BAB I
PENDAHULUAN
dengan seluruh tubuh. Nilai normal interval waktu antara persalinan kepala
dengan persalinan seluruh tubuh adalah 24 detik, pada distosia bahu 79 detik.
Mereka mengusulkan bahwa distosia bahu adalah bila interval waktu tersebut
lebih dari 60 detik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep distosia bahu?
2. Apa saja etiologi distosia bahu?
3. Bagaimana patofisiologi distosia bahu?
4. Apa saja faktor predisposisi distosia bahu?
5. Bagaimana diagnosis distosia bahu?
6. Apa saja komplikasi distosia bahu?
7. Bagaimana penatalaksanaan distosia bahu?
8. Apa saja syarat-syarat yang dapat dilakukan tindakan untuk menangani
distosia bahu?
9. Bagaimana prognosis distosia bahu?
10. Bagaimana pencegahan distosia bahu?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep distosia bahu.
2. Untuk mengetahui etiologi distosia bahu.
3. Untuk mengetahui patofisiologi distosia bahu.
4. Untuk mengetahui fraktor predisposisi distosia bahu.
5. Untuk mengetahui diagnosis distosia bahu.
6. Untuk mengetahui komplikasi distosia bahu.
7. Untuk mengetahui penatalaksaan distosia bahu.
8. Untuk mengetahui syarat-syarat dilakukan tindakan penanganan distosia
bahu.
9. Untuk mengetahui prognosis distosia bahu.
10. Untuk mengetahui pencegahan distosia bahu.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2. Distosia karena kelainan letak atau kelainan anak, misalnya letak lintang,
letak dahi dan hydrochepalus.
3. Distosia karena kelainan jalan lahir: panggul sempit, tumor-tumor yang
mempersempit jalan lahir.
Penyebab lain dari distosia bahu adalah fase aktif memanjang, yaitu:
1. Malposisi (presentasi selain belakang kepala)
2. Makrosomia (bayi besar) atau disproporsi kepala-panggul (CPD)
3. Intensitas kontraksi yang tidak adekuat
4. Serviks yang menetap
5. Kombinasi penyebab atau penyebab yang tidak diketahui.
Manuver McRobert
(Posisi McRobert, episiotomi bila perlu, tekanan suprapubik, tarikan kepala)
Manuver Rubin
(Posisi tetap McRobert, rotasikan bahu, tekanan suprapubik, tarikan kepala)
4. Ganti posisi ibu dengan posisi merangkak dan kepala berada di atas.
a. Tarik ke bawah untuk melahirkan bahu depan.
b. Tarik keatas untuk melahirkan bahu belakang.
7. Cek posisi bahu. Ibu di minta tidak mengejan. Putar bahu menjadi di
ameter oblik dari pelvis atau anteroposteri orbila melintang. Ke lima jari
satu tangan di letakkan pada dada janin, sedangkan kelima jari tangan
satunya pada punggung janin sebelah kiri. Perlu tindakan secara hati-hati
karena tindakan ini dapat menyebabkan kerusakan pleksus syaraf
brakhialis.
8. Meminta pendamping persalinan untuk menekan daerah supra pubik
untuk menekan kepala ke arah bawah dan luar. Hati-hati dalam
melaksanakan tarikan ke bawah karena dapat menimbulkan ke rusakan
pleksus syaraf brakhialis. Cara menekan daerah supra pubik dengan cara
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Distosia bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan
tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan. Tanda dan gejala
distosia bahu adalah pada proses persalinan normal kepala lahir melalui
gerakan ekstensi. Pada distosia bahu kepala akan tertarik ke dalam dan tidak
dapat mengalami putaran paksi luar yang normal. Disebabkan oleh karena
faktor-faktor komplikasi pada maternal atau neonatal. Untuk
penatalaksanaannya dilakukan episiotomi secukupnya dan dilakukannya
Manuver Mc.Robert, karena manuver ini cukup sederhana, aman, dan dapat
mengatasi sebagian besar distosia bahu derajat ringan sampai sedang.
B. Saran
1. Ibu Hamil
Diharapkan kepada ibu selama dalam masa kehamilan agar
melakukan kunjungan / pemeriksaan ANC maksimal 4 x selama
kehamilan, untuk mengetahui perubahan berat badan pada ibu dan bayi
bertambah atau tidak sesuai dengan usia kehamilan ataupun ibu yang
mengalami riwayat penyakit sistematik dan berfungsi juga untuk
mendeteksi secara dini adanya komplikasi. Sehingga nantinya bisa
didiagnosa apakah ibu bisa bersalin dengan normal atau tidak.
2. Petugas Kesehatan
Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar memiliki kompetensi yang
baik khususnya bidan agar mampu menekan AKI/AKB dengan cara
mengurangi komplikasi-komplikasi yang terjadi pada ibu hamil dan
bersalin.