PENDAHULUAN
1
2
dengan cakupan ibu hamil resiko tinggi 228 orang dari 1140 ibu hamil pada tahun
2006, (Laporan Puskesmas Rawat Inap KP Kotamadya Bandar Lampung 2007 : 1).
Maka dari hasil evaluasi tahun 2006 Puskesmas Panjang ditunjuk untuk
dikembangkan menjadi Puskesmas mampu PONED sejak bulan Oktober 2006
(Laporan Puskesmas Perawatan Panjang 2006 : Berdasarkan uraian latar belakang di
atas, penulis tertarik untuk menulis makalah yang berjudul Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan
bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas. Rumah Sakit PONEK 24 Jam
merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal
dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi
baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang
sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan manajemen yang handal.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud Poned dan Ponek
2. Agar pembaca dapat memahami tentang materi Poned dan Ponek dan dapat
melanjutkan apabila akan dibahas lebih lanjut.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.
C. Manfaat
1. Manfaat teoritis
a. Diharapkan makalah ini dapat menjadi kontribusi/ kajian wawasan ilmu
pengetahuan dalam ilmu kebidanan khususnya tentang pelayanan obstetric
dan neonatal emergensi dasar (PONED) dan pelayanan obstetric dan neonatal
emergensi komperhensif (PONEK).
b. Dapat menjadi acuan bagi pengkajian selanjutnya.
3
2. Manfaat praktis
a. Manfaat bagi institusi
Merupakan input dalam memberikan bekal pengetahuan bagi mahasiswa
b. Manfaat bagi mahasiswa
Untuk dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
e. Kerjasama SpOG
f. Kerjasama bidan desa
g. Kerjasama Puskesmas Non PONED
h. Pembinaan AMP
i. Jarak Puskesmas PONED dengan RS
4. TUJUAN PONED
PONED diadakan bertujuan untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 untuk
memutuskan mata rantai rujukan itu sendiri.
5. HAMBATAN DAN KENDALA DALAM PENYELENGGARAAN PONED
Hambatan dan kendala dalam penyelenggaraan PONED dan yaitu :
a. Mutu SDM yang rendah
b. Sarana prasarana yang kurang
c. Ketrampilan yang kurang
d. Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK dengan Puskesmas
Non PONED belum maksimal
e. Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek Kedokteran)
f. Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum memadai
6. TUGAS PUSKESMAS PONED
a. Menerima rujukan dari fasilitas rujukan dibawahnya, Puskesmas pembantu
dan Pondok bersalin Desa
b. Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetrik neonatal sebatas wewenang
c. Melakukan rujukan kasus secara aman ke rumah sakit dengan penanganan pra
hospital.
7. SYARAT PUSKESMAS PONED
a. Pelayanan buka 24 jam
b. Mempunyai Dokter, bidan, perawat terlatih PONED dan siap melayani 24 jam
c. Tersedia alat transportasi siap 24 jam
d. Mempunyai hubungan kerjasama dengan Rumah Sakit terdekat dan Dokter
Spesialis Obgyn dan spesialis anak
6
6. SISTEM INFORMASI
11
PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim yang ada
di dalamnya melakukan fungsi yang berbeda,sangat membutuhkan keterpaduan,
kecepatan dan ketepatan.
informasi yang ditujukan kepada peningkatan mutu, cakupan dan efektifitas
layanan kepada masyarakat.Keberadaan sistem informasi ditujukan untuk
medukung proses pelaksanaan kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangka
pencapaian misi yang ditetapkan.
Sistem informasi dimaksud pada PONEK adalah :
a. Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi dan
misi rumah sakit
b. Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari
kamar bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang dapat
diakses secara transparan melalui workstation.
c. Sistem informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan
PONEK bagi pasien, yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap
dan akurat.
d. Sistem informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan
evaluasi.
e. Sistem informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan
adanya ketersediaan data yang lengkap,akurat dan tepat waktu.
f. Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional (rutin) serta
dapat meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah,
meningkatkan kecepatan aktivitas rumah sakit serta dapat menciptaka ‘titik
kontak tunggal’ atau ‘case manager’ bagi pasien.
g. Sistem informasi yang dapat memberdayakan karyawan (empowering).
h. Sistem informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan
untuk keperluan penelitian dan pengembangan keilmuannya di bidang
obstetri dan ginekologi dengan ketersediaan teknologi informasi yang
mampu untuk memperoleh, mentransmisikan, menyimpan, mengolah atau
memproses dan menyajikan informasi dan data baik data internal maupun
12
data eksternal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar.
PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan
yang boleh memberikan PONED yaitu dokter, bidan, perawat dan tim PONED
Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih.
PONEK merupakan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif di
Rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk melakukan tindakan yaitu seksia sesaria,
histerektomi, reparasi ruptura uteri, cedera kandung/saluran, perawatan intensif ibu
dan neonatal, tranfusi darah.
RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki kemampuan serta fasilitas PONEK
siap 24 jam untuk meberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
baru lahir dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan
kader/masyarakat, bidan di desa, Puskesmas dan Puskesmas PONED. merupakan
acuan operasional bagi Tim PONEK dan pelaksana program di lapangan. Pedoman ini
memuat beberapa hal yang perlu dipenuhi oleh Rumah Sakit sebagai fasilitas rujukan
yang bertanggung jawab dalam penyediaan sarana pelayanan obstetri dan neonatal.
B. Saran
Diharapkan dalam hal ini kita sebagai bidan dapat melakukan pelayanan kesehatan
yang berorientasi kepada masyarakat dengan memperhatikan syarat program
pelayanan kesehatan masyarakat sesuai dengan PONED dan PONEK sebagai fasilitas
rujukan.Mengutamakan masyarakat dengan komunikasi yang baik,menjadi pendengar
yang baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA