Disusun guna Memenuhi Persyaratan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Remaja dan
Disusun Oleh :
NIM : 220705075
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I
(tanda tangan )
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “
Asuhan Kebidanan Remaja dan Perimenopause Pada Nn. R di Klinik Yapida Gunung
Putri Tahun 2022”
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi
Nusantara Jakarta.
3. Ibu Ita Herawati, M.keb, Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan,
pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan untuk
ke sempurnaan laporan penulis.
4. Ibu Penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada
penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan laporan penulis.
5. Kedua orang tua tercinta, yang selalu mendoakan dan selalu memberi semangat kepada
penulis.
Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga
laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan
khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Remaja .................................................................................................................... 3
B. Menstruasi ............................................................................................................... 4
C. Dismenore .............................................................................................................. 7
D. Penanganan PMS .................................................................................................... 8
E. Penatalaksanaan Dismenore ................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 21
B. Saran ....................................................................................................................... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus,
melalui empat tahap yaitu fase menstruasi, fase ploriferasi, fase luteal/sekresi, dan fase
embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh. Pendarahan ini
terjadi secara periodik, jarak waktu antar menstruasi dikenal dengan satu siklus
berpengaruh pada wanita dalam proses reproduksinya sehingga sangat penting bagi
wanita untuk memahami proses menstruasi agar dapat menjalankan fungsi reproduksi
secara optimal. Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus haid normal
yang terjadi secara periodik. Kita akan merasa terganggu bila hidupnya mengalami
perubahan, terutama bila haid menjadi lebih lama dan atau banyak, tidak teratur, lebih
seringa tau tidak hadi sama sekali. Penyebab gangguan haid dapat karena gangguan
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dismenore di Klinik Yapida Gunung Putri dengan proses asuhan kebidanan sesuai
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
(adolescence) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) yaitu periode usia antara 10
sampai 19 tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut kaum muda
untuk usia antara 15 tahun sampai 24 tahun. Sementara itu, menurut The Health
remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap yakni remaja awal (11-14
tahun), remaja menengah (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun). Definisi ini
kemudian disatukan dalam terminology kaum muda (young people). Definisi remaja
Masa remaja adalah masa yang penting dalam perjalanan setiap kehidupan manusia.
Golongan umur ini penting karena menjadi jembatan antara masa kanak-kanak yang
3
4
B. Menstruasi
Menstruasi merupakan pedarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ
kandungannya telah berfungsi dengan matang. Pada umumnya, remaja akan mengalami
menarche pada usia 12 sampai dengan 16 tahun. Periode ini akan mengubah perilaku
dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan lain sebagainya. Pada wanita biasanya
pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada usia 12-16 tahun. Siklus
menstruasi normal terjadi setisp 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7
hari.
1. Fisolologi Menstruasi
a) Stadium Menstruasi
Stadium ini berlangsung selama 3-7 hari. Pada saat itu, endometrium (selaput
b) Stadium Poliferasi
Stadium ini berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya darah
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Dalam fase ini endometrium tumbuh
kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung
c) Stadium Sekresi
d) Stadium Premenstruasi
Stadium yang berlangsung selama 3 hari. Ada infiltrasi sel-sel darah putih, bisa
sel bulat. Stroma mengalami disintegrasi dengan hilangnya cairan dan secret
sehingga akan terjadi kolaps dari kelenjar dan atreri. Pada saat ini terjadi
a) Faktor Hormone
esterogen yang akan dihasilkan oleh ovarium, Luteinizing Hormone (LH) yang
b) Faktor Enzim
Enzim hidrolik yang ada pada endometrium akan merusak sel yang berperan
c) Faktor Vascular
d) Faktor Prostaglandin
a) Apabila haid tidak pernah teratur sejak semula walau telah mlewati tahun-tahun
b) Timbul nyeri hebat terutama jika baru timbul kemudian yang diperkirakan ada
gangguan pada organ resroduksi, terutama jika rasa nyeri itu semakin lama akan
c) Satu hal yang perlu diwaspadai adalah jika darah mengalir sangat berlebihan
f) Warna darah kelihatan tidak seperti biasa, menjadi lebih kecoklatan atau merah
darah segar.
