Cl lahan Cl Institusi
i
ASKEB SEMINAR
OLEH :
PKM BARA-BARAYYA
1. Nuratika 1218002
2. Yuliana I Rundut 1218003
3. Eti Haryati 1218005
4. Firdawati 1218009
5. Muliati 1218010
6. Dian Asrini 1218025
7. Maria Magdalena Jeni 1218028
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN
SAMPUL DEPAN................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................4
A. Latar Belakang............................................................6
B. Ruang Lingkup Penulisan............................................6
C. Tujuan Penulisan.........................................................6
1. Tujun Umum...........................................................6
2. Tujuan Khusus.......................................................7
D. Manfaat Penulisan.......................................................7
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................8
A. Tinjauan umum tentang Alat Kontrasepsi.....................8
1. Pengertian Kontrasepsi..................................................8
2. Pengertian Jedena atau Indoplant.................................11
3. Indikasi Jedena..............................................................12
4. Kontra Indikasi Jedena...................................................12
5. Keuntungan Menggunakan Jedena...............................12
6. Penanganan Jedena......................................................13
7. Pengertian Metroragia....................................................14
8. Etiologi Metro Ragia.......................................................15
9. Patofisiologi Metroragia..................................................16
10. Diagnosa Metroragia....................................................16
11.Prognosis Metroragia....................................................17
12.Komplikasi Metroragia...................................................17
13.Penatalaksanaan Metroragia........................................18
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................20
Standar 1 Identifikasi data dasar...................................20
iv
Standar 2 Identifikasi diagnosa / masalah aktual..........28
Standar 3 Rencana Tindakan / Intervensi.....................30
Standar 4 Implementasi................................................32
Standar 5 Evaluasi........................................................34
Pendokumentasian........................................................35
BAB IV PENUTUP...........................................................................38
4.1 Kesimpulan..................................................................39
4.2 Saran...........................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................40
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jadena atau indoplant adalah suatu alat kontrasepsi hormonal
yang melindungi pemakaian selama 3 tahun .Jedena dan indoplant ini
terdiri dari 2 batang yang berisih75 mg levonorgestrel , (Pinem 2012)
Mertoragia di deskripsikan sebagai pendarahan diantara dua
kejadian menstruasi .pendarahan pada metrorragia lebih tidak teratur
karena pengaruh hormon yang tidak seimbang dan lebih sering muncul
dengan konsistensi bercak – bercak ( Candranita 2018 ).
Secara pasti masih belum diketahui ,Beberapa teori menduga
adanya hubungan esencial antara haemostatic plug dengan
peningkatan jumlah darah dan lama mensturasi , kondisi di atas dapat
terjadi pada siklus ovulasi ( pengeluaran sel telur /ovum dari indung
telur, tanpa ovulasi maupun keadaan lain, misalnya pada wanita
pramenopause(olikel persistem)Sekitar 90% pendarahan uterus
disfungsional (pendarahan rahim ) terjadi tanpa ovulasi dari 10% terjadi
siklus ovulasi.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
melakukan asuhan kebidanan patologi Ny”N” Akseptor Jedena
Dengan Metroragia di PKM BARA-BARAYYA Tanggal 08 Februari
2021 dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan sesuai
dengan wewenang bidan.
2. Tujuan khusus
1
a. Dapat melaksanakan pengumpulan data dasar Ny “N” di PKM
BARA-BARAYYA
b. Dapat merumuskan diagnosa / masalah aktual pada kasus Ny
“N” di BARA-BARAYYA.
c. Dapat merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada kasus
Ny”N” di PKM BARA-BARAYYA.
d. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada kasus Ny
“N” di PKM BARA-BARAYYA.
e. Dapat mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada kasus Ny “N”
di PKM BARA-BARAYYA.
f. Dapat mendokumentasikan semua temuan tindakan asuhan
kebidanan yang tela di laksanakan pada kasus Ny “N” di PKM
BARA-BARAYYA.
C. Manfaat Penulisan
Sebagai bahan ilmiah dan masukan bagi teman-teman
mahasiswa program diploma kebidanan STIK GIA MAKASSAR, yang
dapat meningkatkan dan menambah wawasan tentang asuhan
kebidanan Ny “N” dalam melaksanakan asuhan kebidanan sesuai
dengan standar yang berlaku.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kontrasepsi
1. Pengertian tentang keluarga berencana
Keluarga berencana KB adalah Suatu usaha suami istri untuk
mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan (Puswostuti 2015)
Keluarga berencana adalah tindakana yang membantu individu untuk
mandapatkan objek-objek tertentu,menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan,mendapatkan kehamilan yang diinginkan,mengatur interval
kehamilan,menentukan jumlah anak dalam keluarga .
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan
jarang kelahiran anak yang diinginkan ( Sulistywati 2013)
,mengontrol saat kelahiran dalam hubungan umur suami istri(Hanafi 2014 Hal
74)
2. Pengertian kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan
sedangkan Kontrasepsi merupakan pertemuan antara sel telur yang matang
dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan,jadi kotrasepsi adalah suatu
cara untuk menghindari dan cencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.(Wikjosastro
2014 HAL : 254)
3. Tujuan kontrasepsi
Tujuan menggunakan kontrasepsi adalah untuk menjarangkan
kelahiran,mengendarikan jumlah anak dan untuk kesehatan
reproduksi wanita serta mencapai keluarga yang sejatra.Tunjuan
kontrasepsi lain adalah ,untuk menurunkan angka kelahiran yang
bermakna ,untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan
3
kebijakan yang di kategorikan dalam 3 fase yaitu menjarangkan
,menunda dan menghentikan (Hartanto 2013)
4. Macam Macam alat kontrasepsi
Menurut surantudkk 2016 macam macam metode kontrasepsi,antara lain
a. Metode mantap
1. Tubektomi
Adalah prosedur bedah sukarelah untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan secara permanen dengan
mengoklusi tuba fallopi mengiket dan memotong atau memasang
cincin sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum
2. Vasektomi
Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria dengan jalan melakukan okulasi vans deference sehingga alat
transportasi terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi (Firdayanti
2021)
b. Metode modern
1. Hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya ovulasi dimana vahan
bakunya mengandung preparat estrogen dan progesteron.Ada
3 pil yang mengadung hormonal
a. Pil KB
Ada dua macam pil KB
1. Pil Kombinasi ,Menekan ovulasi ,mencegah implantasi,lendir
servis mengental sehingga sulit dilalui sperma .Jenis-jenis pil
kombinasi al:Monofasik,Bifasik,Trifasik(AFFANDI 2013)
4
2. Pil progestin adalah pil yang mengandung progesterondan
disiapkan untuk ibu yang menyusui (AFANDI 2013)
b. Suntik
Ada dua macam jenis suntik KB
1. Suntik kombinasi adalah25 mg depomedroksi progesteron
asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi I.M
sebulan sekali,dan 50 mg noretibdrom enantat dan 5 estradiol
valertyang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
2. Suntik progestin
Tresedia jenis kontrasepsi yang mengandung progestin yaitu
depomedroksi progesteron asetat,mengandung 150 mgDMPA
yang diberikan setiap 3bulan dengan cara suntik IM (Affandi
2013)
c. Implan/susuk
Implant ada 3 macam al:
Menurut Affandi dkk 2017 Jenis-jenis alat kontraspsi hormonal implant
di bagi 3 bagian antara lain:
Norplan
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
diameter 2,4 mm ,berisi 36 mg levonoge dengan lama kerja 5 tahun
Implanom
Terdiri dari 1 batang silastik berongga dengan panjang kira-kira 4,0cm
diameter 2 mm,berisi 68 mgketodesogestrel dengan lam kerja 3 tahun
