Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN REMAJA DENGAN DISMENORE

PADA NN. R DI KLINIK YAPIDA GUNUNG PUTRI TAHUN 2022

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Remaja dan

Perimenopause Prgoram Studi Profesi Bidan

Disusun Oleh :

Nama : Evi Puspitasari

NIM : 220705075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ABDI NUSANTARA JAKARTA

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUSA SUHAN KEBIDANAN REMAJA DENGAN

DISMENOREPADA NN. R DI KLINIK YAPIDA

GUNUNG PURI TAHUN 2022

Telah disetujui, diperiksa, dan siap

diujikan dihadapan Tim Penguji

Pembimbing I

(tanda tangan )

( Ita Herawati, M.Keb )

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “
Asuhan Kebidanan Remaja dan Perimenopause Pada Nn. R di Klinik Yapida Gunung
Putri Tahun 2022”

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :

1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi
Nusantara Jakarta.
3. Ibu Ita Herawati, M.keb, Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan,
pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan untuk
ke sempurnaan laporan penulis.
4. Ibu Penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada
penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan laporan penulis.
5. Kedua orang tua tercinta, yang selalu mendoakan dan selalu memberi semangat kepada
penulis.

Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga
laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan
khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua.

Jakarta, Desember 2022

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 3

A. Remaja .................................................................................................................... 3
B. Menstruasi ............................................................................................................... 4
C. Dismenore .............................................................................................................. 7
D. Penanganan PMS .................................................................................................... 8
E. Penatalaksanaan Dismenore ................................................................................... 8

BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................................... 10

A. Data Subjektif ......................................................................................................... 10


B. Data Objektif........................................................................................................... 13
C. Analisa .................................................................................................................... 14
D. Penatalaksanaan ...................................................................................................... 14
E. Dokumentasi dalam bentuk pathway ...................................................................... 16

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................. 18

BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 21

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 21
B. Saran ....................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus,

disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Proses terjadinya menstruasi ini terjadi

melalui empat tahap yaitu fase menstruasi, fase ploriferasi, fase luteal/sekresi, dan fase

iskemik. Menstruasi merupakan pendarahan akibat luruhnya dinding sebelah dalam

rahim (endometrium). Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi

embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh. Pendarahan ini

terjadi secara periodik, jarak waktu antar menstruasi dikenal dengan satu siklus

menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari.

Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi.

Menstruasi merupakan siklus reproduksi pada wanita. Gangguan-gangguan

yang berhubungan dengan menstruasi dapat mengakibatkan gangguan dalam proses

reproduksinya. Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan menstruasi dapat

berpengaruh pada wanita dalam proses reproduksinya sehingga sangat penting bagi

wanita untuk memahami proses menstruasi agar dapat menjalankan fungsi reproduksi

secara optimal. Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus haid normal

yang terjadi secara periodik. Kita akan merasa terganggu bila hidupnya mengalami

perubahan, terutama bila haid menjadi lebih lama dan atau banyak, tidak teratur, lebih

seringa tau tidak hadi sama sekali. Penyebab gangguan haid dapat karena gangguan

psikologis seperti stres maupun emosi.

1
2

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dilaksanakannya asuhan kebidanan remaja dan perimenopause dengan kasus

Dismenore di Klinik Yapida Gunung Putri dengan proses asuhan kebidanan sesuai

dengan wewenang bidan dan kolaborasi dengan dokter.

2. Tujuan Khusus

a. Dilaksanakannya pengkajian dan analisa data pada Nn “R” dengan Dismenore di

Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.

b. Dirumuskannya diagnosa atau masalah actual pada Nn “R” dengan Dismenore di

Klinik Yapida Gunung Putri.

c. Direncanakannya tindakan dalam asuhan kebidanan pada Nn “R” dengan

Dismenore di Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.

d. Dilaksanakannya tindakan dalam asuhan kebidanan pada Nn “R” dengan

Dismenore di Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.

e. Dievaluasi asuhan kebidanan pada Nn “R” dengan Dismenore di Klinik Yapida

Gunung Putri Tahun 2022.

f. Didokumentasikan semua tindakan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada

Nn “R” dengan Dismenore di Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Remaja

Secara etimologi, remaja berarti “ tumbuh menjadi dewasa”. Definisi remaja

(adolescence) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) yaitu periode usia antara 10

sampai 19 tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut kaum muda

untuk usia antara 15 tahun sampai 24 tahun. Sementara itu, menurut The Health

Resources dan Serviks Administrations Guidelines Amerika Serikat, rentang usia

remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap yakni remaja awal (11-14

tahun), remaja menengah (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun). Definisi ini

kemudian disatukan dalam terminology kaum muda (young people). Definisi remaja

sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu :

1. Secara kronologis, remaja ditandai oleh ciri-ciri perubahan penampilan fisik

dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjar seksual.

