Anda di halaman 1dari 13

RUMAH SAKIT UMUM “HABIBULLAH“

Jln. Raya Tahunan Kec. Gabus Kab. Grobogan


Telp. (0292) 5160447 Fax. (0292) 5160477 E-mail: rshabibullah@ymail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU HABIBULLAH GABUS


NO : 34 / RSHBL / SK / II / 2016
TENTANG
PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NURSING STAF BY LAWS)
RUMAH SAKIT UMUM HABIBULLAH GABUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HABIBULLAH GABUS

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan profesi staf keperawatan


dan mekanisme tata kerja keperawatan perlu dibuat peraturan
internal staf keperawatan (nursing staf bylaws);
b. Bahwa agar peraturan internal staf keperawatan dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSU
Habibullah Gabus sebagai landasan bagi penyelenggaraan
peraturan internal staf keperawatan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir a dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur RSU
Habibullah Gabus;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 369/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Bidan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan
Praktek Perawat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 17 tahun 2013;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan Rumah Sakit;
7. Keputusan Yayasan Habibullah Nomor 02 / Yayasan – HBL/ SK /
VII /2014 Tentang Statuta Rumah sakit (Hospital by Laws) RSU
HABIBULLAH GABUS

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HABIBULLAH


TENTANG PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NURSING
STAF BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM HABIBULLAH

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan yang dimaksud engan :

a. Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing STaf Bylaws) adalah peraturan


penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan mekanisme tata kerja Komite
Keperawatan.
b. Komite Keperawatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
c. Staf Keperawatan adalah kelompok staf perawat fungsional yang dikelompokkan
berdasarkan … kelompok besar pasien di RSU Habibullah yaitu Anak, Maternitas,
Medikal Bedah, Gawat Darurat dan Perawatan Kritis.
d. Staf Keperawatan adalah seluruh perawat dan bidan RSU Habibullah.
e. Kewenangan klinis adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan yang
dilakukan oleh tenaga keperawatan sesuai dengan area prakteknya.
f. Penugasan klinik adalah penugasan yang diberikan oleh Direktur RSU Habibullah
terhadap staf keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan atau asuhan
kebidanan di RSU Habibullah berdasarkan daftar kewenangan klinis.
g. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf keperawatan untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis.
h. Panitia Ad Hoc adalah panitia yang dibentuk oleh Komite Keperawatan untuk
membantu melaksanakan tugas Komite Keperawatan.
i. Rapat Kerja, yaitu rapat yang dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun untuk
membahas rencana kerja.
j. Sidang Tahunan, yaitu sidang yang dilakukan oleh Keperawatan untuk melakukan
evaluasi terhadap program kerja yang telah dilaksanakan.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud dibuatnya Peraturan Internal Staf Keperawatan adalah agar Komite
Keperawatan dapat menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik melalui
mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi dan penegakkan disiplin profesi
perawat di Rumah Sakit Umum Habibullah.
(2) Tujuan dari Peraturan Internal Staf Keperawatan adalah
a. Mewujudkan profesionalisme perawat di RSU Habibullah
b. Mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSU
Habibullah
c. Menegakkan etik dan disiplin profesi perawat di RSU Habibullah
BAB III
KEWENANGAN KLINIS

Pasal 3

Asuhan Keperawatan hanya boleh dilakukan oleh staf keperawatan yang telah diberi
Kewenangan Klinis melalui proses Kredensial
Pasal 4

Kewenangan Klinis yang diberikan kepada staf keperawatan disesuaikan dengan kategori
jenjang klinis keperawatan

Pasal 5

Jenjang Klinis Keperawatan terdiri dari :

(1) Jenjang Perawat Klinik 1


(2) Jenjang Perawat Klinik 2
(3) Jenjang Perawat Klinik 3
(4) Jenjang Perawat Klinik 4
(5) Jenjang Perawat Klinik 5

Pasal 6

Dalam keadaan tertentu Kewenangan Klinis dapat diberikan kepada staf keperawatan
dengan melihat kondisi berupa :

(1) Kewenangan Klinis Sementara


(2) Kewenangan Klinis dalam keadaan Darurat
(3) Kewenangan Klinis Bersyarat

Pasal 7

Penjabaran Kewenangan Klinis seperti tersebut dalam pasal 5 dan pasal 6 diatur dalam
buku putih.

