur Fisik
§ Spesifikasi ruang tidak kurang dari 15-20 m
§ Lantai harus porselen atau plastik
§ Dinding harus dicat dengan bahan yang bisa dicuci atau dilapis keramik.
b) Kebersihan
§ Cat dan lantai harus berwarna terang sehingga kotoran bdapat terlihat dengan mudah
§ Ruang harus bersih dan bebas debu, kotoran, sampah atau limbah rumah sakit
§ Hal tersebut berlaku pula untuk Lantai, mebel, perlengkapan, instrumen, pintu, jendela,dinsing,
steker listrik dan langit-langit.
c) Pencahayaan
§ Pencahayaan harus terang dan cahaya alami atau listrik
§ Semua jendela harus diberi kawat nyamuk agar seranggga tidak masuk
§ Listrik harus berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan semua lampu berfungsi
baik
§ Tersedia peralatan gawat darurat
§ Harus ada cukup lampu untuk setiap neonatus
d) Ventilasi
§ Ventilasi, termasuk jendela, harus cukup jika dibandingkan dengan ukuran ruang.
§ Kipas angin atau pendingin ruang harus berfungsi baik.
§ Suhu ruangan harus dijaga 24-26 C.
§ Pendingin ruang harus dilengkapi filter (sebaiknya anti bakteri).
§ 5). Pencucian tangan
§ Wastafel harus dilengkapi dengan dispenser sabun atau disinfektan yang dikendalikan dengan siku
atau kaki.
§ Wastafel, keran dan dispenser harus dipasang pada ketinggian yang sesuai (dari lantai dan dinding).
§ Tidak boleh ada saluran pembuangan air yang terbuka.
§ Pasokan air panas harus cukup dan dilengkapi pemanas air yang dipasang kokoh di dinding, pipa
ledeng sesuai dan tidak ada kawat terbuka.
§ Harus ada handuk (kain bersih) atau tisu untuk mengeringkan tangan, diletakkan di sebelah
§ Westafel.
v Kriteria Khusus Ruangan
a) Area Cuci Tangan di ruang di Ruang Obstetri dan Neonatus
Di ruang dengan lebih dari satu tempat tidur, jarak tempat tidur adalah 6 meter dengan wastafel
b) Area resusitasi dan stabilisasi di Ruang Obstetri dan Neonatus / UGD
§ Paling kecil, ruangan berukuran 6 meter dan ada di dalam Unit Perawatan Khusus.
§ Kamar PONEK di unit gawat darurat harus terpisah dari kamar gawat darurat lain. Sifat privasi ini
penting untuk kebutuhan perempuan bersalin dan bayi.
§ Tujuan kamar ini ialah : memberikan pelayanan darurat untuk stabilisasi kondisi pasien, misalnya
syok, henti jantung, hipotermia, asfiksia dan apabila perlu menolong partus darurat serta
resusitasi.
§ Perlu dilengkapi dengan meja resusitasi bayi, dan inkubator.
§ Kamar PONEK membutuhkan :
Ruang berukuran 15 m
Berisi : lemari dan torli darurat
Tempat tidur bersalin serta tiang infus.
Inkubator transpor
Pemancar panas
Meja , kursi
Aliran udara bersih dan sejuk
Pencahayaan
Lampu sorot dan lampu darurat.
Mesin isap
Defibrilator
Oksigen dan tabungnya atau berasal dari sumber dinding (outlet)
Lemari isi: perlengkapan persalinan, vakum, vorsep, kuret, obat/infus.
Alat resusitasi dewasa dan bayi
Wastafel dengan air mengalir dan antiseptik
Alat komunikasi dan telepon ke kamar bersalin
Nurse station dan lemari rekam medik
USG mobile.
3. Obat-Obatan