(Sulistyawati 2013)
Jadena dan indoplant
Jadena dan indoplant
Jadena dan indoplant adalah suatu alat kontrasepsi hormonal
yang melindungi pemakaian selama 3 tahun .Jedena dan
5
indoplant ini terdiri dari 2 batang yang berisih75 mg
levonorgestrel , (Pinem 2012)
2 .Non Hormonal
1. Alat kontrasepsi dalam rahim AKDR
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukan dalam rahim untuk
menghambat kemampuan sperma untuk masuk kedalam tuba
fallopi( Afandi 2013)
6
3).Indikasi
Indikasi implant menurut Yuhedi dan kusumawati 2013 adalah wanita
usia reproduktif,wanita yang nulípara atau yang mempunyai anak atau
yang belum mempunyai anak dan tidak ingin tambah anak lagi ,wanita
yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan
menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang,wanita yang
telah keguguran dan telah melahirkan ,yang menyusui atau tidak
menyusui ,wanita yang menolak sterilisasi dan wanita yang tekan
darahnya kurang dari 180/110 mmHg ,wanita yang sering lupa minum
pil kontrasepsi
4). Kontra indikasi
7
2. sering merubah pola haid atau haid tidak teratur
3. Perubahan perasaan mood dan kegelisahan
4. Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang belum di
kenalkan
5. Susuk mungkin dapat terlihat di bawah kulit
7). . Efek samping dan penanggulangan pemakaian kontrasepsi
Menurut Irianto 2016Efek samping dan penanggulangan
penggunaan alat kontrasepsi antara lain:
1. ( amenore)
Penanggulanganya :
Lakukan pemeriksaan kehamilan untuk memastikan apakah
hamil atau tidak,apabila tidak hamil tidak perlu penanganan
kusus ,apabila hamil dan ingin melanjutkan kehamilan cabut
implan .
2. Pendarahan bercak ( sppoting ringan 0
Penanganan :
Jelaskan bahwa pendarahan sering terjadi terutama pada
tahun pertama pemasangan ,bila tidak ada masalah dan
tidak hamil ,tidak diperlukan tindakan apapun dan bila masi
mengeluh masalah pendarahan dan ingin melanjutkan
pemakaian implant dapat diberikan pil kombinasi 1 siklus
atau ibu profein 3x800 mg selama 5 hari.
3. Ekspulsi
Penaganan : Cabut kapsul yang ekspilsi ,priksa apakah
kapsul yang lain masi ditempat dan apakah terdapat tanda-
tanda infeksi daera insersi. Bila tidak ada insersi dan kapsul
yang lain masi ada ditempatnya pasang kapsul baru pada
tempat insersi yang berbeda ,bila ada infeksi cabut seluruh
8
kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada lengan yang
lainatau anjurkan untuk menggunakan kontrasepsi yang lain
4. Infeksi pada daerah insersi
Penanganan Bila terdapat infeksi tandah nana bersihkan
dengan sabun dan air antiseptik .Beri antibiotik yang sesuai
7 hari,Implan jangan dilepas dan dianjurkan untuk datang 1
minggu kemudian.
5. Berat badan naik /turun
Penanganan: Informasi bahwa perubahan berat badan 1-2
kg adalah normal ,kaji ulang diet apabila terjadi perubahan
berat badan
C . Metroragia
1. Pengertian Metroragia
Metroragia pendarahan yang terjadi diantara siklus menstruasi, atau dengan
kata lain timbul lebih sering dari biasanya.( Menurut WHO).
Metroragia adalah pendahan uterus biasanya tidak banyak timbul pada
interval yang tidak biasanya. (Schorgr 2015 ).
Mertoragia di deskripsikan sebagai pendarahan diantara dua kejadian
menstruasi .pendarahan pada metrorragia lebih tidak teratur karena
pengaruh hormon yang tidak seimbang dan lebih sering muncul dengan
konsistensi bercak – bercak ( Candranita 2018 ).
Metroragia adalah pendarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan
siklus haid .pendarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai
suatu spotting dan dapat lebih di yakinkan dengan pengukura suhu basal
tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik ( polip endometrium ,karsinoma
serviks), kelainan fungsional dan penggunaan eksogen .(WWW.KUMPULAN
ASKEB COM.).