Pasal 8
Penyusunan Buku Putih Kewenangan Klinis Keperawatan disusun oleh Panitia Ad Hok
yang dibentuk oleh Komite Keperawatan RSU Habibullah dengan melibatkan Kepala
Divisi Pelayanan Keperawatan RSU Habibullah.

Pasal 9

Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara


tertulis kepada Komite Keperawatan RSU Habibullah dengan melampirkan syarat-syarat
yang telah ditentukan.

Pasal 10

Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan


proses kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi
Kewenangan Klinis staf keperawatan.

Pasal 11

Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak, maka Sub Komite
Kredensial mengajukan kepada Ketua Komite Keperawatan agar dibentuk Panitia Ad Hoc
untuk melakukan proses kredensial staf keperawatan.

Pasal 12

Dalam hal proses kredensial telah selesai, maka Sub Komite Kredensial mengeluarkan
rekomendasi kepada Komite Keperawatan.

Pasal 13

Rekomendasi Sub Komite Kredensial dapat berupa :

(1) Direkomendasikan diberi kewenangan klinis


(2) Tidak direkomendasikan
(3) Direkomendasikan dengan syarat

Pasal 14

Komite Keperawatan menetapkan Kewenangan Klinis staf keperawatan atas dasar


rekomendasi dari Sub Komite Kredensial.

BAB IV
PENUGASAN KLINIS

Pasal 15

Komite Keperawatan mengusulkan kepada Direktur RSU Habibullah agar dikeluarkan


Penugasan Klinis staf keperawatan sesuai dengan Kewenangan Klinis.

Pasal 16

Direktur RSU Habibullah mengeluarkan Penugasan Klinis kepada staf keperawatan


dalam untuk jangka waktu lima tahun.

Pasal 17

Dalam hal tertentu, Direktur RSU Habibullah berhak mengeluarkan surat pengakhiran
Penugasan Klinis kepada staf keperawatan atas rekomendasi Sub Komite Etik dan
Disiplin Profesi melalui Komite Keperawatan.

BAB V
KOMITE KEPERAWATAN

Pasal 18

(1) Susunan organisasi Komite Keperawatan terdiri dari :


a. Ketua
b. Sekretaris
c. Sub Komite
(2) Sub Komite sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 Ayat 1 huruf d, terdiri dari :
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Mutu
c. Sub Komite Etik dan Disiplin
(3) Bagan Struktur Organisasi Komite Keperawatan adalah sebagai berikut :
(4) Ketua Komite Keperawatan ditetapkan oelh Direktur RSU Habibullah dengan
memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di RSU Habibullah.
(5) Sekretaris dan Sub Komite diusulkan oleh Ketua Komite Keperawatan dan
ditetapkan oleh Direktur RSU Habibullah dengan memperhatikan masukan dari
tenaga keperawatan yang bekerja di RSU Habibullah.

Pasal 19

Personil Komite Keperawatan harus memiliki kompetensi yang tinggi sesuai jenis
pelayanan atau area praktek,mempunyai semangat profesionalisme serta reputasi baik.

Pasal 20

Komite Keperawatan memberikan jaminan kepada Direktur RSU Habibullah bahwa


tenaga keperawatan memiliki kompetensi kerja yang tinggi sesuai standar pelayanan
dna berperilaku baik sesuai etika profesinya.

Pasal 21

(1) Komite Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Direktur RSU Habibullah
dalam melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga
keperawatan serta pengembangan professional berkelanjutan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Komite Keperawatan mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan konsultasi keperawatan.
b. Penyelenggaraan tukar pendapat, kebijakan, dan pelaksanaan pelayanan.
c. Pemberian motivasi dalam pemecahan masalah profesi Keperawatan melalui
pembelajaran.
d. Penggalian inovasi dan ide-ide yang membangun dan pembaharuan ke arah
perbaikan profesi keperawatan.
e. Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran kepada profesi sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
f. Penyelenggaraan advokasi dengan memberikan perlindungan dan dukungan
kepada profesi dalam menerima hak-haknya termasuk masalah hukum.

Pasal 22

(1) Tanggung Jawab Komite Keperawatan


a. Komite Keperawatan bertanggung jawab langsung kepada Direktur RSU
Habibullah.
b. Menjaga citra dan nama baik Komite Keperawatan pada khususnya dan seluruh
pelayanan keperawatan di RSU Habibullah pada umumnya.

(2) Wewenang Komite Keperawatan


a. Membuat dan membubarkan panitia kegiatan keperawatan (Panitia Ad Hoc)
secara mandiri maupun bersama Kepada Divisi Pelayanan Keperawatan.
b. Mengusulkan rencana kebutuhan tenaga keperawatan dan proses penempatan
tenaga keperawatan berdasar tinjauan profesi.
c. Mengusulkan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana keperawatan.
d. Membimbing perawat dalam kesuksesan kerja dan karir.
e. Memberikan pertimbangan tentang bimbingan dan konselinf keperawatan.

Pasal 23

Dalam melaksanakan fungsinya Komite Keperawatan dibantu oleh Panitia Ad Hoc yang
terdiri dari dari Mitra Bestari sesuai dengan disiplin/spesifikasi dan peminatan
tenaga keperawatan dan kebidanan berdasarkan kebutuhan rumah sakit.

Pasal 24

Komite Keperawatan sebagai mitra kerja dari Pelayanan Keperawatan dan tidak
bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Pelayanan Keperawatan.

Pasal 25

Komite Keperawatan bekerja sama dan melakukan koordinasi dengan Kepala Divisi
Pelayanan Keperawatan serta saling memberikan masukan tentang perkembangan
profesi keperawatan dan kebidanan di rumah sakit.

BAB VI
RAPAT

Pasal 26
(1) Komite Keperawatan dan Bidang Keperawatan dan kebidanan melaksanakan kerja
dan koordinasi secara berkala dan berkesinambungan melalui rapat koordinasi
keperawatan dan kebidanan.
(2) Rapat Koordinasi Keperawatan dan kebidanan terdiri dari : Rapat Kerja, Rapat Rutin,
Rapat Pleno, dan Sidang Tahunan.
(3) Rapat Kerja

a. Rapat Kerja Keperawatan dan kebidanan dilaksanakan dalam setahun sekali dan
bersifat terbuka.

b. Rapat Kerja Keperawatan dan kebidanan dipimpin oleh Ketua Komite


Keperawatan atau Kepala Bidang Keperawatan dan Kebidanan serta dihadiri
oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Bendahara Komite Keperawatan Sub
Komite, Kasie Keperawatan, Panitia Panitia Keperawatan dan Kepala Ruang
Keperawatan dan Kebidanan.

c. Agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja keperawatandan kebidanan


dalam 5 (lima) tahun.

(4) Rapat Rutin

a. Rapat Rutin Keperawatan dan Kebidanan dilaksanakan 1 ( satu ) kali dalam


seminggu diikuti oleh Bidang Keperawatan dn Kebidanan, Komite Keperawatan,
Kepala Ruang Keperawatan dan Kebidanan.

b. Agenda rapat rutin adalah membahas masalah – masalah harian Keperawatan


dan Kebidanan.

c. Agenda rapat pleno adalah membahas persoalan etik dan disiplin staf
keperawatan dan kebidanan.

d. Kehadiran rapat pleno adalah 100% peserta rapat.

(5) Rapat Pleno

a. Rapat Pleno Keperawatan dan Kebidanan diadakan sewaktu-waktu bila


dibutuhkan.

b. Rapat Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan Kebidanan serta dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan,
Sub Komite dan Kasie Keperawatan.

c. Agenda rapat pleno adalah membahas persoalan etik dan disiplin staf
keperawatan dan kebidanan.
d. Kehadiran rapat pleno adalah 100% peserta rapat.

