Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PONED (PELAYANAN OBSTETRI NEONATUS ESSENSIAL DASAR) DAN


PONEK (PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPERHENSIF)
  
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kegawatdaruratan kebidanan
Oleh Tyan Anggraini, SST.,MPH
 

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Anis Fitria
Yuli Retno Ningrum
Nur Hafidah
BettyYulianti
Bona Fantura
Dwi Mudi P
 
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
UNIVERSITAS KEDIRI
TAHUN 2016
 PENGERTIAN PONED
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar.
PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan yang
boleh memberikan PONED yaitu dokter, bidan, perawat dan tim PONED Puskesmas beserta
penanggung jawab terlatih.
Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar dapat dilayani oleh puskesmas yang
mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal dasar. Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang siap 24 jam, sebagai
rujukan antara kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas. Polindes dan puskesmas
non perawatan disipakan untuk melakukuan pertolongan pertama gawat darurat obstetri dan
neonatal (PPGDON) dan tidak disiapkan untuk melakukan PONED.

 BATASAN DALAM PONED


Dalam PONED bidan boleh memberikan :
 Injeksi antibiotika
 Injeksi uterotonika
 Injeksi sedative
 Plasenta manual
 Ekstraksi vacuum
 Tranfusi darah
 Operasi SC
 INDIKATOR KELANGSUNGAN DARI PUSKESMAS PONED
 Kebijakan tingkat PUSKESMAS
 SOP (Sarana Obat Peralatan)
 Kerjasama RS PONED
 Dukungan Diskes
 Kerjasama SpOG
 Kerjasama bidan desa
 Kerjasama Puskesmas Non PONED
 Pembinaan AMP
 Jarak Puskesmas PONED dengan RS
 TUJUAN PONED
PONED diadakan bertujuan untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 untuk memutuskan
mata rantai rujukan itu sendiri.
 HAMBATAN DAN KENDALA DALAM PENYELENGGARAAN PONED
Hambatan dan kendala dalam penyelenggaraan PONED dan yaitu :
 Mutu SDM yang rendah
 Sarana prasarana yang kurang
 Ketrampilan yang kurang
 Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK dengan Puskesmas Non
PONED belum maksimal
 Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek Kedokteran)
 Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum memadai
 TUGAS PUSKESMAS PONED
 Menerima rujukan dari fasilitas rujukan dibawahnya, Puskesmas pembantu dan
Pondok bersalin Desa
 Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetrik neonatal sebatas wewenang
 Melakukan rujukan kasus secara aman ke rumah sakit dengan penanganan pra
hospital.
 SYARAT PUSKESMAS PONED
 Pelayanan buka 24 jam
 Mempunyai Dokter, bidan, perawat terlatih PONED dan siap melayani 24 jam
 Tersedia alat transportasi siap 24 jam
 Mempunyai hubungan kerjasama dengan Rumah Sakit terdekat dan Dokter Spesialis
Obgyn dan spesialis anak
 
 PETUGAS PELAKSANA PONED
 Dokter umum 2 orang
 Bidan 8 orang
 Perawat
 Petugas yang telah mendapat pelatihan PONED
 Pelayanan Yang Dilaksanakan
 PELAYANAN PONED
 Pelayanan KIA/KB
 Pelayanan ANC & PNC
 Pertolongan Persalinan normal
 Pendeteksian Resiko tinggi Bumil
 Penatalaksanaan Bumil Resti
 Perawatan Bumil sakit
 Persalinan Sungsang
 Partus Lama
 KPD
 Gemeli
 FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PONED PUSKESMAS
 Adanya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JKRS, Jamkesmas)
 Sistem rujukan yang mantap dan berhasil
 Peran serta aktif bidan desa
 Tersedianya sarana/prasarana, obat dan bahan habis pakai
 Peran serta masyarakat, LSM, lintas sektoral dan Stage Holder yang harmonis.
 Peningkatan mutu pelayanan perlu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi serta kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan standart
pelayanan minimal.
 PENGERTIAN PONEK
PONEK adalah Pelayan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif
di Rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk melakukan tindakan :
• seksia sesaria,
• Histerektomi,
• Reparasi Ruptura Uteri, cedera kandung/saluran kemih,
• Perawatan Intensif ibu dan Neonatal,
• Tranfusi darah.

RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki kemampuan serta


fasilitas PONEK siap 24 jam untuk meberikan pelayanan terhadap ibu
hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan nkomplikasi baik yang
datang sendiri atau atas rujukan kader/masyarakat, bidan di desa,
Puskesmas dan Puskesmas PONED.

Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir


untuk menyelesaikan permaslahan setiap kasus komplikasi kebidanan.
 LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM
Upaya Pelayanan PONEK :
• Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitive
• Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan
• Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio saesaria
• Perawatan intensif ibu dan bayi.
Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal pada PONEK terbagi atas 2 kelas, antara lain :
 Ponek Rumah Sakit Kelas A
• Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Fisiologis
• Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Dengan Risiko Tinggi
• Pelayanan Kesehatan Neonatal
• Pelayanan Ginekologis
• Perawatan Khusus / High Care Unit Dan Transfusi Darah
 
 Ponek Rumah Sakit Kelas B
 Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Fisiologis
 Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Dengan Risiko Tinggi
 Pelayanan Kesehatan Neonatal
 Pelayanan Ginekologis
 Perawatan Intensif Neonatal
 Pelayanan Penunjang Medik
• Pelayanan Darah
• Jenis Pelayanan
• Tempat Pelayanan
• Kompetensi
• Sumber Daya Manusia
• Ruang Pelayanan Darah

 PERAWATAN INTENSIF
• Jenis Pelayanan
• Tempat Pelayanan
• Kompetensi
• Sumber Daya Manusia
• Ruang Pelayanan
• Pencitraan
• Laboratorium
 KRITERIA RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM
Kriteria Umum Rumah Sakit Ponek :
• Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi
kasusemergensi baik secara umum maupun emergency obstetrik
– neonatal.
• Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK
di rumah sakit meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan
obstetrik dan neonatus.
• Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan
penanganan pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.
• Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan
obstetrik dan neonatal.
• Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.
• Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di
kamar bersalin kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari
1 jam.
• Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan
operasi, bila ada kasus emergensi obstetrik atau umum.
• Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam
waktu kurang dari 30 menit.
• Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan
tugas sewaktu-waktu,meskipun on call.
• Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK,
antara lain dokter kebidanan, dokter anak, dokter / petugas anestesi,
dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum,
bidan dan perawat.
• Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
• Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK,
seperti Laboratorium dan Radiologi selama 24 jam, recovery room
24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap tersedia.
 Perlengkapan
• Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak, cairan dll)
• Permukaan metal harus bebas karat atau bercak
• Semua perlengakapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau
tidak stabil)
• Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
• Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsibaik
• Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi
• Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan steker
menempel kokoh)
 Bahan
Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk memenuhi
kebutuhan unit ini.
 Kriteria Khusus
Sumber Daya Manusia Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :
• 1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
• 1 dokter spesialis anak
• 1 dokter di Unit Gawat Darurat
• 3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)
• 2 orang perawat
 Tim PONEK Ideal ditambah :
• 1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesia
• 6 Bidan pelaksana
• 10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)
• 1 Petugas laboratorium
• 1 pekarya kesehatan
• 1 Petugas administrasi
• Prasarana dan sarana
Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan PONEK harus
dipenuhi hal-hal sebagi berikut :
• Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
• Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap
• Ruang pulih / observasi pasca tindakan
• Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal
 MANAJEMEN
Direktur RS melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan program PONEK
menyelaraskan program RS untuk mendukung program PONEK dalam bentuk SK Direktur 42
Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif.
 
 SISTEM INFORMASI
PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim yang ada di dalamnya
melakukan fungsi yang berbeda,sangat membutuhkan keterpaduan, kecepatan dan ketepatan.
informasi yang ditujukan kepada peningkatan mutu, cakupan dan efektifitas layanan kepada
masyarakat.Keberadaan sistem informasi ditujukan untuk medukung proses pelaksanaan
kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangka pencapaian misi yang ditetapkan.

Sistem informasi dimaksud pada PONEK adalah :


• Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi dan misi
rumah sakit
• Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari kamar
bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang dapat diakses secara
transparan melalui workstation.
• Sistem informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan PONEK bagi
pasien, yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap dan akurat.
• Sistem informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan
evaluasi.
• Sistem informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan
adanya ketersediaan data yang lengkap,akurat dan tepat waktu.
• Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional (rutin) serta
dapat meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah,
meningkatkan kecepatan aktivitas rumah sakit serta dapat menciptaka
‘titik kontak tunggal’ atau ‘case manager’ bagi pasien.
• Sistem informasi yang dapat memberdayakan karyawan (empowering).
• Sistem informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan
untuk keperluan penelitian dan pengembangan keilmuannya di bidang
obstetri dan ginekologi dengan ketersediaan teknologi informasi yang
mampu untuk memperoleh, mentransmisikan, menyimpan, mengolah atau
memproses dan menyajikan informasi dan data baik data internal maupun
data eksternal.
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai