Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PONED
I. PENGERTIAN PONED
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah Puskesmas rawat
inap yang memiliki kemampuan serta fasilitas bersalin. PONED memberikan pelayanan
kesehatan terhadap ibu hamil, bersalin, dan nifas. Selain itu juga memberikan pelayanan
kesehatan terhadap bayi yang baru lahir dengan komplikasi, baik datang sendiri atau karena
rujukan kader/masyarakat/bidan di desa.
Puskesmas dan PONED melakukan rujukan ke Rumah Sakit PONEK pada kasus
yang tidak mampu ditangani. PONED dapat diberikan oleh Puskesmas yang mempunyai
fasilitas atau kemampuan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar.
PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan yang
boleh memberikan PONED adalah dokter, bidan, perawat, tim PONED, beserta penanggung
jawab terlatih (Mubarak, 2012).1

SII. Kriteria PONED


1. Mempunyai Tim inti yang terdiri atas Dokter, Perawat dan Bidan sudah dilatih PONED,
bersertifikat dan mempunyai kompetensi PONED, serta tindakan mengatasi
kegawatdaruratan medik umumnya dalam rangka mengkondisikan pasien
emergensi/komplikasi siap dirujuk dalam kondisi stabil.
2. Mempunyai cukup tenaga Dokter, Perawat dan Bidan lainnya, yang akan mendukung
pelaksanaan fungsi PONED di Puskesmas/ Fasyankes tingkat dasar
3. Difungsikan sebagai Pusat rujukan antara kasus obstetri dan neonatal
emergensi/komplikasi, dalam satu regional wilayah rujukan kabupaten
4. Puskesmas telah mempunyai peralatan medis, non medis, obat-obatan dan fasilitas
tindakan medis serta rawat inap, minimal untuk mendukung penyelenggaraan PONED
5. Kepala Puskesmas mampu PONED sebagai penanggungjawab program harus mempunyai
kemampuan manajemen penyelenggaraan PONED
6. Puskesmas mampu PONED mempunyai komitmen untuk menerima rujukan kasus
kegawat-daruratan medis kasus obstetri dan neonatal dari Fasyankes di sekitarnya.
7. Adanya komitmen dari para stakeholders yang berkaitan dengan upaya untuk
memfungsikan Puskesmas mampu PONED dengan baik
8. Seluruh petugas Puskesmas mampu PONED melakukan pelayanan dengan nilai-nilai
budaya: kepuasan pelanggan adalah kepuasan petugas Puskesmas, berkomitmen selalu
memberi yang terbaik, memberi pelayanan dengan hati (dengan penuh rasa tanggung jawab
untuk berkarya dan berprestasi mandiri bukan karena diawasi), peduli pada kebutuhan
masyarakat, selalu memberikan yang terbaik pada setiap pelanggan.2
III. Program PONED
Pelayanan yang dapat diberikan puskesmas PONED yaitu pelayanan dalam menangani
kegawatdaruratan ibu dan bayi meliputi :
1. Kemampuan untuk menangani dan merujuk hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,
eklampsia)
2. Tindakan pertolongan distosia bahu
3. Ekstraksi vakum pada pertolongan persalinan
4. Perdarahan post partum
5. Infeksi nifas
6. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
7. Hipotermi
8. Hipoglekimia
9. Ikterus
10. Hiperbilirubinemia
11. Masalah pemberian minum pada bayi
12. Asfiksia pada bayi
13. Gangguan nafas pada bayi
14. Kejang pada bayi baru lahir
15. Infeksi neonatal dan persiapan umum sebelum tindakan kedaruratan obstetri – neonatal
antara lain kewaspadaan universal standar.3

PONEK
I. PENGERTIAN PONEK
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah
Sakit merupakan bentuk upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir
secara terpadu. Tujuan PONEK adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB).