(6) Sidang Tahunan

a. Sidang Tahunan Keperawatan dan Kebidanan diadakan satu kali dalam setahun.

b. Sidang Tahunan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan kebidanan serta dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan,
Bendahara Komite Keperawatan Sub Komite, Kasie Keperawatan, Panitia Panitia
keperawatan dan kebidana serta Kepala Ruang Keperawatan dan Kebidanan.

c. Agenda sidang tahunan adalah membuat rencana kerja keperawatan dan


kebidanan dalam 1 (satu) tahun dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada
tahun yang telah lalu.

d. Keputusan yang diambil harus disetujui sekurang-kurangnya oleh 2/3 peserta


yang hadir.

BAB VII
SUB KOMITE KREDENSIAL, MUTU PROFESI, ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI

Pasal 27
(1) Sub Komite Kredensial sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf a
bertugas:

a. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis

b. Menyusun buku putih

c. Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial

d. Merekomendasikan tahapan proses kredensial

e. Merekomendasikann pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga


keperawatan dan kebidanan.

f. Melakukan kredensial ulang secara berkala setiap 5 (lima) tahun

g. Membuat laporan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite keperawatan


untuk diteruskan kepada Direktur RSU Habibullah.
(2) Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 27 ayat (1), Sub
Komite Kredensial dapat mengusulkan dibentuknya team ad hoc kepada ketua
komite keperawatan.

Pasal 28

(1) Sub Komite Mutu Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf b
bertugas:

a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan dan kebidanan sesuai area
praktek.

b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan


tenaga keperawatan dan kebidanan.

c. melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.

d. Memfasilitasi proses pendampingan tenaga keperawatan dan kebidanan sesuai


kebutuhan.

(2) Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 28 ayat (1), Sub
Komite Mutu profesi dapat mengusulkan dibentuknya team add hoc kepada ketua
komite keperawatan baik insidental atau permanen.

Pasal 29

(1) Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2)
huruf c bertugas:

a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan dan kebidanan.

b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan dan


kebidanan.

c. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan.

d. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan


masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi, asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan.

e. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis dan/atau surat penugasan


klinis.
f. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.

(2) Guna menindaklanjuti rekomendasi dari Sub Komite Etik dan Disiplin sebagaimana
tersebut dalam pasal 29 ayat (1), komite keperawatan membentuk panitia ad Hoc
baik insidental atau permanen.
(3) Hasil kerja Panitia Add Hoc sebagaimana tersebut dalam Pasal 29 ayat (2) dibawa
dalam rapat pleno sebagaimana tersebut dalam Pasal 26 ayat (4).

BAB VIII
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS

Pasal 30
(1) Dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan diperlukan standar
profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional dan kebutuhan dasar
pasien.
(2) Memenuhi kebutuhan sebagaimana tersebut dalam pasal 30 ayat (1), Komite
Keperawatan bersama-sama Bidang Keperawatan dan kebidanan berkewajiban
menyusun:

a. Standar profesi keperawatan dan kebidanan.

b. Standar pelayanan keperawatan dan kebidanan.

c. Standar prosedur operasional keperawatan dan kebidanan.

d. Standar Kebutuhan dasar Pasien.

(3) Dalam keadaan tidak mampu, setiap staf keperawatan dan kebidanan berkewajiban
melakukan konsultasi dan/atau merujuk pasien kepada tenaga keperawatan dan
kebidanan lain yang dianggap lebih mampu.
BAB IX
TATA CARA DAN REVIEW PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN
DAN KEBIDANAN

Pasal 31
(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam aturan ini akan diatur dikemudian hari
melalui Rapat Pleno Keperawatan dan Kebidanan.
(2) Apabila ada Pasal dan/atau Ayat dalam Peraturan Internal Keperawatan dan
Kebidanan ini yang dikemudian hari dianggap tidak sesuai, dapat ditinjau ulang
melalui Sidang Tahunan Keperawatan dan Kebidanan.

BAB X
PENUTUP

Pasal 32
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Peraturan Internal Keperawatan dan
Kebidanan dilaksanakan dengan berpedoman pada lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 33

Peraturan Internal Keperawatan dan Kebidanan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Gabus, 22 Februari 2016

DIREKTUR RSU HABIBULLAH

dr. H. Zaim Setiawan, Sp.A


NIP. 01.050608.018

Anda mungkin juga menyukai