9
2. Etiologi.
Beberapa penyebab dari pendarahan di luar haid yaitu :
a. Metroragia diluar kehamilan
1. Sebab – sebab organik
Pendarahan dari uterus ,tuba dari ovarium di sebabkan oleh
kelainan pada :
a). serviks uteri seperti :
1). Polip servisis uteri
Polip adalah tumor bertangkai yang kecil dan tumbuh dari
permukaan mulkosa.
Servikal polip adalah polip yang terdapat dalam kanalis servikalis
( Tiran 2015).
10
kehamilan estropik terganggu, radang tuba, tumor tubo.
d). ovarium
radang ovarium, tumor ovarium.
2). Sebab-sebab disfungsionsl
Pendarahan dan uterus yang tiadak ada hubunganya dengan sebab organik,
dinamakan pendarahan disfungsional . pendarahan disfungsional dapat
terjadi pada
setiap umur antara menarch dan menopause . tetapi kelainan ini sering
dijumpai
sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium. Dua per tiga
wanita yang
di rawart di rumah sakit untuk pendarahan disfungsionnal umur duiatas 40
tahun.
3. Patofiologi
Secara pasti masih belum diketahui ,Beberapa teori menduga
adanya hubungan esencial antara haemostatic plug dengan
peningkatan jumlah darah dan lama mensturasi , kondisi di atas
dapat terjadi pada siklus ovulasi ( pengeluaran sel telur /ovum
dari indung telur, tanpa ovulasi maupun keadaan lain, misalnya
pada wanita pramenopause( folikel persistem)
Sekitar 90% pendarahan uterus disfungsional (pendarahan
rahim ) terjadi tanpa ovulasi dari 10% terjadi siklus ovulasi,
4. Diagnosa
Jedena dengan metroragia
11
Pendarahan sedikit atau banyak
Secara klinis pendarahan ini dapat di tegakan berdasarkan
anamnesis.
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Hal yang pertama yang harus diterapkan adalah :
Adanya kelainan kelainan organik ,sistemik dan keganasan .
Anamnesa riwayat penyakit ,perlu di ketahui usia menache ,siklus
haid setelah menarche lama dan jumlahnya haid dan latar
belakang bagi keluarga.
Pemeriksaan fisik Genetalia tidak ada kelainan ,tidak ada varise
dan genetalia tampak pengeluaran darah banyak
kecoklatan,encer dan berbauh amis
Pemeriksaan fisik
Tampak bekas pemasangan jedena pada lengan kiri atas
bagian dalam dan teraba 2 kapsul berbentuk V di tangan kiri
atas bagian dalam ,dan genetalia tampak pengeluaran
darah,berwarna merah kecoklatan berencer dan berbauh amis
Pemeriksaan penunjang
-USG
-Pemeriksaan HB
5. Proknosis
Pregnosis pendarahan abnormal(metroragi) di tentukan pada
cara penatalaksanaan dan komplikasi serta alat kontrasepsi yang
digunakan sebelumnya dan tergantung pada ringan dan beratnya
gejala.
6. Komplikasi
12
Komplikasi metrorragia pada perempuan yang banyak kehilangan darah
selama siklus mensturasi adalah anemia defisiensi besi. Zat besi sangat
penting untuk membentuk sel darah merah .Jika tubuh tidak memiliki zat
besi ,produksi sel drah merah tidak akan tercukupi yang kemudian dapat
mengakibatkan anemia.,Jika sesoarang kekurangan sel darah merah
,oksigen yang dapat dipakai seluruh tubuh juga berkurang sehingga lebih
cepat merasa lelah dan lemah.
7. Penatalaksanaan
Pada dasarnya ,penatalaksanan metrorragia ,baik terapi obat maupun
intervensi bedah ,hampir sama dengan penatalaksanan pendarahan
uterusabnormal .Kontrasepsi hormonal adalah salah satu terapi yang
dapat digunakan pada terapi metroragi yakni IUD berisi levonogestrel,pil
kontrasepsi berisi progestin,dan pil kontrasepsi kombinasi.
Terapi medikamentosa lain yang dapat digunakan untuk menangani
metroragia yakni asam traneksamat ,NSAID,Androgen,Agonis GnRH,dan
derivat arginin vasopresin,sementara terapi bedah yang dapt digunakan
untuk menangani metrorragia yaitu miomektomi ,dilatation
,histerektomi,ablasi endometrium
Medikamentosa
Medikamentosa yang dapat digunakan dalam keadaan ini adalah obat-
obatan kontrasepsi .non-steroid antyinflamatory drugs NSAID,asam
mefenamat,diklofenak,naproxen,dan ibuprofen ,dan obat hormonal lainya
Pil kontrasepsi progesterin
Tata cara pemakaian pada kasus metrorragia sesuai pada pemakaian
pada pendarahan uterus abnormal.Progitin merupakan antiestrogen yang
akan menstimulasi aktivitas enzim 17 β hidroksi –steroid dehidrogenesa
dan sulfotransferasa sehingga mengopsevasi etstadiol menjadi estron.
Progestin diberikan selama 14 hari.
13
Pil kontyrasepsi Kombinasi
Pil kontrasepsi oral mengandung kombinasi estrogen dan progesteron
.tata car pemakaian pil kontrasepsi progestin pada kasus metrorragia ini
sesua dengan tata cara pemakaian pada pendarahan uterus abnormal.
Dosis dimualai dengan 2x1 tablet selama 5 sampai 7 hari
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
15
Pendarahan
2. Riwayatkeluhanutama
- Ibumengatakanterjadipendarahandiluar haid kuranglebih
1 tahun terakhirsejak pemasangan jedena tanggal 25
agustus 2019
- Ibu mengatakan haidnya lebih banyak ½ pembalut dari
sebelumnya
- Ibu mengatakan haidnya berwarna kecoklatan ,encer
dan berbauamis
- Ibumengatakan sudah konsultasi dengan bidan
mengenai keadaanya
C. RIWAYAT REPRODUKSI
RiwayatHaid
a. Menarche : 15 tahun
b. Siklushaid : 28-30 hari
c. Durasihaid : 3-5 hari
d. Pendarahandiluarhaid : Ya
e. Disminorhea : tidak ada
D. Riwayatkesehatan lalu
1. Tidakadariwayatpenyakit keturunan seperti
diabetes,hepatitis,asma dan hipertensi dll
2. Ibutidakpernah dioprasi
3. Ibu tidak tergantung dengan obat obatan
4. Ibu tidak pernah diopname
E Riwayat Ginekologi
16
3. Ibu tidak ada riwayat kanker serviks,endometritis dan parametritis
F.Riwayat KB
no Riwayat
Kehamilan Persalinan NIFAS
THN UMUR KOMPLI PERLAN TEMPA PENO BB/P JK KOMPLI LAMA HA
KEHAMIL KASI GSUNG T LONG B KASI MENY IKH
AN AN USUI AL
1 2019 Aterm Tidak Normal Puskes Bidan 3300/ L Tidak ada 10 hid
ada mas 50 menit
17
- Suami bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Tabungan keluarga di pegang oleh istri
- Hubungan ibu dan lingkungan/masyarakt sekitar baik
- Ibu dan keluarga taat dalam menjalankan ibadah
I.Pemenuhankebutuhansehari-hari
1 Nutrisi
Frekuensi 3 x sehari 2x
Jenis makanan
Air putih
2 Eliminasi
BAB
18
Frekuensi 2 x sehari 3x sehari
BAK
3 Personal hygiene
4 Istirahat/tidur
Tidur siang
Pola Teratur -
Durasi 1 jam -
Tidur malam
19
Durasi 6 – 7 jam 5-6 jam
7 Rekreasi 3x -
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. KeadaanUmum ; Baik
2. Kesadarankomposmetis
3. TTV
TD : 110/80mmHg
S : 36,6ºC
P : 22x/i
N : 82x/i
4. Kepaladanrambut
Inspeksi :tampakrambutlurus ,danbersih
Palpasiteraba
:kulitkepalabersih,tidakadanyeri,tekan,tidakadabenjolandanr
ambutrontok
5. Wajah
Inspeksi : Tampak cemas,pucat dan takut
Palpasi : tidak terabaoedema dan tidakadanyeritekan
6. Mata
Inspeksi : tampak Simetriskiridankanan
20
palpasi :konjungtivatampakmerahmudah,dan
scleratampakputih
7. Hidung
Inspeksi : tampak lubanghidungsimetriskiri dan kanan,
Palpasi : tidak teraba polip dan secrettidakadanyeritekan
8. Mulut dan giggi
Inspeksi : tampak bibir lembab tidak pucat dan tidak pecat-
pecah ,gigi tidak terdapat karies dan tidak ada yang tanggal
9. Telinga
Inspeksi : tampak Simetriskiri dan kanan
,tidakadapengeluaranserumen dan tidakada mastoiditis
10. Leher
Inspeksi : Tidak ada tampak pada pembesaran kelenjar
tyroid
Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar
limfedan kelenjar tyroid serta tidak teraba peningkatan
tekanan pada vena jogularis
11. Payudara
Inpeksi :tampak simetris kiri dan kanan,puting susu
menonjol
Palpasi : tidak teraba benjolan dan nyeri tekan
12. Abdomen
Inpeksi : Tidak tampak bekas oprasi
Palpasi : Tidak teraba benjolan ada benjolan dan nyeri
tekan
13. Genetalia
Inspeksi : tampak pengeluaran darah berwarna kecoklatan
,encer dan berbauh amis
21
14. Anus
Inspeksi : tidak tampak hemoroyid
15. Eksremitas
1. Atas
Inspeksi : tampaksimetriskiri dan kanan,tampak
bekas pemasangan jedena pada lengan kiri atas
bagian dalam ,jarijarilengkapkukubersi dan
merahmudah
Palpasai : teraba 2 kapsul yang berbentuk V pada
lengan kiri atas bagian dalam
2. Bawah
Inspeksi : tampak Simetriskiri dan kanan
Palpasi : Tidak teraba oedema
Perkusi : ( +) (+)
1. Akseptor jedena
22
Ds : - Ibu mengatakan pemasangan jedena pada
tanggal 25 agustus 2019
2. Metrorragia
Ds : Ibumengatakanterjadipendarahan diluar mensturasi
kurang lebih 1 tahun terakhirsejak pemasangan jedena
Do : Keadaan umum : Baik
- Tampak pengeluaran darah divagina banyak ½ pembalut
encer kecoklatan dan berbau amis
- TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 80X/I
P : 22X/I
S : 36ᴼC
23
Karnaadanyapengeluarandarahyangtidakteratursejakmenggunakanalatkontra
sepsiImplantyang merupakansalahsatujenispendarahandisfungsional yang
terjadi di luarsiklusmensturasi yang disebabkanolehalatkontrasepsi
(wikjosastro,2018Hal :62
Intervensi
Tanggal:08-02-2021
1. raba bekas pemasangan jedena pada lengan kiri atas ibu bagian
dalam
Rasional : untuk memastikan apakah jedena masi pada tempatnya
atau tidak
2. kaji haid
Rasional : Untuk mengetahui siklus haid sebelumnya
3. jelaskanpadaibutentangefeksampingpada jedena
Rasional: Agar ibu mengerti dan tidakcemaslagidengankeadaanya
24
4. Berisupport pada ibu
Rasional : Agar ibutetapoptimis
5. Jelaskan pada ibupenyebabterjadinyapendarahan
Rasional : Agar ibu mengerti sebab terjadinya pendarahan
6. Motivasi ibu untuk mengganti metode lain
Rasional : ibu tetap menjadi akseptor dengan akseptor lain
7. siapkan alat yang akan di gunakan untuk melepas jedena
Rasional : Agar tidakadahambatan dala melepas jedena
8. jelaskan pada ibu prosedur pelepasan jedena
Rasional : agar ibu mengerti dan pelepasan jedena berjalan denga
lancar
9. .Beri tahu ibu untuk kembali ke Puskesmas tanggal 11 Februari 2021
Rasionalnya : agar mudah dikontrol perkembanganya
25
1. jam 10 .12 wita Meraba bekas pemasangan jedena pada lengan kiri
atas ibu bagian dalam , Teraba 2 kapsul pada lengan kiri atas ibu
bagian dalam
2. Jam 10.14 wita Mengkaji haid ,tampak pendarah dari vagina ibu
banyak ½ pembalut ,kecoklatan encer dan berbau amis
3. Jam 10.16 wita Menjelaskan pada ibu tentang efek samping dari
jedena
- Efek samping
26
- Spoit 3 cc
- Lidocaine 1 ampul
- Kapas alcohol
- Safety box
- Larutan klorin 0,5 % di baskom
- Tempat sampah
- Alat tulis
- Perlak
- Pinset anatomic
- Skapel
- Dermafiks
8.Jam 10.26 wita menjelaskan prosedur pelepasan jedena pad ibu,ibu
mengerti dengan penjekasan prosedur pelepasan jedena
1. melakukan informconsen
2. mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan mengerikan
tangan dengan handuk bersih
3. Mengisap lidocaine 1 % kedalam spoit 3 cc
4. Memasang perlak dibawah lengan ibu
5. Memakai sarung tangan steril
6. Melakukan antiseptic pada daera yg diinsisi
7. Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic
8. Memasang penutup stril disekeliling lengan pasien
9. Melakukan anastesis lidocain 1% pada tempat dekat pemasangan
jedena
10. Menguji efek anastesi sebelum membuat insisi pada kulit
11. Tentukan lokasi kapsul yang termudah untuk dicabut
12. Melakukan insisi
27
13. Mencari kapsul dan dorong pelan-pelan ketempat insisi hingga ujung
dapat dipresentasikan melalui luka insisi
14. Jepit ujung kapsul dengan klem lengkung dan bawah kearah insisi
15. Pegang ujung kapsul dengan pinset anatomic ,lepaskan klem penjepit
sambil menarik keluar
16. Letakan kapsul pada mangkuk yang berisi larutan klorin 0,5 persen
,lakukan langkah yang sama untuk kapsul yang kedua
17. Diberi antiseptic betadine pada luka
18. Mempertemukan bibir luka dan Menjepit luka dengan pinset anatomi
19. Membreskan alat yang terkontaminasi
20. rendam semua alat kedalam larutan klorin 0,5 %
21. Buka sarung tangan secara terbalik dan mencuci tangan dibawah air
mengalir dengan sabun
22. Menberi obat pada ibu setelah pelepasan jedena
- Asammefenamat dosis 500 mg
9..Jam 10 .30 wita memberi tahu ibu untuk kembali ke Puskesmas tanggal 11
Februari 2021
STANDAR V : EVALUASI
Tanggal 08-02-2021
28
-mempunyai kartu control
08 FEBRUARI 2021
Hari/tgl Waktu Penatalaksanaan Evaluasi
Senin Data subjektif
08/02/2021 1. Ibu mengatakan terjadi pendarahan
kurang lebih 1 tahun terakir setelah
memakai kontasepsi jedena yang
dipasangkan pada tanggal 25 agustus
2019
2. Ibu mengatakan mau melepas jedenayan
tanggal 08 -02-2021
3. Ibu mengatakan haidnya banyak ½ potex
berwarna kecoklatan ,encer dan berbau amis
4. . Tidak ada riwayat penyakit keturunan
seperti diabetes,hepatitis,asma dan hipertensi
5. Ibu tidak perna diopname
Data objektif
1. Keadaan umum :Baik
2. TTV TD : 110/80mmHg
S : 36,6ºC
29
P : 22x/i
N: 82x/i
3. tampak bekas pemasangan jedena pada
tangan kiri lengan atas bagian dalam
4. Teraba 2 kapsul berbentuk V pada tangan kiri
lengan atas bagia dalam
Analisa
Jedena dengan metrorragia
Penatalaksanaan
10.12 1. meraba bekas pemasangan jedena pada Teraba 2 kapsul pada lengan
lengan kiri atas ibu bagian dalam kiri atas ibu bagian dalam
10.14 2. mengkaji haid Masih terdapat darah pada
vagina
30