II. PROGRAM PONEK


Pelayanan Obstetri Neonatus Essesnsial Komprehensif
(PONEK) merupakan pelayanan yang dilakukan di rumah sakit yang mempunyai
fasilitas yang memadai. PONEK dan PONED diadakan bertujuan untuk menghindari
rujukan yang lebih dari 2 jam dan untuk memutuskan mata rantai rujukan itu sendiri.
Rumah sakit PONEK menerima rujukan dari puskesmas PONED apabila
terdapat kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang memerlukan penanganan
seksio sesarea dan pemberian transfusi darah.

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dilaksanakan


di rumah sakit dengan kemampuan untuk memberikan pelayanan 24 jam. Kesiapan
sarana rumah sakit meliputi ruang kebidanan dengan fasilitas gawat darurat untuk
memberikan pelayanan terhadap kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal,
neonatal risiko tinggi, pelayanan transfusi darah, tindakan operasi seksio sesaria.
RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki kemampuan serta fasilitas
PONEK siap 24 jam untuk meberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas
dan bayi baru lahir dengan nkomplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan
kader/masyarakat, bidan di desa, Puskesmas dan Puskesmas PONED. Penanganan
definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan
permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan.

A. KRITERIA UMUM RUMAH SAKIT PONEK 4

1. Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasus emergensi baik secara
umum maupun emergency obstetrik – neonatal.
2. Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit
meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus.
3. Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawat-
daruratan obstetrik dan neonatal.
4. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.
5. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.
6. Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar bersalin kurang
dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam.
7. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada
kasus emergensi obstetrik atau umum.
8. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30
menit.
9. Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-
waktu,meskipun on call.
10. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter
kebidanan, dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter
spesialis lain serta dokter umum, bidan dan perawat.
11. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam Tersedia pelayanan penunjang lain yang
berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan Radiologi selama 24 jam, recovery
room 24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap tersedia.
12. Perlengkapan
 Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak, cairan dll)
 Permukaan metal harus bebas karat atau bercak
 Semua perlengakapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau tidak
stabil)
 Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
 Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsi baik
 Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi Semua perlengkapan listrik
harus berfungsi baik (saklar, kabel dan steker menempel kokoh)
 Bahan Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk
memenuhi kebutuhan unit ini.

B. KRITERIA KHUSUS4

1. SUMBER DAYAMANUSIA
Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :
 1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
 1 dokter spesialis anak 1 dokter di Unit Gawat Darurat
 3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)
 2 orang perawat

 Tim PONEK Ideal ditambah :

1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesi, 6 Bidan pelaksana, 10 Perawat


(tiap shift 2-3 perawat jaga), 1 Petugas laboratorium, 1 pekarya kesehatan dan
1 Petugas administrasi
2. PRASARANADAN SARANA
Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan PONEK harus
dipenuhi hal-hal sebagi berikut :
 Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
 Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap
 Ruang pulih / observasi pasca tindakan Protokol pelaksanaan dan uraian tugas
pelayanan termasuk koordinasi internal
3. PRASARANADAN SARANAPENUNJANG
a. Unit Transfusi Darah
 Unit ini harus berfungsi untuk melakukan tes kecocokan, pengambilan donor
dan tes lab : infeksi VDRL, hepatitis, HIV.
 Diperlukan ruang 25 m2 , berisi lemari pendingin, meja kursi, lemari , telepon,
kamar petugas, dsb.
 Memiliki peralatan sesuai dengan standar minimal peralatan maternal dan
neonatal .
 Bagi Rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas unit tranfusi darah / Bank darah
dianjurkan untuk membuat kerjasama dengan penyedia fasilitas tersebut.

b. Laboratorium Unit ini harus berfungsi untuk melakukan tes labotratorium dalam
penanganan kedaruratan maternal dalam pemeriksaan hemostasis penunjang untuk pre
eklamspsia dan neonatal

c. Radiologi dan USG Unit ini harus berfungsi untuk diagnosis Obstetri dan Thoraks

Dafpus
1. Mubarak, W. I. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi dalam Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika. 2012
2. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas Mampu PONED.
Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. 2013.
3. Susyanty A.L, Lestary H., Raharni. Pelaksanaan Program Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) di Kabupaten Karawang. Jakarta. Buletin Penelitian Kesehatan.
2016.
4. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Rujukan. Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.

Anda mungkin juga menyukai