2. Secara psikologis, remaja merupakan masa dimana individu mengalami

perubahan-perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral, di antara

masa kanak-kanak menuju masa dewasa.

Masa remaja adalah masa yang penting dalam perjalanan setiap kehidupan manusia.

Golongan umur ini penting karena menjadi jembatan antara masa kanak-kanak yang

bebas menuju masa dewasa yang menuntut tanggung jawab.

3
4

B. Menstruasi

Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada setiap perempuan.

Menstruasi merupakan pedarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ

kandungannya telah berfungsi dengan matang. Pada umumnya, remaja akan mengalami

menarche pada usia 12 sampai dengan 16 tahun. Periode ini akan mengubah perilaku

dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan lain sebagainya. Pada wanita biasanya

pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada usia 12-16 tahun. Siklus

menstruasi normal terjadi setisp 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7

hari.

1. Fisolologi Menstruasi

a) Stadium Menstruasi

Stadium ini berlangsung selama 3-7 hari. Pada saat itu, endometrium (selaput

rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan. Hormon-hormon ovarium berada

pada kadar paling rendah.

b) Stadium Poliferasi

Stadium ini berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya darah

menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase

poliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsional yang

mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Dalam fase ini endometrium tumbuh

kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung

telur (disebut ovulasi).


5

c) Stadium Sekresi

Stadium sekresi berlangsung 11 hari. Masa sekresi adalah masa sesudah

terjadinya ovulasi. Hormone progesterone dikeluarkan dan memengaruhi

pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi

(perlekatan janin ke rahim).

d) Stadium Premenstruasi

Stadium yang berlangsung selama 3 hari. Ada infiltrasi sel-sel darah putih, bisa

sel bulat. Stroma mengalami disintegrasi dengan hilangnya cairan dan secret

sehingga akan terjadi kolaps dari kelenjar dan atreri. Pada saat ini terjadi

vasokontriksi, kemudian pembuluh darah itu berelaksasii dan akhirnya pecah.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menstruasi

a) Faktor Hormone

Hormon-hormon yang akan memengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita

yaitu Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang dikeluarkan oleh hipofisis,

esterogen yang akan dihasilkan oleh ovarium, Luteinizing Hormone (LH) yang

dihasilkan oleh hipofisis, serta progesterone yang dihasilkan oleh ovarium.

b) Faktor Enzim

Enzim hidrolik yang ada pada endometrium akan merusak sel yang berperan

dalam sintesis protein, yang mengganggu metabolism sehingga mengakibatkan

regresi endometrium dan perdarahan.


6

c) Faktor Vascular

Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan system vaskularisasi dalam lapisan

fungsional endometrium. Dalam pertumbuhan endometrium akan ikut tumbuh pula

ateri-arteri, vena-vena, dan hubungan di antara keduanya. Dengan regresi

endometrium, akan timbul statis dalam vena-vena serta saluran-saluran yang

menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan

dengan pembentukan hematoma, baik dari arteri maupun vena.

d) Faktor Prostaglandin

Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan adanya

desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi

myometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.

3. Masalah Dalam Menstruasi

Beberapa tanda-tanda adanya masalah dalam menstruasi yang juga perlu

dikonsultasikan kepada dokter ahlinya, antara lain :

a) Apabila haid tidak pernah teratur sejak semula walau telah mlewati tahun-tahun

“belajar” menarche (haid yang pertama).

b) Timbul nyeri hebat terutama jika baru timbul kemudian yang diperkirakan ada

gangguan pada organ resroduksi, terutama jika rasa nyeri itu semakin lama akan

semakin bertambah intesitasnya.

c) Satu hal yang perlu diwaspadai adalah jika darah mengalir sangat berlebihan

sehingga membutuhkan pembalut lebih dari selusin dalam sehari.

d) Panjang hari haid lebih dari Sembilan hari.


7

e) Muncul noktah darah antara dua siklus haid (spotting).

f) Warna darah kelihatan tidak seperti biasa, menjadi lebih kecoklatan atau merah

darah segar.

C. Dismenore

Pada saat menstruasi, wanita terkadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat rasa

nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Kondisi tersebut dinamakan

dismenore, yaitu suatu keadaan nyeri yang hebat dan bisa mengganggu aktivitas sehari-

hari. Dismenore merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen,

kram, dan sakit punggung. Gejala gastrointestinal seperti mual dan diare dapat terjadi

sebagai gejala dari menstruasi. Dismenore dibagi menjadi dua macam:

1. Nyeri haid primer yaitu timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan

berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormone tubuh atau perubahan posisi

rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid itu normal, tetapi bisa juga

berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, seperti stress, syok,

penyempitan pembuluh darah, penyaki yang menahun, kurang darah dan kondisi

tubuh yang menurun. Gejala tersebut tidak membahayakan kesehatan.

2. Nyeri haid sekunder yaitu biasanya baru terlihat kemudian, yaitu jika ada penyakit

atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar

kandungan, serta kelainan kedudukan rahim yang mengganggu organ dan jaringan

sekitarnya.
8

D. Penanganan PMS

Premenstruasi syndrome (PMS) atau gejala premenstruasi, dapat menyertai

sebelum atau saat menstruasi seperti prasaan malas bergerak, badan lemas serta mudah

merasa lelah. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam,

emosi menjadi labil. Biasanya wanita mudah uring-uringan, sensitive, dan prasaan

negative lainnya. Saat PMS, gejala yang sering timbul adalah mengalami kram perut,

kepala nyeri, pingsan, berat badan bertambah karena tubuh menyimpan air dalam

jumlah yang banyak, serta pinggang terasa pegal. Tindakan untuk mengurangi gejala

tersebut diantaranya adalah :

1. Mengurangi makanan yang bergaram, seperti kentang goreng, kacang-kacangan

dan makanan berbentuk bumbu untuk mengurangi penahanan air berlebih.

2. Kurangi makanan yang berupa tepung, gula, kafein dan coklat.

3. Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi,

seminggu sebelum menstruasi.

4. Konsumsi makanan berserat dan perbanyak minum air putih.

5. Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyak makan makanan

atau suplemen yang mengandung zat besi agar terhindar dari anemia.

E. Penatalaksanaan Disminore

Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit perut sewaktu

menstruasi, yaitu :

1. Kompres dengan botol panas (hangat) pada bagian yang terasa kram (bisa di perut

atau pinggang bagian belakang).

2. Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.
9

3. Mengkonsumsi minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.

4. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.

5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Hal ini dapat

membantu relaksasi.

6. Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.

7. Obat-obatan yang digunakan harus berdasarkan pengawasan dokter. Boleh minum

analgesic (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di took obat, tetapi dosisnya

tidak lebih dari. Tiga kali sahari).

F. Peraturan Perundang -Undangan Tentang Remaja

Untuk melaksanakan ketentuan pasal 74 ayat (3), pasal 75 ayat (4), dan pasal

127 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, perlu

menetapka peraturan pemerintah tentang kesehatan reproduksi. Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi. Terdiri dari

8 bab dan 52 pasal ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Juli 2014.


BAB III

TINJAUAN KASUS

FORMULIR PENGKAJIAN REMAJA

No Reg :16450
Nama Pengkaji : Evi Puspitasari
Hari dan tanggal Pengkajian : Jumat, 23 Desember 2022
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : Klinik Yapida Gunung Putri

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nn. R
Umur : 16 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Alamat : Bojong nangka
No. Telp : 085218556782
2. Keluhan saat ini : Nn. R mengatakan sedang haid hari pertama dan mengeluh sakit
perut dan sakit pinggang sejak pagi.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Keluhan : Sakit perut
Keputihan : Normal
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit Masa Kecil :
1) Apakah Pernah sakit ? Ya
2) Jika pernah, sakit apa? Demam, batuk, pilek
3) Berapa lama? 1 minggu

10
11

b. Dirawat di rumah sakit


1) Apakah pernah dirawat di rumah sakit? Pernah
2) Jika pernah, Kapan dirawat dan diagnosa apa? Tahun 2022 dengan tifoid
3) Berapa lama perawatannya? 5 hari
c. Obat-obatan yang digunakan
1) Adakah menggunakan obat rutin? Tidak
2) Obat apa yang digunakan? -
3) Berdasarkan resep dokter atau beli sendiri? -
d. Tindakan operasi
1) Apakah pernah mengalami tindakan operasi? Tidak
2) Jika pernah,Kapan dan tindakan operasi apa? -
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
e. Pola Makan Frekuensi Porsi
• Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan
• Makanan pantangan Keluhan : Tidak ada
f. Pola Minum Frekuensi Porsi
• Jenis minuman : Air putih
• Keluhan : Tidak ada
g. Istirahat Lama tidur
• Keluhan : Tidak ada
h. Personal Hygiene
• Mandi : 2 kali sehari
• Keramas : 1 kali sehari
• Sikat gigi Ganti baju : 2 kali sehari
• Keluhan : Tidak ada
i. Eliminasi
Frekuensi BAK
• Warna : Normal
• Bau : Normal
• Keluhan : Tidak ada
Frekuensi BAB
• Warna : Normal
12

• Bau : Normal
• Keluhan : Tidak ada

5. Riwayat Imunisasi
1) Imunisasi TT : Dilakukan
TT I : Tahun 2011
TT II : Tahun 2012
TT III : Tahun 2013
2) Imunisasi HPV : Tidak dilakukan
HPV I :-
HPV II :-
HPV III :-

6. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan


a. Konsumsi alkohol : Tidak pernah
b. Merokok : Tidak pernah
c. Penggunaan Napza : Tidak pernah
d. Seks Bebas : Tidak pernah

7. Riwayat psikososial
Pola pengasuhan orang tua
a. Otoriter (orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa
memberikan kesempatan pada anak untuk berpendapat) : Tidak
b. Demokratis (menanamkan disiplin kepada anak dan menghargai kebebasan yang tidak
mutlak, dengan bimbingan penuh pengertian antara anak dan orang tua) : Ya
c. Permisif (membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa
mempertanyakan) : Tidak
13

DATA OBJEKTIF
1. PemeriksaanUmum
a. Keadaan umum : Lemas
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Status emosional : Stabil
d. Tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 75 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,2°
e. BB/TB : 50 kg / 154 cm
2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala
1) Rambut : Bersih
2) Kepala : Tidak ada kelainan
b. Wajah
1) Pucat : Pucat
2) Edema : Tidak edema
c. Mata
1) Sklera : Tidak pucat
2) Konjungtiva : Tidak anemis
d. Hidung
1) Kebersihan : Bersih
2) Polip : Tidak polip
3) Serumen : Tidak ada serumen
e. Telinga
1) Kebersihan : Bersih
2) Serumen : Tidak ada serumen
3) Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
f. Mulut
1) Stomatitis : Tidak stomatitis
2) Gusi : Tidak ada pembengkakan gusi
3) Gigi : Tidak ada caries dentis
14

g. Leher
1) Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
2) Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
3) Vena jogularis :
h. Dada : Tidak ada retraksi dinding dada
i. Abdomen
1) Bentuk : Simetris
2) Bekas luka : Tidak ada bekas luka
3) Massa/ Tumor : Tidak ada massa/tumor
4) Turgor kulit : Tidak ada turgor kulit
5) Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
j. Genetalia : Tidak ada kelainan
k. Ekstremitas
1) Telapak tangan : Tidak pucat
2) Oedem : Tidak oedem
3) Varices : Tidak varices
4) Reflek patella : Positif (+)

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Hb : Tidak dilakukan
b. Hepatitis : Tidak dilakukan
c. HIV/AIDS : Tidak dilakukan
d. Sifilis : Tidak dilakukan

ANALISA
Nn. R Usia 16 tahun dengan gangguan reproduksi dismenore sekunder.
15

PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan kepada pasien hasil pemeriksaan.

2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bahwa saat ini pasien sedang mengalami

dismenore.

3. Menganjurkan pasien untuk melakukan kompres dengan botol hangat pada bagian yang

terasa kram (bisa diperut atau pinggang bagian belakang).

4. Menganjurkan pasien untuk mandi menggunakan air hangat dan menggunakan aroma

terapi.

5. Menganjurkan pasin untuk mengkonsumsi minuman hangat yang mengandung kalsium

tinggi.

6. Menganjurkan pasien jika dirumah untuk melakukan posisi menungging sehingga

rahim tergantung ke bawah.

7. Mengajarkan pasien tarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.

8. Menganjurkan pasien untuk mengurangi makanan yang bergaram dan makanan

berbumbu serta makanan yang berupa tepung, gula, kafein.

9. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan berserat dan perbanyak minum

air putih.

10. Memberikan terapi obat penghilang rasa sakit.


16

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

Dokumentasi dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan

Hari dan Tanggal : Jum’at 23 Desember 2022


Tempat Praktik : Klinik Yapida Gunung Putri
Nama : Evi Pusptasari
Program Studi : Profesi Bidan

Pathway Asuhan Kebidanan

Remaja
Nama : Nn. R
Usia : 16 tahun

Tanda / Gejala / keluhan Patofisiologi (Sesuai Tanda / Tanda / Gejala / keluhan


secara teori : Gejala / keluhan yang dialami yang dialami pasien
- Nyeri abdomen pasien) Nn. R mengatakan sedang
- Kram perut Menstruasi merupakan haid hari pertama dan
- Sakit punggung pendarahan akibat luruhnya mengeluh sakit perut dan
- Mual dan diare dinding sebelah dalam rahim. sakit pinggang sejak pagi.
Disminorea adalah suatu KU:Lemas,Kes:CM,Kead
fenomena simptomatik meliputi aan emosional:Stabil,
nyeri abdomen, kram, dan sakit TD:100/70mmHg,N:75x/
punggung. Gejala gastrointestinal menit, S:36, P:20x/menit,
seperti mual dan diare dapat wajah pucat.
terjadi sebagai gejala dari
menstruasi.
17
Asuhan yang diberikan : Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan :
1. Agar pasien mengetahui hasil
1. Menginformasikan kepada pasien hasil pemeriksaan.
pemeriksaan. 2. Agar pasien mengetahui keadaanya saat
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada ini.
pasien bahwa saat ini pasien sedang 3. Untuk melancarkan perdarahan dan
mengalami dismenore. mengurangi rasa nyeri saat haid.
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan 4. Untuk membuat tubuh menjadi rileks .
kompres dengan botol hangat pada bagian 5. Untuk menurunkan kontraksi pada otot
yang terasa kram (bisa diperut atau dan dapat mengurangi bahkan
pinggang bagian belakang). menghindari rasa nyeri pada saat haid.
4. Menganjurkan pasien untuk mandi 6. Untuk membantu relaksasi pada perut.
menggunakan air hangat dan 7. Untuk membantu mengurangi
menggunakan aroma terapi. ketegangan nyeri dengan merelaksasikan
5. Menganjurkan pasien untuk otot.
mengkonsumsi minuman hangat yang 8. Untuk membantu penahanan air berlebih.
mengandung kalsium tinggi. 9. Agar tidak dehidrasi.
6. Menganjurkan pasien jika dirumah untuk 10. Untuk mengurangi rasa sakit.
melakukan posisi menungging sehingga
rahim tergantung ke bawah.
7. Mengajarkan pasien tarik nafas dalam- Evaluasi asuhan yang diberikan :
dalam secara perlahan. Pasien mengerti dengan penjelasan yang
8. Menganjurkan pasien untuk mengurangi diberikan oleh bidan dan bersedia melakukan apa
makanan yang bergaram dan makanan yang bidan anjurkan serta bersedia minum obat
berbumbu serta makanan yang berupa yang diberikan oleh bidan.
tepung, gula dan kafein.
9. Menganjurkan pasien untuk
mengkonsumsi makanan berserat dan
perbanyak minum air putih.
10. Memberikan terapi obat penghilang rasa
sakit.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian Data

Pada pengkajian yang dilakukan pada tanggal 23 Desember 2022 di Klinik

Yapida Gunung Putri dari anamnesa pada Nn. R didapatkan bahwa Nn. R sedang

mengalami menstruasi dan mengalami nyeri perut yang berlebihan. Dari hasil

pemeriksaan didapatkan data objektif yaitu : KU : baik, Kesadaran : compos mentis,

Keadaan emosional : stabil, TD : 100/70 mHg, Suhu : 36,2°C , Nadi : 75 x/menit ,

Pernafasan : 20 x/menit, BB : 50 kg.

B. Analisa

Berdasarkan data subjektif dan objektif maka ditegakkan diagnose yaitu Nn. R

Usia 16 tahun dengan gangguan reproduksi dismenore sekunder. Dismenore adalah

nyeri saat menstruasi, biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah.

Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang berat.

Keparahan dismenore berhubungan langsung dengan lama dan jumlah darah haid.

Dismenore adalah nyeri haid yang disebabkan oleh reaksi peradangan akibat sekresi

sitokin dalam rongga peritoneum akibat perdarahan lokal pada sarang endometriosis

dan oleh adanya infertilisasi endometriosis kedalam syaraf pada rongga panggul.