10.20 terjadinya pendarahan penjelasan yang diberikan
tentang penyebab terjadinya
pendarahan
6.memotivasi ibu untuk memakai metode lain
10.22
Ibu mau mengganti
7. Menyiapkan alat
10.24 jedenanya dengan metode
lain
Didalam Bak steril :
- Kassa beberapa
lembar
- Klem U 1 Buah
- Klem bengkok 1 Buah
- Pinset anatomi 1
Buah
- Sarung tangan steril 1
Buah
- Bisturi
Diluar Bak Steril :
- Kom
- Betadine
- Spoit 3 cc
- Lidocaine 2 cc
- Kapas alcohol
- Safety box
- Larutan klorin 0,5%
dalam waskom
- Tempat sampah
31
- Alat tulis
- Perlak
- Dermafix
32
- Menguji efek anastesi
sebelum membuat
insisi pada kulit
- Tentukan lokasi
kapsul yang termudah
untuk dicabut dan
didorong pelan-pelan
ketempat insisi hingga
ujung dapat
dipresentasikan
melalui luka insisi
- Jepit ujung kapsul
dengan klem
lengkung dan bawah
kearah insisi
- Pegang ujung kapsul
dengan pinset
anatomic ,lepaskan
klem penjepit sambil
menarik keluar
- Letakan kapsul pada
mangkuk yang berisi
larutan klorin 0,5
persen ,lakukan
langkah yang sama
untuk kapsul yang
kedua
- menjepit luka dengan
33
pinset anatomi
- rendam semua alat
kedalam larutan klorin
0,5 %
- Buka sarung tangan
secara terbalik dan
mencuci tangan
dibawah air mengalir
dengan sabun
- Memberi obat pada
ibu setelah pelepasan
jedena
- Asammefenamat 3
9. Memberitahu ibu untuk kembali ke dosisi 500 mg
puskesmas tanggal 11 februari 2021 ,antinyeri
10.30
Ibu sudah datang tanggal 11
februari 2021
CATATAN PERKEMBANGAN
34
DO : keadaan umum : baik
- Terdapat pengeluaran
darah divagian banyak ¼
pembalut, encer,kecoklatan
dan berbauh amis
-Tampak luka belum kering
dan tidak ada tanda-tanda
infeksi
TTV TD : 110/80 mmHg
S ; 36,5 ºC
P : 22 X/I
N : 80 X/I
35
kecoklatan dan
berbau amis
-membuka dermafiks Sudah dibuka
-Membersihkan luka Sudah dilakukan
denga betadine
-mengganti dermafiks dermafiks sudah
dengan yang baru terpasang dilengan
tempat insisi
CATATAN PERKEMBANGAN
36
TANGGAL 14 FEBRUARI 2021
37
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan.
a. Metroragia adalah pendarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan
siklus haid .pendarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai
suatu spotting dan dapat lebih di yakinkan dengan pengukura suhu basal
tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik ( polip endometrium
,karsinoma serviks), kelainan fungsional dan penggunaan eksogen
b. Metroragia deskripsikan sebagai pendarahan diantara dua kejadian
menstruasi.pendarahan pada metrorragia lebih tidak teratur karena
pengaruh hormon yang tidak seimbang dan lebih sering muncul dengan
konsistensi bercak – bercak ( Candranita 2018 ).
B. Saran
a. Diharapkan mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan kebidanan pada
ibu dengan metroragia sesuai teori dan metode yang telah ditentukan.
b. Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan
dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu yang ingin berKB.
38
Daftar Pustaka
Cuningham ,FGART,2011 Obstetriwilliam S Edisi20 Jakarta
,GGC
Jakarta : Pusdiknaskes ,Hartono ,Hanafi,2015 Keluarga
Berencana
Depkes RI: 2016 Buku Pedoman Petugas Fasilitas Keluarga
Berencana
39