a. Obat-Obatan Maternal Khusus Ponek


1) Ringer Asetat
2) Dextrose 10%
3) Dextran 40 / HES
4) Saline 0,9%
5) Adrenalin / Epinefrin
6) Metronidazol
7) Kadelex atau ampul KCL
8) Larutan Ringer Laktat
9) Kalsium Glukonat 10%
10) Ampisilin
11) Gentamisin
12) Kortison / Dexametason
13) Aminophyline
14) Transamin
15) Dopamin
16) Dobutamin
17) Sodium Bikarbonat 8.4%
18) MgSO4 40%
19) Nifedipin
b. Obat-Obatan Neonatal Khusus Ponek
1) Dextrose 10%
2) Dextrose 40 %
3) N5
4) KCL
5) NaCl 0,9% 25 ml
6) NaCl 0,9% 500 ml
7) Kalsium Glukonat 10 ml
8) Dopamin
9) Dobutamin
10) Adrenalin / Epinefrin
11) Morphin
12) Sulfas Atropin
13) Midazolam
14) Phenobarbital Injeksi
15) MgSO4 20%
16) Sodium Bikarbonat 8,4 %
17) Ampisilin
18) Gentamisin

C. LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM


Upaya Pelayanan PONEK :
1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio saesaria
4. Perawatan intensif ibu dan bayi.
5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi
Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi atas 2 kelas, antara lain :
a. Ponek Rumah Sakit Kelas C

1) Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis


a) Pelayanan Kehamilan
b) Pelayanan Persalinan
c) Pelayanan Nifas
d) Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 1)
e) Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
2) Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Dengan Risiko Tinggi
Masa Antenatal
a) Perdarahan pada kehamilan muda
b) Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut
c) Gerak janin tidak dirasakan
d) Demam dalam kehamilan dan persalinan
e) Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
f) Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan/koma, tekanan darah tinggi
Masa Intranatal
a) Persalinan dengan parut uterus
b) Persalinan dengan distensi uterus
c) Gawat janin dalam persalinan
d) Pelayanan terhadap syok
e) Ketuban pecah dini
f) Persalinan lama
g) Induksi dan akselerasi persalinan
h) Aspirasi vakum manual
i) Ekstraksi Cunam
j) Seksio sesarea
k) Epiosotomi
l) Kraniotomi dan kraniosentesis
m) Malpresentasi dan malposisi
n) Distosia bahu
o) Prolapsus tali pusat
p) Plasenta manual
q) Perbaikan robekan serviks
r) Perbaikan robekan vagina dan perineum
s) Perbaikan robekan dinding uterus
t) Reposisi Inersio Uteri
u) Histerektomi
v) Sukar bernapas
w) Kompresi bimanual dan aorta
x) Dilatasi dan kuretase
y) Ligase arteri uterina
z) Bayi baru lahir dengan asfiksia
aa) BBLR
bb) Resusitasi bayi baru lahir
cc) Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
dd) Anestesia spinal, ketamin
ee) Blok paraservikal
ff) Blok pudendal (bila memerlukan pemeriksaan spesialistik, dirujuk ke RSIA/ RSU)
Masa Post Natal
a) Masa nifas
b) Demam pasca persalinan
c) Perdarahan pasca persalinan
d) Nyeri perut pasca persalinan
e) Keluarga Berencana
f) Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)
3) Pelayanan Kesehatan Neonatal
a) Hiperbilirubinemi,
b) Asfiksia,
c) Trauma kelahiran,
d) Hipoglikemi
e) Kejang,
f) Sepsis neonatal
g) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
h) Gangguan pernapasan,
i) Kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, pda),
j) Gangguan pendarahan, renjatan (shock),
k) Aspirasi mekonium,
l) Koma,
m) Inisiasi dini asi (breast feeding),
n) Kangaroo mother care,
o) Resusitasi neonatus,
p) Penyakit membran hyalin,
q) Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,
4) Pelayanan Ginekologis
a) Kehamilan ektopik
b) Perdarahan uterus disfungsi
c) Perdarahan menoragia
d) Kista ovarium akut
e) Radang Pelvik akut
f) Abses Pelvik
g) Infeksi Saluran Genitalia
h) HIV - AIDS
5) Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah
b. Ponek Rumah Sakit Kelas B

1) Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis


a) Pelayanan Kehamilan
b) Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif
c) Pelayanan Nifas
d) Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 2)
e) Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
f) Intensive Care Unit (ICU)
g) NICU
h) Endoskopi
2) Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi
Masa Antenatal
a) Perdarahan pada kehamilan muda / abortus.
b) Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut / kehamilan ektopik.
c) Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
d) Hipertensi, Preeklampsi / Eklampsi.
e) Perdarahan pada masa Kehamilan
f) Kehamilan Metabolik
g) Kelainan Vaskular / Jantung
Masa Intranatal
a) Persalinan dengan parut uterus
b) Persalinan dengan distensi uterus
c) Gawat janin dalam persalinan
d) Pelayanan terhadap syok
e) Ketuban pecah dini
f) Persalinan macet
g) Induksi dan akselerasi persalinan
h) Aspirasi vakum manual
i) Ekstraksi Cunam
j) Seksio sesarea
k) Episiotomi
l) Kraniotomi dan kraniosentesis
m) Malpresentasi dan malposisi
n) Distosia bahu
o) Prolapsus tali pusat
p) Plasenta manual
q) Perbaikan robekan serviks
r) Perbaikan robekan vagina dan perineum
s) Perbaikan robekan dinding uterus
t) Reposisi Inersio Uteri
u) Histerektomi
v) Sukar bernapas
w) Kompresi bimanual dan aorta
x) Dilatasi dan kuretase
y) Ligase arteri uterina
z) Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
aa) Anestesia spinal, ketamin
bb) Blok pudendal
Masa Post Natal
a) Masa nifas
b) Demam pasca persalinan
c) Perdarahan pasca persalinan
d) Nyeri perut pasca persalinan
e) Keluarga Berencana
f) Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)
3) Pelayanan Kesehatan Neonatal
a) Hiperbilirubinemi,
b) Asfiksia,
c) Trauma kelahiran,
d) Kejang,
e) Sepsis neonatal
f) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
g) Gangguan pernapasan,
h) Kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, pda),
i) Gangguan pendarahan,
j) Renjatan (shock),
k) Aspirasi mekonium,
l) Koma,
m) Inisiasi dini asi (breast feeding),
n) Kangaroo mother care,
o) Resusitasi neonatus,
p) Penyakit membran hyalin,
q) Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,
r) Pemberian cairan parenteral
s) Kelainan bawaan
4) Pelayanan Ginekologis
a) Kehamilan ektopik
b) Perdarahan uterus disfungsi
c) Perdarahan menoragia
d) Kista ovarium akut
e) Radang Pelvik akut
f) Abses Pelvik
g) Infeksi Saluran Genitalia
h) HIV - AIDS
5) Perawatan Intensif Neonatal

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Melaksanakan Perlindungan Ibu dan Bayi secara terpadu dan paripurna melalui 10 (sepuluh) langkah
sebagai berikut :
1. Ada kebijakan tertulis tentang manajemen yang mendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
pemberian ASI eksklusif dan Perawatan Metode Kangguru (PMK) untuk bayi Berat Badan Lahir Rendah.
2. Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk konseling kesehatan maternal dan neonatal
3. Menyelenggarakan persalinan bersih dan aman serta penanganan pada bayi baru lahir dengan Inisiasi
menyusu dini dan kontak kulit ibu-bayi.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
5. Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung termasuk membantu ibu menyusui yang
benar, dan pelayanan neonatus sakit
6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan membina jejaring rujukan pelayanan ibu dan bayi
dengan sarana kesehatan lain.
7. Menyelenggarakan pelayanan imunisasi bayi dan tumbuh kembang
8. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi lainnya
9. Menyelenggarakan Audit Maternal dan Perinatal Rumah Sakit secara periodik dan tindak lanjut
10. Memberdayakan Kelompok pendukung ASI dalam menindaklanjuti pemberian ASI eksklusif dan PMK.

