Anda di halaman 1dari 17

ADMINISTRASI

PUSKESMAS
PUSKESMAS
PONED
Latar Belakang

Masih tingginya Angka Kematian Ibu


Berdasarkan data dan penelitian tentang
kualitas penduduk Indonesia 2011
tercatat Angka Kematian Ibu (AKI atau
MMR) masih sebesar 228/100.000
kelahiran hidup.
Contd
AKI di Jawa Timur
2007 2011
Target MDGs tahun 2015:
yaitu sebesar 23 per 1.000
Kelahiran Hidup.

Puskesmas PONED sebagai salah satu upaya untuk


menurunkan Angka Kematian Ibu di Indonesia dan
tujuan dari MDGs dapat tercapai pada tahun 2015.
APA ITU PUSKESMAS
PONED???
Pengertian
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah
kecamatan.(Kepmenkes No 128 Tahun 2004)
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri
Neonatus Essensial Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas
induk dengan pengawasan dokter.
Puskesmas dengan Pelayanan Obstetric Neonatal
Essensial Dasar (PONED) yaitu adalah Puskesmas Rawat
Inap yang memiliki kemampuan serta fasilitas PONED siap 24
jam untuk memberikan pelayanan kesehatan dan kasus-kasus
kegawatdaruratan obstretrik dan neonatal tingkat dasar.
Contd
Kondisi yang mendasari :
1. Tingginya AKI
2. Upaya menurunkan kejadian kematian ibu akibat penyebab langsung.
Penyebab kematian ibu :
a. Penyebab langsung: aspek medis
upaya penanggulangan: Peningkatan kemampuan tenaga kesehatan
pada Puskesmas Rawat Inap dengan PONED
b. Penyebab tak langsung: aspek non medis
contoh: pendidikan, ekonomi, sosial budaya, kondisi geografis & sarana
(4 Terlambat dan 4 Terlalu), dll
Contd
upaya penanggulangan: Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Contoh Sticker P4K
UPAYA PONED
PONED sebagai terobosan pelayanan kesehatan pada ibu.
PONED juga dilakukan dalam rangka upaya pencapaian tiga
pesan kunci Making Pregnancy Safer (MPS), yaitu:
1. Setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih
2. Setiap komplikasi obstetri mendapat pelayanan oleh tenaga
kesehatan terlatih, dan
3. Setiap wanita subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi
keguguran
Wilayah Kerja PONED
Pada tingkat pelayanan primer atau Puskesmas induk di
suatu desa atau suatu wilayah pemukiman yang padat
penduduknya.
Yang boleh memberikan PONED:
a. Dokter
b. Bidan
Bidan hanya boleh memberikan:
Injeksi antibiotika Plasenta manual
Ekstraksi vacuum
Injeksi uterotonika Tranfusi darah
Injeksi sedative Operasi SC

c. Perawat
d. Tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih.
Tujuan PONED
Untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 jam
Untuk memutuskan mata rantai rujukan itu sendiri

Syarat Puskesmas PONED


1. Pelayanan buka 24 jam
2. Mempunyai Dokter, bidan, perawat terlatih
PONED dan siap melayani 24 jam
3. Tersedia alat transportasi siap 24 jam
4. Mempunyai hubungan kerjasama dengan
Rumah Sakit terdekat dan Dokter Spesialis
Obgyn dan spesialis anak.
Hal yang Diperlukan dalam Puskesmas PONED

1. Administrasi
2. Penugasan (Staffing)
3. Fasilitas
4. Peralatan dan Bahan
5. Mekanisme Farmakologi/Terapeutik

Alur Pelayanan

1. Pendaftaran
2. Pembayaran
3. Alur pasien
Pelayanan yang Diberikan :
Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia)
Tindakan pertolongan Distosia Bahu dan Ekstraksi Vakum pada Pertolongan
Persalinan
Perdarahan post partum
Infeksi nifas
BBLR dan Hipotermi, Hipoglekimia, Ikterus, Hiperbilirubinemia, masalah
pemberian minum pada bayi
Asfiksia pada bayi
Gangguan nafas pada bayi
Kejang pada bayi baru lahir
Infeksi neonatal
Persiapan umum sebelum tindakan kedaruratan Obstetri Neonatal antara
lain Kewaspadaan Universal Standar.
Alur Pelaksanaan Rujukan
Faktor Pendukung keberhasilan
Puskesmas PONED
1. Dinas Kesehatan Kab/Kota
2. Rumah Sakit Kab/Kota
3. Organisasi profesi
4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Hambatan & Kendala

1. Mutu SDM yang rendah


2. Sarana prasarana yang kurang
3. Ketrampilan yang kurang
4. Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK
dengan Puskesmas Non PONED belum maksimal
5. Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek Kedokteran)
6. Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum
memadai.
Evaluasi Pelaksanaan PONED di 251
Puskesmas PONED (tahun 2012)
1. Persentase puskesmas yang sudah mampu PONED
dan berfungsi adalah 29 %.
2. Persentase puskesmas mampu PONED dan
berfungsi namun perlu dukungan adalah 49 %.
3. Persentase Puskesmas mampu PONED namun tidak
berfungsi adalah 16 %.
4. Persentase Puskesmas yang belum mampu PONED
adalah 6 %.

Anda mungkin juga menyukai