C. Asuhan Kebidanan, Rasionalisasi dan Evaluasi

1. Menginformasikan kepada pasien hasil pemeriksaan. Rasionalisasi menginformasikan

hasil pemeriksaan kepada pasien adalah agar pasien mengetahui hasil pemeriksaan.

Evaluasi pasien mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bahwa saat ini pasien sedang mengalami

dismenore. Rasionalisasi memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bahwa saat ini

18
19

pasien sedang mengalami desminore adalah agar pasien mengetahui keadaannya saat

ini dan agar pasien mengetahui mengenai desminore. Evaluasi pasien sudah mengerti

dan mengetahui mengenai desminore.

3. Menganjurkan pasien untuk melakukan kompres dengan botol hangat pada bagian yang

terasa kram (bisa diperut atau pinggang bagian belakang). Rasionalisasi melakukan

kompres dengan botol hangat adalah untuk melancarkan perdarahan dan mengurangi

rasa nyeri saat haid. Menurut Taruna (2013) ketika nyeri menstruasi datang, lakukan

pengompresan air hangat diperut bagian bawah karena dapat membantu meilekskan

otot-otot dan sistem saraf. Evaluasi pasien bersedia melakukan anjuran yang diberikan

oleh bidan.

4. Menganjurkan pasien untuk mandi menggunakan air hangat dan menggunakan aroma

terapi. Rasionalisasi mandi menggunakan air hangat dan menggunakan aroma terapi

adalah untuk membuat tubuh menjadi rileks (Rosyida, 2022). Evaluasi pasien bersedia

melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan.

5. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi minuman hangat yang mengandung

kalsium tinggi. Rasionalisasi mengkonsumsi minuman hangat yang mengandung

kalsium tinggi adalah untuk menurunkan kontraksi pada otot dan dapat mengurangi

bahkan menghindari rasa nyeri pada saat haid (Rosyida, 2022). Evaluasi pasien

bersedia melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan.

6. Menganjurkan pasien jika dirumah untuk melakukan posisi menungging sehingga

rahim tergantung ke bawah. Rasionalisasi melakukan posisi menungging sehingga

rahim tergantung ke bawah adalah untuk membantu relaksasi pada perut (Rosyida,

2022). Evaluasi pasien bersedia melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan.

7. Mengajarkan pasien tarik nafas dalam-dalam secara perlahan. Rasionalisasi

mengajarkan pasien tarik nafas dalam-dalam secara perlahan adalah untuk membantu
20

mengurangi ketegangan nyeri dengan merelaksasikan otot (Rosyida, 2022). Evaluasi

pasien bersedia melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan.

8. Menganjurkan pasien untuk mengurangi makanan yang bergaram dan makanan

berbumbu serta makanan yang berupa tepung, gula dan kafein. Rasionalisasi

mengurangi makanan yang bergaram dan makanan berbumbu serta makanan yang

berupa tepung, gula dan kafein adalah untuk membantu penahanan air berlebih

(Rosyida, 2022). Evaluasi pasien bersedia melakukan anjuran yang diberikan oleh

bidan.

9. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan berserat dan perbanyak minum

air putih. Rasionalisasi mengkonsumsi makanan berserat dan perbanyak minum air

putih adalah agar tidak dehidrasi (Rosyida, 2022). Evaluasi pasien bersedia melakukan

anjuran yang diberikan oleh bidan.

10. Memberikan terapi obat penghilang rasa sakit. Rasionalisasi memberikan terapi obat

penghilang rasa sakit adalah untuk mengurangi rasa sakit (Rosyida, 2022). Evaluasi ibu

bersedia melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan.


BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, peneliti mampu melakukan pengkajian untuk

menegakkan diagnosa, memberikan asuhan sesuai dengan diagnose serta

merasionalisasikan asuhan yang diberikan dan mengevaluasi asuhan yang diberikan

pada kasus asuhan kebidanan prakonsepsi dengan infertilitas primer.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran

dan kritik yang dapat membangun akan diterima dengan baik. Kedepannya penulis akan

lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-

sumber yang lebih banyak.

21
DAFTAR PUSTAKA

Rosyida, Desta Ayu C. (2022). “Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita”, Yogyakarta :
PT.PUSTAKA BARU.

Walyani, Elisabeth Siwi & Th. Endang P. (2022). “ Kesehatan Reproduksi & Keluarga
Berencana”. Yogyakarta : PT. PUSTAKA BARU.

Siregar, Laela Asha. (2020).


(https://repository.unar.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1031/1/LAELAN%20SI
REGAR.pdf)

22

Anda mungkin juga menyukai