C. Dismenore
Pada saat menstruasi, wanita terkadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat rasa
nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Kondisi tersebut dinamakan
dismenore, yaitu suatu keadaan nyeri yang hebat dan bisa mengganggu aktivitas sehari-
kram, dan sakit punggung. Gejala gastrointestinal seperti mual dan diare dapat terjadi
1. Nyeri haid primer yaitu timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormone tubuh atau perubahan posisi
rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid itu normal, tetapi bisa juga
berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, seperti stress, syok,
penyempitan pembuluh darah, penyaki yang menahun, kurang darah dan kondisi
2. Nyeri haid sekunder yaitu biasanya baru terlihat kemudian, yaitu jika ada penyakit
atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar
kandungan, serta kelainan kedudukan rahim yang mengganggu organ dan jaringan
sekitarnya.
8
D. Penanganan PMS
sebelum atau saat menstruasi seperti prasaan malas bergerak, badan lemas serta mudah
merasa lelah. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam,
emosi menjadi labil. Biasanya wanita mudah uring-uringan, sensitive, dan prasaan
negative lainnya. Saat PMS, gejala yang sering timbul adalah mengalami kram perut,
kepala nyeri, pingsan, berat badan bertambah karena tubuh menyimpan air dalam
jumlah yang banyak, serta pinggang terasa pegal. Tindakan untuk mengurangi gejala
atau suplemen yang mengandung zat besi agar terhindar dari anemia.
E. Penatalaksanaan Disminore
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit perut sewaktu
menstruasi, yaitu :
1. Kompres dengan botol panas (hangat) pada bagian yang terasa kram (bisa di perut
2. Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.
9
5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Hal ini dapat
membantu relaksasi.
analgesic (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di took obat, tetapi dosisnya
Untuk melaksanakan ketentuan pasal 74 ayat (3), pasal 75 ayat (4), dan pasal
127 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, perlu
Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi. Terdiri dari
TINJAUAN KASUS
No Reg :16450
Nama Pengkaji : Evi Puspitasari
Hari dan tanggal Pengkajian : Jumat, 23 Desember 2022
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : Klinik Yapida Gunung Putri
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nn. R
Umur : 16 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Alamat : Bojong nangka
No. Telp : 085218556782
2. Keluhan saat ini : Nn. R mengatakan sedang haid hari pertama dan mengeluh sakit
perut dan sakit pinggang sejak pagi.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Keluhan : Sakit perut
Keputihan : Normal
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit Masa Kecil :
1) Apakah Pernah sakit ? Ya
2) Jika pernah, sakit apa? Demam, batuk, pilek
3) Berapa lama? 1 minggu
10
11
• Bau : Normal
• Keluhan : Tidak ada
5. Riwayat Imunisasi
1) Imunisasi TT : Dilakukan
TT I : Tahun 2011
TT II : Tahun 2012
TT III : Tahun 2013
2) Imunisasi HPV : Tidak dilakukan
HPV I :-
HPV II :-
HPV III :-
7. Riwayat psikososial
Pola pengasuhan orang tua
a. Otoriter (orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa
memberikan kesempatan pada anak untuk berpendapat) : Tidak
b. Demokratis (menanamkan disiplin kepada anak dan menghargai kebebasan yang tidak
mutlak, dengan bimbingan penuh pengertian antara anak dan orang tua) : Ya
c. Permisif (membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa
mempertanyakan) : Tidak
13
DATA OBJEKTIF
1. PemeriksaanUmum
a. Keadaan umum : Lemas
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Status emosional : Stabil
d. Tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 75 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,2°
e. BB/TB : 50 kg / 154 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Bersih
2) Kepala : Tidak ada kelainan
b. Wajah
1) Pucat : Pucat
2) Edema : Tidak edema
c. Mata
1) Sklera : Tidak pucat
2) Konjungtiva : Tidak anemis
d. Hidung
1) Kebersihan : Bersih
2) Polip : Tidak polip
3) Serumen : Tidak ada serumen
e. Telinga
1) Kebersihan : Bersih
2) Serumen : Tidak ada serumen
3) Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
f. Mulut
1) Stomatitis : Tidak stomatitis
2) Gusi : Tidak ada pembengkakan gusi
3) Gigi : Tidak ada caries dentis
14
g. Leher
1) Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
2) Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
3) Vena jogularis :
h. Dada : Tidak ada retraksi dinding dada
i. Abdomen
1) Bentuk : Simetris
2) Bekas luka : Tidak ada bekas luka
3) Massa/ Tumor : Tidak ada massa/tumor
4) Turgor kulit : Tidak ada turgor kulit
5) Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
j. Genetalia : Tidak ada kelainan
k. Ekstremitas
1) Telapak tangan : Tidak pucat
2) Oedem : Tidak oedem
3) Varices : Tidak varices
4) Reflek patella : Positif (+)
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : Tidak dilakukan
b. Hepatitis : Tidak dilakukan
c. HIV/AIDS : Tidak dilakukan
d. Sifilis : Tidak dilakukan
ANALISA
Nn. R Usia 16 tahun dengan gangguan reproduksi dismenore sekunder.
15
PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan kepada pasien hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bahwa saat ini pasien sedang mengalami
dismenore.
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan kompres dengan botol hangat pada bagian yang
4. Menganjurkan pasien untuk mandi menggunakan air hangat dan menggunakan aroma
terapi.
tinggi.
air putih.
Remaja
Nama : Nn. R
Usia : 16 tahun
PEMBAHASAN
A. Pengkajian Data
Yapida Gunung Putri dari anamnesa pada Nn. R didapatkan bahwa Nn. R sedang
mengalami menstruasi dan mengalami nyeri perut yang berlebihan. Dari hasil
B. Analisa
Berdasarkan data subjektif dan objektif maka ditegakkan diagnose yaitu Nn. R
nyeri saat menstruasi, biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah.
Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang berat.
Keparahan dismenore berhubungan langsung dengan lama dan jumlah darah haid.
Dismenore adalah nyeri haid yang disebabkan oleh reaksi peradangan akibat sekresi
sitokin dalam rongga peritoneum akibat perdarahan lokal pada sarang endometriosis
dan oleh adanya infertilisasi endometriosis kedalam syaraf pada rongga panggul.
hasil pemeriksaan kepada pasien adalah agar pasien mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bahwa saat ini pasien sedang mengalami
dismenore. Rasionalisasi memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bahwa saat ini
18
19
pasien sedang mengalami desminore adalah agar pasien mengetahui keadaannya saat
ini dan agar pasien mengetahui mengenai desminore. Evaluasi pasien sudah mengerti
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan kompres dengan botol hangat pada bagian yang
terasa kram (bisa diperut atau pinggang bagian belakang). Rasionalisasi melakukan
kompres dengan botol hangat adalah untuk melancarkan perdarahan dan mengurangi
rasa nyeri saat haid. Menurut Taruna (2013) ketika nyeri menstruasi datang, lakukan
pengompresan air hangat diperut bagian bawah karena dapat membantu meilekskan
otot-otot dan sistem saraf. Evaluasi pasien bersedia melakukan anjuran yang diberikan
oleh bidan.
4. Menganjurkan pasien untuk mandi menggunakan air hangat dan menggunakan aroma
terapi. Rasionalisasi mandi menggunakan air hangat dan menggunakan aroma terapi
adalah untuk membuat tubuh menjadi rileks (Rosyida, 2022). Evaluasi pasien bersedia
kalsium tinggi adalah untuk menurunkan kontraksi pada otot dan dapat mengurangi
bahkan menghindari rasa nyeri pada saat haid (Rosyida, 2022). Evaluasi pasien
rahim tergantung ke bawah adalah untuk membantu relaksasi pada perut (Rosyida,
2022). Evaluasi pasien bersedia melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan.
mengajarkan pasien tarik nafas dalam-dalam secara perlahan adalah untuk membantu
20
berbumbu serta makanan yang berupa tepung, gula dan kafein. Rasionalisasi
mengurangi makanan yang bergaram dan makanan berbumbu serta makanan yang
berupa tepung, gula dan kafein adalah untuk membantu penahanan air berlebih
(Rosyida, 2022). Evaluasi pasien bersedia melakukan anjuran yang diberikan oleh
bidan.
air putih. Rasionalisasi mengkonsumsi makanan berserat dan perbanyak minum air
putih adalah agar tidak dehidrasi (Rosyida, 2022). Evaluasi pasien bersedia melakukan
10. Memberikan terapi obat penghilang rasa sakit. Rasionalisasi memberikan terapi obat
penghilang rasa sakit adalah untuk mengurangi rasa sakit (Rosyida, 2022). Evaluasi ibu
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik yang dapat membangun akan diterima dengan baik. Kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-
21
DAFTAR PUSTAKA
Rosyida, Desta Ayu C. (2022). “Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita”, Yogyakarta :
PT.PUSTAKA BARU.
Walyani, Elisabeth Siwi & Th. Endang P. (2022). “ Kesehatan Reproduksi & Keluarga
Berencana”. Yogyakarta : PT. PUSTAKA BARU.
22