0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan10 halaman
Layanan PONED merupakan layanan kesehatan yang disediakan oleh puskesmas rawat inap untuk menangani kasus kegawatan obstetri dan neonatal tingkat dasar selama 24 jam. Layanan ini bertujuan menekan angka kematian ibu dan bayi dengan menangani kasus-kasus yang harus dirujuk ke rumah sakit seperti ibu hamil dengan komplikasi atau bayi yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Layanan PONED merupakan layanan kesehatan yang disediakan oleh puskesmas rawat inap untuk menangani kasus kegawatan obstetri dan neonatal tingkat dasar selama 24 jam. Layanan ini bertujuan menekan angka kematian ibu dan bayi dengan menangani kasus-kasus yang harus dirujuk ke rumah sakit seperti ibu hamil dengan komplikasi atau bayi yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Layanan PONED merupakan layanan kesehatan yang disediakan oleh puskesmas rawat inap untuk menangani kasus kegawatan obstetri dan neonatal tingkat dasar selama 24 jam. Layanan ini bertujuan menekan angka kematian ibu dan bayi dengan menangani kasus-kasus yang harus dirujuk ke rumah sakit seperti ibu hamil dengan komplikasi atau bayi yang membutuhkan perawatan lanjutan.
“Konsep Pelayanan Obstetrik Neonatal Esesial Dasar (PONED)”
Dosen Pembimbing: Disusun oleh :
Sri Aningsih, S.Pd., SST., M.Kes Emiliya Ananda Putri (1540120001) Zolan Prananda (1540120006) Latar Belakang Kegawatdaruratan obstetri dan neonatal merupakan suatu kondisi yang dapat mengancam jiwa seseorang, hal ini dapat terjadi selama kehamilan, ketika kelahiran bahkan saat hamil. Sangat banyak sekali penyakit serta gangguan selama kehamilan yang bisa mengancam BAB I keselamatan ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Pendahuluan Kegawatan tersebut harus segera ditangani, karena jika lambat dalam menangani akan menyebabkan kematian pada ibu dan bayi baru lahir (Walyani & Purwoastuti, 2015). BAB II Pembahasan 1. Pengertian PONED. Layanan PONED merupakan layanankesehatan yang disediakan oleh Puskesmas rawat inap terkait kasus emergensi obstetri dan neonatus tingkat dasar selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Tidak hanya PONEK yang menerima rujukan terkait kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatus, ternyata PONED pun biasa dijadikan rujukan untuk kasus-kasus rujukan masyarakat, pelayanan perorangan tingkat pertama, dan rujukan dari puskesmas sekitar. Rujukan masyarakat biasanya berasal dari pasien yang datang mandiri ke puskesmas PONED ataupun yang dirujuk oleh posyandu, polindes, dan dukun bayi. Sedangkan rujukan dari pelayanan perorangan tingkat pertama meliputi, praktik dokter atau bidan mandiri, puskesmas keliling atau puskesmas pembantu. 2. Batas Dan Kelangsungan Dari Puskesmas PONED
a. Kriteria Puskesmas yang siap untuk di Angkatkan menjadi
Puskesmas mampu PONED: 1)Puskesmas rawat inap yang dilengkapi fasilitas untuk pertolongan persalinan. 2) Letaknya strategis dan mudah diakses oleh Puskesmas/Fasyankes non PONED dari sekitarnya. Puskesmas telah mampu berfungsi dalam penyelenggaraan 3)Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan tindakan mengatasi kegawat- daruratan, 4)Puskesmas telah dimanfaatkan masyarakat dalam/luar wilayah kerjanya sebagai tempat pertama mencari pelayanan, 5)arak tempuh dari lokasi pemukiman sasaran, b. Kriteria Puskesmas mampu PONED. 1)Memenuhi kriteria butir 1. 2)Mempunyai Tim inƟ yang terdiri atas Dokter, Perawat dan Bidan sudah dilatih PONED, bersertifikat dan mempunyai kompetensi PONED, serta tindakan mengatasi kegawat-daruratan medik umumnya dalam rangka mengkondisikan pasien emergensi/komplikasi siap dirujuk dalam kondisi stabil. 3)Mempunyai cukup tenaga Dokter, Perawat dan Bidan lainnya, yang akan mendukung pelaksanaan fungsi PONED di Puskes mas/ Fasyankes tingkat dasar. 4)Difungsikan sebagai Pusat rujukan antara kasus obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi, dalam satu regional wilayah rujukan kabupaten 5)Puskesmas telah mempunyai peralatan medis, non medis, obat-obatan dan fasilitas tindakan medis serta rawat inap, minimal untuk mendukung penyelenggaraan PONED. 3. Tujuan PONED
Tujuan PONED adalah menekan AKI dan AKB di tingkat
pelayanan dasar. Tujuan penelitianadalah mengevaluasi pelaksanaan PONED di Puskesmas Karang Malang yaitu variabel tenaga khusus, sarana prasarana, keterjangkauan lokasi, pendanaan, SOP, sosialisasi, kualitas pelayanan petugas, sistem rujukan, pencatatan pelaporan dan supervisi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional.Jenis penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. 4. Hambatan Dan Kendala Dalam Pelenggaraan PONED
a. Mutu SDM yang rendah
b. Sarana prasarana yang kurang b. Ketrampilan yang kurang c. Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK dengan Puskesmas Non PONED belum maksimal d. Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek Kedokteran) e. Pembinaan terhadap pelayanan emergency neonatal belum memadahi 5. Tugas Puskesmas PONED
a. Membuat perencanaan untuk pelayanan diruang bersalin dan
pelayanan nifas. b. Melakukan kegiatan-kegiatan operasional untuk persalinan dan nifas (mengawasan nifas, IMD, menyusui, perawatan payudara, rawat gabung). c. Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan perinatal dalam rangka kegiatan operasional. d. Melakukan pengawasan kegiatan diruang bersalin dan ruang nifas. e. Melakukan pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan. f. Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan termasuk pencatatan dan pelaporan. Kesimpulan Layanan PONED merupakan layanankesehatan yang disediakan oleh Puskesmas rawat inap terkait kasus emergensi obstetri dan neonatus tingkat dasar selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Kasus-kasus di puskesmas PONED BAB III yang harus dirujuk ke rumah sakit Penutup PONEK maupun non PONEK antara lain kasus ibu hamil yang memerlukan rujukan segera ke rumah sakit, seperti ibu hamil dengan panggul sempit, ibu hamil dengan riwayat bedah sesar, dan ibu hamil dengan perdarahan Terimakasih
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis