RUPTUR PERINEUM
A. Ruptur Perineum
1
biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit
dilakukan penjahitan (Sukrisno, Adi 2010). Menurut Oxom
(2010), robekan perineum adalah robekan obstetrik yang
terjadi pada daerah perineum akibat ketidakmampuan otot
dan jaringan lunak pelvik untuk mengakomodasi lahirnya
fetus. Persalinan sering kali menyebabkan perlukaan jalan
lahir. Luka yang terjadi biasanya ringan tetapi seringkali
juga terjadi luka yang luas dan berbahaya, untuk itu
setelah persalinan harus dilakukan peme riksaaan vulva
dan perineum (Sumarah, 2009). Robekan perineum terjadi
hampir pada semua persalinan pertama dan tidak jarang
pada persalinan berikutnya. Namun hal ini dapat
dihindarkan atau dikurangi dengan menjaga sampai dasar
panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat
(Soepardiman dalam Nurasiah, 2017).
2. Anatomi perineum
2
c) Ligamentum sakrotuberosum dibagian lateral
belakang;
3
c. Robekan derajat ketiga Robekanderajat ketiga
meluas sampai corpus perineum, musculus transverses
perineus dan spinter recti. Pada robekan partialis derajat
ketiga yang robek hanyalah spinter recti; pada robekan
yang total, spinter recti terpotong dan laserasi meluas
hingga dinding anterior rectum dengan jarak yang
bervariasi. Sebagaian penulis lebih senang menyebutkan
keadaan ini sebagai robekan derajat keempat (Oxorn,2017).
Menjahit robekan perineum derajat tiga harus dilakukan
dengan teliti, mula-mula dinding depan rectum yang robek
dijahit, kemudian fasia prarektal ditutup, dan muskulus
sfingter ani eksternus yang robek dijahit. Selanjutnya
dilakukan penutupan robekan seperti pada robekan
perineum derajat kedua. Untuk mendapatkan hasil yang
baik pada robekan perineum total perlu diadakan
penanganan pasca pembedahan yang sempurna .
4. Etiologi
4
Ruptur Perineum Robekan pada perineum umumnya
terjadi pada persalinan dimana:
a)Kepalajaninterlalu cepat
f) Primipara
g) Letak sungsang
5
tidak berkurang. Dalam hal apapun, robekan jalan lahir
harus dapat diminimalkan karena tak jarang perdarahan
terjadi karena robekan dan ini menimbulkan akibat ynag
fatal seperti terjadinya syok (Rukiyah,2015).
8. Mempersiapkan Penjahitan
6
b. Tempatkan handuk atau kain bersih di bawah bokong
ibu.
7
b. Identifikasi apakah terdapat laserasi serviks, jika
harus direpair terlebih dahulu.
8
a) Jahitan terputus, menerus ataupun jahitan simpul
digunakan untuk merapatkan tepi mukosa vagina dan
submukosanya;
9
f. Kedua tepi kulit dijahit menjadi satu dengan
jahitan subculus menerus atau jahitan terputus yang
disimpulkan secara longgar. Perbaikan pada robekan
partial. Perbaikanpada robekan partial derajat ketiga
serupa denganperbaikan pada robekan total, kecuali
dinding rectum masih utuh dan perbaikan dimulai dengan
menerapkan kembali kedua ujung spchinter recti terobek
(Oxorn,2010).
10
b. Fistula Fistula dapat terjadi tanda diketahui
penyebabnya karena perlukaan pada vagina menembus
kandung kencing atau rectum. Jika kandung kencing luka,
maka air kencing akan segera keluar melalui vagina.
Fistula dapat menekan kandung kencing atau rektum yang
lama antara janin dan panggul,sehingga terjadi iskemia
11
ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY “A” G1P0 A0 GESTASI
38 MINGGU 6 HARI INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN
LUKA PERINIUM KEADAAN IBU DAN JANIN BAIK
DI PUSKESMAS BARA-BARAYA
TANGGAL 12 MARET 2021
12
B. Data biologis / fisiologis
1. Keluhan utama
Sakit perut bagian bawah tembus kebelakang disertai pelepasan lendir dan darah
sedikit
2. Riwayat keluhan utama
a. Keluhan mulai dirasakan sejak tanggal 11 MARET 2021, jam 22.30 wita.
b. Ibu masuk Puskesmas karena sudah ada pengeluaran lendir dan darah sedikit
c. Lokasi nyeri : mulai dari perut bagian bawah tembus kebelakang
d. Sifat keluhan hilang timbul
e. Usaha/cara menghilangkan nyeri dengan cara tarik nafas, memijat-mijat
pinggang ibu dan mengelus-elus perutnya
f. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
13
2. Riwayat kehamilan
Riwayat Hal
N Persalinan Nifas Ikhwal
Thn Kehamil Komplik
o Berlangsu J Tempat Penol BB/ Lmnya Lmnya
an asi
ng K ng PB Mnyusui
1 2021 Hamil sekarang
c. Riwayat ginekologi
- Tidak ada riwayat pms dan tumor
- Tidak ada keputihan yang berbau
- Tidak ada riwayat infeksi genetalia seperti kanker serviks,
endometritis, parametritis
d. Riwayat KB
- Ibu belum pernah ber-KB
14
D. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
N Kebutuhan Dasar Sebelum Persalinan Selama Persalinan
O
1 Nutrisi
Frekuensi 4 x sehari 1x
2 Eliminasi
BAB
Frekuensi 2 x sehari
Konsistensi Padat
Warna Kecoklatan
BAK
Frekuensi 4 – 5 x sehari 2x
3 Personal hygiene
15
Mandi pakai sabun 2 x sehari 1x
4 Istirahat
Tidur siang
Pola Teratur -
Durasi 1 jam -
Tidur malam
6 Seksualitas 2 x seminggu 1x
7 Rekreasi 3x -
E. Pemeriksaan fisik
Kesadaran komposmentis
Ibu tampak meringis saat ada his
Penampilan ibu baik dan bersih
TTV : TD :120 / 90 mmHg
N : 80 x / menit
P : 22 x / menit
S : 36,5 ºC
F. Head to toe
16
1. Kepala
Inspeksi : Kepala tampak bersih, warna rambut hitam, lurus, tidak rontok
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau benjolan
2. Wajah
Inspeksi : Ekspresi ibu tampak meringis tiap kali ada kontraksi, tidak pucat
Palpasi : Tidak ada udem pada pipi dan rahang, tidak ada nyeri tekan
3. Mata
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, scelera putih
4. Telinga
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tampak bersih dan tidak ada serumen
5. Hidung
Inspeksi : Tidak ada pernafasan cuping hidung, lubang hidung simetris kiri dan
kanan
6. Mulut dan Gigi
Inspeksi : Bibir lembab, tidak pucat dan tidak pecah-pecah, gigi tidak terdapat
caries dan tidak ada yang tanggal
7. Leher
Inspeksi : Tidak tampak pembesaran pada kelenjar tyroid
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tyroid, serta
tidak teraba peningkatan tekanan pada vena jugularis
8. Payudara
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, bersihdan
hiperpigmentasi pada areola mammae
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan, colostrum
(+) bila puting susu dipencet
9. Abdomen
Inspeksi : Tonus otot perut tampak membesar, tampak line nigra, strie lividedan
pembesaran perut sesuai umur kehamilan
Palpasi :Teraba bokong di fundus dan mengukur menggunakan sentimeter
17
Leopold I : TFU 3 jrbpx (34 cm)
Leopold II : PUKA
Leopold III : Kepala
Leopold IV : 3/5
Lingkar perut : 99 cm
TBJ : Lingkar perut x TFU = 3.366 gram
DJJ terdengar jelas dan kuat teratur pada kuadran kanan bawah perut
ibu dengan frekuensi 142 x / menit( N : 120-160 x/menit)
10. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada varices, tampak pengeluaran lendir dan darah sedikit
11. Anus
Inspeksi : Tidak ada hemeroid
12. HIS : 3x dalam 10 menit dengan durasi 40 detik
13. Ekstremitas atas
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, kuku berwarna merah muda, pendek, bersih
dan jari-jari lengkap
Palpasi : Tidak ada udem dan tidak ada nyeri tekan
14. Ekstremitas bawah
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, kuku berwarna merah muda, bersih,
pendek, jari-jari lengkap dan tidak ada varices
Palpasi : Tidak ada udem, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Reflek pattela (+/+) kiri dan kanan
15. Pemeriksaan laboratorium tanggal 28 Februari 2021
1) HB : 11,0 gr% (N : 12-14 gram, Menurut WHO)
2) Albumin : Negatif
3) Reduksi : Negatif
4) Rapid tes : Non Reaktif
16. PemeriksaanVagina Toucher
18
VT I 12 MARET 2021, jam 05.40 Wita oleh bidan “M”
Keadaan vulva dan vagina : Tidak ada lesi
Porsio : Tipis
Pembukaan : 5 cm
Ketuban : Positif
Bagaian terendah janin : Kepala
Presentasi : Ubun-ubun kecil kiri depan
Penurunan : H.III
Moulase : Tidak ada
Penumbungan : Tidak ada
Kesan panggul : Normal
Pelepasan : Lendir dan darah sedikit (Bloody show)
19
: Ibu mengatakan pergerakan janinnya pertama dirasakan saat usia kehamilan
± 5 bulan
DO :Tanggal pengkajian 12-03-2021
a) Umur kehamilan ibu 38 minggu 6 hari
b) HTP : 12-03-2021
c) TFU 3 jrbpx
Analisa dan interpretasi data
1. Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 05-06-2020 sampai tanggal
kunjungan 12-03-2021, maka umur kehamilan ibu 38 minggu 6 hari
2. TFU 3 jrb px (34 cm) sesuai dengan umr kehamilan ± 9 bulan atau 38 minggu
6 hari (Prawirohardjo Sarwono, 2018)
20
Analisa dan interpretasi data
Kekuatan sedang dan teratur karena kontraksi uterus terjadi akibat peningkatan
kontraksi segmen bawah serviks menyebabkan dilatasi dan relaksasi menjadi
saluran yang tipis dan tegang (Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi
Baru Lahir, 2019)
3. Presentasi Belakang Kepala
DS : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat pada kuadran kiri perut ibu
DO : Teraba bokong difundus
Leopold I : TFU 3jrbpx (34 cm)
Leopold II : PUKA
Leopold III : Kepala
21
Analisa dan interpertasi data
TTV : Ibu dalam keadaan normal dan pergerakan janin kuat, DJJ 142 x / menit
teratur menandakan janin dalam keadaan baik (Askeb Kehamilan, 2019)
5. Ibu dengan luka perinium
22
: Suhu 36,5 ºC – 37,5 ºC
: Pernapasan 18-24 x / menit
: Nadi 70 – 100 x / menit
INTERVENSI
Tanggal 12 Maret 2021, jam 05.30 wita
1. Lakukan Rapid tes
Rasonal : Untuk mendeteksi apakah ibu terinfeski COVID-19 dalam tubuhnya
2. Observasi HIS tiap 30 menit.
Rasional : Untuk mengetahui kemajuan persalinan
3. Observasi DJJ tiap 30 menit
Rasional : Untuk memantau keadaan janin
4. Lakukan pemeriksaan dalam tiap 4 jam atau bila ada indikasi
Rasional : Untuk mengetahui adanya pembukaan atau belum
5. Fasilitasi ibu untuk mengosongkan kandung kemih bila penuh
Rasional : Kandung kemih yang penuh dapat menghambat penurunan bagian
terendah janin
6. Ajarkan ibu memilih posisi yang nyaman, seperti tidur miring kiri
Rasional : Tidur miring kiri mencegah penekanan vena cava inferior supaya
aliran darah ke uterus berjalan dengan baik sehingga menghindari asfiksia pada
janin
7. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi bila ada kontraksi
Rasional : Relaksasi dapat menimbulkan aliran nafas yang santai, nyaman dan
sirkulasi oksigen keseluruhan tubuh berjalan dengan baik
8. Beri makan dan minum diluar his
Rasional : Memenuhi kebutuhan energy dan cairan tubuh serta mencegah
dehidrasi
9. Beri support dan motivasi pada ibu
23
Rasional : Agar ibu semangat dan optimis dalam menghadapi persalinannya
10. Jelaskan manfaat dan penyebab nyeri persalinan
Rasional : Dengan mengetahui penyebab dan manfaat nyeri persalinan akan
mengurangi kecemasan ibu dan keluarga, ibu akan beradaptasi dengan
nyeri tersebut
11. Lakukan pemeriksaan dalam kedua
Raional : Untuk mengetahui pembukaan sudah lengkap atau belum
12. Periksa kelengkapan alat, petugas/penolong, klien
Rasional : Dengan melakukan persiapan sebelumnya, maka akan memperlancar
persalinan dengan mencegah infeksi
13. Siapkan oksigen dan alat resusitasi
Rasional : Sebagai bahan persiapan dilakukan tindakan bila mengalami asfiksia
14. Dokumentasi hasil asuhan pemantauan dan partograf
Rasional : Adanya pendokumentasian pada patograf merupakan dasar petugas
untuk melakukan tindakan selanjutnya
STANDAR IV . IMPLEMENTASI
Tanggal 12 MARET 2021, jam 05.20 wita
1. 05.25, Melakukan Rapid tes
Hasil : Non Reaktif
2. 05. 30, Mengobservasi HIS tiap 30 menit,
Hasil :His 3 x dalam 10 menit <40 detik
06.00 His 3 x dalama 10 menit durasi 40 detik
06.30 His 4 x dalam 10 menit >40 detik
07.30 His 5 x dalam 10 menit >40 detik
08.00 His 5 x dalam 10 menit >40 detik
3. 09.00, Mengobservasi DJJ setiap 30 menit.
Hasil : DJJ 134 x/menit
09.30 DJJ 134 x/menit
24
10.00 DJJ 140 x/menit
10.30 DJJ 143 x/menit
11.00 DJJ 143 x/menit
4. 11.45 Melakukan pemeriksaan dalam kedua tiap 4 jam atau bila ada indikasi
Hasil :VT 2 12 MARET 2021
Keadaan vulva dan vagina : Tidak ada lesi
Porsio : Melesap
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Positif
Bagian terendah janin : Kepala
Presentasi : Ubun-ubun kecil kiri depan
Penurunan : 0/5 (H. IV)
Moulase : Tidak ada
Penumbungan : Tidak ada
Kesan panggul : Normal
Pelepasan : Lendir dan darah (Bloody show)
5. 05.50, Memfasilitasi ibu untuk mengosongkan kandung kemih bila penuh
Hasil :Kandung kemih sudah kosong dengan volume urine (±600 ml)
6. 06.17, Mengajarkan ibu memilih posisi yang nyaman, seperti tidur miring kiri
Hasl : Ibu berbaring dengan posisi miring kiri
7. 07.18, Mengajarkan pada ibu teknik relaksasi bila ada kontraksi
Hasil : Teknik relaksasi dengan caramenarik nafas melalui hidung dan keluarkan
melalui mulut.
8. 08.20, Memberi makan dan minum diluar his
Hasil : Makan nasi bungkus sebanyak 5 sendok dan minum teh kotak sebanyak 2
kotak (600 ml)
9. 09.30, Memberi support dan motivasi pada ibu
Hasil : Ibu senang dengan support dan motivasi yang diberikan dan ibu menjadi
optimis
25
10. 09.42, Menjelaskan manfaat dan penyebab nyeri persalinan
Hasil : Ibu mengerti dan bisa beradapatasi dengan nyeri yang dirasakan
11. 10. 20, Memeriksa kelengkapan alat, petugas/penolong, klien
Hasil : - Alat sudah disiapkan
- Persiapan pertugas/penolong (celemek, masker, sarung tangan, kacamata,
sepatu dan topi)
- Perisapan klien (memberitahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah
lenkap)
12. 11.00, Menyiapkan oksigen
Hasil : Tabung oksigen yang sudah terpasang dengan regulator, flowmeter, dan
humidifier
13. 11.30, Menyiapkan alat Resusitasi
Hasil : - Sungkup
- Stetoskop
14. 12.10, Mendokumentasikan hasil asuhan yang dilakukan kedalam partograf
Hasil : Pemantauan dengan partograf merupakan standarisasi dalam pelaksanaan
asuhan kebidanan dan membantu menilai kemajuan persalinan dan pembukaan,
keadaan ibu dan janin serta memudahkan dalam pengambilan keputusan klinis dan
rencana asuhan selanjutnya
STANDAR V . EVALUASI
Tanggal 12 Maret2021, Jam 12.10 wita
1. Kala I fase aktif berlangsung normal selama 4 jam
2. TD : 120 / 90 mmHg
N : 80 x / menit
P : 22 x / menit
S : 36,5 ºC
3. DJJ 142 x/menit
4. Kontraksi terakhir : 5 kali dalam 10 menit dengan kekuatan diatas 40 detik
5. Ibu mengerti dengan semua penjelasan dan motivasi yang diberikan
26
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A”
TANGGAL 12 MARET 2021
27
Moulase : Tidak ada
Penumbungan : Tidak ada
Kesan panggul: Normal
Pelepasan :Lendir dan
darah sedikit (Bloody
show)
4. TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,5 ºC
5. DJJ
6. Palpasi
Jam .45 DJJ 142 x/menit
Leopold I : TFU 3 jrbpx
(34 cm)
Leopold II : PUKA
Leopold III : Kepala
Penatalaksanaan (P)
1. Melakukan Rapid tes
2. Mengobservasi HIS
Non Reaktif
28
Tidak ada lesi
Portio : Melesap
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Positif
Bagian terendah janin :
Kepala
Presentasi : Ubun-ubun
kecil kiri depan
Penurunan : 0/5 (H. IV)
Moulase : Tidak ada
Penumbungan : Tidak ada
Kesan panggul : Normal
5. Memfasilitasi ibu untuk
Pelepasan : Lendir dan
mengosongkan kandung
darah (Bloody Show)
kemih
6. Mengajarkan ibu memilih
Kandung kemih sudah
posisi yang nyaman, seperti
kosong dengan volume
tidur miring kiri
urine (±600 ml)
7. Mengajarkan ibu teknik
Ibu berbaring dengan posisi
relaksasi bila ada kontraksi
miring kiri
29
2 kota (600 ml)
Ibu senang dengan support
10. Menjelaskan manfaat dan
dan motivasi yang
penyebab nyeri persalinan
diberikan dan ibu menjadi
optimis
30
kebidanan dan membantu
menilai kemajuan
persalinan dan pembukaan,
keadaan ibu dan janin serta
memudahkan dalam
Kala II pengambilan keputusan
Data Subjektif (S) klinis dan rencana asuhan
1. Ibu mengatakan mempunyai selanjutnya
keinginan untuk meneran
31
kecil kiri depan
Penurunan : 0/5 (H.IV)
Moulase : Tidak ada
Penumbungan : Tidak ada
Kesan panggul : Normal
Analisa (A)
Pelepasan : Lendir dan
Inpartu kala II, keadaan ibu
darah (Bloody Show)
dan janin baik
Penatalaksanaan (P)
Tanggal 12-Maret-2021
1. Melihat tanda dan gejala
kala II untuk meneran.
Tekanan pada anus,
perineum menonjol, vulva
Sudah ada tekanan pada
dan vagina membuka
anus, perineum menonjol,
2. Menyiapkan peralatan dan
vulva dan vagina membuka
diri
1) Bak partus dalam
keadaan terbuka berisi 2
Alat sudah siap
pasang handscoon, 2
buah kocher, kassa steril,
spuit berisi oksitosin 10
unit, gunting tali pusat, 1
buah ½ kocher, 1 buah
duk steril dan kateter
logam
2) Kom kecil berisi
oksitosin 5 ampul,
32
lidokain 1% 1 ampul
3) Kom kecil berisi kapas
DTT
4) Bak hecting berisi
nelpuder, gunting
benang, kassa steril, Kom kecil sudah berisi
catgut, spuit 3 cc, pinset kapas DTT
anatomi 1 bauh, pinset Bak hekting sudah siap
cyrurgi 1 buah dan
tampon
5) Penghisap lender
33
3. Memakai APD sampah infeksi, 1 buah
4. Melepaskan dan berwarna hitam untuk
menyimpan perhiasan yang pakaian kotor
dipakai
Sudah siap
5. Mencuci tangan dengan
APD sudah dipakai
sabun di bawah air mengalir
Cincin, gelang dan jam
dan keringkan dengan
tangan sudah dilepas
handuk bersih
6. Memakai sarung tangan
Tangan sudah dicuci
DTT pada tangan kanan
untuk melakukan
pemeriksaan dalam (VT)
7. Memasukkan oksitosin
Sarung tangan DTT telah
kedalam spuit dan pastikan
diapakai
tidak terkontaminasi pada
spuit
8. Membersihkan vulva dan
Oksitosin telah dimasukkan
perineum
kedalam spuit
9. Melakukan pemeriksaan
dalam (VT)
34
Kepala
Presentasi : Ubun-ubun
kecil kiri depan
Penurunan : 0/5 (H. IV)
Moulase ; Tidak ada
10. Mendekontaminasi sarung
Penumbungan : Tidak ada
tangan dan rendam dalam
Kesan panggul : Normal
larutan klorin 0,5 % selama
Pelepasan : Lendir dan
10 menit
darah (Bloody Show)
35
dengan diameter 5-6 cm Ibu mengambil posisi
17. Meletakkan underpad dengan miring kiri
dibawah bokong pasien
1/3 bagian Handuk bersih telah
18. Membuka bak partus diletakkan di perut ibu
secara terbalik
19. Memasang sarung tangan
DTT/steril pada kedua Underpad telah dipasang
tangan diawah bokong pasien 1/3
20. Memimpin persalinan bagian
menyokong perineum dan Bak pertus telah dibuk
menahan puncak kepala
agar tidak defleksi Sarung tangan DTT/steril
21. Memeriksa adanya lilitan telah dipasang
tali pusat
22. Menunggu kepala bayi Perineum telah disokong
melakukan putaran paksi dan menahan puncak
luar kepala agar tidak efleksi
23. Setalah kepala melakukan
putaran paksi luar, pegang Terapat lilitan tali pusat
secara biparietal dan
anjurkan pasien untuk Kepala bayi telah
meneran saat ada melakukan putaran paksi
kontraksi. Dengan lembut luar
gerakkan kepala kearah Kedua tangan telah
bawah dan distal hingga memegang kepala secara
bahu depan muncul biparietal
dibawah arkus pubis dan
36
kemudian gerakkan arah
atas atau distal untuk
melahirkan bahu belakang
24. Melahirkan badan tungkai
: menggeser tangan
dominan ke bawah untuk
menyangga kepala, leher,
dan siku sebelah bawah
setelah kedua bahu lahir.
25. Setelah tubuh dan lengan Badan dan tungkai telah
lahir, sanggah kepala bayi dilahirkan
dengan tangan dominan
sementara tangan yang
lain berada di perineum
untuk bersiap menangkap
tungkai bawah bayi Tangan dominan
(masukkan telunjuk menyangga kepala bayi
diantara kaki dan pegang yang berada diprineum dan
masing-masing mata kaki telah menangkap tungkai
dengan ibu jari dan jari- bawah bayi
jari lainnya)
26. Melakukan penilaian
selintas
37
- Bayi bergerak aktif
- Bayi bernafas spontan
Bayi dikeringkan mulai
dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya
28. Memeriksa kembali uterus (kecuali kedua tangan)
untuk memastikan hanya tanpa membersihkan
satu bayi yang lahir verniks. Handuk yang
29. Memberitahu ibu bahwa basah telah diganti dengan
ibu akan disuntik handuk yang kering.
oksitosin agar uterus Hamil tunggal dan bukan
berkontraksi dengan baik hamil ganda (gemelli)
30. Menyuntikkan oksitosin
10 UI pada paha kiri Ibu mau disuntik
bagian luar
31. Setelah 2 menit sejak bayi
lahir, pegang tali pusat
dengan satu tangan pada Oksitosin telah disuntikkan
sekitar 5 cm dari pusar dipaha kiri bagian luar ibu
dan geser hingga 3 cm
proksimal dari pusar bayi. Tali pusat telah di klem
Klem tali pusat pada titik
tersebut kemudian tahan
klem ini pada posisinya,
gunakan jari telunjuk dan
tengah tangan lain untuk
mendorong isi tali pusat
pada sekitar 2 cm distal
38
dari klem pertama
32. Memotong tali pusat
33. Meletakkan bayi
tengkurap di dada ibu
untuk kontak kulit ibu
dengan bayi menyelimuti
lalu IMD selama 1 jam Tali pusat telah dipotong
34. Memantau tanda gejala Bayi telah diletakkan
kala III tengkurap di dada ibu
Adanya semburan darah untuk kontak kulit ibu
tiba-tiba dengan bayi, menyelimuti
Tali pusat bertambah lalu IMD selama 1 jam
panjang
Perubahan tinggi pusat
Kala III
Data Subjektif (S)
1. Ibu merasakanmasih nyeri
perut bagian bawah
2. Ibu merasa senang dengan
kelahiran bayinya
3. Ibu merasa lelah setelah
persalinan Ibu beristirahat
39
dari jalan lahir
3. Tali pusat bertambah
panjang Kontraksi uterus baik
(teraba bundar dank eras)
Analisa (A)
Inpartu kala III keadaan ibu
dan bayi baik
Penatalaksanaan (P)
35. Memindahkan klem
berjarak 5-10 cm dari vulva
36. Meletakkan satu tangan di
atas simpisis ibu untuk
mendeteksi kontaksi uterus
37. Meregangkan tali pusat Klem telah dipindahkan
saat uterus berkontaksi berjarak 5-10 cm dari vulva
Kontraksi uterus baik
40
plasenta secara biparetal
dan putar searah jarum jam
40. Setalah plasenta lahir dan
selaput ketuban lahir,
lakukan masase uterus,
letakkan telapak tangan
difundus dan lakukan
Masase telah dilakukan dan
masase dengan gerakan
uterus ibu berkontraksi
melingkar dengan lembut
dengan aik
hingga uterus berkontraksi
41. Memeriksa kedua sisi
plasenta (maternal-fetal)
pastikan telah dilahirkan
lengkap. Masukkan
plasenta kedalam kantung
Plasenta lahir lengkap
plastic atau tempat khusus
42. Mengevaluasi
kemungkinan terjadi
laserasi pada vagina dan
perineum, jika terjadi
laserasi lakukan penjahitan
Tidak ada laserasi
43. TTV
Kala IV
TD : 120/90 mmHg
Data Subjektif (S)
N : 80 x/menit
Ibu merasa lelah setelah
P :22 x/menit
41
persalinan S :36,5 ºC
Memastikan uterus
berkontaksi dengan baik
dan tidak terjadi
perdarahan pervaginaan
Mengajarkan ibu dan
Uterus berkontraksi dengan
keluarga cara masase
baik (Teraba bundar dan
uterus dan menilai
42
kontraksi keras)
Masase uterus telah
diajarkan dan ibu telah
melakukannya dengan cara
telapak tangan berada di
Mengevaluasi kehilangan fundus dan lakukan masase
darah dengan gerakan melingkar
Memeriksa TTV ibu dan dengan lembut hingga
pastikan keadaan ibu baik uterus berkontraksi
Kehilangan darah sebanyak
±150 cc
Memantau bayi bahwa TD : 120/90 mmHg
bayi bernafas dengan baik N : 80 x/menit
Merendam semua P : 22 x/menit
peralatan dalam larutan S : 36,5 ºC
klorin 0,5 % selama 10 Bayi lahir tanpa asfiksia
menit
Membuang semua bahan- Alat sudah direndam
bahan yang tidak kealam larutan klorin 0,5%
terkontaminasi ke tempat selamat 10 menit
sampah yang sesuai
Membersihkan ibu dari air Bahan-bahan yang tidak
ketuban, lendir dan darah terkontaminasi telah
Memastikan ibu merasa dibuang ketempat yang
nyaman, ibu diberikan sesuai
makanan dan minum Ibu telah dibersihkan
43
bersalin dengan klorin 0,5 nasi bungkus 10 sendok
% dan minum air putih
Mencelup tangan yang lemineral 1 botol (600 ml)
memakai sarung tangan, Tempat sudah di
lepas secara terbalik dan dekontaminasi dengan
rendam ke dalam larutan klorin 0,5%
klorin 0,5 % Sarung tangan telah dicelup
Mencuci tangan dengan dilepas secara terbalik dan
sabun dibawah air direndam kedalam larutan
mengalir klorin 0,5%
Memakai sarung tangan
DTT pada kedua tangan Tangan sudah dicuci
untuk melakukan dengan sabun dibawah air
pemeriksaan fisik pada mengalir
bayi Sarung DTT telah dipasang
44
Mencuci tangan dengan Sarung tangan telah dilepas
sabun dibawah air secara terbalik dan
direndam kedalam larutan
mengalir dan keringkan klorin 0,5%
dengan handuk bersih
Lengkapi partograf Tangan sudah dicuci
dengan sabun dibawah air
mengalir
45