E. SISTEM INFORMASI
PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim yang ada di dalamnya melakukan
fungsi yang berbeda,sangat membutuhkan keterpaduan, kecepatan dan ketepatan informasi yang ditujukan kepada
peningkatan mutu, cakupan dan efektifitas layanan kepada masyarakat.Keberadaan sistem informasi ditujukan
untuk medukung proses pelaksanaan kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangka pencapaian misi yang
ditetapkan.
Sistem informasi dimaksud pada PONEK adalah :
1. Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi dan misi rumah sakit
2. Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari kamar bersalin dan ruang neonatal
yang melaksanakan PONEK yang dapat diakses secara transparan melalui workstation.
3. Sistem informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan PONEK bagi pasien, yaitu dengan
tersedianya data PONEK yang lengkap dan akurat.
4. Sistem informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan evaluasi.
5. Sistem informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan adanya ketersediaan data yang
lengkap,akurat dan tepat waktu.
6. Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional (rutin) serta dapat meminimalkan pekerjaan
yang kurang memberikan nilai tambah, meningkatkan kecepatan aktivitas rumah sakit serta dapat
menciptaka ‘titik kontak tunggal’ atau ‘case manager’ bagi pasien.
7. Sistem informasi yang dapat memberdayakan karyawan (empowering).
8. Sistem informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian dan
pengembangan keilmuannya di bidang obstetri dan ginekologi dengan ketersediaan teknologi informasi yang
mampu untuk memperoleh, mentransmisikan, menyimpan, mengolah atau memproses dan menyajikan
informasi dan data baik data internal maupun data eksternal.

F. MANAJEMEN PELAKSANAAN
Direktur RS melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan program PONEK menyelaraskan program
RS untuk mendukung program PONEK dalam bentuk SK Direktur.
1. Pencatatan
Dalam pelaksanaan PONEK ini, diperlukan pencatatan yang akurat baik ditingkat Kabupaten/ Kota (RS
PONEK)
Format-format yang digunakan adalah yang sudah baku seperti :
1. Pencatatan System Informasi manajemen Puskesmas (SP2PT)
2. KMS ibu hamil/ buku KIA
3. Register Kohort Ibu dan Bayi
4. Partograf
5. Format-format AMP
Tingkat Rumah Sakit
a. Formulir Maternal dan Neonatal (Form MP)
Formulir ini mencatat data dasar semua ibu bersalin/ nifas dan bayi baru lahir yang masuk ke RS.
Pengisiannya dapat dilakukan oleh bidan atau perawat.
b. Formulir Medical Audit (Form MA)
Form ini dipakai untuk menulis hasil/ kesimpulan data dari audit maternal dan audit neonatal. Yang mengisi
formulir ini adalah dokter yang bertugas di bagian kebidanan dan kandungan (untuk kasus ibu) atau bagian
anak (untuk kasus anak neonatal).
2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan format yang terdapat pada buku
pedoman AMP, yaitu :
Laporan dari RS Kabupaten/ Kota ke Dinkes Kabupaten/ kota (Form RS)
a. Laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesakitan dan kematian (serta sebab kematian) ibu dan
bayi baru lahir.
b. Laporan dari puskesmas ke Dinkes Kabupaten/ Kota (Form Puskesmas).
c. Laporan bulanan ini berisi informasi yang sama seperti diatas dan jumlah kasus yang dirujuk ke RS
Kabupaten/ Kota.
Laporan dari Dinkes kabupaten/ Kota ke tingkat propinsi/ Dinkes Propinsi. Laporan triwulan ini berisi
informasi mengenai kasus ibu dan neonatal yang ditangani oleh RS kabupaten/ Kota dan puskesmas, serta
tingkat kematian dari tiap jenis komplikasi/ gangguan.
3. Pemantauan
Pemantauan dilakukan oleh institusi yang berada secara fungsional satu tingkat diatasnya secara berjenjang
dalam satu kesatuan system. Hasil pemantauan harus dimanfaatkan oleh unit kesehatan masing-masing dan
menjadi dasar untuk melakukan perbaikan serta perencanaan ulang manajemen pelayanan melalui :
1. Pemanfaatan laporan
Laporan yang diterima bermanfaat untuk melakukan penilaian kinerja dan pembinaan
2. Umpan Balik
Hasil analisa laporan dikirimkan sebagai umpan balik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota ke RS PONEK atau disampaikan melalui pertemuan Review Program
Kesehatan Ibu dan Anak secara berkala di Kabupaten/ Kota dengan melibatkan ketiga unsur pelayanan
kesehatan tersebut diatas. Umpan balik dikirimkan kembali dengan tujuan untuk melakukan tindak lanjut
terhadap berbagai masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan PONEK.
4. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan pelayanan PONEK/ dilakukan secara berjenjang dan dilaksanakan pada setiap semester
dalam bentuk evaluasi tengah tahun dan akhir tahun. Kegiatan evaluasi dilakuan melalui pertemuan evaluasi
Kesehatan Ibu dan Anak.Hasil evaluasi disampaikan melalui Pertemuan Pemantapan Sistem Rujukan kepada
pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral dalam untuk dapat dilakukan penyelesaian masalah
dan rencana tindak lanjut.
Beberapa aspek yang dievaluasi antara lain :
1. Masukan (input)
a. Tenaga
b. Dana
c. Sarana
d. Obat dan alat
e. Format pencatatan dan pelaporan
f. Prosedur Teta PONEK
g. Jumlah dan kualitas pengelolaan yang telah dilakukan termasuk Case Fatality Rate
2. Proses
a. Kualitas pelayanan yang diberikan
b. Kemampuan, ketrampilan dan kepatuhan tenaga pelaksana pelayanan terhadap Prosedur Tetap PONEK
c. Frekuensi pertemuan Audit maternal Perinatal di Kabupaten/ Kota dalam satu tahun
3. Keluaran (output)
a. Kuantitas
1) Jumlah dan jenis kasus PONEK yang dilayani
2) Proporsi kasus terdaftar dan rujukan baru kasus PONEK di tingkat RS Kabupaten/ Kota
b. Kualitas
1) Case Fatality Rate
2) Proporsi jenis morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
3) Response time

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pelayanan obstetrik neonatal emergensi komprehensif dilaksanakan dirumah sakit kabupaten/kota dan
menerima rujukan dari dan oleh tenaga atau fasilitas kesehatan ditingkat desa dan masyarakat atau rumah sakit.
Kegiatannya memberikan pelayanan PONED dirumah sakit kabupaten/kota untuk aspek obstetri ditambah dengan
transfusi darah dan bedah cesaria dan untuk neonatal diberikan perawatan neonatl yang intensif. Rumah sakit
PONEK 24 jam memiliki tenaga dan kemampuan serta sarana dan prasarana penunang yang memadai untuk
memberikan pelayanan pertolongan kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal dasar maupun komprehensif untuk
secara langsung terhadap ibu hamil atau ibu bersalin dan ibu nifas baik yang datang sendiri atau rujukan atau
masyarakat, bidan di desa puskesmas dan puskesmas PONED.

DAFTAR PUSTAKA

Vadhilla. 2012. Pelayanan Obstetrik Neonatal emergency. (http://vadhilla-


ilmukebidanan.blogspot.com/2012/04/pelayanan-obstetrik-neonatal-emergency.html)
Rodiah. 2013. Ponek dan Ponek. (http://rodiahstp.blogspot.com/2013/05/poned-dan-ponek.html)

Unknown di 21.47

Berbagi
Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai